SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Harmonisasi Pemerintah Pusat 
dan Daerah
Nama Kelompok 
1. Adhenia Chris dalova (01) 
2. Aisyah Ananda Agsmy (02) 
3. Alya Rosa Wildenowi (03) 
4. Amalia Rizky Tania (04) 
5. Moh. Ilham (20) 
6. Muhammad Saifudin (21) 
7. Rico Cahya Apriliawan ( 25)
A. Desentralissi atau Otonomi Daerah dalam 
Konteks Negaraa Kesatuan Republik Indonesia 
Desentralisasi 
Anglo Saxon 
Kontinental 
Dekonsentrasi 
Jabatan 
Desentralisasi 
Ketatanegaraan
1. Desentralisasi 
Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal dari Bahasa 
Belanda, yaitu de berarti lepas, dan centrum berarti pusat. Jadi 
desentralisasi adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat. 
Menurut bahasa latin, Desentralisasi yaitu pelimpahan 
wewenang dari pemerintahan kepada daerah otonom sebagai 
wakil pemerintahan atau perangkat pusat di daerah dalam 
kerangka negara kesatuan.
Anglo Saxon 
Menurut anglo saxon definisi dari desentralisasi adalah 
sebagai penyerahan wewenang dari pemerintah pusat, baik 
kepada para pejabat pusat yang ada di daerah ( dekonsentrasi 
) atau kepada badan otonom daerah ( devolusi )
Kontinental 
• Dekonsentrasi jabatan adalah penyerahan kekuasaan dari atas ke 
bawah, hanya dalam kepegawaian untuk mencari kelancaran 
pekerjaan saja. 
• Desentralisasi Ketatanegaraan adalah pemberian kekuasaan untuk 
mengatur daerah di dalam lingkungannya untuk mewujudkan asas 
demokrasi dalam pemerintahan negara.
Menurut Amran Muslimin, desentralisasi dibagi menjadi 3 : 
1. Desentralisasi Politik 
Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat yang meliputi hak mengatur dan 
mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan politik di daerah yang 
dipilih oleh rakyat dalam daerah tertentu. 
2. Desentralisasi Fungsional 
Pemberian hak kepada golongan tertentu untuk mengurus segolongan 
kepenetingan tertentu dalam masyarakat yang terikat atau tidak. 
3. Desentralisasi Kebudayaan 
Pemberian hak kepada golongan minoritas dalam masyarakat untuk 
menyelenggarakan kebudayaan sendiri
Fungsi Pemerintah dalam 
Desentralisasi 
1. Satuan desentralisasi dapat menyesuaikan dalam memenuhi 
berbagai perubahan yang terjadi secara cepat 
2. Satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efisien dan 
efektif 
3. Satuan desentralisasi lebih inovatif 
4. Satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral lebih 
tinggi, komitmen yang lebih tinggi dan lebih produktif
Kelebihan desentrilisasi 
1. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan 
2. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat 
segera dilaksanakan. 
3. Struktur organisasi yang disentralisasikan merupakan pendelegasian 
wewenang dan memperingan manajemen pemerintah pusat. 
4. Dalam menghadapi permasalahan yang sangat mendesak, pemerintah 
daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pusat 
5. Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan 
di tempat masing – masing .
Kelemahan desentralisasi 
1. Besarnya organ pemerintah yang membuat struktur pemerintahan 
bertambah kompleks dan berimplikasi pada lemahnya koordinasi 
2. Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam kepentingan 
daerah dapat lebih mudah terganggu. 
3. Desentrilisasi membutuhkan biaya besar dan sulit mendapatkan 
keseragaman dan kesederhanaan.
2. Otonomi Daerah 
Beberapa pendapat para ahli tentang Otonomi Daerah : 
1. C.J. Fransen 
otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan – urusan daerah dan 
menyesuaikan peraturan yang sudah dibuat dengannya. 
2. J. Wajong 
otonomi daerah adalah sebagai kebebasan untuk memelihara dan memajukan 
kepentingan khusus daerah dengan keuangan sendiri, hukum sendiri dan 
pemerintah sendiri.
Otonomi Daerah 
Menurut UUD Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan 
Kedua UUD Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah 
Daerah. 
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah 
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan 
kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang – undangan. 
Jadi dapat disimpulkan, otonomi daerah yaitu keleluasaan dalam 
bentuk hak dan wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab pemerintah 
daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai keadaan dan 
