SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
MAKALAH
1.1.Latar Belakang
Ekosistem hutan mangrove adalah salah satu ekosistem utama di wilayah pesisir dan laut.
Jumlah hutan mangrove yang terdapat di dunia sebanyak 15,9 juta ha, 27% dari jumlah tersebut
berada di Indonesi. Berdasarkan hasil penelitian jumlah hutan mangarove yang ada di Kalimantan
Selatan sebesar 66,650 Ha. Jumlah hutan mangrove ini setiap tahunnya berbeda, karena degradasi
pantai atau reklamasi, dimana daerah hutan mangarove ini banyak diubah menjadi areal
pertambakan, pemukiman, industri, pertanian dan tempat wisata.(Giesen, 1993 di dalam Khazali,
1996). Sebaliknya penambahan hutan mangarove bisa disebabkan karena sedimentasi dan suksesi
seperti yang terjadi di Desa pagatan Besar, Kecamatan Takisung (Marlina N. 1988).
Pengetahuan tentang produktivitas perairan sangat penting karena merupakan dasar untuk
menentukan potensi yang bisa digali dari suatu perairan. Dengan melakukan pengukuran
produktivitas primer, maka maximum sustainable Yield di suatu perairan dapat di duga (Steele di
dalam Goldman and Alexander, 1983). Salah satu cara yang dilakukan untuk pengelolaan
sumberdaya alam khususnya perairan yang meliputi pula suatu pembentukan lingkungan yang
dapat menunjang kehidupan ikan serta kemampuan perairan menyediakan dan mempertahankan
kualitas dan kuantitas produksinya untuk keseimbangan ekosistem agar sumberdaya perairan
berdaya guna dan tetap lestari, maka pemanfaatan perairan lebih lanjut perlu memperhatikan
tingkat kesuburan perairan (Davis, 1955).Berdasarkan hasil penelitian salah satu jenis plankton yang
mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air adalah Coscinodiscus (Aziz et al, 2012)
1.2.Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui nilai tingkat keanekaragaman dan dominasi di ekosistem mangrove Mangunharjo.
2. Mengukur produktivitas dan laju dekomposisi serasah di ekosistem mangrove Mangunharjo
3. Mengukur kandungan unsur hara yang dilepas (C organik, N, dan P) selama proses dekomposisi serasah
pada tegakan di ekosistem Mangrove Mangunharjo.
1.3.Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah daerah Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan
perencanaan konservasi ekosistem Mangrove dengan melakukan penanaman yang dilihat dari
hasil struktur tegakan di mangrove Mangunharjo.
2. Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis mangrove yang
serasahnya daunnya dapat bermanfaat secara ekologis.
3. Ilmu Pengetahuan Penelitian ini merupakan pengembangan pemanfaatan hutan mangrove dalam
bidang lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam
penelitian-penelitian sejenis di masa yang akan datang.
2.1. Metode Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan disekitar kawasan hutan mangrove Desa Pagatan Besar, Kecamatan
Takisung, Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan. Waktu yang digunakan selama penelitian
kurang lebih 4 bulan yang meliputi persiapan penelitian, operasional lapangan (pengambilan ampel
dilapangan), analisi laboratorium dan penyusunan laporan.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: parameter fisika (suhu, kecerahan, TSS, TDS,
parameter kimia (pH, DO, CO2, Nitrat, Fosfat dan total organik matter) dan parameter Biologi adalah
plankton (phytoplanto dan zooplankton). Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu
di tempat tempat tertentu yang dianggap penting dan dapat mewakili keadaan perairan kawasan hutan
mangrove secara keseluruhan. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun dan masing masing stasiun
dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Stasiun 1 ( mewakili perairan kawasan hutan mangarove
dilakukan pada saat air pasang), stasiun 2 (mewakili perairan berlumpur pada saat air pasang dan surut),
stasiun 3 (mewakili perairan muara sungai, dilakukan pada saat air pasang dan surut). Produktivitas primer
