Baptisan bukanlah sekedar upacara lahiriah. Itu merupakan pengalaman kerohanian yang paling penting di dalam Kekristenan. Ketika hidup baru bukan hanya sekedar istilah, melainkan pengalaman nyata.
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaAlex Tampubolon
Salib bukan hanya bagian dari karya keselamatan yang dikerjakan Allah tritunggal, melainkan juga pelaksanaan rencana Allah untuk memuiakan diri-Nya dan bukti kemenangan Kristus atas dosa dan maut.
Mengapa Kristus Harus Menderita dan Mati?
- Menyatakan Keadilan Allah
- Menyatakan Kasih Allah
- Menyatakan Kemuliaan Allah
Mengapa Kristus Harus Menderita dan Mati?
- Memberikan Pengampunan & Pembenaran
- Memberikan Pengudusan & Pertumbuhan
- Memberikan Penyempurnaan & Pemuliaan
Respons kita
- Pengutamaan
- Peneladanan
- Pengorbanan
- Penginjilan
- Pengharapan
Baptisan bukanlah sekedar upacara lahiriah. Itu merupakan pengalaman kerohanian yang paling penting di dalam Kekristenan. Ketika hidup baru bukan hanya sekedar istilah, melainkan pengalaman nyata.
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaAlex Tampubolon
Salib bukan hanya bagian dari karya keselamatan yang dikerjakan Allah tritunggal, melainkan juga pelaksanaan rencana Allah untuk memuiakan diri-Nya dan bukti kemenangan Kristus atas dosa dan maut.
Mengapa Kristus Harus Menderita dan Mati?
- Menyatakan Keadilan Allah
- Menyatakan Kasih Allah
- Menyatakan Kemuliaan Allah
Mengapa Kristus Harus Menderita dan Mati?
- Memberikan Pengampunan & Pembenaran
- Memberikan Pengudusan & Pertumbuhan
- Memberikan Penyempurnaan & Pemuliaan
Respons kita
- Pengutamaan
- Peneladanan
- Pengorbanan
- Penginjilan
- Pengharapan
Apakah hanya orang Kristen yang diselamatkan?
Apakah hanya denominasi Kristen tertentu yang diselamatkan?
Dapatkah seseorang diselamatkan jika ia tidak menemukan Yesus?
Apakah hanya orang Kristen yang diselamatkan?
Apakah hanya denominasi Kristen tertentu yang diselamatkan?
Dapatkah seseorang diselamatkan jika ia tidak menemukan Yesus?
3. 3
● ● ●
“Juga kamu sekarang
diselamatkan oleh kiasannya,
yaitu baptisan – maksudnya bukan untuk
membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan
hati nurani yang baik kepada Allah –
oleh kebangkitan Yesus Kristus.”
RASUL PETRUS
● ● ●
7. 7
“Baptisan merupakan sebuah pentahbisan
yang paling penting dan sakral
sehingga haruslah ada pemahaman
yang cermat akan maknanya.”
ELLEN GOULD WHITE
(Testimonies for the Church Vol. 6, h. 93)
8. 8
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah merekaalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus.” Matius 28:19
“Lalu Ia berkata kepada mereka, Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala ma
i dalam kedua ayat ini, kita memperoleh
penjelasan yang cukup akan pentingnya
baptisan. Marilah kita belajar dari Kitab Suci apa
makna dari baptisan itu dan dengan mempelajarinya
kita akan melihat sifat kodrati dan pentingnya
baptisan.
D
“Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
MATIUS 28:19
“Lalu Ia berkata kepada mereka,
Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
MARKUS 16:15-16
9. 9
Baptisan bukanlah sekedar ritual lahiriah dinyatakan
dalam 1 Korintus 12:13: “Sebab dalam satu Roh kita
semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik
budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi
satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu
Roh.”
