Memusikalisasi puisi artinya mengubah puisi menjadi musik dengan mempertemukan puisi dan musik untuk menjadi lagu. Puisi-puisi besar dunia dan Indonesia telah banyak yang diadaptasi menjadi lagu. Ketika membuat musik dari puisi, unsur utama yang harus dipertimbangkan adalah puisi itu sendiri, bukan unsur pelengkap lainnya. Aransemen bisa beragam tergantung pada karakteristik masing-masing puisi.
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
musikalisasi puisi digital 2020
1. Apa & Bagaimana Memusikalisasi Puisi
Ketika puisi menjelma lagu
Reda Gaudiamo
2. “Musikalisasi puisi adalah salah
satu bentuk alih wahana,
yaitu perubahan yang terjadi dari
satu jenis kesenian ke dalam jenis
kesenian lain.”
Sapardi Djoko Damono
3. “Musikalisasi puisi adalah salah satu upaya
untuk lebih mempopulerkan puisi,
mendekatkan puisi kepada banyak orang.”
Sapardi Djoko Damono
4. • Puisi-puisi Johann Wolfgang von Goethe (1749 –1832) dijadikan
musik oleh Mozart hingga Mahler.
• Puisi Chairil Anwar - Cintaku Jauh Di Pulau- dijadikan syair lagu
seriosa oleh FX Soetopo (1960-an); Puisi Aku dan Lagu Biasa,
dijadikan lagu seriosa oleh RAJ Soedjasmin (akhir tahun 1950-an),
• Puisi Rendra dijadikan lagu oleh Mochtar Embut, sejak awal tahun
60-an. Antara lain: Lagu Sepi, Jauh Kekasihku, Permintaan, Surat
Bagi Pacar.
• Bimbo menyanyikan puisi Taufik Ismail sejak awal 70-an.
• Sapardi Djoko Damono mengenalkan istilah musikalisasi puisi 1986,
dan membuat proyek bersama Fuad Hassan di tahun berikutnya.
Musikalisasi Puisi sejak dahulu…
5. Memusikkan puisi.
Membuat puisi menjadi musik.
Artinya, yang menjadi bahan utama adalah
PUISI yang dipertemukan dengan MUSIK,
untuk menjadi LAGU.
Musikalisasi Puisi
6. Selalu ingat yang satu ini:
Bintang utama dalam musikalisasi puisi
adalah puisinya.
Bukan bunyi-bunyiannya/ kostumnya/
gerak tarinya/tata riasnya.
8. #1
BACA puisi yang akan dilagukan.
TEMUKANLAH PUISI yang
“berbicara dan bernyanyi”
ketika kau membacanya.
9. Setelah membaca satu puisi
berkali-kali…
kita sudah bisa menemukan:
- mood
- chord dasar
- tempo
- genre musik (bila diperlukan)
#2
10. Contoh #1
Gadis Kecil
ada gadis kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung
tangan kirinya mengibaskan tangis –
dipinggir padang ada pohon dan seekor burung
– Sapardi Djoko Damono
https://youtu.be/p3McBezVA90
11. Contoh #2
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun
ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
ke manakah pergi
selain mencuci diri
https://youtu.be/YxjOoDfZunU
12. Lagu (nada dan lirik) yang bagus
akan memberi banyak gambar;
sehingga terasa menyaksikan
sebuah film kecil di kepala sendiri.
Tom Petty:
13. 1. Sesuatu yang sederhana hampir selalu
lebih mudah dinikmati dan disukai.
2. Semakin heboh, semakin sulit dimengerti.
3. Semakin banyak unsur pelengkap,
semakin pudar pesona puisinya.
Untuk urusan aransemen:
#3
15. Setiap puisi adalah unik.
Setiap lagu yang muncul
dari puisi itu pun berbeda
satu dengan yang lain.
TIDAK.
16. Tidak semua lagu cocok dengan band lengkap.
Tidak semua lagu bisa pakai gitar akustik saja.
Tidak semua lagu harus dinyanyikan dengan banyak suara.
Konsekuensinya:
17. Apa pun yang jadi pilihan, semua
berpegang pada satu hal: apa yang
diperlukan oleh PUISI itu.
18. Apakah kita bisa membuat lagu dari
sebuah puisi yang telah dikomposisi
oleh orang lain?
Pertanyaannya:
19. BOLEH dan BISA saja.
1. Karena pemahaman atas sebuah puisi
bisa berbeda, seorang dengan yang lain.
2. Karena rasa musikalitas setiap orang
berbeda.
3. Karena puisi itu sifatnya sangat personal.
20. Ketika ragu, bingung…
• Selalu, selalu, selalu kembali kepada puisi yang digarap.
• Puisi yang siap kita jadikan lagu adalah puisi yang
“berbicara” dan “bernyanyi” ketika kita membacanya.
• Ketika puisi tidak memberi kesan, tinggalkan.
• Kalau puisi yang memberi kesan itu adalah puisi wajib, maka
BACA-BACA-BACA dan BACA lagi puisi itu sehingga muncul
pemahaman yang lebih jelas.
• Tidak ada instrumen wajib.
21. Ketika merasa hilang arah…
1. Selalu tanyakan pada diri sendiri, pada kelompok, apa yang
diperlukan puisi yang akan digarap.
2. Jangan terpaku pada satu gaya, karena setiap puisi punya rasa
yang berbeda.
3. Jangan takut mencoba genre berbeda, ketika puisi
mendesakmu melakukan itu –hip hop, blues, folk, klasik….
4. Tidak ada aturan harus pakai suara banyak.
5. Sebagai lagu, hendaknya enak dinyanyikan, nikmat di telinga.