SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
430 ISBN: 978-979-15649-6-0
POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR
ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN
Ismail Maskromo1,2*
, Sudarsono2
dan Hengky Novarianto1
1
Balai Penelitian Tanaman Palma (BalitPalma), PO. Box 1004, Manado.
2
PMB Lab., Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB,
Jl. Meranti-Bogor 16680; s_sudarsono@ymail.com
*
Corresponding author: is_maskromo@yahoo.com,
Abstrak
Kalianda, Lampung Selatan merupakan salah satu sentra tanaman kelapa Kopyor di Indonesia. Penelitian
dilakukan untuk memetakan provenan dan mengevaluasi produksi buah kelapa kopyor di Kalianda, dalam
rangka penentuan pohon induk terpilih sebagai sumber benih. Survei dilakukan pada bulan Juni 2011.
Lokasi pengamatan ditentukan berdasarkan informasi dari petani dan Dinas Perkebunan setempat. Posisi
pohon kopyor di lapangan dipetakan menggunakan GPS. Potensi produksi ditentukan dengan menghitung
jumlah tandan, jumlah buah total dan jumlah buah kopyor per tandan. Kriteria yang digunakan sebagai
dasar penentuan pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor yaitu jumlah buah total pertahun ≥ 84 butir
dan rata-rata jumlah buah kopyor pertandan ≥ 0.6 butir. Kualitas endosperm dievaluasi dengan mengamati
satu contoh buah kopyor per pohon. Hasil pengamatan diperoleh bahwa tanaman kelapa kopyor di
Kalianda merupakan tipe Dalam, yang tersebar di tiga lokasi yaitu di Desa Palembabang, Desa Agom dan
Desa Kecapi. Produksi buah kopyor per tandan yang lebih tinggi diamati pada tegakan yang sama-sama
kelapa kopyor. Sebaliknya, tegakan kelapa kopyor yang dikelilingi kelapa normal, produksi buah
kopyornya lebih rendah. Jumlah pohon induk terpilih kelapa kopyor pada 3 populasi di Kalianda masing-
masing sebanyak 42 pohon pada populasi Agom, 19 pohon pada populasi Palembapang dan 39 pohon di
populasi Kecapi. Potensi produksi buah kopyor pertahun pohon induk terpilih Kelapa Dalam kopyor
Kalianda pada 3 populasi sebanyak 1.562 butir. Potensi produksi benih/bibit kelapa kopyor dari pohon
induk terpilih Kelapa Dalam kopyor Kalianda pada 3 populasi di Kalianda sebanyak 5.215 butir (bibit).
Kualitas endosperma kelapa kopyor di bervariasi dari skor 1 sampai skor 9.
Kata kunci: Potensi produksi, kelapa dalam kopyor, pohon induk terpilih, kualitas endosperm
PENDAHULUAN
Tanaman kelapa kopyor memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan sebagai komoditas
spesifik daerah karena mempunyai keunggulan kompetitif dibanding kelapa normal. Selain itu, buah
kopyor juga berpotensi sebagai komoditas ekspor. Permintaan konsumen terhadap buah kopyor selalu tidak
terpenuhi, karena terbatasnya produksi buahnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, agribisnis kelapa kopyor
saat ini menjadi sangat menjanjikan bagi petani.
Penyebaran tanaman kopyor di Indonesia dilaporkan meliputi Kabupaten Pati, Jawa Tengah,
Jember dan Sumenep, Jawa Timur dan di Kabupaten Lampung Selatan. Tanaman kelapa kopyor yang
menyebar di daerah-daerah tersebut merupakan tanaman kopyor alami heterozigot yang telah
dikembangkan oleh petani sejak puluhan tahun yang lalu. Melalui teknologi kultur embryo telah
dikembangkan juga kelapa kopyor homozigot oleh Balai Bioteknologi Perkebunan, PT. RPN Bogor, Balai
Penelitian Tanaman Palma, Manado dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (Maskromo et al., 2011).
Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu daerah sentra kelapa di Provinsi Lampung,
dengan total areal pertanaman pada tahun 2010 seluas 34 730 ha dan produksi 30 435.60 ton. Luas areal
pertanaman kelapa tersebut terus menurun dengan seiring dengan alih fungsi lahan untuk pengembangan
komoditi lainnya dan untuk perluasan areal pemukiman (Anonim, 2011). Pada pertanaman kelapa untuk
produksi kopra maupun pemanfaatan lainnya ternyata terdapat kelapa Dalam kopyor dengan luasan dan
jumlah tegakan yang bervariasi. Kondisi pertanamannya dalam bentuk populasi dan individu tanaman yang
menyebar di area kebun kelapa beberapa petani setempat. Hingga saat ini, asal usul tanamannya belum
diketahui. Umumnya tanaman kelapa Dalam kopyor di Lampung berasal dari warisan orang tua atau
pengembangan dari tanaman kelapa Dalam kopyor yang diperoleh dari relasi petani setempat.
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
ISBN: 978-979-15649-6-0 431
Untuk mengembangkan pertanaman kelapa Dalam kopyor di Kabupaten Lampung Selatan, maka
masalah awal yang harus ditangani adalah penyediaan benih/bibit kelapa Dalam kopyor yang berasal dari
pohon induk terpilih. Bahan tanaman berupa benih /bibit yang diperoleh dari pohon induk terpilih tersebut
dapat digunakan untuk membangun kebun induk kelapa Dalam kopyor, juga sebagai sumber benih untuk
pengembangan langsung oleh petani di Lampung Selatan dan sekitarnya. Untuk mengetahui tanaman
kelapa Dalam kopyor yang dapat digunakan sebagai pohon induk sumber benih, maka perlu dilakukan
identifikasi tanaman terkait produksi buah total dan buah kopyornya. Selanjutnya dilakukan evaluasi pada
tahun-tahun berikutnya untuk mengetahui stabilitas pohon-pohon induk tersebut dalam menghasilkan buah
kopyor. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi pohon induk kelapa Dalam kopyor yang tersebar di
Kabupaten Lampung Selatan sebagai sumber benih pengembangan kelapa kopyor.
BAHAN DAN METODE
Kegiatan dilakukan pada bulan Mei 2011 di Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan kegiatan
diawali koordinasi dengan pimpinan dan staf Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan di Kalianda.
Selanjutnya dilakukan pengamatan untuk mengidentifikasi pohon induk kelapa Dalam kopyor yang
tersebar di Kabupaten Lampung Selatan.
Metode Pengamatan. Kegiatan identifikasi dilakukan dalam bentuk pengamatan lapang.
Informasi keberadaan tanaman kelapa Dalam kopyor akan diperoleh melalui Dinas Perkebunan setempat
dan petani kelapa pada masing-masing lokasi tumbuh kelapa Dalam kopyor. Penentuan lokasi pengamatan
keberadaan kelapa Dalam kopyor ditentukan berdasarkan jumlah tanaman yang lebih dari 10 pohon kopyor
pada setiap lokasi pengamatan. Selanjutnya pengamatan dilakukan terhadap masing-masing pohon kopyor
dan tanaman kelapa normal di sekitarnya, dengan mengamati posisi koordinat tanaman di lapang, produksi
kelapa Dalam kopyor dan kelapa normal di sekitarnya, serta karakteristik endosperm buah kopyor.
Pengamatan Posisi Pertanaman Provenans Kelapa Dalam Kopyor. Sebelum dilakukan
pengamatan, maka akan dilakukan penomoran semua pohon kelapa yang terdapat dalam suatu areal yang
diketahui terdapat tanaman-tanaman kelapa dalam kopyor, untuk memudahkan pengamatan dan kegiatan
evaluasi selanjutnya. Selanjutnya akan dilakukan pengamatan koordinat posisi tanaman untuk keperluan
pemetaan provenans kelapa Dalam kopyor dan kelapa normal di sekitarnya. Pengamatan posisi pertanaman
di lapang dilakukan menggunakan GPS. Alat GPS ditempatkan menempel di batang tanaman kelapa,
kemudian diamati dan dicatat data koordinat posisi tanaman.
Pengamatan Produksi. Penentuan pohon yang diamati, dilakukan berdasarkan informasi pemilik
dan pemanjat pohon kelapa Dalam kopyor yang telah mengetahui sebelumnya pohon-pohon tersebut telah
menghasilkan buah kopyor sejak mulai berbuah. Selanjutnya dilakukan pengamatan jumlah buah kopyor
pada tiga tandan berurutan. Cara mengetahui buah kopyor pada tandan buah adalah dengan memanjat dan
mengetuk buah yang telah berumur sekitar 10 bulan. Buah kopyor dicirikan dengan bunyi yang tidak
nyaring, sedangkan buah normal berbunyi nyaring jika diketuk. Selain itu pada tandan buah dari pohon
yang menghasilkan buah kopyor, terdapat bekas panen buah yaitu pada spikelet (tangkai buah) yang
dipelintir. Buah kopyor selalu dipanen lebih dahulu pada saat belum terlalu tua, karena terkait dengan rasa
daging buah kopyor. Buah normal dipanen menyusul, menunggu sampai benih matang sekitar umur 11-12
bulan. Pengamatan buah kopyor dilakukan dengan bantuan pemanjat kelapa kopyor (tukang totok). Setiap
pohon kelapa Dalam kopyor yang diamati, diambil 1 butir buah kopyor untuk konfirmasi kebenaran buah
kopyor, dan untuk pengamatan karakteristik daging buahnya. Untuk mengetahui kebenaran buah kopyor
sebelum dibelah, dapat digoncangkan buahnya. Buah kopyor akan berbunyi gemericik yang tidak nyaring,
karena daging buahnya sudah lepas dan bercampur dengan air buah, sedangkan pada buah normal air
buahnya akan berbunyi lebih nyaring. Pengamatan produksi pohon kelapa Dalam kopyor dilakukan dengan
