3. BERKARYA TARI
Eksplorasi : proses berpikir, berimajinasi,
merasakan dan merespon suatu obyek
Rangsang visual
Rangsang auditif
Rangsang ide
Rangsang kinestetik
Rangsang peraba
4. Rangsang visual
Rangsang visual adalah sesuatu yang timbul
dan benda yang di lihat. Rangsang visual
dapat timbul dari pengamatan kalian
terhadap patung, gambar, dll
5. Rangsang auditif
Rangsang yang ditimbulkan dari
mendengar
Rangsang dengar antara lain : musik
iringan tari, musik-musik daerah, suara
kentongan, lonceng gereja, suara deru
mobil, suara-suara yang ditimbulkan oleh
angin, suara manusia, suara hewan
8. Rangsang peraba
Bereksplorasi menggunakan sentuhan.
Sentuhan halus dari bahan sutra, butiran
pasir lembut pantai akan menghasilkan
gerak-gerak yang sangat bervariasi
9. Improvisasi
Improvisasi merupakan suatu kegiatan yang
sangat menunjang dalam proses berkarya
tari.
Ciri khas dari kegiatan ini adalah gerakan-
gerakan yang spontan. Menemukan gerak-
gerak secara kebetulan adalah awal dari
suatu pengembangan kemampuan refleksi
tubuh.
18. Mengapa
Manajemen Seni Pemeran dan
Pertunjukan ?
Maju mundurnya pengelolaan kesenian menjadi salah satu ukuran
keberhasilan industri budaya, dimana seni ada di dalamnya.
Selain faktor teknis, manajemen menjadi tantangan utama pelaku seni
kita.
Untuk mengantisipasi berbagai tantangan dan hambatan, dalam
derasnya arus informasi global.
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Agar munculnya gairah kreativitas potensi seni dan tetap aktif dalam
berkarya
19. Apa Manajemen Pameran dan
Pertunjukan ?
Secara umum kata Manajemen berarti
pengelolaan
Seni pertunjukan, dua kata yang memiliki
satu makna yaitu, ungkapan berbagai
ekspresi seni yang dapat digolongkan
dalam satu kesamaan ungkap : seni tari,
seni musik, seni teater atau gabungan
beberapa unsur seni.
20. KONSEP DASAR MENAJEMEN UMUM DALAM
PENGELOLAAN PAMERAN DAN PERTUNJUKAN
Manfaat Organisasi
Manfaat Manajemen
Proses Manajemen
Manajemen Seni Pertunjukan
21. MANFAAT ORGANISASI
Berkesenian dapat dilakukan secara :
Individu ; menari, bermain musik,
bernyanyi, membaca puisi, melukis,
memahat dll.
Kelompok ; teater, orkestra, drama tari dll.
22. Kelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan
disebut organisasi
Organisasi kesenian penting untuk sebuah ungkapan seni dan
menjadi kebutuhan dalam menjalankan proses berkesenian
Dalam mengelola sebuah pertunjukan seni mustahil untuk tidak
membicarakan perihal organisasi. Hal ini sering dilupakan oleh
pekerja seni
Organisasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada
pencapaian tujuan, jika dibandingkan dengan yang dilakukan secara
individual.
Namun janganlah organisasi seni menjadi tujuan utama. Organisasi
itu penting untuk rambu-rambu pengelolaan, namun karya seni
untuk masyarakat jauh lebih penting.
23. Artinya :
Ditinjau dari aspek non kesenian (manajemen)
dalam pengelolaan seni pertunjukan,
pembentukan grup atau organisasi dapat memberikan
manfaat yang lebih besar kepada pencapaian tujuan,
dibandingkan jika dilakukan secara individu,
asal organisasi bukan merupakan tujuan utama.
24. MANFAAT MANAJEMEN
Pengelolaan seni pertunjukan tradisional kita masih ada
yang dilakukan oleh satu orang dalam organisasi.
