2. PENTINGNYAINFORMASI
• MANAJER TIDAK AKAN MAMPU
MELAKSANANKAN FUNGSI
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN,
PEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TANPA
DUKUNGAN DAN AKSES INFORMASI.
• INFORMASI MENJADI SUMBER
PENGETAHUAN DAN INTELEGENSI
BAGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI
2
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
3. DATA DAN INFORMASI
• INFORMASI TIDAK SAMA DENGAN
DATA
• DATAADALAH FAKTA YANG MASIH
MENTAH, BELUM DIOLAH, BELUM
DIANALISIS DAN BELUM DISIMPULKAN.
• INFORMASI ADALAH DATA YANG
TELAH DIKELOMPOK-KELOMPOKAN
DAN MEMILIKI ARTI/ MAKNA.
• COBA BERIKAN CONTOH DATA DAN
INFORMASI 3
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
4. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INFORMASI
1. QUALITY
KEAKURATAN DAN KEHANDALAN
MENJADI KUALITAS INFORMASI.
SEMAKIN AKURAT DAN HANDAL
MAKA SEMAKIN INFORMASI
BERKUALITAS.
2. TIMELINESS
INFORMASI HARUS TER ‘UPDATE’
MENCERMINKAN INFORMASI
TERBARU DAN TIDAK BOLEH BASI 4
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
5. 3. COMPLETENESS
INFORMASI YANG LENGKAPAKAN
MEMBERIKAN KEPASTIAN DAN
MENGHINDARKAN KERAGUAN
MANAJER
4. RELEVANCE
INFORMASI DIANGGAP RELEVAN JIKA
SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
PENGAMBIL KEPUTUSAN, DAN SESUAI
DENGAN LINGKUNGAN ORGANISASI. 5
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
6. Komunikasi dalam organisasi
• Merupakan komunikasi antar manusia (human
communication) yg terjadi dalam konteks
organisasi
• Komunikasi organisasi diberi batasan sbg arus
pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungannya saling bergabung satu sama lain
(the flow of messages within a network of
interdependent relationship)
6
7. PENGERTIAN
KOMUNIKASI
• KOMUNIKASI ADALAH ‘SHARING
INFORMATION’ANTARA DUAATAU
LEBIH ORANG-ORANG ATAU
KELOMPOK UNTUK MENCAPAI SUATU
KESAMAAN PEMAHAMAN ATAU
PERSEPSI TENTANG SATU ATAU
BEBERAPA HAL
7
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
8. PENTINGNYAINFORMASI
YANG BAIK
KOMUNIKASI YANG BAIK MERUPAKAN ASPEK
ESENSIAL BAGI PARA MANAJER. SEBAB:
1. DENGAN KOMUNIKASI YANG BAIK,
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DAPAT
DITINGKATKAN.
2. DAPAT MEMPERBAIKI KUALITAS
PEKERJAAN DAN PRODUK
3. MENINGKATKAN TANGGUNGJAWAB
TERHADAP CUSTOMERS
4. MEMBANTU MENSOSIALISASIKAN INOVASI
5. MEMBANTU MENCEGAH DAN
MENYELESAIKAN KONFLIK
8
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
9. FAKTOR-FAKTOR DALAM
PROSES KOMUNIKASI
1. SENDER
ORANG ATAU KELOMPOK YANG MENGIRIM
INFORMASI
2. MESSAGE
PESAN YANG DIKIRIM OLEH SENDER
3. ENCODING
PENTERJEMAHAN PESAN KE DALAM
SIMBOL-SIMBOLATAU BAHASA
4. NOISE
KENDALAATAU HAMBATAN YANG TERJADI
SELAMA PROSES KOMUNIKASI.
9
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
10. FAKTOR-FAKTOR DALAM
PROSES KOMUNIKASI
5. RECEIVER
ORANG ATAU KELOMPOK YANG MENERIMA
INFORMASI
6. MEDIUM
SUATU ALAT ATAU PERANTARA YANG
MEMBANTU MENERJEMAHKAN SUATU
PESAN
7. DECODING
INTERPRETASI TERHADAP PESAN OLEH
PENERIMA PESAN 10
http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.i
d
11. Komunikasi Organisasi
• Manusia dalam kehidupannya harus
berkomunikasi, artinya membutuhkan
orang lain & membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi.
• Sebagian besar pribadi manusia terbentuk
dari hasil integrasi sosial dengan sesama
dalam kelompok & masyarakat.
11
12. Two way communication, komunikasi dua arah,
komunikasi timbal balik, membutuhkan
kerjasama yg diharapkan untuk mencapai cita-
cita bersama, cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi.
Bila sasaran komunikasi dpt diterapkan dlm
suatu organisasi baik organisasi pemerintahan,
organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi
perusahaan, dengan tujuan utama mempersatukan
individu dalam organisasi
12
13. 3 model dalam komunikasi :
•1. model komunikasi linier
•2. model komunikasi interaksional
•3. model komunikasi transaksional.
13
14. 1. Model Komunikasi Linier
•One way communication, dalam
model ini komunikator memberi
suatu stimuli & komunikan melakukan
respon yang diharapkan tanpa
mengadakan seleksi & interpretasi.
