SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Konsep Pembelajaran Berorientasi HOTS
Tujuan
• Menganalisis visualisasi pembelajaran berorientasi HOTS melalui tayangan
video, melakukan kajian terhadap Unit/Materi Pembelajaran dan Lembar
Kerja pengembangan pembelajaran beroritensi HOTS.
A. Konsep Dasar HOTS
Pengertian
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking
Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan
melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.
Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
persamalahan yang muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan
Keterampilan yang memiliki keinginan kuat
untuk dapat memecahkan masalah muncul
pada kehidupan sehari-hari
1. TRANSFER KNOWLEDGE
Dimensi
Pengetahuan
Defenisi
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi
pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam
hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.
Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai
kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman
dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan
kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
a. Dimensi Pengetahuan
1. Ranah Kognitif
b. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasagkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Memproses
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Mengoperasikan
Meramalkan
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan
2. Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
A1 Penerimaan
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik
A2 Menanggapi
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan
dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
A3 Penilaian
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
stimulus tertentu.
A4 Mengelola
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas
nilai yang telah dimiliki.
A5 Karakterisasi
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menghargai
(A3)
Mengorganisaikan
(A4)
Karakterisasi Menurut
Nilai
(A5)
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menyenangi
Mengompromikan
Menyambut
Mendukung
Melaporkan
Memilih
Memilah
Menolak
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
Mengasumsikan
Meyakini
Meyakinkan
Memperjelas
Menekankan
Memprakarsai
Menyumbang
Mengimani
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk-
pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegosiasi
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Mempengaruhi
Mengkualifikasi
Membuktikan
Memecahkan
3. Proses Psikomotor
Proses Berfikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan
cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini,
siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini
dinyatakan sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan
situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis
dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah
dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada
kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan
keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah
yang lebih efisien).
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
Artikulasi
(P4)
Naturalisasi
(P5)
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Mengubah
Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Melatih
Memperbaiki
Memanipulasi
Mereparasi
Menunjukkan
Melengkapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memproduksi
Mencampur
Mengemas
Menyajikan
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
koordinat
Mengintegrasikan
Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi master
Mensketsa
Mendesain
Menentukan
Mengelola
Menciptakan
2. Critical dan Creative Thinking
ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
R Reason
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk
disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan
I Inference
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan
tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya
S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
C Clarity
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan
pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
kesimpulan
O Overview
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan,
diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO.
2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak
kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
3. Problem Solving
1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan,
menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk
mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk
menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah,
memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait
dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan
masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan
pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan
solusi.
4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah
ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat,
memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan
mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
B. ANALISIS KOMPETENSI DASAR (KD)
1. Penentuan Target KD
1. Tidak merubah deskripsi pada KD
2. Memisahkan setiap kompetensi/kata kerja yang ada pada
KD
3. Memisahkan setiap materi pada KD (jika bukan satu
kesatuan)
4. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu
kesatuan)
5. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target
yang terpisah
Contoh menentukan target KD:
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR
3.2 Menghubungkan ciri
pubertas pada laki-laki dan
perempuan dengan kesehatan
reproduksi
1. Menghubungkan ciri pubertas pada
laki-laki dengan kesehatan
reproduksi
2. Menghubungkan ciri pubertas pada
perempuan dengan kesehatan
reproduksi
4.2 Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri pubertas
yang dialami
Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri
pubertas yang dialami
kata kerja KD
materi Variabel
Dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
Satu
target KD
dan tidak
mengubah
narasi KD
2. Penentuan Tingkat Kompetesi KD
1. Tidak berpatokan hanya pada kata kerja yang ada pada KD
2. Membaca secara keseluruhan deskripsi pada KD
3. Jika ada dua kata kerja pada KD, maka tingkat kompetensi pada KD
tersebut ada dua.
Contoh analisis KD
KD Pengetahuan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas
pada laki-laki dan perempuan
dengan kesehatan
reproduksi
Syaratnya:
1. Pahami dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakogitif
2. Pahami makna dari setiap tingkat kognitif
pada taksonomi bloom (C1-C6)
3. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD
Kata Kerja KD Materi Cara
Dimensi pengetahuan KD adalah KONSEPTUAL =
pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan
terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip,
model, dan struktur
Tingkat kompetensi KD adalah Menganalisis (C4) =
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
KD Keterampilan
4.2 Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri pubertas
yang dialami
Syaratnya:
1. Pahami makna dari setiap tingkat
keterampilan pada ranah psikomotor jika
keterampilan konkrit (P1—P5) dan ranh
kognitif jika keterampilan abstrak (C1-C6)
2. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD
Kata Kerja KD Materi Cara
Tingkat kompetensi KD adalah Presisi (P3)=
Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
3. Matrik Sumbu Simetri
1. Memindahkan kata kerja operasional KD pada kolom yang sejajar
DIMENSI PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR sesuai dengan
tingkat kompetensi KD
2. Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK OPERASIONAL
3. Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN dan
diletakkan sejajar dengan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses
Berfikir
Contoh Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
DIMENSI
PENGETAHUAN
(Permendikbud
No.
20
Tahun
2016
Tentang
SKL
Pendidikan
Dasar
dan
Menangah)
METAKOGNITIF
PROSEDURAL
KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan Menelaah Menyimpulkan
FAKTUAL Mengidentifikasi
C1
MENGINGAT
C2
MEMAHAMI
C3
MENGAPLIKASIKAN
C4
MENGANALISIS
C5
MENGEVALUASI
C6
MENCIPTA
DIMENSI PROSES BERFIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan
peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
4. Perumusan IPK
Perumusan Indikator
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Menganalisis KKO
B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi
pada KD
Klasifikasi Indikator
1. Indikator Kunci
a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung
a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator kunci
yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
b.tidak selalu harus ada.
c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik
dari standar minimal KD.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Pembelajaran HOTS

