SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
PORTOFOLIO KETERAMPILAN BERBICARA
Makalah ini diajukan guna melengkapi tugas akhir Keterampilan Berbicara
Dosen Pengampu :
Bu Pristiwati
Disusun Oleh:
Nama : Fahluluk Wardoyo
NIM : 2101413037
Rombel : 2
Prodi : PBSI
Jurusan : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Fakultas : BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
IDENTITAS
MAHASISWA
Perkenalkan nama saya Fahluluk Wardoyo dengan nomor induk mahasiswa 2101413037 dari
rombel 2 PBSI 2013, 19 tahun lalu saya lahir di dunia tepatnya pada tanggal 07 April 1995 di Batang.
Ketika umur menginjak 1 tahun saya di asuh nenek saya di Kota Bekasi, tepatnya di daerah Tambun
Selatan, Sumber Jaya, Karang Asem Bekasi Timur Komplek Perum Puri Cendana Block C3 No.19.
Jenjang pendidikan saya dimulai dari Taman Kanak-kanak Islam Medika Raya kemudian melanjutkan ke
Sekolah Dasar 11 Tambun. Setelah lulus Sekolah Dasar saya dikembalikan kepada orang tua saya di
Pekalongan tepatnya di Kota Batang Jln.Uripsumohardjo 32 Gg.Arjuna Sambong Kebrok Batang. Dan
meneruskan jentang pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Batang selanjutnya ke Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Batang. Sejak kecil saya suka Game On Line, berenang dan membuat program
perangkat lunak (Software Intern Network Computer). Hingga pada akhirnya saya melanjutkan
pendidikan di Universitas Negeri Semarang, dengan Program Studi Konsentrasi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
PRAKATA
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas kuasaNya lah penulis
dapat menyelesaikan portofolio keterampilan berbicara.
Shalawat beserta salamnya semoga tercurah limpahkan kepada baginda Muhammad saw
Dengan berjalannya waktu yang cukup panjang Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan Prtofolio
mata kuliah “Keterampilan Berbicara”. Portofolio ini berisi rancangan perkulian, handout, kumpulan
refleksi, kumpulan perbaikan dan pengembangan catatan, kumpulan bukti belajar mandiri dan
lampirannya, dan kumpulan evaluasi diri berbagai kegiatan perkuliahan. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam tugas akhir ini banyak sekali kekurangan-kekurangan bail dari segi penggunaan kata dan
bahasa yang belum memenuhi kaidah bahasa yang tepat, maupun dari isi tugas akhir ini sendiri.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan baik moril ataupun
material. Oleh karena itu penulis mengucapkan terim kasih kepada:
1. Pristiwati selaku dosen pembimbing;
2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan motivasinya;
3. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatunya tetapi tidak mengurangi rasa hormat
penulis yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Sekali lagi penulis ucapkan syukur kepada
Ilahi Robbi semoga ilmu yang didapatkan mendapatkan makna dan manfaat bagi kehidupan kita, Aamin.
Semarang, 30 Juni 2014
Penulis
RANCANGAN
PERKULIAHAN
2014
SATUAN ACARA
PERKULIAHAN
(SAP)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
1 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
SATUAN ACARA
PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE-1, 2,3,
dan 4
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan :Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Matakuliah : Keterampilan Berbicara
Kode Matakuliah : B1014021
SKS : 2 SKS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH :
Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil
menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil
memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara..
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI :
1. Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog
2. Mahasiswa terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di
SMP/SMA
/SMK
3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.
C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI :
Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator:
1. Aspek Kognitif :
2. Aspek Proses :
3. Aspek Skills :
4. Aspek Sikap :
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat:
1. menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dengan tepat.
2. menerapkan berbagai teknik berbicara dialog dengan tepat.
3. menerapkan contoh berbagai teknik berbicara dengan tepat dan bervariasi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
2 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
E. MATERI POKOK
1. Teknik berbicara monolog
2. Teknik berbicara dialog
3. Contoh berbagai teknik berbicara
F. METODE PERKULIAHAN
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah brainstorrming, diskusi, inkuiri,
proyek. Model pembelajaran berpasangan.
G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN
1. Kegiatan Awal Perkuliahan
a. Dosen memusatkan perhatian mahasiswa dan mengondisikannya agar siap
menerima perkuliahan dengan baik dan tertib.
b. Dosen melakukan apersepsi yang berkenaan dengan pokok-pokok materi.
c. Dosen memotivasi mahasiswa agar mau mengemukakan pendapatnya dengan
percaya diri tentang berbagai teknik berbicara yang baik untuk membiasakan
bersikap jujur, sementara mahasiswa lain mendengarkan pendapat temannya
untuk menjadi pendengar yang baik dan terbuka dan tidak mencela pendapat
teman dengan cara yang kasar.
d. Dosen menyampaikan tujuan perkuliahan pada pertemuan tersebut dan ruang
lingkup materi yang akan dipelajari.
e. Dosen menyampaikan mekanisme pelaksanaan perkuliahan dengan
menggunakan model pembelajaran berpasangan.
2. Kegiatan Inti Perkuliahan
a. Mahasiswa mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan selama perkuliahan, yaitu melaksanakan kegiatan perkuliahan
diskusi dan menerapkan teknik berbicara monolog dan dialog dengan mencari
pasangannya sesuai dengan teks dan percobaan (experiment) dengan bantuan
Lembar Kegiatan (LK/LT). (mengamati)
b. Mahasiswa mencermati arahan dosen agar dalam kegiatan diskusi dapat
bekerja sama dengan baik, santun dan menghargai pendapat teman.
(mengamati)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
3 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
c. Mahasiswa membaca dan mencermati kembali teks eksposisi tentang
lingkungan sosial, yaitu identitas suku bangsa (gemar membaca). Sementara
itu, dosen meletakkan beberapa atlas provinsi (Sumatera Barat, Kalimantan
Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, Ambon, dan Papua) di beberapa meja
mahasiswa (6 meja).(mengamati)
d. Selesai kegiatan membaca teks, mahasiswa mengambil satu kartu jenis teknik
berbicara secara acak.
e. Dengan sungguh-sungguh dan cermat, setiap mahasiswa mengamati kartu jenis
teknik tersebut, dan bertanya jawab apakah teks tersebut menggambarkan
rumah adat, pakaian tradisional, tari daerah, atau alat musik tradisional.
(menanya)
f. Setelah diperoleh informasi teks dan diketahui asal provinsinya, maka
mahasiswa mencari pasangan kartunya yang cocok dengan atlas provinsi yang
terletak di meja. Contoh: kartu yang berisi alat musik Kolintang akan dibawa ke
meja yang terdapat atlas provinsi Sulawesi Utara untuk diterapkan sesuai teknik
berbicara yang baik (rasa ingin tahu dan berpikir kritis). (menalar,
mengumpulkan informasi)
g. Memasangkan mahasiswa satu-satu untuk menerapkan teknik berbicara dengan
percaya diri menggunakan panduan (pasangan dibentuk berdasarkan posisi lajur
kursi mahasiswa. Setiap pasangan berhadapan (satu berdiri memandu acara dan
yang lain bertindak sebagai observer yang harus memberi komentar). Praktikan
mencatat segala informasi yang diperoleh dari observer (berpasangan).
(mencoba, menganalisis informasi, mengomunikasikan)
Penilaian proses
1) Mengamati kemampuan mahasiswa menerapkan berbagai teknik berbicara
monolog.
2) Mengamati kemampuan mahasiswa menerapkan berbagai teknik berbicara
dialog.
3) Menilai kemampuan mahasiswa menerapkan berbagai teknik berbicara monolog
dan dialog dengan lembar pengamatan perilaku.
3. Kegiatan Akhir Perkuliahan
a. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan hasil perkuliahan pada
pertemuan itu.
b. Dosen memberi kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
4 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
c. Dosen melakukan penilaian.
d. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap perkuliahan yang telah
dilaksanakan.
e. Mahasiswa mengumpulkan artefak hasil perkuliahan dalam portofolio secara
individual.
f. Dosen menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati,
menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana.
