SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
DISUSUN
OLEH:
DosenPengampuh: Apt. Rizky RahmawatiAlami, S.farm.,M.Si
PENGERTIAN RUANG STERIL
Ruangan produksi steril adalah tempat yang disiapkan secara
khusus dari bahan-bahan dan tata bentuk yang harus sesuai
dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Ruangan ini
dipersiapkan untuk produksi obat steril, sehingga harus
mempunyai syarat khusus.
KLASIFIKASI RUANG PRODUKSI STERIL
Ruangan di industri Farmasi merupakan salah satu aspek yang harus dijaga kebersihannya.
Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antar produk maka ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
 Permukaan ruangan harus kedap air, tidak terdapat sambungan atau retakan, tidak
merupakan tempat pertumbuhan mikroba, mudah dibersihkan, bagian sudut dan tepi
dinding dibuat melengkung.
 Pipa saluran udara, listrik, air dipasang diatas langit-langit.
 Lampu penerangan harus dipasang rata dengan langit-langit.
 Tahan terhadap bahan pembersih.
Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing
zona memiliki spesifikasi tertentu. Empat zona tersebut
meliputi :
 Unclassified Area
 Black area
 Grey area
 White area
02
SYARAT RUANG STERIL
Syarat ruangan steril adalah :
 Tembok dan langit-langit harus dibuat miring.
 Lantai tidak terbuat dari semen atau tegel.
 Dinding harus licin dan sebaiknya dibuat dari porselin dan jangan beton atau semen agar
mudah pembersihannya.
 Lantai dan dinding sedapat mungkin jangan ada sambungan, jadi mempunyai permukaan
yang betul-betul licin
 Dinding-dindingnya tidak boleh ada sudut-sudut yang tajam, karena menjadi sumber debu
dan sukar untuk dibersihkan dll.
 Pipa saluran udara, listrik dipasang diatas langit-langit.
 Tahan terhadap bahan pembersih.
02
Lanjutan…
 Memiliki tempat pembuangan khusus.Ruangan disterilkan dengan cara disemprot dengan
larutan bakterisid lalu didiamkan beberapa waktu lalu dihisap dan diganti dengan udara steril
(udara yang dilewatkan pada penyaringan udara).
 Ruangan jangan terlalu penuh dengan meubel, harus secukupnya saja serta meubel
mempunyai permukaan yang licin, tidak ada sambungan atau celah sedapat mungkin
dipasang pada dinding jadi tidak berkaki agar lantai mudah dibersihkan.
 Pintu dan jendela diusahakan adanya bertekanan positif agar kalau pintu terbuka tidak ada
udara yang masuk membawa debu dan mikroorganisme.
 Tidak boleh ada ruangan terbuka (jalan hanya satu arah).
 Permukaan ruangan harus kedap air.
 Tidak terdapat sambungan atau retakan.
 Tidak merupakan tempat pertumbuhan mikroba.
D. Klasifikasi ruang bersih dan
sarana udara bersih
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, sebagai
berikut :
 Klasifikasi ruangan BERBEDA dengan pemantauan ruangan
 Klasifikasi ruangan adalah bagian dari kualifikasi awal fasilitas dan
biasanya juga dilakukan saat rekualifikasi rutin.
 Perlu mempunyai Protap yang mendefinisikan kondisi nonoperasional
dan operasional yang mungkin berbeda untuk tiap ruangan produksi dan
mencantumkan peralatan yang dipasang dan beroperasi serta jumlah
karyawan yang ada dalam tiap ruangan.
D. Klasifikasi ruang bersih dan
sarana udara bersih
Lanjutan…
 Klasifikasi dilakukan : operasional dan non-operasional.
 Pengambilan sampel udara min. 1 m3 per lokasi untuk Kelas A.
 Dipakai alat penghitung portabel selang pendek.
 Klasifikasi operasional dapat dilakukan selama : Kegiatan rutin, Media
fill dan Kondisi terburuk.
 Gowning dalam industry farmasi atau yang disebut juga
dengan gaun adalah alat pelindung (Pakaian) untuk
mencegah kontaminasi dari berbagai macam bahan
berbahaya. Dapat dilihat bahwa manusia merupakan
sumber utama kontaminasi dalam ruang bersih pembutan
obat.
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
 Gowning kelas D dan E :
• Rambut dan jenggot hendaklah ditutup
Rambut dapat ditutup dengan nurse cap atau kain penutup
kepala atau menyatu dengan pakaian (seperti jumper).
Untuk jenggot /kumis lebih baik meminta operator untuk
mencukur daripada repot-repot menutupnya.
• Pakaian pelindung regular
Pakaian harus dapat menutup badan, lengan sampai
pergelangan tangan, kaki sampai pergelangan kaki.
Sebaiknya tidak menggunakan kancing tapi zipper .
Lanjutan…
• Sepatu yang sesuai atau penutup sepatu
Dapat menggunakan shoe cover untuk
menutupi kaki atau menggunakan
sepatu, sebaiknya dipilih sepatu yang
tidak menyerap air, terbuat dari bahan
karet. Sebaiknya jangan menggunakan
sepatu yang terbuat dari kain karena
dapat menyerap air/cairan dan
menyebabkan bau.
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
 Gowning kelas C
• Rambut dan jenggot/kumis hendaklah
ditutup.
• Pakaian model terusan atau model
celana;baju, bagian pergelangan tangan
dapat diikat, memiliki leher tinggi.
• Sepatu yang sesuai atau penutup sepatu
• Pakaian bebas serat/partikulat
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
 Gowning kelas A dan B
• Penutup kepala hendaklah menutup seluruh rambut dan jenggot/kumis, penutup
kepala hendaklah diselipkan ke dalam leher baju.
• Penutup muka hendaklah dipakai.
• Model terusan atau model celana-baju yang bagian pergelangan tangan dapat
diikat, memiliki leher tinggi.
• Hendaklah dipakai sarung tangan steril bebas serbuk dan penutup kaki steril atau
disinfeksi.
• Ujung celana hendaklah diselipkan ke dalam penutup kaki dan ujung lengan baju
diselipkan ke dalam sarung tangan.
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
Lanjutan
• Pakaian bebas serat/partikulat dan mampu menahan partikel yang dilepaskan
dari tubuh
• Hendaklah menggunakan pelindung mata
• Pakain kelas A/B
Pakaian kelas A/B ada yang sekali pakai ada yang dapat dicuci ulang
(laundryable), sebaiknya dipilih yang dapat dicuci kembali sehingga hemat.
Pencucian baju steril juga harus terpisah dengan baju lainnya, walaupun
sebelum dipakai autoclave/disterilisasi, akan lebih baik pencucian juga harus
hati-hati untuk meminimalisir resiko bakteri dan kerusakan.
E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril
Industri Farmasi
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL.pptx

