Dokumen tersebut merangkum program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa STAI Baitul Arqom Al-Islami di Desa Pulosari. Terdapat tiga program utama yaitu pendidikan, sosial keagamaan, dan pemerintahan yang bertujuan memberikan manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan profil desa, program kerja individu dan kelompok, serta faktor penghambat dan pendukungnya.
2. Kelompok 3 KKN Desa Pulosari
Putra
Deden Sofwan
Ismail
Dimas Bagas
Heryanto
Ahmad Qori
Samsul Arifin
Junaedi
Ilham Rahman
Yusuf Saepulloh Abdul Hamid
Jalaludin
Muhammad
Wildan
Muhammad
Irsyad Syakir
Firman Iqbal
Fadillah
3. Kelompok 3 KKN Desa Pulosari
Putri
Neneng Elsani Nurasiyah Jamil Engkom Fitriani Riva Nursa’adah Dini Sopiyah
Desi Nurazizah Siti Aisyah Tiktik Masruroh Ai Hayati Nursiti Sa’diah
4. Tema
Mengajak Masyarakat Untuk Produktif
Serta Peduli Terhadap Kelestarian
Lingkungan
PROFIL DESA
VISI DAN MISI
DOKUMENTASI
PROGRAM KERJA
FAKTOR
PENGHAMBAT
DAN PENDUKUNG,
MASALAH DAN
SOLUSI
BERITA
5. PROGRAM KKN
STAI BAITUL ARQOM
AL-ISLAMI
PROGRAM KERJA,
FAKTOR, MASALAH DAN
SOLUSI
INDIVIDU
PROGRAM KERJA,
FAKTOR, MASALAH DAN
SOLUSI
KELOMPOK
PROGRAM KERJA,
FAKTOR, MASALAH DAN
SOLUSI
UNGGULAN
6. Tentang Desa Pulosari
Negara Republik Indonesia merupakan Negara maritim dan Agraris dimana mayoritas
penduduknya bermata pencaharian nelayan dan petani. Demikian pula halnya dengan penduduk Desa Pulosari,
sejak jaman dahulu terkenal sebagai petani sayur-mayur.
Disamping daerah Pulosari Kecamatan Pangalengan sebagai penghasil sayur-mayur, juga terkenal
sebagai produsen Teh dan Kopi Arabica yang sudah terkenal sejak jaman penjajahan Belanda, dari kedua jenis
Perkebunan ini daerah memiliki sejarah yang khas dan tumbuh sebagai cerita yang turun temurun.
Ketika itu Rd. Aria Natanegara yang menjadi Wedana Banjaran memerintahkan untuk dibuka tanah
hutan disebelah selatan, pembukaan hutan ini mendapat bantuan dari Embah Esti dan Embah Nurbayin.
Selanjutnya terwujudlah sebuah perkampungan yang diberi nama Pangalengan, yang konon nama
tersebut diambil dari istilah pengalengan kopi yang pada waktu itu daerah Pangalengan banyak di tanam dan
di produksi hasil Perkebunan Kopi.
Menurut cerita sejarahwan Desa Pulosari Bapak M. Nana Rukmana, Desa Pulosari merupakan
pemecahan dari desa induk adalah Desa Warnasari desa warnasari dibagi menjadi 5 desa adalah :
Desa Warnasari, Desa Pulosari, Desa Margaluyu, Desa Margamekar, Desa Sukaluyu
8. 1. PENDIDIKAN
2. SOSIAL KEAGAMAAN
3. PEMERINTAHAN
Tiga Program Kerja
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
STAI Baitul Arqom Al-Islami
8
Ketiganya dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada Mahasiswa khususnya dan kepada masyarakat
secara umum
9. -VISI
Mengamalkan Tridarma Penguruan tinggi
-MISI
KASEP (Kerjasama, Agamis, Sosial, Edukasi,
Produkatif)
-MOTTO
PEDAS (Pengabdian dari STAI Baitul Arqom)
KELOMPOK 3
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Desa Pulosari
10. Program Kerja
Individu
● Melaksanakan piket Mahasiswa KKN (Terlaksana)
● Melaksanakan kegiatan bimbingan belajar
● Kegiatan mengajar di sekolah setempat (SD. Diniyah,
PAUD,SLB) (Terlaksana)
● Mengadakan kegiatan Ekstrakulikuler dan Pembiasaan :
- Sholat dhuha
- Pramuka (Terlaksana)
- Menggambar dan mewarnai
- Olahraga (Terlaksana)
- Tari
● Kegiatan membantu masyarakat dibidang peternakan
(Terlaksana)
● Kegiatan membantu masyarakat dibidang pertanian
(Terlaksana)
11. Faktor Penghambat dan Pendukung
Program Kerja Individu
11
Faktor Penghambat :
1. Karena keadaan cuaca
2. Keadaan pemerintahan
3. Keadaan lingkungan
4. Keadaan Geografis
Faktor Pendukung :
1. Kekompakan Masyarakat
2. Keadaan Masyarakat yang Religius
3. Toleransi yang Tinggi dari Masyarakat
4. Penerimaan Masyarakat yang sangat baik
5. Tingkat Pendidikan Masyarakat
12. Masalah dan Solusi dari Program
Kerja Individu
12
Masalah :
1. Jarak yang jauh dari pusat perbelanjaan
2. Belum terlaksananya Bimbingan Belajar secara maksimal
3. Kegiatan Belajar Mengajar di SD Marga Bakti belum maksimal
4. Belum terlaksananya kegiatan memerah sapi karena mulai berkurangnya peternak sapi
disebabkan beberapa faktor.