digunakan dengan metode botol gelap-terang. Pengambilan sampel plankton menggunakan alat plankton
net dan kualitas air dilakukan analisis terhadap Produktivitas primer di laboratorim. Kualitas air yang
dianalisis adalah TSS, TDS, fosfat, nitrat dan TOM.
3.3. Pembahasan
Tingginya nilai rerata produktivitas primer pada stasiun 1 karena pada stasiun ini terdapat
komunitas hutan mangrove. Hutan mangrove ini kaya akan zat hara yang merupakan sumber bahan
organik yang diperlukan oleh produsen primer (fitoplankton). Menurut Ricard di dalam Burhanuddin
(1980), hutan mangrove yang ada di daerah pantai merupakan sumber yang dapat meninggikan
produktivitas dari fitoplankton. Tingginya Produktivitas primer lingkungan mangrove disebabkan banyak
daun daunnya yang gugur ke dalam air, daun daun ini akan dihancur oleh bakteri dan jamur menjadi
senyawa senyawa inorganik yang merupakan sumber hara penting bagi biota perairan termasuk
fitoplankton.
Nilai rata rata produktivitas primer pada stasiun 2 pada saat air pasang adalah 197,22 mg C/m2
/hari dan pada saat surut nilai rata-ratanya adalah 152,78 mg C/m2 /hari. Jika dibandingkan dengan
stasiun 1 nilai rata-rata produktivitas primer pada stasiun 2 ini lebih rendah. Hal ini disebabkan pada
stasiun 2 merupakan daerah pantai berlumpur, sehingga perairan sangat dipengaruhi oleh banyaknya
partikel lumpur. Partikel lumpur ini dapat menghalangi sinar matahari menembus perairan sehingga
proses fotosentesis menjadi terganggu dan pada akhirnya akan menurunkan jumlah produktivitas primer
didalam perairan.
Nilai rata-rata produktivitas primer di stasiun 3 pada saat air pasang yaitu 291,67 mg C/m2 /hari.
Stasiun 3 terletak di muara sungai tabonio, dimana pada waktu air pasang mendapat pengaruh dari
stasiun 1. Selain itu gerakan air pasang kemungkinan membawa zat zat hara dari laut bebas. Sedangkan
nilai rata-rata produktivitas primer di stasiun 3 pada waktu surut 147,22 mg C/m2 /hari. Nilai ini termasuk
rendah dibandingkan dengan nilai produktivitas primer pada saat air pasang. Hasil dari pengukuran
menunjukkan bahwa perbedaan kedalaman juga dapat mengakibatkan perbedaan nilai produktivitas
primer. Hal ini disebabkan perbedaan intensitas cahay matahari yang dapat menembus setiap kedalaman
pada umumnya menurun seiring dengan bertambahnya ke dalaman perairan, sehingga aktifitas
fotosintesis akan menurun, dan menurunkan pula nilai produktivitas primer pada setiap kedalaman.
Perbedaan produktivitas primer juga disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik yang
terdapat pada masing-masing stasiun, yang mempengaruhi kemampuan fitoplankton sebagai produser
primer untuk mengabsorbsi energi matahari. Bila kandungan bahan organik yang ada dalam perairan
berupa lumpur, maka selain mempengaruhi penetrasi cahaya matahari masuk ke dalam perairan juga
menyebabkan daya absorbsi fitoplankton terhadap unsur hara berkurang (Riley di dalam Hutauruk, 1984).
Selain itu Limbah organik yang masuk ke dalam perairan dalam bentuk padatan yang terendap, koloid,
tersuspensi dan terlarut mempunyai potensi yang besar untuk menurunkan kualitas air (Panjaitan, 2009).
3.3.Kesimpulan
1. Nilai kesuburan primer perairan kawasan hutan mangarove termasuk dalam tingkat kesuburan
Mesotropix sampai dengan Eutropik, yaitu perairan dengan tingkat kesuburan sedang sampai tinggi.
2. Berdasarkan sifat biologis perairan kawasan hutan mangarove Desa Pagatan Besar mempunyai
kelimpahan fitoplankton lebih besar dari kelimpahan zooplankton.
3. Desa Pagatan Besar mempunyai suhu yang normal untuk perairan Indonesia, nilai kecerahan yang
rendah, TSS dan TDS yang tinggi.
4. Sifat kimia perairan Desa Sifat kimia perairan Desa Pagatan Besar seperti pH, DO dan CO2 termasuk
ideal bagi kehidupan ikan dan organisme lainnya. Sedangkan kandungan zat hara yang ada di perairan
seperti nitrat menunjukkan kadar yang rendah, kandungan fosfat termasuk kriteri rendah sampai
dengan baik. Kandungan bahan organik (TOM) tergolong tinggi.