H. ALAT, MEDIADAN SUMBER BELAJAR
1. Alat : Proyektor dan layar LCD, laptop atau personal computer
2. Media pembelajaran : Tayangan video kegiatan berbicara
3. Sumber :
a. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional.
b. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta:
PT Remaja Rosdakarya.
c. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication:
Principles and Practices. New York: Harper and Row.
d. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper
and Row.
e. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius.
f. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK-
Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
g. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
h. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional.
i. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah
Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan penelitian.
Semarang: Unnes
j. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
k. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
l. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human
Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc.
m. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
n. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York: Harper and
Row.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
5 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
o. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
p. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Universitas
Terbuka, Depdikbud.
I. PENILAIAN
a. Aspek penilaian
Penilaian meliputi:
1) afektif
2) kognitif
3) psikomotor
b. Bobot penilaian
Pembobotan Nilai :
1) Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai
kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan.
2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa nilai
tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja.
3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa
nilai tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja
4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS
A + B + C
Dosen Pengampu,
Rahayu Pristiwati,S.Pd.,M.Pd.
NIP 196903032008012019
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
6 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
ASPEK
KOGNITIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Knowledge
(Pengetahuan)
Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan
mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama,
memberi label, dan melukiskan.
2
Comprehension
(Pemahaman)
Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan,
menuliskan kembali, merangkum, membedakan,
mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat,
dan menjelaskan.
3
Application(Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi,
menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
4
Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan.
5
Synthesis (Sintesis) Merancang, merumuskan, mengorganisasikan,
menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
6
Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
ASPEK
AFEKTIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Receiving
(Penerimaan)
Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
2
Responding
(Menanggapi)
Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu,
melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
3
Valuing
(Penanaman nilai)
Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
4
Organization
(Pengorganisasian)
Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan,
dan mempengaruhi.
5
Characterization
(Karakterisasi)
Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup,
mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini
ASPEK
PSIKOMOTORNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-tahap
sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi
2
Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun
kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.
3
Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol
kebiasaan agar tetap konsisten.
4
Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan
model.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
7 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE- 5 s.d.13
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan :Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Matakuliah : Keterampilan Berbicara
Kode Matakuliah : B1014021
SKS : 2 SKS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH :
Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil menerapkan
berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah
terkait dengan kegiatan berbicara..
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI :
1. Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog
2. Mahasiswa terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di
SMP/SMA/SMK
3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.
C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI :
Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator:
1. Aspek Kognitif :
2. Aspek Proses :
3. Aspek Skills :
4. Aspek Sikap :
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat:
1. menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP dengan tepat.
2. menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMA dengan tepat.
3. menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMK dengan tepat.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
8 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
E. MATERI POKOK
1. Berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP
2. Berbagai jenis teks yang diajarkan di SMA
3. Berbagai jenis teks yang diajarkan di SMK
F. METODE PERKULIAHAN
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah brainstorrming, diskusi, inkuiri,
proyek. Model pembelajaran Dua-Dua-Empat.
G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN
Kegiatan Awal Perkuliahan
a. Dosen memusatkan perhatian mahasiswa dan mengondisikannya agar menerima
perkuliahan dengan baik dan tertib.
b. Dosen melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang telah dibahas sebelumnya.
c. Dosen memotivasi mahasiswa agar mau mengemukakan pendapatnya dengan
percaya diri tentang mekanisme membawakan acara yang baik untuk
membiasakan bersikap jujur, sementara mahasiswa lain mendengarkan
pendapat temannya untuk menjadi pendengar yang baik dan terbuka dan tidak
mencela pendapat teman dengan cara yang kasar.
d. Dosen menyampaikan tujuan perkuliahan pada pertemuan tersebut dan ruang
lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu berbagai jenis teks kegiatan berbicara.
e. Dosen menyampaikan mekanisme pelaksanaan perkuliahan dengan
menggunakan model pembelajaran Dua-Dua-Empat.
Kegiatan Inti Perkuliahan
a. Dosen menanyakan pengertian pewara, jenis-jenis acara resmi, dan
karakteristiknya.
b. Mahasiswa mengamati susunan acara resmi dan teknik memandu acara resmi.
c. Menyimpulkan jenis acara resmi dan karakteristiknya.
d. Modeling jenis acara resmi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
9 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
e. Membimbing mahasiswa secara bersama-sama melakukan curah gagasan
(brainstorming) untuk membaca naskah acara resmi.
f. Membagi tugas membacakan penggalan susunan acara secara berurutan sesuai
karakteristiknya.
g. Memberi kesempatan mahasiswa memberi komentar
h. Memasangkan mahasiswa satu-satu untuk memandu acara dengan percaya diri
menggunakan panduan jenis acara resmi (pasangan dibentuk berdasarkan posisi
lajur kursi mahasiswa. Setiap pasangan berhadapan (satu berdiri memandu acara
dan yang lain bertindak sebagai observer yang harus memberi komentar). Pewara
mencatat segala informasi yang diperoleh dari observer (dua).
i. Mengarahkan mahasiswa melakukan pertukaran pasangan yaitu, pasangan awal
berpisah dan bergabung dengan pasangan yang lain (yang tadinya bertindak
sebagai pewara beralih peran menjadi observer, demikian pula sebaliknya) (dua).
j. Mengelompokkan mahasiswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
atas empat mahasiswa yang berasal dari dua pasangan yang telah bekerja sama
(empat).
k. Dosen mengontrol, membimbing, dan mengarahkan mahasiswa dalam setiap
kelompok memandu acara secara bergiliran (individu).
l. Mengarahkan mahasiswa yang lainnya untuk mengamati tampilannya dan
memberi nilai sesuai rubrik penilaian.
m. Dosen mengatur dan mengontrol mahasiswa dalam setiap kelompok untuk menilai
kelompok yang lain dengan urutan berjenjang, lalu memilih/menentukan pewara
yang dianggap terbaik versi mahasiswa.
n. Mahasiswa yang hasil pewaranya terbaik di kelompok penilainnya diminta
memandu acara di depan kelas dengan percaya diri.
Penilaian proses
1) mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang
diajarkan di SMP.
2) Mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang
diajarkan di SMA.
3) Mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang
diajarkan di SMK.
4) Menilai kemampuan mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan
di SMP/SMA/SMK dengan lembar pengamatan perilaku.
Kegiatan Akhir Perkuliahan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
10 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
a. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan hasil perkuliahan pada
pertemuan itu.
b. Dosen memberi kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
c. Dosen melakukan penilaian.
d. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap perkuliahan yang telah
dilaksanakan.
e. Mahasiswa mengumpulkan artefak hasil perkuliahan dalam portofolio secara
individual.
f. Dosen menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati,
menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana.
H. ALAT, MEDIADAN SUMBER BELAJAR
1. Alat : Proyektor dan layar LCD, laptop atau personal computer
2. Media pembelajaran : Tayangan video kegiatan berbicara
3. Sumber :
a. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional.
b. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu.
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
c. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication:
Principles and Practices. New York: Harper and Row.
d. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper
and Row.
e. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius.
f. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK-
Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
g. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
h. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional.
i. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah
Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan penelitian.
Semarang: Unnes
j. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
k. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
11 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
l. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human
Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc.
m. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
n. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York: Harper and
Row.
o. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
p. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud.
I. PENILAIAN
a. Aspek penilaian
Penilaian meliputi:
1) afektif
2) kognitif
3) psikomotor
b. Bobot penilaian
Pembobotan Nilai :
1) Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai
kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan.
2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa
nilai tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja.
3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa
nilai tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja
4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS
A + B + C
Dosen Pengampu,
Rahayu Pristiwati,S.Pd.,M.Pd.
NIP 196903032008012019
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
12 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
ASPEK KOGNITIF
No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Knowledge
(Pengetahuan)
Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan mengidentifikasi,
mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, dan
melukiskan.
2
Comprehension
(Pemahaman)
Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan,
menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan,
menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
3
Application(Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan,
menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
4
Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan.
5
Synthesis (Sintesis) Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan,
memadukan, dan merencanakan.
6
Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
ASPEK AFEKTIF
No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Receiving
(Penerimaan)
Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
2
Responding
(Menanggapi)
Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan,
melaporkan, dan menampilkan.
3
Valuing
(Penanaman nilai)
Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
4
Organization
(Pengorganisasian)
Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan, dan
mempengaruhi.
5
Characterization
(Karakterisasi)
Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan
nilai-nilai yang sudah diyakini
ASPEK PSIKOMOTOR
No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-tahap sebuah
perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi
2
Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali
sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.
