SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TEORI AKUNTANSI
IMPLEMENTASI TEORI MANAJEMEN PENDAPATAN
(REVENUE) DALAM PELAPORAN AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad)
Disusun Oleh:
Norma Selestia - 43222120010
Nama Dosen :
Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023
ABSTRAK
Implementasi teori manajemen pendapatan dalam konteks perusahaan memungkinkan
perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen pendapatan
sangat penting, di mana Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut
dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Proses
pendapatan dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan
selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit (
SIMRS ).
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam
mengimplementasikan teori manajemen pendapatan yang digunakan serta hambatan dan tantangan
apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Kata Kunci: Teori Manajemen Pendapatan, Teori Akuntansi
PENDAHULUAN
Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat
mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Manajemen
pendapatan rumah sakit (atau “manajemen siklus pendapatan” atau “manajemen siklus penagihan
medis”) adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan.
Prosesnya dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan
selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit (
SIMRS ).
Akuntansi rumah sakit merupakan salah satu bagian dari kegiatan manajemen keuangan
yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi berupa laporan baik laporan keuangan
maupun laporan manajemen. Laporan tersebut merupakan salah satu bahan yang digunakan oleh
para manajer rumah sakit untuk mendukung pengambilan keputusanselain monitoring dan
pengendalian kegiatan rumah sakit dalam rangka menjalankan misi dan mencapai visinya secara
efektif dan efisien.
Pengelolaan rumah sakit sebagai perusahaan jasa, dimana dalam menjalankan
kegiatannya diperlukan tenaga kerja cukup banyak yang menguasai teknologi, alat-alat medis,
pelayanan fasilitas dan sarana yang memadai, penyediaan makanan, peralatan serta sistem
manajemen administrasi yang terkoordinasi dengan baik, untuk menghindari hal-hal yang tidakdi
inginkan, maka pihak manajemen dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan
menghasilkan sumber-sumber ekonomis pada Rumah Sakit secara sistematis, efiisen dan efektif.
Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan kunjungan pasien, baik rawat jalan, rawat
IGD maupun rawat inap ke rumah sakit, maka rumah sakit harus mampu menampilkan dan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu sehingga mampu
memberikan kepuasan kepada pasien. Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada
saat keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi
Manajamen Ekuitas Dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
LITERATUR TEORI
A. Pengertian Pendapatan (Revenue)
Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan dan untung sebagai berikut:
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aset lainnya suatu entitas atau penyelesaian
kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian
jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang berkelanjutan
Paton dan Littleton (1970) mengkarakterisasi Pendapatan adalah produk perusahaan,
diukur dengan jumlah aset baru yang diterima dari pelanggan; Dinyatakan dalam bentuk aset,
pendapatan perusahaan pada akhirnya diwakili oleh aliran dana dari pelanggan atau pelanggan
sebagai imbalan atas produk bisnis, baik komoditas atau jasa.
PSAK No.23 (IAI) mendefinisakan Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode
dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal
kontribusi penanam modal.
Sementara itu, Accounting Principles Board/APB (1970) mendefinisi pendapatan dengan
memasukkan kriteria pengakuan sebagai berikut (APB Statement No. 4, prg. 134):
Pendapatan-peningkatan kotor aset atau penurunan kotor kewajiban yang diakui dan diukur
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dihasilkan dari jenis aktivitas suatu
perusahaan yang berorientasi pada keuntungan yang dapat mengubah ekuitas pemilik.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendapatan ialah suatu arus
masuk atau penyelesaian kewajiban atau kombinasi keduannya dari pengiriman atau produksi
barang, memberikan jasa atau melakukan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama
atau kegiatan centra yang sedang berlangsung
B. Karakteristik Pendapatan
1. Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of assets the amount of
new assets received from customers, flow of funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in assets).
2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that
constitute the entity's ongoing major or central operations, in the course of the ordinary
activities, producing goods, delivering goods, rendering services, profit-directed
activities).
3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases
in liabilities, gross decreases in liabilities).
4. Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).
5. Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise).
6. Pertukaran produk (exchange for the product).
7. Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales, fees, interests,
dividends, royalties, and rents).
8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners' equity).
C. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam laporan keuangan. Pengertian atau definisi definisi
harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya
juga harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang
memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara
resmi) sebagai pendapatan.
Dari beberapa yang telah dibahas sebelumnya, hanya definisi Paton dan Littletonlah yang
netral terhadap pengukuran dan pengakuan. Pendapatan dari berbagai produk perusahaan
tidak menunjukkan jumlah dan kapan harus dicatat tetapi lebih banyak bahwa pendapatan
