SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
β€œEstimasiFlightPerformance
PesawatXXX
PadaKondisiSeaLevel”
RobbiHamdika
TeknikPenerbangan2012/B40201112039
UniversitasNurtanioBandung
Spesifikasi pesawat
Pesawat XXX memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Wing span = 42.5 ft
Wing Area = 182 ft2
Gross weight = 3150 lb
Normal capacity = 75 gallon of gasoline
Power plan of two piston engine of 150 hp
(each engine) at sea level.
Fuel Consumption = 0.48 lb/(hp)(h)
Parasite drag Coefficient, 𝐢𝑑. 0 = 0.031
Oswald efficiency factor, β„― =0.9
Propeller efficiency = 0.85
μ = 0.025 dan ρ = 1.225
The wing are 7 ft above the ground
Rate of Climb
 Rate of climb (R/C) merupakan kecepatan vertical yang dibentuk oleh sebuah
pesawat. R/C dipengaruhi oleh nilai kecepatan pesawat itu sendri.
Rate of Climb
Rate of Climb
 Rate of Climb =
π‘π‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Žπ‘£π‘Žπ‘–π‘™π‘Žπ‘π‘™π‘’ βˆ’π‘π‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘žπ‘’π‘–π‘Ÿπ‘’π‘‘
π‘Š
 Power available = (efisiensi propeller) x (power) = 0.85x(2x150) = 255hp
Gliding
 Gliding merupakan suatu kondisi pesawat terbang meluncur dengan sudut
tertentu dan tidak memiliki gaya dorongan (poweroff).
Gliding
R merupakan jarak yang diperlukan sebuah pesawat
sejak power off sampai ground.
Dimana h merupakan ketinggian pesawat ketika poweroff atau
thrust = 0
Rate of Climb
 Formula untuk mencari nilai rate of climb adalah
π‘ƒπ‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Žπ‘£π‘Žπ‘–π‘™π‘Žπ‘π‘™π‘’ βˆ’π‘ƒπ‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘žπ‘’π‘–π‘Ÿπ‘’π‘‘
π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘
 Power available pada pesawat XXX ini sebesar, Pa = Ε‹.P.
maka Pa = (0.85).(2x150 hp) = 255 horsepower.
 Power required, Pr = π‘ž. 𝑆.
π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘
(
𝐢𝑙
𝐢𝑑
)
. π‘‰βˆž
 Nilai 𝐢𝑙 didapatkan dari rumus 𝐢𝑙 =
π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘
1
2
ρ𝑉²
 Kemudain nilai 𝐢𝑑 = 𝐢𝑑. 0 +
𝐢𝑙²
πℯ𝐴𝑅
dimana nilai 𝐢𝑑. 0 adalah 0.0031.
 Maka Pr = π‘ž. 𝑆.
π‘Š
π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘
π‘ž
𝐢𝑑.0+
𝐢𝑙2
πℯ𝐴𝑅
. π‘‰βˆž
 π‘ž π‘‘π‘¦π‘›π‘Žπ‘šπ‘–π‘ π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘’π‘Ÿπ‘’ =
1
2
πœŒπ‘‰2
 𝐴𝑅 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑐𝑑 π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =
𝑏2
𝑠
Rate of Climb
Berikut adalah data-data yang didapatkan dari pesawat XXX ini.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0 200 400 600 800 1000 1200
Hp
v,ft/s
Horsepower
horsepower available horsepower required
Hubungan antara power available, Pa = 0.85 x (2.150) = 255Hp
dan power required (Pr = (Thrust required.V)/550).
-500
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
0 100 200 300 400 500 600 700
RateofClimb,ft/min
V,ft/s
R/C
Gliding performance
Kesimpulan
 Pada pesawat XXX ini jika nilai Pr=Pa, maka kecepatan maksimum pesawat
sekitar 555ft/s. Dan Mach number pesawat adalah Vmax/a = 555/1117 =
0.51M
 Rate of Climb Max = 40.22454514ft/s = 2413.473 ft/min Pada kecepatan
200ft/s
 Gliding angle 1/(L/D)max = tanθ 0.021496322 = 1.23°
 Maka jarak pesawat menuju ground dengan asumsi poweroff (thrust = 0) pada
ketinggian 10000ft adalah Rmax = h.(L/D)max = 10000.(46.666667) =
466666.67 ft.