More Related Content

What's hot

08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.pptSriHariatiDongge
 
1 2 sistem zat padat farmasi fisik
1 2 sistem zat padat farmasi fisik1 2 sistem zat padat farmasi fisik
1 2 sistem zat padat farmasi fisikapriantoaris7
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilAbulkhair Abdullah
 
Farmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDFarmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDSapan Nada
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabMaranata Gultom
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...anandajpz
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELTri Setyo Ningsih
 
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasiHaInYoo
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksiBangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksiCandra Prasetia
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obatKanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obatMuzakkar Ilyas
 

What's hot (20)

08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
 
1 2 sistem zat padat farmasi fisik
1 2 sistem zat padat farmasi fisik1 2 sistem zat padat farmasi fisik
1 2 sistem zat padat farmasi fisik
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
Farmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDFarmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOID
 
Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tab
 
Salbutamol Sirup
Salbutamol SirupSalbutamol Sirup
Salbutamol Sirup
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Tahapan simplisia
Tahapan simplisiaTahapan simplisia
Tahapan simplisia
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksiBangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obatKanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat
 

Similar to TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL.pptx

PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptxPROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptxanniangkat1
 
Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJuknis Dak Bkkbn
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxssuser4b5b18
 
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah SakitFasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah SakitTelkom University
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Juknis Dak Bkkbn
 
Prinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makananPrinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makananAsif Yahya
 
Roy teknik aseptik
Roy teknik aseptikRoy teknik aseptik
Roy teknik aseptikroywidhie
 