menghitung jumlah tandan, jumlah buah total dan jumlah buah kopyor pertandan.
Pengamatan kualitas endosperm buah kopyor. Buah yang diperoleh dari setiap pohon yang
memiliki buah kopyor dibelah kemudian diamati kualitas daging buahnya. Selanjutnya dibuat skor
berdasarkan variasi ketebalan daging buah. Pengklasifikasian tipe daging buah dari setiap pohon pada
masing-masing lokasi tumbuh disesuaikan dengan skor yang telah ditentukan tersebut.
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
432 ISBN: 978-979-15649-6-0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi terhadap populasi pertanaman kelapa Dalam kopyor di Kabupaten Lampung Selatan
dilakukan di Kecamatan Kalianda, yaitu di Desa Palembapang, Desa Agom dan Desa Kecapi. Masing-
masing Desa diamati satu populasi tanaman kelapa Dalam kopyor yang telah berproduksi.
Jumlah tanaman teridentifikasi berbuah kopyor dan peta provenan
Jumlah tanaman kelapa Dalam berbuah kopyor yang teridentifikasi pada populasi di Desa Agom
sebanyak 100 pohon dari total 282 tanaman kelapa. Populasi di Desa Palembapang diamati sebanyak 69
pohon kelapa Dalam kopyor dari total 134 tanaman kelapa Dalam, sedangkan populasi di Desa Kecapi
teridentifikasi sebanyak 116 tanaman kelapa Dalam kopyor dari total jumlah tanaman kelapa sebanyak 658.
Tanaman kelapa Dalam kopyor tersebut tersebar pada lahan seluas kurang lebih 6.5 ha. Penampilan
populasi tanaman di lapangan disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Populasi kelapa Dalam berbuah kopyor Kalianda Lampung Selatan: (a) Palembapang, (b)
Agom (c) Kecapi
Hasil pemetaan provenan (individu tanaman) kelapa Dalam berbuah kopyor maupun kelapa Dalam
normal diperoleh tiga peta pertanaman di lapang. Semua tanaman kelapa Dalam berbuah kopyor di tiga
lokasi tersebut tumbuh bercampur dengan tanaman kelapa Dalam normal Gambar 2.
Gambar 2. Peta provenan populasi kelapa Dalam berbuah kopyor Kalianda Lampung Selatan (a) Populasi
Palembapang, (b) Populasi Agom (c) Populasi Kecapi
(a) (b) (c)
(a)
(b)
(c)
Keterangan :
A. 1 pohon kopyor dikelilingi kelapa normal
B. 2 pohon kopyor dikelilingi pohon kelapa
C. Lebih dari 2 pohon kopyor dikelilingi pohon normal
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
ISBN: 978-979-15649-6-0 433
Tabel 1. Produksi buah kopyor pada tiga pola pertanaman di tiga populasin kopyor Kalianda, Lampung
Selatan
Populasi Total Jumlah
tandan pertahun
Produksi buah total Jumlah buah kopyor
Jumlah total
buah pertandan
Jumlah buah
pertahun
Kopyor
pertandan
Kopyor perpohon
pertahun
Desa Agom
Sampel A 11.2 6.3 69.2 0.9 9.7
Sampel B 11.3 6.4 73.9 0.7 7.6
Sampel C 11.4 7.5 87.1 1.0 11.6
Desa Palembapang
Sampel A 11.8 6.4 75.6 0.9 9.9
Sampel B 11.9 5.4 66.6 0.9 10.9
Sampel C 11.8 6.8 82.5 0.9 11.6
Desa Kecapi
Sampel A 11.3 7.3 85.0 0.9 10.8
Sampel B 11.4 7.6 88.4 1.0 11.4
Sampel C 11.0 6.8 76.6 0.8 9.1
Keterangan : Sampel A : 1 pohon kelapa Dalam kopyor dikelilingi pohon kelapa berbuah normal
Sampel B : 2 pohon kelapa Dalam kopyor dikelilingi pohon kelapa berbuah normal
Sampel C :Lebih dari 2 pohon kelapa Dalam kopyor dikelilingi pohon kelapa berbuah normal
Pola pertanaman kelapa Dalam berbuah kopyor di Kalianda yang bercampur dengan kelapa Dalam
normal. Pola tersebut memungkinkan terjadinya persilangan alami antar tanaman kelapa Dalam berbuah
kopyor dengan kelapa Dalam normal yang ada di sekitarnya. Hal tersebut disebabkan karena tipe kelapa
Dalam umumnya memiliki pola penyerbukan secara silang, karena periode kematangan bunga betina (masa
reseptif) tidak bersamaan dengan periode matangnya bunga jantan (masa antesis) pada satu tandan yang
sama (Maskromo et al., 2011). Terbentuknya buah kopyor disebabkan oleh bertemunya gen kopyor pada
bunga betina kelapa yang membawa sifat kopyor dengan gen kopyor pada serbuk sari yang menyerbuki
bunga betina tersebut (Santos, 1999). Bunga betina kelapa Dalam kopyor heterozigot atau tanaman kopyor
homozigot yang dibuahi serbuk sari dari pohon kelapa normal akan membentuk buah normal atau tidak
kopyor. Pola pembungaan dan pembuahan pada tanaman kelapa kopyor tipe Dalam tersebut menyebabkan
rendahnya peluang terbentuknya buah kopyor pada tanaman kelapa berbuah kopyor yang dikelilingi
tanaman kelapa normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan produksi buah kopyor pada sampel
tanaman pada ketiga populasi kelapa Dalam kopyor Kalianda, seperti disajikan pada Tabel 1. Produksi
buah kopyor pada tanaman yang tumbuh berdekatan dengan beberapa pohon kopyor lainnya lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman kopyor yang dikelilingi oleh banyak tanaman kelapa normal di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka disarankan untuk menebang dan mengganti tanaman kelapa
normal secara bertahap dengan tanaman kelapa berbuah kopyor.
Pohon Induk Terpilih Kelapa Dalam Kopyor Kalianda
Jumlah tanaman kelapa Dalam yang teridentifikasi berbuah kopyor pada ketiga populasi masing-
masing sebanyak 17.62, 35.46 dan 51.49 % (Tabel 2). Adanya tanaman kelapa berbuah normal di antara
tanaman kelapa berbuah kopyor disebabkan oleh proses seleksi bibit yang belum dapat dipisahkan antara
bibit yang dapat berbuah kopyor dengan bibit kelapa normal pada saat penanaman di lapangan. Seleksi
bibit berdasarkan morfologi daun yang diterapkan petani selama ini pada bibit kelapa Dalam kopyor belum
akurat, dibuktikan dengan masih banyaknya tanaman kelapa Dalam normal yang ditanam pada lokasi
kebun untuk tanaman berbuah kopyornya. Bibit kopyor alami yang ditanam petani berasal dari tanaman
kelapa Dalam kopyor heterozigot (Kk) yang secara teori membawa gen kopyor (k) namun juga memiliki
gen normal (K). Pada saat pembungaan, tanaman kopyor heterozigot tersebut terjadi segregasi, sehingga
pada saat pembuahan berpeluang terbentuknya buah dengan genotipe (kk) dengan fenotipe endosperm
kopyor yang embryo tidak dapat tumbuh seperti embryo pada buah kelapa normal. Pada tandan buah yang
sama berpeluang terbentuk buah normal dengan genotipe (Kk) dengan fenotipe endosperm normal namun
membawa gen kopyor (k). Dengan prinsip memiliki peluang bergabung secara bebas saat proses meosis
seperti pada Hukum Mendel II, maka pada tandan buah yang sama akan terbentuk juga buah dengan
genotipe (KK) dengan fenotipe endosperm dan embryonya tidak membawa gen kopyor (k). Buah dengan
genotipe Kk dan KK inilah dijadikan benih untuk bibit kelapa kopyor. Bibit dengan genotipe Kk akan
berpelung menghasilkan tanaman yang nantinya dapat berpeluang kopyor, sedangan bibit dengan genotipe
KK akan menghasilkan tanaman yang tidak akan mengasilkan buah kopyor atau disebut kelapa berbuah
normal. Seleksi yang belum akurat untuk memisahkan bibit yang bergenotipe Kk dan KK itulah yang
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
434 ISBN: 978-979-15649-6-0
menyebabkan masih tercampurnya pertanaman kelapa berbuah kopyor dan kelapa berbuah normal di
lapangan. Penelitian untuk meningkatkan keakuratan seleksi pada tingkat bibit kelapa kopyor diperlukan
dalam membantu petani dalam bubidaya kelapa kopyor.
Tabel 2. Jumlah pohon yang teridentifikasi berbuah kopyor kopyor dan Pohon Induk Terpilih kelapa
Dalam kopyor pada tiga populasin kopyor Kalianda, Lampung Selatan
Populasi Jumlah Total
Pohon Kelapa
Jumlah total
pohon kopyor
teridentifikasi
Persentase
total pohon
kopyor
Jumlah Pohon
Induk Terpilih
Persentase Pohon
Induk terpilih
Agom 282 100 35,46 42 42,00
Palembapang 134 69 51.49 19 27,53
Kecapi 658 116 17,62 39 33,62
Tanaman kelapa Dalam kopyor heterozigot yang tumbuh pada ketiga lokasi tersebut juga akan
digunakan sebagai sumber benih untuk pengembangan di wilayah Lampung Selatan dan sekitarnya. Seleksi
pohon induk terpilih didasarkan pada rata-rata jumlah buah kopyor pertandan pada tiga tandan berurutan
yang diamati sebanyak ≥ 0.6 butir, dan total produksi buah pertahun sebanyak ≥ 84.00 butir. Hasil
identifikasi diperoleh pohon induk terpilih untuk populasi Agom, Palembapang dan Kecapi masing-masing
sebanyak 42 pohon, 19 pohon dan 39 pohon atau sebanyak 42.00, 27.33 dan 33.62 % dari masing-masing
total tanaman yang teridentifikasi berbuah kopyor pada masing-masing populasi yang diamati. Syarat
produksi buah kopyor maupun produksi total buah pertahun tersebut sangat penting karena berhubungan
dengan potensi produksi tanaman kopyor nantinya pada saat benihnya ditanam lagi. Selain potensi
produksi, ukuran buah dan kesehatan tanaman yaitu bebas serangan hama dan penyakit juga menjadi syarat
