Mata kuliah ini memperkenalkan mahasiswa pada pendekatan filosofis dalam memahami organisasi dan manajemen melalui tiga tema yaitu filsafat manajemen, isu-isu kontemporer, dan aspek entrepreneurship. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan dan mengaplikasikan konsep-konsep manajemen secara efektif serta mengevaluasi isu-isu terkini dalam industri.
2. Deskripsi kuliah
• Mata kuliah ini memperkenalkan mahasiswa pada pendekatan filosofis
dalam memahami organisasi dan manajemen.
• Perkuliahan ini akan terdiri dari tiga tema, yaitu:
1 Filsafat Manajemen: Konsep dasar dan tokoh‐tokoh pemikir di1. Filsafat Manajemen: Konsep dasar dan tokoh tokoh pemikir di
bidang manajemen
2. Isu‐isu kontemporer yang berkaitan dengan dunia manajemen
industri dan organisasiindustri dan organisasi
3. Aspek “entrepreneurship” dan “corporate entrepreneurship” atau
“intrapreneurship” dalam organisasi dan manajemen.
• Selama sesi‐sesi ini, kita akan mendiskusikan secara aktif mengenai
bagaimana memanfaatkan berbagai lensa filosofis untuk memahami
fenomena organisasi dan secara kritis merefleksikan pandangan yang adafenomena organisasi dan secara kritis merefleksikan pandangan yang ada.
• Tema terakhir akan berkonsentrasi lebih tajam pada pengelolaan
organisasi dengan manajemen yang berlandaskan entrepreneurship.
3. Tujuan kuliah
Mahasiswa diharapkan dapat:
Tujuan kuliah
• Menjelaskan, mengaplikasikan dan mengembangkan konsep‐
konsep pemikiran manajemen yang inovatif secara efektif dan
efisien agar memiliki keunggulan kompetitif sertaefisien agar memiliki keunggulan kompetitif serta
keberlanjutan.
• Mengevaluasi isu‐isu kontemporer yang berkaitan dengan dunia
industri dan organisasi serta memiliki kesiapan dalam
menghadapi tantangan trend baru dalam perkembangan
teknologi dan industri 4.0 serta mengubah tantangan yang adateknologi dan industri 4.0 serta mengubah tantangan yang ada
menjadi sebuah peluang.
4. Buku Referensi
• Daniel A Wren Arthur G
Buku Referensi
Daniel A. Wren, Arthur G.
Bedeian ‐ The Evolution of
Management Thought ‐
John Wiley & Sons (2006)
• John R Schermerhorn ‐
Exploring management ‐
Wiley (c2012)
M Wit l A Hi t• Morgen Witzel ‐ A History
of Management Thought ‐
Routledge (2012)Routledge (2012)
5. BagianBagian 1:1:
Fil f tFil f t M jM jFilsafatFilsafat ManajemenManajemen
KonsepKonsep dasardasar dandanpp
tokohtokoh--tokohtokoh pemikirpemikir
didi bidangbidang manajemenmanajemendidi bidangbidang manajemenmanajemen
6. FILSAFAT MANAJEMENFILSAFAT MANAJEMEN
Filsafat
Philein = cinta (hasrat kemauan atau keinginan yangPhilein cinta (hasrat, kemauan atau keinginan yang
besar, berkobar-kobar, sungguh-sungguh)
Sophia = kebijakan (kebenaran sejati atau kebenaran
yang sungguh-sungguh)yang sungguh sungguh)
Filsafat = hasrat, kemauan, atau keinginan akan
kebenaran sejatikebenaran sejati
Filsafat:
Suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan
memberikan serangkaian prinsip‐prinsip untuk memecahkan
problema‐problema yang ada berhubungan pencapaian tujuan p p y g g p p j
tertentu..
7. Unsur‐unsur filsafat :
1. suatu tujuan tertentu
2 b b il i b h b d t j t b t2. beberapa nilai yang berhubungan dengan tujuan tersebut.
3. keyakinan pada pihak penganut, bahwa nilai‐nilai dan tujuan akhir
adalah bernilai untuk dikejar.
il f jFilsafat Manajemen
Adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang
memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan terhadap
problem manajerialproblem manajerial.
Faktor‐faktor dalam
Filsafat Manajemen:j
1. Kepentingan umum
2. Tujuan usaha
3. Pimpinan pelaksana
4. Kebijakan
5. Fungsi
6. Faktor dasar
7 Struktur organisasi7. Struktur organisasi
8. Prosedur
9. Moral kerja
8. Filsafat ManajemenFilsafat Manajemen
Filasafat idealisme (suatu keadaan yang amat
sempurna yang menjadi pola dari segala sesuatusempurna yang menjadi pola dari segala sesuatu
yang kita dapati di dunia ini), filsafat ini
diterapkan dalam manajemen marxis dan p j
codetermination yang popular di Negara sosialis,
Jerman & Skandinavia.
