SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
1
PERUBAHAN
MAKNA KATA
UN ‘06
2
Macam-macam
Perubahan Makna Kata
1. Meluas
2. Menyempit
3. Amelioratif
4. Peyoratif
5. Sinestesia
6. Asosiatif
UN ‘06
3
1. Meluas (generalisasi)
Cakupan makna sekarang (kini)
lebih luas daripada makna yang
lama.
UN ‘06
4
Contoh :
a. Pelayaran ke negara Perancis
itu dipimpin oleh Kapten
Sugianto.
 Kata pelayaran dulu atau
asalnya bermakna mengarungi
lautan dengan perahu layar.
 Kini kata pelayaran bermakna
mengarungi lautan dengan kapal
bermesin.
UN ‘06
5
b. Siapa yang Ibu cari di sini?
 Kata ibu memiliki makna asal orang
tua kandung yang wanita.
 Kata ibu saat dapat untuk menyebut
wanita yang berkedudukan lebih
tinggi daripada kita.
UN ‘06
6
c. Pak Ari akhirnya menduduki kursi
direktur di perusahaan itu.
 Kata kursi memiliki makna asal tempat
duduk yang berkaki dan bersandaran.
 Kata kursi kini juga memiliki makna
kedudukan atau jabatan.
UN ‘06
7
d. Saat peringatan hari Kartini anak
putra dan putri mengenakan
pakaian nasional.
 Kata putra dan putri semula
digunakan hanya untuk menyebut
anak-anak raja.
 Kata putra-putri pada kalimat tersebut
untuk menyebut anak laki-laki dan
perempuan pada umumnya.
UN ‘06
8
2. Menyempit (spesialisasi)
Cakupan makna kata yang
sekarang lebih sempit atau terbatas
daripada makna yang dulu atau
makna asalnya.
UN ‘06
9
Contoh :
a. Saya bercita-cita ingin menjadi
sarjana pendidikan.
 Kata sarjana dulu dipakai untuk
menyebut cendekiawan atau orang
pintar atau orang berilmu.
 Sekarang kata sarjana dipakai untuk
menyebut orang yang telah lulus dari
jenjang strata satu di perguruan
tinggi
UN ‘06
10
b. Sekarang ini di kota-kota besar
banyak terdapat biro jasa yang
menyalurkan para pembantu.
 Makna asal kata pembantu  orang
yang membantu.
 Sekarang kata pembantu dipakai untuk
menyebut pembantu rumah tangga
atau pelayan.
UN ‘06
11
c. Dari tadi aku mencium bau
bangkai di sekitar sini.
 Makna asal kata bau  semua jenis
bau-bauan (wangi dan tidak enak).
 Kini kata bau lebih mengarah pada
makna bau tidak enak/busuk.
UN ‘06
12
d. Ustad Harun sedang pergi
melakukan ibadah umroh.
 Makna asal kata ustad  guru.
 Makna kata ustad yang sekarang
terbatas pada guru mengaji atau
guru agama Islam.
UN ‘06
13
3. Membaik (Amelioratif)
Suatu proses perubahan makna yang
membuat makna kata baru dirasakan
lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa
bahasanya daripada makna kata lama.
UN ‘06
14
Contoh :
a. Anak-anak penyandang
tunarungu pun berhak
mengeyam pendidikan.
Kata tunarungu dirasakan lebih halus
dan sopan nilai rasa bahasanya
daripada kata tuli.
UN ‘06
15
b. Dalam acara perpisahan siswa
kelas III kepala sekolah hadir
bersama istri.
 Kata istri dirasakan lebih tinggi atau
lebih baik nilai rasa bahasanya
daripada kata bini.
UN ‘06
16
c. Jenazah para korban kecelakaan
itu dibawa ke rumah sakit
terdekat untuk diotopsi.
 Kata jenazah dirasakan lebih baik
nilai rasa bahasanya daripada kata