Adalah benar bahwa tubuh yang dimaksudkan pada
ayat ini sebagaimana juga pada ayat-ayat yang lain
ialah “tubuh Kristus;” dan bahwa tubuh ini adalah
tubuh yang mana ke dalamnya kita dibaptiskan,
dengan nyata-nyata disebutkan dalam surat Galatia
3:27, dimana kita membaca, “Karena kamu semua,
yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan
Kristus.”
Dengan demikian kita diajar bahwa melalui baptisan
kita menjadi milik Kristus, dan menjadi ahli-ahli waris
menurut janji [Galatia 3:29]. Oleh baptisan kita masuk
ke dalam Kristus yang adalah Pintu Keselamatan itu.
10. 10
Dibaptiskan ke dalam tubuh-Nya adalah bergabung
dengan jemaat-Nya, sebab jemaat [gereja] adalah
tubuh Kristus. Lihat Efesus 1:22, 23; Kolose 1:18. Dan
oleh karena melalui Roh-Nya sehingga penyatuan ini
terjadi, maka hal itu membuktikan bahwa baptisan
adalah sesuatu yang lebih dari sekedar ritual lahiriah,
dan bahwa hanya mereka yang adalah anggota dari
jemaat [gereja] Kristus yang sejatilah yang memiliki
Roh Kristus. Lihat Roma 8:9. Hal ini seharusnya tidak
dengan cara apapun dimengerti untuk menyepelekan
baptisan harfiah maupun penyatuan dengan gereja
yang nampak. Kita hanya ingin untuk menekankan
kenyataan bahwa ritual [wujud] bukanlah segala-
galanya.
Oleh karena melalui baptisan sehingga kita menjadi
satu dengan Kristus – “mengenakan Kristus” – maka
sebuah pertanyaan yang sangat penting adalah:
11. 11
Di titik mana kita berhubungan dengan Kristus? Atau
pada tahap pelayanan Kristus yang mana kita menjadi
satu dengan-Nya?
Jawaban dari pertanyaan ini memberikan kunci bagi
keseluruhan topik baptisan.
Pertanyaan ini dijawab di dalam Roma 6:3-4,
yang berbunyi demikian:
“Tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-
Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-
sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga
kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
Di dalam kematian Kristuslah kita dipersatukan
dengan-Nya. Boleh dikatakan ini adalah sebuah
Tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan
Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
”
“
”
12. 12
upacara pernikahan, yang mana melaluinya, kita
mengumumkan penyatuan kita dengan Kristus. Paulus
berkata, “Aku telah mempertunangkan kamu kepada
satu laki-laki [Suami] untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus” 2 Korintus 11:2.
Sebagaimana pernikahan pada umumnya, dua insan
dipersatukan sehingga mereka bukan lagi dua,
melainkan “satu daging,” demikian juga dengan
mengenakan Kristus kita menjadi satu dengan Dia.
Paulus, setelah menyatakan bahwa seorang laki-laki
akan meninggalkan ayahnya dan ibunya, dan akan
bersatu dengan isterinya, dan keduanya itu akan
menjadi satu daging, dia menambahkan, “Rahasia ini
besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan
Kristus dan jemaat” Efesus 5:32. Namun, di dalam
penyatuan dengan Kristus ini, kepribadian-Nyalah yang
mengusai. Kita menyerahkan diri kita kepada-Nya –
terbungkus di dalam-Nya – sehingga satu pribadi itu
bukanlah kita melainkan Kristus.
13. 13
Baptisan bermakna kematian dan kebangkitan Kristus.
Tetapi baptisan memiliki makna lebih dari sekedar
pengakuan akan kenyataan atau fakta tersebut.
Baptisan menunjukkan penerimaan kita atas
pengorbanan itu, dan bahwa kita benar-benar
mengambil bagian di dalam kematian-Nya serta
kebangkitan-Nya. Jika kita mau dimuliakan bersama
Kristus, kita harus menderita bersama-sama dengan
Dia. Roma 8:17. Kita harus mengambil bagian di dalam
persekutuan penderitaan-Nya, menjadi serupa dengan
Dia dalam kematian-Nya, dan harus mengenal kuasa
kebangkitan-Nya. Filipi 3:10.