Filsafat realisme (dunia ini dan segala sesuatu
yang terdapat di dalamnya adalah kenyataan
yang tidak dapat dibantah) filsafat ini beriringanyang tidak dapat dibantah), filsafat ini beriringan
dengan revolusi industri Inggris yang disusun
Frederick W. Taylor.y
9. Filsafat neo‐thomisme ( kenyataan itu rasio, keadaan,
d T h d k k b d l h i i i ldan Tuhan sedangkan kebenaran adalah intuisi, segala
sesuatu yang masuk akal dan yang diwahyukan Tuhan)
banyak dipraktikan oleh manajemen katholik yang y p j y g
merujuk pada bible
filsafat pragmatisme (pengalaman dan segala sesuatu
d t di l i l h i k b d tyang dapat dialami oleh manusia, keberanaran dapat
dilihat dari pendapat umum) yang banyak merujuk
pada manajemen yang berlaku umum melalui opini p j y g p
public.
filsafat eksistensialisme (kenyataan adalah eksistensi
t k d i it k b d l hatau keadaan yang menyerupai itu, kebenaran adalah
pendapat yang sejalan dengan pandangan pribadi
seseorang), peran manusia menjadi perhatian utama.
10. Epistemologi Prinsip‐Prinsip Manajemen :Epistemologi Prinsip Prinsip Manajemen :
1 Prinsip Efisiensi dan Efektivitas1. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
2. Prinsip Pengelolaan
3 i i l l3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
5. Prinsip Kerja Sama
11. Epistemologi Prinsip‐Prinsip Manajemen :
1. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Secara epistemologis prinsip efisiensi dan efektivitas pada
Epistemologi Prinsip Prinsip Manajemen :
Secara epistemologis, prinsip efisiensi dan efektivitas pada
umumnya bersumber dari nilai‐nilai budaya yang dianut oleh
organisasi.
2. Prinsip Pengelolaan
Secara epistemolois, pengelolaan bersumber dari perencanaan,
sedangkan perencanaan bersumber dari keiinginan, harapan, visi g p g , p ,
dan misi organisasi.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
S fil fi i i t t di li d i h k dSecara filosofis, prinsip pengutamaan tugas digali dari hak dan
tanggung jawab manusia sebagai individu, manusia sebagai bagian
dari kelompok dan organisasi, manusia sebagai makhluk sosial,
t i b i j b t k d d k f i dserta manusia sebagai jabatan, wewenang, kedudukan, fungsi dan
peranannya.
12. Epistemologi Prinsip‐Prinsip Manajemen :
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Epistemologi Prinsip Prinsip Manajemen :
p p p y g
Prinsip kepemimpinan yang efektif berkaitan dengan cara
pengambilan keputusan.
5. Prinsip Kerja Sama
Secara epitemologis prinsip kerja sama digali dari aksiomaSecara epitemologis, prinsip kerja sama digali dari aksioma
bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat
melanjutkan kehidupannya jika tidak dibantu oleh orang lain.
13. O i i P i iOrganisasi Pemimpin
• Sekumpulan orang
• Kerja sama
• Tujuan
• Ilmu
Manajemen • Seni
• ProfesiProfesi
14. Manajemen sebagai IlmuManajemen sebagai Ilmu
Pengetahuan (Knowledge)
Keseluruhan dari fakta‐fakta, nilai‐nilai, asas‐asas dan
keterangan keterangan yang diperoleh melalui belajarketerangan‐keterangan yang diperoleh melalui, belajar,
penelaahan, ilham, intuisi dan pengalaman.
Ilmu (Science)
Suatu kumpulan pengetahuan yang telah diorganisasikanSuatu kumpulan pengetahuan yang telah diorganisasikan
secara sistematis dan telah diuji kebenarannya melalui
pengamatan atau percobaan dengan cermat dan teliti.
15. Kapan Pengetahuan disebut ilmu?Kapan Pengetahuan disebut ilmu?
Ciri/syaratnya : Objek MateriCiri/syaratnya :
• Punya Objek Pengenal
• Punya Metode
Objek Materi
Obj k F
Manusia, alam
• Punya Metode
• Punya Sistematika
• Bersifat Umum (Universal)
Objek Forma
Titik pusat perhatian dari
objek materi secaraBersifat Umum (Universal) j
khusus yang akan dapat
membedakan suatu ilmu
dengan yang lainnya
Metode
Cara kerja atau alat dan prosedur untuk
mengungkapkan suatu objek sehingga
memperoleh pengetahuan yang benar
16. Sistematika
Semua keterangan/fenomena dari objek yang meterinya
disusun urutannya secara teratur/runtut harmonis dan
terpadu dalam satu kesatuanterpadu dalam satu kesatuan
U i lUniversal
Konsep, teori, prinsip, tekniknya dapat dipakai dan
diterapkan pada setiap organanisasi kerja sama yang
memerlukannya
17. Ilmu
Ilmu Murni (Pure Science)
Ilmu
(The Liang Gie)
Ilmu Terapan (Applied Science)
Ilmu Murni (Pure Science)
Bersifat menciptakan teori‐teori dasar yang merupakan tujuan pokoknya,
t k ki f t d l k hid ktisementara kemungkinan pemanfaatannya dalam kehidupan praktis
merupakan persoalan kedua atau bahkan dianggap berada di luar relevansi
ilmu‐ilmu jenis ini.
