2. BAB 3
JENIS TES
SECARA UMUM
Jenis tes yang secara umum
dapat dikenali dan digunakan
dalam berbagai bidang
pembelajaran,termasuk bidang
pembelajaran
bahasa,dikelompokkan
berdasarkan :
4. 1. Tes Objektif
(Objective Test)
Tes yang penskorannya
dapat dilakukan dengan
tingkat objektivitas yang
tinggi,tes ini dapat
dituangkan dalam bentuk :
5. -: Tes Menjodohkan :-
(Matching Test)
Memberikan tugas kepada peserta tes
untuk menjodohkan atau mencocokkan
(matching) dua bagian tes,dari segi isi
atau arti,merupakan dua bagian yang
secara nalar saling berkaitan.
Dideretan pertama terdiri dari
pertanyaan,atau pernyataan.
Dideretan kedua,biasanya terletak
disebelah kanan deretan pertama,terdiri
dari jawaban atas pertanyaan.
6. Cocokkan kata-kata
di deretan kiri dengan
kata-kata di deretan kanan
yang artinya berlawanan :
1 kecil a tebal
2 panjang b besar
3 tipis c pendek
7. :- Tes Benar – Salah -:
(True-False Test)
Terdiri dari sejumlah butir
tes,masing-masing berupa
pernyataan.
Beberapa di antara pernyataan
itu benar dalam arti sesuai
dengan yang seharusnya,beberapa
yang lain berupa pernyataan yang
salah.
8. Tes Benar-Salah
1. Lagu kebangsaan Indonesia Raya B S
diciptakan oleh W.R. Soepratman.
2. Palangka Raya ibukota Provinsi B S
Kalimantan Selatan.
Tes Benar-Salah
1. Lagu kebangsaan Indonesia Raya B S
diciptakan oleh W.R. Soepratman.
2. Palangka Raya ibukota Provinsi B S
Kalimantan Selatan.
9. :- Tes Pilihan Ganda -:
(Multiple-choice Test)
Tes ini memiliki lebih dari dua
pilihan jawaban. Jumlah pilihan
yang paling umum digunakan
adalah 4,biasanya diberi tanda
(a),(b),(c),dan (d).
10. Kelebihan :
- cakupan materi tes yang lebih
luas
- cara menjawab yang sederhana
- pemeriksaan jawaban yang lebih
sederhana
Kelemahan :
- tersedianya peluang yang terbuka
lebar bagi jawaban peserta tes
yang semata-mata didasarkan atas
tebakan.
11. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Ibu kota provinsi Kalimantan
Tengah adalah ...
a. Jakarta
b. Surabaya
c. Palangka Raya
d. Murung Raya
12. 2.Tes Subjektif
Tes ini diketegorikan sebagai tes
subjektif apabila penskoran peserta
tes tidak mungkin dilakukan secara
objektif dan hanya dapat dilakukan
secara subjektif. Pertanyaan dan
tugas yang diberikan dalam tes itu
dirumuskan sedemikian rupa sehingga
mengundang jawaban tes yang
beragam.
13. -: Tes Esei :-
Tes ini mengacu pada tes yang
jawabannya berupa suatu esei
atau uraian dalam berbagai gaya
penulisan,seperti deskriptif dan
argumentatif,sesuai dengan
permasalahan yang menjadi pokok
bahasan.
14. Contoh :
1. Bagaimana anda dapat
memberikan justifikasi
terhadap keterterapan
Pengajaran bahasa Inggris
dengan Pendekatan
Kontekstual di Indonesia?
15. -: Tes Pertanyaan Menggunakan Kata Tanya :-
Tes ini terdiri dari butir-butir tes yang
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang
diawali dengan kata tanya.
Contohnya :
1.Mengapa pemerintah menganjurkan orang
untuk menabung?
2.Dalam bentuk apa orang dapat menabung di
bank?
3.Bagaimana caranya memilih bank yang baik
untuk menabung?
4.Kapan sebaiknya seseorang mulai menabung di
bank?
16. :- Tes Pertanyaan Jawaban Pendek -:
jawaban terhadap pertanyaan jenis ini
diharapkan diberikan secara singkat dan
pendek,tanpa bertele-tele dan basa-basi.