memang ada atau terwujud (to exist). Definisi tersebut lebih berkaitan dengan eksistensi
pendapatan.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena
itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran
(measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam
bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan,
Kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan
kriteria keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat
diuji kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan.
Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan
Pengakuan ini merupakan dasar yang paling umum karena pada saat penjualan kriteria
penghimpunan dan realisasi telah dipenuhi. Saat pen jualan dimulai dari titik P sampai titik T.
Proses pembentukan pendapatan dapat dikatakan secara substansial telah selesai karena kos
dalam tahap PT dan tahap TB biasanya tidak cukup material dibandingkan kos tahap produksi
AP. Kriteria terrealisasi telah dipenuhi karena telah ada kesepakatan pihak lain untuk
membayar jumlah rupiah pendapatan secara objektif. Dengan demikian, saat penjualan
merupakan saat yang kritis dalam operasi perusahaan sehingga menjadi standar untama dalam
pengakuan pendapatan.
Kandidat saat penjualan menjadi standar umum pengakuan pendapatan, terdapat beberapa
hal yang sering diajukan sebagai keberatan terhadap dasar tersebut. Hal pertama berkaitan
dengan kepastian pengukuran pendapatan akibat kos purna-jual atau pasca-jual (after sale costs
atau after costs). Ada kegiatan yang masih dilakukan perusahaan untuk menuntaskan penjualan
yang menimbulkan kos misalnya kegiatan administratif, perbaikan barang, dan penggantian
barang yang rusak.
D. Pengukuran Pendapatan
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan
dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan.
Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan
adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, bila arus
masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang
dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Misalnya, suatu
perusahaan dapat memberikan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih
dari pembeli dengan tingkat bunga di bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Bila
perjanjian tersebut secara efektif merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar imbalan
ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan
suatu tingkat bunga tersirat (imputed).
Tingkat bunga tersirat tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari:
- Tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu penerbit (issuer)
dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau
- Suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal instrumen tersebut ke
harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa.
Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap
transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan
tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu
transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Misalnya, bila harga
penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa purna jual,
jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa
tersebut dilakukan. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi
bersama-sama bila transaksi-transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh
komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat kepada rangkaian transaksi tersebut secara
keseluruhan
E. Pengungkapan Pendapatan
Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang
dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa. jumlah setiap kategori
signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan dari:
Penjualan barang, Penjualan jasa, Bunga, Royalti, dan Dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap
kategori yang signifikan dari pendapatan, pendapatan yang ditunda pengakuannya.
Suatu perusahaan mengungkapkan setiap keuntungan dan kerugian kontinjen sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa
Setelah Tanggal Neraca. Keuntungan dan kerugian kontinjen dapat timbul dari pos-pos seperti
biaya jaminan, klaim, denda, atau kemungkinan kerugian lainnya.
Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan
dan untung dan pemisahan berbagai sifat untuk menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara
menuangkannya dalam statement laba rugi.
F. PSAK 23
a. Tujuan
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal
dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti
dan sewa. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk pendapatan
yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi tertentu.
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat
pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa
depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pernyataan ini
mengidentifikasikan keadaan yang memenuhi kriteria tersebut agar pendapatan dapat diakui.
Pernyataan ini juga memberikan pedoman praktis dalam penerapan kriteria tersebut.
b. Ruang Lingkup
Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari
transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini: Penjualan barang; Penjualan jasa; dan Penggunaan
aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen.
Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk:
o Bunga - pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terhutang kepada
perusahaan;
o Royalti - pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, misalnya,
paten, merek dagang, hak cipta, dan perangkat lunak komputer; dan
o Dividen - distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi
mereka dari jenis modal tertentu.
Pendapatan berikut ini telah atau akan diatur dalam standar akuntansi keuangan tersendiri
sehingga tidak dibahas dalam Pernyataan ini:
o Perjanjian sewa guna usaha (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha);
o Dividen yang timbul dari investasi yang dipertanggungjawabkan menurut metode ekuitas
(diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi Untuk
Investasi);
o Kontrak asuransi dari perusahaan asuransi (untuk jenis asuransi kerugian, diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 tentang Akuntansi Asuransi Kerugian);
o Perubahan dalam nilai wajar dari aktiva dan kewajiban finansial atau pelepasannya;
o Perubahan dalam nilai aktiva lancar lain;
o Pertumbuhan alami dari ternak dan hasil pertanian;
o Hasil hutan (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 32 tentang
Akuntansi Pengusahaan Hutan); dan
o Ekstraksi hasil tambang (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 33
tentang Akuntansi Pertambangan Umum
PEMBAHASAN
A. Implementasi Teori Manajemen Biaya pada RS Pusdikkes Puskesad
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada
dibawah naungan TNI Angkatan Darat. RS merupakan pusat layanan kesehatan bagi
masyarakat. Rumah sakit dalam menjalankan kegiatan operasional dan investasi tidak terlepas
dari pendapatan. Manajemen pendapatan rumah sakit (atau “manajemen siklus pendapatan”
atau “manajemen siklus penagihan medis”) adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan
dan mengumpulkan pendapatan. Prosesnya dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi
penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat
pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ).
Dengan perubahan sistem keuangan rumah sakit serta sistem keuangan pemerintah
secara keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh rumah sakit akan menjadi lebih
besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dari tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif
bagi peningkatan pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses negatif
penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk itu diperlukan berbagai upaya
dalam mengatasinya
Upaya-upaya yang harus dilakukan oleh rumah sakit untuk tetap bertahan dan
berkembang adalah meningkatkan pendapatan dari pasien, karena pasien merupakan
sumber pendapatan dari rumah sakit baik secara langsung (out of pocket) maupun secara
tidak langsung. Tanpa adanya pasien maka rumah sakit tidak dapat bertahan dan
berkembang mengingat besarnya biaya untuk operasional yang sangat tinggi.
Misalnya kunjungan pasien rawat inap di RS Pusdikkes Puskesad menunjukkan
fluktuasinya.
B. Hambatan dalam Mengelola Pendapatan di RS Pusdikkes Puskesad
Hambatan dan Tantangan untuk Penerapan Teori Manajemen Pendapatan dalam Pelaporan
Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad adalah sebagai berikut:
1) Minimnya Kepuasan pada Pelanggan
Rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan bermutu sehingga mampu memberikan kepuasan kepada pasien.
Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada saat keistimewaan produk
merespon kebutuhan pelanggan
2) Keterbatasan Pemahaman tentang Pelaporan Akuntansi
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad harus mengimplementasikan teori manajemen
pendapatan dalam pelaporan akuntansi memerlukan pemahaman yang mendalam
mengenai konsep dari semua komponen-komponen biaya yang digunakan sesuai dengan
aturan yang berlaku.
3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Baik
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad harus mengimplementasikan teori manajemen
pendapatan (revenue) dalam pelaporan akuntansi wajib memerlukan sumber daya manusia
yang canggih dalam bidangnya, rajin dalam membuat laporannya, hal ini dapat
menghasilkan laporan keuangan yang relevan
4) Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi dalam akuntansi dapat mempengaruhi pengakuan, pengukuran, dan
penyajian pendapatan. RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan perubahan regulasi
dan memastikan bahwa pelaporan akuntansi perusahaan selalu sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, seperti PSAK terkait laporan ekuitas dengan tujuan dapat
menyajikan informasi yang akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.
5) Keterbatasan Teknologi
Implementasi teori manajemen pendapatan (revenue) dalam pelaporan akuntansi
memerlukan teknologi yang memadai untuk dapat mengelola data dan informasi dengan
efektif. RS Pusdikkes Puskesad perlu memperhatikan ketersediaan teknologi yang
memadai untuk dapat mengimplementasikan teori tersebut dengan baik.
6) Keterbatasan Data
Penerapan teori manajemen tindakan memerlukan data yang akurat dan lengkap. RS
Pusdikkes Puskesad menghadapi tantangan dalam memperoleh data yang diperlukan
untuk mengakui dan mengukur laporan manajemen biaya dengan benar.
KESIMPULAN
Manajemen pendapatan pada Rumah Sakit sangat penting dalam keberlangsungan hidup
suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen
pendapatan rumah sakit (atau “manajemen siklus pendapatan” atau “manajemen siklus penagihan
medis”) adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan.
Prosesnya dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan
selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit (
SIMRS ).
Berdasarkan hasil penelitian upaya-upaya yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit
Pusdikkes Puskesad, untuk tetap bertahan dan berkembang adalah meningkatkan pendapatan
dari pasien, karena pasien merupakan sumber pendapatan dari rumah sakit baik secara
langsung (out of pocket) maupun secara tidak langsung. Tanpa adanya pasien maka rumah
sakit tidak dapat bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya untuk operasional
yang sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Mulyadi. (2012). Sistem Akuntansi. Salemba Empat.
Stice, James D, Earl K Stice, K.Fred Skousen (2022). Akuntansi Keuangan Intermediate
Accounting, Edisi Keenambelas. Salemba Empat: Jakarta
https://www.ksatria.io/id/kinerja-dan-efisiensi-rumah-sakit/siklus-pendapatan-rumah-sakit/
https://www.researchgate.net/publication/350280598_Strategi_Peningkatan_Pendapatan_Rumah
_Sakit_Berdasarkan_Analisis_SWOT
Link Slideshare
Norma Selestia-43222120010-TM09