kemampuan daerahnya sebagai manifestasi dari desintrilisasi.
Otonomi Daerah dalam Konteks Negara 
Kesatuan 
Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan 
dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. 
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan hukum juga 
sebagai pelaksanaan tuntunan globalisasi yang diberdayakan 
dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, 
nyata, dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, 
memanfaatkan dan menggali sumber potensi di daerahnya masing 
– masing.
Nilai Dasar Otomi Daerah di Indonesia 
a. Nilai Unitaris 
indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di 
dalamnya yang berisifat negara ( Eenheidstaat ), artinya 
kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa, dan NKRI 
tidak akan terbagi di antara kesatuan pemerintahan. 
b. Nilai Dasar Desentrilisasi 
Pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik 
desentrilisasi dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan.
Dengan demikian , terdapat titik berat pelaksanaan otonomi daerah pada kab / kota, 
dengan pertimbangan : 
1. Dimensi politik 
daerah kab / kota dipandang kurang mempunyai fatisme kedaerah sehingga risiko 
minimnya aspirasi. 
2. Dimensi administratif 
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan berkembangnya aspirasi federalis 
relatif minim 
3. Kab / Kota adalah daerah “ Ujung Tombak” 
pelaksanaan pembangunan hany akab / kota yang tahu tentang potensi rakyatnya
Prinsip Otonomi Daerah 
Prinsip yang dianut : 
1. Nyata 
sesuai dengan situasi dan kondisi obyektif di daerah 
2. Bertanggung Jawab 
pemberian otonomi daerah diupayakan untuk 
memperlancar pembangunan di seluruh indonesia. 
3. Dinamis 
pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan 
untuk lebih baik dan maju.
Prinsip Pemerintah Daerah 
5 prinsip dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah 
1. Prinsip kesatuan 
Pelakasanaan Otoda harus menjujung aspirasi perjuangan agar 
memperkokoh negara kesatuan dan menjunjung tinggi kesejahteraan 
lokal. 
2. Prinsip Riil dan Tanggung Jawab 
pemberian otonomi kepada daerah harus nyata dan bertanggung jawab 
3. Prinsip Penyebaran 
asas desentrilisasi perlu dilakukan dengan asas dekonsentrasi dengan cara 
memberikan kemungkinan kepada masyarakat untuk kreatif dalam 
membangun daerahnya.
4. Prinsip Keserasian 
5. Prinsip Pemberdayaan 
tujuan pemberian otonomi ke daerah untuk meningkatkan daya 
guna dan hasil guna penyelenggaran pemerintahan di daerah, 
utamanya dalam aspek pembangunan dan pelayanan kepada 
masyarakat, serta untuk meningkatkan pembinaan kestabilan 
politik dan kesatuan bangsa.
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah 
Pusat
Fungsi Pemerintah Pusat 
Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah memiliki 3 fungsi : 
1. Fungsi Layanan 
fungsi pelayanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara tidak 
diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang sama. 
2. Fungsi Pengaturan 
fungsi memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi 
kepada pemerintah sendiri. 
3. Fungsi pemberdayaan 
fungsi dijalankan untuk pemberdayaan rakyat. Masyarakat harus sadar dan mampu 
melilih alternatif untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Pemerintah dalam 
fungsi ini hanya sebagai fasilitor dan motivatos saja.
Fungsi Pengaturan yang dimiliki 
Pemerintah : 
1. Menyediakan infrastruktur ekonomi 
2. Menyediakan barang dan jasa 
3. Menjembatani konflik dalam masyarakat 
4. Menjaga kompetisi 
5. Menjamin akses minimal setiap individu kepada 
barang dan jasa 
6. Menjaga stabilitas ekonomi
Tujuan diberikannya Kewenangan 
Pemerintah Pusat dalam Pelaksanaan 
Otonomi Daerah 
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat 
• Pemerataan dan keadilan 
• Menghormati serta menghargai kearifan atau 
nilai lokal dan nasional 
• Memperhatikan potensi dan keanekaragaman 
bangsa, baik tingakat lokal dan nasional
Tujuan Kewenangan yang diberikan 
kepada Pemerintah Pusat dalam 
Pelaksanaan Otonomi Daerah 
Menjamin kualitas pelayanan umum bagi 
seluruh masyarakat 
Membuka ruang kebebasan bagi masyarakat, 
baik pada tingkat nasional maupun lokal 
Dapat mengawasi kebijakan pemerintah daerah 
Dapat mengembangkan keanekaragaman yang 
dimiliki daerah tersebut.

