5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
DASAR HUKUM
6. “kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional”, yang diindikasikan dengan kemampuan:
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas.
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
KOMPETENSI PELATIHAN DASAR CPNS
7. STRUKTUR KURIKULUM
A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari:
1. Agenda Sikap dan Perilaku Displin PNS : TUS dan Keprotokolan, Kes
Jas & Mental, Kesiapsiagaan
2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS : ANEKA
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI: Manjemen ASN,
Pelayanan Publik, Whole of Government
4. Agenda Habituasi : aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata
Pelatihan yang telah dipelajari
B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
8. DESAIN KURIKULUM
Agenda I: Sikap
Perilaku
Agenda II: Nilai-Nilai
Dasar PNS
Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
Agenda IV
Habituasi
Evaluasi
Akhir
PNS
PROFESIONAL
YANG
BERKARAKTE
R SEBAGAI
PELAYAN
MASYARAKAT
(Materi Institusional:
Kebijakan
Pengembangan SDM
Aparatur dan MTSL)
1. Pembentukan karakter PNS
2. Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas
Oreintasi
Peserta 1. Teknis Umum/Administrasi; dan
2. Teknis Substantif.
(TUS dan Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental , Kesamaptaan)
TERINTEGRASI
(ANEKA)
(Manjemen ASN, Pelayanan Publik, WOG)
Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Coach di tempat kerja
1. Mentor
2. Coach di tempat pelatihan
9. TAHAP PEMBELAJARAN
Agenda I: Sikap
Perilaku
Agenda II: Nilai-Nilai
Dasar PNS
Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
Agenda IV
Habituasi
Evaluasi
Akhir
PNS
PROFESIONAL
YANG
BERKARAKTER
SEBAGAI
PELAYAN
MASYARAKAT
Oreintasi Peserta
Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
10. SISTEM EVALUASI PESERTA
No Komponen Penilaian
Bobot
(%)
1 Sikap Perilaku (agenda 1) 10
2 Akademik (agenda 2 dan 3) 20
3 Aktualisasi (agenda 4) 50
4 Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas
20
Jumlah 100
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
17. 17
BAGAIMANA ????
1. Rakyat
- Harga barang (meningkat)
- Rakyat miskin (meningkat)
- Kesehatan mahal
2. Masalah Sosial & Ekonomi
- Lapangan kerja/pengangguran
- Investasi
- Pendidikan dan daya saing
- Kesenjangan
3. Pelayanan Publik
- Kualitas menurun
- Kuantitas menurun
4. Dll
18. LATAR BELAKANG
• Pembangunnan Indonesia sejak 1945 menghasilkan
Indonesia negara terkorup no 6 dari 133 negara, Data skore
IPK MTI : 2,3 masih rendah dibawah Vietnam, Malaysia
Philipina, Myanmar dan Bangladesh
• Extraordinary crime yang bersifat kriminogin dan viktimogin,
korupsi politik dan sudah menjadi kultur
• Titik tolak memperbaiki citra buruk Tap MPR XI/98
mereform ( Adm, Institusi dan Sdm)
• UU 3/71 diganti UU 31/99 Jo UU 20/2001 dilengkapi UU
30/2002 tentang KPK
• Tugas utama aparatur pemerintah disamping swasta dan
masyarakat termasuk CPNS
18
19. Latar Belakang ( Lanjutan )
• Dato Param Cumaraswamy, pelapor khusus PBB mengatakan
pengadilan korupsi di Indonesia terburuk di dunia yang
hanya bisa disamakan oleh Mexico.
• Skore Indonesia = 9,92, India = 9,26, Vietnam = 8,75, Indek :
1 – 10, dimana 1 = Baik, 10 = jelek
• Moh Sobary, hakim dan jaksa perlu diperiksa
• Sudah saatnya kita terlecut dan sadar bahwa korupsi harus
diberantas, prestasi sesungguhnya jika kita bisa bebas KKN
• Bagi CPNS dituntut memahami tindakan apa yang dilarang
dilakukan karena merupakan perbuatan korupsi.
19
21. BRAIN STORMING
runtuh tgl 17 Agustus 2017
dibangun tahun 2015
Jembatan Tanipah,
Kab. Barito Kuala
Kalsel
apa yang Saudara pikirkan; mengapa
hal ini bisa terjadi...???
27. BEGIN WITH THE END IN MIND
Apa yang diharapkan dari
mengikuti mata pelatihan
28. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu membentuk sikap
dan perilaku yang amanah, jujur, dan mampu
mencegah terjadinya korupsi di
lingkungannya.