More Related Content

Similar to Manajemen Pendapatan RS

Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiDyah A Fitria
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik labaAmy Cuex
 
02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf
02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf
02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdfAlvianitaGunawanPutr1
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANYugi Hidyan
 
Jenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuanganJenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuanganVanya Angellista
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...IsnaniaAnggunRahayu
 
Konsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltorianoKonsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltorianoeltoriano
 
3. bab iii_struktur_teori_akuntansi
3. bab iii_struktur_teori_akuntansi3. bab iii_struktur_teori_akuntansi
3. bab iii_struktur_teori_akuntansifhia alisya
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuMuhammadWahyu60
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).pptMNDani
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAbdi Az
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangNovia Widya Utami
 
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...irlan_fery81
 
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Kanaidi ken
 

Similar to Manajemen Pendapatan RS (20)

Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 
02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf
02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf
02 - PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS - 01.pdf
 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
 
Jenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuanganJenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuangan
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
 
Konsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltorianoKonsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltoriano
 
3. bab iii_struktur_teori_akuntansi
3. bab iii_struktur_teori_akuntansi3. bab iii_struktur_teori_akuntansi
3. bab iii_struktur_teori_akuntansi
 
Laba
LabaLaba
Laba
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
 
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...
 
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
 

More from NormaSelestia

NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...NormaSelestia
 
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNorma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNorma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNorma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNorma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNormaSelestia
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNormaSelestia
 

More from NormaSelestia (12)

NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
 
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNorma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNorma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNorma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNorma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

