Implementasi teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki keterkaitan yang erat dalam konteks pelaporan akuntansi dan membentuk dasar-dasar teoritis dalam memahami dinamika hubungan antara perusahaan, manajemen, dan pemangku kepentingan eksternal. Teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki keterkaitan yang erat dalam konteks pelaporan akuntansi terutama pada RS Pusdikkes Puskesad dan membentuk dasar pemahaman dan praktek di bidang pelaporan akuntansi, serta menjelaskan motivasi di balik tindakan dan keputusan manajemen, serta dampaknya terhadap nilai perusahaan dan hubungan dengan pemangku kepentingan
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat teori tersebut.
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
1. TEORI AKUNTANSI
IMPLEMENTASI TEORI AGENSI, EFISIENSI PASAR, TEORI SINYAL,
dan TEORI KONTRAK DALAM PELAPORAN AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad)
Disusun Oleh:
Norma Selestia - 43222120010
Nama Dosen :
Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023
2. ABSTRAK
Implementasi teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki
keterkaitan yang erat dalam konteks pelaporan akuntansi dan membentuk dasar-dasar teoritis
dalam memahami dinamika hubungan antara perusahaan, manajemen, dan pemangku kepentingan
eksternal. Teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki keterkaitan yang
erat dalam konteks pelaporan akuntansi terutama pada RS Pusdikkes Puskesad dan membentuk
dasar pemahaman dan praktek di bidang pelaporan akuntansi, serta menjelaskan motivasi di balik
tindakan dan keputusan manajemen, serta dampaknya terhadap nilai perusahaan dan hubungan
dengan pemangku kepentingan
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam
mengimplementasikan teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak yang digunakan
serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat
teori tersebut.
Kata Kunci: Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, Teori Kontrak, Teori Akuntansi
PENDAHULUAN
Teori Agensi sangat penting dalam memahami dan menjelaskan hubungan antara pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan manajemen perusahaan. Teori agensi menyelidiki bagaimana
konflik kepentingan dapat timbul antara pemilik dan agen (manajemen) yang dipekerjakan untuk
menjalankan perusahaan atas nama pemilik. Dengan memahami teori agensi, pemilik perusahaan
dapat mengembangkan sistem pengelolaan yang lebih efisien dan memastikan bahwa manajemen
bertindak dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang pemilik perusahaan. Ini
menjadi sangat penting dalam konteks korporasi modern yang kompleks.
Efisiensi pasar adalah konsep dalam ekonomi keuangan yang menyatakan bahwa harga
aset di pasar keuangan mencerminkan semua informasi yang tersedia secara publik. Dalam konteks
laporan keuangan, konsep efisiensi pasar memiliki dampak pada bagaimana investor dan analis
menginterpretasikan dan merespons informasi keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Meskipun konsep efisiensi pasar tetap menjadi landasan dalam ekonomi keuangan, beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pasar mungkin tidak selalu sepenuhnya efisien dan bahwa terdapat
variasi dalam tingkat efisiensi di berbagai pasar keuangan. Sebagai hasilnya, investor dan analis
3. tetap melakukan analisis dan penelitian yang cermat terhadap laporan keuangan untuk membuat
keputusan investasi yang informasional
Teori sinyal (signaling theory) dalam konteks pelaporan akuntansi merujuk pada konsep
bahwa perusahaan menggunakan informasi keuangan dan non-keuangan dalam laporan mereka
sebagai sinyal atau tanda kepada pemangku kepentingan eksternal, seperti investor atau kreditur.
Tujuan utamanya adalah untuk mengirimkan pesan tertentu tentang kondisi dan kinerja
perusahaan.
