SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laring memainkan peranan sentral dalam mengkoordinasikan
fungsi saluran pencernaan dan pernafasan atas termasuk respirasi,
berbicara dan menelan. Laring dibagi menjadi supraglotis, glotis, dan
subglotis. Laring adalah tempat tersering kedua untuk kasus
karsinoma sel skuamosa pada daerah kepala dan leher. Tumor ganas
laring hingga saat ini masih menjadi masalah di bidang Ilmu Telinga
Hidung Tenggorok- Bedah Kepala dan Leher (Shah. J, 2012).
Tumor ganas laring merupakan 1-2% dari seluruh kejadian
tumor ganas di seluruh dunia. Pada tahun 2011 diperkirakan 12.740
kasus baru tumor ganas laring di Amerika Serikat dan diperkirakan
3560 orang meninggal. Kasus tumor ganas laring di RS. M. Djamil
Padang periode Januari 2011-Desember 2012 tercatat 13 kasus baru
dan ditatalaksana dengan laringektomi total sebanyak 6 kasus.
Kejadian tumor ganas laring berhubungan dengan kebiasaan merokok
dan konsumsi alkohol. Pada individu yang mengkonsumsi keduanya,
faktor resikonya menjadi sinergi dan kemungkinan terjadi kanker
lebih tinggi. Sedangkan angka kejadian karsinoma laring di RS Cipto
Mangunkusuma Jakarta menduduki urutan ketiga setelah karsinoma
2
nasofaring dan karsinoma hidung dan sinus paranasal (Fardizza F,
Rahmi H, 2014).
Karsinoma laring merupakan keganasan yang sering terjadi
pada saluran nafas dan masih merupakan masalah karena
penanggulannnya mencakup berbagai segi. Penyebab karsinoma
laring belum diketahui dengan pasti. Karsinoma sel skuamosa
merupakan jenis tumor ganas laring primer yang paling sering
ditemukan, yaitu lebih dari 95% kasus. Sisanya tumor yang berasal
dari kelenjar ludah minor, neuroepithelial, tumor jaringan lunak dan
jarang timbul dari tulang kartilaginosa laring. Meningkatnya insiden
karsinoma laring sangat berkaitan dengan merokok dimana seorang
perokok memiliki risiko 6 kali lipat untuk menderita tumor kepala dan
leher dibandingkan dengan bukan perokok dan lebih banyak terjadi
pada laki-laki. Namun, akhir-akhir ini jumlah penderita perempuan
semakin meningkat karena adanya kecenderungan makin banyaknya
wanita yang merokok. Mortalitas penderita karsinoma laring lebih
banyak terjadi pada perokok berat dibandingkan dengan bukan
perokok yaitu sekitar 20 kali lipat (Cancer Research UK, 2014).
Pasien karsinoma laring biasanya datang dalam stadium lanjut
sehingga hasil pengobatan yang diberikan kurang memuaskan, oleh
karena itu perlu diagnosis dini untuk penanggulangannya. Secara
umum penatalaksanaan karsinoma laring meliputi pembedahan,
radiasi, sitostatika ataupun terapi kombinasi, tergantung stadium
penyakit dan keadaan umum penderita. Tujuan utama
3
penatalaksanaan karsinoma laring adalah mengeluarkan bagian laring
yang terkena tumor dengan memperhatikan fungsi respirasi, fonasi
serta fungsi sfingter laring (Debrin. C, 2014).
Laringektomi total adalah prosedur pembedahan radikal dimana
dilakukan pengangkatan seluruh struktur laring. Prosedur operasi ini
digunakan pada penatalaksanaan tumor ganas laring lanjut atau
prosedur lanjutan ketika operasi laringektomi parsial dan radioterapi
sebelumnya gagal. Penderita karsinoma laring juga beresiko
kehilangan suara dan kesulitan berbicara karena
tindakan pembedahan laringektomi total, dengan mengangkat pita
suara. Masalah dalam menghasilkan suara muncul setelah
laringektomi dapat diatasi dengan berbagai cara (F. Ian, 2017).
Terapi untuk menghasilkan suara pada pasien paska operasi
laringektomi dapat dilakukan cara Esophageal speech atau penggunaan
alat bantu seperti pemasangan laring artifisial. Pada Esophageal
speech, penderita diajarkan untuk membawa udara ke dalam
kerongkongan ketika bernafas dan secara perlahan
menghembuskannya untuk menghasilkan suara. Sedangkan
pemasangan laring artifisial dibuat dengan menggunakan metode
Fistula trakeoesofageal yaitu dengan menggunakan alat berupa katup
satu arah yang dimasukkan diantara trakea dan kerongkongan. Katup
ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita
bernafas,sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami
kelainanfungsi,cairandanmakananbisa secara tidaksengaja masuk
4
ke dalam trakea. Suara yang dihasilkan oleh cara tersebut dirubah