Contoh kasus : pimpinan sebagai penulis naskah, mencipta lagu,
mengelola keuangan, memasarkan, bahkan jadi artis, padahal
pengetahuan artistik dan manajemennya sangat minim.
Akibatnya kedua pilar organisasi, yaitu aspek pengelolaan
dan aspek penataan artistik kurang dapat dukungan.
Maka penempatan SDM dituntut sesuai dengan posisi atau
kompetensinya sehingga manfaat manajemen seni menjadi
satu kebutuhan pelaku seni
25. PROSES MANAJEMEN
Dua pilar keberhasilan pengelolaan seni yaitu :
Efektif, dapat menghasilkan karya yang berkualitas
sesuai dengan keinginan seniman dan penonton.
Efisien, menggunakan SDM secara hemat dan rasional.
Hakikat efektif dan efisien dalam seni
pertunjukan adalah, bagaimana dalam
penglolaan sebuah perhelatan seni, tidak ada
pemborosan dan penyimpangan
26. Manajemen adalah bagaiman cara memanfaatkan
masukan (input) untuk menghasilkan karya seni melalui
proses 4-P :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
Jika hal tersebut dilaksanakan maka Pimpinan grup tidak bekerja
seniri
Untuk meningkatkan efektiftivitas dan efisiensi, Pembagian
pekerjaan sesuai dengan minat, bakat
dan kemampuan
Dilakukan mekanisme koordinasi antar anggota
27. Keberhasilan manajemen seni pertunjukan, selain
dituntut proses penataan seni secara artistik harus
baik, juga tidak dapat dikesampingkan faktor non
artistik:
Perencanaan yang matang
Tim kerja yang padu
Penggalangan dana
Pemasaran
Penyediaan logistik
Liputan media masa sebagai tanggung jawab terhadap
publik
Disamping itu pola kepempinan, kepatuhan staf akan
sosok pemimpin, kerjasama, saling menghargai diantara
seniman dan keterbukaan
28. MANAJEMEN SENI PERTUNJUKAN
Pengelolaan seni pertunjukan, merupakan
sekelompok orang yang sepakat bekerja
sama untuk mencapai satu tujuan
bersama
Keterkaitan karya seni, tempat
pertunjukan dan penonton sebagai
penentu keberhasilan proses.
29. Dua hal pokok dalam
pengelolaan seni pertunjukan :
1. Menyiapkan karya seni /tontonan
2. Mendatangkan penonton
30. Masing-masing kerja pokok di
tangani oleh:
1. Kelompok produksi (karya seni)
Produser
Sutradara
Pimpinan Produksi
Penata Artistik
Penata Tari
Penata Musik
Penyusun Naskah
Seniman
31. Kelompok manajemen
panggung :
Penata panggung
Penata suara
Penata cahaya
Penata dekorasi
Pengelola gedung
Kelompok administrasi
:
Bidang keuangan
Bidang pemasaran
Bidang rumah
tangga
Bidang
kesekretariatan
32. Pengelolaan sebuah seni pertunjukan
atau seni lainnya faktor perencanaan
menjadi hal terpenting, struktur uraian
kegiatan (SUK) menjadi salah satu
dasar pegangan.
34. KESIMPULAN :
Keberhasilan manajemen seni pertunjukan dapat
kita lihat :
Pengelolaan seni pertunjukan akan berhasil bila karya
bermutu dapat digelar dan didukung oleh manajemen
yang baik, penyampaian pesan melalui karya seniman
kepada penonton terkomunikasikan, sehingga kepuasan
penonton dan pelaku tercapai, disamping sempurnanya
fasilitas tempat dimana karya seni digelar.
Terlaksananya proses perencanaan pengelolaan yang
dilakukan oleh pihak produksi dan pihak sponsor dana,
secara harmonis
Keberhasilan dirasakan oleh pelaku seni, penikmat atau
sponsor.