A. HASIL BELAJAR
29. B. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu :
1. menjelaskan berbagai dampak dari perilaku dan
tindak pidana korupsi;
2. menjelaskan pengertian korupsi.
3. mengetahui delik-delik tindak pidana korupsi
4. memiliki niat, semangat dan komitmen melakukan
pemberantasan korupsi
5. membuat impian Indonesia yang bebas dari
korupsi.
30. B. INDIKATOR HASIL BELAJAR.....lanjutan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu :
6. Menjelaskan peran tunas integritas dalam pemberantasan korupsi
7. Mengidentifikasi nilai nilai dasar anti korupsi yang paling signifikan bagi
Anda dan instansi tempat Anda akan bekerja
8. Menyelaraskan nilai organisasi dan nilai anti korupsi
9. Menanamkan nilai dan intergritas
10. Melakukan re-framing untuk memudahkan proses internalisasi integritas
11. Memahami seeding dan perilaku otomatis dalam konteks perilaku anti korupsi.
12. Sistim Integritas Organisasi
31. METODE PEMBELAJARAN
• Materi disampaikan dengan metode
pembelajaran orang dewasa, meliputi
ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi
praktek/simulasi ., demonstrasi ,
pemutaran film , Role Play , Pemutaran
Lagu
31
31
32. MATERI POKOK
II. Semakin jauh dari korupsi
I. Sadar anti korupsi
III.Membangun sistem integrity
IV. Aktualisasi nilai nilai dasar
Anti korupsi
34. I. SADAR ANTI KORUPSI
1. Dampak dari perilaku dan tindak pidana korupsi;
2. Pengertian korupsi.
3. Delik-delik tindak pidana korupsi
4. Niat, semangat dan komitmen melakukan
pemberantasan korupsi
5. Impian Indonesia yang bebas dari korupsi.
40. TAYANGAN FILM “HOME”
• Buat Catatan permasalahan apa saja yg ada di Film?
• Jelaskan penyebab untuk masing-masing masalah?
• Apa yang dapat Anda Pelajari (Lesson Learned) setelah
melihat Tayangan Film Dokumenter “HOME”
• Sikap kita untuk mengatasi permasalahan tsb.
• Diskusikan dalam Kelompok dan Presentasikan.
41. Sadarilah Bahwa Dibalik Semua Fenomena Kehidupan Yang Mengandung
Kerusakan Selalu Ada Kaitannya Dengan Korupsi:
1) Kerusakan hutan atau lingkungan,
2) Bangunan yang cepat rusak
3) Penegakan hukum yang tidak dapat tegak dan berlaku adil,
4) Layanan yang lama, sulit dan birokrasinya panjang,
5) Pengadaan Barang dan Jasa yg tidak sesuai Spesifikasi
6) Sumber daya alam yang melimpah namun tidak dapat
memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, dll.
7) Masyarakat hidup dalam kondisi pra-sejahtera.
8) Sebagian Pertanggung-jawaban hanya sebatas administrasi
42. SADARILAH BAHWA DIBALIK SEMUA FENOMENA KEHIDUPAN YANG
MENGANDUNG KERUSAKAN SELALU ADA KAITANNYA DENGAN KORUPSI:
1) Bahas dalam kelompok dan Presentasikan
Hubungan Korupsi dengan terjadinya masing-
masing permasalahan di atas.
2) Berikan contoh-contoh yang relevan dengan
masing-masing permasalahan di atas.
3) Berikan alasan atau Jelaskan lebih rinci
mengapa Kelompok Anda memilih contoh-
contoh tersebut
4) Apa Solusi terhadap Permasalahan di atas
44. DAMPAK PERILAKU DAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Adanya keteraturan atau harmoni dalam kehidupan
alam dan manusia
Terjadinya penyimpangan karena perilaku manusia
dapat merusak harmoni yg ada
Tayangkan Film Pendek yg berhubungan dengan
korupsi baik tentang alam dan kehidupan manusia.
(Cuplikan Film “Home” atau Film tentang “Anti
Korupsi”)
Apa yang dapat Anda pelajari dari Film “Home”
tersebut atau film tentang “Anti Korupsi”?
51. • Buat gambaran kondisi bangsa (pejabat, pengusaha,
rakyat kaya, rakyat miskin dll) ?
• Bagaimana sikap dan perasaan Anda menyaksikan puisi
diatas.