menjadi percakapan dengan menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah
dan bibir. Suara yang dihasilkan lebih lemah dibandingkan suara
normal (F. Ian, 2017).
Dalam ajaran Islam, apabila sakit dianjurkan berobat
sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa Allah telah menurunkan
penyakit dan obatnya (HR. Bukhari).
Semua penyakit adalah sebuah cobaan yang mendatangkan
pahala jika disikapi dengan sabar dan tawakal, karena segala penyakit
yang diberikan merupakan ujian dari Allah SWT dan juga merupakan
sunatullah yang didalamnya mengandung rahmat dan hikmah bagi
yang menjalaninya. (Zuhroni, 2008)
Islam adalah agama yang mengatur dinamika kehidupan
umatnya termasuk dalam berobat. Pengobatan yang diperbolehkan
menurut Islam harus mengandung tujuan untuk kesehatan dan
kesembuhan, selain itu aman jika digunakan, tidak menimbulkan
keluhan dan tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan.
(Zuhroni, 2008)
Dunia kedokteran mengalami kemajuan yang luar biasa.
Banyak teknik pengobatan modern yang ditemukan oleh manusia atas
izin dari Allah SWT. Salah satunya adalah penggunaan organ tubuh
buatan, sperti kaki buatan, tangan palsu, jantung buatan dan lain lain,
termasuk penggunaan organ buatan yang menyerupai organ laring
dalam tubuh manusia. Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah telah
5
menurunkan penyakit dan obatnya (H.R. Bukhari). Tugas manusia
adalah untuk mempelajari dan menemukan cara mengobatinya
sebagai bentuk ikhtiar, agar Allah mengizinkan kesembuhan. Laring
artifial setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring
merupakan salah satu alat terapi rehabilitatif hasil perkembangan
teknologi bidang kesehatan yang dilakukan manusia. Maka sekiranya
adalah kewajiban dan hak manusia menggunakan segala pemberian
Allah, termasuk didalamnya sumber daya alam dan akal pikiran untuk
menemukan obat bagi penyakit yang telah diturunkanNya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
membahas Implantasi Laring Artificial pada Operasi Laringektomi
pada Pasien Karsinoma Laring ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas maka timbul beberapa permasalahan,
yaitu:
1. Apa definisi karsinoma laring ?
2. Bagaimana implantasi laring artificial setelah operasi
laringektomi pada pasien karsionoma laring ditinjau dari
kedokteran ?
3. Bagaimana pandangan Islam mengenai implantasi laring
artificial setelah operasi laringektomi pada pasien
karsinoma laring ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah:
6
1.3.1 Tujuan Umum
Mendapatkan pengetahuan tentang implantasi laring artifisial
setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring
ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui tentang karsinoma laring .
2. Mengetahui implantasi laring artificial setelah operasi
laringektomi pada pasien karsinoma laring ditinjau dari
kedokteran.
3. Mengetahui pandangan Islam mengenai implantasi laring
artificial pada pasien karsinoma laring setelah operasi
laringektomi.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun beberapa hal yang diharapkan dari penulisan skripsi ini
adalah:
1. Bagi Penulis
a. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sebagai
dokter muslim di Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
7
b. Menambah pengetahuan mengenai implantasi laring
artificial setelah operasi laringektomi sebagai terapi
rehabilitatif pada pasien karsinoma laring.
c. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam
menulis ilmiah dan berpikir logis serta aplikatif dalam
memecahkan masalah ilmiah
d. Menambah pengetahuan mengenai hukum Islam
dalam penerapannya di bidang kedokteran sehingga
mendukung terciptanya dokter muslim yang baik
2. Bagi Masyarakat
a. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
penggunaan ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
potensi dan manfaat penggunaan implantasi laring
artificial setelah operasi laringektomi.
3. Bagi Universitas YARSI
Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi civitas
akademika universitas YARSI dan memperkaya
perbendaharaan karya tulis di universitas YARSI.
8
Implantasi Laring Artificial pada Pasien Karsinoma Laring