Marilah kita menjajaki arah dari catatan agung ini!
“Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” Roma 3:23. Oleh karena semua orang
telah berdosa, maka semua orang beroleh
penghukuman. Hukuman tersebut ialah maut, sebab
upah dosa ialah maut. Roma 5:12, 18; 6:23. Setiap
orang yang tidak percaya di dalam Kristus telah
14. 14
dihukum. Yohanes 3:18 KJV. Hukuman mati ini telah
ditetapkan kepada kita, dan hidup kita hilang tersita.
Dengan menyerah kepada Setan, kita telah menjual
diri kita kepadanya [Roma 6:16], dan tidak
memperoleh apa-apa sebagai bayarannya. Kitab Suci
berkata, “Kamu telah menjual dirimu tanpa harga”
Yesaya 52:3 KJV. Maka dari itu, sesungguhnya kita
tidaklah memiliki hidup. Kehidupan yang manusia
hidupi ini bukanlah milik mereka; mereka telah
memberikannya, bersamaan juga dengan diri mereka,
ke dalam penguasaan Setan. Dan oleh karena para
pendosa telah dihukum untuk mati – telah kehilangan
kehidupan mereka – Kitab Suci berkata bahwa “dia
yang tidak mempercayai Anak tidak akan melihat
hidup” Yohanes 3:36 KJV. Dia tidak pernah memiliki
kehidupan yang dimilikinya sendiri.
Tetapi firman yang sama yang berkata, “kamu telah
menjual dirimu tanpa harga,” berkata juga bahwa,
15. 15
“kamu akan ditebus tanpa pembayaran [uang] juga.”
Kristuslah sang Penebus itu. Dan oleh karena “anak-
anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka
Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat
bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-
Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa
atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia
membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada
dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada
maut” Ibrani 2:14, 15.
Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan
yang hilang. Dia datang untuk memberi hidup [nyawa]
kepada mereka yang telah menghilangkan hidupnya
kepada Setan. Dia, yang lebih kuat dari yang kuat,
datang dan memasuki rumah tahanan setan, supaya
dia boleh membebaskan para tahanannya.
“Kamu akan ditebus tanpa uang.” “Sebab kamu tahu,
bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-
16. 16
sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan
dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristus yang sama seperti anak domba yang tak
bernoda dan tak bercacat” 1 Petrus 1:18, 19. Uang
tidak dapat membeli satu kehidupan sekalipun. Nyawa
[kehidupan] harus diberikan ganti nyawa; dan satu-
satunya kehidupan yang dapat menebus kehidupan
yang hilang tersita itu adalah kehidupan Kristus.
Dia dapat membeli kita kembali hanya dengan
memberikan kehidupan-Nya ganti kita. Itu berarti
bahwa Dia memberikan hidupnya untuk kita, sekiranya
kita menerima Dia. Dia mempunyai hidup dalam diri-
Nya sendiri [Yohanes 5:26]. Dia dapat menyerahkan
hidup-Nya dan mengambilnya kembali. Ketika Ia
dibaringkan di dalam kubur, “tidak mungkin Ia tetap
berada dalam kuasa maut itu” Kisah 2:24. Dalam hal
inilah Dia berbeda dengan manusia.
17. 17
Jika manusia harus menyerahkan hidupnya untuk
membayar denda sitaan itu, tidak ada lagi kehidupan
yang tersisa padanya. Tetapi Kristus, yang hidup-Nya
jauh lebih bernilai dari pada yang ada di dalam segala
makhluk ciptaan, dapat menyerahkan hidup-Nya dan
masih mempunyai sebanyak mungkin hidup yang
tersisa. Dengan membayar denda itu, Dia dapat
memberikan hidup kepada kita sebagai ganti milik kita.
Jika kita menerima hidup-Nya, kita pasti hidup, tidak
peduli apa yang jadi di kehidupan ini.