bangkai atau mayat.
UN ‘06
17
d. Pada hari ini kakakku akan
menikah.
 Kata menikah nilai rasa bahasanya
lebih halus atau lebih baik daripada
digunakan kata kawin.
UN ‘06
18
4. Memburuk (Peyoratif)
Suatu proses perubahan makna
yang membuat makna kata baru
dirasakan lebih rendah nilai rasa
bahasanya daripada nilai pada
makna kata lama.
UN ‘06
19
Contoh :
a. Direktur perusahaan ini ternyata
berbini tiga.
 Kata bini dianggap baik pada masa
lampau, tetapi sekarang dirasakan
kasar.
UN ‘06
20
b. Empat narapidana kabur dari
lembaga pemasyarakatan itu.
 Kata kabur dianggap baik pada
masa lampau, yaitu lari, tetapi
sekarang dirasakan kurang baik,
yaitu menghilang.
UN ‘06
21
c. Orang itu dipecat dari
perusahaan tempat ia bekerja.
 Kata dipecat untuk pemakaian
sekarang nilai rasanya kurang sopan.
Sekarang masyarakat lebih senang
menggunakan kata di-PHK atau
dirumahkan.
UN ‘06
22
d. Kaki tangan teroris berhasil
dibekuk polisi.
Kata kaki tangan dulu berarti kaki dan
tangan, tetapi sekarang dipakai dalam
arti yang kurang baik, yaitu mata-mata
atau orang yang diperalat orang lain
untuk membantu.
UN ‘06
23
5. Sinestesia
Perubahan makna kata akibat
pertukaran tanggapan antara dua
indra yang berlainan.
Misalnya: pengecap pendengaran
pendengaran pengecap
penglihatan pengecap
UN ‘06
24
Contoh :
a. Suara penyanyi Erni Johan
sampai saat ini masih empuk.
Kata empuk sebenarnya yang
merasakan adalah indra peraba (kulit)
dengan makna lunak atau tidak keras.
Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata
empuk yang merasakan adalah indra
pendengar( telinga) dengan makna
merdu.UN ‘06
25
b. Pidatonya hambar.
Kata hambar sebenarnya yang
merasakan adalah indra pengecap
(lidah) dengan makna tawar atau tidak
ada rasanya.
Kata hambar dalam kalimat tersebut
yang merasakan indra pendengar
(telinga) dengan makna monoton atau
kurang menggairahkan
UN ‘06
26
c. Model bajunya manis.
Kata manis sebenarnya yang merasakan
adalah indra pengecap (lidah) dengan
makna legi atau rasa seperti rasa gula.
Dalam kalimat tersebut kata manis yang
menangkap adalah indra penglihatan
(mata) dengan makna menarik.
UN ‘06
27
d. Permen itu ramai rasanya.
Kata ramai sebenarnya yang merasakan
adalah indra pendengaran dengan
makna riuh rendah,meriah,
orang banyak.
Akan tetapi, dalam kalimat tersebut
kata ramai yang merasakan adalah
indra pengecap dengan makna
bermacam-macam.
UN ‘06
28
6. Asosiatif
Perubahan makna kata yang terjadi
karena persamaan sifat.
UN ‘06
29
Contoh :
a. Orang itu mencatut nama
pejabat untuk mencari
sumbangan.
 Kata catut berarti alat untuk menarik
atau mencabut paku dan sebagainya.
 Berdasarkan persamaan sifat ini, kata
catut dipakai untuk menyatakan makna
mengambil sesuatu yang bukan
haknya.
UN ‘06
30
b. Janganlah kita membiasakan diri
memberi amplop dalam mengurus
sesuatu!
 Kata amplop berarti alat untuk
menyimpan surat.
 Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai
untuk menyatakan makna memberi
uang sogokan atau uang pelicin.
