SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KONSEP
DESENTRALISA
SI
KELAS 5C
PERTEMUAN 2
RABU, 31 AGUSTUS
2022
Pukul 13.00-15.30 WIB
Tiwi Rizkiyani
DEFINISI
DESENTRALIS
ASI
ALASAN
PERLUNYA
DESENTRALIS
ASI
TUJUAN
DESENTRALIS
ASI
BENTUK NEGARA,
BENTUK
PEMERINTAHAN, SISTEM
PEMERINTAHAN DI
DUNIA
BENTUK-
BENTUK
DESENTRALIS
ASI
KELEBIHAN
DESENTRALIS
ASI
KELEMAHAN
DESENTRALIS
ASI
MIND MAP
SENTRALISASI
VS
DESENTRALIS
ASI
DASAR HUKUM
BENTUK NEGARA, BENTUK
PEMERINTAHAN,DAN
SISTEM PEMERINTAHAN DI DUNIA
NEGARA KESATUAN
1. Negara kesatuan memiliki pemerintah
pusat yang berwenang atau berhak dalam
mengatur keseluruhan daerahnya (C.F.
Strong).
2. Pemerintah daerah tidak memiliki
kedaulatan.
3. Pemerintah Daerah merupakan bentukan
dari Pusat.
4. Sifat hubungan pusat - daerah yg
subkoordinatif, artinya pemerintah
daerah itu merupakan bentukan dan
bawahan dari pusat.
5. Sistem negara kesatuan : Sentralisasi
dan Desentralisasi.
6. Urusan-urusan negara dalam negara
kesatuan tetap merupakan suatu
kebulatan (eenheid) dan pemegang
tertinggi di negara itu adalah pemerintah
pusat.
7. Afghanistan, Afrika Selatan, Algeria,
Angola, Arab Saudi, Filipina, Hungaria,
Iran, Lithuania, Swedia, Thailand,
NEGARA FEDERAL/SERIKAT
1. Terdiri dari negara-negara bagian yg
saling bekerja sama dan membentuk
suatu kesatuan bernama negara federal.
2. Negara bagian merupakan struktur asli
yang memiliki karakter kedaulatan.
3. Struktur federal di dalam negara
federal dibentuk oleh negara - negara
bagian melalui konstitusi.
4. Sifat hubungan negara bagian - negara
federal yg koordinatif, artinya memiliki
kedudukan yg sama.
5. Sistem negara federal : sentralisasi.
6. Masing-masing negara bagian memiliki
wewenang khusus dalam mengatur
pemerintahan negara.
7. Malaysia, Asutralia, Amerika Serikat,
India.
BENTUK NEGARA
NEGARA TUNGGAL, TIDAK
ADA NEGARA DALAM
NEGARA
TERDIRI
DARI/GABUNGAN
NEGARA-NEGARA
BAGIAN
1. PRESIDENSIAL
Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak
bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden
karena presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Contoh negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.
2. PARLEMENTER
Sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen.
Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri
bertanggung jawab kepada parlemen.
Contoh negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.
3. CAMPURAN
Dalam sistem ini, diambil hal-hal yang terbaik dari sistem pemerintahan presidensial dan sistem
pemerintahan parlementer. Sistem ini terbentuk dari sejarah perjalanan pemerintahan suatu
negara. Jadi, dalam sistem pemerintahan ini, selain memiliki presiden sebagai kepala negara,
juga memiliki perdana menteri, sebagai kepala pemerintahan, untuk memimpin kabinet yang
bertanggung jawab kepada parlemen.
Contoh negara : Perancis.
SISTEM PEMERINTAHAN
1. REPUBLIK
Negara yg dijalankan berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat yg dilaksanakan secara demokratis.
Contoh negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.
2. KERAJAAN
Bentuk pemerintahan yg kekuasaannya dipegang oleh raja, ratu, atau kaisar.
Contoh negara: Kerajaan Inggris, Belanda, Australia, Malaysia.
BENTUK PEMERINTAHAN
SENTRALISASI VS
DESENTRALISASI
PEMUSATA
N
KEKUASAA
N
PELIMPAHAN/
PENYEBARAN/
PEMENCARAN/
PENYERAHAN
KEKUASAAN
DEMOKRATISASI
OTORITER
DEMOKRATISASI : PROSES
PENDEMOKRASIAN AGAR
RAKYAT TURUT SERTA
DALAM KEG POLITIK. HASIL
DARI DEMOKRATISASI
ADALAH DEMOKRASI.
ABRAHAM LINCOLN :
DEMOKRASI a/
PEMERINTAHAN YG BERASAL
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DI NEGARA KESATUAN
NEGARA KESATUAN DENGAN SISTEM SENTRALISASI
Segala sesuatu dalam negara itu langsung dan diurus oleh Pemerintah Pusat,
daerah-daerah hanya melaksanakan.
NEGARA KESATUAN DENGAN SISTEM DESENTRALISASI
Kepada daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri.
PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA
VERTIKAL & HORIZONTAL
Pembagian secara Vertikal
melahirkan desentralisasi dan
otonomi daerah (Balance of
Power) antar Pemerintah Pusat
dan Daerah.
PUSAT
DAERA
H
Pembagian secara Horizontal
melahirkan lembaga eksekutif,
legislatif dan yudikatif (Balemce of
Power) antar organisasi Negara.
TRIAS POLITICA
Pada hakikatnya pembagian kekuasaan pemerintahan secara vertikal yang
merupakan komplementer (pelengkap) dari pembagian kekuasaan secara
horizontal.
TRIAS POLITICA (MONTESQIUE) :
PEMISAHAN/PEMBAGIAN KEKUASAN
BERDASARKAN FUNGSI NEGARA/3
JENIS KEKUASAN.
DEFINISI DESENTRALISASI
Berasal dari Bahasa Belanda:
• de artinya lepas dan
• centerum arinya pusat.
Sehingga desentralisasi memiliki
makna sesuatu yang terlepas dari
pusat.
DESENTRALISASI : PROSES PELIMPAHAN
KEKUASAN/WEWENANG.
OTONOMI DAERAH : HAK DAERAH U/ MENGATUR & MENGURUS
RUMAH TANGGANYA SENDIRI MENURUT UU.
OTONOMI DAERAH 🡪 HASIL DARI DESENTRALISASI
The transfer of power, from top
level to lower level in territorial
hierarchy, which could be one of
governance within a state, orffices
within a large organization.
Smit
h
Person
The transfer of
administrative
responbility from central
to local governance.
Dari Definisi ini diatas desentralisasi dapat dimaknai
dari PERSPEKTIF POLITIK DAN PERSPEKTIF
ADMINISTRASI
Hendratno (2009)
Desentralisasi sebagai penyerahan kekuasaan pemerintahan dari pusat
kepada
daerah-daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri (daerah otonom).
Rondenelli (2011)
Desentralisasi berarti pemindahan atau penyerahan perencanaan,
membuat keputusan atau otoritas manajemen dari pemerintah pusat dan
perwakilannya kepada organisasi lapangan, unit-unit pemerintah yang lebih
rendah, badan hukum publik, penguasa wilayah luas maupun regional, para
ahli fungsional, ataupun kepada organisasi non pemerintah”.
United Nations
Decentralization refers to transfer of authority away from the national capital
whether by deconcentration (i.e. delegation) to field offices or by devolution to
local authorities or local bodies.
(Desentralisasi mengacu pada pengalihan wewenang dari ibukota nasional
baik dengan dekonsentrasi (yaitu delegasi) ke kantor lapangan atau dengan
devolusi kepada otoritas lokal atau badan lokal.)
Turner & Hulme
Decentralizations is a transfer of authority to perform some service to the
public from an individual or an agency in central governance to some other
individual or agency which is closer to the public to be served.
(Desentralisasi adalah pengalihan wewenang untuk melakukan beberapa
pelayanan kepada publik dari individu atau lembaga dalam tata kelola pusat
kepada beberapa individu atau lembaga lain yang lebih dekat dengan publik
untuk dilayani.)
"Decentralization, or decentralizing governance,
refers to the restructuring or reorganization of
authority so that there is a system of co-
responsibility between institutions of governance at
the central, regional and local levels according to
the principle of subsidiarity, thus increasing the
overall quality and effectiveness of the system of
governance while increasing the authority and
capacities of sub-national levels.”
United Nations Development Programme (UNDP)
(1999)
� Desentralisasi merujuk pada restrukturisasi atau reorganisasi
wewenang sehingga ada sebuah sistem tanggung jawab
bersama antara institusi pemerintah pada tingkat pusat dan daerah
menurut prinsip subsidiaritas, sehingga bisa meningkatkan
keseluruhan kualitas dan keefektifan sistem pemerintahan, dan juga
meningkatkan wewenang dan kapasitas daerah.
�Prinsip Subsidiarity (the principle of subdiarity) :
Prinsip yg menekankan bahwa sebuah urusan akan lebih efektif dan
efisien jika ditangani/dikelola oleh agen-agen lokal/Pemerintah
Daerah.
TIGA KATA KUNCI
DESENTRALISASI
1. The restructuring or reorganization of
authority
(Restrukturisasi atau reorganisasi wewenang)
2. A system of co-responsibility
(Sistem yg mengedepankan tanggung jawab)
3. The principle of subdiarity
(Prinsip subsidiaritas)
Desentralisasi adalah Penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah
Pusat kepada Daerah Otonom berdasarkan asas Otonomi untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahannya dalam sistem NKRI.
MENGAPA INDONESIA PERLU
DESENTRALISASI?
37 PROVINSI
(JUNI 2022)
17.508 PULAU BESAR
DAN KECIL
416
KABUPAT
EN
98 KOTA
275,36 JUTA
PENDUDUK (JUNI 2022)
Kondisi geografis, komplesitas perkembangan
masyarakat, kemajemukan struktur sosial dan
budaya lokal serta adanya tuntutan demokratisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
9.770 WARISAN BUDAYA
(JUNI 2020)
LUAS WILAYAH
1.904.569 KM2
ALASAN PERLUNYA DESENTRALISASI
(SARUNDAJANG, 2002)
1. Dari segi politik adalah untuk menyalurkan inspirasi dan aspirasi
masyarakat, sebagai wujud demokrasi melalui dukungan terhadap politik
serta kebijakan nasional dalam rangka pembangunan.
2. Dari segi manajemen pemerintahan adalah untuk memberikan
pelayanan yang bervariasi melalui berbagai bidang yang dibutuhkan
masyarakat.
