2. PENDAHULUAN
Rumah Sakit pelayanan publik
pelayanan bermutu.
Mutu pelayanan SDM yang produktif
Produktifitas kerja program kesehatan dan
keselamatan kerja.
Program K3 pelayanan kesehatan kerja
bagi petugas RS
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu
melakukan pelayanan kesehatan kerja
pada petugas Rumah Sakit
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta
mampu :
Menjelaskan Klinik Pelayanan Kesehatan
Kerja bagi Petugas di RS (klinik
karyawan)
Melakukan Pelayanan Kesehatan Kerja
pada petugas RS
4. POKOK BAHASAN DAN SUB
POKOK BAHASAN
Klinik Pelayanan Kesehatan bagi Petugas di RS
Tujuan
SDM
Sarana dan Prasarana
Pelayanan kesehatan kerja di RS
Jenis Pelayanan
Promotif dan Preventif
pemeriksaan kesehatan pra kerja,
pemeriksaan kesehatan berkala,
pemeriksaan kesehatan khusus (berdasarkan risiko
kerja)
promosi kesehatan
Kuratif
Diagnosis dan Tatalaksana PAK, PAHK, KAK
Rehabilitatif
Return to work
5. POKOK BAHASAN DAN SUB
POKOK BAHASAN
Pencatatan dan pelaporan pelayanan
kesehatan kerja (PAK, PAHK, KAK)
Surveilans kesehatan pekerja (kunjungan
rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan
kesehatan berkala, dll)
11. 11
Artinya....?
D o k t e r
P e r a w a t
K a r y a w a n
P a s i e n
K e l u a r g a p a s i e n
Bekerja dan mendapatkan
pelayanan, tapi di bawah ancaman
kecelakaan kerja .... penyakit akibat
kerja... kebakaran ...
12. PERLU UPAYA UNTUK
MENCEGAHNYA PELAKSANAAN
PROGRAM KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA DI RUMAH
SAKIT (K3RS)
13. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
kesehatan dan keselamatan yang berkaitan
dengan tenaga kerja, pekerjaan dan
lingkungan kerja, yang meliputi segala upaya
untuk mencegah dan menanggulangi segala
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
14. PPekerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit/K3RS
14
Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja
Penyakit Akibat Kerja Kecelakaan Kerja
K3RS
Kebakaran
15. Mengapa penting...
• K3RS, Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan kerja, Kebakaran
dampak :
– Penurunan produktivitas dan kerugian ekonomi
(kecelakaan kerja, PAK, Kebakaran)
– Degradasi kualitas lingkungan hidup
– Menjadi delik pengaduan – masalah hukum
15
17. Pelayanan kesehatan kerja bagi
petugas RS
Pengertian : upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada seluruh petugas RS secara
paripurna yang meliputi pelayananan :
promotif,
preventif,
kuratif dan
rehabilitatif).
18. TUJUAN
Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja
bagi petugas RS yang bermutu untuk
meningkatkan produktifitas kerja petugas RS
dan kondisi kerja yang aman, sehat dan
produktif.
Tujuan Khusus
Tersedianya sarana pelayanan kesehatan
kerja bagi petugas RS
Terselenggaranya kegiatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif bagi petugas RS
19. Manfaat
Bagi Petugas RS :
Meningkatkan produktifitas pekerja
Meningkatkan kondisi kerja yang aman, dan
sehat.
Bagi RS :
Peningkatan produktifitas kerja petugas RS
merupakan pilar utama dalam upaya
meningkatkan tercapainya seluruh program
kerja pada rencana strategis bisnis Rumah
Sakit
20. Klinik Pelayanan Kesehatan Kerja
bagi Petugas di RS
SDM Poli Pegawai/Karyawan
Dokter Umum + latihan K3/hiperkes
Perawat
Petugas pendaftaran/administrasi
21. Sarana prasarana klinik/Poli
Pegawai
P3K Kit
Tensi meter
Meja + kursi, tempat tidur pasien
Stetoskop
Senter
Blangko Resep
Wastafel
APD untuk petugas (sarung tangan, masker, dll)
Alat tindakan sederhana/minor set
Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan
Obat-obatan instalasi Farmasi
Buku pencatatan dan pelaporan, serta alat tulis
Media penyuluhan (poster, flip chart)
22. Instalasi/Unit Pemeriksaan
Medik/Medical check
Kelas A
Dokter SpOK/MKK
Tim Dokter Spesialis
Perawat + pelatihan K3/hiperkes
Tenaga penunjang
Kelas B
Dokter Umum + latihan K3/hiperkes
Tim Dokter spesialis
Perawat + pelatihan K3/hiperkes
Tenaga penunjang
Kelas C
Dokter Umum + latihan K3/hiperkes
Perawat + pelatihan K3/hiperkes
Tenaga penunjang
25. Poli Spesialis rujukan
Sesuai rujukan dari Poli Pegawai/Karyawan
Rekomendasi hasil pemeriksaan medik
berkala dan khusus dirujuk ke Poli spesialis
untuk pemeriksaan lanjutan.