Teori kontrak (contract theory) dalam pelaporan akuntansi berkaitan dengan bagaimana
perusahaan dan pihak terkait, seperti manajemen dan pemegang saham, dapat menggunakan
perjanjian kontrak sebagai dasar untuk menyusun sistem pelaporan keuangan. Teori ini
menitikberatkan pada bagaimana perjanjian kontrak dapat dirancang untuk mengatasi masalah
keagenan dan menciptakan insentif yang sesuai di antara para pihak yang terlibat
Akuntansi rumah sakit merupakan salah satu bagian dari kegiatan manajemen keuangan
yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi berupa laporan baik laporan keuangan
maupun laporan manajemen. Laporan tersebut merupakan salah satu bahan yang digunakan oleh
para manajer rumah sakit untuk mendukung pengambilan keputusan selain monitoring dan
pengendalian kegiatan rumah sakit dalam rangka menjalankan misi dan mencapai visinya secara
efektif dan efisien.
Teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki keterkaitan yang erat
dalam konteks pelaporan akuntansi terutama pada RS Pusdikkes Puskesad dan membentuk dasar-
dasar teoritis dalam memahami dinamika hubungan antara perusahaan, manajemen, dan pemangku
kepentingan eksternal.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi
Teori Agensi, Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak Dalam Pelaporan Akuntansi pada
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
LITERATUR TEORI
A. TEORI AGENSI
Menurut Indra Bastian (2016 : 213) teori Agensi (agen theory), atau yang sering disebut
juga contracting theory, merupakan salah satu kebutuhan riset akuntansi terpenting saat ini.
Penelitian yang dilakukan pada teori agensi bisa bersifat deduktif ataupun induktif dan
4. merupakan kasus khusus riset prilaku, walaupun teori agensi berakar pada bidang keuangan
dan ekonomi bukannya psikologi dan sosiologi.Agensi (agency) didefinisikan sebagai perilaku
ataupun kegiatan tertentu yang dilakukan manusia dan yang diarahkan oleh aturan dan konteks
di mana interaksi itu terjadi.
Teori agensi yang berfokus pada biaya-biaya pemantauan dan penyelenggaraan hubungan
antara berbagai pihak. Teori agensi merupakan pengorbanan yang timbul dari hubungan
keagenan apa pun, termasuk hubungan di dalam kontrak kerja antara pemegang saham dan
manajer perusahaan. Oleh sebab itu, di dalam hubungan keagenan, setiap pihak akan
menanggung biaya keagenan tidak hanya principal namun juga agen.
Dengan demikian banyak terjadi dalam teori agensi, dimana akan lebih mengetahui dan
memahami situasi perusahaan/organisasi sehingga dapat menimbulkannya asimetri informasi
yang bisa memicu tindakan principal yang tidak mampu dalam menetepkan apakah usaha yang
dijalankan agen benar-benar disebut optimal.
B. TEORI EFISIENSI PASAR
Efisiensi pasar juga berkaitan dengan kecepatan suatu signal dicerna dan terefleksi dalam
harga saham. Jones (1998) menegaskan bahwa Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga
semua sekuritas dengan cepat dan sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia
tentang aset.
Suatu pasar dikatakan efisien jika ia memenuhi dan dengan tepat mencerminkan seluruh
informasi yang relevan dalam penentuan harga-harga saham. Resminya, pasar tersebut
dikatakan efisien dalam lingkungannya dengan beberapa perangkat informasi...jika harga-
harga surat berharga tidak terpengaruhi oleh pengungkapan informasi tersebut kepada seluruh
partisipan. Lebih jauh lagi, dalam kaitannya dengan seperangkat informasi...memiliki arti
bahwa adalah suatu hal yang mustahil untuk membuat keuntungan ekonomi dengan melakukan
perdagangan berdasarkan atas (perangkat informasi tersebut).
Efisiensi pasar harus dikaitkan dengan sistem informasi yaitu mekanisme penyediaan
informasi dengan segala regulasi yang berlaku dalam lingkup beroperasinya pasar modal.
Sistem informasi menghasilkan sehimpunan informasi bagi pelaku pasar untuk menentukan
harga saham.