3. Dari segi kemasyarakatan adalah untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dengan menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui
usaha pemberdayaan masyarakat.
4. Dari segi ekonomi pembangunan adalah untuk melancarkan
pelaksanaan program pembangunan agar kesejahteraan masyarakat
semakin meningkat.
DASAR HUKUM
DESENTRALISASI
PASAL 18 UUD 1945
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
6. Pemerintah daerah berwenang menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan".
7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
1. UU Nomor 1 Tahun 1945 tentang Kedudukan Komite Nasional Daerah.
2. UU Nomor 22 Tahun 1948 tentang Penetapan Aturan-Aturan Pokok Mengenai
Pemerintahan Sendiri di Daerah-Daerah yang Berhak Mengatur dan Mengurus
Rumah Tangganya Sendiri.
3. UU Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
4. UU Nomot 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
5. UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah.
6. UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
7. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah..
8. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
1. UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah.
2. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
TERDAPAT 8 UU YG MENGATUR
PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA
TERDAPAT 2 UU YG MENGATUR PERIMBANGAN
KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAHAN DAERAH
TUJUAN DESENTRALISASI
Tujuan umum dari desentralisasi :
1. STRUKTURAL EFISIENSI
MODEL
Peningkatan efesiensi dan
efektivitas penyelenggaraan
negara.
2. PARTISIPASI MODEL
Peningkatan Partisipasi masyarakat
dalam pembangunan.
Tujuan Desentralisasi menurut
Smith :
1. Pendidikan Politik (political
education)
2. Latihan Kepemimpinan (provide
training in political leadership)
3. Stabilitas Politik (to create political
stability)
4. Kesamaan Politik (political equality)
5. Akuntabilitas (local accountability)
6. Daya Tanggap (local
responsiveness.)
7. Efisiensi dan Efektivitas
KEMANDIRIA
N DAERAH
EFEKTIF : CARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
EFISIEN : CARA UTK MENCAPAI TUJUAN DG
MEMINIMALISASI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
(HEMAT SUMBER DAYA, TEPAT GUNA)
BENTUK-BENTUK
DESENTRALISASI
1.Desentralisasi Politik
Pelimpangan kewenangan atau kekuasaan di bidang politik.
Contoh : Pemilihan kepala daerah, fungsi dinas-dinas di daerah.
2. Desentralisasi Administratif
Pelimpahanan kewenangan atau kekuasaan di bidang administratif pemerintahan.
a. Dekonsentrasi
b. Delegasi
c. Devolusi
3. Desentralisasi Fiskal
Pelimpahanan kewenangan atau kekuasaan dalam pengelolaan keuangan
daerah.
Contoh : Peningkatan PAD -> pajak dan retribusi daerah
4. Desentralisasi ekonomi dan pasar
Pelimpahan kewenangan atau kekuasaan dalam bidang ekonomi dan pasar.
Litvack dan Seddon
Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur di wilayah
tertentu � orangnya
Gubernur mempunyai peran sebagai wakil dari pemerintah pusat.
Delegasi
Pelimpahan kewenangan dari badan/pejabat pemerintahan yang lebih tinggi kepada yang
lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada
penerima delegasi.
Contoh : Pemberian wewenang dari Kepala Daerah kepada Kepala Dinas.
Devolusi 🡪democratic decentralization 🡪 inti dari desentralisasi
“the transfer of resources and power (and often tasks) to lower level
authorities which arelargely or wholly independent of higher levels of
government….”
Schneider (2003:18) menambahkan bahwa kemandirian tersebut memungkinkan aktor
politik lokal untuk mengelola isu-isu lokal tanpa campur tangan pusat atau pemerintah
diatasnya.
Bryant (1987) membagi Desentalisasasi dua bentuk :
Bersifat Administratif, yaitu delegasi wewenang pelaksanaan
yang diberikan pada pejabat pusat di tingkat Lokal.
Bersifat Politik yaitu berupa wewenang pembuatan keputusan
dan kontrol tertentu terhadap sumber daya yang diberikan
kepada badan pemerintah regional dan lokal (Bryant and LG
white, 1987) .
Rondinelli (1998) membedakan Desentalisasasi ke dalam empat
bentuk :
1. Dekonsentrasi, (Deconcentration to its field organizations)
2. Devolusi (Devolution to lokal – Government)
3. Delegasi (Delegation to semi–autonomous government)
4. Tugas pembantuan.
DEKONSENTRASI
Cohen (1999) mendefinisikan dekonsentrasi sebagai
berikut :
“The transfer of authority over specified decision
making, financial, and management functions by
administrative means to different levels under the
