SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
BUPATI KLATEN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN
NOMOR 3 TAHUN 2012
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN KLATEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KLATEN,
Menimbang : a. bahwa hasil monitoring dan evaluasi kelembagaan
perangkat daerah terdapat ketidaksesuaian dan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ada yang belum
terwadahi pada Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Klaten;
b. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja, maka kelembagaan Satuan
Polisi Pamong Praja sudah tidak sesuai dengan
perkembangan kelembagaan perangkat daerah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
sehingga Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor
30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja perlu diganti dengan
Peraturan yang baru;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a dan b, perlu membentuk
Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
2
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094);
10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun
2008 tentang Penetapan Kewenangan Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten
Nomor 11);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten
Klaten Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Nomor 17);
3
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN
Dan
BUPATI KLATEN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN
TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN KLATEN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Klaten.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Klaten.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten.
5. Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat Satpol PP,
adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan Peraturan Daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat.
6. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut kepala
adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten.
7. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satuan Polisi Pamong Praja sebagai
aparat pemerintah daerah dalam penegakan Peraturan Daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat.
8. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah suatu keadaan
dinamis yang memungkinkan pemerintah daerah dan masyarakat
dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur.
9. Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disingkat PPNS, adalah
Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Klaten yang diangkat sebagai pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan
memiliki tugas pokok, fungsi dan kewenangan di bidang penyidikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat
UP Satpol PP adalah Unit Pelaksana Satpol PP yang melaksanakan
tugas Satpol PP di tingkat Kecamatan.
11. Eselonering adalah tingkatan jabatan struktural.
12. Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut
jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
4
13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah himpunan jabatan fungsional
yang mempunyai fungsi dan tugas yang berkaitan erat satu sama lain
dalam melaksanakan salah satu tugas umum pemerintahan.
BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten.
Pasal 3
Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan Perangkat
Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4
Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, mempunyai tugas
menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, memelihara dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat.
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Satpol
PP menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat
dan perlindungan masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, PPNS dan/atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum
agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.
5
BAB III
WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 6
Polisi Pamong Praja berwenang:
a. melakukan tindakan penertiban non yustisial terhadap warga
masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum yang melakukan
pelanggaran atas Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati;
b. menindak warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum yang
mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
c. fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan
masyarakat;
d. melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat,
aparatur dan/atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran
atas Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati;
e. melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat,
aparatur dan/atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas
Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati;
f. melaksanakan operasi yustisi bersama PPNS dan instansi terkait;
Pasal 7
(1) Polisi Pamong Praja mempunyai hak sarana dan prasarana serta
fasilitas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Polisi Pamong Praja dan Kepala UP Satpol PP Kecamatan diberikan
tunjangan khusus sesuai dengan keuangan daerah dan diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Bupati.
(3) Polisi Pamong Praja yang memenuhi syarat dapat ditetapkan menjadi
PPNS dan dapat langsung mengadakan penyidikan terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati yang
dilakukan oleh warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugasnya Polisi Pamong Praja wajib:
a. menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi manusia,
dan norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang di
masyarakat;
b. menaati disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik Polisi Pamong
Praja;
c. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
d. melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia atas
ditemukannya atau patut diduga adanya tindak pidana;
e. menyerahkan kepada PPNS atas ditemukannya atau patut diduga
adanya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah dan/atau Peraturan
Bupati.
6
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 9
(1) Susunan Organisasi Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat:
1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati:
1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;
2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.
d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat:
1. Seksi Pembinaan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat;
2. Seksi Operasi dan Pengendalian.
e. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pengembangan Kapasitas:
1. Seksi Perlindungan Masyarakat;
2. Seksi Pengembangan Kapasitas.
f. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dipimpin oleh
seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d dan
huruf e, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.
(4) Subbagian dan Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
angka 1, angka 2 dan angka 3, huruf c angka 1 dan angka 2, huruf d
angka 1 dan angka 2, huruf e angka 1 dan angka 2, masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian dan Kepala Seksi yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada atasan langsung.
(5) UP Satpol PP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
berkedudukan di kecamatan dan dipimpin oleh seorang Kepala Satuan
yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan
Ketertiban Umum, berada di bawah dan secara teknis administrasi
bertanggungjawab kepada Camat, serta secara teknis operasional
bertanggungjawab kepada Kepala Satpol PP.
(6) Bagan Organisasi Satpol PP sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 10
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) huruf g mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang
keahliannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
bertanggung jawab kepada Kepala.
7
Pasal 11
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1) huruf g terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi
dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, diangkat
dari Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Bupati diantara tenaga fungsional yang ada.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1)
ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit organisasi dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kantor maupun antar
satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
Pasal 13
Setiap pimpinan unit organisasi wajib membimbing, mengawasi dan
memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila
terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 14
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab untuk memimpin,
mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan, serta petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
Pasal 15
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk,
serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan
laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 16
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari
bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 17
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing, tembusan
laporan wajib disampaikan pula kepada unit organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
8
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dibantu kepala unit
organisasi di bawahnya dalam rangka pemberian bimbingan, serta
petunjuk teknis pelaksanaan tugas.
BAB VII
ESELONERING, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM
JABATAN
Pasal 19
(1) Kepala Satpol PP adalah Eselon II.b.
(2) Sekretaris dan Kepala Bidang adalah Eselon III.b.
(3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah Eselon IV.a.
Pasal 20
Kepala, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini bagi Pegawai Negeri Sipil
yang memangku Jabatan Struktural Eselon III dan IV di Lingkungan
Satpol PP, masih tetap berlaku sebagai pemangku jabatan struktural
sesuai dengan jabatan strukturalnya, sampai dengan dilantiknya Pejabat
Struktural pada Satpol PP berdasarkan Peraturan Daerah ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah
Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 30) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 23
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Satpol PP diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
9
Pasal 24
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Klaten.
Ditetapkan di Klaten
pada tanggal 5 Januari 2012
BUPATI KLATEN,
Cap
ttd
SUNARNA
Diundangkan di Klaten
pada tanggal 5 Januari 2012
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
KLATEN,
Cap
ttd
INDARWANTO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2011 NOMOR 3
10
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN
NOMOR 3 TAHUN 2012
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN KLATEN
I. PENJELASAN UMUM
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah ditetapkan Peraturan
Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penetapan
Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten, dan
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Kabupaten Klaten.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dimana terdapat penambahan
fungsi perlindungan masyarakat pada tugas Satpol PP yaitu
menegakkan Peraturan Daerah, menyelenggarakan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat, serta perlindungan masyarakat, maka
perlu penataan kembali kelembagaan pada Satpol PP.
Sehubungan dengan hal tersebut, Peraturan Daerah Kabupaten
Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun
2001 Nomor 21 Seri D) dipandang tidak sesuai maka perlu diganti dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 : cukup jelas
Pasal 2 : cukup jelas
Pasal 3 : Pertanggungjawaban Kepala Satpol PP kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban
administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas. Pengertian ”melalui” bukan
berarti Kepala Satpol PP merupakan bawahan langsung
Sekretaris Daerah. Secara struktural Kepala Satpol PP
berada langsung di bawah Bupati.
Pasal 4 : cukup jelas
Pasal 5 : cukup jelas
Pasal 6 : cukup jelas
11
Pasal 7 : cukup jelas
Pasal 8 : cukup jelas
Pasal 9 : cukup jelas
Pasal 10 : cukup jelas
Pasal 11 : cukup jelas
Pasal 12 : cukup jelas
Pasal 13 : cukup jelas
Pasal 14 : cukup jelas
Pasal 15 : cukup jelas
Pasal 16 : cukup jelas
Pasal 17 : cukup jelas
Pasal 18 : cukup jelas
Pasal 19 : cukup jelas
Pasal 20 : cukup jelas
Pasal 21 : cukup jelas
Pasal 22 : cukup jelas
Pasal 23 : cukup jelas
Pasal 24 : cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 77
12
BAGAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN KLATEN
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN
NOMOR 3 TAHUN 2012
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA KABUPATEN KLATENKEPALA
SEKRETARIAT
SUB.BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB.BAGIAN
KEUANGAN
SUB.BAGIAN
PERENCANAAN DAN
PELAPORAN
BIDANG
KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTRAMAN
MASYARAKAT
BIDANG
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT DAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS
BIDANG
PENEGAKAN
PERATURAN DAERAH
DAN PERATURAN BUPATI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
SEKSI
PENGEMBANGAN
KAPASITAS
SEKSI
PEMBINAAN KETERTIBAN
UMUM DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT
SEKSI
OPERASI DAN
PENGENDALIAN
SEKSI
PEMBINAAN
PENGAWASAN DAN
PENYULUHAN
SEKSI
PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN
UNIT PELAKSANA
SATPOL PP
BUPATI KLATEN,
SUNARNA