• Apa yang dapat Anda Pelajari (Lesson Learned) setelah
melihat “puisi membaca indonesia”
• Diskusikan dalam Kelompok dan Presentasikan.
tayangan film pendek “puisi membaca indonesia”
52. RENUNGAN.....DAMPAK KORUPSI
• Negara Korup harus membayar biaya hutang yang lebih
besar (Depken dan Lapfountan, 2006)
• Harga Infrastruktur lebih tinggi ( Golden and Picci, 2005)
• Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan
pendapatan dan kemiskinan (Gupta, Davoodi, and
Alonso-Terme, 2002)
• Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro, 1995)
• Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif
terhadap arus investasi asing (Shang, ADB)
55. KORUPSI..???
Corruptio atau corruptus (latin). Dari bahasa latin itulah
turun ke banyak bahasa Eropa seperti Inggris : corruption,
corrupt; Perancis : corruption; dan Belanda : corruptie.
Dari bahasa Belanda inilah kata itu turun ke bahasa
Indonesia menjadi kata “korupsi”
Adalah: “kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan
yang menghina atau memfitnah” (arti harfiah)
56. 56
Setiap orang yang secara
hukum memperkaya diri
sendiri atau orang lain,
atau suatu korporasi, yang
dapat merugikan
keuangan negara atau
perekonomian negara
(UU No.31 Th 99)
57. FRAUD..???
All multifarious means which human ingenuity can device, and which are
resorted to by one individual to get and advantage over another by false
suggestions or suppression of the truth. It includes all surprise, trick,
cunning or dissembling, and any unfair way by which another is cheated.
“SEGALA SESUATU YANG DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN AKAL /
KECERDIKANNYA UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DENGAN JALAN
MENEKAN, MENIPU, ATAUPUN CARA-CARA LAIN YANG MEMPERDAYA
SEHINGGA MERUGIKAN PIHAK LAIN”
(Black’s law dictionary)
59. 59
KARAKTERISTIK FRAUD
• Intent & Trickery
• Menyalahgunakan Kepercayaan
• Damage / Merugikan
Hidden
“Smart”
Dari sisi tekhnologi maupun
pemilihan jenis transaksi yg rumit
60. “Smart”
Dari sisi tekhnologi maupun
pemilihan jenis transaksi yg rumit
Dibutuhkan:
“Keilmuan” yang
Canggih dan Lintas
Disiplin Ilmu
Perkembangan intsrument / alat transaksi
Produk yang membingungkan orang awam
(derivatif perbankan)
“PADA DASARNYA PRODUK YG BERBASIS KEPERCAYAAN”
KARAKTERISTIK FRAUD
61. KATEGORI KORUPSI
61
Bagaimana &
dari mana
uang-barang-
fasilitas hasil
korupsi
diperoleh?
Penyuapan
Bribery
Penggelapan
Emblezzlement
Komisi
Commission
Pemerasan
Extortion
Penyalah
gunaan
Wewenang
Abuse of
Discretion
Pilih kasih
Favoritism
Nepotisme
Nepotism
Sumbangan
Ilegal
Illegal
Contribution
Pemalsuan
Fraud
63. Penyebab Korupsi ( Situmorang, 1999 )
63
A.
KELEMAHAN
INDIVIDU
B.
KELEMAHAN
ORGANISASI
C.
KELEMAHAN
MASYARAKAT
D.
KELEMAHAN
UNDANG
UNDANG
64. Penyebab menurut Buku Mengenali &
Memberantas Korupsi KPK :
1. Penegakan hukum tidak konsisten;
2. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
3. Langkanya lingkungan yang anti korup;
4. Rendahnya pendapatan penyelenggara negara;
5. Kemiskinan - keserakahan;
6. Budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah;
7. Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah daripada
keuntungan korupsi; Budaya permisif/serba
membolehkan;
8. Gagalnya pendidikan agama dan etika .
64
77. ULP/PP
PA/KPA PPK P2HP
TAHAP
RENCANA UMUM
PENGADAAN
TAHAP
PEMILIHAN
PENYEDIA BRG/JASA
TAHAP
PELAKSANAAN
KONTRAK
TAHAP
SERAH TERIMA
BRG/JASA
GARIS BESAR PROSES PENGADAAN B/J
Bila semua pihak yang terlibat dalam
pbj mind-setnya anti korupsi, maka
output bahkan outcome nya tercapai
maksimal
78. “PERUBAHAN tidak akan
“PERUBAHAN tidak akan terjadi
bila kita hanya “PERUBAHAN
tidak akan terjadi bila kita hanya
menunggu saja.
menunggu saja.
terjadi bila kita hanya menunggu
saja.
“Mindset adalah
bagaimana manusia
berpikir yang
ditentukan oleh
setting yang kita buat
sebelum berpikir dan
bertindak”
“Semua langkah
ditentukan oleh cara
berpikir”
Rhenald
Kasali,
dlm
karyanya
DISRUPTION
APA ITU MINDSET..?