Contoh : hasil Ro” curiga TBC ke poli paru
hasil lab GDS/kholesterol tinggi poli
penyakit dalam
27. Pelayanan Kesehatan Kerja di RS
Promotif :
Tenaga kerja yang sehat.
Tujuan : meningkatkan kegairahan kerja,
mempertinggi efisiensi dan produktifitas kerja
28. Pelayanan Kesehatan Kerja di RS
Promotif :
Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan/promosi,
pelatihan kesehatan secara berkala dan
berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam rangka
meningkatkan budaya kesehatan dan keselamatan
kerja. contoh :
Informasi tentang risiko dan bahaya khusus di tempat
kerjanya
SOP kerja, SOP peralatan, SOP penggunaan alat
pelindung diri dan kewajibannya
Orientasi K3 di tempat kerja
Sosialisasi bahaya merokok dan Larangan merokok di
RS
Penyuluhan hand hygiene berkoordinasi dengan PPI
Penyuluhan gizi
37. Pelayanan Kesehatan Kerja di RS
Preventif :
Pemeriksaan kesehatan bagi petugas RS
Pemberian makanan tambahan dengan gizi
yang mencukupi bagi SDM RS yang dinas
malam, area berisiko infeksi, petugas
laboratorium, dll
Pemberian imunisasi bagi SDM Rumah Sakit,
contoh imunisasi hepatitis B bagi petugas
berisiko (perawat, dokter, lab, dll)
Pembinaan mental/rohani
Kesehatan lingkungan kerja monitoring
lingkungan kerja koordinasi dengan instalasi
sanitasi pemeriksaan suhu, bising,
38. Pemberian Makanan Tambahan
Shift malam, risk infeksi tinggi IGD, ruang
perawatan paru
Susu
Telor
Vitamin
39. Pemberian imunisasi/vaksinasi
Pemberian kekebalan aktif pada seseorang
sehingga ia kebal terhadap jenis-jenis penyakit
menular yang berbahaya
Hepatitis B petugas berisiko tertular
dokter, perawat,dll
42. Pemeriksaan kesehatan bagi
petugas RS :
Pemeriksaan kesehatan sebelum/pra kerja
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan khusus
43. Pemeriksaan kesehatan
sebelum/pra kerja
Pemeriksaan fisik lengkap
Kesegaran jasmani
Rontgen paru-paru (bila mungkin)
Laboratorium rutin (DPL, UL)
Pemeriksaan lain yang dianggap perlu
Pemeriksaan yang sesuai kebutuhan guna mencegah
bahaya yang diperkirakan timbul, khususnya untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Jika 3 (tiga) bulan sebelumnya telah dilakukan
pemeriksaan kesehatan oleh dokter (pemeriksaan
kesehatan berkala), tidak ada keragu-raguan maka
tidak perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum
bekerja.
44. Pemeriksaan kesehatan
berkala
Pemeriksaan berkala meliputi pemeriksaan
fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen
paru, dan laboratorium rutin, serta
pemeriksaan lain yang dianggap perlu;
Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM
rumah sakit sekurang-kurangnya 1 tahun
45. Pemeriksaan kesehatan khusus
SDM Rumah sakit yang telah mengalami kecelakaan atau
penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2
minggu;
SDM rumah sakit yang berusia di atas 40 (empat puluh)
tahun resiko penyakit degenerasi lebih tinggi atau SDM
rumah sakit wanita pap smear, dan SDM rumah sakit yang
cacat, serta yang melakukan pekerjaan tertentu
SDM rumah sakit yang terdapat dugaan tertentu adanya
gangguan kesehatan yang perlu dilakukan pemeriksaan
khusus sesuai kebutuhan.
Pemeriksaan kesehatan khusus diadakan bila terdapat
keluhan-keluhan pada SDM rumah sakit, atau atas
pengamatan dari Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
46. Pelayanan Kesehatan Kerja di RS
Kuratif :
Pelayanan kepada pekerja alami gangguan
kesehatan penyakit umum & PAK
Memberikan pengobatan dasar secara gratis
kepada seluruh SDM rumah sakit
Memberikan pengobatan dan menanggung
biaya untuk SDM rumah sakit yang terkena
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Kerja (KAK).
Menindaklanjuti hasil pemeriiksaan kesehatan
berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus
47. Pelayanan Kesehatan Kerja di RS
Rehabilitatif :
Pelayanan diberikan kepada pekerja yang
menderita cacat sehingga menyebabkan
ketidakmampuan bekerja secara permanen
baik sebagian maupun seluruh kemampuan
bekerjanya.
Penempatan kembali pekerja yang cacat
secara aktif secara selektif sesuai
kemampuannya.