5. Bentuk Efisiensi Pasar:
1. Bentuk Lemah: Dalam bentuk ini, pelaku pasar hanya menggunakan data pasar modal
historis untuk menilai investasinya sehingga data tidak bermanfaat lagi untuk
memprediksi perubahan harga masa datang. Dengan kata lain, pelaku pasar masih
dimungkinkan untuk memperoleh pengembalian abnormal dengan memanfaatkan
informasi selain data pasar.
2. Bentuk Semi-kuat: Jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua informasi yang
tersedia secara publik termasuk data statemen keuangan. Karena semua pelaku pasar
memperoleh akses yang sama terhadap informasi publik, strategi investasi yang
mengandalkan data statemen keuangan publikasian tidak akan mampu menghasilkan
kembali abnormal secara terus-menerus.
3. Bentuk Kuat: Jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua informasi termasuk
informasi privat atau dalam yang tidak dipublikasi. Dengan efisiensi semacam ini, pelaku
pasar yang mempunyai akses terhadap informasi sekalipun tidak akan memperoleh return
yang berlebih dalam jangka panjang.
C. TEORI SINYAL
Menurut Dewangga (2018) menyatakan bahwa Teori signaling perusahaan yang
berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar
diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal
tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah
ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk.
Ketepatan waktu dapat ditingkatkan dengan mengurangi informasi asimetris, caranya
dengan memberikan sinyal kepada pihak luar berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya
sehingga dapat mengurangi ketidakpastian mengenai prospek pertumbuhan perusahaan pada
masa yang akan datang. Laporan keuangan yang baik akan meningkatkan proses pemeriksaan.
Pada signalling theory, manajemen berharap dapat memberikan sinyal kemakmuran kepada
pemilik ataupun pemegang saham dalam menyajikan informasi keuangan. Publikasi laporan
keuangan tahunan yang disajikan oleh perusahaan akan dapat memberikan sinyal pertumbuhan
dividen maupun perkembangan harga saham perusahaan.
6. Informasi yang dikeluarkan dari suatu perusahaan dapat menjadi sinyal bagi pihak investor.
Apabila sinyal yang dikeluarkan merupakan good news maka perusahaan tersebut merupakan
perusahaan yang berkualitas. Hal ini dapat menarik investor untuk berinvestasi ke perusahaan
tersebut. Sebaliknya, jika sinyal yang diberikan perusahaan buruk (bad news) maka kualitas
dari perusahaan tersebut buruk. Sinyal good news atau bad news dapat mempengaruhi harga
saham di perusahaan. Sinyal dari perusahaan merupakan hal yang penting dan berguna bagi
pemakai laporan keuangan. Berita buruk dalam suatu perusahaan akan memperpanjang audit
delay. Akibatnya investor akan berfikir berulang-ulang untuk menanamkan sahamnya
diperusahaan tersebut. Berbeda dengan perusahaan yang memiliki berita baik, karena
cenderung tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan.
D. TEORI KONTRAK
Teori perkontrakan efisien (efficient contracting theory) merupakan bagian atau turunan
dari teori keagenan (agency theory). Teori ini didasarkan atas berbagai aspek dan implikasi
hubungan keagenan. Hubungan keagenan adalah hubungan antara prinsipal (principal) dan
agen (agent) yang di dalamnya agen bertindak atas nama dan untuk kepentingan prinsipal dan
atas tindakannya (actions) tersebut agen mendapatkan imbalan tertentu. Hubungan tersebut
biasanya dinyatakan dalam bentuk kontrak.