dalam penentuan pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor. Adanya variasi produksi antar tanaman kelapa
sangat ditentukan oleh faktor genetik dan pengaruh lingkungan seperti kesuburan tanah dan iklim terutama
lamanya bulan kering atau curah hujan setempat (Akuba, 1994). Menurut Perera et al. (2010) produksi
buah kelapa sangat ditentukan oleh iklim di sekitar tanaman saat inisiasi pembungaan yang dimulai 24
bulan sebelum tandan bunga kelapa terbuka. Selain itu juga pola curah hujan saat proses penyerbukan dan
pembuahan serta perkembangan buah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya buah (Sayeed, 1955).
Penampilan pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor pada ketiga populasi kelapa Dalam kopyor
Kalianda, Lampung Selatan disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Contoh pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor Kalianda Lampung Selatan pada masing-
masing populasi (a) Palembapang, (b) Agom (c) Kecapi
Produksi Buah Kopyor dan Produksi Benih Alami
Produksi buah kopyor pertandan pertahun dari pohon induk terpilih pada ketiga populasi kelapa
Dalam kopyor di Kalianda Lampung Selatan berkisar antara 14.09-15. 82 butir. Rata-rata jumlah tandan
sebanyak 11.9-12.57 tandan perpohon pertahun, sehingga potensi jumlah buah kopyor pertahun untuk
populasi Agom, Palembapang dan Kecapi masing-masing sebanyak 612.78 butir, 300.58 butir dan 549.51
butir (Tabel 3). Jumlah buah kopyor yang terbentuk pertandan atau perpohonnya sangat tergantung pada
genotipe tanaman dan peluang terjadinya penyerbukan antara bunga betina kelapa yang membawa gen
kopyor dengan serbuk sari dari bunga jantan kelapa yang juga membawa gen kopyor.
Hasil buah kelapa kopyor dari Kalianda, Lampung Selatan saat ini umumnya untuk memenuhi
kebutuhan pasar Jakarta. Buah kopyor dari populasi maupun dalam bentuk individu yang menyebar di
wilayah Lampung Selatan dikumpulkan oleh para pemanjat kelapa kopyor kepada pedagang pengumpul,
kemudian dikirim ke Jakarta. Informasi dari pedagang pengumpul, saat ini jumlah buah yang dikirim ke
(a) (b) (c)
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
ISBN: 978-979-15649-6-0 435
Jakarta kurang lebih 300 butir setiap minggunya. Jumlah tersebut belum memenuhi jumlah yang
diharapkan konsumen di Jakarta yang terus meningkat.
Tabel 3. Potensi produksi buah kopyor Pohon Induk Terpilih kelapa Dalam kopyor pada tiga populasi
di Kalianda, Lampung Selatan
Populasi
Jumlah Pohon
Induk
Terpilih
(pohon)
Rata-rata Potensi jumlah
Buah
Kopyor/tahun
(butir)
Jumlah
Tandan/
pohon/Tahun
(butir)
Jumlah Buah
Kopyor
/tandan/pohon
(butir)
Jumlah Buah
Kopyor
/pohon/tahun
(butir)
Agom 42 11.9 1.22 14.59 612.78
Palembapang 19 12. 57 1.25 15.82 300.58
Kecapi 39 11.87 1.19 14.09 549.51
Selain menghasilkan buah kopyor yang djual sebagai buah untuk konsumsi segar atau diolah
menjadi bahan baku es krim, tanaman kelapa Dalam kopyor juga menghasilkan buah normal yang
berpotensi untuk dijadikan benih alami untuk pengembangan kelapa kopyor selanjutnya. Hasil pengamatan
terhadap 100 pohon induk terpilih kelapa Dalam berbuah kopyor pada tiga populasi di Kalianda Lampung
Selatan diperoleh potensi produksi buah normal pertahun sebanyak 10 421 butir. Potensi buah yang dapat
dijadikan bibit yang berpeluang menghasilkan buah kopyor saat ditanam sebesar 50% dari total produksi
buah normal. Jadi dari total produksi buah normal, yang berpotensi dijadikan bibit kelapa Dalam kopyor
sebanyak 5 215 bibit pertahun. Semua buah normal dari pohon induk terpilih dipanen untuk dijadikan
benih. Seleksi dilakukan petani atau penangkar benih berdasarkan morfologi bibit. Melalui kemampuan
alaminya, petani atau penangkar membedakan bibit yang berpotensi berbuah kopyor memiliki daun yang
lebih tipis, lembut dan warna daun hijau mengkilat. Morfologi tersebut berbeda dengan bibit yang diduga
bibit kelapa normal dengan morfologi daun lebih tebal, kaku dan berwarna hijau suram. Metode ini perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kebenaran hasilnya dalam rangka meningkatkan
keakuratan hasil seleksi bibit kopyor tersebut pada tingkat petani atau penangkar, melalui kuantifikasi
karakter morfologi bibit dan konfirmasi dengan marka molekuler.
Tabel 4. Potensi produksi benih kelapa kopyor Pohon Induk Terpilih kelapa Dalam kopyor pada tiga
populasi di Kalianda, Lampung Selatan
Populasi Jumlah
Pohon
Induk
Terpilih
(pohon)
Rata-rata Potensi
jumlah buah
normal/tahun
(butir)
Potensi
jumlah
benih(Bibit)
Kopyor/tahun
Jumlah
Tandan/
pohon/Tahun
(butir)
Jumlah Buah
Normal/tandan
/pohon
(butir)
Jumlah Buah
Normal
/pohon/tahun
(butir)
Agom Jaya 42 11.9 8.51 101.48 4262.16 2131.08
Palembapang 19 12. 57 8.32 104.35 1982.65 991.32
Kecapi 39 11.87 9.05 107.34 4186.26 2039.13
Total 100 10/421.07 5.215.53
Kualitas Endosperma Kelapa Kopyor Kalianda
Pengamatan terhadap kualitas endosperma diperoleh bahwa endosperm kelapa kopyor yang terdapat
di Kalianda, Lampung Selatan bervariasi antara skor 1 sampai 9 (Gambar 4). Kualitas endosperma dengan
skor 1-3 adalah dengan volume daging buah sebanyak ≥ 20 %. Skor 4-6 diberikan pada endosperma
dengan volume daging buah yang memiliki volume antara 20-50 %, sedangkan skor 7-9 diberikan pada
endosperma dengan volume lebih besar 50 % mengisi tempurung kelapa kopyor. Kualitas endosperma
dengan skor 7-9 merupakan kualitas endosperma buah kopyor terbaik yang paling disukai konsumen,
karena daging buahnya lebih banyak, sehingga secara komersil lebih menguntungkan. Belum diketahui
penyebab perbedaan karakteristik endosperma buah kopyor tersebut. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan
dengan mengamati karakteristik endosperm pohon kopyor di sekitar tanaman yang diamati dan persilangan
terkontrol menggunakan serbuk sari dari pohon kopyor yang diketahui karakteristik endospermanya.
Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan
436 ISBN: 978-979-15649-6-0
Gambar 4. Kuliatas endosperma kelapa Dalam kopyor Kalianda Lampung Selatan
KESIMPULAN
Populasi kelapa Dalam kopyor di Kalianda, Lampung Selatan terdapat di tiga desa yaitu
Palembapang, Agom dan Kecapi. Produksi buah kopyor per tandan yang lebih tinggi diamati pada tegakan
yang sama-sama kelapa kopyor. Sebaliknya, tegakan kelapa kopyor yang dikelilingi kelapa normal,
produksi buah kopyornya lebih rendah. Jumlah pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor pada 3 populasi
di Kalianda masing-masing sebanyak 42 pohon di Desa Agom, 19 pohon di Desa Palembapang dan 39
pohon di Desa Kecapi. Potensi produksi buah kopyor pertahun pohon induk terpilih Kelapa Dalam Kopyor
Kalianda pada 3 populasi sebanyak 1.562 butir. Potensi produksi benih/bibit kelapa kopyor dari pohon
induk terpilih kelapa Dalam kopyor pada 3 populasi di Kalianda sebanyak 5.215 butir (bibit). Kualitas
endosperma kelapa kopyor di bervariasi dari skor 1 sampai skor 9.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada SKPD Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan yang telah
menyediakan dana penelitian ini melalui dana APBD tahun 2011 dan Badan Litbang Pertanian,
Kementerian Pertanian melalui Kegiatan KKP3T tahun 2011.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan Tahunan Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan.
Akuba. R.H., M.M.M. Rumokoy, Miftahorrachman dan T. Rompas. 1994. Pengaruh curah hujan pada
komponen buah kelapa. Jurnal penelitian Kemapa 7 (2) Pp. 40 -52.
Maskromo. I., H. Novarianto dan Sudarsono. 2011. Fenologi pembungaan tiga varietas kelapa Genjah
kopyor Pati. Kumpulan Makalah Seminar Perhorti. 23-24 Nopember 2011. Kerjasama PERHORTI
Pusat dengan IPB dan BALITSA. Lembang, Bandung. Hal. 1002 -1010.
Maskromo. I., H. Novarianto, D. Sukma dan Sudarsono. 2011. Potensi Hasil Plasma Nutfah Kelapa Kopyor
Asal Kalianda, Pati, Sumenep dan Jember. Prosiding Seminar Peripi Komda Jabar. 10 Desember
2011. Universitas Pajajaran, Jatinagor. Bandung.
Perera, P.I.P., V. Hocher, L.K. Weerakoon, D.M.D. Yakandawala, S.C. Fernando dan J.-L. Verdeil. 2010.
Early inflorescence and floral development in Cocos nucifera L. (Arecaceae: Arecoideae). South
African J. Bot. 76:482–492
Santos, G.A. 1999. Potensial use of clonal propagation in coconut improvement program. In Oropeza C,
Verdiel JL, Ashburner GR, Cardena R, Samantha JM. (Eds.) Current Advances in Coconut
Biotechnology - Curret Plant Science and Biotechnology in Agriculture. Kluwer Acad. Publ.,
London. Pp. 419-430.
Sayeed, P. M. 1955. Some observation on the shedding on buttons in the coconut. Indian Coconut J. 8:49-
57.