Ilmu Terapan (Applied Science)
B d l i i i d b d bidBerpusat pada relevansi teori‐teori dasar tersebut dengan bidang terapan
tertentu.
Ilmu Murni (Pure Science)Ilmu Murni (Pure Science)
Ilmu Terapan (Applied Science)
Mendasari
18. Manajemen …
Il M i t T ?Ilmu Murni atau Terapan ?
• Sebagai suatu disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran
di d d l dik di i i i dyang disandang dalam predikat dimensi teoritis dan
metodologi, yang harus diuji dan dibuktikan berdasarkan
fakta/data secara objektif akan kebenaranya.
Oleh karena itu manajemen sebagai ilmu penting untuk
dikembangkan, agar didapatkan kebenaran ilmu.
• Sebagai ilmu terapan, manajemen harus peduli dengan
fungsi sosialnya di masyarakat (Mempunyai kegunaan yangfungsi sosialnya di masyarakat (Mempunyai kegunaan yang
dapat dipakai dalam setiap organisasi untuk mencapai
tujuannya).
Sebagai ilmu, manajemen merupakan objek studi
19. Manajemen sebagai SeniManajemen sebagai Seni
Ilmu manajemen akan dapat dipelajari dan diaplikasikan denganj p p j p g
penyesuaiannya sebagai suatu keahlian , kemahiran atau
keterampilan yang dapat dipakai dalam kehidupan manusia.
Sebagai suatu seni,
manajemen merupakan
i d hsuatu siasat dan usaha
tata kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentumencapai tujuan tertentu.
20. PENDAPAT PARA AHLI (DEFINISI MANAJEMEN)
•Lawrence A. Appley = “keahlian untuk menggerakan orang untuk
melakukan suatu pekerjaan” (the art of getting thing done through people)
•George R. Terry = suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang‐orang kearah tujuan‐
tujuan organisasional atau maksud‐maksud yang nyata
•Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain
•Ricky W. Griffin = manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
•James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
21. ILMU MANAJEMEN :
Suatu kumpulan pengetahuan yang disistimatisasikan yang dikumpulkan dan
diterima sehubungan dengan pengertian tentang kebenaran‐kebenaran
universal mengenai manajemen
Unsur‐unsur Manajemen ( H. FAYOL )
Sebagai fungsi‐fungsinya :
MerencanakanMerencanakan
Mengorganisasi
Memimpin
M k di i Mengkoordinasi
Mengendalikan
Dalam perkembangannya fungsi tsb diringkas menjadi 4:
Planning,Organizing,Actuating,ControllingPlanning,Organizing,Actuating,Controlling
22. Tool of Management (6M)Tool of Management (6M)
• MenMen
• Money
i l• Material
• Machine
• Method
• MarketMarket
23. PROSES MANAJEMEN DALAM SELURUH KERANGKANYA
UNTUK MENCARI HASILUNTUK MENCARI HASIL
Faktor‐faktor Lingkungan
S b b Fil f t P f kti it H il h il
Sosial, Pemerintah, Pendidikan
Sumber‐sumber
Dasar (6 M)
Man
Money
Material
Machine
Filsafat
Manajemen
Nilai‐nilai
Keyakinan
Sikap
Proses
Manajemen
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
efektivitas
Manajemen
Pekerjaan
Tempat
Waktu
Metode
Hasil‐hasil
Manajemen
Individual
Kelompok
Perusahaan
Masyarakat Machine
Method
Market
Controlling Metode
yang tepat
Masyarakat
Ekonomis Teknologis
24. Tingkatan Manajemen
( l)(Manajement Level)
Manajer lini garis pertama (first line) adalah tingkatan Manajer lini garis‐pertama (first line) adalah tingkatan
manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga‐tenaga operasional.
Dan mereka tidak membawahi manajer yang lainDan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen
menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu
organisasi Para manajer menengah membawahi danorganisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan‐kegiatan para manajer lainnya
kadang‐kadang juga karyawan operasional.
Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang
relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas
manajemen keseluruhan dari organisasi.
25. KETRAMPILAN MANAJER
Ketrampilan konseptual (conceptional skill)= Manajer tingkat atas (top
manager)
Ketrampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)= manajemen
atas, menengah, maupun bawah.
Ketrampilan teknis (technical skill)= manajer pada tingkat yang lebih rendah.