Secara empiris dapat ditunjukkan bahwa banyak sekali kontrak yang di dalamnya memuat
pasal yang mensyaratkan laba sebagai unsur kesepakatan. Misalnya kontrak pembagian laba,
kontrak bonus, dan kontrak utang. Peran laba dalam berbagai kontrak menyebabkan pula
berbagai perilaku pihak yang harus memenuhi kontrak terhadap penentuan laba. Pihak yang
mempunyai keleluasaan menentukan laba (manajemen sebagai agen) pada umumnya
diteorikan akan melaporkan laba untuk memaksimumkan dirinya melalui manajemen laba. Hal
ini dimungkinkan karena manajemen dapat memilih metoda akuntansi yang menguntungkan
manajemen dalam memenuhi kontrak.
Secara pragmatik, banyak kontrak yang memasukkan laba akuntansi sebagai hal yang
harus dipenuhi tanpa memperhatikan apa makna dan bagaimana laba akuntansi dihitung. Jadi,
laba akuntansi mempunyai manfaat karena secara pragmatik dijadikan alat untuk mencapai
kontrak yang efisien (optimal).
7. PEMBAHASAN
A. Implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak pada
RS Pusdikes Puskesad
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada dibawah
naungan TNI Angkatan Darat. RS merupakan pusat layanan kesehatan bagi masyarakat.
Implementasi teori agensi, teori efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak pada rumah sakit
dapat menciptakan dasar yang kuat untuk manajemen keuangan dan pengelolaan sumber daya.
Berikut adalah cara implementasi masing-masing teori tersebut dapat terjadi dalam konteks RS
Pusdikkes Puskesad:
1. Implementasi Teori Agensi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
Manajemen rumah sakit perlu memastikan pengungkapan informasi yang akurat dalam
laporan keuangan. Keterbukaan tentang kinerja operasional dan keuangan rumah sakit
membantu mengelola konflik kepentingan antara pemilik dan manajemen.
2. Implementasi Teori Efisiensi Pasar pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
Efisiensi pasar dalam konteks rumah sakit mencakup pengelolaan kualitas pelayanan
kesehatan. Rumah sakit perlu mengejar efisiensi dalam penyediaan layanan untuk
memenuhi kebutuhan pasien dan memastikan bahwa pelayanan berkualitas mencerminkan
nilai yang diharapkan oleh pasar.
3. Implementasi Teori Sinyal pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
Pemberian sinyal positif tentang kualitas layanan dan perhatian terhadap kebutuhan pasien
dapat membantu membangun citra positif di mata masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
4. Implementasi Teori Kontrak pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
Rumah sakit dapat merancang kontrak keuangan yang mencakup sistem insentif untuk
manajemen berdasarkan pencapaian kinerja tertentu, seperti tingkat kepuasan pasien,
efisiensi operasional, atau standar keamanan dan kualitas tertentu.
Penerapan keempat teori ini secara terintegrasi dapat membantu rumah sakit mencapai
keseimbangan antara pelayanan kesehatan berkualitas, keberlanjutan finansial, dan kepuasan
pemangku kepentingan. Penting untuk mencatat bahwa setiap rumah sakit memiliki
8. karakteristik uniknya, dan penerapan teori-teori ini perlu disesuaikan dengan konteks dan
tujuan spesifik rumah sakit tersebut.
B. Hambatan Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak RS
Pusdikkes Puskesad
Meskipun teori agensi, teori efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memberikan
kerangka kerja yang kuat untuk manajemen dan pelaporan di rumah sakit, terdapat beberapa
hambatan yang mungkin dihadapi RS Pusdikkes Puskesad yaitu:
1) Teori Agensi: Rumah sakit sering kali melibatkan banyak pihak terkait, termasuk dokter,
perawat, dan staf administratif. Asimetri informasi yang kompleks antara manajemen dan
staf medis dapat menyulitkan perancangan kontrak yang memadai.
2) Teori Efisiensi Pasar: Karakteristik unik dari pasar kesehatan, seperti ketergantungan pada
asuransi, regulasi pemerintah, dan kompleksitas biaya, dapat mengurangi efisiensi pasar.
Hal ini dapat membuat harga dan nilai layanan kesehatan sulit untuk mencerminkan secara
akurat.