4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptxPornawarmanPornawarm
 
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptxssusere70551
 
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlTksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlrielsyah90
 
fida hots ppt.pptx
fida hots ppt.pptxfida hots ppt.pptx
fida hots ppt.pptxssuser4f0d4e
 
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptx
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxBahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptx
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxsribudika
 
Bloom's taxonomy
Bloom's taxonomyBloom's taxonomy
Bloom's taxonomyadiyatul
 
Kemahiran mengambil dan membuat nota
Kemahiran mengambil dan membuat notaKemahiran mengambil dan membuat nota
Kemahiran mengambil dan membuat notaAisyahMadzir
 
Pengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsPengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsSuratno SPd
 
Powerpoint edathinking skills (1)
Powerpoint edathinking skills (1)Powerpoint edathinking skills (1)
Powerpoint edathinking skills (1)Hazli Mustaffa
 
penyusunan soal hots sd revisi
penyusunan soal  hots sd revisipenyusunan soal  hots sd revisi
penyusunan soal hots sd revisiEndang Zahrow
 
High Order Thinking Skill secara Umum.ppt
High Order Thinking Skill secara Umum.pptHigh Order Thinking Skill secara Umum.ppt
High Order Thinking Skill secara Umum.pptestilestari38
 
Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss Nad D'miauw
 
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptx
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptxTAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptx
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptxhonestytrila
 

Similar to Pembelajaran HOTS (20)

4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
 
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
4. IN1 keg. 4 Pengembangan Pembelajaran HOTS.pptx
 
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlTksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
 
Kemampuan Matematika
Kemampuan MatematikaKemampuan Matematika
Kemampuan Matematika
 
fida hots ppt.pptx
fida hots ppt.pptxfida hots ppt.pptx
fida hots ppt.pptx
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptx
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxBahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptx
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptx
 
Kemahiran berfikir
Kemahiran berfikirKemahiran berfikir
Kemahiran berfikir
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Bloom's taxonomy
Bloom's taxonomyBloom's taxonomy
Bloom's taxonomy
 