UN ‘06
31
c. Menurut kacamata saya, perbuatan
Anda tidak benar.
 Kata kacamata memiliki makna lensa
tipis untuk mata guna menormalkan
dan mempertajam penglihatan.
 Kata kacamata pada kalimat tersebut
berarti pandangan seseorang
terhadap suatu hal.
UN ‘06
32
CONTOH SOAL
UN ‘06
33
1. Kata yang mengalami penyempitan
makna terdapat pada kalimat …
a. Firdaus mengajar di Madrasah
Tsanawiyah Randugunting.
b. Saudara kami mohon hadir dalam
temu warga di kelurahan.
c. Kakakku dikaruniai seorang putra
dan seorang putri.
d. Sepulang berlayar, Donny
membuat rumah.
UN ‘06
34
2. Kalimat yang menggunakan kata
beramelioratif adalah …
a. Dengan wajah dingin Winda
menerima kedatanganku.
b. Pencopet itu tewas akibat tertabrak
bajaj.
c. Para narapidana mendapat
pembinaan yang intensif.
d. Ketika menyanyi, suara Stacia
terang sekali.
UN ‘06
35
3. (1) Para penyandang tunadaksa dari
berbagai wilayah DKI mengikuti
lomba melukis di aula kantor
gubernur.
(2) Aku merasa senang sebab ibuku
beranak lagi.
(3) Kita harus berlapang dada
menerima kenyataan ini.
(4) Pikiran Citra tajam sehingga ia
diterima di SMA favorit tersebut.
(5) Dalih yang dikeluarkan hanya
siasat untuk mengalihkan perhatian saja.
UN ‘06
36
Kalimat yang menggunakan kata
berpeyoratif ditandai nomor …
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (2) dan (5)
UN ‘06
37
4. (1) Ratna Mahartika, seorang gadis yang
memang manis. (2) Hobinya menyanyi, baik
lagu pop, barat, bahkan dangdut.
(3) Dengan modal suara empuk, ia pernah
ditawari untuk rekaman. (4) Namun, ia
tidak mau menerima tawaran itu.
Kata bersinestesia dalam paragraf tersebut
terdapat pada kalimat ….
a. (1) dan (2) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3) d. (2) dan (4)
UN ‘06
38
5. Kalimat yang menggunakan kata
berpeyorasi adalah …
a. Preman-preman pasar yang bermasalah
ditangani polisi.
b. Jumlah tunawisma di Jakarta
semakin banyak.
c. Sudah dua tahun kakakku bekerja
sebagai pramugari di Matahari.
d. Setelah bekerja selama tiga puluh tahun,
kini bapakku menjalani purnabakti.
UN ‘06
39
6. Kata yang mengalami penyempitan makna
terdapat pada kalimat …
a. Kedua orang tuaku tinggal di
Surabaya.
b. Putra-putri Indonesia mengadakan
Kongres Pemuda tahun 1928.
c. Para anggota Pramuka Penggalang
bersama kakak pembina sedang
mengikuti jambore daerah.
d. Mohon maaf, Dik, di mana Jalan Raden
Saleh itu?
UN ‘06
40
7. (1) Kata-katanya sangat pedas.
(2) Sebelum pergi ke undangan
pernikahan, kami menyiapkan
amplop.
(3) Pedih sekali luka di tanganku.
(4) Coklat ini bukan coklat biasa,
tetapi coklat dengan rasa besar.
Kalimat yang menggunakan kata
bersinestesia ditandai nomor …
a. (1) dan (2) c. (3) dan (4)
b. (2) dan (3) d. (1) dan (4)
UN ‘06
41
8. Tim Penertiban Masyarakat DKI
membawa para … yang biasa tidur
di bawah jembatan layang ke panti
rehabilitasi.
Kata berameliorasi untuk melengkapi
kalimat tersebut adalah …
a. gelandangan
b. pengemis
c. peminta-minta
d. tunawisma
UN ‘06