jurisdictional authority of the central government.”
Rondinelli (1983)
Dekonsentrasi sebagai penyerahan sejumlah kewenangan
dan tanggung jawab administrasi kepada cabang
departemen atau badan pemerintah yang lebih rendah.
DEKONSENTRASI DALAM PENGERTIAN YANG
DIBERIKAN COHEN DAN RONDINELLI
1. Pelimpahan wewenang.
2. Pembuatan keputusan, keuangan, dan fungsi manajemen.
3. Level pemerintahan yang berbeda.
4. dalam yurisdiksi pemerintah pusat.
Dekonsentrasi melahirkan local state government atau
field administration atau wilayah administrasi
DEVOLUSI
✔ Pembentukan dan pemberian status daerah otonom;
✔ Batas - batas yurisdiksi dan fungsi yang jelas;
✔ Tansfer kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri tugas dan
fungsi yang diberikan;
✔ Pengaturan tentang interaksi antar unit pemerintahan daerah baik se
cara vertikal maupun horizontal;
✔ Pemberian kewenangan untuk memungut beberapa penerimaan
daerah seperti pajak dan retribusi daerah; dan
✔ Pemberian kewenangan untuk mengatur dan mengelola anggaran dan
keuangan daerah. Melalui devolusi terbentuk local self government (atau
pemerintahan daerah sendiri).
TUGAS PEMBANTUAN
Tugas Pembantuan merupakan pemberian kemungkinan
dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang lebih
atas untuk meminta bantuan kepada pemerintah
daerah/pemerintah daerah yang tingkatannya lebih rendah
agar menyelenggarakan tugas atau urusan rumah tangga
dari daerah yang tingkatannya lebih atas tersebut.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
DESENTRALISASI
KELEBIHAN DESENTRALISASI
1. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.
2. Pengambilan Keputusan dapat cepat dilakukan.
3. Desentralisasi adalah suatu alat atau cara untuk mengatasi beberapa
keterbatasan perencanaan nasional.
4. Pejabat-pejabat yang bekerja di lapangan lebih dekat dengan masalah-
masalah yang sebenarnya.
5. Memungkinkan para pejabat memodifikasi perencanaan dan program-
program pembangunan dengan kebutuhan daerah dan kelompok dalam
suatu negara.
6. Desentralisasi merupakan alat untuk memotong “pita merah” dan
karakteristik prosedur yang terstruktur pada perencanaan dan manajemen
pusat yang mengakibat over konsentrasi kekuatan, wewnang dan
sumber-sumber di pusat pemerintahan.
❑ Desentralisasi akan memungkinkan representattif
(perwakilan) yang lenih besar untuk berbagai
kelompok politik, agama dan kelompok etnis dalam
menetapkan keputusan yang bisa menciptakan
keseimbangan yang lebih besar dalam alokasi
sumber dan investasi pemerintah.
❑ Desentralisasi bisa membuat kemampuan
administrasi yang lebih besar diantara institusi-
instutisi pemerintahan lokal dan lembaga swasta di
tingkat daerah/provinsi (kabupaten) dan memperluas
kemampuanb untuk mengam,bil alih fungsi-fungsi
yang biasanya tidak dijalankan dengan oleh
pemerintahan pusat sepertu infrastruktur di daerah-
daerah terpencil.
❑ Desentralisasi dapat memberi kesempatan bagi para
pejabat lokal untuk mengembangkan skill teknis dan
skil manajerial mereka.
❑ Efesiensi pemerintahan pusat bisa ditingkatkan
dengan mengurangi pejabat top manajemen tugas-
tugas rutin yang bisa diselesaikan oleh pejabat lokal
• Desentralisasi bisa menghasilkan konsilidasi
kegiatan antar berbagai lembaga kementerian
dan lembaga pemerintahan pusat yang terlibat
dalam kegiatan pembangunan daerah.
• Desentralisasi dapat mengontrol kegiatan
pembangunan dengan cara membatasi para elit
daerh yang tidak mendukung kebijakan
pembangunan dan yang tidak peka terhadap
kebutuhan masyarakat di pedesaan.
• Struktur pemerintahan desentralisasi
mempermudah pertukaran informasi kebutuhan
lokal untuk menyalurkan insfirasi politik mereka.
• Administrasi dalam pemerintahan daerah
desentralisasi dapat lebih fleksibel, inovatif dan
kreatif. Kebijakan administrasi bisa saling
menguji antara berbagai daerah. Jika ternyata
tidak cocok dampaknya tidak terasa pada tingkat
nasional.
KELEMAHAN DESENTRALISASI
(KAHO , 2002 : 1-4)
❑ Struktur Pemerintahan Lebih Kompleks sehingga relatif sulit untuk
dikoordinasikan.
❑ Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam
kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.
❑ Dapat mendorong timbulnya daerahisme atau provinsialisme.
❑ Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama
❑ Dibutuhkan biaya lebih besar dan sulit memperoleh keseragaman
dan kesederhanaan
WATCH VIDEO
https://www.youtube.com/watch?v=CGiTRcFxBmg
TUGAS MEMBUAT RINGKASAN DARI ISI VIDEO.
THANK U
SEE U NEXT WEEK