More Related Content

Similar to Implantasi Laring Artificial pada Pasien Karsinoma Laring

Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran) Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran) Putri Shyafira El-Maryam
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker pjj_kemenkes
 
Askep Karsinoma Laring
Askep Karsinoma LaringAskep Karsinoma Laring
Askep Karsinoma LaringSri Nala
 
KELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptx
KELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptxKELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptx
KELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptxLaOdeMuhTaufiq
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docxJohanesWerluka
 
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptxManajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptxDanielronadi
 
Cancer lung-cancer-indonesian
Cancer lung-cancer-indonesianCancer lung-cancer-indonesian
Cancer lung-cancer-indonesianUmmi Rahmah
 
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxFIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxZweyChan
 
Askep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruAskep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruKampus-Sakinah
 
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docxRahelNoriwari
 

Similar to Implantasi Laring Artificial pada Pasien Karsinoma Laring (20)

Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran) Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Askep Karsinoma Laring
Askep Karsinoma LaringAskep Karsinoma Laring
Askep Karsinoma Laring
 
KELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptx
KELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptxKELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptx
KELOMPOK 3 Epidemiologi penyakit tidak menular (kanker paru).pptx
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
 
Askep ca paru maya
Askep ca paru mayaAskep ca paru maya
Askep ca paru maya
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
 
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA
Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA
Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA
 
Saad ca paru
Saad ca paruSaad ca paru
Saad ca paru
 
Saad ca paru Akper pemkab muna
Saad ca paru Akper pemkab munaSaad ca paru Akper pemkab muna
Saad ca paru Akper pemkab muna
 
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptxManajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
 
PPKParu
PPKParuPPKParu
PPKParu
 
Cancer paru
Cancer paruCancer paru
Cancer paru
 
Cancer lung-cancer-indonesian
Cancer lung-cancer-indonesianCancer lung-cancer-indonesian
Cancer lung-cancer-indonesian
 
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxFIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
 
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptxCa. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
 
Askep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruAskep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paru
 