MANAJEMEN TINGKAT PUNCAKMANAJEMEN TINGKAT PUNCAK
MANAJEMEN TINGKAT MENENGAH
MANAJEMEN TINGKAT PERTAMA/SUPERVISI
MANAJEMEN NONSUPERVISI
Ricky W. Griffin menambahkany
• Ketrampilan manajemen waktu
• Ketrampilan membuat keputusan
26. Azas Organisasi
Pedoman untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif dan efisienAzas Organisasi organisasi yang efektif dan efisien
SPIRO• Perumusan Tujuan
• Pembagian Tugas Pekerjaan
• Pendelegasian Kekuasaan
SPIRO
• Specific
• Pay Off ‐ Oriented
• Pendelegasian Kekuasaan
• Rentang Pengawasan
• Tingkat Pengawasan
• Intrinsically Rewarding
• Realistic
Ob bl
Syarat Penyusunan Tujuan Organisasi
• Observable
John E. Johes
y y j g
1. Spesific 4. Challanging
2. Realistic 5. Measurable
3. Moderate Risk 6. Time Phased
27. Unsur Pendelegasian
Pembagian Tugas
Untuk menjamin kelancaran
Pembagian Tugas
pekerjaan
Delegasi Kekuasaan
Pelimpahan kekuasaan kepada
bawahan untuk menjalankan tugas
yang dibebankan mengingat yang
bersangkutan terikat denganbersangkutan terikat dengan
tanggung jawab mengenai tugas
tersebut
28. Manajemen Proses mengintegrasikan dan
k d k k k
j
mengkoordinasikan kegiatan‐kegiatan
kerja dalam rangka mencapai tujuan
yang efektif dan efisien dengan
menggunakan orang lainmenggunakan orang lain
Proses Manajemen
Serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang
dilakukan secara terus menerus
Dalam istilah manajemen terkandung dua pengertian :
1. Suatu Pekerjaan (Job)1. Suatu Pekerjaan (Job)
2. Suatu Jabatan (Position)
29. PEOPLE, MANAGEMENT, AND ORGANIZATIONS
The state of nature :
G l it f THE CULTURAL ENVIRONMENTGeneral scarcity of
resources and hostility in
nature
THE CULTURAL ENVIRONMENT
Economic, social, and
l l d f
Gives rise to
Economic, social, andTo satisfy need
political needs of
people
The management of
Economic, social, and
political organizations
To satisfy need,
people form
State‐of‐the‐art technologyThe management of
organization facilitates
satisfaction of people’s needs
State of the art technology
influences how organizations
engage in
Management – the activity which performs
certain functions in order to obtain the effective
acquisition, allocation, and utilization of human
efforts and physical resources in order to
accomplish some goal.
30. PENDEKATAN SISTEM KEPADA MANAJEMEN
‐ Manusia
‐ Modal
‐ Pegawai
‐ Konsumen
‐ Pemegang
saham
‐ Variabel luar
dan informasi
INPUT
‐ Managerial
‐ Teknologi
‐ Pemasok
(supplier)
‐ Pemerintahan
‐ Masyarakat
‐ Kesempatan
‐ Pembatas
‐ Lain‐lain
PROSES TRANSFORMASI MANAJERIAL
Perencanaan
Sifat
perencanaan
Kebijaksanaan
strategi
Berorganisasi
Sifat organisasi
Pembagian
dalam
departemen
Li i d t f
Pengisian jabatan
Sifat penempatan
tenaga
Seleksi para
manajer
P il i
memimpin
Faktor manusia
Motivasi
Kepemimpinan
Komunikasi
Pengendalian
Sistem & proses
pengendalian
Teknik
pengendalian
SISTEM
Objektif
Berpremis
Pengambilan
keputusan
Perencanaan
f k if
Lini dan staf
Desentralisasi
Keputusan
panitia dan
kelompok
Berorganisasi
f k f
Penilaian
terhadap para
manajer
Perkembangan
organisasi dan
manajer
Perencanaan
pengendalian
operasi
Pengendalian
prestasi
MPERBARUI
efektif efektif
SISTEM KOMUNIKASI
MEM
SISTEM KOMUNIKASI
‐ Produksi
Pelaporan
‐ Kepuasan
Integrasi tujuan
OUTPUT
‐ Pelaporan
‐ Laba
‐ Integrasi tujuan
‐ Lain
PENDEKATAN SISTEM KEPADA MANAJEMEN
31. Sejarah dan Evolosi Pemikiran Manajemen
Kapan sebenarnya “Manajemen” itu mulai ada ?
Menunjukkan bahwa di Mesir sejarahMenunjukkan bahwa di Mesir, sejarah
jaman dahulu kala sudah ada “manajemen” ;
telah ada serangkaian kegiatan yang diatur
sedemikian rupa , mengikuti tahapan-
t h t l h di i k j ditahapan yang telah disiapkan, menjadi
sebuah bangunan piramida, yang
telah melibatkan ribuan manusia.
Berdiri sepanjang ribuan km di Cina ;
menunjukkan ada kegiatan m’men
sehingga bangunan yang kokoh ini tetapsehingga bangunan yang kokoh ini tetap
dapat bertahan sampai hari ini
Menunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan ilmu baruMenunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan ilmu baru,
bahkan dalam konsep yang paling tradisional-pun sudah dikenal dan
dilaksanakan oleh orang-orang terdahulu
33. SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
PERIODE WAKTU ALIRAN MANAJEMEN KONTRIBUTORPERIODE WAKTU ALIRAN MANAJEMEN KONTRIBUTOR
1771 - 1871 Awal Teori Manajemen R. Owen, Charles Babage
1870 1930 M j Il i h F Ta lo F ank & Lilian1870 - 1930 Manajemen Ilmiah Fw. Taylor, Frank & Lilian
Gilberth, Henry Ganti,
Harington Emerson
1900 - 1930 Teori Organisasi Klasik Henry Fayol, James. D1900 1930 Teori Organisasi Klasik y y ,
Money, Marry Porker
Follet, Herbert Simon,
Chester J. Benard, Gantt
b H th St di Elt1930 - 1940 Hubungan Manusiawi Hawthorne Studies, Elton
Mayo, Fritz Roethlisberger,
Hugo Munsterberg
1940 - 2000 Manajemen modern Abraham Maslow, Chris1940 2000 Manajemen modern ,
Argyris, D. Mc. Gregor, Edgar
Schein, D. MC. Cleland, R.