More Related Content

Similar to MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx

ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Operator Warnet Vast Raha
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
 
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!jong arsitek
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxAbdullahFaqih26
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxDian631634
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfDian631634
 
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisataManfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisataDendhy Nugraha
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...Asramid Yasin
 
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptxPresentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptxOwowoowowIwiwiwi
 
Ringkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhasRingkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhasYuga Rahmat S
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptx
PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptxPPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptx
PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptxPegawaiCDKSelatan
 

Similar to MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx (20)

ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
 
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
Metode penelitian pesisir
Metode penelitian  pesisirMetode penelitian  pesisir
Metode penelitian pesisir
 
Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove
Valuasi Ekonomi Hutan MangroveValuasi Ekonomi Hutan Mangrove
Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
 
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisataManfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
 
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptxPresentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
Presentasi KLPK 1 salinan oseo.pptx
 
Ringkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhasRingkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhas
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 
Ekologi Lahan Mangrove.ppt
Ekologi Lahan Mangrove.pptEkologi Lahan Mangrove.ppt
Ekologi Lahan Mangrove.ppt
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptx
PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptxPPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptx
PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx

  • 1. MAKALAH 1.1.Latar Belakang Ekosistem hutan mangrove adalah salah satu ekosistem utama di wilayah pesisir dan laut. Jumlah hutan mangrove yang terdapat di dunia sebanyak 15,9 juta ha, 27% dari jumlah tersebut berada di Indonesi. Berdasarkan hasil penelitian jumlah hutan mangarove yang ada di Kalimantan Selatan sebesar 66,650 Ha. Jumlah hutan mangrove ini setiap tahunnya berbeda, karena degradasi pantai atau reklamasi, dimana daerah hutan mangarove ini banyak diubah menjadi areal pertambakan, pemukiman, industri, pertanian dan tempat wisata.(Giesen, 1993 di dalam Khazali, 1996). Sebaliknya penambahan hutan mangarove bisa disebabkan karena sedimentasi dan suksesi seperti yang terjadi di Desa pagatan Besar, Kecamatan Takisung (Marlina N. 1988). Pengetahuan tentang produktivitas perairan sangat penting karena merupakan dasar untuk menentukan potensi yang bisa digali dari suatu perairan. Dengan melakukan pengukuran produktivitas primer, maka maximum sustainable Yield di suatu perairan dapat di duga (Steele di dalam Goldman and Alexander, 1983). Salah satu cara yang dilakukan untuk pengelolaan sumberdaya alam khususnya perairan yang meliputi pula suatu pembentukan lingkungan yang dapat menunjang kehidupan ikan serta kemampuan perairan menyediakan dan mempertahankan kualitas dan kuantitas produksinya untuk keseimbangan ekosistem agar sumberdaya perairan berdaya guna dan tetap lestari, maka pemanfaatan perairan lebih lanjut perlu memperhatikan tingkat kesuburan perairan (Davis, 1955).Berdasarkan hasil penelitian salah satu jenis plankton yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air adalah Coscinodiscus (Aziz et al, 2012) 1.2.Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui nilai tingkat keanekaragaman dan dominasi di ekosistem mangrove Mangunharjo. 2. Mengukur produktivitas dan laju dekomposisi serasah di ekosistem mangrove Mangunharjo 3. Mengukur kandungan unsur hara yang dilepas (C organik, N, dan P) selama proses dekomposisi serasah pada tegakan di ekosistem Mangrove Mangunharjo.
  • 2. 1.3.Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah daerah Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan perencanaan konservasi ekosistem Mangrove dengan melakukan penanaman yang dilihat dari hasil struktur tegakan di mangrove Mangunharjo. 2. Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis mangrove yang serasahnya daunnya dapat bermanfaat secara ekologis. 3. Ilmu Pengetahuan Penelitian ini merupakan pengembangan pemanfaatan hutan mangrove dalam bidang lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam penelitian-penelitian sejenis di masa yang akan datang.