More Related Content

What's hot

Manual Tanaman Belimbing
Manual Tanaman BelimbingManual Tanaman Belimbing
Manual Tanaman BelimbingRidzaludin
 
Laporan Tugas Akhir Program Diploma IPB
Laporan Tugas Akhir Program Diploma IPBLaporan Tugas Akhir Program Diploma IPB
Laporan Tugas Akhir Program Diploma IPBZoliand Sobilhaqq II
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangWarnet Raha
 
Panduan Asas Tanaman Cili Secara Fertigasi
Panduan Asas Tanaman Cili Secara FertigasiPanduan Asas Tanaman Cili Secara Fertigasi
Panduan Asas Tanaman Cili Secara FertigasiJuradi Durjari
 
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Ghina Shadrina
 
Budidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringBudidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringWifqon Aidi
 
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakManajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakFitri Hamasah
 

What's hot (12)

Manual Tanaman Belimbing
Manual Tanaman BelimbingManual Tanaman Belimbing
Manual Tanaman Belimbing
 
BEDP II
BEDP IIBEDP II
BEDP II
 
Profil Teknologi Incon
Profil Teknologi InconProfil Teknologi Incon
Profil Teknologi Incon
 
Laporan Tugas Akhir Program Diploma IPB
Laporan Tugas Akhir Program Diploma IPBLaporan Tugas Akhir Program Diploma IPB
Laporan Tugas Akhir Program Diploma IPB
 
COMPANY PROFILE CV INCON
COMPANY PROFILE CV INCONCOMPANY PROFILE CV INCON
COMPANY PROFILE CV INCON
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Panduan Asas Tanaman Cili Secara Fertigasi
Panduan Asas Tanaman Cili Secara FertigasiPanduan Asas Tanaman Cili Secara Fertigasi
Panduan Asas Tanaman Cili Secara Fertigasi
 
Pala
PalaPala
Pala
 
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
 
Budidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringBudidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan kering
 
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakManajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
 