3
Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan
agar tetap konsisten.
4
Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
13 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE- 14 dan 15
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan :Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Matakuliah : Keterampilan Berbicara
Kode Matakuliah : B1014021
SKS : 2 SKS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH :
Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil menerapkan
berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah
terkait dengan kegiatan berbicara..
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI :
1. Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog
2. Mahasiswa terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di
SMP/SMA/SMK
3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.
C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI :
Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator:
1. Aspek Kognitif :
2. Aspek Proses :
3. Aspek Skills :
4. Aspek Sikap :
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat:
1. menerapkan cara pemecahan masalah terkait dengan kegiatan berbicara dengan
tepat.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
14 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
E. MATERI POKOK
1. Berbagai cara pemecahan masalah terkait kegiatan berbicara.
F. METODE PERKULIAHAN
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah brainstorrming, diskusi, inkuiri,
proyek. Model pembelajaran Think-Pair-Share.
G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN
Kegiatan Awal Perkuliahan
a. Dosen memusatkan perhatian mahasiswa dan mengondisikannya agar
menerima perkuliahan dengan baik dan tertib.
b. Dosen melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang telah dibahas sebelumnya.
c. Dosen memotivasi mahasiswa agar mau mengemukakan pendapatnya dengan
percaya diri tentang pemecahan masalah terkait kegiatan berbicara yang baik
untuk membiasakan bersikap jujur, sementara mahasiswa lain mendengarkan
pendapat temannya untuk menjadi pendengar yang baik dan terbuka dan tidak
mencela pendapat teman dengan cara yang kasar.
d. Dosen menyampaikan tujuan perkuliahan pada pertemuan tersebut dan ruang
lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu berbagai cara pemecahan masalah
terkait kegiatan berbicara.
e. Dosen menyampaikan mekanisme pelaksanaan perkuliahan dengan
menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share.
Kegiatan Inti Perkuliahan
a. Mahasiswa mengamati teks negosiasi dan karakteristiknya.
b. Dosen menanyakan pengertian teks negosiasi dan menyimpulkan
karakteristiknya..
c. Modeling cara bernegosiasi yang baik.
d. Membimbing mahasiswa secara bersama-sama melakukan curah gagasan
(brainstorming) untuk membaca naskah bernegosiasi..
e. Membagi tugas membacakan penggalan teks negosiasi secara berurutan sesuai
karakteristiknya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
15 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
f. Memberi kesempatan mahasiswa memberi komentar
g. Mahasiswa memilih salah satu teks bernegosiasi untuk merenungkan teknik
berbicara yang tepat dan mampu memecahkan masalah yang terkait kegiatan
tersebut.
h. Secara individu mahasiswa berlatih melakukan kegiatan bernegosiasi (think)
i. Memasangkan mahasiswa untuk melakukan bernegosiasi dengan percaya diri
menggunakan panduan (pasangan dibentuk berdasarkan posisi lajur kursi
mahasiswa. Setiap pasangan berhadapan (satu berdiri memandu acara dan yang
lain bertindak sebagai observer yang harus memberi komentar). Praktikan
mencatat segala informasi yang diperoleh dari observer (pair)
j. Mengelompokkan mahasiswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
atas empat mahasiswa yang berasal dari dua pasangan yang telah bekerja sama
(square).
k. Dosen mengontrol, membimbing, dan mengarahkan mahasiswa dalam setiap
kelompok melakukan bernegosiasi secara bergiliran (individu).
l. Mengarahkan mahasiswa yang lainnya untuk mengamati tampilannya dan
memberi nilai sesuai rubrik penilaian.
m. Dosen mengatur dan mengontrol mahasiswa dalam setiap kelompok untuk menilai
kelompok yang lain dengan urutan berjenjang, lalu memilih/menentukan
praktikkan yang dianggap terbaik versi mahasiswa.
n. Mahasiswa yang hasil bernegosiasinya terbaik di kelompok penilainnya diminta
bernegosiasi di depan kelas dengan percaya diri.
o. Secara klasikal melakukan brainstorming pemecahan masalah terkait kegiatan
berneosiasi yang baik.
Penilaian proses
1. mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara jenis teks bernegosiasi.
2. Mengamati cara mahasiswa memecahkan masalah terkait kegiatan bernegosiasi
yang baik dengan menggunakan bahasa yang santun.
3. Menilai kemampuan mahasiswa menerapkan berbicara jenis teks bernegosiasi disertai
pemecahan masalahnya.
Kegiatan Akhir Perkuliahan
a. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan hasil perkuliahan pada
pertemuan itu.
b. Dosen memberi kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
16 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
c. Dosen melakukan penilaian.
d. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap perkuliahan yang telah
dilaksanakan.
e. Mahasiswa mengumpulkan artefak hasil perkuliahan dalam portofolio secara
individual.
f. Dosen menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati,
menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana.
H. ALAT, MEDIADAN SUMBER BELAJAR
1. Alat : Proyektor dan layar LCD, laptop atau personal
computer
2. Media pembelajaran : Tayangan video kegiatan berbicara
3. Sumber :
a. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu.
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
c. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication:
Principles and Practices. New York: Harper and Row.
d. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York:
Harper and Row.
e. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius.
f. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK- Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
g. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
h. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional.
i. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata
Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan
penelitian. Semarang: Unnes
j. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
k. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
l. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing
Human Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
17 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
m. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
n. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York:
Harper and Row.
o. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
p. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud.
I. PENILAIAN
a. Aspek penilaian
Penilaian meliputi:
1. afektif
2. kognitif
3. psikomotor
b. Bobot penilaian
Pembobotan Nilai :
1. Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai
kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan.
2. Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa
nilai tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja.
3. Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa
nilai tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja
4. Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS
A + B + C
Dosen Pengampu,
Rahayu Pristiwati,S.Pd.,M.Pd.
NIP 196903032008012019
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
18 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
ASPEK
KOGNITIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Knowledge
(Pengetahuan)
Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan
mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi
nama, memberi label, dan melukiskan.
2
Comprehension
(Pemahaman)
Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi,
menguraikan, menuliskan kembali, merangkum,
membedakan, mempertahankan, menyimpulkan,
mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
3
Application(Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi,
menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
4
Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan.
5
Synthesis (Sintesis) Merancang, merumuskan, mengorganisasikan,
menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
6
Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
ASPEK
AFEKTIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Receiving
(Penerimaan)
Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
2
Responding
(Menanggapi)
Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu,
melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
3
Valuing
(Penanaman nilai)
Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan
melakukan.
Organization Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan, dan
1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website:
w w w .unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP
No. Dokumen
FM-02-AKD-06
No. Revisi
02
Hal
19 dari 19
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
4 (Pengorganisasian) mempengaruhi.
5
Characterization
(Karakterisasi)
Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup,
mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini
ASPEK
PSIKOMOTO
R
No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1
Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-
tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada
sebuah artikulasi
2
Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur,
membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan
sebuah model.
3
Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol
kebiasaan agar tetap konsisten.
4
Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan
menerapkan model.
2
SILABUS
3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail:
unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SILABUS
No. Dokumen
FM-03-AKD-05
No. Revisi
02
Hal
1 dari2
TanggalTerbit
1 Maret 2014
SILABUS
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan/Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Matakuliah : Keterampilan Berbicara
Kode Matakuliah : B1014 021
SKS : 2 SKS
Deskripsi matakuliah : Mata kuliah ini berisi (1) keterampilan menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog ,
(2) keterampilan menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK, dan (3)
terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara yang sesuai dengan nilai-nilai
konservasi budaya.
Prasyarat : Mahasiswa telah lulus mata kuliah Dasar-Dasar Berbicara
4
Capaian pembelajaran/
Kompetensi Matakuliah
: Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicaronolog dan dialog, terampil menerapkan berbicara
berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan
berbicara.
