Dokumen tersebut membahas tentang penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Makassar. Dokumen tersebut menjelaskan hambatan yang dihadapi yaitu risiko kredit dan langkah yang dapat diambil untuk mengelola risiko kredit seperti kontrak yang jelas, verifikasi dokumen pelanggan, koordinasi pemasaran dan keuangan, serta adanya jaminan pembayaran.
BE & ; GG , Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Review, Universitas Mercu Buana, 2017
1. RONI NUGROHO / 55117110084
REGULER B, UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
FORUM & QUIZ : REVIEW (18-24 DESEMBER 2017)
FORUM
Tugas : Penerapan Good Corporate Governance di PT. Aneka Tambang (Persero) Makassar
Berdasarkan tugas :
Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Good Corporate Governance dan
cara mengatasinya di PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Makassar
Dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance tentu tidaklah
semudah yang dibayangkan. Tentunya PT Aneka Tambang menemukan hambatan-hambatan.
Hambatan yang dihadapi PT Aneka Tambang yaitu resiko kredit, resiko kredit adalah resiko
bahwa PT Aneka Tambang (Persero) Tbk akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh
pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Tidak ada resiko
kredit yang signifikan. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Makassar mengelola dan
mengendalikan resiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah resiko yang dapat diterima
untuk masing-masing pelanggan dan memantau resiko terkait dengan batasan-batasan
tersebut.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Makassar yakin akan kemampuannya untuk terus
mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit
mengingat PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Makassar memiliki kebijakan yang jelas dalam
pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan
komoditas mineral, dan secara historis mempunyai piutang usaha bermasalah yang rendah.
Kebijakan umum PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Makassar untuk penjualan komoditas
mineral pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan
kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
Rekomendasi :
Menggalakan program Manajemen Risiko di awal sebelum suatu project
dilakasanakan, terutama risiko kredit yang berhubungan dengan pelanggan dan pihak ketiga.
Ini dirasa sangat perlu dikarenakan ini menjadi salah satu proteksi dai PT. Aneka Tambang
(Persero) untuk menunjang keberlangsungan hidup organisasi.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara
2. lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen
risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal
(seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko
keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan
instrumen-instrumen keuangan
Fungsi Manajemen Risiko :
1. Menemukan kerugian potensil
Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko murni yang dihadapi
oleh perusahaan, yang meliputi :
- Kerusakan phisik dari harta kekayaan perusahaan.
- Kehilangan pendapatan atau kerugian lainnya akibat terganggunya operasi perusahaan.
- Kerugian akibat adanya tuntutan hukum dari pihak lain.
- Kerugian-kerugian yang timbul karena : penipuan, tindakan-tindakan kriminal lainnya, tidak
jujurnya karyawan dan sebagainya.
- Kerugian-kerugian yang timbul akibat ”keymen” meninggal dunia, sakit atau menjadi cacat.
Untuk itu cara-cara yang dapat ditempuh oleh manajer risiko antara lain dengan :
melakukan inspeksi phisik di tempat kerja, mengadakan angket kepada semua pihak di
perusahaan, menganalisa semua variabel yang tercakup dalam peta aliran proses produksi dan
sebagainya. Misalnya : dengan menganalisa bahan baku dan pembantu dapat diidentifikasi:
kemungkinan kerugian karena jumlah supplai yang tidak memadai, penyerahan yang tidak
tepat waktu, kerusakan dan kehilangan pada saat penyimpanan; pada proses produksi dapat
diidentifikasi : kemungkinan kerugian karena salah proses, kerusakan alat produksi,
keterlambatan dan sebagainya; pada produk akhir : kemungkinan kerugiankarena barang
rusak / hilang dalam penyimpanan, penipuan / kecurangan dari penyalur dan sebagainya.
2. Mengevaluasi Kerugian Potensiil
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensiil yang dihadapi
oleh perusahaan. Evaluasi dan penilaian ini akan meliputi perkiraan mengenai :
1. Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian artinya memperkirakan jumlah
kemungkinan terjadinya kerugian selama suatu periode tertentu atau berapa kali terjadinya
kerugian tersebut selama suatu periode tertentu (biasanya 1 tahun).
2. Besarnya kegawatan dari tiap-tiap kerugian, artinya menilai besarnya kerugian yang
diderita, yang biasanya dikaitkan dengan besarnya pengaruh kerugian tersebut, terutama
terhadap kondisi finansiil perusahaan.
3. 3. Memilih teknik / cara yang tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik-teknik yang
tepat guna menanggulangi kerugian.
Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, yaitu :
mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan menghindari.
Dimana tugas dari manajer risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk
menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat
untuk menanggulangi risiko.
Langkah yang bisa diambil untuk Manajemen Risiko kredit oleh pelanggan dan pihak
ketiga adalah :
1. Kontrak/Agreement dibuat secara detail dan jelas , hindari kata yang berambigu agar
antara PT. Antam dengan pelanggan maupun pihak ketiga tidak salah persepsi
2. Veirifikasi atas legal document pelanggan atau pihak ketiga , seperti : Akta pendirian,
Anggran dasar, perubahan kepengurusan, TDP, SIUP, NPWP dll. Hal ini dilakukan
untuk proteksi legal PT. ANTAM terhadap pelanggan atau pihak ketiga. Ini
menunjukkan bahwa PT. Antam menerapkan prinsip “Know your partner business”.
