Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, meliputi pengertian, objek yang dikenakan pajak, jenis barang yang dikenakan PPnBM, serta cara perhitungan PPN dan PPnBM.
2.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
pajak yang dikenakan pada transaksi jual beli yang
dilakukan oleh pribadi maupun badan usaha.
Pajak ini sering kita lihat di tagihan pembayaran
saat berbelanja. Jumlah pajak yang terutang
dibebankan kepada konsumen akhir yang memakai
produk, jadi konsumenlah yang membayar besarnya
pajak.
PENGERTIAN
3.
– Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.
– Impor Barang Kena Pajak.
– Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.
– Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari Luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
– Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean.
– Ekspor Barang Kena Pajak berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak
– Ekspor Barang kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha
Kena Pajak dan – Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena
Pajak.
OBJEK
4.
Barang Kena Pajak adalah barang bergerak atau barang tidak
bergerak maupun barang yang tidak berwujud yang dikenakan
pajak berdasarkan Undang-Undang 42 Tahun 2009 tentang PPN
dan PPnBM.
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud adalah penggunaan hak
cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten,
desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek
dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak
serupa lainnya.
Daerah Pabean adalah wilayah republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya, serta tempat-
tempat tertentu di zona Ekonomi Eksklusif dan Landas kontinen
yang di dalamnya berlaku Undang-Undang yang mengatur
mengenai kepabeanan.
Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak yang berdasarkan
Undang-undang 42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM.
5.
– Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran
yang diambil langsung dari sumber meliputi:
minyak mentah, gas bumi dll
– Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan
oleh masyarakat, seperti beras, gabah, jagung, sagu,
kedelai dan lain-lain.
– Makanan dan minuman yang disajikan oleh hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya.
– Uang, emas batangan dan surat berharga.
TIDAK KENA PAJAK
6. Jasa pelayanan kesehatan medis
Jasa pelayanan sosial seperti jasa pelayanan panti asuhan dan
panti jompo, jasa pemadam kebakaran, jasa pemberian
pertolongan, rehabilitasi penyedia rumah duka, jasa di bidang olah
raga kecuali yang bersifat komersial.
Jasa pengiriman surat dengan perangko.
Jasa keuangan, seperti jasa menghimpun dana dari masyarakat
berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan
sebagainya.
Jasa asuransi.
Jasa keagamaan seperti pelayanan tempat ibadah, jasa pemberian
kotbah, penyelanggaraan kegiatan keagamaan dan lainnya.
Jasa pendidikan
Jasa kesenian dan hiburan.
Jasa penyiaran yang bersifat iklan.
Jasa angkutan umum di darat, air serta udara.
JASA TIDAK KENA PAJAK
7.
Tarif PPN adalah 10%
Tarif PPN sebesar 0% diterapkan atas:
ekspor Barang Kena pajak Berwujud
eskpor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, dan
eskspor Jasa Kena Pajak.
Dengan ketentuan tarif Pajak sebesar 10% dapat
berubah menjadi lebih rendah, yaitu 5% dan paling
tinggi 15% sebagaimana diatur oleh Peraturan
Pemerintah.
TARIF
8.
Perusahaan PT. Fuji Bijak Prestasi adalah sebagai perusahaan kena
pajak melakukan penjualan tunai produk nya kepada Perusahaan
PT. Enkei Manufacturing yang juga perusahaan kena pajak dengan
harga jual sebesar Rp. 50.000.000,- maka PPN yang terutang adalah
Tarif pajak X Harga jual = Pajak terutang
10% X Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
maka PPN sebesar Rp. 5.000.000 tersebut merupakan pajak
keluaran yang dipungut oleh Perusahaan PT. Fuji Bijak Prestasi
dan merupakan pajak masukan oleh PT. Enkei Manufacturing.
CARA MENGHITUNG
9.
pajak yang dikenakan pada barang yang tergolong
mewah yang dilakukan oleh produsen (pengusaha)
untuk menghasilkan atau mengimpor barang
tersebut dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
PPnBM
10.
arang yang bukan merupakan barang kebutuhan
pokok
Barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu
Barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi
Barang yang dikonsumsi hanya untuk menunjukkan
status atau kelas sosial
Barang tergolong mewah
11.
Menurut Pasal 8 Undang-Undang No. 42 Tahun
2009, tarif pajak penjualan atas barang mewah
ditetapkan paling rendah 10% (sepuluh persen) dan
paling tinggi sebesar 200% (dua ratus persen).
Tarif
12.
Hitung :
-PPN dan PPN Bm
-Jumlah yang harus dibayar
Jawab :
Jumlah Pembayaran Rp 300.000.000,-
PPN 10% X Rp300.000.000 Rp 30.000.000,-
PPN BM 30% X Rp 300.000.000 Rp 90.000.000,-
----------------+
Jumlah yang harus dibayar Rp 420.000.000
Bpk Sarno seorang importir mengimpor BKP
Barang Mewah dengan tarif 30% seharga Rp
300.000.000,-