Guna memperoleh hidup-Nya yang sanggup melawan
kuasa Setan itu, kita harus mengakui bahwa hidup kita
telah hilang, dan bahwa tidak ada kebenaran di dalam
kita untuk diberikan demi menebus hidup itu.
Bilamana kita menyadari bahwa hidup kita ini
bukanlah milik kita, kita harus terus sudi untuk
menyerahkannya ke dalam tangan Kristus, guna
memperoleh hidup-Nya sebagai gantinya.
18. 18
Hal ini sangatlah mudah dipahami. Ini adalah sebuah
pertanyaan antara apakah kita akan memberikan
hidup kita kepada Setan dan tidak memperoleh apa-
apa sebagai bayarannya, ataukah kepada Kristus dan
memperoleh hidup-Nya sebagai gantinya.
Kelihatannya setiap orang seakan-akan pasti dengan
segera menentukannya tanpa sebuah keraguan
sesaatpun. Namun adalah suatu hal yang berat
[pergumulan] bagi setiap orang untuk menyerahkan
kehidupannya yang telah hilang tersita itu untuk
digantikan dengan kehidupan Kristus.
Bukanlah perkara yang nyaman ataupun
menyenangkan untuk mati, dan mereka akan rela
untuk menundanya selama mungkin, atau bahkan
meyakinkan diri mereka sendiri bahwa tidaklah perlu
bagi mereka untuk menyerahkan kehidupannya sama
sekali.
19. 19
Alasan yang menyebabkan hal ini terjadi adalah karena
dengan menyerahkan kehidupan ini berarti
menyerahkan semua bagian-bagiannya, yang
berhubungan dengannya. Semuanya itu termasuk diri
[ego] yang harus hilang atau pergi bersamaan dengan
hidup itu.
Kata rasul Paulus:
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.” Galatia 5:24
Penyerahan kehidupan ini supaya kita memperoleh
kehidupan Kristus sebagai gantinya, dengan banyak
cara diungkapkan seperti menyerahkan diri kita untuk
menjadi hamba-hamba-Nya, tunduk atau takluk
kepada Allah, dll.
“
20. 20
Sebuah pertanyaan muncul:
Bagaimana kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan?
Untuk takluk atau tunduk kepada-Nya?
Sederhana saja. Perhatikanlah kehidupanmu: lihatlah
apa-apa saja yang semata-mata terus menjadi bagian
di dalam perangai atau kehidupan alamiahmu saat ini,
yaitu hal-hal yang engkau perbuat secara alami
[pembawaan]. Tinjaulah hal-hal apa yang engkau
candukan atau gemari, yang engkau tahu bukanlah
serupa Kristus, tetapi yang membuatmu terhukum,
bahkan oleh hatimu sendiri.
Sekarang tanpa keraguan [pembelaan] sama sekali,
engkau telah melakukannya; engkau pula telah
berjuang berulang-ulang untuk mengatasinya dan
membuangnya jauh-jauh, tetapi tidak pernah sanggup
untuk melakukannya. Namun engkau dengan sungguh-
sungguh rindu untuk terbebas dari itu semua.
21. 21
Sebaiknya engkau melakukannya dengan cara Kristus
dari pada dengan cara-caramu sendiri!
Sebab itu berkatalah demikian:
“Ini Tuhan, ambillah aku sebagaimana ku ada; Aku
memberikan diriku ke dalam tangan-Mu, agar Engkau
berbuat kepadaku sesuai dengan yang Engkau
kehendaki; ambillah seluruh kedurjanaan ini dari
padaku melalui kuasa yang hanya ada pada-Mu saja.”
