SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Dosen :
Ibu Siska Dwi Ningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Sehat (Health) secara umum dapat dipahami
sebagai kesejahteraan secara penuh (keadaan yang
sempurna) baik secara fisik, mental, maupun sosial,
tidak hanya terbebas dari penyakit atau keadaan
lemah.
 Sedangkan di Indonesia, UU Kesehatan No. 23/
1992 menyatakan bahwa sehat adalah suatu
keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial
dimana memungkinkan setiap manusia untuk
hidup produktif baik secara sosial maupun
ekonomis.
 Menyatakan bahwa kesehatan mental
merupakan kondisi dari kesejahteraan yang
disadari individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola
stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan, berperan
serta di komunitasnya.
 Pribadi yang normal/ bermental sehat adalah
pribadi yang menampilkan tingkah laku yang
adekuat & bisa diterima masyarakat pada
umumnya, sikap hidupnya sesuai norma & pola
kelompok masyarakat, sehingga ada relasi
interpersonal & intersosial yang memuaskan
(Kartono, 1989).
 Karl Menninger, individu yang sehat mentalnya
adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk
menahan diri, menunjukkan kecerdasan serta
memiliki sikap hidup yang bahagia.
 Adapun tujuan Kesehatan Mental itu sendiri :
a. memahami makna sehat mental dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya
b. memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan
dalam penanganan kesehatan mental
c. memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan
dan pencegahan kesehatan mental masyarakat
d. memiliki sikap proaktif dan mampu memanfaatkan
berbagai sumber daya dalam upaya penanganan
kesehatan mental masyarakat
e. meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi
timbulnya gangguan mental.
 Gangguan mental tidak dapat disembuhkan,
 Gangguan mental muncul secara tiba-tiba,
 Gangguan mental merupakan aib/noda bagi
lingkungannya,
 Gangguan mental merupakan peristiwa tunggal,
 Kesehatan mental cukup dipahami dan
ditangani oleh satu disiplin ilmu saja,
 Kesehatan mental dipandang sama dengan
“ketenangan batin”, yang dimaknai sebagai
tidak ada konflik, tidak ada masalah, hidup
tanpa ambisi, pasrah.
 Tahap-tahap perkembangan kesehatan menta :
1. TAHAP DEMONOLOGI (sebelum abad
pertengahan)
Kesehatan mental dikaitkan dengan kekuatan gaib,
kekuatan spiritual, setan dan makhluk halus, ilmu sihir,
dan sejenisnya. Gangguan mental terjadi akibat
kegiatan yang menentang kekuatan gaib tersebut.
Sehingga bentuk penanganannya, tidak ilmiah dan
kurang manusiawi, seperti: upacara ritual, penyiksaan
atau perlakuan tertentu terhadap penderita dengan
maksud mengusir roh jahat dari dalam tubuh penderita.
 Mulai 4 abad SM muncul tokoh-tokoh bidang
medis (Yunani): Hipocrates, Hirophilus, Galenus,
Vesalius, Paracelsus, dan Cornelius Agrippa,
mulai menggunakan konsep biologis yang
penanganannya lebih manusiawi.
 Gangguan mental disebabkan gangguan
biologis atau kondisi biologis seseorang, bukan
akibat roh jahat. Mendapat pertentangan keras
dari aliran yang meyakini adanya roh jahat.
 Mulai abad ke-17: Renaissance (revolusi
Prancis), dengan tokohnya: Phillipe Pinel.
 Mengutamakan: persamaan, kebebasan, dan
persaudaraan dalam penanganan pasien
gangguan mental di rumah sakit secara
manusiawi.
 Terjadi perubahan dalam: pemikiran
mengenai penyebab gangguan mental, cara
penanganan dan upaya penyembuhan.
 Merupakan Revolusi Kesehatan Mental ke-2:
munculnya pendekatan psikologis (Psikoanalisa)
yang mempelopori penanganan penderita
gangguan mental secara medis dan psikologis.
 Tokoh utamanya adalah Sigmund Freud, yang
melakukan: penanganan hipnose, katarsis,
asosiasi bebas, analisis mimpi.
 Tujuannya adalah mengatasi masalah mental
individu dengan menggali konflik intrapsikis
penderita gangguan mental. Intervensi tersebut
dikenal dengan istilah penanganan klinis
(psikoterapi).
 Mulai berkembang setelah Perang Dunia II.
 Kesehatan mental dipandang tidak hanya dari segi
psikologis dan medis, tetapi melibatkan faktor
interpersonal, keluarga, masyarakat, dan hubungan
sosial.
 Interaksi semua faktor tersebut diyakini
mempengaruhi kesehatan mental individu dan
masyarakat.
 Merupakan Revolusi ke-3 Gerakan Kesehatan Mental
dengan tokohnya:William James, dan Adolf Meyer.
 Menurut pandangan ini, penanganan penderita
gangguan mental, lebih baik dilakukan sejak tahap
pencegahannya, yaitu:
 pengembangan perbaikan dalam perawatan
dan terapi terhadap penderita gangguan
mental
 penyebaran informasi yang mengarah pada
sikap inteligen dan humanis pada penderita
gangguan mental
 mengadakan riset terkait
 Adapun paradigma yang digunakan dalam
mempelajari Kesehatan Mental yang diyakini
sebagai tinjauan multifaktorial, antara lain:
 PENDEKATAN BIOLOGIS.
 Dengan mempelajari fungsi otak, kelenjar endokrin,
dan fungsi sensoris, pendekatan tersebut meyakini
bahwa kesehatan mental individu sangat dipengaruhi
oleh faktor genetik dan kondisi saat ibu hamil, serta
faktor eksternal terkait: gizi, radiasi, usia, komplikasi
penyakit.
 Pendekatan tersebut meyakini bahwa faktor
psikologis berpengaruh besar pada kondisi
mental seseorang.
 STRATIFIKASI SOSIAL yang membahas faktor sosial-
ekonomi dan seleksi sosial;
 INTERAKSI SOSIAL yang membahas fungsi dalam
suatu hubungan interpersonal
 TEORI KELUARGA yang mempelajari pengaruh pola
asuh, interaksi antar anggota keluarga, dan fungsi
keluarga terhadap kesehatan mental individu:
 PERUBAHAN SOSIAL, yang mengkaitkan perubahan
jangka panjang, migrasi dan industrialisasi, serta
kondisi krisis dengan kondisi mental individu;
 Mempelajari pengaruh agama dan budaya
pada kondisi mental seseorang; STRESSOR
SOSIAL, yang mempelajari pengaruh
berbagai situasi sosial yang berdampak
psikologis (misal: perkawinan, meninggal,
kriminalitas, resesi) terhadap kondisi mental
individu.
 Pendekatan ini memiliki dua dimensi:
 DIMENSI LINGKUNGAN FISIK, yang terkait
dengan: ruang, waktu, dan sarana (gizi) yang
menyertai.
 DIMENSI LINGKUNGAN KIMIAWI DAN
BIOLOGIS, yang terkait dengan: polusi, radiasi,
virus dan bakteri, populasi makhluk hidup lain.
KESEHATAN MENTAL

