1. NAMA: RIKO YODHI ANGRIAWAN
NIM: 1961081
KELAS: KP2 MANAJEMEN 2019
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dengan Kinerja Karyawan
Pengembangan SDM
2. Pengertian Kepemimpinan
kepemimpinan merupakan suatu cara seorang
pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi
bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan organisasi.
3. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti
yang ia lihat (Miftah 2007:49).
4. 5 Tipe Utama Gaya Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin
adalah merupakan suatu hak.
2. Gaya kepemimpinan militoristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang
dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis
tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam
organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin
dalam militer adalah bertipe militeristis.
5. 3. Gaya kepemimpinan fathernalistis
Tipe pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh
yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan
mencapai tujuan.
4. Gaya kepemimpinan karismatis
Tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik
yang amat besar, dan karenanya mempunyai
pengikut yang sangat besar.
6. 5. Gaya kepemimpinan demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe
kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe
kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan
karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan
kepentingan kelompok dibandingkan dengan
kepentingan individu.
7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
kepemimpinan dapat berperan dengan baik
a. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas
kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya,
melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan
yang bersangkutan
b. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya
untuk tumbuh dan berkembang
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk
“membaca” situasi
d. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan
melalui pertumbuhan dan perkembangan.
8. Kepemimpinan Formal
Kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang
resmi yang ada pada dalam jabatan kepemimpinan.
Pola kepemimpinan tersebut terlihat pada berbagai
ketentuan yang mengatur hirarki dalam suatu
organisasi.
10. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
a. Fungsi Instruktif
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,
bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif.
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Dalam usaha menetapkan
keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan
yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi
yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
c. Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan
mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.
11. d. Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan
pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan
keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan.
e. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan
yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas
anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan
bersama secara maksimal.
12. Teknik Kepemimpinan
a. Teknik Kepengikutan
Merupakan teknik untuk membuat orang-orang suka
mengikuti apa yang menjadi kehendak si pemimpin.
b. Teknik Human Relations
Merupakan hubungan kemanusiaan yang bertujuan
untuk mendapatkan kepuasan psikologis maupun
kepuasan jasmaniah.
c. Teknik Memberi Teladan, Semangat, dan Dorongan
Dengan teknik ini pemimpin menempatkan diri sebagai
pemberi teladan, pemberi semangat, dan pemberi
dorongan.
13. Definisi Kinerja
kinerja merupakan suatu konsep yang strategis
dalam rangka menjalin hubungan kerja sama antara
pihak manajemen dengan para karyawan untuk
mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling
dominan adalah sumber daya manusia, walaupun
perencanaan telah tersusun dengan baik dan rapi
tetapi apabila orang atau personil yang
melaksanakan tidak berkualitas dengan tidak
memiliki semangat kerja yang tinggi, maka
perencanaan yang telah disusun tersebut akan sia-
sia.
14. Arti Penting Kinerja
Arti penting dari kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika (Sedarmayanti 2007: 260) .
15. Jenis – jenis Kriteria Kinerja
a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan
atau dicapai.
b. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik
tidaknya).
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan
waktu yang direncanakan.
16. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
a. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realita, artinya karyawan
yang memiliki IQ yang rata-rata (IQ 110-120) dengan
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan oleh
karena itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya.
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (Attitude) seorang
karyawan dalam menghadapi situasi kerja.
17. Syarat Penilaian Kinerja
Terdapat kurang lebih dua syarat utama yang
diperlukan guna melakukan penilaian kinerja yang
efektif, yaitu (1) adanya kriteria kinerja yang dapat
diukur secara objektif; dan (2) adanya objektivitas
dalam proses evaluasi (Gomes, 2003).
18. Metode Penilaian Kinerja
1. Metode Tradisional.
Metode ini merupakan metode tertua dan paling
sederhana untuk menilai prestasi kerja dan
diterapkan secara tidak sistematis maupun
sistematis.
2. Metode Penilaian
Metode ini merupakan metode penilaian yang
dilakukan dengan cara membandingkan antara
seorang pegawai dengan pegawai lainnya.
19. 3. Check list.
Metode ini hanya memberikan masukan/informasi bagi
penilaian yang dilakukan oleh bagian personalia.
4. Freeform essay.
Dengan metode ini seorang penilai diharuskan membuat
karangan yang berkenaan dengan
orang/karyawan/pegawai yang sedang dinilainya.
5. Metode Modern
Metode ini merupakan perkembangan dari metode
tradisional dalam menilai prestasi kerja.
20. Pengembangan SDM
Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
adalah kerangka kerja untuk membantu karyawan
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan
kemampuan pribadi dan organisasi.
Tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia secara
umum adalah untuk meningkatkan kualitas para
pekerja atau manusia melalui program pendidikan
dan pelatihan agar menciptakan sebuah produk yang
berkualitas dan mampu memajukan perusahaan
atau organisasi.