79. Mahatma Gandi
“Your beliefs become your thoughts,
Your thoughts become your words,
Your words become your actions,
Your actions become your habits,
Your habits become your values,
Your values become your destiny.”
80. TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
1. - Pengaturan lelang / pengadaan
- Menyebut Spesifikasi / merk tertentu
- Penyediaan barang / jasa ditunjukan langsung atau lelang
arisan atau pinjam bendera
2. Mark up
3. Pengadaan fisik (administrasi lengkap, tetapi barang / jasa yang
diadakan tidak ada)
4. Jumlah dan atau kualitas barang tidak sesuai dengan dokumen
pengadaan
5. Tidak didukung ketersediaan dana
81. TITIK KRITIS PENGADAAN
1. PERENCANAAN
Penggelembungan anggaran
Rencana tidak didukung anggaran
Rencana yang diada-adakan
Mengarahkan kepada rekanan tertentu
Memecah atau menggabungkan paket
pekerjaan
HPS digelembungkan atau dibuat oleh rekanan
RAB memuat titipan volume untuk pejabat
organisasi/ entitas tertentu.
82. 2. PROSES PELELANGAN DAN PENETAPAN PEMENANG
Panitia tidak transparan, memihak, dan tidak
independen
Jenis pelelangan tidak sesuai ketentuan
Persekongkolan rekanan dengan panitia dan
sesama rekanan
Perintah terselubung dari pimpinan organisasi
Pemalsuan dokumen lelang
Evaluasi penawaran yang tidak sesuai ketentuan
Rekanan meminjam bendera perusahaan lain
Rekanan yang ditetapkan tidak memiliki
kemampuan teknis dan atau keuangan.
TITIK KRITIS PENGADAAN
83. 3. PELAKSANAAN
Kontrak memuat pasal-pasal yang menguntungkan rekanan
atau tidak jelas dimana dan kapan barang akan diserahkan.
Rekanan mensubkontrakan pekerjaan tanpa sepengetahuan.
Rekanan menyerahkan seluruh pekerjaan kepada rekanan lain.
Persekongkolan pengawas lapangan/ konsultan pengawas
untuk meninggikan prestasi pekerjaan atau mengelabui
spesifikasi.
CCO atau Mengkonversi volume pekerjaan dengan harga
satuan rendah kepada volume pekerjaan tertentu yang sulit
dilihat fisiknya serta mempunyai harga satuan yang mahal.
Metode kerja berubah tapi tidak mengubah harga satuan.
TITIK KRITIS PENGADAAN
84. 4. PEMBAYARAN DAN HASIL PENGADAAN BARANG/ JASA
Kick Back /double payment
Pemerasan terselubung dari otoritas pembayar
Fisik barang/ jasa yang diserahkan kurang atau fiktif
Spesifikasi barang yang diserahkan tidak sesuai
Barang/ jasa yang diserahkan adalah barang bekas, tidak
original, palsu, jiplakan
Barang/ jasa yang diadakan tidak dibutuhkan
masyarakat atau organisasi
Barang yang diterima tidak tepat waktu atau diterima
tidak sesuai tempatnya.
Barang tidak diperiksa dengan benar oleh panitia
TITIK KRITIS PENGADAAN
85. Faktor penyebab korupsi :
Gap yg satu ingin cepat, sedangkan yang lain lambat
INDIVIDU BIROKRASI
BUDAYA
REMUNERASI REFORMASI BIROKRASI
LAMBAT
CEPAT
Uang Rokok, Ingin cepat dsb..
Timbul suap
90. NIAT, SEMANGAT, KOMITMEN INTEGRITAS
Kesadaran Anti korupsi yang telah mencapai puncak tertinggi menyentuh
spiritual acountability (Niat baik, Visi-misi Baik, Usaha Baik, hasil terbaik)
Sadar bahwa dampak korupsi dapat:
– merugikan keuangan negara,
– kerusakan kehidupan bahkan keluarga
Selalu semangat dan Berpikir positif
Komitment Integritas
91. 3 EPISODE KEHIDUPAN
Warga negara yg memiliki keyakinan & Agama:
• Sebelum Kehidupan Dunia
• Saat kehidupan dunia (NLP Masa Kecil)
• Pasca Kehidupan Dunia
92. YANG MEMILIKI SPIRITUAL ACCOUNTABILITY
selalu ingat pada perjanjian dengan Tuhannya, yaitu:
1. tujuan hidup
2. Sadar hidup harus dipertanggungjawabkan
3. Manusia yg diciptakan harus amanah mengatur bumi
4. Kualitas hubungan manusia dengan Tuhan-nya, lebih berkuasa
atas segala sesuatu.