More Related Content

What's hot

Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata SerapanUngkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata SerapanTeuku Ichsan
 
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IXSoal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IXYusuf Harfi
 
Soala pertengahan ting 4
Soala pertengahan ting 4Soala pertengahan ting 4
Soala pertengahan ting 4Faizul Hafiz
 
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011Sang Pembelajar
 
Bahasa indonesia (d)
Bahasa indonesia (d)Bahasa indonesia (d)
Bahasa indonesia (d)iruldarken06
 
Bahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASA
Bahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASABahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASA
Bahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASAnormah66
 
macam - macam majas
macam - macam majasmacam - macam majas
macam - macam majasPuspa Indah
 
SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA
SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA
SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA Nafika E.R.C
 
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015Dedi Irawan
 

What's hot (20)

Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata SerapanUngkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
 
Ungkapan
UngkapanUngkapan
Ungkapan
 
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IXSoal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
 
Peribahasa
PeribahasaPeribahasa
Peribahasa
 
Presentation 5 november 12
Presentation 5 november 12Presentation 5 november 12
Presentation 5 november 12
 
Soala pertengahan ting 4
Soala pertengahan ting 4Soala pertengahan ting 4
Soala pertengahan ting 4
 
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
Melengkapi paragraf
Melengkapi paragraf Melengkapi paragraf
Melengkapi paragraf
 
Imbuhan asing
Imbuhan asingImbuhan asing
Imbuhan asing
 
Ungkapan dalam-teks-bi-2
Ungkapan dalam-teks-bi-2Ungkapan dalam-teks-bi-2
Ungkapan dalam-teks-bi-2
 
Ungkapan dalam-teks-bhs-indonesia
Ungkapan dalam-teks-bhs-indonesiaUngkapan dalam-teks-bhs-indonesia
Ungkapan dalam-teks-bhs-indonesia
 
Imbuhan asing
Imbuhan asingImbuhan asing
Imbuhan asing
 
Kosa kota
Kosa kotaKosa kota
Kosa kota
 
Bahasa indonesia (d)
Bahasa indonesia (d)Bahasa indonesia (d)
Bahasa indonesia (d)
 
Bahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASA
Bahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASABahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASA
Bahasa melayu (tatabahasa) KEMBARA BAHASA
 
macam - macam majas
macam - macam majasmacam - macam majas
macam - macam majas
 
SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA
SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA
SOAL & JAWABAN UN BAHASA INDONESIA
 
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
 
Soal un bahasa indonesia
Soal un bahasa indonesiaSoal un bahasa indonesia
Soal un bahasa indonesia
 

Similar to Pergeseran makna-kata

Similar to Pergeseran makna-kata (20)

Perubahan makna kata
Perubahan makna kataPerubahan makna kata
Perubahan makna kata
 
PPT BINDO.pdf
PPT BINDO.pdfPPT BINDO.pdf
PPT BINDO.pdf
 
Bahasa Indonesia tentang jenis kata
 Bahasa Indonesia tentang jenis kata  Bahasa Indonesia tentang jenis kata
Bahasa Indonesia tentang jenis kata
 
soal matematiaka
soal matematiakasoal matematiaka
soal matematiaka
 
Imbuhan asing
Imbuhan asingImbuhan asing
Imbuhan asing
 
Imbuhan asing
Imbuhan asingImbuhan asing
Imbuhan asing
 
Greeting
GreetingGreeting
Greeting
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
4 kata sendi nama pelajar
4   kata sendi nama pelajar4   kata sendi nama pelajar
4 kata sendi nama pelajar
 
Sinonimdanantonim
SinonimdanantonimSinonimdanantonim
Sinonimdanantonim
 
Kata baku
Kata bakuKata baku
Kata baku
 
HIPERNIM, HIPONIM DAN ISTILAH
HIPERNIM, HIPONIM DAN ISTILAHHIPERNIM, HIPONIM DAN ISTILAH
HIPERNIM, HIPONIM DAN ISTILAH
 
Hiponim hipernim-istilah
Hiponim hipernim-istilahHiponim hipernim-istilah
Hiponim hipernim-istilah
 
7. kalimat efektif
7. kalimat efektif 7. kalimat efektif
7. kalimat efektif
 
Menangani kesilapan tatabahasa
Menangani kesilapan tatabahasaMenangani kesilapan tatabahasa
Menangani kesilapan tatabahasa
 
Hiponim hipernim-istilah
Hiponim hipernim-istilahHiponim hipernim-istilah
Hiponim hipernim-istilah
 
Tatabahasa
TatabahasaTatabahasa
Tatabahasa
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
 
Soa l kls_x koreksi
Soa l kls_x koreksiSoa l kls_x koreksi
Soa l kls_x koreksi
 
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Indonesian)
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Indonesian)Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Indonesian)
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Indonesian)
 

More from sma ya bakii kesugihan cilacap

More from sma ya bakii kesugihan cilacap (20)

Kalimat berita-negatif-dan-larangan
Kalimat berita-negatif-dan-laranganKalimat berita-negatif-dan-larangan
Kalimat berita-negatif-dan-larangan
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
Faktadanpendapat
FaktadanpendapatFaktadanpendapat
Faktadanpendapat
 
Ungkapan dan-peribahasa
Ungkapan dan-peribahasaUngkapan dan-peribahasa
Ungkapan dan-peribahasa
 
Ukuran penyebaran-data
Ukuran penyebaran-dataUkuran penyebaran-data
Ukuran penyebaran-data
 
Surat niaga
Surat niagaSurat niaga
Surat niaga
 
Surat lamaran-pekerjaan
Surat lamaran-pekerjaanSurat lamaran-pekerjaan
Surat lamaran-pekerjaan
 
Surat kuasa-surat-perjanjian
Surat kuasa-surat-perjanjianSurat kuasa-surat-perjanjian
Surat kuasa-surat-perjanjian
 
Poster slogan-iklan
Poster slogan-iklanPoster slogan-iklan
Poster slogan-iklan
 
Perluasan kalimat
Perluasan kalimatPerluasan kalimat
Perluasan kalimat
 
Penyajian data
Penyajian dataPenyajian data
Penyajian data
 
Paragraf induktif
Paragraf induktifParagraf induktif
Paragraf induktif
 
Paragraf hubungan
Paragraf hubunganParagraf hubungan
Paragraf hubungan
 
Menyusun ucapanselamat
Menyusun ucapanselamatMenyusun ucapanselamat
Menyusun ucapanselamat
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragrafMenyusun paragraf
Menyusun paragraf
 
Menyusun karya-tulis
Menyusun karya-tulisMenyusun karya-tulis
Menyusun karya-tulis
 
Memo dan-surat
Memo dan-suratMemo dan-surat
Memo dan-surat
 
Makna denotasi-dan-konotasi-2
Makna denotasi-dan-konotasi-2Makna denotasi-dan-konotasi-2
Makna denotasi-dan-konotasi-2
 
Makna denotasi-dan-konotasi
Makna denotasi-dan-konotasiMakna denotasi-dan-konotasi
Makna denotasi-dan-konotasi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Pergeseran makna-kata