Capaian pembelajaran/
Kompetensi Indikator Kompetensi
Materi Pokok
Pembelajaran
Kegia ta n Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Menerapkan berbagai
teknik berbicara monolog
dan dialog,
(1) menerapkan berbagai
teknik berbicara monolog
(2) menerapkan berbagai
teknik berbicara dialog
(1) Berbagai teknik
berbicara monolog dan
dialog
(2) Contoh berbagai teknik
berbicara
Diskusi, inkuiri, proyek,
portofolio
Kinerja 1,2,3,4 1,2,3,4,5
,6,7,8,9,
10,11,12
,13,14,1
5
enerapkan berbicara
berbagai jenis teks
yang diajaran di
SMP/SMA/SMK
(1) Menerapkan berbicara
berbagai jenis teks
yang diajarkan di SMP
(2) Menerapkan berbicara
berbagai jenis teks
yang diajarkan di SMA
(3) Menerapkan berbicara
berbagai jenis teks
yang diajarkan di SMK
(1) Berbagai jenis teks
(2) Contoh berbagai jenis
teks
Diskusi, inkuiri, proyek,
portofolio
Kinerja 5,6,7,8,9,11
,12,13
7,1617
Memecahkan masalah
Terkait dengan
kegiatan
Berbicara
(1) Mempergunakan
berbagai teknik untuk
memecahkan masalah
terkait kegiatan
berbicara
(2) Berbagai cara
pemecahnn masalah
berbicara
Diskusi, inkuiri, proyek,
portofolio
Kinerja 14,15 11,12,15
Sumber Pustaka:
1. Alwi, Hasan et al. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka.
2. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional.
3. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu PendekatanTerpadu. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya.
4. Busby, RudolphE dan Randall E Majors.1987. Basic Speech Communication: Principles and
Practices. New York: Harper and Row.
5. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper and Row.
6. Hendrikus, Dori Wuwur.1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, dan
Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius.
7. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK- Bahasa
Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan
Sumber Daya ManusiaPendidikandan Kebudayaan danPenjaminanMutu Pendidikan
KementerianPendidikandan Kebudayaan.
8. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
9. Moelyono, AntonM.2001. Tata Istilah. Jakarta: PusatBahasa DepartemenPendidikan Nasional.
10. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah
Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan
Mahasiswa. Laporanpenelitian. Semarang: Unnes
11. Rakhmat, Jalaluddin. 1992.Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
12. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PTRemaja
Rosdakarya.
13. Russell, G. Hugh, RennethBlak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human Behavior.
Englewood Cliffs.New Yersey: Prentice Hall,Inc.
14. Rustono. 2000. Pokok-PokokPragmatik. Semarang: IKIP SemarangPress.
15. Schultz, Beatrice G.1989. Communicating in the SmallGroup. New York: Harper and Row.
16. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
17. Tarigan, Jago.1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I.Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud.
Dosen Pengampu,
KONTRAK
KULIAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
KO
NTRAK PERKULIAHANNo. Dokumen
FM-02-AKD-18
No. Revisi
02
Hal
1 dari 3
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
KONTRAK PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Keterampilan Berbicara
Nomor KodeMK/SKS : B1014021
Dosen : Rahayu Pristiwati, S.Pd.,M.Pd.
Jurusan/Program Studi : Bahasa dan Sastra Indonesia/PBSI
Semester : Genap 2013/2014
1. Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini berisi (1) keterampilan menerapkan berbagai
teknik berbicara monolog dan dialog , (2) keterampilan menerapkan berbicara berbagai
jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK, dan (3) terampil memecahkan masalah terkait
dengan kegiatan berbicara yang sesuai dengan nilai-nilai konservasi budaya.
2. Manfaat : Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog,
terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan
terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.
3. Tugas
a. Tugas Indiviual : Menyusun portofolio komponen-komponen keterampilan
berbicara monolog dan dialog.
b. Tugas Kelompok : Menganalisis berbagai jenis teks berbicara.
4. Penilaian
a. Aspek penilaian
Penilaian meliputi:
1) Sikap
2) Pengetahuan
3) Keterampilan
b. Bobot penilaian
Pembobotan Nilai :
1) Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai
kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan.
2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa nilai
tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja.
3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa nilai
tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja
4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS
A + B + C
Perte-
muan
Pokok Bahasan dan
Sub-Pokok Bahasan
Sumber
Kepustakaan
Waktu*
KetT P L
1 Menerapkan berbagai teknik berbicara
(1) Menerapkan kriteria atau atribud teknik
berbicara yang baik
(2) Menerapkan teknik memproduksi suara dan
teknik berbicara
(3) Membuat kalimat efektif (gramatikal, tidak
taksa, dan logis)
(4) Tampilan pembicara
(5) Kiat tampil memikat pembicara
(6) Etiket pembicara
A,B,C,D,E,H,I,
M,N,
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2 Menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang
diajarkan di SMP/SMA/SMK
(1) Menerapkan berbicara jenis teks yang diajarka
di SMP
(2) Menerapkan berbicara jenis teks yang diajrkan
di SMA
(3) Menerapkan berbicara jenis teks yang diajarka
di SMK
F,G,I,J,K,L,O,P √
√
√
√
√
√
√
√
3 Memecahkan masalah terkait dengan kegiatan
berbicara
(1) Berbagai cara pemecahan masalah terkait
dengan kegiatan berbicara
J,K √
√
√
√
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
KONTRAK PERKULIAHAN
No. Dokumen
FM-02-AKD-18
No. Revisi
02
Hal
2 dari 3
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
5. Jadwal Perkuliahan :
(*)T: Teori, P: Praktek,L:Latihan/Tugas Mandiri
6.Sumber kepustakaan
A. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional.
B. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta:
PT Remaja Rosdakarya.
C. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication:
Principles and Practices. New York: Harper and Row.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
KONTRAK PERKULIAHAN
No. Dokumen
FM-02-AKD-18
No. Revisi
02
Hal
3 dari 3
Tanggal Terbit
1 Maret 2014
D. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York:
Harper and Row.
E. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius.
F. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK-
Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
H. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan
Nasional.
I. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata
Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan
penelitian. Semarang: Unnes
J. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
K. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
L. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing
Human
Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc.
M. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
N. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York:
Harper and
Row.
O. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
P. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta:
Universitas
Terbuka, Depdikbud.
Dosen Pengampu, Perwakilan
Mahasiswa
Rahayu Pristiwati, S.Pd., M.Pd.
NIP 196903032008012019 NIM
MATERI
KETERAMPi
LAN
BERBICARA
Media Pembelajaran Berbicara.PPT
KUMPULAN REFLEKSI
Õ Refleksi 1
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
1. Menjadi seseorang yang pandai berkomunikasi harus memperhatikan
penggunaan gramatikal, dan penggunaan kata yang logis.
2. Saya mendapatkan banyak ilmu dan teknik bagaimana berkomunikasi
dengan baik menggunakan pemilihan diksi yang bervariasi.
3. Pembelajaran sangat menyenangkan, penyampaian meteri dengan
memeberikan contoh dapat membantu ingatan mahasiswa, model
pembelajaran yang sangat baik.
4. Setelah pembelajaran ini saya harap lebih berusaha dalam berlatih
berbicara, kesesuaian dalam pemilihan kata akan membuat audience
merasa nyaman, saya akan meningkatakan dan memeperbanyak variasi
kata.
Õ Refleksi 1I
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
 Sebagai calon pewara hendaklah kia memiliki keberanian, rasa percaya diri dan
diikuti dengan pengembangan teknik dancara kita berbicara.
 Saya tahu bagaimana cara menciptakan suara dengan latihan pernapasan perut agar
suara yang dilafalkan bulat dan nyaman didengar.
 Lebih ingin belajar. Karena masih bnyak kekurangan dan perlu dikembangkan teknik
berbicara yang saya miliki.
 Setelah pembelajaran ini saya harap dapat mempraktekkan dalam pembelajaran yang
lain agar dapat berbicara dengan baik.
Õ Refleksi 1II
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah berbicara kali ini adalah
saya merasa sudah menguasai 5 aspek dalam berbicara yang saya tekankan pada
pemenggalan kata dan kaliamat. Cara berdiri yang proposional, suara lantang dan
menggunakan napas perut untuk menghasilkan suara yang bulat.
Namun saya belum menguasai tentang diksi dan variasi kata yang masih
terbatas, variasi intonasi belum terlihat masih monotone . kelancaran sudah ada, rasa
percaya diri sudah ada interaksi dengan audien sudah saya lakukan dengan baik.