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

Implantasi Laring Artificial pada Pasien Karsinoma Laring

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laring memainkan peranan sentral dalam mengkoordinasikan fungsi saluran pencernaan dan pernafasan atas termasuk respirasi, berbicara dan menelan. Laring dibagi menjadi supraglotis, glotis, dan subglotis. Laring adalah tempat tersering kedua untuk kasus karsinoma sel skuamosa pada daerah kepala dan leher. Tumor ganas laring hingga saat ini masih menjadi masalah di bidang Ilmu Telinga Hidung Tenggorok- Bedah Kepala dan Leher (Shah. J, 2012). Tumor ganas laring merupakan 1-2% dari seluruh kejadian tumor ganas di seluruh dunia. Pada tahun 2011 diperkirakan 12.740 kasus baru tumor ganas laring di Amerika Serikat dan diperkirakan 3560 orang meninggal. Kasus tumor ganas laring di RS. M. Djamil Padang periode Januari 2011-Desember 2012 tercatat 13 kasus baru dan ditatalaksana dengan laringektomi total sebanyak 6 kasus. Kejadian tumor ganas laring berhubungan dengan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Pada individu yang mengkonsumsi keduanya, faktor resikonya menjadi sinergi dan kemungkinan terjadi kanker lebih tinggi. Sedangkan angka kejadian karsinoma laring di RS Cipto Mangunkusuma Jakarta menduduki urutan ketiga setelah karsinoma
  • 2. 2 nasofaring dan karsinoma hidung dan sinus paranasal (Fardizza F, Rahmi H, 2014). Karsinoma laring merupakan keganasan yang sering terjadi pada saluran nafas dan masih merupakan masalah karena penanggulannnya mencakup berbagai segi. Penyebab karsinoma laring belum diketahui dengan pasti. Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis tumor ganas laring primer yang paling sering ditemukan, yaitu lebih dari 95% kasus. Sisanya tumor yang berasal dari kelenjar ludah minor, neuroepithelial, tumor jaringan lunak dan jarang timbul dari tulang kartilaginosa laring. Meningkatnya insiden karsinoma laring sangat berkaitan dengan merokok dimana seorang perokok memiliki risiko 6 kali lipat untuk menderita tumor kepala dan leher dibandingkan dengan bukan perokok dan lebih banyak terjadi pada laki-laki. Namun, akhir-akhir ini jumlah penderita perempuan semakin meningkat karena adanya kecenderungan makin banyaknya wanita yang merokok. Mortalitas penderita karsinoma laring lebih banyak terjadi pada perokok berat dibandingkan dengan bukan perokok yaitu sekitar 20 kali lipat (Cancer Research UK, 2014). Pasien karsinoma laring biasanya datang dalam stadium lanjut sehingga hasil pengobatan yang diberikan kurang memuaskan, oleh karena itu perlu diagnosis dini untuk penanggulangannya. Secara umum penatalaksanaan karsinoma laring meliputi pembedahan, radiasi, sitostatika ataupun terapi kombinasi, tergantung stadium penyakit dan keadaan umum penderita. Tujuan utama
  • 3. 3 penatalaksanaan karsinoma laring adalah mengeluarkan bagian laring yang terkena tumor dengan memperhatikan fungsi respirasi, fonasi serta fungsi sfingter laring (Debrin. C, 2014). Laringektomi total adalah prosedur pembedahan radikal dimana dilakukan pengangkatan seluruh struktur laring. Prosedur operasi ini digunakan pada penatalaksanaan tumor ganas laring lanjut atau prosedur lanjutan ketika operasi laringektomi parsial dan radioterapi sebelumnya gagal. Penderita karsinoma laring juga beresiko kehilangan suara dan kesulitan berbicara karena tindakan pembedahan laringektomi total, dengan mengangkat pita suara. Masalah dalam menghasilkan suara muncul setelah laringektomi dapat diatasi dengan berbagai cara (F. Ian, 2017). Terapi untuk menghasilkan suara pada pasien paska operasi laringektomi dapat dilakukan cara Esophageal speech atau penggunaan alat bantu seperti pemasangan laring artifisial. Pada Esophageal speech, penderita diajarkan untuk membawa udara ke dalam kerongkongan ketika bernafas dan secara perlahan menghembuskannya untuk menghasilkan suara. Sedangkan pemasangan laring artifisial dibuat dengan menggunakan metode Fistula trakeoesofageal yaitu dengan menggunakan alat berupa katup satu arah yang dimasukkan diantara trakea dan kerongkongan. Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita bernafas,sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami kelainanfungsi,cairandanmakananbisa secara tidaksengaja masuk