1
*)1 Sebagian lirik himne yang berjudul Just As I Am
karya Charlotte Elliott – Penerj
Sebagaimana ku ada, tanpa satu pun dalih
Tetapi darah-Mu itu telah tertumpah bagiku
Dan Engkau mengajakku untuk datang kepada-Mu
Ya Anak Domba Allah, aku datang, aku datang
Sebagaimana ku ada, tanpa sedikit pun bertangguh
Membersihkan jiwaku dari bercak kelam
Pada-Mu yang darah-Nya mampu menguras tiap noda
Ya Anak Domba Allah, aku datang, aku datang*
”
“
”
22. 22
Sampai akhirnya penyerahan itu dibuat. Kita
memberikan diri kita kepada Tuhan, dan mengambil
diri-Nya sebagai ganti kita.
Bagaimana kita memperoleh diri-Nya? Kehidupan-
Nya? Kita tidak dapat mengetahui segalanya soal
proses itu. Kita memahaminya hanya dengan iman.
“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena
iman di dalam Yesus Kristus” Galatia 3:26. Kristus diam
[tinggal] di dalam hati oleh iman. Lihat Efesus 3:17.
Semua yang ada, yang harus diperbuat pada pihak kita
adalah berserah; menyerahkan dirimu sepenuhnya
kepada Tuhan, merindukan cara-cara-Nya agar
menggantikan cara-cara kita, dan percaya bahwa Dia
akan memberikan diri-Nya kepada kita, sesuai dengan
janji-Nya. Kemudian kita dikuburkan bersama-sama
dengan Dia melalui baptisan ke dalam kematian-Nya,
yang dengan demikian menandakan tanggalnya
kehidupan yang lama itu, disalibkannya manusia lama,
23. 23
dan mengenakan kehidupan Kristus, yang di dalam-
Nya kita bangkit untuk berjalan dalam hidup yang
baru.
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan
bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di
atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang
di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu
tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.”
KOLOSE 3:1-3
“Tetapi karena kasih karunia Allah
aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,
dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya
kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja
lebih keras dari pada mereka semua;
tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah
yang menyertai aku.”
1 KORINTUS 15:10
24. 24
“Ketahuilah hal ini, bahwa manusia lama kita
telah turut disalibkan bersama-Nya,
supaya tubuh dosa ini dapat musnah sehingga
mulai saat ini kita tidak perlu melayani dosa.”
ROMA 6:6 KJV
“Bahwa kamu telah menanggalkan
kehidupan manusia lama yang rusak [bobrok]
yang mengikuti hasrat yang menipu;
dan kamu dibaharaui di dalam roh pemikiranmu
sehingga kamu mengenakan manusia yang baru
yang diciptakan menurut [rupa] Allah
di dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati.”
EFESUS 4:22-24 KJV
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus
ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu;
lihatlah, semuanya menjadi baru.
Dan semuanya berasal dari Allah.”
2 KORINTUS 5:17-18 KJV
25. 25
Bukankah kesemua ayat ini menyatakan sejelas
mungkin bahwa dengan menjadi milik Kristus, kita
mengambil hidup-Nya sebagai ganti hidup kita? Ini
bukanlah sekedar Kritus telah memberikan hidup-Nya
untuk membeli kita, tetapi juga bahwa Dia
memberikan kehidupan-Nya untuk kita; hidup kita
telah hilang [diambil], dan kita pada hakikatnya mati –
di dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa
[Efesus 2:1] – dan Dia memberikan hidup-Nya untuk
kita supaya kita dapat benar-benar memiliki hidup.
Sehingga, untuk selanjutnya, adalah kehidupan Kristus
yang bertemu dengan pencobaan-pencobaan setan
dan adalah kehidupan Kristus yang bekerja melakukan
kehendak sang Bapa.
Tetapi Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun
hari ini dan sampai selama-lamanya. Maka dari itu,
hidup yang diberikan kepada kita akan menyajikan
mutu [sifat] yang sama yang Kristus bawakan ketika
Dia berada di atas bumi ini secara pribadi. Hidup-Nya
26. 26
yang ada di dalam kita haruslah sama kuat untuk
berbuat dan bertahan sebagaimana ketika Dia hidup di
Yudea.