Blake & J. Mouton, Ernest
Dale, Peter Drucker, dsb
2000 - Now Manajemen
Entreprenurial
Schumpeter, Saras
Sarasvathy, Tim Brown
34. Perbandingan teori manajemen
FilosofiFilosofi EkonomiEkonomi &&
teknologiteknologi
AdministrasiAdministrasi &&
organisasiorganisasi
SistemSistem
kemanusiaankemanusiaan
IlmuIlmu
pengetahuanpengetahuan
SasaranSasaran &&
hasilhasil
Focus Pekerjaan
yang
diselesaikan
Kekuasaan Kebutuhan
manusia
Informasi
dan
keputusan
Situasi dan
kondisi
Prinsip
atau
k
Spesialisasi
Tata cara
k j
Mendelegasikan
kekuasaan dan
j b
Seleksi
Pembinaan
K
Pengambilan
keputusan
M d l d
Perhatian
terhadap
dkonsep kerja
Ekonomi
tanggungjawab
Kesatuan
perintah
Jenjang jabatan
Kepuasan
kerja
Pengalaman
kerja
Model dan
simulasi
sasaran dan
hasil.
Perhatian
terhadapj g j
Koordinasi
Rentang
pengawasan
j p
sitiuasi
Potensi
manusia
35. Filosofi Ekonomi &
teknologi
Admninistra
si &
System
kemanusiaan
Ilmu
pengetahuan
Sasaran &
hasilteknologi si &
organisasi
p g hasil
Latar
belakang
Ekonomi
Teknologi
Hukum, Ilmu
kemiliteran
Sosiologi
Psikologi
Operation
research
Filsafat
Ilmu prilakubelakang Teknologi
proses
Teknologi
industri
kemiliteran,
Ilmu politik
Psikologi
Ilmu prilaku
research
Ilmu pasti
Komputerisasi
Teori
Ilmu prilaku
Ergonomika
Operation
research
komunikasi
cybernetics
Pembinaan
organisasi
Pertimbangan Efisiensi = Undang- Karyawan Mudah Penyesuaian
dasar 0/1 undang
Kestabilan
dapat mencapai
puncak
kemampuan
diterapkan SDM terhadap
persyaratan
kerja dapat
mencapaimencapai
sasaran dan
hasil optimal
Para ahli Fredrick W. Henry Fayol Elton mayo Norbert WienerBerbagaiPara ahli Fredrick W.
Taylor
(1898)
Henry Fayol
(1916)
Elton mayo
(1946)
Norbert Wiener
(1950)
Berbagai
sumber
(1963)
36. Evolusi Teori Manajemen (1)Evolusi Teori Manajemen (1)
• Aliran Manajemen Ilmiah (scientific Management Theory)
Tokoh:
Frederick A Ta lor (1856 1915)‐ Frederick A. Taylor (1856‐1915)
‐ Henry L.Gantt (1861‐1919)
‐ Frank B. Gilberth (1868‐1924) & ( )
Lilian M. Gilberth (1878‐1972)
k il i h d b ik k l k kMenerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan
tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi
pekerja. Tujuannya adalah kebutuhan untuk meningkatkan
d kproduktivitas
37. Evolusi Teori Manajemen (2)Evolusi Teori Manajemen (2)
• Teori Organisasi Klasikg
Tokoh :
‐ Henry Fayol (1841‐1925)
‐Max Webber (1864‐1920)
‐ Mary Parker Follett (1868‐1933)
‐Chester I Barnard (1886‐1961)Chester I. Barnard (1886 1961)
Menumbuhkan kebutuhan untuk menemukan pedoman
pengelolaan organisasi kompleks.
38. Evolusi Teori Manajemen (3)Evolusi Teori Manajemen (3)
Ali Ti k h L k O i i d l h M i• Aliran Tingkah Laku : Organisasi adalah Manusia
Tokoh : (behavioral scientist)
El M (1880 1949)Elton Mayo (1880‐1949)
Abraham Maslow
Douglas McGregor
Aliran tingkah laku muncul sebagai akibat dari pendekatan klasik tidak berhasilAliran tingkah laku muncul sebagai akibat dari pendekatan klasik tidak berhasil
mencapai produksi efisien dan harmoni di tempat kerja yang memadai. Pada
Aliran ini, digolongkan 2 pendekatan yaitu : Gerakan hubungan manusia dan
Pendekatan ilmiah Tingkah laku g
39. Evolusi Teori Manajemen (4)Evolusi Teori Manajemen (4)
• Aliran ilmu ManajemenAliran ilmu Manajemen
pendekatan masalah manajemen dengan
penggunaan teknik matematik untuk membuatp gg
model, menganalisis dan menyelesaikan.