Upaya rehabilitasi dilakukan sesuai penyakit
terkait.
Return to work Koordinasi dgn
bagian SDM
48. pelayanan kesehatan kerja (PAK,
PAHK, KAK)
Form Laporan
SPO Pelaporan
Alur Pelaporan PAK, PAHK dan KAK
Analisa Pelaporan
49. Form Laporan PAK/KAK
Harus dilaporkan ke Tim K3RS dalam waktu 24
jam.
Memuat :
Data pribadi : nama, umur, jenis kelamin, unit
kerja
Rincian kejadian : tempat dan waktu insiden
Jenis insiden
Akibat kejadian
Kronologis kejadian
Tindakan yang dilakukan
Pembuat laporan, tanggal laporan dan terima
laporan
56. Pencegahan PAK dan PAHK
Ergonomi .
Tehnik mengangkat beban yang benar
56
57.
58. Surveilans :
Pengertian :
Surveilans adalah pengamatan yang dilakukan
secara terus-menerus thd masalah kesehatan
tertentu dan segala aspeknya dengan cara :
a. pengumpulan data,
b. pengolahan, analisis, interpretasi,
c. penyebar-luasan informasi (disseminasi)
kepada orang-orang yang berkepentingan shg
dapat dipergunakan untuk pencegahan dan
pengendalian masalah kesehatan tersebut.
59. Surveilans kesehatan pekerja
Kunjungan rawat jalan
Data kunjungan pegawai di rawat jalan poli
pegawai/karyawan
Data pribadi, unit kerja, jenis penyakit
Dilakukan analisis rekomendasi.
60. Surveilans kesehatan pekerja
Kunjungan rawat inap
Data kunjungan pegawai di rawat inap
Data pribadi, unit kerja, jenis penyakit
Dilakukan analisis rekomendasi
61. Surveilans kesehatan pekerja
Pemeriksaan berkala dan khusus.
Melakukan analisa hasil pemeriksaan berkala dan
khusus.
Melakukan tindak lanjut analisa pemeriksaan
kesehatan berkala dan khusus, jenis penyakit,
identifikasi berdasarkan unit kerja.
Contoh hasil analisa pemeriksaan berkala secara
kelompok berdasarkan unit kerja : di ranap
ISK penyebab rasio perawat pasien tidak
seimbang kurang minum dan kurang frekuensi
BAK penyediaan air minum yang cukup utk
perawat & rekruitment SDM perawat.
62. Surveilans kesehatan pekerja
Pemetaan tempat kerja untuk identifikasi jenis
bahaya dan besarnya risiko (lingkungan kerja)
IGD, Ranap, Administrasi
Contoh :
Bagian Loundry bahaya & risiko
Fisik :Bising, Panas
Biologi : bakteri, virus, jamur
Kimia : detergen (pembersih), dll
Ergonomi : manual handling
Psikososial : monoton
64. Hazard di tempat kerja dilakukan
pengendalian secara : tehnik, administratif,
dan APD
65. PENUTUP
Upaya pelayanan kesehatan kerja program
utama dalam kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) di rumah sakit.
Meliputi : promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Pelayanan kesehatan kerja produktifitas
kerja petugas RS
66. REFERENSI
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
Permenkes Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010
67. Tugas Kelompok
Kelp 1 : Kegiatan Promotif
Kelp 1 : Kegiatan Preventif
Kelp 1 : Kegiatan Kuratif & Rehabilitatif
NO KEGIATAN TUJUAN SASARA
N
WAKT
U
BIAYA PJ
Risk : kekacauan, aset hancur, kepercayaan pasien sirna dan tenaga was-was ..... ASSET DAN PRODUKTIVITAS TERANCAM ............
Limbah ... Hal yang bau, kotor, tidak bernilai .... Tapi dapat membangkitkan sensivitas sosial ..... Bahkan konflik sosial .....
Dter, perawat, staf ... Is ASSET ... Tapi terancam..Produktivkah mereka?
Pasien dan keluarganya adalah pelanggan..... Sumber pendapatan ..... Mereka membayar , tapi mereka tetap terancam..??
Kecelakaan : orang tidak produktif (produktif pikiran/ide, produkstib fisik/hasil, produktif nasehat ke sesama...)
Limbah tidak Cuma mengkontaminasi lingkungan kerja, juga sumber daya alam dan lingk .... Ceritakan : berapa ton faeces penduduk jakarta per hari
Pengaduan hukum malasah malpraktek hal biasa... Nanti akan berkembang pengaduan karena masalah K3.... Ketika terjadi kebakaran, pasien menjadi cidera, cacat bahkan kematian.... Mereka berhak menuntut dengan pasal kelalaian..... (meski kecelakaan/tdk diharapkan) .... Tapi sudahkan kita menyiapkan dokumen 2 spt pedoman, sop, organisais dll utk mengcaounter tntutan hkum??