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 
2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpolPA_Klaten
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
Orientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okiOrientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okihoyin rizmu
 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Penataan Ruang
 
Penjelasan pemberlakuan peraturan kapolri no
Penjelasan pemberlakuan peraturan kapolri noPenjelasan pemberlakuan peraturan kapolri no
Penjelasan pemberlakuan peraturan kapolri noRocky Marbun
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008adi-adp
 
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasirUndang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasirYasir Partomo
 
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010apotek agam farma
 
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaPkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaDede Muhidin
 
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali  nasab dalam pernikahanBatas minimal usia wali  nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahanA Harisman
 
Uu 2 tahun 2011 ttg partai politik
Uu 2 tahun 2011 ttg partai politikUu 2 tahun 2011 ttg partai politik
Uu 2 tahun 2011 ttg partai politikM Ungang
 
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politikUU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politikM. ALI AMIRUDDIN
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...iniPurwokerto
 
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDAde Suerani
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...Yudhi Aldriand
 

What's hot (19)

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
Orientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okiOrientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten oki
 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
 
Penjelasan pemberlakuan peraturan kapolri no
Penjelasan pemberlakuan peraturan kapolri noPenjelasan pemberlakuan peraturan kapolri no
Penjelasan pemberlakuan peraturan kapolri no
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasirUndang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
 
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
 
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaPkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
 
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali  nasab dalam pernikahanBatas minimal usia wali  nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
 
Uu 2 tahun 2011 ttg partai politik
Uu 2 tahun 2011 ttg partai politikUu 2 tahun 2011 ttg partai politik
Uu 2 tahun 2011 ttg partai politik
 
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politikUU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
 
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
 
Uu parpol 2011
Uu parpol 2011Uu parpol 2011
Uu parpol 2011
 
Sop bagren
Sop bagrenSop bagren
Sop bagren
 

Similar to 2012 Perda sot satpol

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
Perda Nomor  5  2014  lembaga lain Perda Nomor  5  2014  lembaga lain
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain santoni toni
 
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaanACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setdaPA_Klaten
 
UU_No_12_Tahun_2011_1.pdf
UU_No_12_Tahun_2011_1.pdfUU_No_12_Tahun_2011_1.pdf
UU_No_12_Tahun_2011_1.pdfSnowAngel27
 
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundanganUu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundanganMystic333
 
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikPeraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikImmanuel Yosua
 
Perda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publik
Perda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publikPerda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publik
Perda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publikkabupaten_pakpakbharat
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Bayu Wahyudi
 
Paparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdf
Paparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdfPaparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdf
Paparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdfCHAIRUDIN2
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desasutripto
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaApner Krei
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalAde Suerani
 

Similar to 2012 Perda sot satpol (20)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
Pp 16 2018 satpol pp
Pp 16 2018 satpol ppPp 16 2018 satpol pp
Pp 16 2018 satpol pp
 
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukimanTupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
 
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
Perda Nomor  5  2014  lembaga lain Perda Nomor  5  2014  lembaga lain
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
 
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
 
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
 
2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda
 
No 6-thn-2007
No 6-thn-2007No 6-thn-2007
No 6-thn-2007
 
UU_No_12_Tahun_2011_1.pdf
UU_No_12_Tahun_2011_1.pdfUU_No_12_Tahun_2011_1.pdf
UU_No_12_Tahun_2011_1.pdf
 
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundanganUu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
Uu 2011 nomor 12 pembentukan peraturan perundangan
 
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikPeraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
 