Õ Refleksi 1V
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
1. Penampilan saya hari ini masih terdapat beberapa kekurangan terutama
diksi dan beberapa karta yang tidak sesuai dengan hal yang dimaksud. Ada
beberapa kata yang terlupakan saat pidato.
2. Pada pembelajaran selanjutnya saya ingin lebih menguatkan tentang diksi
dan variasi intonasii agar teknik berbicara saya lebih baik.
3. Penampilan teman saya sngat menginspirasi saya, penampilan tadi teman
saya mampu memeperlihatakan variasi intonasi denga tepat dan
mendapatkan banyak apresiasi, saya akan meniru teman saya.
4. Mencari contoh-contoh teks dan pemilihan diksi yang tepat untuk
berpidato dan sebagainya.
Õ Refleksi V
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
1. Pada pembelajaran kali ini saya ldapat menentukan tema yang tepat,
sehingga memudahkan saya dalam berbicara dengan penguasaan topik
berbicara sudah saya kuasai.
2. Yang perlu di tekankan adalah mimik wajah saat melakukan berbicara.
3. Menggunakan suara bulat dan napas perut.
4. Kesimpulan : saya akan lebih baik dalam berbicara selanjutnya, karen
atelah mengetahui kekurangan-kekurangan saya.
Õ Refleksi V1
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
1. Sebelum kita mempelajari sebuah teks kita harus mengetahui terllebih
dahulu unsur-unsur yang terkandung dalam teks agar kita mampu mengerti
isi dari teks yang hendak kita apresiasi.
2. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang teks anekdot, struktur serta fungsi
dari teks anekdot sendiri.
3. Perasaan saya ketika mengikuti perkuliahan mata kuliah keterampiilan
berbicara kali ini sangat senang, karena saya mendengar cerita lucu hari ini
dari teman-teman yang membuat saya terhibur.
4. Saya akan terus berlatih, belajar, dan terus mengevaluasi keterampilan
berbicara yang saya miliki agar dapat lebih baik lagi dan mencari cara
bagaimana ketika saya menyampaikan teks anekdot semua orang yang
mendengarkan saya dapat tertawa.
Õ Refleksi VI1
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
1. Sebelum kita mempelajari sebuah teks kita harus mengetahui terlebih
dahulu unsur-unsur yang terkandung dalam teks agar kita mampu mengerti
isi dari teks yang hendak kita apresiasi.
2. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang teks eksemplum, struktur serta
fungsi dari teks eksemplum sendiri.
3. Pembelajaran hari ini sangat menyenangkan, berbagai cerita konyol dan
kocak menghiasi pertemuan hari ini, namun ada beberapa penampilan
teman yang membuat suasana sedih, seperti penampilan dari saudara
Hanna, dimana ia menceritakan pengalaman yang sangat memilukan
selama di pondok.
4. Saya akan mencari referensi dari buku lain mengenai pengertian teks
eksemplum, serta tetap melatih keterampilan berbicara agar lebih baik lagi.
Õ Refleksi VII1
Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah:
5. Saya dapat mengetahui tentang unsur dan struktur serta manfaat
menggunakan teks negisiasi, dimana kita dapat bersama-sama menentukan
lawan kita utuk saling bergantian mempraktekannya.
6. Manfaat dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara
kali ini adalah saya mengetahui penyampaian teks negosiasi dengan baik
dan menarik. Selain itu saya mendapatkan ilmu juga disamping teknik
berbicara yang sedang dipelajari, yaitu cara bernegosiasi dengan orang lain
dengan baik agar tidak terjadi perdebatan dan menguntungkan dua belah
pihak, terutama ketika melakukan negosiasi pembelian.
7. Perasaan saya ketika mengikuti perkuliahan mata kuliah keterampilan
berbicara kali ini ditutup dengan sebuah kegembiraan, saya telah
melakukan praktek berbicara dengan baik dan hampir menguasai 85% dari
semua teknik yang diajarkan oleh dosen.
8. Saya akan terus berlatih dan belajar serta tidak tinggi hati ketika
mendapatkan pujian dari orang lain. Saya juga akan menantang diri saya
sendiri untuk tampil di acara-acara tertentu agar keterampilan berbicara
saya berkembang.
KUMPULAN PERBAIKAN DAN
PENGEMBANGAN CATATAN
Fahluluk Wardoyo
Õ Teks Narasi
Penilaian oleh Mb.Lina
Secara keseluruhan penampilan dari saudara Fahlul sudah baik. Intonasi dan
keberanian sudah nampak. Begitu pula materi yang disampaikan sudah runtut dan lancar.
Hanya saja nampaknya harus banyak berlatih untuk memperoleh gaya unik yang nantinya
menjadi ciri yang dimiliki. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ekspresi, karena pada saat
menyampaikan materi narasi, harusnya dengan wajah yang ekspresif serta penuh dengan
percaya diri.
Penilaian dari Mb.Ayu
Secara kesuluruhan semua aspek penilaian sudah dipenuhi, hanya saja belum
menemukan gaya unik yang menjadi ciri khasnya dan pilihan kata yang digunakan untuk
menyampaikan materi harus disaring kembali agar dapat menyajikan sebuah penampilan
lebih menarik.
Penilaian dari Yusak Irrenius Tigi
Secara keseluruhan sudah cukup baik dalam menyampaikannya hanya kurang ekspresif
pada mimiknya serta pemilihan diksi yang masih kurang tepat, yang masih perlu diperhatikan
adalah gaya unik dan ekspresi yang seharusnya menjadi daya tarik pendengar untuk
mendengarkan.
Õ Teks Anekdot
Penilaian dari Rina Nurjanah
Secara kesuluruhan semua aspek penilaian sudah dipenuhi, hanya saja belum
menemukan gaya unik yang menjadi ciri khasnya dan pilihan kata yang digunakan untuk
menyampaikan materi harus disaring kembali agar dapat menyajikan sebuah penampilan
lebih menarik.
Penilaian dari Mahardika adhi filando
Ada 5 aspek yang sudah benar-benar dikuasai oleh saudara Fahlul. Secara
keseluruhan penampilan dari saudara Fahlul sudah baik. Intonasi dan keberanian sudah
nampak. Begitu pula materi yang disampaikan sudah runtut dan lancar. Hanya saja
nampaknya harus banyak berlatih untuk memperoleh gaya unik yang nantinya menjadi ciri
yang dimiliki. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ekspresi, karena pada saat
menyampaikan materi narasi, harusnya dengan wajah yang ekspresif serta penuh dengan
percaya diri.
Penilaian dari Delima Purwita sari
Pada saata menyampaikan materi, sudah terlihat sangat percaya diri. Disampaikan
dengan runtut , santun, ekpresinya bagus, mempunyai gaya unik, topik menarik, serta variasi
intonasi yang bagus. Namun sayang, pilihan katanya tidak bervariasi atau terlalu monoton,
sehingga tidak begitu menambah perbendaharaan kosa kata bagi pendengar atau penyimak.
Õ Teks Eksemplum
Penilaian dari Rina Nurjanah
- Sudah percaya diri atau mempunyai keberanian.
- Sudah lancar tapi masih sedikit tersendat dan terkadang berhenti sejenak untuk
berpikir.
- Sudah runtut dan sesuai
- Pilihan kata sudah bagus.
- Ekspresinya sudah bagus
- Santun kinestetika masih kurang bagus karena masih berdiri dengan kaki sebelah
ditekuk.
- Topik yang dipilih sudah bagus dan menghibur.
- Belum ada gaya unik yang ditampilkan.