Manajemen Pendapatan RS

  • 1. TEORI AKUNTANSI IMPLEMENTASI TEORI MANAJEMEN PENDAPATAN (REVENUE) DALAM PELAPORAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad) Disusun Oleh: Norma Selestia - 43222120010 Nama Dosen : Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA, 2023
  • 2. ABSTRAK Implementasi teori manajemen pendapatan dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen pendapatan sangat penting, di mana Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Proses pendapatan dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ). Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen pendapatan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad. Kata Kunci: Teori Manajemen Pendapatan, Teori Akuntansi PENDAHULUAN Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Manajemen pendapatan rumah sakit (atau “manajemen siklus pendapatan” atau “manajemen siklus penagihan medis”) adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan. Prosesnya dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ). Akuntansi rumah sakit merupakan salah satu bagian dari kegiatan manajemen keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi berupa laporan baik laporan keuangan maupun laporan manajemen. Laporan tersebut merupakan salah satu bahan yang digunakan oleh para manajer rumah sakit untuk mendukung pengambilan keputusanselain monitoring dan pengendalian kegiatan rumah sakit dalam rangka menjalankan misi dan mencapai visinya secara efektif dan efisien.
  • 3. Pengelolaan rumah sakit sebagai perusahaan jasa, dimana dalam menjalankan kegiatannya diperlukan tenaga kerja cukup banyak yang menguasai teknologi, alat-alat medis, pelayanan fasilitas dan sarana yang memadai, penyediaan makanan, peralatan serta sistem manajemen administrasi yang terkoordinasi dengan baik, untuk menghindari hal-hal yang tidakdi inginkan, maka pihak manajemen dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan menghasilkan sumber-sumber ekonomis pada Rumah Sakit secara sistematis, efiisen dan efektif. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan kunjungan pasien, baik rawat jalan, rawat IGD maupun rawat inap ke rumah sakit, maka rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu sehingga mampu memberikan kepuasan kepada pasien. Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada saat keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi Manajamen Ekuitas Dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”. LITERATUR TEORI A. Pengertian Pendapatan (Revenue) Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan dan untung sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aset lainnya suatu entitas atau penyelesaian kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang berkelanjutan Paton dan Littleton (1970) mengkarakterisasi Pendapatan adalah produk perusahaan, diukur dengan jumlah aset baru yang diterima dari pelanggan; Dinyatakan dalam bentuk aset, pendapatan perusahaan pada akhirnya diwakili oleh aliran dana dari pelanggan atau pelanggan sebagai imbalan atas produk bisnis, baik komoditas atau jasa. PSAK No.23 (IAI) mendefinisakan Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Sementara itu, Accounting Principles Board/APB (1970) mendefinisi pendapatan dengan memasukkan kriteria pengakuan sebagai berikut (APB Statement No. 4, prg. 134): Pendapatan-peningkatan kotor aset atau penurunan kotor kewajiban yang diakui dan diukur
  • 4. sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dihasilkan dari jenis aktivitas suatu perusahaan yang berorientasi pada keuntungan yang dapat mengubah ekuitas pemilik. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendapatan ialah suatu arus masuk atau penyelesaian kewajiban atau kombinasi keduannya dari pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama atau kegiatan centra yang sedang berlangsung B. Karakteristik Pendapatan 1. Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of assets the amount of new assets received from customers, flow of funds from the customers, increases in economic benefits, gross increases in assets). 2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that constitute the entity's ongoing major or central operations, in the course of the ordinary activities, producing goods, delivering goods, rendering services, profit-directed activities). 3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases in liabilities, gross decreases in liabilities). 4. Suatu entitas (of an entity, of an enterprise). 5. Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise). 6. Pertukaran produk (exchange for the product). 7. Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk (sales, fees, interests, dividends, royalties, and rents). 8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas (result in increases in equity, change owners' equity). C. Pengakuan Pendapatan Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam laporan keuangan. Pengertian atau definisi definisi harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara resmi) sebagai pendapatan.