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.pptHygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.pptDjokoIrwanto
 
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakit
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakitPass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakit
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakitElfian Effendi
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPTRiP Consultant
 
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptxssuser32f882
 
Kod amali udang beku
Kod amali udang bekuKod amali udang beku
Kod amali udang bekuAsif Yahya
 
Copy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang bekuCopy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang bekuAsif Yahya
 

Similar to TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL.pptx (20)

Bangunan pdf
Bangunan pdfBangunan pdf
Bangunan pdf
 
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptxPROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
 
Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murah
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptx
 
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah SakitFasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
 
Gmp bakso
Gmp baksoGmp bakso
Gmp bakso
 
Prinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makananPrinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makanan
 
Premisies : GMP MODUL
Premisies : GMP MODULPremisies : GMP MODUL
Premisies : GMP MODUL
 
Premisies
PremisiesPremisies
Premisies
 
Roy teknik aseptik
Roy teknik aseptikRoy teknik aseptik
Roy teknik aseptik
 
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
 
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.pptHygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
 
frs 28-41.pptx
frs 28-41.pptxfrs 28-41.pptx
frs 28-41.pptx
 
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakit
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakitPass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakit
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakit
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMP
 
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
 
Kamar operasi
Kamar operasiKamar operasi
Kamar operasi
 
Kod amali udang beku
Kod amali udang bekuKod amali udang beku
Kod amali udang beku
 
Copy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang bekuCopy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang beku
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL.pptx