More Related Content

What's hot

Laporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahLaporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahAhmad Irfansyah
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisikaErna Mariana
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalVisnu Candra
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanSeptian Muna Barakati
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Contoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianContoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianNataniel Papalangi
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraJemi22
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralismeasky M
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 

What's hot (20)

Laporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahLaporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyah
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisika
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusional
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Pengertian tauhid
Pengertian tauhidPengertian tauhid
Pengertian tauhid
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Contoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianContoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode Penelitian
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralisme
 
Makalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyahMakalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyah
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
Contoh soal filsafat ilmu
Contoh soal filsafat ilmuContoh soal filsafat ilmu
Contoh soal filsafat ilmu
 

Similar to Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah

presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatapotek agam farma
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat apotek agam farma
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomijenis6575
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahScout Dan
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahPuji Zuaini
 
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptBahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptSandyFatahPamungkas
 
PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4Andi Widya
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahYadhi Muqsith
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaindraagus
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaHIA Class.
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangAulia Hamunta
 
MATERI PKN KELAS X.pptx
MATERI PKN KELAS X.pptxMATERI PKN KELAS X.pptx
MATERI PKN KELAS X.pptxSwadikapNgap
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASanawiyah29
 

Similar to Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah (20)

presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.pptBahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
Bahan Ajar Bab 4 Kelas X desentralisasi.ppt
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4
 
Nama kelompok 4
Nama kelompok 4Nama kelompok 4
Nama kelompok 4
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
 
Presentasi ppkn
Presentasi ppknPresentasi ppkn
Presentasi ppkn
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
 
MATERI PKN KELAS X.pptx
MATERI PKN KELAS X.pptxMATERI PKN KELAS X.pptx
MATERI PKN KELAS X.pptx
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 

Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah

  • 2. Nama Kelompok 1. Adhenia Chris dalova (01) 2. Aisyah Ananda Agsmy (02) 3. Alya Rosa Wildenowi (03) 4. Amalia Rizky Tania (04) 5. Moh. Ilham (20) 6. Muhammad Saifudin (21) 7. Rico Cahya Apriliawan ( 25)
  • 3. A. Desentralissi atau Otonomi Daerah dalam Konteks Negaraa Kesatuan Republik Indonesia Desentralisasi Anglo Saxon Kontinental Dekonsentrasi Jabatan Desentralisasi Ketatanegaraan
  • 4. 1. Desentralisasi Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal dari Bahasa Belanda, yaitu de berarti lepas, dan centrum berarti pusat. Jadi desentralisasi adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat. Menurut bahasa latin, Desentralisasi yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintahan kepada daerah otonom sebagai wakil pemerintahan atau perangkat pusat di daerah dalam kerangka negara kesatuan.
  • 5. Anglo Saxon Menurut anglo saxon definisi dari desentralisasi adalah sebagai penyerahan wewenang dari pemerintah pusat, baik kepada para pejabat pusat yang ada di daerah ( dekonsentrasi ) atau kepada badan otonom daerah ( devolusi )
  • 6. Kontinental • Dekonsentrasi jabatan adalah penyerahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya dalam kepegawaian untuk mencari kelancaran pekerjaan saja. • Desentralisasi Ketatanegaraan adalah pemberian kekuasaan untuk mengatur daerah di dalam lingkungannya untuk mewujudkan asas demokrasi dalam pemerintahan negara.
  • 7. Menurut Amran Muslimin, desentralisasi dibagi menjadi 3 : 1. Desentralisasi Politik Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat yang meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah tertentu. 2. Desentralisasi Fungsional Pemberian hak kepada golongan tertentu untuk mengurus segolongan kepenetingan tertentu dalam masyarakat yang terikat atau tidak. 3. Desentralisasi Kebudayaan Pemberian hak kepada golongan minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri
  • 8. Fungsi Pemerintah dalam Desentralisasi 1. Satuan desentralisasi dapat menyesuaikan dalam memenuhi berbagai perubahan yang terjadi secara cepat 2. Satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efisien dan efektif 3. Satuan desentralisasi lebih inovatif 4. Satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral lebih tinggi, komitmen yang lebih tinggi dan lebih produktif
  • 9. Kelebihan desentrilisasi 1. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan 2. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan. 3. Struktur organisasi yang disentralisasikan merupakan pendelegasian wewenang dan memperingan manajemen pemerintah pusat. 4. Dalam menghadapi permasalahan yang sangat mendesak, pemerintah daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pusat 5. Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan di tempat masing – masing .
  • 10. Kelemahan desentralisasi 1. Besarnya organ pemerintah yang membuat struktur pemerintahan bertambah kompleks dan berimplikasi pada lemahnya koordinasi 2. Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam kepentingan daerah dapat lebih mudah terganggu. 3. Desentrilisasi membutuhkan biaya besar dan sulit mendapatkan keseragaman dan kesederhanaan.
  • 11. 2. Otonomi Daerah Beberapa pendapat para ahli tentang Otonomi Daerah : 1. C.J. Fransen otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan – urusan daerah dan menyesuaikan peraturan yang sudah dibuat dengannya. 2. J. Wajong otonomi daerah adalah sebagai kebebasan untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus daerah dengan keuangan sendiri, hukum sendiri dan pemerintah sendiri.
  • 12. Otonomi Daerah Menurut UUD Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua UUD Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Jadi dapat disimpulkan, otonomi daerah yaitu keleluasaan dalam bentuk hak dan wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai keadaan dan kemampuan daerahnya sebagai manifestasi dari desintrilisasi.
  • 13. Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan hukum juga sebagai pelaksanaan tuntunan globalisasi yang diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, nyata, dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber potensi di daerahnya masing – masing.
  • 14. Nilai Dasar Otomi Daerah di Indonesia a. Nilai Unitaris indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang berisifat negara ( Eenheidstaat ), artinya kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa, dan NKRI tidak akan terbagi di antara kesatuan pemerintahan. b. Nilai Dasar Desentrilisasi Pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentrilisasi dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan.
  • 15. Dengan demikian , terdapat titik berat pelaksanaan otonomi daerah pada kab / kota, dengan pertimbangan : 1. Dimensi politik daerah kab / kota dipandang kurang mempunyai fatisme kedaerah sehingga risiko minimnya aspirasi. 2. Dimensi administratif penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan berkembangnya aspirasi federalis relatif minim 3. Kab / Kota adalah daerah “ Ujung Tombak” pelaksanaan pembangunan hany akab / kota yang tahu tentang potensi rakyatnya
  • 16. Prinsip Otonomi Daerah Prinsip yang dianut : 1. Nyata sesuai dengan situasi dan kondisi obyektif di daerah 2. Bertanggung Jawab pemberian otonomi daerah diupayakan untuk memperlancar pembangunan di seluruh indonesia. 3. Dinamis pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih baik dan maju.
  • 17. Prinsip Pemerintah Daerah 5 prinsip dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah 1. Prinsip kesatuan Pelakasanaan Otoda harus menjujung aspirasi perjuangan agar memperkokoh negara kesatuan dan menjunjung tinggi kesejahteraan lokal. 2. Prinsip Riil dan Tanggung Jawab pemberian otonomi kepada daerah harus nyata dan bertanggung jawab 3. Prinsip Penyebaran asas desentrilisasi perlu dilakukan dengan asas dekonsentrasi dengan cara memberikan kemungkinan kepada masyarakat untuk kreatif dalam membangun daerahnya.
  • 18. 4. Prinsip Keserasian 5. Prinsip Pemberdayaan tujuan pemberian otonomi ke daerah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaran pemerintahan di daerah, utamanya dalam aspek pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, serta untuk meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.
  • 19. B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
  • 20. Fungsi Pemerintah Pusat Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah memiliki 3 fungsi : 1. Fungsi Layanan fungsi pelayanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang sama. 2. Fungsi Pengaturan fungsi memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi kepada pemerintah sendiri. 3. Fungsi pemberdayaan fungsi dijalankan untuk pemberdayaan rakyat. Masyarakat harus sadar dan mampu melilih alternatif untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitor dan motivatos saja.
  • 21. Fungsi Pengaturan yang dimiliki Pemerintah : 1. Menyediakan infrastruktur ekonomi 2. Menyediakan barang dan jasa 3. Menjembatani konflik dalam masyarakat 4. Menjaga kompetisi 5. Menjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasa 6. Menjaga stabilitas ekonomi
  • 22. Tujuan diberikannya Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah • Meningkatkan kesejahteraan rakyat • Pemerataan dan keadilan • Menghormati serta menghargai kearifan atau nilai lokal dan nasional • Memperhatikan potensi dan keanekaragaman bangsa, baik tingakat lokal dan nasional
  • 23. Tujuan Kewenangan yang diberikan kepada Pemerintah Pusat dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Menjamin kualitas pelayanan umum bagi seluruh masyarakat Membuka ruang kebebasan bagi masyarakat, baik pada tingkat nasional maupun lokal Dapat mengawasi kebijakan pemerintah daerah Dapat mengembangkan keanekaragaman yang dimiliki daerah tersebut.