More Related Content

What's hot

Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
Puti Andini
Β 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
sfssolo
Β 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
Meiky Ayah
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
Β 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
ecko gmc
Β 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
mocoz
Β 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
BAIDILAH Baidilah
Β 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Herry SR
Β 

What's hot (20)

Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
Β 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
Β 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
Β 
Contoh program buble sort dalam pascal
Contoh program buble sort dalam pascalContoh program buble sort dalam pascal
Contoh program buble sort dalam pascal
Β 
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNAPecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Β 
routh hurwitz
routh hurwitzrouth hurwitz
routh hurwitz
Β 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Β 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
Β 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
Β 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Β 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
Β 
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam PascalPerulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Perulangan While do, For to do, dan Repeat Until dalam Pascal
Β 
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntirMakalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Β 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Β 
Sd 5
Sd   5Sd   5
Sd 5
Β 
01 intro taylor_series
01 intro taylor_series01 intro taylor_series
01 intro taylor_series
Β 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Β 
Transmitter
TransmitterTransmitter
Transmitter
Β 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
AbdulHalim854302
Β 

Recently uploaded (8)

PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
Β 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Β 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
Β 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
Β 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Β 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Β 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Β 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Β 

Estimasi flight performance

  • 2. Spesifikasi pesawat Pesawat XXX memiliki spesifikasi sebagai berikut : Wing span = 42.5 ft Wing Area = 182 ft2 Gross weight = 3150 lb Normal capacity = 75 gallon of gasoline Power plan of two piston engine of 150 hp (each engine) at sea level. Fuel Consumption = 0.48 lb/(hp)(h) Parasite drag Coefficient, 𝐢𝑑. 0 = 0.031 Oswald efficiency factor, β„― =0.9 Propeller efficiency = 0.85 ΞΌ = 0.025 dan ρ = 1.225 The wing are 7 ft above the ground
  • 3. Rate of Climb  Rate of climb (R/C) merupakan kecepatan vertical yang dibentuk oleh sebuah pesawat. R/C dipengaruhi oleh nilai kecepatan pesawat itu sendri.
  • 5. Rate of Climb  Rate of Climb = π‘π‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Žπ‘£π‘Žπ‘–π‘™π‘Žπ‘π‘™π‘’ βˆ’π‘π‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘žπ‘’π‘–π‘Ÿπ‘’π‘‘ π‘Š  Power available = (efisiensi propeller) x (power) = 0.85x(2x150) = 255hp
  • 6. Gliding  Gliding merupakan suatu kondisi pesawat terbang meluncur dengan sudut tertentu dan tidak memiliki gaya dorongan (poweroff).
  • 7. Gliding R merupakan jarak yang diperlukan sebuah pesawat sejak power off sampai ground. Dimana h merupakan ketinggian pesawat ketika poweroff atau thrust = 0
  • 8. Rate of Climb  Formula untuk mencari nilai rate of climb adalah π‘ƒπ‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Žπ‘£π‘Žπ‘–π‘™π‘Žπ‘π‘™π‘’ βˆ’π‘ƒπ‘œπ‘€π‘’π‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘žπ‘’π‘–π‘Ÿπ‘’π‘‘ π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘  Power available pada pesawat XXX ini sebesar, Pa = Ε‹.P. maka Pa = (0.85).(2x150 hp) = 255 horsepower.  Power required, Pr = π‘ž. 𝑆. π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘ ( 𝐢𝑙 𝐢𝑑 ) . π‘‰βˆž  Nilai 𝐢𝑙 didapatkan dari rumus 𝐢𝑙 = π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘ 1 2 ρ𝑉²  Kemudain nilai 𝐢𝑑 = 𝐢𝑑. 0 + 𝐢𝑙² πℯ𝐴𝑅 dimana nilai 𝐢𝑑. 0 adalah 0.0031.  Maka Pr = π‘ž. 𝑆. π‘Š π‘Šπ‘’π‘–π‘”β„Žπ‘‘ π‘ž 𝐢𝑑.0+ 𝐢𝑙2 πℯ𝐴𝑅 . π‘‰βˆž  π‘ž π‘‘π‘¦π‘›π‘Žπ‘šπ‘–π‘ π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘’π‘Ÿπ‘’ = 1 2 πœŒπ‘‰2  𝐴𝑅 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑐𝑑 π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = 𝑏2 𝑠
  • 9. Rate of Climb Berikut adalah data-data yang didapatkan dari pesawat XXX ini.
  • 10. 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 0 200 400 600 800 1000 1200 Hp v,ft/s Horsepower horsepower available horsepower required Hubungan antara power available, Pa = 0.85 x (2.150) = 255Hp dan power required (Pr = (Thrust required.V)/550). -500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0 100 200 300 400 500 600 700 RateofClimb,ft/min V,ft/s R/C
  • 12. Kesimpulan  Pada pesawat XXX ini jika nilai Pr=Pa, maka kecepatan maksimum pesawat sekitar 555ft/s. Dan Mach number pesawat adalah Vmax/a = 555/1117 = 0.51M  Rate of Climb Max = 40.22454514ft/s = 2413.473 ft/min Pada kecepatan 200ft/s  Gliding angle 1/(L/D)max = tanΞΈ 0.021496322 = 1.23Β°  Maka jarak pesawat menuju ground dengan asumsi poweroff (thrust = 0) pada ketinggian 10000ft adalah Rmax = h.(L/D)max = 10000.(46.666667) = 466666.67 ft.