Perda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publik
Perda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publikPerda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publik
Perda nomor 7 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pelayanan publik
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
 
Tugas dan wewenang polri
Tugas dan wewenang polriTugas dan wewenang polri
Tugas dan wewenang polri
 
bumdes
bumdesbumdes
bumdes
 
Permen no.44 th_2016_
Permen no.44 th_2016_Permen no.44 th_2016_
Permen no.44 th_2016_
 
Paparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdf
Paparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdfPaparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdf
Paparan Perdes BUMDES dan Tatib BPD Balut.pdf
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 

More from PA_Klaten

SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015PA_Klaten
 
SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015PA_Klaten
 
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPerbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPA_Klaten
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPA_Klaten
 
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPerbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPA_Klaten
 
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001PA_Klaten
 
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPerbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPA_Klaten
 
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPerbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPA_Klaten
 
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPerbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPA_Klaten
 
Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013PA_Klaten
 
Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013PA_Klaten
 
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPerbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPA_Klaten
 
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014PA_Klaten
 
Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014PA_Klaten
 
Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014PA_Klaten
 
2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkaraPA_Klaten
 
2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelisPA_Klaten
 
2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasiPA_Klaten
 
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaranPA_Klaten
 
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunanPA_Klaten
 

More from PA_Klaten (20)

SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
 
SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015
 
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPerbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
 
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPerbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
 
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
 
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPerbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
 
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPerbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
 
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPerbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
 
Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013
 
Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013
 
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPerbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
 
