2. D
D
T
K
B
D
D
T
K
B
= Datang
= Daftar
= Timbang
= Kueh
= Bubar
= Deteksi
= Dini
= Tumbuh
= Kembang
= Balita
UMUM TERJADI
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
PENIMBANGAN
BULANAN
SEHARUSNYA
2
5. PENIMBANGAN DI POSYANDU
• Langkah 1 (Pendaftaran)
Kartu bantu, Daftar hadir, KMS, Buku KIA
• Langkah 2 (Penimbangan)
Cek alat timbang, Mikrotoise, LILA, PB
• Langkah 3 (Pencatatan)
Ploting hasil penimbangan di KMS
• Langkah 4 (Penyuluhan)
Penyuluhan berdasarkan hasil penimbangan di
KMS (N1, N2, T1, T2, T3, O, ASI Eksklusif)
• Langkah 5 (Yan Kes)
Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pengunjung, Imunisasi, KB dll.
6.
7. PANJANG BADAN adalah istilah atau terminologi
yang dipakai bila anak diukur BERBARING (atau
anak belum dapat berdiri)
TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologi
yang dipakai bila anak diukur BERDIRI (atau
anak sudah dapat berdiri)
Istilah Panjang Badan
dan Tinggi Badan
7
8. Anak kurang dari 2 tahun
Anak berumur kurang dari 2 tahun pengukuran dilakukan
dengan terlentang (Panjang Badan)
Jika anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya
(berdiri) maka ditambahkan 0,7 cm untuk konversi
menjadi panjang badan
Anak berumur 2 tahun atau lebih
Anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak sudah mampu
berdiri pengukuran dilakukan dengan berdiri tegak
(Tinggi Badan)
Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan
diukur panjangnya (terlentang) maka dikurangi 0,7 cm
untuk mengkonversi menjadi tinggi badan
Tinggi badan lebih pendek sekitar 0,7 cm dibandingkan
dengan panjang badan
9. 3. Gantungkan dacin dengan
posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat
4. Sarung atau celana
timbang tempat
anak diletakkan
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir
2. Tali penggantung
dacin yang kuat
5. Bandul geser
di angka NOL
CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR
9
12. PERSIAPAN PAPAN PANJANG BADAN
1. Pilih meja atau tempat yang datar dan rata
Siapkan alat ukur panjang badan
2. Lepaskan kunci pengait yang berada disamping papan
pengukur
3. Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat
menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjuk
angka nol dengan skrup skala yang ada di bagian kaki
balita
4. Buka papan hingga posisinya memanjang dan datar
5. Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinidng tempat
menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjuk
angka nol
6. Geser kembali papan penggesaer pada tempatnya
13. CARA MENGUKUR PANJANG BADAN
• Telentangkan anak diatas papan pengukur dengan
posisi kepala menempel pada bagian papan yang
datar dan tegak lurus (papan yg tdk dpt bergerak
• Pastikan puncak kepala menempel pada bagian
papan yang statis
• Posisikan bagian belakang kepala, punggung,
pantat dantumit menempel secara tepat pada
papan pengukur
• Geser bagian papan yang bergerak sampai
seluruh bagian kedua telapak kaki menempel pada
bagian papan yg dpt digeser (dengan cara
menekan bagian lutut dan mata kaki). Bila sulit
dilakukan dibenarkan hanya 1 telapan kaki yg
menempel dipapan geser
• Baca panjang badan anak dari angka kecil ke
angka besar dan catat
14. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN
ATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN
Bagian pertama alat ukur
panjang badan Bagian kedua alat ukur panjang
badan di taruh terbalik
Sekrup pengikat kedua
bagian alat ukur
Alat geser
14
15. Sekrup pengikat di buka
kedua bagian alat ukur dilepas
dan siap untuk disambungkan
Pasak kayu
Lubang tempat
pasak kayu di
masukkan
15
16. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN SETELAH
KEDUA BAGIAN DISAMBUNGKAN
16
17. Posisi alat geser menempel rapat di dinding
tempat kepala anak menempel
Ujung pita pengukur ditarik dan baud pengikatnya
dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat di
di bagian ujung alat ukur
Pita pengukur
17
18. Putar sekrup pengikat ke kanan
atau ke kiri sampai angka pada
jendela baca menunjukkan NOL
Jendela baca
Alat geser menempel
rapat ke dinding alat
ukur
18
0
21. PERSIAPAN MENGGUNAKAN MIKROTOISE
• Letakkan mikrotoise dilantai yg rata dan
menepel pada dinidng yg rata dantegak
lurus
• Tarik pita meteran tegak lurus ke atas
sampai angka pada jendela baca
menunjukkan angka Nol
• Paku / tempelkan ujung pita meteran
pada dinding
• Geser kepala Mikrotoise keatas
22. CARA MENGUKUR TB DENGAN
MIKROTOISE
• Pastikan sepatu/alaskaki, kaos kaki, hiasan rambut sudah dilepas
• Posisikan anak berdiri tegak lurus dibawah mikrotoise membelakangi
dinding
• Posisikan kepala anak,berada dibawah alat geser mikrotoise, pandangan
lurus ke depan
• Posisikan anak tegak bebas, bagian belakakng kepala, tulang belikut,
pantat dan tumit menempel ke dinding. Karena posisi ini sulit pada anak
obesitas, maka tdk perlu ke empat titik tsb menempel ke dinding, asalkan
tulang belakang dan pinggang dalam keseimbangan (Tdk
membungkuk/tengadah)
• Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
• Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis frankfort
• Tarik kepala mikrotoise sampai puncak kepala anak
• Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus sejajar dengan
garis merah
• Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merahdari angka kecil
ke arah angka besar
• Catat hasil pengukuran
23. Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”)
Pita pengukur tinggi badan
Tempat paku atau perekat untuk
menempelkan alat ke dinding
Sisi
siku-siku
yang
menempel
ke
dinding
Sisi siku-siku yang menempel
ke kepala anak
Jendela pembaca angka
tinggi badan anak
23
24. CARA
MEMASANG
MICROTOISE
2. Pilih dinding yang rata dan
tegak lurus ke lantai
1. Pilih lantai yang rata
3. Letakkan microtoise dgn bagian yang
akan menempel pada kepala anak
rapat di lantai
4.