More Related Content

Similar to PEMDA OTDA 2.pptx

Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka Prawita
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahAmalia Tania
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASanawiyah29
 
Tugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanTugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanSafrial Amri
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiSeptian Muna Barakati
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )Muna Muna
 
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptBahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptSandyFatahPamungkas
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasiarievv
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitEnchink Qw
 
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptxUrusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptxIr. Soekarno
 
desentralisasi vs sentralisasi
desentralisasi vs sentralisasidesentralisasi vs sentralisasi
desentralisasi vs sentralisasiKrisna Yasa
 
Administrasi publik one number
Administrasi publik one numberAdministrasi publik one number
Administrasi publik one numberHarles Janang
 

Similar to PEMDA OTDA 2.pptx (20)

Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
 
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemda
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
Tugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanTugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraan
 
Presentasi ppkn
Presentasi ppknPresentasi ppkn
Presentasi ppkn
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptBahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
 
Adm1
Adm1Adm1
Adm1
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasi
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
 
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptxUrusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
 
Denis anggun
Denis anggunDenis anggun
Denis anggun
 
desentralisasi vs sentralisasi
desentralisasi vs sentralisasidesentralisasi vs sentralisasi
desentralisasi vs sentralisasi
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Administrasi publik one number
Administrasi publik one numberAdministrasi publik one number
Administrasi publik one number
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