5. Ikhlas menjalani hidup
6. Menyerahkan hasil atau usaha semaksimalnya kepada Tuhan.
93. KOMITMEN INTEGRITAS
Saat Anda telah Mencapai Kesadaran Anti Korupsi Secara
Menyeluruh Dan Utuh, Maka Hal tersebut Tidak Hanya Sampai
Menjadi Semangat,
Namun Akan Terus Bergerak Hingga Menjadi Komitmen
Integritas.
Anda Sudah Melangkah Lebih Jauh, Bukan Sekedar Menghindar
Namun Mencari Solusi Terhadap Fenomena Korupsi.
95. Kita semua harus menjadi Subjek Anti Korupsi
Clean Government
& Aparat
Pemerintah
Good Governance PP 71 Th. 2000:
Peran serta masyarakat
adalah peran aktif
perorangan, Ormas, atau
LSM dalam pencegahan
dan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
Sektor
Swasta Masyarakat
Komitmen Semua Pihak
96. Peran Warga Masyarakat Membangun
Komunitas Anti-korupsi
Lingkungan Keluarga
MENGENALI DAN MEMAHAMI KORUPSI
Warga Masyarakat
harus memahami ttg apa yang
dimaksud dengan KORUPSI
MENCEGAH DIRI SENDIRI
MENCEGAH ORANG LAIN
Lingkungan Masyarakat
97. APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEWUJUDKAN
PERAN TERSEBUT?
NIAT
MASYARAKAT
ANTI
KORUPSI
BEKAL
PERAN
SEMANGAT
KOMITMEN
98. INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI
Impian merupakan terminal perjalanan untuk mencapai tujuan
Nasional
Komitmen menentukan pencapaian Indonesia bebas dari korupsi
Terkendalinya korupsi menunjukkan tercapainya integritas Nasional
Wujud sinergi dari berbagai organisasi dan pilar yg telah
berintegritas,
Dibangun oleh orang-orang yg beritegritas: “Tunas Integritas.”
99. SELESAI DENGAN DIRINYA
Selesai dengan dirinya tidak identik dengan orang
“KAYA”. Ciri-ciri orang yg selesai dengan diri:
1.Berorientasi pada pengabdian
2.Kompeten
3.Bahagia.
102. • INDONESIA TAHUN 2030 (menurut peneliti di lembaga Goldman - Sachs).
“MENJADI NEGARA TERKAYA NONOR ENAM DI DUNIA DALAM VOLUME PRODUK
DOMESTIK BRUTO”
• INDONESIA TAHUN 2040 (Menurut Penelitian Citi Bank, Mc Kinsey, Goldman Sachs))
“MENJADI NEGARA TERKAYA NONOR EMPAT DI DUNIA DALAM VOLUME PRODUK
DOMESTIK BRUTO”
• Kondisi ini menuntut kemampuan Bangsa untuk SIAP mengambil peran sebagai pemain
kelas Dunia.
HARUS SIAP MENGAMBIL PELUANG
103.
104. MATERI POKOK
II. Semakin jauh dari korupsi
I. Sadar anti korupsi
III.Membangun sistem integrity
IV. Aktualisasi nilai nilai dasar
Anti korupsi
106. DISKRIPSI
Anda akan diantarkan kepada suatu pemahaman komprehensif
dan simulasi untuk mengatasi atau menghindarkan diri dari
korupsi, dengan mempelajari bagaimana melakukan
internalisasi nilai nilai anti korupsi, serta terlibat sebagai
individu yang aktif dalam menutupi kesempatan korupsi melalui
pembangunan sistem integritas.
Mudah-mudahan Anda dapat memahami secara menyeluruh
apa yang diuraikan dalam modul ini, sebab pemahaman
tersebut akan menjadi bekal dalam upaya untuk menjauhkan
diri dari perilaku dan tindak pidana korupsi.
107. SETELAH MEMPELAJARI MODUL INI, DIHARAPKAN ANDA
MAMPU MEMILIKI PEMAHAMAN YANG JELAS DAN CONTOH
NYATA CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI PERILAKU DAN
TINDAK PIDANA KORUPSI, SECARA LEBIH KHUSUS, ANDA
DIHARAPKAN DAPAT :
1. Menjelaskan peran tunas integritas dalam pemberantasan korupsi
2. Menentukan nilai nilai dasar anti korupsi yang paling signifikan bagi
Anda dan instansi tempat Anda akan bekerja
3. Memiliki teknik sederhana dalam internalisasi integritas sebagai salah
satu upaya untuk menghindari korupsi
4. Melakukan re-framing untuk memudahkan proses internalisasi
integritas
5. Memahami seeding(semai) dan perilaku otomatis dalam konteks
perilaku anti korupsi
6. Menjelaskan peran sistem integritas organisasi untuk menjaga
individu berintegritas
Indikator
108. II. SEMAKIN JAUH DARI KORUPSI
1. Peran tugas integritas dalam pemberantasan korupsi;
2. Identifikasi nilai nilai dasar anti korupsi
3. Penyelarasan nilai organisasi dan nilai anti korupsi
4. Penanaman nilai integritas
111. Manusia sebagai faktor kunci perubahan berinteraksi dengan
lingkungan
Pembangunan integritas dimulai dari upaya membangun
integritas individu yang selaras dengan integritas
organisasi dan bangsa.
Pemberantasan korupsi berkaitan dengan akhlak dan moral
manusia
Pembenahan akhlak/moral perlu dibangun dengan
mengembangkan integritas individu dan budaya anti korupsi.
112. 1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, kumpulan orang
yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam pembangunan
sistem integritas hingga semua peluang korupsi dan berbagai
penyimpangan lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk berintegritas
tinggi
113. Seorang Tunas Integritas melakukan hal-hal:
• Pelembagaan sistem integritas dalam ruang lingkup
organisasi dengan menciptakan iklim etika yang kuat
• Kode etik telah terinternalisasi pada individu, sehingga
pengendalian organisasi dapat dijalankan dengan baik.
• Individu dan organisasi perlu mencapai keutuhan pribadi,
organisasi, pilar dan bangsa, yang tercermin dalam
implementasi nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan
sehari-hari.
114. 1. Re-framing budaya, agar perubahan budaya lebih mudah dan
cepat. Pemberantasan korupsi melalui re-framing budaya.
2. Utilisasi fenomena perilaku otomatis bagi perubahan diri, dengan
menciptakan peradaban yg lebih baik.
121. 3 Proses sosial dalam proses perubahan sikap perilaku
Kesediaan
bersedia menerima pengaruh utk berintegritas
pergaulan sosial
Identifikasi
Identifikasi integritas terjadi bila Individu meniru integritas seseorang
Internalisasi
menerima pengaruh dan bersedia bersikap/berprilaku penuh
integritas
Internalisasi integritas akan bertahan lama bila menyentuh Bawah
Sadar.
Game: Leader and Staff with hands
122. 1.Lingkungan yg berintegritas (lingkungan POSITIF)
2.Proteksi Integritas (Pengaruh lingkungan NEGATIF
tidak masuk ke pikiran)
3.Perubahan Sistem Nilai: jika pengaruh NEGATIF
masuk, segera rubah/ganti ke POSITF
123. MATERI POKOK
II. Semakin jauh dari korupsi
I. Sadar anti korupsi
III.Membangun sistem integrity
IV. Aktualisasi nilai nilai dasar
Anti korupsi
125. 1. Re-Framing Culture
2. Seeding of Integrity
3. Sistem Integritas Organisasi
Leadership Risk
Pengendalian & Penyelarasan
Organisasi
Komponen Sistem Integritas
Kematangan Praktek Sistem Integritas
III.BANGUN SISTEM INTEGRITAS
127. GLOSARIUM
1. Permanensi : Tingkatan untuk mengukur seberapa
bertahan lama seseorang terpengaruhi melakukan
tindakan tertentu sesuai yang diharapkan oleh pemberi
pengaruh
2. Re-framing Culture : Upaya untuk mengembalikan konten
pada konteknya semula atau pada orientasi sebelumnya!
3. Seeding of integrity : Upaya untuk menanamkan nilai-nilai
integritas pada bawah sadar seseorang sehingga menjadi
perilaku otomatis!