Bagaimana mungkin kita menghidupkan kehidupan
seperti itu? – Sebagaimana kita telah menerimanya –
dengan iman. Bacalah perlahan ayat-ayat berikut ini
secara seksama dan ingatlah selalu:
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama
dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.”
KOLOSE 3:1
“Jadi jika kita telah mati dengan Kristus,
kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan
Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia
bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi:
maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
27. 27
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa,
satu kali dan untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kam
u hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”
ROMA 6:8-11
“Aku telah disalibkan bersama Kristus;
meskipun aku hidup; namun bukan aku,
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku;
dan kehidupan yang sekarang kuhidupi
di dalam daging adalah hidup oleh iman Anak Allah,
yang telah mengasihiku,
dan memberikan hidup-Nya bagi aku.”
GALATIA 2:20 KJV
“Sebab dalam Dialah berdiam secara tubuh
seluruh kepenuhan ke-Allahan.
Dan kamu telah lengkap di dalam Dia, yang adalah
kepala dari segala pemerintahan dan kekuatan.
28. 28
Dalam Dia juga kamu telah disunat
dengan sunat yang dibuat bukan dengan tangan,
dalam menanggalkan tubuh dosa kedagingan
oleh sunat Kristus;
dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,
yang di dalamnya juga kamu dibangkitkan
bersama Dia melalui iman akan kerja Allah,
yang telah membangkitkan-Nya
dari antara orang mati.”
KOLOSE 2:9-12 KJV
Inilah urutan dari hidup baru itu:
Dengan menerima hidup Kristus, kita mengingat
bahwa kehidupan yang di depan adalah miliknya,
bukan milik kita. Kemudian roh penyangkalan diri yang
sama yang telah memimpin kita untuk menerima
Kristus haruslah terus hadir beserta kita supaya
menuntun kita untuk menggenggam-Nya. Kita
seharusnya tidak hanya berdoa agar suatu hati yang
baru dibentuk di dalam kita, tetapi juga berdoa agar
29. 29
suatu roh yang teguh diperbarui di dalam kita. Dan
bagaimana kita menggenggam-Nya? – Sama halnya
sebagaimana kita telah menerima-Nya dan
dibangkitkan bersama-Nya; melalui iman atas
pekerjaan Allah, yang telah membangkitkan-Nya dari
antara orang mati. Yaitu, dengan sebuah kerinduan
yang amat kuat supaya kehidupan-Nya diwujudkan di
dalam kehidupan kita, kita menggenggamnya lewat
iman kita di dalam kuasa yang telah membangkitkan
Kristus dari antara orang mati. Kita tahu bahwa kuasa
yang sama yang telah membangkitkan Yesus dari
antara orang mati mampu menghidupkan kita, karena
untuk itulah Kristus dibangkitkan dari antara orang
mati. Dia “yang telah diserahkan bagi pelanggaran kita
dan dibangkitkan demi pembenaran kita” [Roma 4:25
KJV].
Inilah yang dimaksudkan Paulus ketika dia
mengungkapkan kerinduannya bahwa, “yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
30. 30
kebangkitan-Nya” Filipi 3:10. Ini jugalah yang dia
harapkan bagi kita ketika dia berdoa, “agar kamu
mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam
panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang
ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa
hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan
kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam
Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang
mati” Efesus 1:18-20.
Tidak ada pertunjukkan kuasa yang dapat lebih besar
dari pada yang diperlukan untuk membangkitkan
orang mati. Itu merupakan kuasa penciptaan. Dan
inilah kuasa yang dianugerahkan kepada kita di dalam
Kristus; penerimaan atasnya kita akui ketika kita
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
ke dalam kematian-Nya, dan dibangkitkan di dalam
Dia.
31. 31
Betapa benarnya hal ini yaitu bahwa “kuasa ilahi-Nya
telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu
yang berguna untuk kehidupan dan kesalehan”
2 Petrus 1:3 KJV. Dan inilah perwujudan dari kuasa
kehidupan Kristus di dalam hidup kita yang
memberikan suatu pengharapan yang pasti akan hidup
yang kekal bersama dengan-Nya.