PEMDA OTDA 2.pptx

  • 1. KONSEP DESENTRALISA SI KELAS 5C PERTEMUAN 2 RABU, 31 AGUSTUS 2022 Pukul 13.00-15.30 WIB Tiwi Rizkiyani
  • 2. DEFINISI DESENTRALIS ASI ALASAN PERLUNYA DESENTRALIS ASI TUJUAN DESENTRALIS ASI BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN, SISTEM PEMERINTAHAN DI DUNIA BENTUK- BENTUK DESENTRALIS ASI KELEBIHAN DESENTRALIS ASI KELEMAHAN DESENTRALIS ASI MIND MAP SENTRALISASI VS DESENTRALIS ASI DASAR HUKUM
  • 4. NEGARA KESATUAN 1. Negara kesatuan memiliki pemerintah pusat yang berwenang atau berhak dalam mengatur keseluruhan daerahnya (C.F. Strong). 2. Pemerintah daerah tidak memiliki kedaulatan. 3. Pemerintah Daerah merupakan bentukan dari Pusat. 4. Sifat hubungan pusat - daerah yg subkoordinatif, artinya pemerintah daerah itu merupakan bentukan dan bawahan dari pusat. 5. Sistem negara kesatuan : Sentralisasi dan Desentralisasi. 6. Urusan-urusan negara dalam negara kesatuan tetap merupakan suatu kebulatan (eenheid) dan pemegang tertinggi di negara itu adalah pemerintah pusat. 7. Afghanistan, Afrika Selatan, Algeria, Angola, Arab Saudi, Filipina, Hungaria, Iran, Lithuania, Swedia, Thailand, NEGARA FEDERAL/SERIKAT 1. Terdiri dari negara-negara bagian yg saling bekerja sama dan membentuk suatu kesatuan bernama negara federal. 2. Negara bagian merupakan struktur asli yang memiliki karakter kedaulatan. 3. Struktur federal di dalam negara federal dibentuk oleh negara - negara bagian melalui konstitusi. 4. Sifat hubungan negara bagian - negara federal yg koordinatif, artinya memiliki kedudukan yg sama. 5. Sistem negara federal : sentralisasi. 6. Masing-masing negara bagian memiliki wewenang khusus dalam mengatur pemerintahan negara. 7. Malaysia, Asutralia, Amerika Serikat, India. BENTUK NEGARA NEGARA TUNGGAL, TIDAK ADA NEGARA DALAM NEGARA TERDIRI DARI/GABUNGAN NEGARA-NEGARA BAGIAN
  • 5. 1. PRESIDENSIAL Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Contoh negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia. 2. PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Contoh negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia. 3. CAMPURAN Dalam sistem ini, diambil hal-hal yang terbaik dari sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer. Sistem ini terbentuk dari sejarah perjalanan pemerintahan suatu negara. Jadi, dalam sistem pemerintahan ini, selain memiliki presiden sebagai kepala negara, juga memiliki perdana menteri, sebagai kepala pemerintahan, untuk memimpin kabinet yang bertanggung jawab kepada parlemen. Contoh negara : Perancis. SISTEM PEMERINTAHAN
  • 6. 1. REPUBLIK Negara yg dijalankan berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat yg dilaksanakan secara demokratis. Contoh negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia. 2. KERAJAAN Bentuk pemerintahan yg kekuasaannya dipegang oleh raja, ratu, atau kaisar. Contoh negara: Kerajaan Inggris, Belanda, Australia, Malaysia. BENTUK PEMERINTAHAN
  • 7. SENTRALISASI VS DESENTRALISASI PEMUSATA N KEKUASAA N PELIMPAHAN/ PENYEBARAN/ PEMENCARAN/ PENYERAHAN KEKUASAAN DEMOKRATISASI OTORITER DEMOKRATISASI : PROSES PENDEMOKRASIAN AGAR RAKYAT TURUT SERTA DALAM KEG POLITIK. HASIL DARI DEMOKRATISASI ADALAH DEMOKRASI. ABRAHAM LINCOLN : DEMOKRASI a/ PEMERINTAHAN YG BERASAL
  • 8. SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI NEGARA KESATUAN NEGARA KESATUAN DENGAN SISTEM SENTRALISASI Segala sesuatu dalam negara itu langsung dan diurus oleh Pemerintah Pusat, daerah-daerah hanya melaksanakan. NEGARA KESATUAN DENGAN SISTEM DESENTRALISASI Kepada daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
  • 9. PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL & HORIZONTAL Pembagian secara Vertikal melahirkan desentralisasi dan otonomi daerah (Balance of Power) antar Pemerintah Pusat dan Daerah. PUSAT DAERA H Pembagian secara Horizontal melahirkan lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif (Balemce of Power) antar organisasi Negara. TRIAS POLITICA Pada hakikatnya pembagian kekuasaan pemerintahan secara vertikal yang merupakan komplementer (pelengkap) dari pembagian kekuasaan secara horizontal. TRIAS POLITICA (MONTESQIUE) : PEMISAHAN/PEMBAGIAN KEKUASAN BERDASARKAN FUNGSI NEGARA/3 JENIS KEKUASAN.
  • 10. DEFINISI DESENTRALISASI Berasal dari Bahasa Belanda: • de artinya lepas dan • centerum arinya pusat. Sehingga desentralisasi memiliki makna sesuatu yang terlepas dari pusat. DESENTRALISASI : PROSES PELIMPAHAN KEKUASAN/WEWENANG. OTONOMI DAERAH : HAK DAERAH U/ MENGATUR & MENGURUS RUMAH TANGGANYA SENDIRI MENURUT UU. OTONOMI DAERAH 🡪 HASIL DARI DESENTRALISASI
  • 11. The transfer of power, from top level to lower level in territorial hierarchy, which could be one of governance within a state, orffices within a large organization. Smit h Person The transfer of administrative responbility from central to local governance. Dari Definisi ini diatas desentralisasi dapat dimaknai dari PERSPEKTIF POLITIK DAN PERSPEKTIF ADMINISTRASI
  • 12. Hendratno (2009) Desentralisasi sebagai penyerahan kekuasaan pemerintahan dari pusat kepada daerah-daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri (daerah otonom). Rondenelli (2011) Desentralisasi berarti pemindahan atau penyerahan perencanaan, membuat keputusan atau otoritas manajemen dari pemerintah pusat dan perwakilannya kepada organisasi lapangan, unit-unit pemerintah yang lebih rendah, badan hukum publik, penguasa wilayah luas maupun regional, para ahli fungsional, ataupun kepada organisasi non pemerintah”.
