Implementasi teori manajemen ekuitas melibatkan pengelolaan modal secara efektif. Artikel ini membahas implementasi teori tersebut pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad dan hambatan yang dihadapi, seperti keterbatasan pemahaman pelaporan akuntansi dan keterbatasan sumber daya manusia.
1. TEORI AKUNTANSI
IMPLEMENTASI TEORI MANAJEMEN EKUITAS DALAM
PELAPORAN AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad)
Disusun Oleh:
Norma Selestia - 43222120010
Nama Dosen :
Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023
2. ABSTRAK
Implementasi teori manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses
pembentukan, pemeliharaan, dan penggunaan yang efektif, misal pengelolaan aset yang sudah
terbentuk. Tujuan utama dari manajemen modal ekuitas adalah Penentuan ukuran modal ekuitas
yang sesuai; Meningkatkan jika diperlukan, dalam jumlah modal ekuitas melalui laba ditahan atau
penerbitan saham tambahan; Penetapan struktur rasional saham baru yang diterbitkan; Pengertian
dan pelaksanaan kebijakan dividen. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes
Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen ekuitas yang digunakan serta hambatan
dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Kata Kunci: Teori Manajemen Ekuitas, Teori Akuntansi
PENDAHULUAN
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Rumah Sakit yang merupakan selisih antara asset dan
kewajiban Rumah Sakit pada tanggal laporan. Ekuitas diketahui pada akhir periode berdasarkan
jurnal penyesuaian untuk memindahkan surplus/defisit LO kedalam neraca. Pengukuran saldo
ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Peubahan Ekuitas.
Laporan ekuitas sangat penting digunakan dalam suatu perusahaan atau Rumah Sakit, RS
Pusdikkes Puskesad salah satunya. Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan RS yang
melayanai pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap. Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat,
Rumah Sakit ini memiliki kewajiban finansial yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena
itu, penting untuk memahami bagaimana RS Pusdikkes Puskesad mengimplementasikan teori
manajemen ekuitas dalam pelaporan akuntansi mereka.
Implementasi teori manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses
pembentukan, pemeliharaan, dan penggunaan yang efektif, mis. pengelolaan aset yang sudah
terbentuk. Ini mengandaikan pengelolaan modal ekuitas secara umum dan pengelolaan elemen
strukturalnya. Manajemen modal ekuitas dikaitkan tidak hanya dengan memastikan penggunaan
yang efektif dari bagian yang sudah terakumulasi, tetapi juga dengan pembentukan sumber daya
keuangannya sendiri, memastikan pengembangan perusahaan di masa depan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi
Manajamen Ekuitas Dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
3. LITERATUR TEORI
A. Pengertian Ekuitas/Modal
Dalam kerangka dasar Standar Akuntansi Keuangan (2002), Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal 49): ekuitas adalah hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Sedagkan menurut standar akuntansi keuangan (PSAK No. 21), ekuitas merupakan
bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada, dan
dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Berbagai sumber
yang lain mendefinisi ekuitas yang tidak berbeda dengan definisi di atas. Ekuitas didefinisi
sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti
ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Karena didefinisi atas dasar
aset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban
diukur. Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar
kriteria berikut (hlm. 421-423):
- Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim.
- Hak penggunaan aset dalam operasi.
- Substansi ekonomik perjanjian.
FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 6 mendefinisikan ekuitas
sebagai "hak sisa atau aset suatu entitas yang tersisa setelah dikurangi kewajibannya". Dari
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa dua karakteristik ekuitas adalah sebagai berikut:
- Ekuitas sama dengan aktiva neto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang
perusahaan.
- Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik
yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh
pemilik atau distribusi kepada pemilik.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ekuitas adalah jumlah aset atau
harta yang bisa dikembalikan kepada pemilik perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi dan
semua kewajiban utangnya sudah terbayar.
4. B. Pengertian Manajemen Ekuitas/Modal
Manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses pembentukan, pemeliharaan,
dan penggunaan yang efektif, mis. pengelolaan aset yang sudah terbentuk. Ini mengandaikan
pengelolaan modal ekuitas secara umum dan pengelolaan elemen strukturalnya. Manajemen
modal ekuitas dikaitkan tidak hanya dengan memastikan penggunaan yang efektif dari bagian
yang sudah terakumulasi, tetapi juga dengan pembentukan sumber daya keuangannya sendiri,
memastikan pengembangan perusahaan di masa depan.