5. Cuaca yang kurang stabil dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pertanian
Solusi :
1. Satu kali berbelanja untuk kebutuhan beberapa hari
2. Terus mengajak kepada anak-anak dalam kegiatan yang diadakan
Oleh mahasiswa KKN.
3. Mahasiswa berkordinasi dengan pihak sekolah dengan baik secara berkala
4. Mahasiswa mencari alternatif lain dibidang peternakan
5. Mahasiswa mencari alternatif lain dibidang pertanian
13. Program Kerja
Kelompok
● Melaksanakan Kerja Bakti (Terlaksana)
● Berpartisipasi dalam pengelolaan pertenakan sapi
(Terlaksana)
● Berpartisipasi dalam pengelolaan perkebunan (Terlaksana)
● Membantu dalam kegiatan Pemerintahan (Terlaksana)
● Melaksanakan evaluasi kelompok setiap hari Selasa, Kamis,
Sabtu (Terlaksana)
● Ibadah berjama’ah (Terlaksana)
● Melaksanakan kegiatan olahraga jasmani (Terlaksana)
● Melaksanakan kegiatan Isra Mi’raj
● Festival Siswa SD Margabakti
● Kerja sama dengan organisasi dan pemerintahan desa
(Terlaksana)
14. Faktor Penghambat dan Pendukung
Program Kerja Kelompok
Faktor Penghambat :
1. Pemerintahan setempat yang baru dibentuk
2. Masyarakat masih kurang dalam kegiatan olahraga
3. Keadaan cuaca yang berubah-ubah
4. Pembelajaran belum terlaksana secara efektif
5. Beberapa perangkat desa yang belum dilantik
Faktor Pendukung :
1. Sarana Olahraga lengkap
2. Keadaan Masyarakat yang Religius
3. Kekompakan masyarakat
4. Respon dan semangat anak sekolah SD Marga Bakti yang baik
5. Pemerintahan dan lembaga terkait sangat terbuka dalam bekerja sama
15. Masalah dan Solusi dari Program
Kerja Kelompok
Masalah :
1. Baru aktif kembali Organisasi karang taruna di RW
2. Partisipasi masyarakat dalam memperhatikan kesehatan
3. Kegiatan Belajar Mengajar di SD Marga Bakti belum maksimal
4. Belum terlaksananya kegiatan memerah sapi karena mulai berkurangnya peternak sapi
5. Cuaca yang kurang stabil dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pertanian
Solusi :
1. Mahasiswa dan karang taruna mengajak untuk mengaktifkan kembali program yang
tertunda
2. Mahasiswa terus mengajak kepada anak-anak dalam kegiatan tersebu
3. Mahasiswa berkoordinasi dengan pihak sekolah dengan baik secara berkala
4. Mahasiswa mencari alternatif lain dibidang peternakan
5. Mahasiswa mencari alternatif lain dibidang pertanian
17. Faktor Penghambat dan Pendukung
Program Kerja Unggulan
Faktor Penghambat :
1. Karena keadaan cuaca
2. Kebiasaan masyarakat
3. Kesadaran masyarakat
4. Nilai sampah yang rendah di mindset masyarakat
Faktor Pendukung :
1. Keaktifan masyarakat (karang taruna dan ibu-ibu PKK)
2. Keinginan masyarakat untuk pelatihan pengelolaan sampah
3. Dukungan dari berbagai pihak lembaga
4. Kekompakan masyarakat dalam berbagai kegiatan
18. Solusi dari Program Kerja Unggulan
Masalah :
1. Belum tersedianya fasilitas yang memadai
2. Belum adanya edukasi terkait pelatihan dan pengelolaan sampah
3. Gaya hidup masyarakat yang instan
4. Sampah masih menjadi anggapan bernilai rendah
Solusi :
1. Mahasiswa KKN memfasilitasi seminar pelatihan pengelolaan sampah
2. Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya
pengelolaan sampah untuk menjaga kelastarian lingkungan