  • 2. 2 Macam-macam Perubahan Makna Kata 1. Meluas 2. Menyempit 3. Amelioratif 4. Peyoratif 5. Sinestesia 6. Asosiatif UN ‘06
  • 3. 3 1. Meluas (generalisasi) Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama. UN ‘06
  • 4. 4 Contoh : a. Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto.  Kata pelayaran dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar.  Kini kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan kapal bermesin. UN ‘06
  • 5. 5 b. Siapa yang Ibu cari di sini?  Kata ibu memiliki makna asal orang tua kandung yang wanita.  Kata ibu saat dapat untuk menyebut wanita yang berkedudukan lebih tinggi daripada kita. UN ‘06
  • 6. 6 c. Pak Ari akhirnya menduduki kursi direktur di perusahaan itu.  Kata kursi memiliki makna asal tempat duduk yang berkaki dan bersandaran.  Kata kursi kini juga memiliki makna kedudukan atau jabatan. UN ‘06
  • 7. 7 d. Saat peringatan hari Kartini anak putra dan putri mengenakan pakaian nasional.  Kata putra dan putri semula digunakan hanya untuk menyebut anak-anak raja.  Kata putra-putri pada kalimat tersebut untuk menyebut anak laki-laki dan perempuan pada umumnya. UN ‘06
  • 8. 8 2. Menyempit (spesialisasi) Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas daripada makna yang dulu atau makna asalnya. UN ‘06
  • 9. 9 Contoh : a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan.  Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu.  Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi UN ‘06
  • 10. 10 b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan para pembantu.  Makna asal kata pembantu  orang yang membantu.  Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan. UN ‘06
  • 11. 11 c. Dari tadi aku mencium bau bangkai di sekitar sini.  Makna asal kata bau  semua jenis bau-bauan (wangi dan tidak enak).  Kini kata bau lebih mengarah pada makna bau tidak enak/busuk. UN ‘06
  • 12. 12 d. Ustad Harun sedang pergi melakukan ibadah umroh.  Makna asal kata ustad  guru.  Makna kata ustad yang sekarang terbatas pada guru mengaji atau guru agama Islam. UN ‘06
  • 13. 13 3. Membaik (Amelioratif) Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama. UN ‘06
  • 14. 14 Contoh : a. Anak-anak penyandang tunarungu pun berhak mengeyam pendidikan. Kata tunarungu dirasakan lebih halus dan sopan nilai rasa bahasanya daripada kata tuli. UN ‘06
  • 15. 15 b. Dalam acara perpisahan siswa kelas III kepala sekolah hadir bersama istri.  Kata istri dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bini. UN ‘06
  • 16. 16 c. Jenazah para korban kecelakaan itu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diotopsi.  Kata jenazah dirasakan lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bangkai atau mayat. UN ‘06
  • 17. 17 d. Pada hari ini kakakku akan menikah.  Kata menikah nilai rasa bahasanya lebih halus atau lebih baik daripada digunakan kata kawin. UN ‘06
  • 18. 18 4. Memburuk (Peyoratif) Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih rendah nilai rasa bahasanya daripada nilai pada makna kata lama. UN ‘06
  • 19. 19 Contoh : a. Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga.  Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar. UN ‘06
  • 20. 20 b. Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu.  Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang. UN ‘06
  • 21. 21 c. Orang itu dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja.  Kata dipecat untuk pemakaian sekarang nilai rasanya kurang sopan. Sekarang masyarakat lebih senang menggunakan kata di-PHK atau dirumahkan. UN ‘06
  • 22. 22 d. Kaki tangan teroris berhasil dibekuk polisi. Kata kaki tangan dulu berarti kaki dan tangan, tetapi sekarang dipakai dalam arti yang kurang baik, yaitu mata-mata atau orang yang diperalat orang lain untuk membantu. UN ‘06
  • 23. 23 5. Sinestesia Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Misalnya: pengecap pendengaran pendengaran pengecap penglihatan pengecap UN ‘06
  • 24. 24 Contoh : a. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk. Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra pendengar( telinga) dengan makna merdu.UN ‘06