Manfaat Pekarangan Produktif
Manfaat Pekarangan ProduktifManfaat Pekarangan Produktif
Manfaat Pekarangan Produktif
 

Similar to POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN

Observasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe Jamu
Observasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe JamuObservasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe Jamu
Observasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe JamuFita d'Pooh
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONALPENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONALRepository Ipb
 
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPutri Azzara Arjani
 
Tugas pak agus proposal bisnis Jimmy Cibro
Tugas pak agus proposal bisnis Jimmy CibroTugas pak agus proposal bisnis Jimmy Cibro
Tugas pak agus proposal bisnis Jimmy Cibroforester012
 
Teknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebuTeknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebuTaufiq Hidayat
 
Laporan pengawasan produksi bogor 2012
Laporan pengawasan produksi bogor 2012Laporan pengawasan produksi bogor 2012
Laporan pengawasan produksi bogor 2012Askar Sohoku
 
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...asriss
 
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" KaliurangBerwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" KaliurangArief Kurniatama
 
7 wati-evaluasi mutu benih
7 wati-evaluasi mutu benih7 wati-evaluasi mutu benih
7 wati-evaluasi mutu benihxie_yeuw_jack
 
Kuliah 3 dda materi 2
Kuliah 3 dda   materi 2Kuliah 3 dda   materi 2
Kuliah 3 dda materi 2Asmar Wiranto
 
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Fathur Fathur
 
Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...
Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...
Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...arif sabarno
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Jiantari Marthen
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 

Similar to POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN (20)

Observasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe Jamu
Observasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe JamuObservasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe Jamu
Observasi Padi Lokal, Ganyong dan Cabe Jamu
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONALPENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
 
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
 
Tugas pak agus proposal bisnis Jimmy Cibro
Tugas pak agus proposal bisnis Jimmy CibroTugas pak agus proposal bisnis Jimmy Cibro
Tugas pak agus proposal bisnis Jimmy Cibro
 
Teknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebuTeknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebu
 
Laporan nata
Laporan nataLaporan nata
Laporan nata
 
Laporan pengawasan produksi bogor 2012
Laporan pengawasan produksi bogor 2012Laporan pengawasan produksi bogor 2012
Laporan pengawasan produksi bogor 2012
 
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
 
Mn0008 04
Mn0008 04Mn0008 04
Mn0008 04
 
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" KaliurangBerwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
 
7 wati-evaluasi mutu benih
7 wati-evaluasi mutu benih7 wati-evaluasi mutu benih
7 wati-evaluasi mutu benih
 
Makalah nira
Makalah niraMakalah nira
Makalah nira
 
Kuliah 3 dda materi 2
Kuliah 3 dda   materi 2Kuliah 3 dda   materi 2
Kuliah 3 dda materi 2
 
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
 
Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...
Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...
Cultivation of Micropropagated Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriacea...
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
ISI LAPORAN
ISI LAPORANISI LAPORAN
ISI LAPORAN
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Bet
BetBet
Bet
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN

  • 1. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan 430 ISBN: 978-979-15649-6-0 POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN Ismail Maskromo1,2* , Sudarsono2 dan Hengky Novarianto1 1 Balai Penelitian Tanaman Palma (BalitPalma), PO. Box 1004, Manado. 2 PMB Lab., Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB, Jl. Meranti-Bogor 16680; s_sudarsono@ymail.com * Corresponding author: is_maskromo@yahoo.com, Abstrak Kalianda, Lampung Selatan merupakan salah satu sentra tanaman kelapa Kopyor di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk memetakan provenan dan mengevaluasi produksi buah kelapa kopyor di Kalianda, dalam rangka penentuan pohon induk terpilih sebagai sumber benih. Survei dilakukan pada bulan Juni 2011. Lokasi pengamatan ditentukan berdasarkan informasi dari petani dan Dinas Perkebunan setempat. Posisi pohon kopyor di lapangan dipetakan menggunakan GPS. Potensi produksi ditentukan dengan menghitung jumlah tandan, jumlah buah total dan jumlah buah kopyor per tandan. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penentuan pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor yaitu jumlah buah total pertahun ≥ 84 butir dan rata-rata jumlah buah kopyor pertandan ≥ 0.6 butir. Kualitas endosperm dievaluasi dengan mengamati satu contoh buah kopyor per pohon. Hasil pengamatan diperoleh bahwa tanaman kelapa kopyor di Kalianda merupakan tipe Dalam, yang tersebar di tiga lokasi yaitu di Desa Palembabang, Desa Agom dan Desa Kecapi. Produksi buah kopyor per tandan yang lebih tinggi diamati pada tegakan yang sama-sama kelapa kopyor. Sebaliknya, tegakan kelapa kopyor yang dikelilingi kelapa normal, produksi buah kopyornya lebih rendah. Jumlah pohon induk terpilih kelapa kopyor pada 3 populasi di Kalianda masing- masing sebanyak 42 pohon pada populasi Agom, 19 pohon pada populasi Palembapang dan 39 pohon di populasi Kecapi. Potensi produksi buah kopyor pertahun pohon induk terpilih Kelapa Dalam kopyor Kalianda pada 3 populasi sebanyak 1.562 butir. Potensi produksi benih/bibit kelapa kopyor dari pohon induk terpilih Kelapa Dalam kopyor Kalianda pada 3 populasi di Kalianda sebanyak 5.215 butir (bibit). Kualitas endosperma kelapa kopyor di bervariasi dari skor 1 sampai skor 9. Kata kunci: Potensi produksi, kelapa dalam kopyor, pohon induk terpilih, kualitas endosperm PENDAHULUAN Tanaman kelapa kopyor memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan sebagai komoditas spesifik daerah karena mempunyai keunggulan kompetitif dibanding kelapa normal. Selain itu, buah kopyor juga berpotensi sebagai komoditas ekspor. Permintaan konsumen terhadap buah kopyor selalu tidak terpenuhi, karena terbatasnya produksi buahnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, agribisnis kelapa kopyor saat ini menjadi sangat menjanjikan bagi petani. Penyebaran tanaman kopyor di Indonesia dilaporkan meliputi Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jember dan Sumenep, Jawa Timur dan di Kabupaten Lampung Selatan. Tanaman kelapa kopyor yang menyebar di daerah-daerah tersebut merupakan tanaman kopyor alami heterozigot yang telah dikembangkan oleh petani sejak puluhan tahun yang lalu. Melalui teknologi kultur embryo telah dikembangkan juga kelapa kopyor homozigot oleh Balai Bioteknologi Perkebunan, PT. RPN Bogor, Balai Penelitian Tanaman Palma, Manado dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (Maskromo et al., 2011). Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu daerah sentra kelapa di Provinsi Lampung, dengan total areal pertanaman pada tahun 2010 seluas 34 730 ha dan produksi 30 435.60 ton. Luas areal pertanaman kelapa tersebut terus menurun dengan seiring dengan alih fungsi lahan untuk pengembangan komoditi lainnya dan untuk perluasan areal pemukiman (Anonim, 2011). Pada pertanaman kelapa untuk produksi kopra maupun pemanfaatan lainnya ternyata terdapat kelapa Dalam kopyor dengan luasan dan jumlah tegakan yang bervariasi. Kondisi pertanamannya dalam bentuk populasi dan individu tanaman yang menyebar di area kebun kelapa beberapa petani setempat. Hingga saat ini, asal usul tanamannya belum diketahui. Umumnya tanaman kelapa Dalam kopyor di Lampung berasal dari warisan orang tua atau pengembangan dari tanaman kelapa Dalam kopyor yang diperoleh dari relasi petani setempat.
  • 2. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan ISBN: 978-979-15649-6-0 431 Untuk mengembangkan pertanaman kelapa Dalam kopyor di Kabupaten Lampung Selatan, maka masalah awal yang harus ditangani adalah penyediaan benih/bibit kelapa Dalam kopyor yang berasal dari pohon induk terpilih. Bahan tanaman berupa benih /bibit yang diperoleh dari pohon induk terpilih tersebut dapat digunakan untuk membangun kebun induk kelapa Dalam kopyor, juga sebagai sumber benih untuk pengembangan langsung oleh petani di Lampung Selatan dan sekitarnya. Untuk mengetahui tanaman kelapa Dalam kopyor yang dapat digunakan sebagai pohon induk sumber benih, maka perlu dilakukan identifikasi tanaman terkait produksi buah total dan buah kopyornya. Selanjutnya dilakukan evaluasi pada tahun-tahun berikutnya untuk mengetahui stabilitas pohon-pohon induk tersebut dalam menghasilkan buah kopyor. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi pohon induk kelapa Dalam kopyor yang tersebar di Kabupaten Lampung Selatan sebagai sumber benih pengembangan kelapa kopyor. BAHAN DAN METODE Kegiatan dilakukan pada bulan Mei 2011 di Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan kegiatan diawali koordinasi dengan pimpinan dan staf Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan di Kalianda. Selanjutnya dilakukan pengamatan untuk mengidentifikasi pohon induk kelapa Dalam kopyor yang tersebar di Kabupaten Lampung Selatan. Metode Pengamatan. Kegiatan identifikasi dilakukan dalam bentuk pengamatan lapang. Informasi keberadaan tanaman kelapa Dalam kopyor akan diperoleh melalui Dinas Perkebunan setempat dan petani kelapa pada masing-masing lokasi tumbuh kelapa Dalam kopyor. Penentuan lokasi pengamatan keberadaan kelapa Dalam kopyor ditentukan berdasarkan jumlah tanaman yang lebih dari 10 pohon kopyor pada setiap lokasi pengamatan. Selanjutnya pengamatan dilakukan terhadap masing-masing pohon kopyor dan tanaman kelapa normal di sekitarnya, dengan mengamati posisi koordinat tanaman di lapang, produksi kelapa Dalam kopyor dan kelapa normal di sekitarnya, serta karakteristik endosperm buah kopyor. Pengamatan Posisi Pertanaman Provenans Kelapa Dalam Kopyor. Sebelum dilakukan pengamatan, maka akan dilakukan penomoran semua pohon kelapa yang terdapat dalam suatu areal yang diketahui terdapat tanaman-tanaman kelapa dalam kopyor, untuk memudahkan pengamatan dan kegiatan evaluasi selanjutnya. Selanjutnya akan dilakukan pengamatan koordinat posisi tanaman untuk keperluan pemetaan provenans kelapa Dalam kopyor dan kelapa normal di sekitarnya. Pengamatan posisi pertanaman di lapang dilakukan menggunakan GPS. Alat GPS ditempatkan menempel di batang tanaman kelapa, kemudian diamati dan dicatat data koordinat posisi tanaman. Pengamatan Produksi. Penentuan pohon yang diamati, dilakukan berdasarkan informasi pemilik dan pemanjat pohon kelapa Dalam kopyor yang telah mengetahui sebelumnya pohon-pohon tersebut telah menghasilkan buah kopyor sejak mulai berbuah. Selanjutnya dilakukan pengamatan jumlah buah kopyor pada tiga tandan berurutan. Cara mengetahui buah kopyor pada tandan buah adalah dengan memanjat dan mengetuk buah yang telah berumur sekitar 10 bulan. Buah kopyor dicirikan dengan bunyi yang tidak nyaring, sedangkan buah normal berbunyi nyaring jika diketuk. Selain itu pada tandan buah dari pohon yang menghasilkan buah kopyor, terdapat bekas panen buah yaitu pada spikelet (tangkai buah) yang dipelintir. Buah kopyor selalu dipanen lebih dahulu pada saat belum terlalu tua, karena terkait dengan rasa daging buah kopyor. Buah normal dipanen menyusul, menunggu sampai benih matang sekitar umur 11-12 bulan. Pengamatan buah kopyor dilakukan dengan bantuan pemanjat kelapa kopyor (tukang totok). Setiap pohon kelapa Dalam kopyor yang diamati, diambil 1 butir buah kopyor untuk konfirmasi kebenaran buah kopyor, dan untuk pengamatan karakteristik daging buahnya. Untuk mengetahui kebenaran buah kopyor sebelum dibelah, dapat digoncangkan buahnya. Buah kopyor akan berbunyi gemericik yang tidak nyaring, karena daging buahnya sudah lepas dan bercampur dengan air buah, sedangkan pada buah normal air buahnya akan berbunyi lebih nyaring. Pengamatan produksi pohon kelapa Dalam kopyor dilakukan dengan menghitung jumlah tandan, jumlah buah total dan jumlah buah kopyor pertandan. Pengamatan kualitas endosperm buah kopyor. Buah yang diperoleh dari setiap pohon yang memiliki buah kopyor dibelah kemudian diamati kualitas daging buahnya. Selanjutnya dibuat skor berdasarkan variasi ketebalan daging buah. Pengklasifikasian tipe daging buah dari setiap pohon pada masing-masing lokasi tumbuh disesuaikan dengan skor yang telah ditentukan tersebut.
