SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
No. 167/Kab/B.VII/72
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : bahwa persyaratan tentang Pedagang Kecil Berijin
seperti disebut dalam Surat Keputusan D.V.G.
tanggal 9 Desember 1938 No. 4331I/AZ/F sudah
tidak sesuai lagi dengan perkembangan
kefarmasian dewasa ini dan oleh karenanya Perlu
diganti.
Mengingat : 1. Undang-undang Pokok Kesehatan;
2. Undang-undang Farmasi;
3. Undang-undang Obat Keras;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedagang
Eceran Obat.
Pasal 1
Yang dimaksud dengan Pedagang Eceran Obat dalam Peraturan ini
adalah Orang atau Badan Hukum Indonesia yang memilih ijin untuk
menyimpan Obat-obat Bebas dan Obat-obat Bebas Terbatas (daftar
W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana
tercantum dalam surat ijin.
Pasal 2
1. Pedagang Eceran Obat menjual obat-obat bebas dan obat-obat
bebas terbatas dalam bungkusan dari pabrik yang membuatnya
secara eceran.
2. Pedagang Eceran Obat harus menjaga agar obat-obat yang dijual
bermutu baik dan berasal dari pabrik-pabrik farmasi atau
pedagang besar farmasi yang mendapat ijin dari Departemen
Kesehatan.
Pasal 3
Pedagang Eceran Obat dapat diusahakan oleh perusahaan Negara
perusahaan Swasta atau Perorangan.
Pasal 4
(1) Pertanggungan jawab teknis farmasi terletak pada seorang
Asisten
(2) Setiap pergantian penanggung jawab harus segera dilaporkan
kepada Direktorat Farmasi Didaerah propinsi setempat.
Pasal 5
Untuk mendirikan Pedagang Eceran Obat harus ada ijin dari Kepala
Daerah setempat dengan memperhatikan sarana-sarana Kepala Dinas
Kesehatan Daerah setempat sesuai dengan bunyi pasal 6 Ordonansi
Obat Keras.
Pasal 6
Pada setiap pengeluaran ijin satu lembar turunan ijin harus
dikirimkan kepada Direktorat Jenderal Farmasi dan satu lembar
dikirim kepada Kepala Direktorat Farmasi Daerah Propinsi setempat.
Pasal 7
Permohonan ijin Pedagang Eceran Obat harus diajukan secara tertulis
dengan disertai:
a. Alamat dan denah tempat usaha.
b. Nama dan alamat pemohon.
c. Nama dan alamat asisten apoteker.
d. Turunan ijazah dan surat izin kerja asisten apoteker.
e. Surat pernyataan kesediaan bekerja asisten apoteker.
Pasal 8
1. Pedagang Eceran Obat harus memasang papan tulisan dengan
tulisan “Toko Obat Berijin" tidak menerima resep dokter dan
namanya di depan tokonya. Tulisan tersebut harus mudah dilihat
umum dan dibagian bawah pojok kanan harus dicantumkan
nomor ijin.
2. Tulisan harus berwarna hitam di atas dasar putih; tinggi huruf
paling sedikit 5 cm dan tebalnya paling sedikit 5 mm.
3. Ukuran papan tersebut ayat (1) paling sedikit: lebar 40 cm dan
panjang 50 cm.
Pasal 9
Pedagang Eceran Obat dilarang menerima atau melayani resep
dokter.
Pasal 10
Pedagang Eceran Obat dilarang membuat obat, membungkus kembali
obat
Pasal 11
Obat-obat yang masuk Daftar Obat Bebas Terbatas harus disimpan
dalam almari khusus dan tidak boleh dicampur dengan obat – obat
atau barang-barang lain.
Pasal 12
Di depan tokonya, pada iklan-iklan dan barang-barang cetakan Toko
Obat tidak boleh memasang nama yang sama atau menyamai nama
apotik, pabrik obat atau pedagang besar farmasi, yang dapat
menimbulkan kesan seakan-akan Toko Obat tersebut adalah sebuah
apotik atau ada hubungannya dengan apotik, pabrik farmasi atau
Pedagang Besar Farmasi.
Pasal 13
Apabila ijin batal atau dicabut maka pemilik ijin harus segera
menyerahkan surat ijinnya kepada yang berwenang.
Pasal 14
Setiap Pedagang Eceran Obat harus selalu tunduk pada semua
peraturan yang berlaku dan yang akan dikeluarkan kemudian.
Pasal 15
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Rl ini maka
Surat Keputusan D.V.C. tanggal 9 Desember 1938 No.43311/AZ/F
dinyatakan batal,
Pasal 16
Peraturan Menteri Kesehatan RI ini mulai berlaku 3 (tiga) bulan
setelah tanggal ditetapkannya.
Pasal 17
Pedagang Eceran Obat yang telah mendapat ijin pada atau sebelum
berlakunya Peraturan ini maka :
a. Selambat-lambatnya satu tahun setelah tanggal berlalunya
Peraturan ini harus memenuhi persyaratan tersebut pada pasal 8 .
b. Selambat-lambatnya dua tahun setelah tanggal berlakunya
Peraturan ini harus memenuhi persyaratan yang tersebut pada
pasal 4.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 September 1972
MENTERI KESEHATAN RI
ttd
Prof. G.A. SIWABESSY