Dasar pengelolaan modal sendiri perusahaan adalah pengelolaan pembentukan sumber
keuangan sendiri. Untuk memastikan pengelolaan yang efektif dari proses ini, suatu
perusahaan biasanya mengembangkan kebijakan keuangan khusus yang bertujuan untuk
menarik sumber keuangannya sendiri dari berbagai sumber sesuai dengan kebutuhan
perkembangannya di masa mendatang. Tujuan utama dari manajemen modal ekuitas adalah
Penentuan ukuran modal ekuitas yang sesuai; Meningkatkan jika diperlukan, dalam jumlah
modal ekuitas melalui laba ditahan atau penerbitan saham tambahan; Penetapan struktur
rasional saham baru yang diterbitkan; Pengertian dan pelaksanaan kebijakan dividen.
C. Komponen Ekuitas
1. Modal yang disetorkan adalah jumlah uang yang disetor oleh pemilik atau pemegang saham.
Modal disetor dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu modal saham dan agio/disagio saham (additional
paid-in capital)
2. Keuntungan yang tidak dibagikan saldo laba ditahan adalah kumpulan laba dari tahun-tahun
sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen.
3. Modal Penilaian kembali, adalah selisih nilai buku lama dengan nilai buku baru.
4. Modal Sumbangan, adalah modal yang diperoleh perusahaan karena memperoleh aset yang
berasal dari sumbangan.
5. Modal yang lainnya, adalah modal dari cadangan pelunasan obligasi dan lain sebagainya yang
tidak dikategorikan dalam empat kategori di atas
D. Pengakuan dan Pengukuran Ekuitas
Dalam pengakuan modal/ekuitas biasanya diakui saat pemodal mentransfer sumber daya
kepada perusahaan sebagai imbalan bagian kepemilikan perusahaan, pengakuan modal
5. biasanya digunakan pada perusahaan yang berbentuk perseorangan maupun partnership.
Modal yang disetor diakui pada saat penerimaan baik berupa kas ataupun non-kas. Saldo
normal ekuitas berada di sisi kredit. Modal/Ekuitas diukur sesuai dengan jumlah kas yang
diterima. Sementara untuk setoran yang berupa non kas akan diukur sebesar nilai wajar non-
kas pada saat diserahkan, yaitu nilai oppraisal tanggal yang disetujui dewan komisaris.
E. Penyajian Ekuitas
Penyajian ekuitas bertujuan menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi
pemilik dan pemegang ekuitas lainnya. Menurut PSAK No 21, penyajian ekuitas meliputi
penyajian dalam bentuk modal dan saldo laba. Modal disajikan dalam neraca setelah pos
kewajiban. Informasi tentang kewajiban yuridis perseroan terhdap para pemegang saham dan
pihak lainnya juga merupakan tujuan penyajian ekuitas pemegang saham. Selain itu, akun ini
juga harus disajikan dan dinyatakan terpisah antara akun modal saham dan laba ditahan,
tujuannya yaitu:
- Membedakan sumber. Modal yang disetor mencerminkan riwayat modal sejak berdirinya
perseroan, sedangkan laba ditahan terbentuk dari akumulasi laba.
- Dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba (earning
power). Dari sisi yuridis modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap
dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain, dana ini hanya dapat
ditarik kembali dalam likuiditas atau dalam keadaan luar biasa lainnya. Sementara untuk
laba ditahan adalah jumlah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian deviden.
F. Teori Ekuitas
Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam
akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Teori ini membahas
pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam pelaporan keuangan.
Pemakaian sudut pandang yang berbeda dapat menghasilkan format pelaporan yang berbeda
yaitu:
6. 1. Teori Propietary
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan berpasangan.
Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang
digunakan adalah : Aktiva-hutang = modal.
2. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori proprietary.
Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan
perusahaan. Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal
(Hutang + Modal Pemilik)
3. Teori Ekuitas Residual
Teori ini merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Pemegang
saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnya, tetapi
pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik. Dalam pandangan ini persamaan
akuntansinya menjadi : Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual
4. Teori Enterprise
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori
entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope maupun aplikasinya.
Dalam teori ini, perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan
dalam rangka memberikan manfaat bagi pemegang saham, sedangkan dalam teori
entreprise, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam
rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan.
5. Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi
personifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas.
Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi
Aktiva F. Manajemen Ekuitas
PEMBAHASAN
A. Implementasi Teori Manajemen Liabilitas pada RS Pusdikkes Puskesad
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada
dibawah naungan TNI Angkatan Darat. RS merupakan pusat layanan kesehatan bagi
7. masyarakat. Untuk memberikan layanan operasional yang maksimal, dibutuhkan manajemen
ekuitas. Nilai ekuitas sebuah perusahaan mencerminkan nilai buku perusahaan tersebut. Nilai
ini merupakan salah satu faktor yang menentukan harga saham perusahaan tersebut. Namun
demikian, tidak jarang kita menemukan harga saham yang lebih tinggi dari nilai ekuitas per
saham suatu perusahaan. Harga saham yang lebih tinggi ini mengindikasikan bahwa para
investor meyakini bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek baik di masa yang akan
datang. Saat menjalankan bisnis, Rumah Sakit wajib memahami dasar-dasar ekuitas
perusahaan. Dengan begitu, dapat mengetahui seberapa besar nilai saham dan aset tanpa
hutang dan kewajiban yang menunjukkan sehat tidaknya sebuah perusahaan.