(Management science school)
• Riset Operasi (Operational research) : teknik matematik
untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan
masalah manajemenmasalah manajemen.
40. Evolusi Teori Manajemen (5)Evolusi Teori Manajemen (5)
Perkembangan Muthakir Teori Manajemen
• Pendekatan Sistem :Pendekatan Sistem :
Pandangan organisasi sebagai sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian bagiandipersatukan dan diarahkan dari bagian‐bagian
yang saling berkaitan.
Kata kunci : Subsistem sinergi open system & close systemKata kunci : Subsistem, sinergi, open system & close system,
System boundary, flows, feedback(umpan balik).
41. Lanjutan…j
• Pendekatan kontigensi
Pandangan bah a teknik manajemen ang paling baikPandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik
memberikan kontribusi untuk mencapai sasaran organisasi
mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.
Pandangan ini sering juga disebut pendekatan situasional.
• Pendekatan Keterlibatan Dinamik (dinamik
engagement)engagement)
Pandangan bahwa waktu dan hubungan manusia mendesak
manajemen untuk memikirkan ulang pendekatan tradisional
dalam menghadapi perubahan yang terus menerus berlangsung
dan cepat.
42. Presentasi MahasiswaPresentasi Mahasiswa
Mahasiswa mempresentasikan di kelas tentang tokoh‐tokoh manajemenMahasiswa mempresentasikan di kelas tentang tokoh tokoh manajemen
beserta pemikiran dari tokoh tersebut. Powerpoint (PPT) maksimal 12
halaman dengan font size 20. Penilaian dilakukan saat presentasi.
1. Taylor & Gilbreths, Henry Gantt & Henri Fayol
2. Max Weber, Goodrich, Mary Parker Follett
3. Henri Ford dan Urwick, Elton Mayo & Eksperimen Hawthorne3. Henri Ford dan Urwick, Elton Mayo & Eksperimen Hawthorne
4. Alfred Sloan, Abraham Maslow, Peter Drucker
5. Frederick Herzberg, Douglas Mc Gregor & Fritz Schumacher
6. Braverman, Ouchi, Handyy
7. Geert Hofstede, Ohmae, Rosabeth Kanter
43. Bagian 2: Isu kontemporer
Seputar Manajemen
1. Industry 4.0
2 Globalisasi2. Globalisasi
3. Artificial Intelligence
4. E‐Commerce4. E Commerce
5. Disruptive Innovation
6. Entrepreneurship6. Entrepreneurship
7. Intrapreneurship
44. Industry 4.0y
Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya,
industri akan semakin kompak dan efisien. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain p j p g , p
terdapat berjuta tantangan yang harus dihadapi, misalnya berkurangnya Sumber Daya
Manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
45. Globalisasi
• GLOBALISASI dapat didefinisikan sebagaiGLOBALISASI dapat didefinisikan sebagai
suatu proses atau situasi di mana berbagai
pihak di seluruh dunia dapat semakin
mudah melakukan interaksi tanpa harus
dibatasi lagi dengan batas‐batas regional
atau geografis sebuah negara misalnya.
• Kita dapat memiliki sebuah organisasi bisnis
di negara lain, ataupun orang lain dari
negara lain dapat semakin mudah memiliki
aset sebuah perusahaan dinegara lainnya
dan menjual produk kenegara lainnya lagidan menjual produk kenegara lainnya lagi.
• Perbedaan kultur, budaya, politik, dan lain
sebagainya kerap kali menjadi kendala
dalam proses globalisasidalam proses globalisasi.
46. A I [ ifi i l lli ]A.I. [Artificial Intelligence]
Diprediksi dalam kurun waktu 50
tahun ke depan, produk AI sudah
hampir mampu mengganti seluruh
era manusia. Tantangannya,
seberapa jauh ancaman tersebut,
dan apa yang harus dilakukan oleh
organisasi, baik sektor korporasi
maupun publik, dalam
mengembangkan sumber dayamengembangkan sumber daya
manusia (SDM), terutama dalam hal
leadership dan skills.
47. E‐commerce merupakan bagian dari e‐
business, tidak hanya sekadar perniagaan
tetapi juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan
dan lain‐lain. Ini membuat perubahan
besar dalam sistem industri dan
organisasi. Tantangan yang dihadapi juga
banyak mulai dari aspek logistikbanyak, mulai dari aspek logistik,
pembayaran hingga karakter pelanggan.
48. Disruptive Innovationp
Teori Disruptive Innovation oleh
Profesor Harvard Business School
Clayton M. Christensen dengan
b b k d hbeberapa rekan pada tahun 1995.