Contoh :
P : Di provinsi mana terletak gunung
Semeru?
JS : Jawa Timur
TP : *Gunung Semeru terletak di provinsi
JawaTimur
17. :- Tes Melengkapi -:
Tes ini biasanya berbentuk wacana
pendek seperti kalimat,yang harus
dilengkapi oleh peserta tes pada
bagian-bagian yang dikosongkan
dengan benar,peserta harus
memahami isi teksnya.
Contoh :
1.Satu ... Terdiri dari tujuh hari.
2.Satu minggu diawali dengan hari ...
3.Jam 24.00 bertepatan dengan waktu ... malam.
19. 1. Tes Terstandar
dilakukan dengan memperhatikan beberapa
tahap yang memenuhi persyaratan,meliputi :
penyusunan cetak biru,penyusunan dan penulisan
butir tes,beberapa tahap uji coba,revisi.
Cetak biru itu berisi tentang deskripsi tentang
berbagai aspek penting yang mendasari
pengembangan tes terstandar sebagai pedoman.
Langkah-langkah cetak biru yang akan ditempuh:
1. Perencanaan tes : Bahan acuan tes
2. Penulisan tes :penulisan petunjuk,kunci jawaban.
3. Review : disusun oleh orang yg memiliki kemampuan
4. Uji coba
5. Revisi
6. Bentuk akhir
20. 2.Tes Buatan Guru
Tes ini lebih sederhana dibandingkan
tes terstandar. Prosedur yang
diselenggarakan dibuat oleh pengajar
itu sediri .
Kelebihannya :
Pengajar dapat memberikan PR
kepada peserta didik,serangkaian tes
pendek (quiz),tugas-tugas lain.
22. 1. Tes Acuan Norma
kemampuan setiap peserta
tes itu berbeda-beda.
Skor-skor itu ditafsirkan
sebagai cerminan tingkat
penguasaan peserta tes.
23. Contoh:
Dalam kelas bahasa Indonesia,
peserta tes terdiri dari 9
orang dengan skor mentah 50,
45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, dan
30.
24. 2. Tes Acuan Kriteria
Berbeda dengan tes acuan norma
yang tingkat kelulusannya
ditentukan setelah skor sudah
didapatkan.
Sedangkan tes acuan kriteria ini
ditentukan sebelum tes
dilaksanakan.
25. Contoh:
Dalam kelas bahasa Indonesia,
peserta tes terdiri dari 9 orang
dengan skor mentah 50, 45, 45,
40, 40, 40, 35, 35, dan 30.
sebelum ujian dimulai pengajar
sudah menetapkan
kriteria,misalnya :
Peserta harus mencapai
nilai 40.
27. 1.Tes Seleksi (Selection Test)
Disebut juga dengan tes
masuk,yang bertujuan untuk
menentukan penerimaan
seseorang sebagai peserta suatu
program pembelajaran
berdasarkan pertimbangan
akademik.
28. 2.Tes Penempatan
(Placement Test)
Tes ini untuk menentukan
jurusan yang akan dimasuki
peserta didik yang paling
baik ditempati peserta didik
dalam belajar.
29. 3.Tes Hasil Belajar
(Achievement Test)
Tes hasil belajar ini memberikan
indikasi tentang tingkat
keberhasilan untuk mencapai
tujuan penyelenggaraan program
pembelajaran seperti yang telah
dirumuskan oleh kurikulum
30. 4. Tes Kemampuan (Proficiency Test)
Dimaksudkan untuk melakukan
evaluasi terhadap tingkat kemampuan
seseorang dalam suatu bidang tanpa
mengaitkannya dengan suatu program
pembelajaran tertentu.
Contonya tes TOEFL yang
dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan bahasa inggris orang-
orang bukan penutur asli
31. 5.Tes Bakat (Aptitude Test)
Digunakan sebagai alat
seleksi,diagnosis,atau melakukan
prediksi terhadap peluang
keberhasilan sebelum
mengikuti suatu program
pengajaran.
33. 1.Tes Formatif
untuk memproleh umpan balik dan
informasi bagi kelanjutan
penyelenggaraan suatu program
pembelajaran,untuk
dipertahankan seperti telah
direncanakan sejak perubahan
dan penyesuaian yang diperlukan
agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan baik.
