Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Diabetes menjadi ancaman kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat. Pengelolaan diabetes meliputi pola makan sehat, olahraga teratur, pengobatan, serta pencegahan dan pengelolaan komplikasinya.
1. DIABETES MELLITUS :
Kenali, cegah, dan kendalikan
PUSKESMAS RANTETAYO
PENYULUHAN PROLANIS BULAN MEI 2017
Dr. Dian Megawati
2. Apa penyebab DM ?
Siapa saja yang bisa
terkena DM ?
Apa bahayanya bila DM
dibiarkan dan tidak diobati ?
Bagaimana cara
mengobati DM ?
Apakah DM bisa disembuhkan ?
Apakah obat DM tidak berbahaya
bila diminum terus menerus ?
Apakah DM penyakit keturunan ?
Bagaimana cara
mencegahnya ?
3. 3
…Diabetes menjadi ancaman kesehatan di seluruh dunia !!!
Africa
Middle East and
NorthAfrica
Europe
NorthAmerica
South and CentralAmerica
South-East Asia
Western Pacific
37.4
53.2
+42%
16.0
29.6
+65%
12.1
23.9
+98%
26.5
51.7
+94%
55.2
66.2
+20%
76.7
112.8
+47%
58.7
101.0
+72%
IDF. Diabetes Atlas 4th Edition – 2009
Seluruh dunia :
284.6 juta orang tahun 2010
438.4 juta orang diperkirakan tahun 2030
……Meningkat 54%
5. Prevalensi DM
Tertinggi :
1. Kalimantan Barat 11,1%
2. Maluku 11,1%
3. Riau 10,4%
4. NAD 8,5%
Jawa Timur 6,8%
Terendah :
Papua 1,7%
NTT 1,8%
1
2
3
4
6. Prevalensi Prediabetes
Tertinggi :
1. Papua Barat 21,8%
2. Sulawesi Barat 17,6%
3. Sulawesi Utara 17,3%
Jawa Timur 6,8%
Terendah :
Jambi 4,0%
NTT 4,9%
1
2
3
Jawa Timur 11,6%
7. Diabetic
Retinopathy
Stroke
National Diabetes Information Clearinghouse. Diabetes Statistics–Complications of Diabetes.
http://www.niddk.nih.gov/health/diabetes/pubs/dmstats/dmstats.htm#comp.
Penyebab utama
tindakan amputasi
Penyebab kematian
utama pasien DM
Cardiovascular
disease
Myocardiac infarct
Diabetic
Neuropathy
Diabetic
Nephropathy
Merupakan 40% penyebab gagal
ginjal, sehingga pasien harus
menjalani cuci darah/hemodialisis.
Menyebabkan
kebutaan
Resiko stroke dan
peny. jantung koroner
meningkat 2-4x lipat
8. Berkurangnya kadar dan atau
kemampuan insulin (dihasilkan
oleh kelenjar pankreas) dalam
hal menormalkan kadar gula
darah.
9. DM tipe 1
DM tipe 2
prevalensi ± 90%, pada usia dewasa
DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune
DM gestasional : DM saat kehamilan
prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis
pada usia anak-anak, dan seumur
hidupnya tergantung dengan insulin
10. Siapa saja yang bisa terkena DM ?
1. Usia ≥ 45 tahun
2. Usia < 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan
faktor resiko :
• kebiasaan tidak aktif
• turunan pertama dari orang tua dengan DM
• riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram, atau
riwayat DM gestasional
• hipertensi (≥ 140/90 mmHg)
• kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL
• menderita polycystic ovarial syndrome (PCOs) atau keadaan lain
yang terkait dengan resistensi insulin
• adanya riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa
darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya → Prediabetes
• memiliki riwayat penyakit jantung
11. Bagaimana diagnosis DM ditegakkan ?
1. Gejala klasik DM + GDA 200 mg/dL
atau
2. Gejala klasik DM
+
GDP 126 mg/dL dengan puasa 8 jam
atau
3. 2 jam PP TTGO 200 mg/dL
TTGO dengan beban 75 g glukosa
Keluhan klasik DM : rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama malam hari dan
berat badan menurun dengan cepat.
Keluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, gairah seks
menurun, luka sukar sembuh.
15. Kendali Glukosa
Diet/gaya hisup sehat
Aktifitas jasmani
Obat/insulin
Kendali Penyakit Penyerta
Dislipidemia
Hipertensi
Obesitas
Penyakit jantung koroner
Penapisan/Pengelolaan
Komplikasi
Retinopati
Nefropati
Neuropati
Peny.kardiovaskular
Komplikasi lain
MANAJEMEN DIABETES MELLITUS TIPE 2
16. 1. Obat anti diabetes (OAD) dalam bentuk tablet
2. Insulin
Apabila dokter menyarankan
anda menggunakan insulin,
maka bukan berarti penyakit
Diabetes anda memburuk.
Melainkan, semata-mata untuk
mencapai target glukosa darah.
17. Perilaku Sehat bagi Diabetisi
• Mengikuti pola makan sehat
• Meningkatkan kegiatan jasmani
(3-4x/mgg, sedikitnya selama 150 menit/mgg dengan lat.
aerobik sedang atau 90 menit/mgg dengan lat. aerobik
berat)
• Menggunakan obat diabetes dan obat-obatan pada
keadaan khusus secara aman dan teratur
• Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)
18. Perilaku Sehat bagi Diabetisi
• Melakukan perawatan kaki secara berkala
• Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi
keadaan sakit akut dengan tepat (mis. hipoglilkemia)
• Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yg sederhana
dan mau bergabung dengan kelompok diabetisi serta
mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan diabetes
• Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada