1. i
LAPORAN PRAKTIKUMKARTOGRAFI
TOPONIMI JALAN JURANG BELIMBING KELURAHAN TEMBALANG
(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Kartografi)
Disusun oleh :
KELOMPOK IV-A
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp.(024) 76480785, 76480788
e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2017
1. Rizqi Umi Rahmawati (21110115120020)
2. Febrina Mutiara Rosita P. (21110115120021)
3. Johan Wisma Anggoro (21110115120022)
4. Ary Nurhidayati S. (21110115120023)
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
Toponimi Jalan Jurang Belimbing, Tembalangini dengan lancar tanpa halangan
suatu apapun. Laporan hasil studilapangan ini penulis buat guna melengkapi tugas
survei toponimi mata kuliah kartografi. Laporan ini berisi penamaan Jalan,
fasilitas umum pada Kelurahan Kauman serta beberapa keterangan penunjang
survei penulis.
Penyelesaian laporan survei ini tidak lepas dari kerjasama beberapa pihak
yang telah membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Arief Laila Nugraha, ST, M.Eng. dan Ibu Hana Sugiastu Firdaus,
ST., M.T selaku dosen mata kuliah kartografi yang telah memberikan
bimbingan.
2. Semua pihak yang telah membantu proses survei toponimi sehingga
terselesaikannya laporan toponimi ini dapat selesai dengan lancar tanpa
ada halangan apapun.
Penulis sadar bahwasannya laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkam kritik dan saran yang membangun
sehingga dapat mendorong penulis untuk lebih baik lagi. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembacanya.
Semarang, 31 Mei 2017
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................I-1
I.1Latar Belakang .................................................................................................I-1
I.2Rumusan Masalah ............................................................................................I-1
I.3Tujuan...............................................................................................................I-1
I.4Manfaat.............................................................................................................I-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... II-1
II.1 Pengertian Toponimi ................................................................................. II-1
II.2 Pengertian Kartografi................................................................................. II-1
II.3 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah Kartografi di Teknik Geodesi II-2
BAB III METODE PELAKSANAAN ..........................................................III-1
III.1 Lokasi Area Studi .....................................................................................III-1
III.2 Pelaksanaan Survei...................................................................................III-1
III.3 Data dan Peralatan....................................................................................III-1
III.4 Tahapan Pelaksanaan Survei ....................................................................III-3
III.4.1 Tahap Pekerjaan........................................................................... III-3
III.4.2 Pengolahan Data........................................................................... III-4
BAB IV ..............................................................................................................IV-1
IV.1 Hasil Digitasi ............................................................................................IV-1
IV.2 Analisa Pemakaian Simbol.......................................................................IV-3
BAB V................................................................................................................. V-1
PENUTUP...........................................................................................................V-1
V.1 Kesimpulan................................................................................................ V-1
V.2 Saran .......................................................................................................... V-1
5. I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bagi seorang mahasiswa lingkungan seperti tempat tinggal merupakan salah
satu hal penting terutama bagi mahasiswa rantau. Kos-kosan adalah tempat yang
cocok dan paling banyak diminati bagi mahasiswa. Namun, tak jarang banyak
mahasiwa masih bingung dalam mencari kos-kosan terutama mahasiswa baru.
Dalam hal ini, survei topinimi perlu dilakukan guna menghindari hal tersebut.
Toponimi sangat erat kaitannya dengan informasi geospasial yang dihasilkan oleh
seorang geodet.
Dalam suatu informasi geospasial, pastilah perlu adanya penamaaan tempat-
tempat yang menjadi objek. Hal ini untuk mempermudah pengguna dalam
mencari suatu tempat. Dengan demikian, perlu dicari informasi mengenai
cakupan wilayah atau batas, fasilitas umum, nama jalan serta peta daerah tersebut.
Hal ini dilakukan guna mempermudah pengguna informasi geospasial maupun
pihak-pihak tertentu yang ingin mendapat informasi lebih dalam mengenai Jalan
Jurang Belimbing.
I.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang muncul dari latar belakang diatas adalah
1. Bagaimana proses pengambilan data saat survey toponimi?
2. Bagaimana proses pengolahan data dan penyajian toponimi?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari survei toponimi yang dilakukan di Jalan Jurang
Belimbing, Tembalang ini adalah sebagai berikut :
a. Melengkapi tugas mata kuliah Kartografi di semester IV ini
6. I-2
b. Memberikan informasi mengenai nama Jalan, kos-kosan, batas jalan,
batas RT dan RW, tempat pendidikan, tempat ibadah dan tempat usaha
berada di jalan tersebut
I.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya survei toponimi yang
dilakukan Jalan Jurang Belimbing, Tembalang ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi penulis, laporan ini bermanfaat sebagai tolak ukur sejauh mana
pemahaman penulis tentang toponimi.
b. Bagi pembaca, laporan ini memberikan informasi nama Jalan, kos-kosan,
batas Jalan, batas RT dan RW, tempat pendidikan, tempat ibadah dan tempat
usahadi Jalan Jurang Belimbing.