Kemahiran mengambil dan membuat nota
Kemahiran mengambil dan membuat notaKemahiran mengambil dan membuat nota
Kemahiran mengambil dan membuat nota
 
W pengenalan-kbat
W pengenalan-kbatW pengenalan-kbat
W pengenalan-kbat
 
Pengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsPengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hots
 
Powerpoint edathinking skills (1)
Powerpoint edathinking skills (1)Powerpoint edathinking skills (1)
Powerpoint edathinking skills (1)
 
penyusunan soal hots sd revisi
penyusunan soal  hots sd revisipenyusunan soal  hots sd revisi
penyusunan soal hots sd revisi
 
High Order Thinking Skill secara Umum.ppt
High Order Thinking Skill secara Umum.pptHigh Order Thinking Skill secara Umum.ppt
High Order Thinking Skill secara Umum.ppt
 
Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss Ketrampilan dasar menurut ncss
Ketrampilan dasar menurut ncss
 
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptx
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptxTAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptx
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN-Rev20012024.pptx
 
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatifBerpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
 
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptxCP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Pembelajaran HOTS

  • 2. Tujuan • Menganalisis visualisasi pembelajaran berorientasi HOTS melalui tayangan video, melakukan kajian terhadap Unit/Materi Pembelajaran dan Lembar Kerja pengembangan pembelajaran beroritensi HOTS.
  • 4. Pengertian Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
  • 5. ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar. Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan persamalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari
  • 7. Dimensi Pengetahuan Defenisi Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik. Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur. Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri. a. Dimensi Pengetahuan 1. Ranah Kognitif
  • 8. b. Proses Kognitif PROSES KOGNITIF DEFINISI C1 L O T S Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan C2 Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar C3 Menerapkan / Mengaplikasikan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa C4 H O T S Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan C5 Menilai / Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar C6 Mengkreasi / Mencipta Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
  • 9. Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3) Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta/ Membuat (C6) Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Mengidentifikasi Mendaftar Menunjukkan Memberi label Memberi indeks Memasagkan Membaca Menamai Menandai Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Mentabulasi Memberi kode Menulis Menyatakan Menelusuri Memperkirakan Menjelaskan Menceritakan Mengkatagorikan Mencirikan Merinci Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Mengkontraskan Menjalin Mendiskusikan Mencontohkan Mengemukakan Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Menggali Mengubah Mempertahankan Mengartikan Menerangkan Menafsirkan Memprediksi Melaporkan Membedakan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Mengkalkulasi Memodifikasi Menghitung Membangun Mencegah Menentukan Menggambarkan Menggunakan Menilai Melatih Menggali Mengemukakan Mengadaptasi Menyelidiki Mempersoalkan Mengkonsepkan Melaksanakan Memproduksi Memproses Mengaitkan Menyusun Memecahkan Melakukan Mensimulasikan Mentabulasi Memproses Membiasakan Mengklasifikasi Menyesuaikan Mengoperasikan Meramalkan Mengaudit Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Memecahkan Menegaskan Menganalisis Menyeleksi Merinci Menominasikan Mendiagramkan Mengkorelasikan Menguji Mencerahkan Membagankan Menyimpulkan Menjelajah Memaksimalkan Memerintahkan Mengaitkan Mentransfer Melatih Mengedit Menemukan Menyeleksi Mengoreksi Mendeteksi Menelaah Mengukur Membangunkan Merasionalkan Mendiagnosis Memfokuskan Memadukan Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Memprediksi Memperjelas Menugaskan Menafsirkan Mempertahankan Memerinci Mengukur Merangkum Membuktikan Memvalidasi Mengetes Mendukung Memilih Memproyeksikan Mengkritik Mengarahkan Memutuskan Memisahkan menimbang Mengumpulkan Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengkatagorikan Membangun Mengkreasikan Mengoreksi Merencanakan Memadukan Mendikte Membentuk Meningkatkan Menanggulangi Menggeneralisasi Menggabungkan Merancang Membatas Mereparasi Membuat Menyiapkan Memproduksi Memperjelas Merangkum Merekonstruksi Mengarang Menyusun Mengkode Mengkombinasikan Memfasilitasi Mengkonstruksi Merumuskan Menghubungkan Menciptakan Menampilkan
  • 10. 2. Ranah Afektif Proses Afektif Definisi A1 Penerimaan Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik A2 Menanggapi suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. A3 Penilaian memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. A4 Mengelola konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. A5 Karakterisasi keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