Tarik
pita
ke
atas
menempel
di
dinding
sampai
pada
jendela
baca
menunjukkan
angka
NOL
5. Pakukan atau rekatkan ujung
pita ke dinding
24
26. 26 PENGGUNAAN BATHROOM SCALE
(TIMBANGAN KAMAR MANDI)
TIDAK DIANJURKAN, KARENA SKALA 1 KG DAN PER MENJADI
LEMAH SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
27.
28.
29. BAGAIMANA CARA MENILAI STATUS
PERTUMBUHAN ANAK?
Bukan hanya asal naik berat badannya
Tapi harus dengan melihat garis pertumbuhan
anak dalam grafik KMS
Naik dan Tumbuh Normal
Naik tetapi
tumbuh Tidak Normal
29
30. Pengertian tumbuh normal.
Pertumbuhan yang normal jika berat badan
dan panjang badan tumbuh pada persentil yang sama.
Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS
Tumbuh normal jika grafik pertumbuhan berat badan
anak sejajar dengan kurva baku.
31. 5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN
Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1
(Arah garis pertumbuhan melebihi arah garis baku)
Tumbuh Normal atau N2
(Arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis baku).
Growth Faltering atau T1
(Arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau
pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)
Flat- Growth atau T2
(Arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap)
Loss of Growth atau T3
(Arah garis pertumbuhan menurun dari arah garis baku )
38. 1. Berat badan naik (N)
• Berikan pujian kepada ibu yg telah membawa
balita ke posyandu
• Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan
arti grafik pertumbuhan anak yg tertera pada
KMS secara sederhana
• Anjurkan kepada ibu utk mempertahankan
kondisi anak dan berikan nasehat tentang
pemberian makan yg sesuai
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya
39. 2. Berat Badan Tidak Naik 1 kali
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke posyandu
• Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara
sederhana
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab BB
tidak naik tanpa menyalahkan ibu
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
40. 3.Berat Badan tidak naik 2 kali atau BGM
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke posyandu anjurkan utk datang kembali bulan
berikutnya
• Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anak secara sederhana
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
dan kebiasaan makan
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
BB tidak naik tanpa menyalahkan ibu
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran
pemberian makan anak sesuai golongan umurnya
• Rujuk anak ke puskesmas/Pustu/Poskesdes/PKD
41. a. Anak MENJADI BGM
b. BGM yang T
*) Harus dirujuk ke
Puskesmas/RS untuk
diperiksa dan mempe-
roleh perawatan
Anak PERTAMA KALI
ditimbang dan BGM
*) Harus dirujuk ke Pus-
kesmas utk konfirma-
si apakah anak GIZI
BURUK atau TIDAK
Anak BGM yang tumbuh
NORMAL, karena anak
tersebut memiliki tinggi
badan yang PENDEK
*) Tidak perlu dirujuk
ke Puskesmas
a
b
Bagaimana Dengan Anak BGM ?
41
46. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi
Gizi Seimbang = Gizi Baik
Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi
46
Berat normal
47. Asupan zat gizi
Kebutuhan zat gizi
Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi
Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi
47
Berat kurang
48. Asupan zat gizi
Kebutuhan zat gizi
Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih
Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi
48
Berat lebih
49. Asupan Zat Gizi Penyakit Infeksi
STATUS GIZI
Keseimbangan
antara
ASUPAN ZAT GIZI
dan
KEBUTUHAN ZAT GIZI
oleh tubuh
Hubungan Status Gizi, Asupan Zat Gizi
dan Infeksi
Pengaruh terhadap nafsu makan Daya tahan tubuh terhadap infeksi
49
50. ANAK KURANG GIZI
Akibat kekurangan asupan zat gizi
Akibat kekurangan
makanan
Akibat menderita
penyakit infeksi
Pola asuh, pola perawatan anak, perilaku
kesehatan, keadaan ekonomi, pengetahuan ibu
PENYEBAB KURANG GIZI
50
51.
52. Umur anak dihitung berdasarkan
bulan penuh artinya umur
dihitung 1
bulan apabila telah genap 30
hari.
Contoh :
• Umur 25 hari = 0 bulan
• Umur 5 bulan 14 hari = 5 bulan
• Umur 5 bulan 29 hari = 5 bulan
53. CARA MENGHITUNG UMUR ANAK BALITA
Tanggal Hari Bulan Tahun
Ditimbang 19 09 2008
Lahir 05 04 2006
SELISIH 14 Hari 5 Bln 2 Thn
UMUR ANAK = 24 bulan + 5 Bulan
UMUR anak = 29 bulan
CONTOH 1
53
54. Tanggal Hari Bulan Tahun
Ditimbang 05 04 2008
Lahir 19 09 2007
SELISIH 16 Hari 6 Bln 0 Thn
UMUR anak = 6 bulan
CONTOH 2
54