3) Teori Sinyal: Dalam konteks kesehatan, banyak faktor yang di luar kendali rumah sakit
dapat memengaruhi kinerja dan hasil. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam
memberikan sinyal yang konsisten dan dapat diandalkan tentang kualitas layanan atau
hasil pasien.
4) Teori Kontrak: Regulasi yang ketat dalam industri kesehatan dapat membatasi fleksibilitas
dalam merancang kontrak keuangan. Ketentuan-ketentuan regulator dapat membatasi
penggunaan insentif dan kontrak yang inovatif.
C. Tantangan Manajemen Laba dan Laba Per Saham RS Pusdikkes Puskesad
Implementasi teori agensi, efisiensi pasar, sinyal, dan kontrak pada rumah sakit dapat
menghadapi beberapa tantangan khusus, mengingat kompleksitas dan karakteristik unik dalam
industri kesehatan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh Rumah
Sakit Pusdikkes Puskesad:
1) Teori Agensi: Rumah sakit melibatkan banyak pihak terkait, termasuk staf medis dan non-
medis. Asimetri informasi antara manajemen dan staf medis dapat menyulitkan
perancangan kontrak yang memadai dan insentif yang sesuai.
9. 2) Teori Efisiensi Pasar: Faktor eksternal seperti regulasi pemerintah, kebijakan asuransi, dan
demografi pasien dapat mempengaruhi pasar kesehatan. Hal ini bisa menciptakan
tantangan dalam mencapai efisiensi pasar yang optimal.
3) Teori Sinyal: Rumah sakit sering beroperasi dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian
terkait dengan penyakit dan perubahan regulasi. Memberikan sinyal konsisten dan dapat
diandalkan tentang kualitas layanan dapat menjadi tantangan.
4) Teori Kontrak: Regulasi yang ketat dalam industri kesehatan dapat menciptakan
ketidakpastian dan kompleksitas dalam desain kontrak. Ketentuan-ketentuan regulasi
dapat membatasi fleksibilitas dalam merancang kontrak keuangan.
KESIMPULAN
Implementasi teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki
keterkaitan yang erat dalam konteks pelaporan akuntansi dan membentuk dasar-dasar teoritis
dalam memahami dinamika hubungan antara perusahaan, manajemen, dan pemangku kepentingan
eksternal. Keempat teori ini bekerja bersama-sama untuk membentuk dasar pemahaman dan
praktek di bidang pelaporan akuntansi. Mereka membantu menjelaskan motivasi di balik tindakan
dan keputusan manajemen, serta dampaknya terhadap nilai perusahaan dan hubungan dengan
pemangku kepentingan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
dalam mengimplementasikan teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak sudah
memberikan kerangka kerja yang kuat untuk manajemen dan pelaporan di rumah sakit. Tetapi,
terdapat beberapa hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan teori-teori
ini. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang kontekstual dan
inovatif, serta keterlibatan aktif dari pemangku kepentingan yang beragam dalam rumah sakit.
Fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan dalam lingkungan eksternal dan internal akan
menjadi kunci untuk keberhasilan pada Rumah Sakit.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, RS Pusdikkes Puskesad dapat menyajikan
informasi yang akurat dan transparan mengenai laporan keuangannya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M, (2022). Teori Agensi, Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak. Modul Kuliah
Teori Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Tatang A, Gumanti, (2017). Teori Sinyal dalam Manajemen Keuangan. E-Jurnal Akuntansi, 20(3),
1869-1890
Handoko, B. L., (2021). Teori Sinyal dan Hubungannya dengan Pengambilan Keputusan Investor.
https://accounting.binus.ac.id/2021/07/13/teori-sinyal
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat. Jakarta
Utami, Sri Elok (2017). Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya. Staff Pengajar Fakultas Ekonomi
Jember: FEB-Univesitas Negeri Jember