7. I-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Toponimi
Toponimi (toponym) berasal dari 2 kata, yaitu topos dan nym (nim)
sedangkan topos, artinya permukaan dan nym artinya nama. Adapun topografi
(grafi dan grafos) adalah gambaran permukaan, yaitu permukaan bumi atau
rupabumi. Beberapa istilah topografi daratan dan topografi dasar lautan, topografi
bumi, topografi bulan atau topografi planet. Sehingga dapat dikatakan bahwa
toponym adalah nama unsur topografi atau nama unsur rupabumi, atau nama
rupabumi atau nama tempat (place names) atau dengan kata lain toponymy
(toponimi) adalah ilmu tentang penamaan unsur rupabumi atau totalitas dari
toponimi dalam suatu region. Secara umum makna toponim adalah nama yang
diberikan pana unsur-unsur di permukaan bumi. Nama unsur kenampakan atau
ciri (features) di permukaan bumi tersebut meliputi unsur alamiah, unsur buatan,
dan unsur administratif. Toponimi sendiri merupakan suatu cabang onomastica
yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul dan arti nama.
II.2 Pengertian Kartografi
Kartografi berasal dari bahasa yunani, karto=carto, yang berarti permukaan
dan grafi yang berarti gambaran/bentuk. Sehingga kartografi=gambaran
permukaan. Atau dapat diartikan sebagai ilmu membuat peta.
Arti dari kartografi telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960.
Sebelumnya kartografi didefinisikan sebagai pembuatan peta. Perubahan tersebut
disebabkan oleh kenyataan bahwa kartografi telah dikelompokkan dalam bidang
ilmu komunikasi dan hadirnya teknologi komputer. Oleh karenanya kartografi
dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta
(Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007:37). Dari definisi tersebut
menghasilkan pandangan bahwa kartografi tidak hanya sebagai pembuatan peta
semata. Tetapi penggunaan peta juga termasuk pada bidang kartografi. Dan
dengan menelaah penggunaan peta dan pengolahan informasi yang dipetakan oleh
8. I-2
pengguna memungkinkan untuk mengecek informasi didalam peta
dipresentasikan dengan cara yang terbaik.
Definisi yang dibuat oleh International Cartographic Association (1973), dan
rekomendasi pemutakhiran definisi oleh International Cartographic Association
(ICA) Working Group (1992), memandang kartografi sebagai ilmu faktual
berhubungan dengan pembuatan peta berketepatan (akurasi) tinggi. Akurasi
diperoleh melalui pengukuran berdasarkan model matematis yang membantu
memindahkan gambaran permukaan bumi pada bidang datar secara akurat.
Sebagai ilmu kognitif, kartografi dipandang dari sudut penggunaan peta.
Visualisasi peta yang menarik dan efektif dapat dihasilkan melalui model kognitif.
Secara manual-tradisional, kaidah kartografis mendasari penyajian keruangan
dalam Jalanin dan visualisasi peta. Kaidah kartografis adalah ketentuan ilmiah
tentang Jalanin dan visualisasi peta dalam berbagai komponen grafis (elemen
grafis dan variabel grafis).
Berdasarkan teori kartografis dan pendekatan psikologis, proses Jalanin
diarahkan melalui kaidah kartografis untuk menghasilkan visualisasi peta agar
efektif dalam penggunaannya. Penggunaan yang efektif adalah yang mampu
menimbulkan pengertian, perasaan senang, pengaruh dalam bersikap, interaksi
dan manfaat, serta menimbulkan tindak lanjut yang makin baik atas produk peta
tersebut. Penggunaan yang efektif juga dicirikan dengan terjadinya interpretasi
yang akurat, keyakinan, dan preferensi (kesukaan) yang tinggi. Van Der Wel dkk.
(1994) menyebutkan kriteria peta yang efektif sebagai validitas kartografis, yaitu
menarik, mudah dibaca, dan berguna.
Pendekatan psikologis dalam kaidah kartografis antara lain dilakukan
melalui prinsip simbolisasi (semiologi) dan penerapan hasil penelitian tentang
stimulus dan respon. Pendekatan tersebut juga dilakukan melalui kognisi visual
dan pemrosesan informasi, serta melalui persepsi dan komunikasi kartografis.
