Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya integrasi bangsa dan teladan para tokoh persatuan bangsa Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa untuk membangun integrasi nasional yang kuat dibutuhkan kemampuan mengelola perbedaan, mereaksi ideologi asing dan dominasi ekonomi asing, serta memperkuat identitas bangsa. Dokumen tersebut juga menampilkan teladan-teladan tokoh seperti Ismail Marzuki, Opu Daeng Risaju, Cut
3. Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu
Pembelajaran
MATERI
Click
Click
Click
Click
4. 1. Kesadaran Terhadap
Pentingnya Integrasi Bangsa
Pengertian Integrasi secara etimologis, integrasi
berasal dari kata integrate, yang artinya memberi
tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan,
menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan.
NEXT
5. Enam faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun
integrasi nasional yang mantap dan kokoh di Indonesia.
Sebagai berikut:
1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola
perbedaan saran dan keanekaragaman budaya dan adat
istiadat yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara.
Perbedaan tersebut hendaknya dimaknai sebagai kekayaan
dan potensi bangsa bukan dipertentangkan.
2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing.
3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi
ekonomi asing.
NEXT
6. 4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi
dalam berbagai aspeknya.
5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan
ideologi nasional (pancasila) dan UUD 1945.
6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara
melakukan pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas
nasional seperti bahasa Indonesia, lagi Indonesia Raya, bendera
Merah Putih dan Garuda Pancasila.
NEXT
7. Pada tahun 2014 Indonesia masih memiliki 184 daerah dengan potensi
rawan konflik sosial. Enam di antaranya diprediksi memiliki tingkat
kerawanan yang tinggi, yaitu :
-Papua,
-Jawa Barat,
-Jakarta,
-Sumatera Utara,
-Sulawesi Tengah,
-Jawa Tengah.
NEXT
8. Dampak negatif konflik.
• Mengancam persatuan bangsa.
• Menimbulkan banyak korban dan kerugian.
• Memberikan dampak psikis pada masyarakat.
HOM
E
18. • Ismail Marzuki(1914 – 1958). Dilahirkan di Jakarta,
Ismail Marzuki memang berasal dari keluarga
seniman.
• Di usia 17 tahun ia berhasil mengarang lagu
pertamanya, berjudul “O Sarinah”.
• Tahun 1936, Ismail Marzuki masuk perkumpulan
musik Lief Java dan berkesempatan mengisi siaran
musik di radio.
• Ketika RRI dikuasai Belanda pada tahun 1947, Ismail
Marzuki yang sebelumnya aktif dalam orkes radio
memutuskan keluar karena tidak mau bekerjasama
dengan Belanda.
• Meskipun memiliki fisik yang tidak terlalu sehat
karena memiliki penyakit TBC, Ismail Marzuki tetapNEXT
19. Lagu-lagu Ismail Marzuki yang sarat dengan
nilai-nilai perjuangan yang menggugah rasa
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa,
antara lain :
• Rayuan Pulau Kelapa (1944)
• Halo-Halo Bandung (1946) yang diciptakan
ketika terjadi peristiwa Bandung Lautan Api.
• Selendang Sutera (1946) yang diciptakan pada
saat revolusi kemerdekaan untuk
membangkitkan semangat juang pada waktu itu.
• Sepasang Mata Bola (1946) yang
menggambarkan harapan rakyat untuk merdeka.
HOM
E
20. Opu Daeng Risaju
• Nama kecil Opu Daeng Risaju adalah Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo
pada tahun 1880, dari hasil perkawinan antara Opu Daeng Mawellu
dengan Muhammad Abdullah to Barengseng. Nama ‘Opu’
menunjukkan gelar kebangsawanan di kerajaan Luwu.
• Merupakan keturunan dekat dari keluarga Kerajaan Luwu.
• Melakukan pemberontakan terhadap tentara NICA pada tahun 1946.
Beliau berhasil ditangkap beberapa bulan kemudian dan mengalami
penyiksaan yang menyebabkan beliau menjadi tuli hingga akhir
hayatnya.
NEXT
21. Tjoet Nja’ Dhien (Cut Nyak Dien)
Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar (suaminya), memimpin
berbagai peperangan di tanah rencong melawan pasukan
Belanda sejak tahun 1880. Belanda mengakui kewalahan
menghadapi duet pemimpin ini. Perjuangan Cut Nyak Dien
pernah difilmkan dalam film drama epos berjudul Tjoet Nja'
Dhien pada tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot dan
dibintangi Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien, Piet
Burnama sebagai Pang Laot, Slamet Rahardjo sebagai Teuku
Umar dan juga didukung Rudy Wowor. Film ini memenangkan
Piala Citra sebagai film terbaik, dan merupakan film Indonesia
pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes (tahun
1989).
NEXT
22. Raden Ajeng Kartini
Pelopor kebangkitan perempuan karena pikiran dan
pandangannya mengenai emansipasi wanita. Terbitnya surat-
surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik
perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini
mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap
perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang
tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-
tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R.
Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
HOM
E
23. JIKA ADA YANG INGIN DITANYAKAN, KAMI
MEMBERIKAN KESEMPATAN BAGI ANDA UNTUK
BERTANYA. SETIAP KELOMPOK HANYA MEMILIKI 2
KALI KESEMPATAN UNTUK BERTANYA.