129. 6 semangat dasar yang diharapkan
dapat di tumbuhkan kembali:
1. Semangat ketakwaan pada
Tuhan
2. Semangat keikhlasan dan
ketulusan
3. Semangat pengabdian dan
tanggungjawab
4. Kekeluargaan
5. Semangat keadilan dan
kemanusiaan
6. Semangat perjuangan
131. SEEDING OF INTEGRITY
Upaya penanaman pengaruh integritas pada
bawah sadar hingga dapat membentuk perilaku,
kebiasaan dan budaya integritas
Seakan adanya pertempuran antara integritas
dan korupsi, saling memperkuat untuk
mempengaruhi pegawai negeri
132. SEEDING OF INTEGRITY
3 aspek penting yang perlu disadari terkait
pertempuran antara integritas dan korupsi:
1. Koruptor menggoda biasanya pada saat
seseorang sedang di luar sistem
2. Koruptor menggoda biasanya pada saat
keadaan sepi dan rahasia
3. Koruptor menggoda dengan beragam
cara dan menggunakan pengaruh yang
sebelumnya diluar perkiraan (WOW effect)
133. Simulasi dialog pengaruh koruptor terhadap pegawai negeri
dengan memberikan beragam penawaran uang yang
semakin besar, dimana pegawai negeri hanya diminta untuk
menjawab “ya” atau" tidak” terhadap penawaran keuntungan
dari penyimpangan.
Misalkan penawarannya dari satu juta, sepuluh juta, seratus
juta, satu milyar, seratus milyar sampai satu trilyun. Biasanya
jawaban “ya” dan “tidak” yang dilakukan pegawai negeri
sering diikuti dengan perubahan : (1)ketegasan jawaban,
semakin lama menyampaikan jawaban tidaknya, (2) intonasi,
terjadi perubahan intonasi, (3) perubahan raut muka dan
perilaku, misalkan diikuti dengan senyuman,kedipan mata,
perubahan gerakan bibir, perubahan posisi duduk atau
badan,
Simulasi dialog tersebut bukan merupakan peristiwa nyata,
hanya diminta untuk membayangkan sedang terjadi godaan,
muncul pertanyaan “bagaimana jika memang kenyataan?”,
tentunya pengaruhnya akan semakin besar. Perubahan
ketegasan, intonasi, sikap dan perilaku tersebut bisa jadi
tergantung dari berapa kebiasaan uang yang sering dikelola
atau dimiliki. Bagi yang sudah terbiasa mengelola atau
memiliki uang dengan jumlah besar tentunya akan berbeda
dengan mereka yang tidak terbiasa mengelola atau memiliki
uang besar. Perbedaan kebiasaan tersebut dapat menjadi
134. Pola bersikap dan bertindak Manusia
Integritas VS Korupsi
Stimulus Wow Effect korupsi lebih kuat pengaruhnya dibandingkan
dengan kekuatan kontrol internal (nurani) akan memunculkan
kecenderungan korupsi
Kekuatan kontrol internal (nurani) dan stimulus korupsi yang biasa
(tanpa wow effect ) atau lemah
Kekuatan kontrol internal (nurani) lebih kuat pengaruhnya
dibandingkan dengan stimulus wow effect korupsi akan
memunculkan kecenderungan integritas
136. Leadership Risk
Pimpinan berintegritas tinggi, upaya
pemberantasan korupsi efektif
Pegawai terbebas dari resiko kepemimpinan
Pengendalian & Penyelarasan Organisasi
Iklim etika yg kuat memudahkan penyelarasan
& pengendalian organisasi dengan baik
Sistem Integritas yg kuat perlu dukungan
seluruh elemen organisasi
Komponen Sistem Integritas
Kematangan Praktek Sistem Integritas
Sistem Integritas Organisasi
142. 2. PRO-KONTRA KASUS KORUPSI
Mark Up dan Pemeriksaan Pejabat Terkait Program e-KTP Menjadikan e-KTP Terhambat
Tjahjo Kumolo
WARTA KOTA, PALMERAH -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengungkapkan, masalah terjadinya kekusutan
proyek pengadaan e-KTP.
Kasus korupsi dalam proyek jadi salah satu penghambat terealisasinya program e-KTP tepat waktu.
Selama satu setengah tahun pertama kepemimpinannya di Kemendagri, kata Tjahjo, ada 68 orang pejabat eselon I hingga eselon
III yang bolak-balik dipanggil oleh KPK.
Belum lagi ada sekitar 40 orang panitia lelang dan staf Kemendagri yang juga ikut dipanggil. Selain itu 70 orang kepala Dinas
Dukcapil juga dipanggil oleh KPK.
"Kenapa 2,5 tahun sedikit terhambat (pembuatan e-KTP), saya baru sadar, ternyata pejabat internal Kemendagri selama satu
setengah tahun bolak balik dipanggil KPK," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Secara psikis, kata dia, pejabat eselon I, II dan III itu ada 68 orang pejabat.
"Panitia lelang, staf Kemendagri itu sudah hampir 40 orang dipanggil KPK. Belum lagi, ada 70-an kepala dinas Dukcapil dipanggil
oleh KPK," katanya.