II.3 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah Kartografi di Teknik
Geodesi
Hubungan toponimi dengan mata kuliah di Teknik Geodesi adalah
penamaan lokasi suatu tempat merupakan salah satu komponen yang penting
9. I-3
dalam pekerjaan survey pemetaan peta, jika terdapat kesalahan penulisan nama
tempat maka dapat menimbulkan kesalahan orientasi dan kebingungan bagi
pengguna peta. Selain itu, mata kuliah di Teknik Geodesi sangat erat dengan
lokasi dan posisi suatu obyek di permukaan bumi dan penginderaan jauh., Sistem
Informasi Geografis dan Kartografi. Selain itu, ada beberapa mata kuliah yang
bersifat umum dan mendukung seperti Pertanahan, Pengembangan Wilayah
Pesisir dan sebagainya.
10. III-1
BAB III
METODE PELAKSANAAN
III.1 Lokasi Area Studi
Lokasi survey Toponimi ini dilaksanakan di:
Lokasi : Jalan Jurang Belimbing, Tembalang
III.2 Pelaksanaan Survei
Pelaksanaan survey toponimi ini dilaksanakan pada :
Waktu pelaksanaan : Kamis, 18Mei 2017
III.3 Data dan Peralatan
Alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum Kartografi, antara lain:
1. Laptop
Gambar III-1Laptop Lenovo G40-45
a. Processor : Amd a86410
b. Kapasitas RAM : 4 GB DDR3L
c. VGA : Radeon R5M230 2GB
d. Kapasitas Harddisk : 500 GB Serial ATA 5400 RPM
e. CD/DVD-ROM : DVD±RW SuperMulti DL
f. Sistem Operasi : Windows 10 64 bit
11. III-2
2. Smartphone
Gambar III-2 Oppo Neo 7
a. Tipe Smartphone : Oppo Neo 7
b. Tipe OS : Android v5.0 Lolipop , Color OS
c. Tipe CPU : Quad-core 1.2 GHz
d. Tipe GPS :GPS with AGPS
e. Jaringan :3G , HSDPA , HSUPA
3. Aplikasi Mobile Topographer
a. Nama App : Mobile Topographer Free
b. Developer : S.F. Applicality Ltd.
c. Category : Productivity
d. File Size :11 Mb
e. Version :v.8.0.0
Gambar III-3 Aplikasi Mobile Topographer v.8
12. III-3
4. Software AutoCAD
Gambar III-4 Tampilan Lembar Kerja Pada Software AutoCAD
5. Buku dan Alat Tulis
III.4 Tahapan Pelaksanaan Survei
III.4.1 Tahap Pekerjaan
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada praktikum ini meliputi pencarian data atau
informasi di Internet tentang Jalan Jurang Belimbing. Diharapkan dengan adanya
pengumpulan data tersebut, praktikan sudah memiliki gambaran tentang jurang
belimbing baik lokasi Jalan tersebut ataupun batas-batas dari Jalan Jurang
Belimbing.
2. Wawancara
Kepastian data adalah tujuan dalam praktikum toponimi ini, maka dari itu
praktikan juga melakukan wawancara ke warga setempat untuk mengetahui batas
wilayah dari Jalan Jurang Belimbing dan mendapatkan infromasi-informasi
lainnya. Wawancara kepada warga asli dari Jalan Jurang Belimbing juga
dilakukan agar menjadi akurasi data pada survey toponimi ini.
3. Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan untuk mengetaahui kondisi lingkungan baik
13. III-4
fisik maupun non fisik. Sehingga kondisi di lapangan yang sebenarnya dapat
diketahui.
Gambar III-5Jalan Jurang belimbing
III.4.2 Pengolahan Data
1. Membuat Project
2. Membuat Layer
Untuk membuat layer dapat dilakukan dengan cara membuka layer
properties manager pada menu bar utilities, lalu klik new layer.
14. III-5
Gambar III-6New Layer
Untuk memberi nama pada layer,misalnya jalan dapat dilakukan seperti
yang terlihat pada gambar III-8 sebagai berikut :
Gambar III-7Nama Layer
3. Memasukkan citra dengan cara Map – Image- Insert
15. III-6
Gambar III-8Insert Image
4. Melakukan proses georeferensi atau pengikatan koordinat foto dengan
koordinat sesungguhnya bisa dilakukan dengan cara Map-Tools-Rubber
Shet
Gambar III-9Rubber Sheet
5. Mengimport Data dari Note
Untuk mengimport data dari program Note dapat dilakukan dengan cara
klik Point pada Menu Bar lalu arahkan kursor ke Import/Export point klik,
kemudian klik Import Point.
16. III-7
6. Cara Digitasi
Digitasi dimulai dengan klik perintah line dari menu draw, kemudian
mulai digitasi jalan pada citra. Umtuk digitasi bangunan gunakan perintah
polyline.