Editor's Notes

  1. Perkenalan diri, mata kuliah yang dimaksud, bapak dadi selaku dosen perkuliahan kendali terbang, ucapan terima kasih atas kesempatan memberikan presentasi kali ini, jelaskan mengenai kondisi pesawat ketika terbang dan sedikit performance pesawat. kasus ini yaitu rate of climb dan gliding.
  2. Penjelasan rate of climb. Komponen apa saja yang dierlukan ketika rate of climb yaitu kecepatan dan sin ΞΈ (sindemi) karena kita telah mebgetahui kecepatan pesawat, maka kita bias menghitung berapa kah kecepatan vertical pesawat dengan v.sinΞΈ.
  3. Selanjutnya kita akan membahas mengenai korelasi antara kecepatan pesawat dengan power dari engine pesawat. Rate of climb adalah excess power dibagi dengan weight (berat pesawat). Dimana pengertian Excess power adalah jumlah power yang lebih atau sisa power yang tersedia dari power yang diperlukan oleh pesawat.
  4. Dengan kata lain, excess power merupakan power available atau power yang tersedia dikurangi dengan power required. Power available setiap engine pada pesawat xxx ini sebesar 150hp, pesawat xxx ini memiliki 2 buah engine dengan tambahan sebuah propeller. Maka power available pesawat ini adalah 300hp dikalikan dengan efisiensi propeller yaitu sebesar 0.85 dan power available total sebesar 255hp..
  5. Kondisi selanjutnya adalah kondisi gliding. Kondisi gliding merupakan kondisi dimana pesawat terbang meluncur dengan gaya dorong 0 dan membentuk sudut dengan besaran tertentu. Komponen yang terdapat ketika kondisi gliding hanya drag dan lift. Drag akan mebentuk sudut sebesar sinΞΈ dan lift sebesar cosΞΈ. Maka ketika gliding, suddut minimum pesawat sebesar tanΞΈ = 1/(L/D)max. *tan ΞΈ berasal dari flight path dan horizontal.
  6. Ketika gliding, pesawat didesign sedemikian rupa agar mendapatkan prestasi terbang gliding yang bagus dengan memiliki nilai sudut tanΞΈ minimum. Jarak kemampuan gliding sebuah pesawat terbang atau R dapat dihitung dengan ketinggian pesawat ketika poweroff dikalikan dengan ratio L/D maksimum.
  7. Berikut ini merupakan kesimpulan formula kita gunakan untuk menghitung rate of climb pesawat XXX.
  8. Tabel diatas merupakan hasil perhitungan yang saya hitung menggunakan Ms.Excell. Perhitungan ini sebenarnya di mulai dari kecepatan 0 – 1000ft/s. bias kita lihat bahwa nilai ratio cl/cd max sebesar 46.66 dicapai pada kecepatan 200ft/s. kemudian untuk sudut gliding yang diperoleh sebesar 1.23Β° dengan kemampuan gliding sejauh 466.666.67 ft.
  9. Disini kita lihat gambaran berupa grafik power dan Rate of Climb pesawat XXX. Kita lihat perpotongan antara power available dan power required terjadi pada kecepatan kurang dari 600ft/s. perpotongan tersebut mengindikasikan keccepatan maksimum yang mampu ditempuh pesawat XXX ini. Selanjutnya pada grafik rate of climb, kita memiliki nilai rate of climb maksimum sebesar 2413.5 ft/min pada kecepatan sekitar 200 ft/s.