  • 13. United Nations Decentralization refers to transfer of authority away from the national capital whether by deconcentration (i.e. delegation) to field offices or by devolution to local authorities or local bodies. (Desentralisasi mengacu pada pengalihan wewenang dari ibukota nasional baik dengan dekonsentrasi (yaitu delegasi) ke kantor lapangan atau dengan devolusi kepada otoritas lokal atau badan lokal.) Turner & Hulme Decentralizations is a transfer of authority to perform some service to the public from an individual or an agency in central governance to some other individual or agency which is closer to the public to be served. (Desentralisasi adalah pengalihan wewenang untuk melakukan beberapa pelayanan kepada publik dari individu atau lembaga dalam tata kelola pusat kepada beberapa individu atau lembaga lain yang lebih dekat dengan publik untuk dilayani.)
  • 14. "Decentralization, or decentralizing governance, refers to the restructuring or reorganization of authority so that there is a system of co- responsibility between institutions of governance at the central, regional and local levels according to the principle of subsidiarity, thus increasing the overall quality and effectiveness of the system of governance while increasing the authority and capacities of sub-national levels.” United Nations Development Programme (UNDP) (1999)
  • 15. � Desentralisasi merujuk pada restrukturisasi atau reorganisasi wewenang sehingga ada sebuah sistem tanggung jawab bersama antara institusi pemerintah pada tingkat pusat dan daerah menurut prinsip subsidiaritas, sehingga bisa meningkatkan keseluruhan kualitas dan keefektifan sistem pemerintahan, dan juga meningkatkan wewenang dan kapasitas daerah. �Prinsip Subsidiarity (the principle of subdiarity) : Prinsip yg menekankan bahwa sebuah urusan akan lebih efektif dan efisien jika ditangani/dikelola oleh agen-agen lokal/Pemerintah Daerah.
  • 16. TIGA KATA KUNCI DESENTRALISASI 1. The restructuring or reorganization of authority (Restrukturisasi atau reorganisasi wewenang) 2. A system of co-responsibility (Sistem yg mengedepankan tanggung jawab) 3. The principle of subdiarity (Prinsip subsidiaritas)
  • 17. Desentralisasi adalah Penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah Otonom berdasarkan asas Otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya dalam sistem NKRI.
  • 19. 37 PROVINSI (JUNI 2022) 17.508 PULAU BESAR DAN KECIL 416 KABUPAT EN 98 KOTA 275,36 JUTA PENDUDUK (JUNI 2022) Kondisi geografis, komplesitas perkembangan masyarakat, kemajemukan struktur sosial dan budaya lokal serta adanya tuntutan demokratisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. 9.770 WARISAN BUDAYA (JUNI 2020) LUAS WILAYAH 1.904.569 KM2
  • 20. ALASAN PERLUNYA DESENTRALISASI (SARUNDAJANG, 2002) 1. Dari segi politik adalah untuk menyalurkan inspirasi dan aspirasi masyarakat, sebagai wujud demokrasi melalui dukungan terhadap politik serta kebijakan nasional dalam rangka pembangunan. 2. Dari segi manajemen pemerintahan adalah untuk memberikan pelayanan yang bervariasi melalui berbagai bidang yang dibutuhkan masyarakat. 3. Dari segi kemasyarakatan adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui usaha pemberdayaan masyarakat. 4. Dari segi ekonomi pembangunan adalah untuk melancarkan pelaksanaan program pembangunan agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
  • 22. PASAL 18 UUD 1945 1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. 2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. 3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. 4. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis. 5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. 6. Pemerintah daerah berwenang menetapkan peraturan daerah dan peraturan- peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan". 7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang- undang.
  • 23. 1. UU Nomor 1 Tahun 1945 tentang Kedudukan Komite Nasional Daerah. 2. UU Nomor 22 Tahun 1948 tentang Penetapan Aturan-Aturan Pokok Mengenai Pemerintahan Sendiri di Daerah-Daerah yang Berhak Mengatur dan Mengurus Rumah Tangganya Sendiri. 3. UU Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. 4. UU Nomot 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. 5. UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. 6. UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 7. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.. 8. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 1. UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. 2. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan TERDAPAT 8 UU YG MENGATUR PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA TERDAPAT 2 UU YG MENGATUR PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH
  • 24. TUJUAN DESENTRALISASI Tujuan umum dari desentralisasi : 1. STRUKTURAL EFISIENSI MODEL Peningkatan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan negara. 2. PARTISIPASI MODEL Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Tujuan Desentralisasi menurut Smith : 1. Pendidikan Politik (political education) 2. Latihan Kepemimpinan (provide training in political leadership) 3. Stabilitas Politik (to create political stability) 4. Kesamaan Politik (political equality) 5. Akuntabilitas (local accountability) 6. Daya Tanggap (local responsiveness.) 7. Efisiensi dan Efektivitas KEMANDIRIA N DAERAH EFEKTIF : CARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN EFISIEN : CARA UTK MENCAPAI TUJUAN DG MEMINIMALISASI PENGGUNAAN SUMBER DAYA (HEMAT SUMBER DAYA, TEPAT GUNA)
  • 25. BENTUK-BENTUK DESENTRALISASI 1.Desentralisasi Politik Pelimpangan kewenangan atau kekuasaan di bidang politik. Contoh : Pemilihan kepala daerah, fungsi dinas-dinas di daerah. 2. Desentralisasi Administratif Pelimpahanan kewenangan atau kekuasaan di bidang administratif pemerintahan. a. Dekonsentrasi b. Delegasi c. Devolusi 3. Desentralisasi Fiskal Pelimpahanan kewenangan atau kekuasaan dalam pengelolaan keuangan daerah. Contoh : Peningkatan PAD -> pajak dan retribusi daerah 4. Desentralisasi ekonomi dan pasar Pelimpahan kewenangan atau kekuasaan dalam bidang ekonomi dan pasar. Litvack dan Seddon