Gambar III-10Digitasi jalan
7. Pengeditan Bangunan
Untuk bangunan perlu digunakan fill pattern untuk memberi arsiran pada
permukaan bangunan, sehingga dapat dibedakan dengan objek lainnya.
Langkahnya yaitu klik fill pattern, lalu klik add select object,lalu klik objek
yang akan diarsir, kemudian klik enter kemudian ok.
Gambar III-11Fill Patter
17. IV-1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Digitasi
Hasil dari digitasi menggunakan software Autocad berupa peta digital
berbentuk vector. Pada peta terdapat layer-layer yang menginterpretasikan
toponimi daerah-daerah yang didigit.
Gambar IV-1Hasil Digitasi
Hasil Autocad terdapat juga layer layer yang menandakan hasil digitasinya,
yaitu berupa :
1. Layer batas
Layer batas menggambarkan batas-batas wilayah mana saja yang digitasi
dan mana yang tidak di digitasi. Dalam gambar di bawah diwakili oleh garis
pinggir.
18. IV-2
Gambar IV-2Layer Batas Wilayah
2. Layer bangunan
Layer bangunan menunjukkan persebaran bangunan/ rumah yang dapat di
digitasi/ yang tampak dalam foto udara. Layer bangunan dibawah ini ditumjukkan
dengan area.
Gambar IV-3Layer Bangunan
3. Layer jalan
Layer jalan menunjukkan digitasi jalan berupa sarana transportasi. Dalam
gambar di bawah ditunjukkan oleh garis berwarna merah.
19. IV-3
Gambar IV-4Layer Jalan
IV.2 Analisa Pemakaian Simbol
1. Simbol Masjid
Pemakaian simbol tersebut untuk masjid dikarenakan sebuah masjid selalu
identik dengan bulan sabit sehingga kami menggunakannya untuk simbol
masjid.
2. Simbol Jalan
Dalam simbolisasi yang sesuai dengan harafiah dari kartografi, Jalan
menggunakan garis warna merah sehingga kami menggunakan garis warna merah
untuk simbol Jalan.
3. Simbol Batas
Kami menggunakan garis hijau tersebut untuk batas wilayah yang kita
buat toponiminya agar terlihat berbeda dengan batas kelurahan yang dibuat
toponimi
20. IV-4
4. Simbol Pendidikan
Pemakaian simbol tersebut untuk sekolahan dikarenakan simbol tersebut
berbentuk bangunan dan didalamnya terdapat buku yang biasanya identik
dengan pendidikan sehingga kami menggunakan simbol tersebut untuk simbol
sekolah.
5. Simbol Tempat Makan
Pemakaian simbol tersebut untuk tempat makan dikarenakan simbol
tersebut berbentuk piring, pisau, dan garpu yang biasanya identik dengan
tempat makan sehingga kami menggunakan simbol tersebut untuk simbol
tempat makan.
6. Fotokopian
Pemakaian simbol tersebut untuk tempat fotokopi dan print
dikarenakan simbol tersebut berbentuk computer yang biasanya identik dengan
tempat fotokopi dan print sehingga kami menggunakan simbol tersebut untuk
simbol tempat fotokopi dan print.
21. V-1
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dalam uraian yang telah dijabarkan pada bab – bab sebelumnya maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Toponimi merupakan nama unsur geografi.
2. Pentingnya kaidah toponimi yaitu sebagai identitas dari suatu objek
yang akan menjadi penandan dan untuk menyatukan perspektif
penamaan suatu objek agar tidak terjadi kerancuan.
3. Ada sembilan aturan yang harus dipenuhi dalam pemberian nama-
nama geografis dalam peta baik untuk penamaan unsur geografik
secara umum dan nama spesifik suatu objek.
4. Hasil praktikum toponimi berupa peta vektor hasil digitasi, yang
terdapat layer-layer bangunan, batas, dan jalan.
V.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Pembakuan mekanisme pemberian nama suatu objek pada peta
diperlukan agar tidak terjadi kerancuan informasi bagi penggunanya.
2. Pemahaman aturan-aturan toponimi diperlukan bagi seorang
kartografer.
22. v
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda. 2012. Kecamatan Gajahmungkur dalam angka 2011.
http://bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-
content/uploads/2013/08/zzGAJAHMUNGKUR20111.pdf. Diakses pada 23
Mei 2017.
Syukron M., 2012. Sejarah Kampung Kintelan Dari Kinderland, Kruntelan,
hingga Kintelan.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/09/13/198596/
Dari-Kinderland-Kruntelan-hingga-Kintelan. Diakses pada 23 Mei 2017
32. xv
Data Koordinat Tempat Ibadah
Point: E: (m.) N: (m.) Z: (m.)
mushola al munawir 438339,176 9221325,634 182,06
masjid al ikhlas 438615,441 9220539,9 226,44