More Related Content

Similar to PERATURAN PEDAGANG ECERAN

PMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat TradisonalPMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat TradisonalCIkumparan
 
Manfar studi kasus.novi arifani
Manfar studi kasus.novi arifaniManfar studi kasus.novi arifani
Manfar studi kasus.novi arifaniNovi Arifani
 
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdftulus14
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfOktasari13
 
kel_1 studi kelayakan usaha (1).pptx
kel_1 studi kelayakan usaha (1).pptxkel_1 studi kelayakan usaha (1).pptx
kel_1 studi kelayakan usaha (1).pptxFeviJunitawella
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfADIJM
 
Drug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.pptDrug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.pptssuserb3bce7
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfssuser4fe906
 
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFPermenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFSainal Edi Kamal
 
Tata cara berwirausaha apotek
Tata cara berwirausaha apotekTata cara berwirausaha apotek
Tata cara berwirausaha apotekLuthfiatun Ni'mah
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxFitriAyuWahyuni1
 
Buku coklat reg obat 2011
Buku coklat reg obat 2011Buku coklat reg obat 2011
Buku coklat reg obat 2011kurniabanta
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintahGdiss Yogaswara
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarUlfah Hanum
 

Similar to PERATURAN PEDAGANG ECERAN (20)

Workshop pa
Workshop paWorkshop pa
Workshop pa
 
PMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat TradisonalPMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
 
Uudrt 05 1958
Uudrt 05 1958Uudrt 05 1958
Uudrt 05 1958
 
Manfar studi kasus.novi arifani
Manfar studi kasus.novi arifaniManfar studi kasus.novi arifani
Manfar studi kasus.novi arifani
 
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
 
kel_1 studi kelayakan usaha (1).pptx
kel_1 studi kelayakan usaha (1).pptxkel_1 studi kelayakan usaha (1).pptx
kel_1 studi kelayakan usaha (1).pptx
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
Drug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.pptDrug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.ppt
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdf
 
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFPermenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
 
Tata cara berwirausaha apotek
Tata cara berwirausaha apotekTata cara berwirausaha apotek
Tata cara berwirausaha apotek
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
 
Buku coklat reg obat 2011
Buku coklat reg obat 2011Buku coklat reg obat 2011
Buku coklat reg obat 2011
 
Kasus 1
Kasus 1Kasus 1
Kasus 1
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
 