  • 5. Dari beberapa yang telah dibahas sebelumnya, hanya definisi Paton dan Littletonlah yang netral terhadap pengukuran dan pengakuan. Pendapatan dari berbagai produk perusahaan tidak menunjukkan jumlah dan kapan harus dicatat tetapi lebih banyak bahwa pendapatan memang ada atau terwujud (to exist). Definisi tersebut lebih berkaitan dengan eksistensi pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran (measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan, Kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan Pengakuan ini merupakan dasar yang paling umum karena pada saat penjualan kriteria penghimpunan dan realisasi telah dipenuhi. Saat pen jualan dimulai dari titik P sampai titik T. Proses pembentukan pendapatan dapat dikatakan secara substansial telah selesai karena kos dalam tahap PT dan tahap TB biasanya tidak cukup material dibandingkan kos tahap produksi AP. Kriteria terrealisasi telah dipenuhi karena telah ada kesepakatan pihak lain untuk membayar jumlah rupiah pendapatan secara objektif. Dengan demikian, saat penjualan merupakan saat yang kritis dalam operasi perusahaan sehingga menjadi standar untama dalam pengakuan pendapatan. Kandidat saat penjualan menjadi standar umum pengakuan pendapatan, terdapat beberapa hal yang sering diajukan sebagai keberatan terhadap dasar tersebut. Hal pertama berkaitan dengan kepastian pengukuran pendapatan akibat kos purna-jual atau pasca-jual (after sale costs atau after costs). Ada kegiatan yang masih dilakukan perusahaan untuk menuntaskan penjualan yang menimbulkan kos misalnya kegiatan administratif, perbaikan barang, dan penggantian barang yang rusak. D. Pengukuran Pendapatan
  • 6. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga di bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Bila perjanjian tersebut secara efektif merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari: - Tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu penerbit (issuer) dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau - Suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa. Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Misalnya, bila harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa purna jual, jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut dilakukan. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi-transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat kepada rangkaian transaksi tersebut secara keseluruhan
  • 7. E. Pengungkapan Pendapatan Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa. jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan dari: Penjualan barang, Penjualan jasa, Bunga, Royalti, dan Dividen Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap kategori yang signifikan dari pendapatan, pendapatan yang ditunda pengakuannya. Suatu perusahaan mengungkapkan setiap keuntungan dan kerugian kontinjen sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca. Keuntungan dan kerugian kontinjen dapat timbul dari pos-pos seperti biaya jaminan, klaim, denda, atau kemungkinan kerugian lainnya. Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untuk menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam statement laba rugi. F. PSAK 23 a. Tujuan Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi tertentu. Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pernyataan ini
  • 8. mengidentifikasikan keadaan yang memenuhi kriteria tersebut agar pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan pedoman praktis dalam penerapan kriteria tersebut. b. Ruang Lingkup Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini: Penjualan barang; Penjualan jasa; dan Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk: o Bunga - pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terhutang kepada perusahaan; o Royalti - pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, misalnya, paten, merek dagang, hak cipta, dan perangkat lunak komputer; dan o Dividen - distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Pendapatan berikut ini telah atau akan diatur dalam standar akuntansi keuangan tersendiri sehingga tidak dibahas dalam Pernyataan ini: o Perjanjian sewa guna usaha (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha); o Dividen yang timbul dari investasi yang dipertanggungjawabkan menurut metode ekuitas (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi Untuk Investasi); o Kontrak asuransi dari perusahaan asuransi (untuk jenis asuransi kerugian, diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 tentang Akuntansi Asuransi Kerugian); o Perubahan dalam nilai wajar dari aktiva dan kewajiban finansial atau pelepasannya; o Perubahan dalam nilai aktiva lancar lain; o Pertumbuhan alami dari ternak dan hasil pertanian; o Hasil hutan (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 32 tentang Akuntansi Pengusahaan Hutan); dan o Ekstraksi hasil tambang (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 33 tentang Akuntansi Pertambangan Umum