Tjahjo mengatakan, salah satu kecurangan yang dilakukan dalam proses pembahasan e-KTP berupa adanya penggelembungan
harga untuk harga blanko e-KTP.
"Harga blanko yang di pasaran seharga Rp 4.700 dinaikkan menjadi Rp 16.000," katanya.
Menurut Tjahjo, dalang dari semua itu adalah panitia lelang.
143. 3. MELEMPAR POLEMIK
KCIC meneken kontrak EPC kereta cepat
JAKARTA. Proyek kereta cepat Jakarta Bandung mulai melaju. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
sudah meneken kontrak enginering, procurement, construction (EPC) dengan High Speed Rail Contractor
Consorsium (HSRCC), pada Selasa (4/4).
Nilai kontrak proyek sepanjang 142,3 kilometer (km) tersebut mencapai US$ 4,7 miliar atau Rp 62,51
triliun (kurs Rp 13.300 per dollar AS). Angka ini membengkak dari perkiraan sebelumnya yakni US$ 4,3
miliar.
Konsorsium kontraktor tersebut terdiri dari tujuh perusahaan. Yakni China Railway International, PT Wijaya
Karya Tbk (WIKA), China Rail Way Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRCC Wingdao Sifang
Co, Ltd, China Railway Signal & Communication Corporation dan The Third Railway Survey Design
Institute Group Corporation. Di konsorsium ini, Wijaya Karya menggenggam porsi 30% dari nilai kontrak.
KCIC memang kudu meneken kontrak EPC ini supaya pendanaan dari China Development Bank (CDB)
bisa segera cair. China Development Bank bakal mendanai 75% dari proyek tersebut.
Hanggoro Budi Wiryawan, Direktur Utama KCIC, menyatakan, membengkaknya nilai kontrak EPC
tersebut karena ada perubahan desain proyek. "Penyusunan desain lebih lengkap. " katanya, Selasa
(4/4).
144. Lanjutan kcic….
Setelah penandatangan kontrak ini, KCIC akan terus bernegosiasi dengan China Development
Bank agar dana bisa cair meski pembebasan lahan belum 100% rampung. Hanggoro bilang,
pihak China Development Bank ke Jakarta dalam dua pekan ke depan.
Target bisa tercapai
Progres pembebasan lahan proyek ini sudah 85%. Masih ada sejumlah lahan yang terkendala
di Karawang dan Bandung yang belum bebas. China Development Bank baru mencairkan
pendanaan jika lahan sudah beres 100%.
Meskipun nilai kontrak konstruksi membengkak, Hanggoro belum mau mengungkapkan apakah
total investasi dari proyek ini juga ikut-ikutan membengkak. Sebelumnya, nilai total proyek
tersebut bisa mencapai Rp 5,1 triliun.
Setelah penekenan EPC tersebut, konsorsium konstruksi segera melaksanakan pembangunan.
Saat ini Wijaya Karya sudah melakukan pematangan lahan dan konstruksi sepanjang 5 km.
Selanjutnya perusahaan pelat merah ini akan mulai membangun proyek ini di titik 26 km, bila
urusan tata ruang nasional soal RTRW beres.
Hanggoro optimistis, megaproyek ini bisa kelar tahun 2019 nanti. "Kami berharap, kereta cepat
ini menjadi awal pembangunan kereta cepat lainnya," imbuhnya.
152. “BAHAYA TERBESAR DLM MASA KRISIS
BUKANLAH KRISIS TETAPI BERTINDAK ATAS
DASAR LOGIKA MASA LALU”.
( “The greatest danger in times of turbulence is not the
turbulence, but to act with yesterday’s logic”)
Peter Drucker
153. Senyum anda akan membuat
Orang lain berbahagia.
Percayalah, pada gilirannya senyum
itupun akan membuat anda sendiri
BERBAHAGIA
TERSENYUMLAH
158. “PERUBAHAN tidak akan
“PERUBAHAN tidak akan terjadi
bila kita hanya “PERUBAHAN
tidak akan terjadi bila kita hanya
menunggu saja.
menunggu saja.
terjadi bila kita hanya menunggu
saja.
“Mindset adalah
bagaimana
manusia berpikir
yang ditentukan
oleh setting yang
kita buat sebelum
berpikir dan
bertindak”
“Semua langkah
ditentukan oleh
cara
berpikir”
Rhenald
Kasali,
dlm
karyanya
DISRUPTION
159. “Jadilah seperti
mata air yg menjadi
sumber kehidupan;
sekaligus mampu
menjernihkan lingkungan
dimanapun kita berada”
BJ. Habiebie