BAB I
TATA HUKUM INDONESIA
A. Pengertian Tata Hukum
Jika kita berbicara hukum, maka hukum dalam bahasa Inggris “Law”, Belanda “Recht”, Jerman “Recht”, Italia “Dirito”, Perancis “Droit”. Hukum hidup dalam pergaulan hidup manusia, seperti kita lihat cerita Robinson Croese yang terdampar di sebuah pulau dimana ia hidup sendiri dan ia dapat berbuat sesuka hatinya tanpa ada yang menghalanginya. Ia tidak butuh hukum, artinya hukum itu baru dibutuhkan dalam pergaulan hidup. Dimana fungsinya adalah memperoleh ketertiban dalam hubungan antar manusia. Menjaga jangan sampai seseorang dapat dipaksa oleh orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak kehendaknya, dan lain-lain.
BAB I
TATA HUKUM INDONESIA
A. Pengertian Tata Hukum
Jika kita berbicara hukum, maka hukum dalam bahasa Inggris “Law”, Belanda “Recht”, Jerman “Recht”, Italia “Dirito”, Perancis “Droit”. Hukum hidup dalam pergaulan hidup manusia, seperti kita lihat cerita Robinson Croese yang terdampar di sebuah pulau dimana ia hidup sendiri dan ia dapat berbuat sesuka hatinya tanpa ada yang menghalanginya. Ia tidak butuh hukum, artinya hukum itu baru dibutuhkan dalam pergaulan hidup. Dimana fungsinya adalah memperoleh ketertiban dalam hubungan antar manusia. Menjaga jangan sampai seseorang dapat dipaksa oleh orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak kehendaknya, dan lain-lain.
2. DEFINISI
OBJEK HUKUM
Segala sesuatu yang berguna bagi Subjek Hukum ( Manusia dan
Badan Hukum ). Dan dapat menjadi Pokok/Objek suatu
Hubungan hukum, karena itu dapat dikuasakan oleh subjek
Hukum
3. Contoh Objek Hukum
Bella dan Besty melakukan suatu Jual Beli .
Yang mana Bella menjual sebuah Mobil
kepada Besty
Dalam Hal ini Mobil yang Dijual Besty adalah
Objek Hukum
Objek Hukum adalah Benda yang bernilai
4. Benda ( menurut pasal 499
KUHPER )
Tiap tiap Barang dan tiap-tiap HAK, yang dapat dikuasai
oleh hak milik
Hak disebut juga dengan bagian dari harta Kekayaan (
Vermogens bestanddeel).
5. Macam-macam Benda
Menurut pasal 503-504 KUHPERDATA, benda
dibedakan menjadi 4 :
- Benda Berwujud
- Benda Tidak Berwujud
- Benda bergerak ( benda tidak tetap )
- Benda Tidak bergerak
6. Benda Berwujud : benda /segala sesuatu yang
dapat dilihat dan diraba dengan panca indra
Benda Tidak berwujud : segala sesuatu yang
tidak dapat diraba atau dilihat. Contohnya :
hak, listrik , lagu .
Benda bergerak : Mobil, Kursi , Ternak , dll.
Benda tidak bergerak : Tanah dan segala
sesuatu yang melekat di atasnya
7. PERJANJIAN
Pasal 1313 KUHPERDATA, suatu perbuatan
hukum yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang/lebih.
8. Syarat sah suatu PERJANJIAN
Menurut pasal 1320 KUHPerdata, syarat sah suatu
perjanjian ada 4 , yaitu :
1. SEPAKAT
Supaya Perjanjian menjadi SAH maka para PIHAK
harus sepakat terhadap segala hal yang terdapat di
dalam perjanjian dan memberikan Persetujuannya
jika ia menghendaki apa yang disepakati.
9. Suatu Perjanjian dianggap cacat / BATAL SEPAKAT atau
dianggap tidak ada apabila :
- Mengandung Paksaan ( dwang )
- Mengandung Penipuan ( bedrog )
- Mengandung kekhilafan/kesesatan Subjek/Objek
10. 2. CAKAP
Setiap orang yang melakukan Perjanjian
Harus CAKAP untuk membuat suatu
perjanjian, kecuali menurut Undang-undang
dinyatakan tidak cakap
11. TIDAK ADA ?
3 HAL TERTENTU
Suatu perjanjian harus mempunyai Pokok
suatu benda yang paling sedikit ditentukan
jenisnya
harus ada yang diperjanjikan/disepakati. Sia
sia melakukan suatu perjanjian tapi tidak ada
yang disepakati
12. 4 SEBAB YANG HALAL
adanya kausa hukum yang halal, jika
objek yang diperjanjian illegal atau
bertentangan dengan kesusilaan dan
ketertiban umum, maka perjanjian
tersebut batal
13. ASAS-ASAS DALAM PERJANJIAN
1. asas kebebasan berkontrak
Dengan asas kebebasan berkontrak orang dapat
menciptakan perjanjian-peranjian baru menyimpang
dari apa yang tidak diatur oleh undang-undang, tetapi
tidak boleh bertentangan.
Contoh : dalam suatu PT, uu menyebutkan direksi
berhak mewakili PT ( TTD missal ), tetapi dalam
anggaran dasar hanya direktur utama saja yang
berhak tanda tangan