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
 
Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014
 
Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014
 
2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara
 
2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis
 
2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi
 
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
 
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
 

2012 Perda sot satpol

  • 1. BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa hasil monitoring dan evaluasi kelembagaan perangkat daerah terdapat ketidaksesuaian dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ada yang belum terwadahi pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten; b. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, maka kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja sudah tidak sesuai dengan perkembangan kelembagaan perangkat daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja perlu diganti dengan Peraturan yang baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
  • 2. 2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094); 10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 17);
  • 3. 3 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN Dan BUPATI KLATEN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Klaten. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Klaten. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten. 5. Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat Satpol PP, adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 6. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut kepala adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten. 7. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satuan Polisi Pamong Praja sebagai aparat pemerintah daerah dalam penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 8. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur. 9. Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disingkat PPNS, adalah Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten yang diangkat sebagai pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan memiliki tugas pokok, fungsi dan kewenangan di bidang penyidikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat UP Satpol PP adalah Unit Pelaksana Satpol PP yang melaksanakan tugas Satpol PP di tingkat Kecamatan. 11. Eselonering adalah tingkatan jabatan struktural. 12. Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
  • 4. 4 13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah himpunan jabatan fungsional yang mempunyai fungsi dan tugas yang berkaitan erat satu sama lain dalam melaksanakan salah satu tugas umum pemerintahan. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klaten. Pasal 3 Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan Perangkat Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, mempunyai tugas menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Satpol PP menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS dan/atau aparatur lainnya; f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.
  • 5. 5 BAB III WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 6 Polisi Pamong Praja berwenang: a. melakukan tindakan penertiban non yustisial terhadap warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; b. menindak warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; c. fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat; d. melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; e. melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati; f. melaksanakan operasi yustisi bersama PPNS dan instansi terkait; Pasal 7 (1) Polisi Pamong Praja mempunyai hak sarana dan prasarana serta fasilitas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Polisi Pamong Praja dan Kepala UP Satpol PP Kecamatan diberikan tunjangan khusus sesuai dengan keuangan daerah dan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. (3) Polisi Pamong Praja yang memenuhi syarat dapat ditetapkan menjadi PPNS dan dapat langsung mengadakan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati yang dilakukan oleh warga masyarakat, aparatur dan/atau badan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 8 Dalam melaksanakan tugasnya Polisi Pamong Praja wajib: a. menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi manusia, dan norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang di masyarakat; b. menaati disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik Polisi Pamong Praja; c. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; d. melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia atas ditemukannya atau patut diduga adanya tindak pidana; e. menyerahkan kepada PPNS atas ditemukannya atau patut diduga adanya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Bupati.
  • 6. 6 BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 9 (1) Susunan Organisasi Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat: 1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati: 1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; 2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan. d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat: 1. Seksi Pembinaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 2. Seksi Operasi dan Pengendalian. e. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pengembangan Kapasitas: 1. Seksi Perlindungan Masyarakat; 2. Seksi Pengembangan Kapasitas. f. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d dan huruf e, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (4) Subbagian dan Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1, angka 2 dan angka 3, huruf c angka 1 dan angka 2, huruf d angka 1 dan angka 2, huruf e angka 1 dan angka 2, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian dan Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada atasan langsung. (5) UP Satpol PP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f berkedudukan di kecamatan dan dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, berada di bawah dan secara teknis administrasi bertanggungjawab kepada Camat, serta secara teknis operasional bertanggungjawab kepada Kepala Satpol PP. (6) Bagan Organisasi Satpol PP sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 10 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan bertanggung jawab kepada Kepala.
  • 7. 7 Pasal 11 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang- undangan. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati diantara tenaga fungsional yang ada. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 12 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kantor maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah. Pasal 13 Setiap pimpinan unit organisasi wajib membimbing, mengawasi dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 14 Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab untuk memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya. Pasal 15 Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk, serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 16 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 17 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada unit organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
  • 8. 8 Pasal 18 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dibantu kepala unit organisasi di bawahnya dalam rangka pemberian bimbingan, serta petunjuk teknis pelaksanaan tugas. BAB VII ESELONERING, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 19 (1) Kepala Satpol PP adalah Eselon II.b. (2) Sekretaris dan Kepala Bidang adalah Eselon III.b. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah Eselon IV.a. Pasal 20 Kepala, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Struktural Eselon III dan IV di Lingkungan Satpol PP, masih tetap berlaku sebagai pemangku jabatan struktural sesuai dengan jabatan strukturalnya, sampai dengan dilantiknya Pejabat Struktural pada Satpol PP berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 30) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 23 Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Satpol PP diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
  • 9. 9 Pasal 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Klaten. Ditetapkan di Klaten pada tanggal 5 Januari 2012 BUPATI KLATEN, Cap ttd SUNARNA Diundangkan di Klaten pada tanggal 5 Januari 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN, Cap ttd INDARWANTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2011 NOMOR 3
  • 10. 10 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN I. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten, dan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Kabupaten Klaten. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dimana terdapat penambahan fungsi perlindungan masyarakat pada tugas Satpol PP yaitu menegakkan Peraturan Daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, serta perlindungan masyarakat, maka perlu penataan kembali kelembagaan pada Satpol PP. Sehubungan dengan hal tersebut, Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2001 Nomor 21 Seri D) dipandang tidak sesuai maka perlu diganti dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : cukup jelas Pasal 2 : cukup jelas Pasal 3 : Pertanggungjawaban Kepala Satpol PP kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pengertian ”melalui” bukan berarti Kepala Satpol PP merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah. Secara struktural Kepala Satpol PP berada langsung di bawah Bupati. Pasal 4 : cukup jelas Pasal 5 : cukup jelas Pasal 6 : cukup jelas
  • 11. 11 Pasal 7 : cukup jelas Pasal 8 : cukup jelas Pasal 9 : cukup jelas Pasal 10 : cukup jelas Pasal 11 : cukup jelas Pasal 12 : cukup jelas Pasal 13 : cukup jelas Pasal 14 : cukup jelas Pasal 15 : cukup jelas Pasal 16 : cukup jelas Pasal 17 : cukup jelas Pasal 18 : cukup jelas Pasal 19 : cukup jelas Pasal 20 : cukup jelas Pasal 21 : cukup jelas Pasal 22 : cukup jelas Pasal 23 : cukup jelas Pasal 24 : cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 77
  • 12. 12 BAGAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATENKEPALA SEKRETARIAT SUB.BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB.BAGIAN KEUANGAN SUB.BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS BIDANG PENEGAKAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN BUPATI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS SEKSI PEMBINAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT SEKSI OPERASI DAN PENGENDALIAN SEKSI PEMBINAAN PENGAWASAN DAN PENYULUHAN SEKSI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN UNIT PELAKSANA SATPOL PP BUPATI KLATEN, SUNARNA