  • 4. 4 ke dalam trakea. Suara yang dihasilkan oleh cara tersebut dirubah menjadi percakapan dengan menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah dan bibir. Suara yang dihasilkan lebih lemah dibandingkan suara normal (F. Ian, 2017). Dalam ajaran Islam, apabila sakit dianjurkan berobat sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya (HR. Bukhari). Semua penyakit adalah sebuah cobaan yang mendatangkan pahala jika disikapi dengan sabar dan tawakal, karena segala penyakit yang diberikan merupakan ujian dari Allah SWT dan juga merupakan sunatullah yang didalamnya mengandung rahmat dan hikmah bagi yang menjalaninya. (Zuhroni, 2008) Islam adalah agama yang mengatur dinamika kehidupan umatnya termasuk dalam berobat. Pengobatan yang diperbolehkan menurut Islam harus mengandung tujuan untuk kesehatan dan kesembuhan, selain itu aman jika digunakan, tidak menimbulkan keluhan dan tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan. (Zuhroni, 2008) Dunia kedokteran mengalami kemajuan yang luar biasa. Banyak teknik pengobatan modern yang ditemukan oleh manusia atas izin dari Allah SWT. Salah satunya adalah penggunaan organ tubuh buatan, sperti kaki buatan, tangan palsu, jantung buatan dan lain lain, termasuk penggunaan organ buatan yang menyerupai organ laring dalam tubuh manusia. Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah telah
  • 5. 5 menurunkan penyakit dan obatnya (H.R. Bukhari). Tugas manusia adalah untuk mempelajari dan menemukan cara mengobatinya sebagai bentuk ikhtiar, agar Allah mengizinkan kesembuhan. Laring artifial setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring merupakan salah satu alat terapi rehabilitatif hasil perkembangan teknologi bidang kesehatan yang dilakukan manusia. Maka sekiranya adalah kewajiban dan hak manusia menggunakan segala pemberian Allah, termasuk didalamnya sumber daya alam dan akal pikiran untuk menemukan obat bagi penyakit yang telah diturunkanNya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas Implantasi Laring Artificial pada Operasi Laringektomi pada Pasien Karsinoma Laring ditinjau dari Kedokteran dan Islam. 1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian diatas maka timbul beberapa permasalahan, yaitu: 1. Apa definisi karsinoma laring ? 2. Bagaimana implantasi laring artificial setelah operasi laringektomi pada pasien karsionoma laring ditinjau dari kedokteran ? 3. Bagaimana pandangan Islam mengenai implantasi laring artificial setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring ? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah:
  • 6. 6 1.3.1 Tujuan Umum Mendapatkan pengetahuan tentang implantasi laring artifisial setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring ditinjau dari Kedokteran dan Islam. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mengetahui tentang karsinoma laring . 2. Mengetahui implantasi laring artificial setelah operasi laringektomi pada pasien karsinoma laring ditinjau dari kedokteran. 3. Mengetahui pandangan Islam mengenai implantasi laring artificial pada pasien karsinoma laring setelah operasi laringektomi. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun beberapa hal yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagi Penulis a. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sebagai dokter muslim di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • 7. 7 b. Menambah pengetahuan mengenai implantasi laring artificial setelah operasi laringektomi sebagai terapi rehabilitatif pada pasien karsinoma laring. c. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam menulis ilmiah dan berpikir logis serta aplikatif dalam memecahkan masalah ilmiah d. Menambah pengetahuan mengenai hukum Islam dalam penerapannya di bidang kedokteran sehingga mendukung terciptanya dokter muslim yang baik 2. Bagi Masyarakat a. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penggunaan ditinjau dari Kedokteran dan Islam. b. Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai potensi dan manfaat penggunaan implantasi laring artificial setelah operasi laringektomi. 3. Bagi Universitas YARSI Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi civitas akademika universitas YARSI dan memperkaya perbendaharaan karya tulis di universitas YARSI.
  • 8. 8