Sebab sang rasul berkata:
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang menurut rahmat-Nya yang limpah
telah melahirkan kita kembali kepada suatu
pengharapan yang penuh semangat hidup oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati, untuk mewarisi suatu bagian yang tidak
bobrok, yang tidak cemar dan yang tidak
berangsur-angsur pudar, yang tersimpan di
sorga bagi kamu, yang dipelihara oleh
kekuatan Allah melalui iman sampai kepada
“
32. 32
keselamatan siap untuk dinyatakan pada
waktu terakhir.” 1 Petrus 1:3-5 KJV
Apakah sebuah hal yang penting untuk menyisihkan
waktu demi mendiskusikan persoalan mengenai siapa
yang dapat dibaptis dan bagaimana cara baptisan?
Ayat mengungkapkan bahwa “siapa yang percaya dan
dibaptis akan diselamatkan.” Maka hanyalah mereka
yang percayalah yang pantas untuk dibaptis. Bukan
berarti bahwa hanya orang-orang yang telah dewasa
saja yang boleh dibaptis, sebab anak-anak yang masih
sangat muda pun dapat memiliki iman yang cerdas dan
sungguh-sungguh di dalam Kristus. Mereka yang
beramput putih pun harus percaya layaknya seorang
anak kecil. Namun, berapapun tuanya atau berapapun
mudanya seseorang, percaya adalah prasyarat
baptisan.
Mengenai cara baptisan, tidaklah perlu untuk
didiskusikan. Baptisan adalah penguburan. Itu adalah
33. 33
lambang yang mengekspresikan atau mengungkapkan
tersembunyinya diri secara utuh di dalam Kristus. Itu
adalah lambang yang mengekspresikan
tersembunyinya diri secara utuh di dalam Kristus. Ayat
mengungkapkannya dengan, “dikuburkan bersama-
sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian.” Ayat
ini tidak akan berarti apa-apa jika saat itu percikan
adalah baptisan. Ketika baptisan dinyatakan sebagai
sebuah penguburan, itu benar-benar adalah segalanya
yang diperlukan untuk menyebutnya. Ayat ini telah
menjelaskannya dengan sangat tepat, dan di dalam
pengertian apa pun, tidaklah melukiskan pemercikan
sama sekali. Pastinya, tidak perlu mendiskusikan cara
baptisan dengan seorang yang belum pantas untuk
penahbisan tersebut; apa yang dia butuhkan ialah
menunjukkan keperluannya akan Kristus; dan apabila
seseorang telah tiba pada satu titik di mana dia tunduk
secara utuh kepada kehendak Kristus, bilamana dia
berserah kepada-Nya dengan penuh, maka tidaklah
34. 34
perlu mendiskusikan hal tersebut. Dia dengan senang
hati akan menerima Kristus dengan cara yang telah
ditentukan ilahi. Semoga Tuhan mengaruniakan
kepada semua orang yang membaca ini pengertian,
yang bukan hanya pengetahuan akan kenyataan
[bahwa Dia mati dan dibangkitkan], melainkan kuasa
kebangkitan Kristus.
Bagi Dia, yang berkuasa
menjaga supaya jangan kamu tersandung
dan yang membawa kamu tanpa cela
di hadapan kemuliaan-Nya
dengan kegembiraan yang besar
bagi satu-satunya Allah yang bijaksana,
Juruselamat kita, kemuliaan dan kebesaran,
kekuasaan dan kekuatan,
sekarang dan bahkan sampai selamanya.
Amin.
“
”
38. 38
Apakah Anda terberkati oleh kebenaran
yang terdapat di dalam buku ini?
Mari dukung agar lebih banyak lagi
kebenaran-kebenaran yang dapat
disebarluaskan sehingga semua orang
boleh mengenal-Nya dan dimenangkan!
40. 40
Eden Way Publishing
2017
Kisah Para Rasul 2:38
Bertobatlah!
Hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.