- Variasi intonasi sudah bagus
Penilaian dari Mahardika Adhi Filando
1. Sudah percaya diri.
2. Sudah lumayan lancar
3. Sudah runtut.
4. Diksi yang digunakan sudah bagus
5. Sudah ekspresif.
6. Santun kinestikanya sudah baik.
7. Topiknya menarik.
8. Gaya unik sudah mulai terlihat.
9. Sudah ada variasi dalam penyampaian teks yang dibawakan.
Penilaian dari Delima Purwita sari
1. Dalam praktik berbicara, kadang masih tersendat-sendat
2. Dalam hal pemilihan kata masih kurang teliti karena ada salah beberapa kata asing
yang tidak dimengerti oleh pendengar
3. Gaya unik sudah mulai Nampak
Õ Teks Negosiasi
Penilaian dari Delima Purwita Sari
Percaya diri : sudah beranni ketika menyampaikan teksnarasi
Kelancaran : masih menggunakan teks karena materi yang disampaikan cukup
panjang
Keruntutan : sudah cukup runtut
Pilihan kata : sudah cukp baik dalam meemilih kata-kata
Ekspresi : ekspresi sudah sesuai dengan teks yang disampaikan
Santun kinestetika : sudah sopan
Topik : topik yang disampaikan menarik walaupun terlalu panjang
Gaya unik :belum ditemukan
Variasi intonasi : sudah bagus
Penilaian dari Mahardika Adhi Filando
Percaya diri : menguasai materi dan tidak ada rasa ragu
Kelancaran : masih menggunakan teks dikarenakan materi yang
disampaikan banyak
Keruntutan : runtut
Pilihan kata : kata-kata yang digunakan mudah untuk diikuti
Ekspresi : ekspresi sudah bagus namun masih menggunakan teks
Santun kinestetika : sikap sopan dan natural
Topik : topik yang disampaikan menarik
Gaya unik : biasa
Variasi intonasi : sudah bagus dan tinggi rendahnya nada sudah sesuai
Penilaian dari Rina Nurjanah
Keberanian : sudah sangat percaya diri, mantap dalam menyampaikan
materi
Kelancaran : sudah lancar, namun terkadang masih membuka catatan
Keruntutan : materi yang disampaikan sangat runtut
Pilihan kata : sudah bagus dan tepat
Ekspresi : sudah tampak bagus dan tepat sesuai dengan materi yang
disampaikan
Santun kinestika : sudah sangat bagus, sopan
Topik : menarik, namun materi yang disampaikan agak terlalu
panjang
Gaya unik : masih sebatas menggerakkan tangan
Variasi intonasi : sudah bagus
KUMPULAN BUKTI BELAJAR
MANDIRI DAN LAMPIRANNYA
KUMPULAN TEKS BERBICARA
1. PIDATO
PIDATO TERBUKA PRABOWO
22 MARET 2014
Bangsa Indonesia yang bersifat majemuk, terdiri atas berbagai agama, suku bangsa,
adat istiadat, bahasa daerah, menempati wilayah dan kepulauan yang sedemikian luas,
maka tidak mungkin berhasil disatukan tanpa alat pengikat. Tali pengikat itu adalah cita-
cita, pandangan hidup yang dianggap ideal yang dipahami, dipercaya dan bahkan diyakini
sebagai sesuatu yang mulia dan luhur. Memang setiap agama pasti memiliki ajaran
tentang gambaran kehidupan ideal, yang masing-masing berbeda-beda. Perbedaan itu
tidak akan mungkin dapat dipersamakan. Apalagi, perbedaan itu sudah melewati dan
memiliki sejarah panjang. Akan tetapi, masing-masing pemeluk agama lewat para tokoh atau
pemukanya, sudah berjanji dan berikrar akan membangun negara kesatuan berdasarkan
Pancasila itu. Memang ada yang berpendapat, bahwa agama akan bisa mempersatukan
bangsa. Dengan alasan bahwa masing-masing agama selalu mengajarkan tentang persatuan,
kebersamaan dan tolong menolong, sebagai dasar hidup bersama. Akan tetapi pada
kenyataannya, tidak sedikit konflik yang terjadi antara penganut agama yang berbeda. Tidak
sedikit orang merasakan bahwa perbedaan selalu menjadi halangan untuk bersatu. Maka
Pancasila, dengan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, merangkum dan sekaligus
menyatukan pemeluk agama yang berbeda itu. Mereka yang berbeda-beda dari berbagai
aspeknya itu dipersatukan oleh cita-cita dan kesamaan idiologi bangsa ialah Pancasila.
Itulah sebabnya, maka melupakan Pancasila sama artinya dengan mengingkari ikrar,
kesepakatan, atau janji bersama sebagai bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Selain itu, juga
demikian, manakala muncul kelompok yang akan mengubah kesepakatan itu, maka sama
artinya dengan melakukan pengingkaran sejarah dan janji yang telah disepakati bersama.
Maka, Pancasila adalah sebagai tali pengikat bangsa yang harus selalu diperkukuh dan
digelorakan pada setiap saat. Bagi bangsa Indonesia melupakan Pancasila, maka sama artinya
dengan melupakan kesepakatan dan bahkan janji bersama itu. Oleh sebab itu, Pancasila,
sejarah dan filsafatnya harus tetap diperkenalkan dan diajarkan kepada segenap warga
bangsa ini, baik lewat pendidikan formal maupun non formal. Pancasila memang hanya
dikenal di Indonesia, dan tidak dikenal di negara lain. Namun hal itu tidak berarti, bahwa
bangsa ini tanpa Pancasila bisa seperti bangsa lain. Bangsa Indonesia memiliki sejarah,
kultur, dan sejarah politik yang berbeda dengan bangsa lainnya. Keaneka-ragaman bangsa
Indonesia memerlukan alat pemersatu, ialah Pancasila.
Kini, sudah selayaknya Pancasila harus direvitalisasikan dalam kehidupan bernegara
di seluruh lapisan masyarakat kita agar segala tindakan dan perilaku para penyelenggara
negara dan juga warga negara sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam Pancasila. Sebab,
dengan mengamalkan Pancasila, negeri kita dapat memperkokoh tali persatuan dan kesatuan
bangsa.
2. ANEKDOT
JAM DERMAWAN.
Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke
syurga atau neraka. Ia disuruh menunggu oleh malaikat.
Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali. Tetapi kecepatan
masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat.
Ia bertanya kepada Malaikat, ”Ini jam apa??.
Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam
dermawan. Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa
tersebut.
Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??”
”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini,
tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
3. EKSEMPLUM
Pada waktu itu sekolah saya mengadakan acara isra miraj yang mewajibkan seluruh
murid untuk hadir. Acara tersebut diadakan di gedung olahraga yang terletak berseberangan
dari sekolah saya.
Saya memutuskan untuk berangkat. Saya pun sampai di gedung olahraga tersebut dan
mengikuti acara isra miraj dengan baik bersama teman-teman saya. Di tengah acara, saya
kebelet buang air kecil. Saya pun minta diantar oleh teman saya ke kamar mandi. Karena
terburu-buru, saya tidak membawa hp. Sesampainya di kamar mandi, ternyata antrian cukup
panjang sehingga terpaksa saya harus menunggu.
Setelah selesai buang air kecil saya pun kembali mengikuti acara isra miraj tersebut.
Saya kaget ketika mengecek hp saya, ternyata ada tujuh sms dan sepuluh panggilan tidak
terjawab yang semuanya dari orang tua saya. Saya pun bertanya-tanya dalam hati apa yang
telah terjadi sehingga orang tua saya menghubungi saya. Ketika sibuk berpikir dan bertanya-
tanya tiba-tiba hp saya berbunyi. Ternyata mama yang menelpon. Kemudian saya
mengangkatnya. Baru sempat mengucapkan salam, mama saya pun berteriak histeris dan
bertanya bagaimana keadaan saya dengan sangat panik. Saya pun bingung dan menjawab
bahwa saya dalam keadaan yang baik-baik saja. Kemudian mama saya menceritakan kejadian
sebenarnya.
Ternyata setengah jam yang lalu ada yang menghubungi telpon rumah saya dan mengaku
sebagai guru saya. Orang tersebut mengatakan bahwa saya dalam keadaan sekarat karena
terjatuh dari tangga dan sudah dibawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah. Saya memerlukan
alat untuk menyembuhkan otak saya yang harus dibeli di singapura secepatnya. Untuk itu
orang tua saya harus mengirimkan uang sebanyak 20 juta dalam jangka waktu sepuluh menit,
atau kalau tidak saya akan lumpuh total seumur hidup. Kebetulan papa yang mengangkat
telepon tersebut. Tanpa berpikir panjang beliau langsung mengirimkan sejumah uang sebagai
uang muka ke rekening yang telah disebutkan si penelpon. Beliau terlalu panik dan takut
sehingga tidak mengecek kebenarannya dengan mencoba mengubungi saya atau sekolah
saya. Mama yang bingung melihat sikap papa kemudian bertanya. Mama yang dalam
keadaan sadar takut ini hanya modus penipuan buru-buru menghubungi saya. Namun ternyata
tidak ada jawaban. Orang tua saya semakin panik dan mulai merasa bahwa berita itu benar.