  • 1. TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL DISUSUN OLEH: DosenPengampuh: Apt. Rizky RahmawatiAlami, S.farm.,M.Si
  • 2. PENGERTIAN RUANG STERIL Ruangan produksi steril adalah tempat yang disiapkan secara khusus dari bahan-bahan dan tata bentuk yang harus sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Ruangan ini dipersiapkan untuk produksi obat steril, sehingga harus mempunyai syarat khusus.
  • 3. KLASIFIKASI RUANG PRODUKSI STERIL Ruangan di industri Farmasi merupakan salah satu aspek yang harus dijaga kebersihannya. Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antar produk maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :  Permukaan ruangan harus kedap air, tidak terdapat sambungan atau retakan, tidak merupakan tempat pertumbuhan mikroba, mudah dibersihkan, bagian sudut dan tepi dinding dibuat melengkung.  Pipa saluran udara, listrik, air dipasang diatas langit-langit.  Lampu penerangan harus dipasang rata dengan langit-langit.  Tahan terhadap bahan pembersih.
  • 4. Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing zona memiliki spesifikasi tertentu. Empat zona tersebut meliputi :  Unclassified Area  Black area  Grey area  White area
  • 5. 02 SYARAT RUANG STERIL Syarat ruangan steril adalah :  Tembok dan langit-langit harus dibuat miring.  Lantai tidak terbuat dari semen atau tegel.  Dinding harus licin dan sebaiknya dibuat dari porselin dan jangan beton atau semen agar mudah pembersihannya.  Lantai dan dinding sedapat mungkin jangan ada sambungan, jadi mempunyai permukaan yang betul-betul licin  Dinding-dindingnya tidak boleh ada sudut-sudut yang tajam, karena menjadi sumber debu dan sukar untuk dibersihkan dll.  Pipa saluran udara, listrik dipasang diatas langit-langit.  Tahan terhadap bahan pembersih.
  • 6. 02 Lanjutan…  Memiliki tempat pembuangan khusus.Ruangan disterilkan dengan cara disemprot dengan larutan bakterisid lalu didiamkan beberapa waktu lalu dihisap dan diganti dengan udara steril (udara yang dilewatkan pada penyaringan udara).  Ruangan jangan terlalu penuh dengan meubel, harus secukupnya saja serta meubel mempunyai permukaan yang licin, tidak ada sambungan atau celah sedapat mungkin dipasang pada dinding jadi tidak berkaki agar lantai mudah dibersihkan.  Pintu dan jendela diusahakan adanya bertekanan positif agar kalau pintu terbuka tidak ada udara yang masuk membawa debu dan mikroorganisme.  Tidak boleh ada ruangan terbuka (jalan hanya satu arah).  Permukaan ruangan harus kedap air.  Tidak terdapat sambungan atau retakan.  Tidak merupakan tempat pertumbuhan mikroba.
  • 7. D. Klasifikasi ruang bersih dan sarana udara bersih Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut :  Klasifikasi ruangan BERBEDA dengan pemantauan ruangan  Klasifikasi ruangan adalah bagian dari kualifikasi awal fasilitas dan biasanya juga dilakukan saat rekualifikasi rutin.  Perlu mempunyai Protap yang mendefinisikan kondisi nonoperasional dan operasional yang mungkin berbeda untuk tiap ruangan produksi dan mencantumkan peralatan yang dipasang dan beroperasi serta jumlah karyawan yang ada dalam tiap ruangan.
  • 8. D. Klasifikasi ruang bersih dan sarana udara bersih Lanjutan…  Klasifikasi dilakukan : operasional dan non-operasional.  Pengambilan sampel udara min. 1 m3 per lokasi untuk Kelas A.  Dipakai alat penghitung portabel selang pendek.  Klasifikasi operasional dapat dilakukan selama : Kegiatan rutin, Media fill dan Kondisi terburuk.
  • 9.  Gowning dalam industry farmasi atau yang disebut juga dengan gaun adalah alat pelindung (Pakaian) untuk mencegah kontaminasi dari berbagai macam bahan berbahaya. Dapat dilihat bahwa manusia merupakan sumber utama kontaminasi dalam ruang bersih pembutan obat. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi
  • 10. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi  Gowning kelas D dan E : • Rambut dan jenggot hendaklah ditutup Rambut dapat ditutup dengan nurse cap atau kain penutup kepala atau menyatu dengan pakaian (seperti jumper). Untuk jenggot /kumis lebih baik meminta operator untuk mencukur daripada repot-repot menutupnya. • Pakaian pelindung regular Pakaian harus dapat menutup badan, lengan sampai pergelangan tangan, kaki sampai pergelangan kaki. Sebaiknya tidak menggunakan kancing tapi zipper .
  • 11. Lanjutan… • Sepatu yang sesuai atau penutup sepatu Dapat menggunakan shoe cover untuk menutupi kaki atau menggunakan sepatu, sebaiknya dipilih sepatu yang tidak menyerap air, terbuat dari bahan karet. Sebaiknya jangan menggunakan sepatu yang terbuat dari kain karena dapat menyerap air/cairan dan menyebabkan bau. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi
  • 12. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi  Gowning kelas C • Rambut dan jenggot/kumis hendaklah ditutup. • Pakaian model terusan atau model celana;baju, bagian pergelangan tangan dapat diikat, memiliki leher tinggi. • Sepatu yang sesuai atau penutup sepatu • Pakaian bebas serat/partikulat
  • 13. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi  Gowning kelas A dan B • Penutup kepala hendaklah menutup seluruh rambut dan jenggot/kumis, penutup kepala hendaklah diselipkan ke dalam leher baju. • Penutup muka hendaklah dipakai. • Model terusan atau model celana-baju yang bagian pergelangan tangan dapat diikat, memiliki leher tinggi. • Hendaklah dipakai sarung tangan steril bebas serbuk dan penutup kaki steril atau disinfeksi. • Ujung celana hendaklah diselipkan ke dalam penutup kaki dan ujung lengan baju diselipkan ke dalam sarung tangan.
  • 14. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi Lanjutan • Pakaian bebas serat/partikulat dan mampu menahan partikel yang dilepaskan dari tubuh • Hendaklah menggunakan pelindung mata • Pakain kelas A/B Pakaian kelas A/B ada yang sekali pakai ada yang dapat dicuci ulang (laundryable), sebaiknya dipilih yang dapat dicuci kembali sehingga hemat. Pencucian baju steril juga harus terpisah dengan baju lainnya, walaupun sebelum dipakai autoclave/disterilisasi, akan lebih baik pencucian juga harus hati-hati untuk meminimalisir resiko bakteri dan kerusakan.
  • 15. E. Pakaian Pelindung yang Digunakan dalam Ruangan Steril Industri Farmasi