Eksperimen ini menggunakan interferometer dalam menentukan nilai indeks bias dari suatu bahan yang terlelewati oleh gelombang cahaya karena adanya beda medium, yaitu indeks bias dengan medium gelas dan indeks bias dengan medium akrilik
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
IndeksBias
1.
2. Indeks bias didefinisikan sebagai perbandingan antara
panjang gelombang cahaya pada vakum dengan panjang gelombang
cahaya yang melewai medium, dalam fenomena gelombang cahaya
yang melintasi dua medium yang berbeda. Walaupun demikian, nilai
indeks bias secara sederhana dapat diketahui dari perubahan lintasan
gelombang cahaya yang dapat teramati dari perbandingan antara nilai
sinus sudut datang dengan sinus pada sudut bias. Dalam hukum
Snellius (hukum pembiasan), perubahan posisi lintasan gelombang
cahaya tersebut diakibatkan oleh perbedaan karakteristik dua medium
yang meliputi kerapatan dan impedansi dari medium.
3. Eksperimen ini menggunakan interferometer dalam
menentukan nilai indeks bias dari suatu bahan yang terlelewati oleh
gelombang cahaya karena adanya beda medium, yaitu indeks bias
dengan medium gelas dan indeks bias dengan medium akrilik.
Percobaan ini dilakukan dengan memutar bahan yang ditentukan
indeks biasnya, sehingga dengan memutar maka akan terjadi
perubahan sudut dan perubahan sudut tersebut akan menimbulkan
perubahan lintasan dan nantinya akan muncul beda fase, konsekuensi
dari beda fase ini akan menimbulkan pergeseran frinji saat beda
fase/beda lintasan diubah-ubah. Sehingga dengan menlakukan analisa
tertentu maka indeks bias akan diketahui.
4. 2
3
1
Bagaimana hubungan antara nilai indek bias dengan
pola frinji yang terbentuk pada pengukuran dengan
menggunakan interferometer?
Bagaimana nilai perbandingan antara indek bias kaca
dengan indek bias akrilik?
Bagaimana perbandingan nilai indek bias
berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan
referensi?
5. 2
3
1
Mengetahui hubungan antara nilai indek bias dengan
pola frinji yang terbentuk pada pengukuran dengan
menggunakan interferometer
Mengetahui nilai perbandingan antara indek bias kaca
dengan indek bias akrilik
Mengetahui perbandingan nilai indek bias
berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan
referensi
6. Dengan melakukan eksperimen ini, praktikan akan dapat
mengetahui salah satu karakteristik benda optik, salah satunya yaitu
terkait dengan indek bias, yang banyak dipakai dalam bidang optika
untuk menentukan kualitas bahan, khususnya pada perusahaan-
perusahaan kaca, acryglass, akrilik, plastic, dan lain sebagainya.
Sehingga praktikan akan memiliki keahlian yang lebih dalam bidang
optika terapan.
7. Indeks bias (n) adalah perbandingan antara kecepatan rambat
cahaya dalam vakum dengan kecepatan cahaya dalam medium. Indeks
bias antara dua medium pada fenomena cahaya yang melintasi kedua
medium tersebut dibahas dalam hukum Snellius. Dalam hukum
Snellius dinyatakan bahwa sinar datang, sinar bias, dan garis normal
berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar. Dalam
hal ini, sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat
dibiaskan mendekati garis normal, sedangkan sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis
normal (Bahrudin, 2006:130)
8. Interferometer dapat digunakan untuk menentukan nilai
indeks bias suatu medium tertentu. Interferometer itu sendiri berasal
dari kata interferensi dan meter yang berarti suatu alat yang digunakan
untuk mengukur panjang atau perubahan panjang dengan ketelitian
yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis interferensi.
(Halliday, 1994:715)
9. Interferometer Michelson menggunakan konsep interferensi
sinar-sinar hasil pemecahan amplitude. Selain banyak digunakan untuk
menentukan panjang gelombang cahaya dan untuk menentukan jarak yang
sangat pendek serta untuk mengamati sifat medium optic, interferometer
juga dapat digunakan untuk menentukan nilai indek bias suatu benda
misalnya gelas dan akrilik. Dalam hal ini, ketika gelombang cahaya
melintas dari hampa menuju medium maka panjang gelombangnya
berubah dari λ menjadi λ’ karena impendansi mediumnya berubah.
Akibatnya ketika cahaya melintasi jarak yang sama besar akan mempunyai
lintasan optik yang berbeda sesuai dengan perubahan panjang gelombang
tersebut. (Hariharan, 2007:94)
10. 1) Meja interferometer (precision interferometer, OS-9255A) : sebagai
tempat meletakkan perlengkapan interferometer Michelson.
2) Sumber laser He-Ne (OS-9171) : sebagai sumber cahaya yang akan
digunakan dalam eksperimen interferometer Michelson.
3) Bangku lase He-Ne (OS-9172) : sebagai tempat meletakkan laser He-
Ne.
4) Perlengkapan interferometer Michelson :
a. Beam splitter : pemisah berkas cahaya menjadi dua bagian.
b. Movable mirror : sebagai transmisi berkas menuju pemisah berkas.
c. Adjustable mirror : sebagai pereflaksi berkas menuju pemisah berkas.
d. Convex lens 18 nm : sebagai pemfokus serta penyebar berkas cahaya
yang berasal dari sumber cahaya (laser He-Ne).
e. Glass plate dan acrylik plate : digunakan sebagai medium kedua
yang akan ditentukan indeks biasnya.
5) Jangka sorong: digunakan untuk mengukur ketebalan Glass atau Acrylic
12. Peralatan disusun seperti gambar 3.1
Pointer putar diletakkan diantara beam splitter dan movable mirror
Pelat gelas atau akrilik diletakkan pada magnetik backing
Diatur agar didapatkan satu set frinji pada layar
“Pointer putar” diputar dan dihitung jumlah frinji yang bergeser. Dicatat
skala yang ditunjukkan oleh sudut putar
Percobaan dilakukan dengan beberapa variasi jumlah frinji