  • 12. 3. Proses Psikomotor Proses Berfikir Makna P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu. P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten. P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
  • 14. 2. Critical dan Creative Thinking
  • 15. ELEMEN DEFINISI F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik R Reason Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan I Inference Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya C Clarity Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan O Overview Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan. 1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO. 2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
  • 17. 1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi. 2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait dengan masalah. 3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan solusi. 4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah ditetapkan. 5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah. 6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
  • 19. 1. Penentuan Target KD 1. Tidak merubah deskripsi pada KD 2. Memisahkan setiap kompetensi/kata kerja yang ada pada KD 3. Memisahkan setiap materi pada KD (jika bukan satu kesatuan) 4. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu kesatuan) 5. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target yang terpisah
  • 20. Contoh menentukan target KD: KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi 1. Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dengan kesehatan reproduksi 2. Menghubungkan ciri pubertas pada perempuan dengan kesehatan reproduksi 4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami kata kerja KD materi Variabel Dua target KD dan tidak mengubah narasi KD Satu target KD dan tidak mengubah narasi KD
  • 21. 2. Penentuan Tingkat Kompetesi KD 1. Tidak berpatokan hanya pada kata kerja yang ada pada KD 2. Membaca secara keseluruhan deskripsi pada KD 3. Jika ada dua kata kerja pada KD, maka tingkat kompetensi pada KD tersebut ada dua.
  • 22. Contoh analisis KD KD Pengetahuan 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi Syaratnya: 1. Pahami dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakogitif 2. Pahami makna dari setiap tingkat kognitif pada taksonomi bloom (C1-C6) 3. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja KD tetapi baca utuh deskripsi KD Kata Kerja KD Materi Cara Dimensi pengetahuan KD adalah KONSEPTUAL = pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur Tingkat kompetensi KD adalah Menganalisis (C4) = Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
  • 23. KD Keterampilan 4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami Syaratnya: 1. Pahami makna dari setiap tingkat keterampilan pada ranah psikomotor jika keterampilan konkrit (P1—P5) dan ranh kognitif jika keterampilan abstrak (C1-C6) 2. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja KD tetapi baca utuh deskripsi KD Kata Kerja KD Materi Cara Tingkat kompetensi KD adalah Presisi (P3)= Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
  • 24. 3. Matrik Sumbu Simetri 1. Memindahkan kata kerja operasional KD pada kolom yang sejajar DIMENSI PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR sesuai dengan tingkat kompetensi KD 2. Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK OPERASIONAL 3. Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN dan diletakkan sejajar dengan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Berfikir
  • 25. Contoh Matrik Sumbu Simetri Kombinasi DIMENSI PENGETAHUAN (Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah) METAKOGNITIF PROSEDURAL KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan Menelaah Menyimpulkan FAKTUAL Mengidentifikasi C1 MENGINGAT C2 MEMAHAMI C3 MENGAPLIKASIKAN C4 MENGANALISIS C5 MENGEVALUASI C6 MENCIPTA DIMENSI PROSES BERFIKIR Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan
  • 26. Ketentuan Perumusan Indikator 1. Indikator dirumuskan dari KD 2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur 3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami. 4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda 5. Hanya mengandung satu tindakan. 6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah; 4. Perumusan IPK
  • 27. Perumusan Indikator A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD Menganalisis KKO B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi pada KD
  • 28. Klasifikasi Indikator 1. Indikator Kunci a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK. b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD. c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD. d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
  • 29. 2. Indikator Pendukung a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci. b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator kunci yang dipelajari. 3. Indikator Pengayaan a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar minimal KD. b.tidak selalu harus ada. c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.