1. Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma laring dan implantasi laring artifisial setelah operasi laringektomi total pada pasien karsinoma laring.
2. Karsinoma laring adalah keganasan yang sering terjadi pada saluran nafas dan penyebabnya belum diketahui secara pasti.
3. Implantasi laring artifisial merupakan salah satu terapi rehabilitasi bagi pasien karsinoma laring pasca operasi laringektomi total unt
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
Implantasi Laring Artificial pada Pasien Karsinoma Laring
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laring memainkan peranan sentral dalam mengkoordinasikan
fungsi saluran pencernaan dan pernafasan atas termasuk respirasi,
berbicara dan menelan. Laring dibagi menjadi supraglotis, glotis, dan
subglotis. Laring adalah tempat tersering kedua untuk kasus
karsinoma sel skuamosa pada daerah kepala dan leher. Tumor ganas
laring hingga saat ini masih menjadi masalah di bidang Ilmu Telinga
Hidung Tenggorok- Bedah Kepala dan Leher (Shah. J, 2012).
Tumor ganas laring merupakan 1-2% dari seluruh kejadian
tumor ganas di seluruh dunia. Pada tahun 2011 diperkirakan 12.740
kasus baru tumor ganas laring di Amerika Serikat dan diperkirakan
3560 orang meninggal. Kasus tumor ganas laring di RS. M. Djamil
Padang periode Januari 2011-Desember 2012 tercatat 13 kasus baru
dan ditatalaksana dengan laringektomi total sebanyak 6 kasus.
Kejadian tumor ganas laring berhubungan dengan kebiasaan merokok
dan konsumsi alkohol. Pada individu yang mengkonsumsi keduanya,
faktor resikonya menjadi sinergi dan kemungkinan terjadi kanker
lebih tinggi. Sedangkan angka kejadian karsinoma laring di RS Cipto
Mangunkusuma Jakarta menduduki urutan ketiga setelah karsinoma
2. 2
nasofaring dan karsinoma hidung dan sinus paranasal (Fardizza F,
Rahmi H, 2014).
Karsinoma laring merupakan keganasan yang sering terjadi
pada saluran nafas dan masih merupakan masalah karena
penanggulannnya mencakup berbagai segi. Penyebab karsinoma
laring belum diketahui dengan pasti. Karsinoma sel skuamosa
merupakan jenis tumor ganas laring primer yang paling sering
ditemukan, yaitu lebih dari 95% kasus. Sisanya tumor yang berasal
dari kelenjar ludah minor, neuroepithelial, tumor jaringan lunak dan
jarang timbul dari tulang kartilaginosa laring. Meningkatnya insiden
karsinoma laring sangat berkaitan dengan merokok dimana seorang
perokok memiliki risiko 6 kali lipat untuk menderita tumor kepala dan
leher dibandingkan dengan bukan perokok dan lebih banyak terjadi
pada laki-laki. Namun, akhir-akhir ini jumlah penderita perempuan
semakin meningkat karena adanya kecenderungan makin banyaknya
wanita yang merokok. Mortalitas penderita karsinoma laring lebih
banyak terjadi pada perokok berat dibandingkan dengan bukan
perokok yaitu sekitar 20 kali lipat (Cancer Research UK, 2014).
Pasien karsinoma laring biasanya datang dalam stadium lanjut
sehingga hasil pengobatan yang diberikan kurang memuaskan, oleh
karena itu perlu diagnosis dini untuk penanggulangannya. Secara
umum penatalaksanaan karsinoma laring meliputi pembedahan,
radiasi, sitostatika ataupun terapi kombinasi, tergantung stadium
penyakit dan keadaan umum penderita. Tujuan utama
3. 3
penatalaksanaan karsinoma laring adalah mengeluarkan bagian laring
yang terkena tumor dengan memperhatikan fungsi respirasi, fonasi
serta fungsi sfingter laring (Debrin. C, 2014).
Laringektomi total adalah prosedur pembedahan radikal dimana
dilakukan pengangkatan seluruh struktur laring. Prosedur operasi ini
digunakan pada penatalaksanaan tumor ganas laring lanjut atau
prosedur lanjutan ketika operasi laringektomi parsial dan radioterapi
sebelumnya gagal. Penderita karsinoma laring juga beresiko
kehilangan suara dan kesulitan berbicara karena
tindakan pembedahan laringektomi total, dengan mengangkat pita
suara. Masalah dalam menghasilkan suara muncul setelah
laringektomi dapat diatasi dengan berbagai cara (F. Ian, 2017).