Mama masih mencoba menghubungi saya sampai akhirnya saya pun mengangkat telpon.
Orang tua saya tak henti mengucapkan syukur dan memutuskan untuk menjemput saya di
sekolah.
Saya merasa sangat terharu sekaligus kesal. Terharu karena orang tua saya sangat peduli
dan sayang terhadap saya, dan kesal karena keluarga saya telah ditipu. Semenjak saat itu
keluarga kami sangat hati-hati ketika mendapatkan informasi dari orang yang tidak dikenal
4. LAPORAN HASIL OBSERVASI
SUKU TORAJA
Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan,
Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan 500.000 di antaranya masih
tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan
kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah
mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di
negeri atas". Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran
kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya
dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari.
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan
dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari
bahasa Toraja tongkon ("duduk"). Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku
Toraja. Ritual yang berhubungan dengan tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan
spiritual suku Toraja oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena
Tongkonan melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Menurut cerita rakyat
Toraja, tongkonan pertama dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraja
turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar upacara yang besar.
Keluarga adalah kelompok sosial dan politik utama dalam suku Toraja. Setiap desa
adalah suatu keluarga besar. Setiap tongkonan memiliki nama yang dijadikan sebagai nama
desa. Keluarga ikut memelihara persatuan desa. Pernikahan dengan sepupu jauh (sepupu
keempat dan seterusnya) adalah praktek umum yang memperkuat hubungan kekerabatan.
Suku Toraja melarang pernikahan dengan sepupu dekat (sampai dengan sepupu ketiga)
kecuali untuk bangsawan, untuk mencegah penyebaran harta. Hubungan kekerabatan
berlangsung secara timbal balik, dalam artian bahwa keluarga besar saling menolong dalam
pertanian, berbagi dalam ritual kerbau, dan saling membayarkan utang. Kelas sosial
diturunkan melalui ibu. Tidak diperbolehkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang
lebih rendah tetapi diizinkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang lebih tinggi. Ini
bertujuan untuk meningkatkan status pada keturunan berikutnya. Sikap merendahkan dari
Bangsawan terhadap rakyat jelata masih dipertahankan hingga saat ini karena alasan martabat
keluarga.
Kaum bangsawan, yang dipercaya sebagai keturunan dari surga, tinggal di tongkonan,
sementara rakyat jelata tinggal di rumah yang lebih sederhana (pondok bambu yang disebut
banua). Kekayaan disana dihitung berdasarkan jumlah kerbau yang dimiliki.
Sistem kepercayaan tradisional suku Toraja adalah kepercayaan animisme politeistik
yang disebut aluk, atau "jalan" (kadang diterjemahkan sebagai "hukum"). Dalam mitos
Toraja, leluhur orang Toraja datang dari surga dengan menggunakan tangga yang kemudian
digunakan oleh suku Toraja sebagai cara berhubungan dengan Puang Matua, dewa pencipta.
Alam semesta, menurut aluk, dibagi menjadi dunia atas (Surga) dunia manusia (bumi), dan
dunia bawah. Pada awalnya, surga dan bumi menikah dan menghasilkan kegelapan, pemisah,
dan kemudian muncul cahaya. Hewan tinggal di dunia bawah yang dilambangkan dengan
tempat berbentuk persegi panjang yang dibatasi oleh empat pilar, bumi adalah tempat bagi
umat manusia, dan surga terletak di atas, ditutupi dengan atap berbetuk pelana. Dewa-dewa
Toraja lainnya adalah Pong Banggai di Rante (dewa bumi), Indo' Ongon-Ongon (dewi gempa
bumi), Pong Lalondong (dewa kematian), Indo' Belo Tumbang (dewi pengobatan), dan
lainnya.
Bahasa Toraja hanya diucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan.[21] Untuk
menunjukkan konsep keagamaan dan sosial, suku Toraja membuat ukiran kayu dan
menyebutnya Pa'ssura (atau "tulisan"). Oleh karena itu, ukiran kayu merupakan perwujudan
budaya Toraja.
Setiap ukiran memiliki nama khusus. Motifnya biasanya adalah hewan dan tanaman
yang melambangkan kebajikan, contohnya tanaman air seperti gulma air dan hewan seperti
kepiting dan kecebong yang melambangkan kesuburan. Gambar kiri memperlihatkan contoh
ukiran kayu Toraja, terdiri atas 15 panel persegi. Panel tengah bawah melambangkan kerbau
atau kekayaan, sebagai harapan agar suatu keluarga memperoleh banyak kerbau. Panel
tengah melambangkan simpul dan kotak, sebuah harapan agar semua keturunan keluarga
akan bahagia dan hidup dalam kedamaian, seperti barang-barang yang tersimpan dalam
sebuah kotak. Kotak bagian kiri atas dan kanan atas melambangkan hewan air, menunjukkan
kebutuhan untuk bergerak cepat dan bekerja keras, seperti hewan yang bergerak di
permukaan air. Hal Ini juga menunjukkan adanya kebutuhan akan keahlian tertentu untuk
menghasilkan hasil yang baik.
Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting
dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara
pemakamannya akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan yang
berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang bangsawan
biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Sebuah tempat
prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya disiapkan pada sebuah padang rumput yang
luas, selain sebagai tempat pelayat yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan
berbagai perangkat pemakaman lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik
suling, nyanyian, lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang
dilakukan oleh suku Toraja tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak,
orang miskin, dan orang kelas rendah.
Upacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu,
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan
agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya
pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan
tiba-tiba tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap menuju Puya (dunia arwah, atau
akhirat). Dalam masa penungguan itu, jenazah dibungkus dengan beberapa helai kain dan
disimpan di bawah tongkonan. Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai
upacara pemakaman selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke Puya.
Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa
seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan
menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu
pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah
membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya
jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak
upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap darah yang
muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan kepada para tamu dan
dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum.
Ada tiga cara pemakaman: Peti mati dapat disimpan di dalam gua, atau di makam
batu berukir, atau digantung di tebing. Orang kaya kadang-kadang dikubur di makam batu
berukir. Makam tersebut biasanya mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di
beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga.
Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar. Peti
mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali tersebut biasanya bertahan
selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya terjatuh.
Suku Toraja melakukan tarian dalam beberapa acara, kebanyakan dalam upacara
penguburan. Mereka menari untuk menunjukkan rasa duka cita, dan untuk menghormati
sekaligus menyemangati arwah almarhum karena sang arwah akan menjalani perjalanan
panjang menuju akhirat. Pertama-tama, sekelompok pria membentuk lingkaran dan
menyanyikan lagu sepanjang malam untuk menghormati almarhum (ritual terseebut disebut
Ma'badong). Ritual tersebut dianggap sebagai komponen terpenting dalam upacara
pemakaman. Pada hari kedua pemakaman, tarian prajurit Ma'randing ditampilkan untuk
memuji keberanian almarhum semasa hidupnya. Beberapa orang pria melakukan tarian
dengan pedang, prisai besar dari kulit kerbau, helm tanduk kerbau, dan berbagai ornamen
lainnya. Tarian Ma'randing mengawali prosesi ketika jenazah dibawa dari lumbung padi
menuju rante, tempat upacara pemakaman. Selama upacara, para perempuan dewasa
melakukan tarian Ma'katia sambil bernyanyi dan mengenakan kostum baju berbulu. Tarian
Ma'akatia bertujuan untuk mengingatkan hadirin pada kemurahan hati dan kesetiaan
almarhum. Setelah penyembelihan kerbau dan babi, sekelompok anak lelaki dan perempuan
bertepuk tangan sambil melakukan tarian ceria yang disebut Ma'dondan
Bahasa Toraja adalah bahasa yang dominan di Tana Toraja, dengan Sa'dan Toraja
sebagai dialek bahasa yang utama. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah bahasa
resmi dan digunakan oleh masyarakat, akan tetapi bahasa Toraja pun diajarkan di semua
sekolah dasar di Tana Toraja. Ragam bahasa di Toraja antara lain Kalumpang, Mamasa, Tae'
, Talondo' , Toala' , dan Toraja-Sa'dan, dan termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia
dari bahasa Austronesia
5. LAPORAN PERJALANAN
Pada hari Senin tanggal 21April 2014 siswa siswi SMAN 1 Tambun Selatan
berkumpul di lapangan upacara SMAN 1 Tambun Selatan untuk persiapan keberangkatan
menuju ke Jakarta dalam rangka Study Tour. Sebelum berangkat kami semua dibagikan tas
kecil dari pihak“Duta Tour”, sesudah itu kami diberi pengarahan oleh Bapak Agus Gusyana
selaku pembina. Setelah kami menerima pengarahan, kami semua harus menunggu
kedatangan Bapak Mulyana, S.Pd selaku Kepala SMAN 1 Tambun Selatan, selama beberapa
menit. Beberapa menit kemudian, Bapak Mulyana, S. Pd pun hadir dan langsung memberi
beberapa sambutan. Sesudah itu kami semua berangkat meninggalkan Kota Bekasi untuk
menuju ke Ibu Kota Jakarta.