  • 9. PEMBAHASAN A. Implementasi Teori Manajemen Biaya pada RS Pusdikkes Puskesad Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada dibawah naungan TNI Angkatan Darat. RS merupakan pusat layanan kesehatan bagi masyarakat. Rumah sakit dalam menjalankan kegiatan operasional dan investasi tidak terlepas dari pendapatan. Manajemen pendapatan rumah sakit (atau “manajemen siklus pendapatan” atau “manajemen siklus penagihan medis”) adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan. Prosesnya dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ). Dengan perubahan sistem keuangan rumah sakit serta sistem keuangan pemerintah secara keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh rumah sakit akan menjadi lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi peningkatan pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses negatif penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam mengatasinya Upaya-upaya yang harus dilakukan oleh rumah sakit untuk tetap bertahan dan berkembang adalah meningkatkan pendapatan dari pasien, karena pasien merupakan sumber pendapatan dari rumah sakit baik secara langsung (out of pocket) maupun secara tidak langsung. Tanpa adanya pasien maka rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya untuk operasional yang sangat tinggi. Misalnya kunjungan pasien rawat inap di RS Pusdikkes Puskesad menunjukkan fluktuasinya. B. Hambatan dalam Mengelola Pendapatan di RS Pusdikkes Puskesad Hambatan dan Tantangan untuk Penerapan Teori Manajemen Pendapatan dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad adalah sebagai berikut: 1) Minimnya Kepuasan pada Pelanggan
  • 10. Rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu sehingga mampu memberikan kepuasan kepada pasien. Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada saat keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan 2) Keterbatasan Pemahaman tentang Pelaporan Akuntansi Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad harus mengimplementasikan teori manajemen pendapatan dalam pelaporan akuntansi memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai konsep dari semua komponen-komponen biaya yang digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku. 3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Baik Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad harus mengimplementasikan teori manajemen pendapatan (revenue) dalam pelaporan akuntansi wajib memerlukan sumber daya manusia yang canggih dalam bidangnya, rajin dalam membuat laporannya, hal ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan 4) Perubahan Regulasi Perubahan regulasi dalam akuntansi dapat mempengaruhi pengakuan, pengukuran, dan penyajian pendapatan. RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan perubahan regulasi dan memastikan bahwa pelaporan akuntansi perusahaan selalu sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK terkait laporan ekuitas dengan tujuan dapat menyajikan informasi yang akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku. 5) Keterbatasan Teknologi Implementasi teori manajemen pendapatan (revenue) dalam pelaporan akuntansi memerlukan teknologi yang memadai untuk dapat mengelola data dan informasi dengan efektif. RS Pusdikkes Puskesad perlu memperhatikan ketersediaan teknologi yang memadai untuk dapat mengimplementasikan teori tersebut dengan baik. 6) Keterbatasan Data Penerapan teori manajemen tindakan memerlukan data yang akurat dan lengkap. RS Pusdikkes Puskesad menghadapi tantangan dalam memperoleh data yang diperlukan untuk mengakui dan mengukur laporan manajemen biaya dengan benar.
  • 11. KESIMPULAN Manajemen pendapatan pada Rumah Sakit sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen pendapatan rumah sakit (atau “manajemen siklus pendapatan” atau “manajemen siklus penagihan medis”) adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan. Prosesnya dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ). Berdasarkan hasil penelitian upaya-upaya yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad, untuk tetap bertahan dan berkembang adalah meningkatkan pendapatan dari pasien, karena pasien merupakan sumber pendapatan dari rumah sakit baik secara langsung (out of pocket) maupun secara tidak langsung. Tanpa adanya pasien maka rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya untuk operasional yang sangat tinggi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana Mulyadi. (2012). Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Stice, James D, Earl K Stice, K.Fred Skousen (2022). Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting, Edisi Keenambelas. Salemba Empat: Jakarta https://www.ksatria.io/id/kinerja-dan-efisiensi-rumah-sakit/siklus-pendapatan-rumah-sakit/ https://www.researchgate.net/publication/350280598_Strategi_Peningkatan_Pendapatan_Rumah _Sakit_Berdasarkan_Analisis_SWOT