Laporan ekuitas yang digunakan di RS Pusdikkes Puskesad adalah melaporkan perubahan-
perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu. Periode waktunya
sama dengan periode waktu yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Dalam laporan
perubahan ekuitas disajikan modal ditambah laba bersih atau dikurangi rugi bersih dan
dikurangi prive. Laba bersih yang diperoleh, nilainya diperoleh dari laporan laba rugi,
sedangkan prive adalah penarikan kas oleh pemilik.
Dalam penerapan implementasi teori manajemen ekuitas (modal) dalam pelaporan
akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan pengakuan dan pengukuran
ekuitas, penyajian ekuitas, teori proprietary dan teori entity, serta PSAK terkait ekuitas.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, RS Pusdikkes Puskesad dapat menyajikan informasi
yang akurat dan transparan mengenai ekuitas pemegang saham dalam laporan keuangannya
B. Hambatan dalam Mengelola Aset di RS Pusdikkes Puskesad
Hambatan dan Tantangan untuk Penerapan Teori Manajemen Ekuitas (Modal) dalam
Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad adalah sebagai berikut:
1) Keterbatasan Pemahaman tentang Pelaporan Akuntansi
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad harus mengimplementasikan teori manajemen ekuitas
(modal) dalam pelaporan akuntansi memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai
konsep dari semua komponen-komponen ekuitas yang digunakan sesuai dengan aturan
yang berlaku.
8. 2) Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Baik
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad harus mengimplementasikan teori manajemen ekuitas
(modal) dalam pelaporan akuntansi wajib memerlukan sumber daya manusia yang
canggih dalam bidangnya, rajin dalam membuat laporannya, hal ini dapat menghasilkan
laporan keuangan yang relevan
3) Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi dalam akuntansi dapat mempengaruhi pengakuan, pengukuran, dan
penyajian ekuitas. RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan perubahan regulasi dan
memastikan bahwa pelaporan akuntansi perusahaan selalu sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, seperti PSAK terkait laporan ekuitas dengan tujuan dapat
menyajikan informasi yang akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.
4) Keterbatasan Teknologi
Implementasi teori manajemen ekuitas (modal) dalam pelaporan akuntansi memerlukan
teknologi yang memadai untuk dapat mengelola data dan informasi dengan efektif. RS
Pusdikkes Puskesad perlu memperhatikan ketersediaan teknologi yang memadai untuk
dapat mengimplementasikan teori tersebut dengan baik.
5) Keterbatasan Data
Penerapan teori manajemen ekuitas memerlukan data yang akurat dan lengkap. RS
Pusdikkes Puskesad Dunia menghadapi tantangan dalam memperoleh data yang
diperlukan untuk mengakui dan mengukur laporan ekuitas dengan benar.
KESIMPULAN
Manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses pembentukan, pemeliharaan,
dan penggunaan yang efektif, missal pengelolaan aset yang sudah terbentuk. Laporan ekuitas
sangat penting digunakan dalam suatu perusahaan atau Rumah Sakit, salah satunya RS Pusdikkes
Puskesad.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
dalam Laporan Ekuitasnya sudah optimal. Dimana laporan ekuitas yang digunakan di RS
Pusdikkes Puskesad adalah melaporkan semua perubahan-perubahan yang terjadi pada ekuitas
pemilik selama periode waktu tertentu. Dalam penerapan implementasi teori manajemen ekuitas
9. (modal) dalam pelaporan akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan pengakuan
dan pengukuran ekuitas, penyajian ekuitas, teori proprietary dan teori entity, serta PSAK terkait
ekuitas. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, RS Pusdikkes Puskesad dapat menyajikan
informasi yang akurat dan transparan mengenai ekuitas pemegang saham dalam laporan
keuangannya
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Financial Accounting Standards Board. (2022). Accounting Standards Codification. Retrieved
from https://asc.fasb.org/
Mulyadi. (2012). Sistem Akuntansi. Salemba Empat.
Andika, Cecilia. (2016). Analisis Perlakuan Akuntansi Piutang Untuk Menilai Kewajaran
Penyajian Laporan Keuangan.
Iai. (2009). Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6041546/mengenal-pengertian-ekuitas-jenis-
dan-contohnya