34. 2.Tes Sumatif
Tes yang diselenggarakan diakhir
penyelenggaraan program
pembelajaran merupakan bagian
dari evaluasi menyeluruh
terhadap keberhasilan seluruh
program pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Diperoleh berdasarkan berbagai
telaah.
35. 3. Pretes
Untuk menjadi bahan
ukur kemampuan awal
peserta tes sebelum
atau pada awal kegiatan
pembelajaran.
36. 4. Postes
Untuk mengukur tingkat
kemampuan pembelajar
dalam bidang
pembelajaran pada
akhir program.
38. => Tes Bahasa Diskret
Adalah Bagian terkecil dari
bahasa secara terpisah-pisah,
baik bagian terkecil dari
kemampuan bahasa maupun
komponen bahasa.
Fokus butir tes diletakkan pasa
satu unsur bahasa saja.
41. SASARAN
TES
TUGAS BUTIR TES KUNCI
JAWABAN
Kosakata Tuliskan
sinonim
dari kata
yang
bergaris
bawah
Bapak
Sukimin,
Silakan
masuk.
Tuan
Butir Tes Integratif
42. => Tes Bahasa Fragmatik
kemampuan Untuk memahami
wacana yang dalam kenyataan
tidak bebas dari adanya
kendala.
Tes cloze sering dikaitkan
dengan tes bahasa fragmatik.
43. 2.JENIS TES BAHASA
BERDASARKAN
SASARAN TES
Tes Kemampuan Menyimak
Tes Kemampuan Membaca
Tes Kemampuan Berbicara
Tes Kemampuan Menulis
Tes Kemampuan Melafalkan
Tes Kosakata
46. Evaluasi diharapkan mampu
memberikan umpan balik
bagi keseluruhan,dan oleh
karena itu perlu dilakukan
dengan baik menggunakan
tes sebagai alat dan
memiliki ciri-ciri yang
disyaratkan :
47. :: VALIDITAS
Tes bahasa yang valid
memberikan informasi tentang
kemampuan bahasa peserta
tesnya,bukan kemampuan lain
seperti misalnya tentang
pengetahuan sejarah
perkembangan bahasa.
48. A. Hakikat Validitas
melalui kajian kesesuaian isi,
kesesuaian kriteria, dan keseuaian
konstruk dalam arti konsep,kerangka
teori,atau dasar pemikiran.
Dengan cara menyusun kisi-kisi yang
membandingkan tugas yang dituntut
dalam mengerjakan tes berdasarkan
isi kurikulum.
49. B. Pembuktian Validitas
-Pembuktian validitas secara empirik
dilakukan dengan menyajikan bukti
empirik berupa hasil perhitungan
korelasi antara dua deret skor yang
diperoleh oleh kelompok peserta tes
yang sama dari dua tes berbeda.
50. :: RELIABILITAS
Sebagai alat ukur yang
hasil pengukurunnya
digunakan untuk membuat
berbagai keputusan
penting,tidak berubah-ubah.
51. => Jenis Reliabilitas <=
1. Reliabilitas Tes-Retes
Mendasarkan penerapannya pada
asumsi bahwa tes yang reliabel akan
menghasilkan hasil yang sama atua
tidak berbeda secara signifikan,jika
penyelenggaraannya diulangi pada
peserta tes yang sama.
52. 2. Reliabilitas Tes Setara
Mempersyaratkan tersedianya
dua tes yang setara dan
disajikan kepada satu kelompok
peserta tes yang sama.
53. 3. Reliabilitas Belah Dua
Tes diselenggarakan satu kali
tanpa pengulangan seperti
yang dilakukan pada penerapan
reliabilitas tes-retes.
54. 4. Reliabilitas Cronbach Alpha
* Reliabilitas Cronbach Alpha (1)
Butir tesnya diskor secara
dikotomus, yaitu dengan dua
alternatif benar (skor 1) atau salah
(skor 0).
55. * Reliabilitas Cronbach Alpha (2)
untuk Pengukuran reliabilitas tes
kemampuan berbentuk tes esei
yang jawabannya berupa unjuk
kerja menyeluruh. Reabilitas tes
diukur secara keseluruhan.