  • 25. 25 b. Pidatonya hambar. Kata hambar sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar atau tidak ada rasanya. Kata hambar dalam kalimat tersebut yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna monoton atau kurang menggairahkan UN ‘06
  • 26. 26 c. Model bajunya manis. Kata manis sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna legi atau rasa seperti rasa gula. Dalam kalimat tersebut kata manis yang menangkap adalah indra penglihatan (mata) dengan makna menarik. UN ‘06
  • 27. 27 d. Permen itu ramai rasanya. Kata ramai sebenarnya yang merasakan adalah indra pendengaran dengan makna riuh rendah,meriah, orang banyak. Akan tetapi, dalam kalimat tersebut kata ramai yang merasakan adalah indra pengecap dengan makna bermacam-macam. UN ‘06
  • 28. 28 6. Asosiatif Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. UN ‘06
  • 29. 29 Contoh : a. Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan.  Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya.  Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna mengambil sesuatu yang bukan haknya. UN ‘06
  • 30. 30 b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu!  Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat.  Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau uang pelicin. UN ‘06
  • 31. 31 c. Menurut kacamata saya, perbuatan Anda tidak benar.  Kata kacamata memiliki makna lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan.  Kata kacamata pada kalimat tersebut berarti pandangan seseorang terhadap suatu hal. UN ‘06
  • 33. 33 1. Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat pada kalimat … a. Firdaus mengajar di Madrasah Tsanawiyah Randugunting. b. Saudara kami mohon hadir dalam temu warga di kelurahan. c. Kakakku dikaruniai seorang putra dan seorang putri. d. Sepulang berlayar, Donny membuat rumah. UN ‘06
  • 34. 34 2. Kalimat yang menggunakan kata beramelioratif adalah … a. Dengan wajah dingin Winda menerima kedatanganku. b. Pencopet itu tewas akibat tertabrak bajaj. c. Para narapidana mendapat pembinaan yang intensif. d. Ketika menyanyi, suara Stacia terang sekali. UN ‘06
  • 35. 35 3. (1) Para penyandang tunadaksa dari berbagai wilayah DKI mengikuti lomba melukis di aula kantor gubernur. (2) Aku merasa senang sebab ibuku beranak lagi. (3) Kita harus berlapang dada menerima kenyataan ini. (4) Pikiran Citra tajam sehingga ia diterima di SMA favorit tersebut. (5) Dalih yang dikeluarkan hanya siasat untuk mengalihkan perhatian saja. UN ‘06
  • 36. 36 Kalimat yang menggunakan kata berpeyoratif ditandai nomor … a. (1) dan (2) b. (2) dan (3) c. (3) dan (4) d. (2) dan (5) UN ‘06
  • 37. 37 4. (1) Ratna Mahartika, seorang gadis yang memang manis. (2) Hobinya menyanyi, baik lagu pop, barat, bahkan dangdut. (3) Dengan modal suara empuk, ia pernah ditawari untuk rekaman. (4) Namun, ia tidak mau menerima tawaran itu. Kata bersinestesia dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat …. a. (1) dan (2) c. (2) dan (3) b. (1) dan (3) d. (2) dan (4) UN ‘06
  • 38. 38 5. Kalimat yang menggunakan kata berpeyorasi adalah … a. Preman-preman pasar yang bermasalah ditangani polisi. b. Jumlah tunawisma di Jakarta semakin banyak. c. Sudah dua tahun kakakku bekerja sebagai pramugari di Matahari. d. Setelah bekerja selama tiga puluh tahun, kini bapakku menjalani purnabakti. UN ‘06
  • 39. 39 6. Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat pada kalimat … a. Kedua orang tuaku tinggal di Surabaya. b. Putra-putri Indonesia mengadakan Kongres Pemuda tahun 1928. c. Para anggota Pramuka Penggalang bersama kakak pembina sedang mengikuti jambore daerah. d. Mohon maaf, Dik, di mana Jalan Raden Saleh itu? UN ‘06
  • 40. 40 7. (1) Kata-katanya sangat pedas. (2) Sebelum pergi ke undangan pernikahan, kami menyiapkan amplop. (3) Pedih sekali luka di tanganku. (4) Coklat ini bukan coklat biasa, tetapi coklat dengan rasa besar. Kalimat yang menggunakan kata bersinestesia ditandai nomor … a. (1) dan (2) c. (3) dan (4) b. (2) dan (3) d. (1) dan (4) UN ‘06
  • 41. 41 8. Tim Penertiban Masyarakat DKI membawa para … yang biasa tidur di bawah jembatan layang ke panti rehabilitasi. Kata berameliorasi untuk melengkapi kalimat tersebut adalah … a. gelandangan b. pengemis c. peminta-minta d. tunawisma UN ‘06