Inovasi disruptif adalah inovasi yang
membantu menciptakan pasar baru,
mengganggu atau merusak pasar yangmengganggu atau merusak pasar yang
sudah ada, dan pada akhirnya
menggantikan teknologi terdahulu
tersebut Kehadiran Netflix Ubertersebut. Kehadiran Netflix, Uber.
Iphone dengan Apple Store‐nya, adalah
contoh inovasi disruptif.
49. Entrepreneurshipp p
Entrepreneurship tak bisa lepas dari
Start‐Up Business. Menurut DavidStart Up Business. Menurut David
McClelland, suatu negara untuk
menjadi makmur minimum jumlah
entrepreneur 2%. Organisasi yang
entrepreneurial juga menjadi sebuah
tuntutan di masa kini. Hal ini
membutuhkan kesiapan struktur dan
gaya manajemen tersendiri.
50. Intrapreneurshipp p
Di sebuah organisasi, adakalanya kita temukan seorang yang jeli melihat peluang
pengembangan bisnis. Inilah intrapreneurship, yaitu karyawan yang bekerja dalampengembangan bisnis. Inilah intrapreneurship, yaitu karyawan yang bekerja dalam
perusahaan (bukan pendiri usaha) mencetuskan ide serta menciptakan produk,
layanan, atau proses yang mampu meningkatkan nilai perusahaan dengan didasari
semangat pengambilan risko terukur, kreativitas, dan inovasi. Guna menumbuhkan
motivasi dan semangat dedikasi ini, karyawan harus dibekali dengan tiga hal, yaitu
kebebasan, fleksibilitas, dan sumber daya. Sayangnya, belum banyak perusahaan
yang mau dan/atau mampu menyediakan ketiga hal ini.
51. Presentasi MahasiswaPresentasi Mahasiswa
Mahasiswa mempresentasikan di kelas membahas isu‐isu kontemporer
seputar yang berkaitan dengan manajemen, sesuai dengan topik bahasan.
Ad j h ik b h k j h h i Ti i h iAda tujuh topik bahasan untuk tujuh mahasiswa. Tiap‐tiap mahasiswa
membahas satu topik sesuai urutan nomor. Mahasiswa diwajibkan membuat
rangkuman salah satu dari jurnal yang telah disediakan (bisa dipilih sendiri)
dan bebas mengunakan jurnal yang lain untuk referensi tambahan jikadan bebas mengunakan jurnal yang lain untuk referensi tambahan jika
diperlukan. PPT maksimal 12 halaman dengan font size 20. Penilaian
dilakukan saat presentasi..
(1) Industry 4.0
(2) Globalisasi
(3) Artificial Intelligence(3) Artificial Intelligence
(4) E‐Commerce
(5) Disruptive Innovation
(6) Entrepreneurship( ) p p
(7) Intrapreneurship
52. Bagian 3: EntrepreneurshipBagian 3: Entrepreneurship
dan Intrapreneurshipp p
• Prinsip Efektuasi
• Dynamics of Internalization Interaction and Actualization (DIIA)• Dynamics of Internalization, Interaction, and Actualization (DIIA)
• Intrapreneur Bintang (IB)
53. Apa itu EFEKTUASI?
• Efektuasi adalah seperangkat prinsip‐
prinsip pengambilan keputusan yangprinsip pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh entrepreneur dalam
menghadapi situasi tidak pasti.
• Alternatif lain dari efektuasi adalah
k li ( li )kausalitas (causality), yang
menggambarkan pengambilan
keputusan yang berdasarkan pada
Saras D. Sarasvathy
Darden Graduate School of keputusan yang berdasarkan pada
prediksi.
Business. University of Virginia.
Sarasvathy melakukan riset dan
mengembangkan teori efektuasi.
54. Causation vs. Effectuation
Causation
• Fokusnya adalah pada pencapaian tujuan yang diinginkanFokusnya adalah pada pencapaian tujuan yang diinginkan
melalui seperangkat kekayaan/cara tertentu yang diberikan.
Berusaha mencari dan memilih taktik yang mendasarkan
pada teori manajemen yang paling baik. Pemikir kausal
percaya bahwa "Jika saya bisa memprediksi masa depan,
saya dapat mengendalikannya.“
Eff iEffectuation
• Fokusnya adalah pada penggunaan seperangkat
kekayaan/cara yang berkembang untuk mencpai sasaran‐y / y g g p
saran baru dan berbeda. Efektuasi membangkitkan proses
kreatif dan taktik transformatif. Pemikir efektual percaya
bahwa “Jika saya bisa mengendalikan masa depan, saya
id k l dik i h l i “tidak perlu memprediksi hal itu.“
55. Prinsip Efektuasi
Bird in Hand PrincipleBird in Hand Principle
Affordable Loss PrincipleAffordable Loss Principle
Lemonade PrincipleLemonade Principle
Crazy Quilt PrincipleCrazy-Quilt Principle
Pilot in the Plane PrinciplePilot-in-the-Plane Principle
57. 2. Affordable Loss Principle
Prinsip Efektuasi
• Memulai sebuah bisnis pada kenyataannya
d l h b h k t i t i S b hadalah sebuah keputusan investasi. Sebuah
cara umum yang digunakan untuk membuat
keputusan investasi adalah menghitung NPV
(Net Present Value). ( )
• Namun NPV diragukan sebagai cara yang
tepat untuk membuat keputusan di berbagai
sutuasi, karena masa depan sangat tidak
ti k A d h h ti h ti d lpasti, maka Anda harus hati‐hati dalam
mengunakannya untuk situasi
entrepreneurial.
