Dokumen tersebut membahas tentang perbankan syariah, termasuk definisi, karakteristik, prinsip-prinsip, fungsi dan peranannya, serta metode penghimpunan dananya. Perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam tanpa mengenal bunga dan berlandaskan prinsip bagi hasil, jual beli, sewa, dan jasa. Fungsinya antara lain sebagai penerima amanah untuk berinvestasi dan penyedia jasa pemb
2. Definisi Perbankan Syariah
Bank merupakan lembaga keuangan yang bertugas menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat
guna memenuhi kebutuhan dana bagi pihak yang membutuhkan,
juga berperan sebagai lembaga intermediasi/perantara bagi
masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan
dana untuk memenuhi kebutuhannya baik untuk kegiatan produktif
maupun konsumtif. Bank menurut kegiatan usahanya ada dua yaitu
bank umum(konvensional) dan bank syariah. Pengertian bank
umum (konvensional) menurut Wiroso (2005), adalah sebagai
berikut :
”Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
secara konvensional dan atau berlandaskan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.”
3. Pengertian bank syariah menurut Muhammad (2005),
dijelaskan bahwa:
“Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Atau dengan kata lain, bank Islam
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariah.” Dari pengertian diatas,
bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah adalah
bank yang menggunakan hukum Islam yang bersumber dari Al
Qur’an dan Al Hadist dalam melaksanakan kegiatan
perbankannya.
4. Karekteristik Bank Syariah
1. Berdasarkan prinsip syariah
2. Implementasi prinsip ekonomi Islam dengan ciri:
Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
Tidak mengenal konsep time-value of money
Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yang diperdagangkan
1. Beroperasi atas dasar bagi hasil
2. Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
3. Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh
pendapatan
4. Azas utama : kemitraan, keadilan, transparansi dan universal
5. Prisnsip Bank Syariah
Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan kegiatannya
berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus
menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan
syariat Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)
Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository)
Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
1. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)
Al-Mudharabah
Al-Musyarakah
1. Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)
2. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
3. Prinsip Jasa (Fee-Based Service)
6. Fungsi dan Peranan
Bank Syariah
Menurut islamic studies of economics group (2007), bank
syariah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi perdagangan
dan jasa (mudharib).
2. Sebagai pengelola investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana
(shahibul maal)
3. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran sebagaimana pada
umumnya dijalankan oleh bank konvensional sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
4. Sebagai pengelola zis dan fungsi sosial lainnya
7. Secara khusus peranan bank syariah dijelaskan oleh
Muhammad (2005), sebagai berikut:
1. Menjadi perekat nasionalisme baru
2. Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara transparan
3. Memberikan return yang lebih baik
4. Mendorong penurunan spekulasi di pasar keuangan
5. Mendorong pemerataan pendapatan
6. Peningkatan efisiensi mobilisasi dana
7. Uswah hasanah implementasi moral dalam penyelenggaraan usaha
bank
8. Salah satu sebab terjadinya krisis adalah adanya Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).”