More Related Content

Similar to KESEHATAN MENTAL

Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Dedi Prasetiawan
 
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrybahari Ramadhan
 
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdfMATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdfDhilaOcs1
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatanadriismi
 
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptxKuzzairiMandalaPutra
 
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdfKonsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdfTrybahari Ramadhan
 
Pengantar Psikologi Kesehatan dlm fisioo
Pengantar Psikologi Kesehatan dlm fisiooPengantar Psikologi Kesehatan dlm fisioo
Pengantar Psikologi Kesehatan dlm fisiooDevieismayanty
 
Spesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi KlinisSpesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi Klinishusnafajrina
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 

Similar to KESEHATAN MENTAL (20)

Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2
 
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
 
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdfMATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
 
Materi kesehatan mental
Materi kesehatan mentalMateri kesehatan mental
Materi kesehatan mental
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatan
 
(Ikm) per ii
(Ikm) per ii(Ikm) per ii
(Ikm) per ii
 
Pendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islamPendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islam
 
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdfKonsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
 
Ppt sehat saKIT
Ppt sehat saKITPpt sehat saKIT
Ppt sehat saKIT
 
Sehat Sakit.pptx
Sehat Sakit.pptxSehat Sakit.pptx
Sehat Sakit.pptx
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Pengantar Psikologi Kesehatan dlm fisioo
Pengantar Psikologi Kesehatan dlm fisiooPengantar Psikologi Kesehatan dlm fisioo
Pengantar Psikologi Kesehatan dlm fisioo
 
Spesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi KlinisSpesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi Klinis
 
Psikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatanPsikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatan
 