3. Koordinasi yang lebih intensi antara bagian pemasaran yang mencari order pelanggan
dengan bagian finance accounting terkait pemberian kredit ke pelanggan agar
nantinya tagihan tidak menjadi piutang macet dan cash inflow lancar.
4. Adanya Jaminan Pembayaran dari Pelanggan atau pihak ketiga sehingga saat proyek
sudah selesai dan PT. Antam menagihkan setidaknya ada jaminan bahwa pembayaran
akan dilakukan oleh pelanggan. Tetapi hal ini di dunia nyata sangat sulit untuk
dilakukan dikarenakan kemampuan dari masing-masing pelanggan pun berbeda.
Daftar Pustaka :
1. http://www.infotugasakhir.xyz/2016/12/analisis-implementasi-good-corporate.html
(diakses pada 17 Desember 2017)
4. QUIZ
Implementasi Good Corporate Governance
Di PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk Makasssar
RESPONDEN YANG TERHORMAT,
Dalam segala kesibukan Bapak/Ibu pada saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak untuk menjawab semua pertanyaan dalam
kuisioner ini. Saya berharap Bapak/Ibu menjawab dengan jujur dan terbuka sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu. Sesuai dengan kode etik penelitian, saya menjamin kerahasiaan semua
data. Kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuisioner ini adalah bantuan yang begitu berharga bagi
saya. Atas kesediaan Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
I. Identitas Responden
Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk melengkapi daftar isian yang tertera di bawah ini:
a. Jabatan : ................................................
b. Masa Kerja dalam Jabatan Sekarang : ................................................
c. Masa Kerja di PT. ANTAM Makassar : ................................................
d. Latar Belakang Pendidikan : ................................................
II. Petunjuk pengisian kuisioner
Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom jawaban yang menurut Bapak/Ibu sesuai atau paling
tepat sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Uraian Pertanyaan SS S KS TS ST
S
A. Keterbukaan (transparency)
1. PT. ANTAM mengungkapkan informasi keuangan dan non-
keuangan kepada publik melalui homepage perusahaan dan
media secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
diperbandingkan serta mudah diakses oleh pihak-pihak
berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan haknya.
5. 2. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh PT. ANTAM tidak
mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia
perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
3. Kebijakan PT. ANTAM telah tertulis dan dikomunikasikan
kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan yang
berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
4. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
telah disajikan secara lengkap, akurat, kini, dan telah
disampaikan tepat waktu kepada shareholder (pemegang
saham) dan pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai
ketentuan yang berlaku.
5. PT. ANTAM menyampaikan informasi produk dan jasa,
menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif
serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah secara
memadai.
No. Uraian Pertanyaan SS S KS TS ST
S
B. Akuntabilitas (Accountability)
1. PT. ANTAM telah menetapkan tanggung jawab yang jelas
dari masing-masing jajaran yang selaras dengan visi, misi,
sasaran usaha dan strategi bank.
2. Seluruh jajaran PT. ANTAM mempunyai kompetensi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam
pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
3. PT. ANTAM memiliki ukuran kinerja dari seluruh jajaran
perusahaan tambang berdasarkan ukuran-ukuran yang
disepakati konsisten dengan nilai perusahaan (corporate
values), sasaran usaha dan strategi bank serta memiliki sistem
pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment
system).
4. Seluruh jajaran PT. ANTAM menjalankan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan
6. usaha perusahaan.
C. Pertanggungjawaban (Responsibility)
1. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, PT. ANTAM
berpegang pada prinsip kehati-hatian dan menjamin
dilaksanakannya ketentuan yang berlaku.
2. PT. ANTAM memiliki Pedoman, Sistem, dan Prosedur Kerja
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi bank yang tersedia
secara lengkap, kini, dan sesuai dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
3. PT. ANTAM telah bertindak sebagai warga perusahaan yang
baik (Good Corporate Citizen/GCC) termasuk peduli terhadap
lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial
(Corporate Social Responsibility/CSR)
D. Independensi (Independency)
1. PT. ANTAM memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur
penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat
seluruh jajaran perusahaan.
2. Seluruh jajaran perusahaan dapat mengambil keputusan secara
objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
3. PT. ANTAM mengungkapkan benturan kepentingan dalam
setiap keputusan, dilengkapi dengan risalah rapat, telah
diadministrasi dan didokumentasi dengan baik.
E. Kewajaran (Fairness)
1. PT. ANTAM senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh
pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran (equal treatment)
2. PT. ANTAM memberikan kesempatan kepada seluruh pihak-
pihak berkepentingan (stakeholders) untuk memberikan
masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan
perusahaan serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip keterbukaan.
7. 3. Etika Kerja/Etika Bisnis telah dibuat dan disebarluaskan serta
dilakukan evaluasi terhadap penerapannya untuk menjaga
hubungan dengan pihak lain baik dengan pemegang saham,
kreditor, pelanggan maupun dengan pihak berkepentingan
lainnya (stakeholders)