5. Adapun jalur glukoneogenesis tersebut dijelaskan berdasarkan gambar di bawah ini.
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
6. DIABETES
MELITUS
GLUKONEOGENES
IS
GLIKOGENOLISIS
GLIKOGENESIS
GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah proses anabolic pembentukan
glikogen untuk simpanan glukosa saat kadar gula darah
menjadi tinggi seperti setelah makan,glikogenesis
terjadi terutama dalam sel-sel hati dan sel-sel otak
rangka, tetapi tidak terjadi dalam sel-sel otak yang
sangat bergantung pada pada persendian konstan gula
darah untuk energy. (Ethel Sloane, 2003)
8. DIABETES MELITUS
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENOLISISGLIKOGENESIS
Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya
untuk berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa
melampaui kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk menambah
simpanan glikogen dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek
melalui proses glikogenesis.
Jika kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) glukosa akan di
ubah dan di simpan sebagai sebagai glikogen atau lemak, glikogenesis (produksi
glikogen) terjadi terutama dalam sel otot dan hati. Glikogenesis akan
menurunkan kadar glukosa darah dan proses ini di stimulasi oleh insulin yang
disekresi dari pangkreas.
12. Secara garis besar Proses pembentukan glikogen sebagai berikut.
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
13. Pada enzim glikogen sintase sendiri menjadi aktif apabila kadar hormon insulin baik di
dalam hati maupun otot mengalami peningkatan sehingga kerja hormon epinefrin atau
hormon glukagon pada reseptor dinding sel terbatasi. Hal ini dikarenakan ketika enzim
epinefrin atau hormon glukagon melekat pada dinding sel maka keja enzim adenilat
siklase jadi teraktivasi yaitu menghasilkan cAMP atau asam 3,5 sebagai senyawa
aloesterik yang mampu mengaktifkan glikogen fosforilase dan menghambat glikogen
sintase itu sendiri. Namun bila keberadaan hormon epinefrin atau hormon glukagon ini
digantikan keberadaannya oleh hormon insulin maka kerja enzim adenilat siklase tersebut
menjadi tidak aktif lagi dan segera cAMP dirubah menjadi bentuk yang bukan sikliknya.
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
Pengaturan Glikogenesis
15. Proses glikogenolisis ini terjadi dalam tubuh jika kadar glukosa dalam
tubuh sudah mulai kekurangan akan kandungan glukosa akibat berbagai
aktivitas baik dalam maupun luar tubuh. Aktivitas dari luar tubuh seperti
berlari, berjalan, bersepeda, berenang, dll. Sedangkan aktivitas dari
dalam tubuh sendiri meliputi proses respirasi, pencernaan, sistem kerja
syaraf, dll.
Glikogenolisis terjadi jika asupan makanan tidak cukup memenuhi energi
yang dibutuhkan tubuh sehinggah untuk mendapatkan energi tubuh
mengambil alternatif lain yaitu dengan menggunakan simpanan glikogen
yang terdapat dalam hati atau otot.
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
17. Dalam otot :
Tujuannya: untuk mendapat energi bagi otot.
hasil akhirnya : piruvat / laktat sebab glukosa 6-p yg dihasilkan dari
glikogenolisis tidak masuk ke jalur glikolisis di otot.
Dalam hati :
Tujuannya : untuk mempertahankan kadar glukosa darah
•Glukosa 1-p akan diubah menjadi Glukosa 6-p + H2O Glukosa + Pi
Glukosa 6-fosfatase.
•Enzim Glukosa 6-fosfatase terdapat di : hati, ginjal dan epitel usus
(tetapi tidak di otot).
•Enzim Glikogen fosforilase memutus ikatan α-1,4 glikosidik dari
glikogen .
•Debranching enzyme memutus ikatan α-1,6 glikosidik
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
KONTROL GLIKOGENOLISIS
19. DIABETES
MELITUS
GLUKONEOGENES
IS
GLIKOGENOLISIS
GLIKOGENESIS
DIABETES MELITUS
Diabetes melitus adalah penyakit keturunan dengan
ciri kekurangan atau tidak terbentuknya insulin yang
sangat penting untuk metabolisme gula dan
pembentukan glukosa yang menyebabkan kadar gula
dalam darah meningkat yang dapat mempengaruhi
metabolisme tubuh secara menyeluruh(Ida Bagus Gde
Manuaba tahun 1998)
20. GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
Diabetes tipe 1, yang meliputi
simtoma ketoasidosis hingga
rusaknya sel beta di dalam pankreas
yang disebabkan atau menyebabkan
autoimunitas, dan bersifat idiopatik.
Diabetes mellitus dengan patogenesis
jelas, seperti fibrosis sistik atau
defisiensi mitokondria, tidak
termasuk pada penggolongan ini.
21. GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
kelainan metabolisme yang
disebabkan oleh mutasi pada
banyak gen, termasuk yang
mengekspresikan disfungsi sel β,
gangguan sekresi hormon insulin,
resistansi sel terhadap insulin
yang disebabkan oleh disfungsi
GLUT10 dengan kofaktor hormon
resistin yang menyebabkan sel
jaringan, terutama pada hati
menjadi kurang peka terhadap
insulinserta RBP4 yang menekan
penyerapan glukosa oleh otot lurik
namun meningkatkan sekresi gula
darah oleh hati
22. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk
diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
1. Tipe I atau Insulin Dependent Diabetes
2. Tipe II atau non-insulin dependent diabetes
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
23. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah
yang tinggi.Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka
glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal
akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar
glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah
yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang
banyak (poliuri).
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
26. Faktor Penyebab Diabetes Militus
1. Pola makan
2. Obesitas (kegemukan)
3. Faktor genetis
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
5. Penyakit dan infeksi pada pancreas
6. Pola hidup
7. Teh manis
8. Gorengan
9. Suka ngemil
10. Kurang tidur.
11. Sering stress
12. Kecanduan rokok
13. Menggunakan pil kontrasepsi
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS
27. PENANGANAN
Kedisiplinan merupakan kunci utama dalam pengobatan
diabetes mellitus, yang meliputi:
1. Disiplin dalam mengatur makanan
2. Disiplin dalam olahraga
3. Disiplin dalam penggunaan obat baik tablet maupun
suntikan.
4. Disiplin dalam pemeriksaan gula darah
5. Disiplin dalam konsultasi ke dokter.
GLUKONEOGENE
SIS
GLIKOGENESIS GLIKOGENOLISIS DIABETES MELITUS