Recently uploaded

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

PERATURAN PEDAGANG ECERAN

  • 1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI No. 167/Kab/B.VII/72 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa persyaratan tentang Pedagang Kecil Berijin seperti disebut dalam Surat Keputusan D.V.G. tanggal 9 Desember 1938 No. 4331I/AZ/F sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kefarmasian dewasa ini dan oleh karenanya Perlu diganti. Mengingat : 1. Undang-undang Pokok Kesehatan; 2. Undang-undang Farmasi; 3. Undang-undang Obat Keras; MEMUTUSKAN : Menetapkan : Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedagang Eceran Obat. Pasal 1 Yang dimaksud dengan Pedagang Eceran Obat dalam Peraturan ini adalah Orang atau Badan Hukum Indonesia yang memilih ijin untuk menyimpan Obat-obat Bebas dan Obat-obat Bebas Terbatas (daftar W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana tercantum dalam surat ijin. Pasal 2 1. Pedagang Eceran Obat menjual obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas dalam bungkusan dari pabrik yang membuatnya secara eceran. 2. Pedagang Eceran Obat harus menjaga agar obat-obat yang dijual bermutu baik dan berasal dari pabrik-pabrik farmasi atau pedagang besar farmasi yang mendapat ijin dari Departemen Kesehatan.
  • 2. Pasal 3 Pedagang Eceran Obat dapat diusahakan oleh perusahaan Negara perusahaan Swasta atau Perorangan. Pasal 4 (1) Pertanggungan jawab teknis farmasi terletak pada seorang Asisten (2) Setiap pergantian penanggung jawab harus segera dilaporkan kepada Direktorat Farmasi Didaerah propinsi setempat. Pasal 5 Untuk mendirikan Pedagang Eceran Obat harus ada ijin dari Kepala Daerah setempat dengan memperhatikan sarana-sarana Kepala Dinas Kesehatan Daerah setempat sesuai dengan bunyi pasal 6 Ordonansi Obat Keras. Pasal 6 Pada setiap pengeluaran ijin satu lembar turunan ijin harus dikirimkan kepada Direktorat Jenderal Farmasi dan satu lembar dikirim kepada Kepala Direktorat Farmasi Daerah Propinsi setempat. Pasal 7 Permohonan ijin Pedagang Eceran Obat harus diajukan secara tertulis dengan disertai: a. Alamat dan denah tempat usaha. b. Nama dan alamat pemohon. c. Nama dan alamat asisten apoteker. d. Turunan ijazah dan surat izin kerja asisten apoteker. e. Surat pernyataan kesediaan bekerja asisten apoteker. Pasal 8 1. Pedagang Eceran Obat harus memasang papan tulisan dengan tulisan “Toko Obat Berijin" tidak menerima resep dokter dan namanya di depan tokonya. Tulisan tersebut harus mudah dilihat umum dan dibagian bawah pojok kanan harus dicantumkan nomor ijin.
  • 3. 2. Tulisan harus berwarna hitam di atas dasar putih; tinggi huruf paling sedikit 5 cm dan tebalnya paling sedikit 5 mm. 3. Ukuran papan tersebut ayat (1) paling sedikit: lebar 40 cm dan panjang 50 cm. Pasal 9 Pedagang Eceran Obat dilarang menerima atau melayani resep dokter. Pasal 10 Pedagang Eceran Obat dilarang membuat obat, membungkus kembali obat Pasal 11 Obat-obat yang masuk Daftar Obat Bebas Terbatas harus disimpan dalam almari khusus dan tidak boleh dicampur dengan obat – obat atau barang-barang lain. Pasal 12 Di depan tokonya, pada iklan-iklan dan barang-barang cetakan Toko Obat tidak boleh memasang nama yang sama atau menyamai nama apotik, pabrik obat atau pedagang besar farmasi, yang dapat menimbulkan kesan seakan-akan Toko Obat tersebut adalah sebuah apotik atau ada hubungannya dengan apotik, pabrik farmasi atau Pedagang Besar Farmasi. Pasal 13 Apabila ijin batal atau dicabut maka pemilik ijin harus segera menyerahkan surat ijinnya kepada yang berwenang. Pasal 14 Setiap Pedagang Eceran Obat harus selalu tunduk pada semua peraturan yang berlaku dan yang akan dikeluarkan kemudian.
  • 4. Pasal 15 Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Rl ini maka Surat Keputusan D.V.C. tanggal 9 Desember 1938 No.43311/AZ/F dinyatakan batal, Pasal 16 Peraturan Menteri Kesehatan RI ini mulai berlaku 3 (tiga) bulan setelah tanggal ditetapkannya. Pasal 17 Pedagang Eceran Obat yang telah mendapat ijin pada atau sebelum berlakunya Peraturan ini maka : a. Selambat-lambatnya satu tahun setelah tanggal berlalunya Peraturan ini harus memenuhi persyaratan tersebut pada pasal 8 . b. Selambat-lambatnya dua tahun setelah tanggal berlakunya Peraturan ini harus memenuhi persyaratan yang tersebut pada pasal 4. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 28 September 1972 MENTERI KESEHATAN RI ttd Prof. G.A. SIWABESSY