Terapi untuk menghasilkan suara pada pasien paska operasi
laringektomi dapat dilakukan cara Esophageal speech atau penggunaan
alat bantu seperti pemasangan laring artifisial. Pada Esophageal
speech, penderita diajarkan untuk membawa udara ke dalam
kerongkongan ketika bernafas dan secara perlahan
menghembuskannya untuk menghasilkan suara. Sedangkan
pemasangan laring artifisial dibuat dengan menggunakan metode
Fistula trakeoesofageal yaitu dengan menggunakan alat berupa katup
satu arah yang dimasukkan diantara trakea dan kerongkongan. Katup
ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita
bernafas,sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami
kelainanfungsi,cairandanmakananbisa secara tidaksengaja masuk
4. 4
ke dalam trakea. Suara yang dihasilkan oleh cara tersebut dirubah
menjadi percakapan dengan menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah
dan bibir. Suara yang dihasilkan lebih lemah dibandingkan suara
normal (F. Ian, 2017).
Dalam ajaran Islam, apabila sakit dianjurkan berobat
sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa Allah telah menurunkan
penyakit dan obatnya (HR. Bukhari).
Semua penyakit adalah sebuah cobaan yang mendatangkan
pahala jika disikapi dengan sabar dan tawakal, karena segala penyakit
yang diberikan merupakan ujian dari Allah SWT dan juga merupakan
sunatullah yang didalamnya mengandung rahmat dan hikmah bagi
yang menjalaninya. (Zuhroni, 2008)
Islam adalah agama yang mengatur dinamika kehidupan
umatnya termasuk dalam berobat. Pengobatan yang diperbolehkan
menurut Islam harus mengandung tujuan untuk kesehatan dan
kesembuhan, selain itu aman jika digunakan, tidak menimbulkan
keluhan dan tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan.
(Zuhroni, 2008)
Dunia kedokteran mengalami kemajuan yang luar biasa.
Banyak teknik pengobatan modern yang ditemukan oleh manusia atas
izin dari Allah SWT. Salah satunya adalah penggunaan organ tubuh
buatan, sperti kaki buatan, tangan palsu, jantung buatan dan lain lain,
termasuk penggunaan organ buatan yang menyerupai organ laring
dalam tubuh manusia. Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah telah
5. 5
menurunkan penyakit dan obatnya (H.R. Bukhari). Tugas manusia
adalah untuk mempelajari dan menemukan cara mengobatinya
sebagai bentuk ikhtiar, agar Allah mengizinkan kesembuhan. Laring
artifial setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring
merupakan salah satu alat terapi rehabilitatif hasil perkembangan
teknologi bidang kesehatan yang dilakukan manusia. Maka sekiranya
adalah kewajiban dan hak manusia menggunakan segala pemberian
Allah, termasuk didalamnya sumber daya alam dan akal pikiran untuk
menemukan obat bagi penyakit yang telah diturunkanNya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
membahas Implantasi Laring Artificial pada Operasi Laringektomi
pada Pasien Karsinoma Laring ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas maka timbul beberapa permasalahan,
yaitu:
1. Apa definisi karsinoma laring ?
2. Bagaimana implantasi laring artificial setelah operasi
laringektomi pada pasien karsionoma laring ditinjau dari
kedokteran ?
3. Bagaimana pandangan Islam mengenai implantasi laring
artificial setelah operasi laringektomi pada pasien
karsinoma laring ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah:
6. 6
1.3.1 Tujuan Umum
Mendapatkan pengetahuan tentang implantasi laring artifisial
setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring
ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui tentang karsinoma laring .
2. Mengetahui implantasi laring artificial setelah operasi
laringektomi pada pasien karsinoma laring ditinjau dari
kedokteran.
3. Mengetahui pandangan Islam mengenai implantasi laring
artificial pada pasien karsinoma laring setelah operasi
laringektomi.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun beberapa hal yang diharapkan dari penulisan skripsi ini
adalah:
1. Bagi Penulis
a. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sebagai
dokter muslim di Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
7. 7
b. Menambah pengetahuan mengenai implantasi laring
artificial setelah operasi laringektomi sebagai terapi
rehabilitatif pada pasien karsinoma laring.
c. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam
menulis ilmiah dan berpikir logis serta aplikatif dalam
memecahkan masalah ilmiah
d. Menambah pengetahuan mengenai hukum Islam
dalam penerapannya di bidang kedokteran sehingga
mendukung terciptanya dokter muslim yang baik
2. Bagi Masyarakat
a. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
penggunaan ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
potensi dan manfaat penggunaan implantasi laring
artificial setelah operasi laringektomi.
3. Bagi Universitas YARSI
Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi civitas
akademika universitas YARSI dan memperkaya
perbendaharaan karya tulis di universitas YARSI.