KESIHATAN MENTAL
KESIHATAN MENTALKESIHATAN MENTAL
KESIHATAN MENTAL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

KESEHATAN MENTAL

  • 1. Dosen : Ibu Siska Dwi Ningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog
  • 2. Sehat (Health) secara umum dapat dipahami sebagai kesejahteraan secara penuh (keadaan yang sempurna) baik secara fisik, mental, maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau keadaan lemah.  Sedangkan di Indonesia, UU Kesehatan No. 23/ 1992 menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial dimana memungkinkan setiap manusia untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis.
  • 3.  Menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, berperan serta di komunitasnya.
  • 4.  Pribadi yang normal/ bermental sehat adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang adekuat & bisa diterima masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma & pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal & intersosial yang memuaskan (Kartono, 1989).  Karl Menninger, individu yang sehat mentalnya adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjukkan kecerdasan serta memiliki sikap hidup yang bahagia.
  • 5.  Adapun tujuan Kesehatan Mental itu sendiri : a. memahami makna sehat mental dan faktor-faktor yang mempengaruhinya b. memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental c. memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masyarakat d. memiliki sikap proaktif dan mampu memanfaatkan berbagai sumber daya dalam upaya penanganan kesehatan mental masyarakat e. meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi timbulnya gangguan mental.
  • 6.  Gangguan mental tidak dapat disembuhkan,  Gangguan mental muncul secara tiba-tiba,  Gangguan mental merupakan aib/noda bagi lingkungannya,  Gangguan mental merupakan peristiwa tunggal,  Kesehatan mental cukup dipahami dan ditangani oleh satu disiplin ilmu saja,  Kesehatan mental dipandang sama dengan “ketenangan batin”, yang dimaknai sebagai tidak ada konflik, tidak ada masalah, hidup tanpa ambisi, pasrah.
  • 7.  Tahap-tahap perkembangan kesehatan menta : 1. TAHAP DEMONOLOGI (sebelum abad pertengahan) Kesehatan mental dikaitkan dengan kekuatan gaib, kekuatan spiritual, setan dan makhluk halus, ilmu sihir, dan sejenisnya. Gangguan mental terjadi akibat kegiatan yang menentang kekuatan gaib tersebut. Sehingga bentuk penanganannya, tidak ilmiah dan kurang manusiawi, seperti: upacara ritual, penyiksaan atau perlakuan tertentu terhadap penderita dengan maksud mengusir roh jahat dari dalam tubuh penderita.
  • 8.  Mulai 4 abad SM muncul tokoh-tokoh bidang medis (Yunani): Hipocrates, Hirophilus, Galenus, Vesalius, Paracelsus, dan Cornelius Agrippa, mulai menggunakan konsep biologis yang penanganannya lebih manusiawi.  Gangguan mental disebabkan gangguan biologis atau kondisi biologis seseorang, bukan akibat roh jahat. Mendapat pertentangan keras dari aliran yang meyakini adanya roh jahat.
  • 9.  Mulai abad ke-17: Renaissance (revolusi Prancis), dengan tokohnya: Phillipe Pinel.  Mengutamakan: persamaan, kebebasan, dan persaudaraan dalam penanganan pasien gangguan mental di rumah sakit secara manusiawi.  Terjadi perubahan dalam: pemikiran mengenai penyebab gangguan mental, cara penanganan dan upaya penyembuhan.
  • 10.  Merupakan Revolusi Kesehatan Mental ke-2: munculnya pendekatan psikologis (Psikoanalisa) yang mempelopori penanganan penderita gangguan mental secara medis dan psikologis.  Tokoh utamanya adalah Sigmund Freud, yang melakukan: penanganan hipnose, katarsis, asosiasi bebas, analisis mimpi.  Tujuannya adalah mengatasi masalah mental individu dengan menggali konflik intrapsikis penderita gangguan mental. Intervensi tersebut dikenal dengan istilah penanganan klinis (psikoterapi).
  • 11.  Mulai berkembang setelah Perang Dunia II.  Kesehatan mental dipandang tidak hanya dari segi psikologis dan medis, tetapi melibatkan faktor interpersonal, keluarga, masyarakat, dan hubungan sosial.  Interaksi semua faktor tersebut diyakini mempengaruhi kesehatan mental individu dan masyarakat.  Merupakan Revolusi ke-3 Gerakan Kesehatan Mental dengan tokohnya:William James, dan Adolf Meyer.  Menurut pandangan ini, penanganan penderita gangguan mental, lebih baik dilakukan sejak tahap pencegahannya, yaitu:
  • 12.  pengembangan perbaikan dalam perawatan dan terapi terhadap penderita gangguan mental  penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen dan humanis pada penderita gangguan mental  mengadakan riset terkait
  • 13.  Adapun paradigma yang digunakan dalam mempelajari Kesehatan Mental yang diyakini sebagai tinjauan multifaktorial, antara lain:  PENDEKATAN BIOLOGIS.  Dengan mempelajari fungsi otak, kelenjar endokrin, dan fungsi sensoris, pendekatan tersebut meyakini bahwa kesehatan mental individu sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan kondisi saat ibu hamil, serta faktor eksternal terkait: gizi, radiasi, usia, komplikasi penyakit.
  • 14.  Pendekatan tersebut meyakini bahwa faktor psikologis berpengaruh besar pada kondisi mental seseorang.
  • 15.  STRATIFIKASI SOSIAL yang membahas faktor sosial- ekonomi dan seleksi sosial;  INTERAKSI SOSIAL yang membahas fungsi dalam suatu hubungan interpersonal  TEORI KELUARGA yang mempelajari pengaruh pola asuh, interaksi antar anggota keluarga, dan fungsi keluarga terhadap kesehatan mental individu:  PERUBAHAN SOSIAL, yang mengkaitkan perubahan jangka panjang, migrasi dan industrialisasi, serta kondisi krisis dengan kondisi mental individu;
  • 16.  Mempelajari pengaruh agama dan budaya pada kondisi mental seseorang; STRESSOR SOSIAL, yang mempelajari pengaruh berbagai situasi sosial yang berdampak psikologis (misal: perkawinan, meninggal, kriminalitas, resesi) terhadap kondisi mental individu.
  • 17.  Pendekatan ini memiliki dua dimensi:  DIMENSI LINGKUNGAN FISIK, yang terkait dengan: ruang, waktu, dan sarana (gizi) yang menyertai.  DIMENSI LINGKUNGAN KIMIAWI DAN BIOLOGIS, yang terkait dengan: polusi, radiasi, virus dan bakteri, populasi makhluk hidup lain.