PI’IL PESENGGIRI DALAM PEMBELAJARAN SENI SEBAGAI WAHANA PENANAMAN NILAI BUDI PEKERTI
Tidak mudah menyerah, pantang mundur dalam menghadapi tantangan yang datang didalam kehidupan. Keberanian adalah merupakan bagian dari harga diri
Selalu menggunakan nama-nama panggilan yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Panggilan yang baik bukan saja membuat orang lain terhormat, tetapi juga menunjukan diri yang bermartabat
Senang berkunjung dan dikunjungi dengan sikap yang ramah dan pemurah. Berkunjung dan dikunjungi bagian dari sikap saling menghormati.
Selalu bergaul ditengah masyarakat. Memperluas hubungan persahabatan dan kekeluargaan dengan semua orang.
Senang tolong-menolong dan bergotong-royong dalam hubungan persaudaraan dan kekeluargaan.
Pi’il pesenggiri dalam pembelajaran seni sebagai wahana penanaman nilai budi pekerti
1. PI’IL PESENGGIRI DALAM PEMBELAJARAN SENI SEBAGAI
WAHANA PENANAMAN NILAI BUDI PEKERTI
Dr. Riyan Hidayatullah, M.Pd.
Lampung, 15 Januari 2023
2. Nama : Dr. Riyan Hidayatullah, M.Pd
TTL : Yogyakarta, 12 Oktober 1987
Instansi : FKIP Universitas Lampung
Agama : Islam
HP/WA : 081389777661
Pendidikan: S1 Pendidikan musik UPI Bandung
S2 Pendidikan Seni UPI Bandung
S3 Pendidikan seni UNNES
Pengalaman Musik: 1. Instruktur Musik
2. Session Player
3. Orkestra
4. Arranger
5. Komposer
PRESENTER KARYA BUKU
3. Pesenggiri
Juluk
adok
Nemui
nyimah
Nengah
nyappur
Sakai
sambayan
Pi’il
pesenggiri
Tidak mudah menyerah, pantang mundur
dalam menghadapi tantangan yang datang
didalam kehidupan. Keberanian adalah
merupakan bagian dari harga diri
Selalu menggunakan nama-
nama panggilan yang baik
terhadap diri sendiri maupun
orang lain. Panggilan yang
baik bukan saja membuat
orang lain terhormat, tetapi
juga menunjukan diri yang
bermartabat
Senang berkunjung dan
dikunjungi dengan sikap yang
ramah dan pemurah.
Berkunjung dan dikunjungi
bagian dari sikap saling
menghormati.
Selalu bergaul ditengah
masyarakat. Memperluas
hubungan persahabatan dan
kekeluargaan dengan semua
orang.
Senang tolong-menolong dan
bergotong-royong dalam
hubungan persaudaraan dan
kekeluargaan.
Prinsip; pendirian;
harga diri
4. PENDIDIKAN SENI SEBAGAI PENDIDIKAN ESTETIS
Pendidikan estetis memiliki gagasan berikut:
A. Mengekspresikan perasaan dalam bentuk yang dapat
dikomunikasikan
B. Bentuk ekspresi pengalaman mental
C. Ekspresi pemikiran dalam bentuk tertentu
Ekspresi pendidikan estetis dapat mencakup:
(Read, 1943)
Pendidikan visual Mata
Desain
Pendidikan plastik Sentuhan
Pendidikan musik Telinga Musik
Pendidikan kinetik Otot Tari
Pendidikan verbal Ucapan Puisi
Pendidikan
konstruktif
Pikiran Artefak/Kerajian/Karya
5. PARAMETER
DALAM AKTIVITAS BELAJAR MUSIK
(Swanwick, 2003)
1. Komposisi: merumuskan ide bermusik, menciptakan musik
2. Studi literatur: belajar berbagai literatur tentang musik
3. Audisi: aktivitas memperdengarkan musik secara
responsive
4. Keterampilan: aural, instrumental, membaca/menulis
(notasi)
5. Pertunjukan: berkomunikasi dalam sebuah eksistensi
6. MODALITAS BELAJAR SESEORANG
Ketika belajar seni (musik):
Belajar seni, khususnya musik dapat mengaktifkan
seluruh kemampuan dasar untuk mendapatkan
pengetahuan melalui pengalaman (bergerak,
bersentuhan, melihat, mendengar)
Modalitas belajar atau gaya
belajar merupakan cara belajar
yang dimiliki setiap orang untuk
menghasilkan pengetahuan
(Campbell & Scott-Kassner, 2013)
7. Ki Hajar Dewantara (1889 – 1959), memiliki gagasan tentang pendidikan seni
berkenaan dengan aspek cipta, rasa, dan karsa. Ketiga aspek itu sangat berkenaan
dengan kesenian. Ki Hajar Dewantara memandang kesenian sebagai bagian dari
kebudayaan, termasuk musik di dalamnya. Kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari
pendidikan.
(Dewantara, 1977).
8. Budi Pekerti
(Watak; Karakter)
Cipta merupakan kekuatan pikiran dan imajinasi dalam berkreasi. Rasa merupakan emosi
pribadi, yakni kekuatan hati manusia untuk menanggapi sesuatu. Karsa adalah semangat
atau dorongan dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu
CIPTA, RASA, DAN KARSA
9. Rasa
Karsa
Cipta Kemampuan berpikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan
Karya seni/Kesenian
Kehendak untuk hidup sempurna, mulia, dan Bahagia
Pendidikan
Seni
10. Saat menari (berkelompok), individu sedang belajar
menyelaraskan gerakan, berdisiplin dengan waktu, mendengar
(musik latar), dan berinteraksi
KESENIAN BERARTI MELATIH CIPTA, RASA, DAN KARSA
Saat bermain musik (berkelompok), individu belajar berkreasi, mendengar,
mencari makna, berlatih, bekerja sama, disiplin
11. Belajar seni atau
berkesenian berarti
juga belajar melatih
nilai-nilai budi pekerti
atau karakter positif
ELAJAR GITAR TUNGGAL LAMPUNG
B
12. Pesenggiri
(mengamati, menyimak,
mendengar musik)
Juluk adok
(Memberikan apresiasi
atas penampilan
rekannya)
Nemui nyimah
(Berdiskusi, bertanya,
memberi tanggapan saat
belajar)
Sakai sambayan
(Memberikan bantuan,
mengoreksi teknik, memberi
apresiasi atas penampilan)
Nengah nyappur
(Berdikusi, bertanya,
saling berinteraksi dalam
belajar musik)
NILAI PI’IL PESENGGIRI DALAM PEMBELAJARAN MUSIK
13. RERIMA KASIH
“ Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan
kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat
dan menuntun tumbuhnya kodrat itu ”
Ki Hajar Dewantara
Any questions?
Email: Riyan.1002@fkip.unila.ac.id