  • 3. 2.1. Metode Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan disekitar kawasan hutan mangrove Desa Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan. Waktu yang digunakan selama penelitian kurang lebih 4 bulan yang meliputi persiapan penelitian, operasional lapangan (pengambilan ampel dilapangan), analisi laboratorium dan penyusunan laporan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: parameter fisika (suhu, kecerahan, TSS, TDS, parameter kimia (pH, DO, CO2, Nitrat, Fosfat dan total organik matter) dan parameter Biologi adalah plankton (phytoplanto dan zooplankton). Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu di tempat tempat tertentu yang dianggap penting dan dapat mewakili keadaan perairan kawasan hutan mangrove secara keseluruhan. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun dan masing masing stasiun dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Stasiun 1 ( mewakili perairan kawasan hutan mangarove dilakukan pada saat air pasang), stasiun 2 (mewakili perairan berlumpur pada saat air pasang dan surut), stasiun 3 (mewakili perairan muara sungai, dilakukan pada saat air pasang dan surut). Produktivitas primer digunakan dengan metode botol gelap-terang. Pengambilan sampel plankton menggunakan alat plankton net dan kualitas air dilakukan analisis terhadap Produktivitas primer di laboratorim. Kualitas air yang dianalisis adalah TSS, TDS, fosfat, nitrat dan TOM.
  • 4. 3.3. Pembahasan Tingginya nilai rerata produktivitas primer pada stasiun 1 karena pada stasiun ini terdapat komunitas hutan mangrove. Hutan mangrove ini kaya akan zat hara yang merupakan sumber bahan organik yang diperlukan oleh produsen primer (fitoplankton). Menurut Ricard di dalam Burhanuddin (1980), hutan mangrove yang ada di daerah pantai merupakan sumber yang dapat meninggikan produktivitas dari fitoplankton. Tingginya Produktivitas primer lingkungan mangrove disebabkan banyak daun daunnya yang gugur ke dalam air, daun daun ini akan dihancur oleh bakteri dan jamur menjadi senyawa senyawa inorganik yang merupakan sumber hara penting bagi biota perairan termasuk fitoplankton. Nilai rata rata produktivitas primer pada stasiun 2 pada saat air pasang adalah 197,22 mg C/m2 /hari dan pada saat surut nilai rata-ratanya adalah 152,78 mg C/m2 /hari. Jika dibandingkan dengan stasiun 1 nilai rata-rata produktivitas primer pada stasiun 2 ini lebih rendah. Hal ini disebabkan pada stasiun 2 merupakan daerah pantai berlumpur, sehingga perairan sangat dipengaruhi oleh banyaknya partikel lumpur. Partikel lumpur ini dapat menghalangi sinar matahari menembus perairan sehingga proses fotosentesis menjadi terganggu dan pada akhirnya akan menurunkan jumlah produktivitas primer didalam perairan. Nilai rata-rata produktivitas primer di stasiun 3 pada saat air pasang yaitu 291,67 mg C/m2 /hari. Stasiun 3 terletak di muara sungai tabonio, dimana pada waktu air pasang mendapat pengaruh dari stasiun 1. Selain itu gerakan air pasang kemungkinan membawa zat zat hara dari laut bebas. Sedangkan nilai rata-rata produktivitas primer di stasiun 3 pada waktu surut 147,22 mg C/m2 /hari. Nilai ini termasuk rendah dibandingkan dengan nilai produktivitas primer pada saat air pasang. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa perbedaan kedalaman juga dapat mengakibatkan perbedaan nilai produktivitas primer. Hal ini disebabkan perbedaan intensitas cahay matahari yang dapat menembus setiap kedalaman pada umumnya menurun seiring dengan bertambahnya ke dalaman perairan, sehingga aktifitas fotosintesis akan menurun, dan menurunkan pula nilai produktivitas primer pada setiap kedalaman. Perbedaan produktivitas primer juga disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik yang terdapat pada masing-masing stasiun, yang mempengaruhi kemampuan fitoplankton sebagai produser primer untuk mengabsorbsi energi matahari. Bila kandungan bahan organik yang ada dalam perairan berupa lumpur, maka selain mempengaruhi penetrasi cahaya matahari masuk ke dalam perairan juga menyebabkan daya absorbsi fitoplankton terhadap unsur hara berkurang (Riley di dalam Hutauruk, 1984). Selain itu Limbah organik yang masuk ke dalam perairan dalam bentuk padatan yang terendap, koloid, tersuspensi dan terlarut mempunyai potensi yang besar untuk menurunkan kualitas air (Panjaitan, 2009).
  • 5. 3.3.Kesimpulan 1. Nilai kesuburan primer perairan kawasan hutan mangarove termasuk dalam tingkat kesuburan Mesotropix sampai dengan Eutropik, yaitu perairan dengan tingkat kesuburan sedang sampai tinggi. 2. Berdasarkan sifat biologis perairan kawasan hutan mangarove Desa Pagatan Besar mempunyai kelimpahan fitoplankton lebih besar dari kelimpahan zooplankton. 3. Desa Pagatan Besar mempunyai suhu yang normal untuk perairan Indonesia, nilai kecerahan yang rendah, TSS dan TDS yang tinggi. 4. Sifat kimia perairan Desa Sifat kimia perairan Desa Pagatan Besar seperti pH, DO dan CO2 termasuk ideal bagi kehidupan ikan dan organisme lainnya. Sedangkan kandungan zat hara yang ada di perairan seperti nitrat menunjukkan kadar yang rendah, kandungan fosfat termasuk kriteri rendah sampai dengan baik. Kandungan bahan organik (TOM) tergolong tinggi.