  • 26. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur di wilayah tertentu � orangnya Gubernur mempunyai peran sebagai wakil dari pemerintah pusat. Delegasi Pelimpahan kewenangan dari badan/pejabat pemerintahan yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi. Contoh : Pemberian wewenang dari Kepala Daerah kepada Kepala Dinas. Devolusi 🡪democratic decentralization 🡪 inti dari desentralisasi “the transfer of resources and power (and often tasks) to lower level authorities which arelargely or wholly independent of higher levels of government….” Schneider (2003:18) menambahkan bahwa kemandirian tersebut memungkinkan aktor politik lokal untuk mengelola isu-isu lokal tanpa campur tangan pusat atau pemerintah diatasnya.
  • 27. Bryant (1987) membagi Desentalisasasi dua bentuk : Bersifat Administratif, yaitu delegasi wewenang pelaksanaan yang diberikan pada pejabat pusat di tingkat Lokal. Bersifat Politik yaitu berupa wewenang pembuatan keputusan dan kontrol tertentu terhadap sumber daya yang diberikan kepada badan pemerintah regional dan lokal (Bryant and LG white, 1987) .
  • 28. Rondinelli (1998) membedakan Desentalisasasi ke dalam empat bentuk : 1. Dekonsentrasi, (Deconcentration to its field organizations) 2. Devolusi (Devolution to lokal – Government) 3. Delegasi (Delegation to semi–autonomous government) 4. Tugas pembantuan.
  • 29. DEKONSENTRASI Cohen (1999) mendefinisikan dekonsentrasi sebagai berikut : “The transfer of authority over specified decision making, financial, and management functions by administrative means to different levels under the jurisdictional authority of the central government.” Rondinelli (1983) Dekonsentrasi sebagai penyerahan sejumlah kewenangan dan tanggung jawab administrasi kepada cabang departemen atau badan pemerintah yang lebih rendah.
  • 30. DEKONSENTRASI DALAM PENGERTIAN YANG DIBERIKAN COHEN DAN RONDINELLI 1. Pelimpahan wewenang. 2. Pembuatan keputusan, keuangan, dan fungsi manajemen. 3. Level pemerintahan yang berbeda. 4. dalam yurisdiksi pemerintah pusat. Dekonsentrasi melahirkan local state government atau field administration atau wilayah administrasi
  • 31. DEVOLUSI ✔ Pembentukan dan pemberian status daerah otonom; ✔ Batas - batas yurisdiksi dan fungsi yang jelas; ✔ Tansfer kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri tugas dan fungsi yang diberikan; ✔ Pengaturan tentang interaksi antar unit pemerintahan daerah baik se cara vertikal maupun horizontal; ✔ Pemberian kewenangan untuk memungut beberapa penerimaan daerah seperti pajak dan retribusi daerah; dan ✔ Pemberian kewenangan untuk mengatur dan mengelola anggaran dan keuangan daerah. Melalui devolusi terbentuk local self government (atau pemerintahan daerah sendiri).
  • 32. TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan merupakan pemberian kemungkinan dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang lebih atas untuk meminta bantuan kepada pemerintah daerah/pemerintah daerah yang tingkatannya lebih rendah agar menyelenggarakan tugas atau urusan rumah tangga dari daerah yang tingkatannya lebih atas tersebut.
  • 34. KELEBIHAN DESENTRALISASI 1. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan. 2. Pengambilan Keputusan dapat cepat dilakukan. 3. Desentralisasi adalah suatu alat atau cara untuk mengatasi beberapa keterbatasan perencanaan nasional. 4. Pejabat-pejabat yang bekerja di lapangan lebih dekat dengan masalah- masalah yang sebenarnya. 5. Memungkinkan para pejabat memodifikasi perencanaan dan program- program pembangunan dengan kebutuhan daerah dan kelompok dalam suatu negara. 6. Desentralisasi merupakan alat untuk memotong “pita merah” dan karakteristik prosedur yang terstruktur pada perencanaan dan manajemen pusat yang mengakibat over konsentrasi kekuatan, wewnang dan sumber-sumber di pusat pemerintahan.
  • 35. ❑ Desentralisasi akan memungkinkan representattif (perwakilan) yang lenih besar untuk berbagai kelompok politik, agama dan kelompok etnis dalam menetapkan keputusan yang bisa menciptakan keseimbangan yang lebih besar dalam alokasi sumber dan investasi pemerintah. ❑ Desentralisasi bisa membuat kemampuan administrasi yang lebih besar diantara institusi- instutisi pemerintahan lokal dan lembaga swasta di tingkat daerah/provinsi (kabupaten) dan memperluas kemampuanb untuk mengam,bil alih fungsi-fungsi yang biasanya tidak dijalankan dengan oleh pemerintahan pusat sepertu infrastruktur di daerah- daerah terpencil. ❑ Desentralisasi dapat memberi kesempatan bagi para pejabat lokal untuk mengembangkan skill teknis dan skil manajerial mereka. ❑ Efesiensi pemerintahan pusat bisa ditingkatkan dengan mengurangi pejabat top manajemen tugas- tugas rutin yang bisa diselesaikan oleh pejabat lokal • Desentralisasi bisa menghasilkan konsilidasi kegiatan antar berbagai lembaga kementerian dan lembaga pemerintahan pusat yang terlibat dalam kegiatan pembangunan daerah. • Desentralisasi dapat mengontrol kegiatan pembangunan dengan cara membatasi para elit daerh yang tidak mendukung kebijakan pembangunan dan yang tidak peka terhadap kebutuhan masyarakat di pedesaan. • Struktur pemerintahan desentralisasi mempermudah pertukaran informasi kebutuhan lokal untuk menyalurkan insfirasi politik mereka. • Administrasi dalam pemerintahan daerah desentralisasi dapat lebih fleksibel, inovatif dan kreatif. Kebijakan administrasi bisa saling menguji antara berbagai daerah. Jika ternyata tidak cocok dampaknya tidak terasa pada tingkat nasional.
  • 36. KELEMAHAN DESENTRALISASI (KAHO , 2002 : 1-4) ❑ Struktur Pemerintahan Lebih Kompleks sehingga relatif sulit untuk dikoordinasikan. ❑ Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu. ❑ Dapat mendorong timbulnya daerahisme atau provinsialisme. ❑ Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama ❑ Dibutuhkan biaya lebih besar dan sulit memperoleh keseragaman dan kesederhanaan
  • 38. THANK U SEE U NEXT WEEK