Perjamuan Kudus memperingati pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Melalui roti dan anggur yang melambangkan tubuh dan darah-Nya, umat Kristen diingatkan akan dasar keselamatan mereka dan perjanjian baru yang dimeteraikan dengan darah-Nya. Perjamuan Kudus juga mengingatkan umat untuk hidup dalam kasih dan perdamaian sebagaimana teladan Yesus.
2. Perjamuan Kudus adalah
memperingati pengorbanan
Tuhan Yesus Kristus di kayu
salib, yaitu mati untuk
menebus dan membebaskan
kita dari kutuk dan dosa.
3. Melalui Perjamuan Kudus orang percaya
selalu diingatkan bahwa dasar keberadaan
mereka sebagai anak Allah atau warga
Kerajaan Allah adalah pengorbanan Kristus
yang dilambangkan dengan roti (tubuhNya)
dan Anggur (darahNya).
4. Roti dan Anggur melambangkan bahwa Allah
sendiri, di dalam Yesus Kristus, berkenan
memberi diriNya dialami secara rohaniah dan
diperingati melalui lambang-lambang yang
bersifat jasmani yaitu Roti dan Anggur.
Sehingga dalam hal ini Tuhan memahami
keadaan manusia sebagai makhlukNya yang
membutuhkan tanda-tanda yang kelihatan
agar umatNya bisa menghayatiNya secara
utuh.
5. Roti dan anggur juga hendaknya diterima
sebagai tanda dan meterai dari kasih dan
kesetiaanNya kepada kita. Di dalam
perjamuan kudus ditegaskan kepada kita
bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, melalui
pengorbananNya yang sempurna, telah
membebaskan kita dari sumber segala
kesusahan, yaitu dosa.
6. Melalui perjamuan kudus suatu perjanjian
Barus diadakanNya dengan kita, dan RohNya
yang menghidupkan itu dikaruniakanNya
kepada kita, supaya kita hidup dengan Dia
dalam suatu persekutuan yang benar.
Ia menghubungkan kita seorang dengan yang
lain dalam kasih yang benar yang petut
dinampakkan dalam hidup kita melalui
perkataan dan perbuatan.
7. Perdamaian Allah dengan manusia yang
dinyatakan melalui perjamuan kudus, bukan
hanya kata-kata yang diberitakan, tetapi
mesti menjadi pengalaman nyata dalam
hidup bersama (Persekutuan.
8. Maka dalam perjamuan kuduslah menjadi
nyata secara lebih lengkap suasan
perdamaian (Pesta Perdamaian)
Untuk pendamaian Allah dan manusia tidak
ada satupun kurban yang pantas selain
pengorbanan Yesus sendiri, sebab manusia
tidak bisa menjadi korban untuk menebus
dirinya sendiri.
9. Perjamuan kudus juga mengingatkan
setiap orang yang terlibat di dalamnya
mengenai perjanjian baru yang
dimeteraikan dengan darahNya seperti
dinyatakan secara simbolis dalam anggur.
Keterlibatan kita dalam Perjamuan Kudus
merupakan bukti nyata adanya sukacita
dan keinginan untuk hidup berdasarkan
perjanjian baru, dan sekaligus merupakan
salah satu bentuk kesaksias mengenai
keselamatan di dalam Kristus (1 Kor.
11:23-25
10. Hidup orang Kristen harus selalu
mencerminkan kedamaian yang ditopang
dengan sikap saling mengampuni. Dalam hal
ini “mengingat” pengorbanan Kristus
sekaligus merupakan dorongan untuk
melakukan yang sudah diamantkanNya.