• Entrepreneur saat mulai investasi lebihEntrepreneur saat mulai investasi lebih
cenderung berpikir dengan menggunakan
pendekatan kerugian yang dapat ditanggung,
daripada NPV.
58. Dua langkah proses dari kerugian yang dapat ditanggung
• Langkah pertama adalah bertanya sejauh mana Anda benar‐benar
harus memulai bisnis Anda. Jadilah kreatif dengan cara yang inovatif
agar ide Anda diterima pasar dengan menggunakan semua saranaagar ide Anda diterima pasar dengan menggunakan semua sarana
yang tersedia namun kurangi dan gunakan seefisien mungkin sesuai
kebutuhan untuk memulai usaha adalah kuncinya.
• Langkah kedua adalah bertanya apa yang Anda benar‐benar dapat
dan siap kehilangan saat memulai sebuah bisnis. Apa yang Anda
tanggung jika rugi? Orang cenderung berbeda dalam menghitung
sumber daya yang dimilikinya, misalnya: waktu, tabungan, rumah
yang mereka miliki, rekening kartu kredit, pinjaman dari keluarga dan y g , g , p j g
teman, dan lainnya.
Berapa banyak sumber daya yang Anda miliki
yang siap rugi. Ini akan menjadi apa yang akan
Anda bisa dan gunakan saat memulai usaha.
59. 3. Lemonade Principle
Prinsip Efektuasi
• Kejutan selalu terjadi. Dunia di masa depan
sepenuhnya berbeda dengan saat ini. Parasepenuhnya berbeda dengan saat ini. Para
efektuator memahami hal ini, bahkan lebih baik,
bisa memanfaatkannya.
S i i i b i k k ki• Setiap situasi baru menciptakan kemungkinan‐
kemungkinan baru. Dan kemungkinan baru akan
mengarah pada sesuatu yang inovatif dan lebihg p y g
baik dari sebelumnya.
Entrepreneur mengubah halanganEntrepreneur mengubah halangan
menjadi sebuah peluang dan hal yang
tak terduga melalui inovasi.
61. Berinteraksi dengan orang yang saya
k l d b k
• Bentuk partnerships dengan orang lain dan organisasi akan
kenal dan membuat komitmen
• Bentuk partnerships dengan orang lain dan organisasi akan
membuat komitmen nyata untuk bersama‐sama menciptakan masa
depan – produk, bisnis, market— dengan Anda. Jangan terlalu
mengkhawatirkan terlalu besar masalah analisis pesaing danmengkhawatirkan terlalu besar masalah analisis pesaing dan
rencana strategik.
• Entrepreneur yang ahli membangun partnership dengan memilih
sendiri para stakeholder. Dengan memperoleh pra=komitmen darisendiri para stakeholder. Dengan memperoleh pra komitmen dari
para partner kunci di awal usaha, mereka mengurangi
ketidakpastian dan bersama menciptakan pasar baru dengan
kepentingan para partisipan yang terlibat.
Cari dan dapatkan komitmen pihak lain.p p
Komitmen adalah kunci dari efektuasi.
62. 5. Pilot‐in‐the‐Plane Principle
Prinsip Efektuasi
p
Kontrol vs. Prediksi
• Kebanyakan pesawat jatuh disebabkan karena, atau bisa dicegah
dengan, tindakan manusia ketimbang masalah teknis atau faktor
cuaca. Anda adalah pilot yang mengendalikan karier Anda sendiri.
• Anda dapat bertindak atas situasi yang nampaknya beresiko untuk• Anda dapat bertindak atas situasi yang nampaknya beresiko untuk
mengurangi resiko tersebut. Lingkungan manusia tidaklah statis.
• Masa depan adalah tidak pasti dan oleh karenanya, adalah mustahil
untuk memprediksi peluang kita untuk sukses dengan secara pasti.untuk memprediksi peluang kita untuk sukses dengan secara pasti.
Hal ini membuat analisis yang dilakukan menjadi tidak dapat
diandalkan.
• Dengan fokus pada aktivitas yang dapat dikendalikan, entrepreneur
k h b h i d k k k h ilkyang sukses tahu bahwa tindakan mereka akan menghasilkan
sesuatu yang diinginkan. Sebuah pandangan efektual berakar pada
keyakinan bahwa masa depan tidak ditemukan begitu saja atau bisa
diprediksi, melainkan harus dibuat.p ,
64. NNNext: Next:
Dynamics of InternalizationDynamics of InternalizationDynamics of Internalization,Dynamics of Internalization,
Interaction, and Actualization (DIIA)Interaction, and Actualization (DIIA)
IntrapreneurIntrapreneur BintangBintang (IB)(IB)IntrapreneurIntrapreneur BintangBintang (IB)(IB)