  • 3. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan 432 ISBN: 978-979-15649-6-0 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi terhadap populasi pertanaman kelapa Dalam kopyor di Kabupaten Lampung Selatan dilakukan di Kecamatan Kalianda, yaitu di Desa Palembapang, Desa Agom dan Desa Kecapi. Masing- masing Desa diamati satu populasi tanaman kelapa Dalam kopyor yang telah berproduksi. Jumlah tanaman teridentifikasi berbuah kopyor dan peta provenan Jumlah tanaman kelapa Dalam berbuah kopyor yang teridentifikasi pada populasi di Desa Agom sebanyak 100 pohon dari total 282 tanaman kelapa. Populasi di Desa Palembapang diamati sebanyak 69 pohon kelapa Dalam kopyor dari total 134 tanaman kelapa Dalam, sedangkan populasi di Desa Kecapi teridentifikasi sebanyak 116 tanaman kelapa Dalam kopyor dari total jumlah tanaman kelapa sebanyak 658. Tanaman kelapa Dalam kopyor tersebut tersebar pada lahan seluas kurang lebih 6.5 ha. Penampilan populasi tanaman di lapangan disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Populasi kelapa Dalam berbuah kopyor Kalianda Lampung Selatan: (a) Palembapang, (b) Agom (c) Kecapi Hasil pemetaan provenan (individu tanaman) kelapa Dalam berbuah kopyor maupun kelapa Dalam normal diperoleh tiga peta pertanaman di lapang. Semua tanaman kelapa Dalam berbuah kopyor di tiga lokasi tersebut tumbuh bercampur dengan tanaman kelapa Dalam normal Gambar 2. Gambar 2. Peta provenan populasi kelapa Dalam berbuah kopyor Kalianda Lampung Selatan (a) Populasi Palembapang, (b) Populasi Agom (c) Populasi Kecapi (a) (b) (c) (a) (b) (c) Keterangan : A. 1 pohon kopyor dikelilingi kelapa normal B. 2 pohon kopyor dikelilingi pohon kelapa C. Lebih dari 2 pohon kopyor dikelilingi pohon normal
  • 4. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan ISBN: 978-979-15649-6-0 433 Tabel 1. Produksi buah kopyor pada tiga pola pertanaman di tiga populasin kopyor Kalianda, Lampung Selatan Populasi Total Jumlah tandan pertahun Produksi buah total Jumlah buah kopyor Jumlah total buah pertandan Jumlah buah pertahun Kopyor pertandan Kopyor perpohon pertahun Desa Agom Sampel A 11.2 6.3 69.2 0.9 9.7 Sampel B 11.3 6.4 73.9 0.7 7.6 Sampel C 11.4 7.5 87.1 1.0 11.6 Desa Palembapang Sampel A 11.8 6.4 75.6 0.9 9.9 Sampel B 11.9 5.4 66.6 0.9 10.9 Sampel C 11.8 6.8 82.5 0.9 11.6 Desa Kecapi Sampel A 11.3 7.3 85.0 0.9 10.8 Sampel B 11.4 7.6 88.4 1.0 11.4 Sampel C 11.0 6.8 76.6 0.8 9.1 Keterangan : Sampel A : 1 pohon kelapa Dalam kopyor dikelilingi pohon kelapa berbuah normal Sampel B : 2 pohon kelapa Dalam kopyor dikelilingi pohon kelapa berbuah normal Sampel C :Lebih dari 2 pohon kelapa Dalam kopyor dikelilingi pohon kelapa berbuah normal Pola pertanaman kelapa Dalam berbuah kopyor di Kalianda yang bercampur dengan kelapa Dalam normal. Pola tersebut memungkinkan terjadinya persilangan alami antar tanaman kelapa Dalam berbuah kopyor dengan kelapa Dalam normal yang ada di sekitarnya. Hal tersebut disebabkan karena tipe kelapa Dalam umumnya memiliki pola penyerbukan secara silang, karena periode kematangan bunga betina (masa reseptif) tidak bersamaan dengan periode matangnya bunga jantan (masa antesis) pada satu tandan yang sama (Maskromo et al., 2011). Terbentuknya buah kopyor disebabkan oleh bertemunya gen kopyor pada bunga betina kelapa yang membawa sifat kopyor dengan gen kopyor pada serbuk sari yang menyerbuki bunga betina tersebut (Santos, 1999). Bunga betina kelapa Dalam kopyor heterozigot atau tanaman kopyor homozigot yang dibuahi serbuk sari dari pohon kelapa normal akan membentuk buah normal atau tidak kopyor. Pola pembungaan dan pembuahan pada tanaman kelapa kopyor tipe Dalam tersebut menyebabkan rendahnya peluang terbentuknya buah kopyor pada tanaman kelapa berbuah kopyor yang dikelilingi tanaman kelapa normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan produksi buah kopyor pada sampel tanaman pada ketiga populasi kelapa Dalam kopyor Kalianda, seperti disajikan pada Tabel 1. Produksi buah kopyor pada tanaman yang tumbuh berdekatan dengan beberapa pohon kopyor lainnya lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kopyor yang dikelilingi oleh banyak tanaman kelapa normal di sekitarnya. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka disarankan untuk menebang dan mengganti tanaman kelapa normal secara bertahap dengan tanaman kelapa berbuah kopyor. Pohon Induk Terpilih Kelapa Dalam Kopyor Kalianda Jumlah tanaman kelapa Dalam yang teridentifikasi berbuah kopyor pada ketiga populasi masing- masing sebanyak 17.62, 35.46 dan 51.49 % (Tabel 2). Adanya tanaman kelapa berbuah normal di antara tanaman kelapa berbuah kopyor disebabkan oleh proses seleksi bibit yang belum dapat dipisahkan antara bibit yang dapat berbuah kopyor dengan bibit kelapa normal pada saat penanaman di lapangan. Seleksi bibit berdasarkan morfologi daun yang diterapkan petani selama ini pada bibit kelapa Dalam kopyor belum akurat, dibuktikan dengan masih banyaknya tanaman kelapa Dalam normal yang ditanam pada lokasi kebun untuk tanaman berbuah kopyornya. Bibit kopyor alami yang ditanam petani berasal dari tanaman kelapa Dalam kopyor heterozigot (Kk) yang secara teori membawa gen kopyor (k) namun juga memiliki gen normal (K). Pada saat pembungaan, tanaman kopyor heterozigot tersebut terjadi segregasi, sehingga pada saat pembuahan berpeluang terbentuknya buah dengan genotipe (kk) dengan fenotipe endosperm kopyor yang embryo tidak dapat tumbuh seperti embryo pada buah kelapa normal. Pada tandan buah yang sama berpeluang terbentuk buah normal dengan genotipe (Kk) dengan fenotipe endosperm normal namun membawa gen kopyor (k). Dengan prinsip memiliki peluang bergabung secara bebas saat proses meosis seperti pada Hukum Mendel II, maka pada tandan buah yang sama akan terbentuk juga buah dengan genotipe (KK) dengan fenotipe endosperm dan embryonya tidak membawa gen kopyor (k). Buah dengan genotipe Kk dan KK inilah dijadikan benih untuk bibit kelapa kopyor. Bibit dengan genotipe Kk akan berpelung menghasilkan tanaman yang nantinya dapat berpeluang kopyor, sedangan bibit dengan genotipe KK akan menghasilkan tanaman yang tidak akan mengasilkan buah kopyor atau disebut kelapa berbuah normal. Seleksi yang belum akurat untuk memisahkan bibit yang bergenotipe Kk dan KK itulah yang
  • 5. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan 434 ISBN: 978-979-15649-6-0 menyebabkan masih tercampurnya pertanaman kelapa berbuah kopyor dan kelapa berbuah normal di lapangan. Penelitian untuk meningkatkan keakuratan seleksi pada tingkat bibit kelapa kopyor diperlukan dalam membantu petani dalam bubidaya kelapa kopyor. Tabel 2. Jumlah pohon yang teridentifikasi berbuah kopyor kopyor dan Pohon Induk Terpilih kelapa Dalam kopyor pada tiga populasin kopyor Kalianda, Lampung Selatan Populasi Jumlah Total Pohon Kelapa Jumlah total pohon kopyor teridentifikasi Persentase total pohon kopyor Jumlah Pohon Induk Terpilih Persentase Pohon Induk terpilih Agom 282 100 35,46 42 42,00 Palembapang 134 69 51.49 19 27,53 Kecapi 658 116 17,62 39 33,62 Tanaman kelapa Dalam kopyor heterozigot yang tumbuh pada ketiga lokasi tersebut juga akan digunakan sebagai sumber benih untuk pengembangan di wilayah Lampung Selatan dan sekitarnya. Seleksi pohon induk terpilih didasarkan pada rata-rata jumlah buah kopyor pertandan pada tiga tandan berurutan yang diamati sebanyak ≥ 0.6 butir, dan total produksi buah pertahun sebanyak ≥ 84.00 butir. Hasil identifikasi diperoleh pohon induk terpilih untuk populasi Agom, Palembapang dan Kecapi masing-masing sebanyak 42 pohon, 19 pohon dan 39 pohon atau sebanyak 42.00, 27.33 dan 33.62 % dari masing-masing total tanaman yang teridentifikasi berbuah kopyor pada masing-masing populasi yang diamati. Syarat produksi buah kopyor maupun produksi total buah pertahun tersebut sangat penting karena berhubungan dengan potensi produksi tanaman kopyor nantinya pada saat benihnya ditanam lagi. Selain potensi produksi, ukuran buah dan kesehatan tanaman yaitu bebas serangan hama dan penyakit juga menjadi syarat dalam penentuan pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor. Adanya variasi produksi antar tanaman kelapa sangat ditentukan oleh faktor genetik dan pengaruh lingkungan seperti kesuburan tanah dan iklim terutama lamanya bulan kering atau curah hujan setempat (Akuba, 1994). Menurut Perera et al. (2010) produksi buah kelapa sangat ditentukan oleh iklim di sekitar tanaman saat inisiasi pembungaan yang dimulai 24 bulan sebelum tandan bunga kelapa terbuka. Selain itu juga pola curah hujan saat proses penyerbukan dan pembuahan serta perkembangan buah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya buah (Sayeed, 1955). Penampilan pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor pada ketiga populasi kelapa Dalam kopyor Kalianda, Lampung Selatan disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Contoh pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor Kalianda Lampung Selatan pada masing- masing populasi (a) Palembapang, (b) Agom (c) Kecapi Produksi Buah Kopyor dan Produksi Benih Alami Produksi buah kopyor pertandan pertahun dari pohon induk terpilih pada ketiga populasi kelapa Dalam kopyor di Kalianda Lampung Selatan berkisar antara 14.09-15. 