1. FINA NOVITA SARI
XII.MIPA
( remedial biologi kelas X.MIPA semester 1)
“ VIRUS ”
I. PENGERTIAN
Virus adalah Mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena
mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat
diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea.
Virus adalah organisme yang berukuran sangat kecil dan memiliki molekul asam nukleat DNA atau RNA yang
terbungkus dalam lapisan pelindung protein ( kapsid ).
Istilah virus biasanya digunakan untuk menyebut jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota, sementara
virus yang menginfeksi sel prokariota (seperti bakteri dan arkea) dikenal sebagai bakteriofag.
Keberadaan virus pertama kali diketahui melalui tulisan ilmiah Dmitri Ivanovsky pada 1892 yang
menguraikan patogen non-bakteri yang menginfeksi tanaman tembakau dan penemuan virus mosaik
tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898. Hingga tahun 2019, lebih dari 6.000 spesies virus
telah dideskripsikan secara rinci, dari total jutaan jenis virus di lingkungan. Virus ditemukan di hampir setiap
ekosistem di Bumi dan merupakan entitas biologis yang paling banyak jumlahnya. Ilmu yang mempelajari
tentang virus dikenal sebagai virologi, sebuah subspesialis mikrobiologi.
2. II. CIRI-CIRI TUBUH VIRUS
A. Ukuran Tubuh Virus
Untuk mengetahui ukuran virus, ada beberapa cara yang dapat diakukan, antara lain sebagai berikut.
1. Observasi langsung menggunakan mikroskop elektron
Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron dan lensa elektromagnetik, sedangkan mikroskop cahaya
menggunakan gelombang cahaya dan lensa kaca. Untuk pengamatan virus, digunakan ekstra atau sayatan
ultratipis dari jaringan makhluk hidup yang terinfeksi. Pengamatan virus dengan mikroskop elektron pertama
kali dilakukan sekitar tahun 1930-an.
2. Filtrasi melalui selaput kolodion yang mempunyai porositas bertingkat
Virus dilewatkan melalui serangkaian selaput yang ukurannya berbeda-beda. Ukuran virus dapat diperkiraan
berdasarkan selaput mana yang bisa dilewati dan selaput mana yang menahan partikel virus.
3. Sedimentasi dalam ultrasentrifugasi
Partikel virus disuspensikan kedalam cairan, kemudian partikel akan mengendap dengan kecepatan yang
sebanding dengan ukuran partikel. Hubungan antara ukuran dan bentuk partikel dengan laju pengendapan
memungkinkan penentu ukuran partikel.
3.
4. 4. Pengukuran perbandingan
Metode ini menggunakan teknik acuan, yaitu membandingkan
ukuran suatu virus dengan ukuran virus tertentu yang dijadikan
sebagian acuan. Contoh virus acuan, antara lain bakterifog yang
memiliki ukuran 10 – 100 nm.
Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil; antara 20 – 300
nm (1 nm = 1/1.000.000 mm). Virus yang berukuran kecil memiliki
diameter tubuh kurang lebih 20 nm (lebih kecil dari ribosom ).
Sementara itu, virus yang berukuran besar memiliki ukuran antara
150 – 300 nm atau lebih.
6. C. Struktur Tubuh Virus
Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan kapsid. Selain itu, virus juga memiliki
struktur tambahan. Asam nukleat ini terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid acid. Secara
umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid.
Struktur Virus
- Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh
kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus
bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau
sub-unit protein. Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai pembungkus
DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
- Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA).
Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya
berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus
influenza, dan virus radang mulut dan kuku.
- Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang.
Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.