•Komunikasi bersifat monolog
14
15. 2. Model Komunikasi Interaksional
• Sebagai kelanjutan dari model pertama, pd
tahap ini sudah terjadi feedback.
• Komunikasi yg berlangsung bersifat dua
arah & ada dialog.
• Tiap partisipan memiliki peran ganda, satu
saat bertindak sbg komunikator, pd saat yg
lain sbg komunikan
15
16. 3. Model Komunikasi Transaksional
• Komunikasi dipahami dlm konteks
hubungan antara dua orang atau lebih.
• Pandangan ini menekankan bahwa semua
perilaku adalah komunikatif.
• Tidak ada satupun yg tidak dapat
dikomunikasikan.
16
17. Fungsi komunikasi dlm organisasi
• 1. DOWNWARD COMMUNICATION
• 2. UPWARD COMMUNICATION
• 3. HORIZONTAL COMMUNICATION
17
18. 1. DOWNWARD
COMMUNICATION
• Pemberian atau penyimpanan instruksi (job
instruction)
• Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa
suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job
retionnale)
• Penyampaian informasi mengenai peraturan
yang berlaku (procedures & practices)
• Pemberian motivasi kepada karyawan untuk
bekerja lebih baik.
18
19. 2. UPWARD
COMMUNICATION
• Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau
tugas yang sudah dilaksanakan.
• Penyampaian informasi tentang persoalan
pekerjaan atau tugas yg tidak dapat diselesaikan
bawahan
• Penyampaian saran-saran perbaikan dari
bawahan
• Penyampaian keluhan dari bawahan tentang
dirinya maupun pekerjaannya.
19
20. 3. HORIZONTAL
COMMUNICATION
• Memperbaiki koordinasi tugas
• Upaya pemecahan masalah
• Saling berbagi informasi
• Upaya pemecahan konflik
• Membina hubungan melalui kegiatan bersama
20
22. 1. Fungsi Informatif
• Organisasi dapat dipandang sbg suatu sistem
pemrosesan informasi (information processing
system).
• Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan
dpt informasi yg lebih banyak, lebih baik, dan
tepat waktu
• Informasi yg didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dpt melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti.
22
23. 2. Fungsi Regulatif
• Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg
berlaku dalam suatu organisasi
• Atasan atau orang-orang dlm jajaran
struktural memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yg
disampaikan
23
24. 3. Fungsi Persuasif
• Dalam mengatur suatu organisasi,
kekuasan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yg
diharapkan.
• Banyak pimpinan lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah
24
25. 4. Fungsi Integratif
• Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran
yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
• Pelaksanaan komunikasi ini dapat
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg
lebih besar dlm diri karyawan terhadap
organisasinya.
25
26. GAYA KOMUNIKASI
• Gaya komunikasi (communication style)
didefinisikan sbg seperangkat perilaku antar
pribadi yang terspesialisasi, yang digunakan dlm
suatu situasi tertentu (a specialized set of
interpersonal behaviors that are used in a given
situation)
• Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari
sekumpulan perilaku komunikasi yg dipakai
untuk mendapat respon atau tanggapan tertentu
dlm situasi yang tertentu pula. 26
27. 6 gaya komunikasi :
•1. The Controlling Style
•2. The Equalitarian Style
•3. The Structuring Style
•4. The Dynamic Style
•5. The Relinguishing Style
•6. The Withdrawal Style
27
28. 1. The Controlling Style
• Gaya komunikasi bersifat mengendalikan,
ditandai dengan adanya satu kehendak
untuk membatasi, memaksa & mengatur
perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.
• Lebih memusatkan perhatian pada
pengiriman pesan, tidak ada/tidak
mengharapkan umpan balik
28
29. 2. The Equalitarian Style
• Aspek penting gaya komunikasi ini adalah
adanya landasan kesamaan, dan two way
traffic of communication
• Komunikasi dilakukan secara terbuka,
mengungkapkan gagasan secara rileks,
santai dan informal.
• Memudahkan tindak komunikasi dalam
organisasi, efektif dalam memelihara
empati & kerjasama.
29
30. 3. The Structuring Style
• Memanfaatkan pesan-pesan verbal secara
tertulis maupun lisan guna memantapkan
perintah yg harus dilaksanakan,
penjadwalan tugas & pekerjaan serta
struktur organisasi.
30
31. 4. The Dynamic Style
• Gaya komunikasi dinamis memiliki
kecenderungan agresif, karena pengirim
pesan memahami bahwa lingkungan
pekerjaannya berorientasi pada tindakan
(action oriented)
31
32. 5. The Relinguishing Style
• Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan
kesediaan untuk menerima saran,
pendapat atau gagasan orang lain, daripada
keinginan untuk memberi perintah.
32
33. 6. The Withdrawal Style
Gaya ini tidak layak dipakai dalam komunikasi
organisasi.
Akibat yg muncul jika gaya ini digunakan adalah
melemahnya tindak KOMUNIKASI.
Dalam deskripsi konkret adalah, saat seseorang
mengatakan : “Saya tidak ingin dilibatkan dalam
persoalan ini !”. Pernyataan ini bermakna bahwa
seseorang mencoba melepas diri dari tanggung
jawab, tapi juga mengindikasikan suatu
keinginan untuk menghindari berkomunikasi
dengan orang lain.
33