82 butir. Rata-rata jumlah tandan sebanyak 11.9-12.57 tandan perpohon pertahun, sehingga potensi jumlah buah kopyor pertahun untuk populasi Agom, Palembapang dan Kecapi masing-masing sebanyak 612.78 butir, 300.58 butir dan 549.51 butir (Tabel 3). Jumlah buah kopyor yang terbentuk pertandan atau perpohonnya sangat tergantung pada genotipe tanaman dan peluang terjadinya penyerbukan antara bunga betina kelapa yang membawa gen kopyor dengan serbuk sari dari bunga jantan kelapa yang juga membawa gen kopyor. Hasil buah kelapa kopyor dari Kalianda, Lampung Selatan saat ini umumnya untuk memenuhi kebutuhan pasar Jakarta. Buah kopyor dari populasi maupun dalam bentuk individu yang menyebar di wilayah Lampung Selatan dikumpulkan oleh para pemanjat kelapa kopyor kepada pedagang pengumpul, kemudian dikirim ke Jakarta. Informasi dari pedagang pengumpul, saat ini jumlah buah yang dikirim ke (a) (b) (c)
  • 6. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan ISBN: 978-979-15649-6-0 435 Jakarta kurang lebih 300 butir setiap minggunya. Jumlah tersebut belum memenuhi jumlah yang diharapkan konsumen di Jakarta yang terus meningkat. Tabel 3. Potensi produksi buah kopyor Pohon Induk Terpilih kelapa Dalam kopyor pada tiga populasi di Kalianda, Lampung Selatan Populasi Jumlah Pohon Induk Terpilih (pohon) Rata-rata Potensi jumlah Buah Kopyor/tahun (butir) Jumlah Tandan/ pohon/Tahun (butir) Jumlah Buah Kopyor /tandan/pohon (butir) Jumlah Buah Kopyor /pohon/tahun (butir) Agom 42 11.9 1.22 14.59 612.78 Palembapang 19 12. 57 1.25 15.82 300.58 Kecapi 39 11.87 1.19 14.09 549.51 Selain menghasilkan buah kopyor yang djual sebagai buah untuk konsumsi segar atau diolah menjadi bahan baku es krim, tanaman kelapa Dalam kopyor juga menghasilkan buah normal yang berpotensi untuk dijadikan benih alami untuk pengembangan kelapa kopyor selanjutnya. Hasil pengamatan terhadap 100 pohon induk terpilih kelapa Dalam berbuah kopyor pada tiga populasi di Kalianda Lampung Selatan diperoleh potensi produksi buah normal pertahun sebanyak 10 421 butir. Potensi buah yang dapat dijadikan bibit yang berpeluang menghasilkan buah kopyor saat ditanam sebesar 50% dari total produksi buah normal. Jadi dari total produksi buah normal, yang berpotensi dijadikan bibit kelapa Dalam kopyor sebanyak 5 215 bibit pertahun. Semua buah normal dari pohon induk terpilih dipanen untuk dijadikan benih. Seleksi dilakukan petani atau penangkar benih berdasarkan morfologi bibit. Melalui kemampuan alaminya, petani atau penangkar membedakan bibit yang berpotensi berbuah kopyor memiliki daun yang lebih tipis, lembut dan warna daun hijau mengkilat. Morfologi tersebut berbeda dengan bibit yang diduga bibit kelapa normal dengan morfologi daun lebih tebal, kaku dan berwarna hijau suram. Metode ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kebenaran hasilnya dalam rangka meningkatkan keakuratan hasil seleksi bibit kopyor tersebut pada tingkat petani atau penangkar, melalui kuantifikasi karakter morfologi bibit dan konfirmasi dengan marka molekuler. Tabel 4. Potensi produksi benih kelapa kopyor Pohon Induk Terpilih kelapa Dalam kopyor pada tiga populasi di Kalianda, Lampung Selatan Populasi Jumlah Pohon Induk Terpilih (pohon) Rata-rata Potensi jumlah buah normal/tahun (butir) Potensi jumlah benih(Bibit) Kopyor/tahun Jumlah Tandan/ pohon/Tahun (butir) Jumlah Buah Normal/tandan /pohon (butir) Jumlah Buah Normal /pohon/tahun (butir) Agom Jaya 42 11.9 8.51 101.48 4262.16 2131.08 Palembapang 19 12. 57 8.32 104.35 1982.65 991.32 Kecapi 39 11.87 9.05 107.34 4186.26 2039.13 Total 100 10/421.07 5.215.53 Kualitas Endosperma Kelapa Kopyor Kalianda Pengamatan terhadap kualitas endosperma diperoleh bahwa endosperm kelapa kopyor yang terdapat di Kalianda, Lampung Selatan bervariasi antara skor 1 sampai 9 (Gambar 4). Kualitas endosperma dengan skor 1-3 adalah dengan volume daging buah sebanyak ≥ 20 %. Skor 4-6 diberikan pada endosperma dengan volume daging buah yang memiliki volume antara 20-50 %, sedangkan skor 7-9 diberikan pada endosperma dengan volume lebih besar 50 % mengisi tempurung kelapa kopyor. Kualitas endosperma dengan skor 7-9 merupakan kualitas endosperma buah kopyor terbaik yang paling disukai konsumen, karena daging buahnya lebih banyak, sehingga secara komersil lebih menguntungkan. Belum diketahui penyebab perbedaan karakteristik endosperma buah kopyor tersebut. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan mengamati karakteristik endosperm pohon kopyor di sekitar tanaman yang diamati dan persilangan terkontrol menggunakan serbuk sari dari pohon kopyor yang diketahui karakteristik endospermanya.
  • 7. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan 436 ISBN: 978-979-15649-6-0 Gambar 4. Kuliatas endosperma kelapa Dalam kopyor Kalianda Lampung Selatan KESIMPULAN Populasi kelapa Dalam kopyor di Kalianda, Lampung Selatan terdapat di tiga desa yaitu Palembapang, Agom dan Kecapi. Produksi buah kopyor per tandan yang lebih tinggi diamati pada tegakan yang sama-sama kelapa kopyor. Sebaliknya, tegakan kelapa kopyor yang dikelilingi kelapa normal, produksi buah kopyornya lebih rendah. Jumlah pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor pada 3 populasi di Kalianda masing-masing sebanyak 42 pohon di Desa Agom, 19 pohon di Desa Palembapang dan 39 pohon di Desa Kecapi. Potensi produksi buah kopyor pertahun pohon induk terpilih Kelapa Dalam Kopyor Kalianda pada 3 populasi sebanyak 1.562 butir. Potensi produksi benih/bibit kelapa kopyor dari pohon induk terpilih kelapa Dalam kopyor pada 3 populasi di Kalianda sebanyak 5.215 butir (bibit). Kualitas endosperma kelapa kopyor di bervariasi dari skor 1 sampai skor 9. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada SKPD Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan yang telah menyediakan dana penelitian ini melalui dana APBD tahun 2011 dan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian melalui Kegiatan KKP3T tahun 2011. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Laporan Tahunan Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan. Akuba. R.H., M.M.M. Rumokoy, Miftahorrachman dan T. Rompas. 1994. Pengaruh curah hujan pada komponen buah kelapa. Jurnal penelitian Kemapa 7 (2) Pp. 40 -52. Maskromo. I., H. Novarianto dan Sudarsono. 2011. Fenologi pembungaan tiga varietas kelapa Genjah kopyor Pati. Kumpulan Makalah Seminar Perhorti. 23-24 Nopember 2011. Kerjasama PERHORTI Pusat dengan IPB dan BALITSA. Lembang, Bandung. Hal. 1002 -1010. Maskromo. I., H. Novarianto, D. Sukma dan Sudarsono. 2011. Potensi Hasil Plasma Nutfah Kelapa Kopyor Asal Kalianda, Pati, Sumenep dan Jember. Prosiding Seminar Peripi Komda Jabar. 10 Desember 2011. Universitas Pajajaran, Jatinagor. Bandung. Perera, P.I.P., V. Hocher, L.K. Weerakoon, D.M.D. Yakandawala, S.C. Fernando dan J.-L. Verdeil. 2010. Early inflorescence and floral development in Cocos nucifera L. (Arecaceae: Arecoideae). South African J. Bot. 76:482–492 Santos, G.A. 1999. Potensial use of clonal propagation in coconut improvement program. In Oropeza C, Verdiel JL, Ashburner GR, Cardena R, Samantha JM. (Eds.) Current Advances in Coconut Biotechnology - Curret Plant Science and Biotechnology in Agriculture. Kluwer Acad. Publ., London. Pp. 419-430. Sayeed, P. M. 1955. Some observation on the shedding on buttons in the coconut. Indian Coconut J. 8:49- 57.