Di perjalanan, kami semua juga mendapat pengarahan dari pihak “Duta Tour”.
Beberapa saat kemudian, kami semua berhenti di Rumah Makan Sendang Wungu, Gringsing,
untuk mengisi perut kami. Setelah kami selesai makan, kami semua melanjutkan perjalanan
menuju Jakarta. Di perjalanan menuju Jakarta, kami semua tidur karena harus mengumpulkan
energi untuk menjalankan aktivitas di keesokan harinya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, kami pun sampai di Pondok
Haji Indonesia, Pondok Gede, Jakarta Timur. Di sana kami bisa beristirahat sejenak dan
membersihkan badan. Setelah itu, kami sarapan bersama dengan teman-teman lainnya.
Kemudian kami, diberi waktu untuk berkeliling dan melihat-lihat lingkungan sekitar PHI,
kami pun sempat berfoto bersama teman-teman. Setelah itu, kami munuju objek yang sudah
ditentukan.
Objek pertama yang kami datangi adalah Museum PP IPTEK yang berada di
Kawasan TMII. Perjalanan menuju TMII sangatlah singkat, mungkin hanya 5 menit. Disana
kami dapat melihat, menyentuh, dan mempraktekkan penemuan – penemuan atau percobaan
– percobaan. Kami diberi waktu untuk mengelilingi Museum PP IPTEK selama 1 jam 30
menit.
Setelah mengunjungi Museum PP IPTEK kami pun melanjutkan perjalanan menuju
Theatre IMAX Keong Mas yang masih berada di Kawasan TMII. Disana kami menyaksikan
film 3Dimensi. Film yang kami toton bertemakan tentang Kehidupan Monyet yang Hampir
Punah. Kami pun menjadi prihatin dengan kondisi monyet – monyet tersebut yang hampir
punah.
Setelah melihat film di Theatre IMAX Keong Mas, kami semua melanjutkan
perjalanan menuju Kota Bogor, untuk mengunjungi objek kedua yaitu Taman Safari Cisarua
Bogor. Perjalanan menuju ke Kota Bogor cukup lama. Setelah sampai, kami langsung
berkeliling area Taman Safari dengan menggunakan bis. Selama perjalanan mengelilingi area
tersebut kami dilarang untuk turun dari kendaraan demi keselamatan bersama.
Selanjutnya kami pergi menuju Kota Bandung untuk beristirahat di daerah Lembang.
Esoknya kami menuju ke objek keempat yaitu Museum Asia Afrika. Di sana banyak
menyimpan barang – barang dan dokumen yang berhubungan dengan Kenferensi Asia Afrika
yang diadakan di Kota Kembang ini. Di Museum ini kita juga dapat melihat film tentang
Konferensi Asia Afrika.
Setelah itu kami menuju ke objek berikutnya yaitu Trans Studio Bandung. Trans
Studio Bandung merupakan wahana indoor yang cukup menguji adrenalin kami. Disana kami
mencoba satu – persatu wahana yang ada, dan membeli oleh – oleh seperti baju, topi, boneka
yang disediakan di Kawasan Trans Studio.
Setelah bermain di Trans Studio Bandung kami segera menuju ke Kawasan
Cibaduyut. Disana kita dapat membeli sepatu, baju, jaket, tas dan juga bermacam oleh – oleh
khas Bandung. Selain banyak pilihan barang kita juga bisa menawar harga barang tersebut
sehingga menjadi lebih murah. Kemudian kami kembali pulang ke Kota Bekasi tercinta pukul
16.00 WIB
6. Catatan Harian
Dear Pangeran Putih, Hari ini Ramadhan ke 9, saya shalat di masjid dekat rumah
saya, didepan saya ada tiga orang kakek-kakek yang sudah usinya sudah sangat lanjut
usia. Ketika mengikuti shalat tarawih ketiga kakek itu sangat bersemangat, saking
cepatnya gerakan shalat tarawih di masjid itu ketiga kakek itu hanya duduk terdiam
sambil tertawa bersama sama, saya yang ada di belakang kakek itu menjadi tidak
khusyuk karena tingkah lucu para kakek tersebut.
Benar-benar menjadi sebuah pengalaman yang beda, ketika kakek itu memakai baju
yang sama yaitu berwarna hitam, berpeci putih serta memakai sorban. Ya Allah apakah
saya akan begitu ketika tua nanti? Apakah sahabatku akan selalu bersama layaknya para
kakek itu? Sungguh mereka sangat kompak. 
7. NEGOSIASI
Pembeli : Selamat siang, Pak.
Penjual : Selamat siang, silahkan duduk. Dengan Pak Midun bukan ?
Pembeli : Benar pak, saya yang menghubungi bapak tadi pagi.
Penjual : Baiklah, langsung ke intinya saja, apa benar Pak Midun tertarik dengan mobil
yang diiklankan di Koran “Riau Pos” itu ?
Pembeli : Betul, Pak. Dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin
melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat,
kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
Penjual : Oh itu betul sekali, mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan
kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
Pembeli : Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut ? apakah mobil itu
sudah mengalami kerusakan ?
Penjual : Oh tidak, tidak sama sekali. Saya mengganti mobil itu karena mobil itu terlalu
kecil untuk saya dan sekeluarga, jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil
tersebut.
Pembeli : Oh begitu ! oh ya, Pak. Bisa saya lihat mobil itu sekarang ?
Penjual : Tentu, tentu. Lewat sini Pak Midun. (Berjalan menuju garasi mobil)
Pembeli : Baik, Pak.
Penjual : Nah, inilah mobilnya masih bagus bukan ?
Pembeli : Iya, Pak. Persis seperti foto yang terpajang itu ya dan warnanya masih mengkilat
seperti baru.
Penjual : Tentu saja, karena mobil ini selalu terawat oleh saya, satu butir debu pun tidak
akan saya biarkan menyentuh mobil ini (Tersenyum simpul)
Pembeli : Wah bagus itu, Pak. Kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak ?
Penjual : Mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesinnya masih seperti baru,
itu karena saya rutin servis setiap bulannya.
Pembeli : Sangat menarik sekali ya, Pak. Boleh saya cek perlengkapannya pak ?
Penjual : Oh ya, silahkan.
Pembeli : Terimakasih, Pak. (Langsung mengecek mobil tersebut)
Penjual : (Setelah Pak Midun selesai mengecek mobil tersebut). Bagaimana ? masih mulus
bukan ? (sambil tersenyum)
Pembeli : Iya, Pak. Bicara mengenai barang kan sudah jelas ini, Pak. Bagaimana kalau
harga yang bapak tawarkan??
Penjual : Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber
mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 bisa
nego.
Pembeli : Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,,
Penjual : Iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang
berapa tawaran dari Pak Midun ?
Pembeli : Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200 juta, Pak. Itupun tidak cash
hari ini.
Penjual : Masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan Pak Midun. Jika kesepakatan harga
sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran Pak.
Midun ?
Pembeli : Kalau saya menawar, gimana kalau 180 juta pak?
Penjual : Waahh, itu terlalu jauh Pak Midun. Pak Midun kan sudah tahu kondisi mobil ini.
Jadi bapak rasa harga yang bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya dan tawaran Pak
Midun jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli : Jika dilihat dari keadaan mobil, betul sih pak, keadaannya masih bagus, tapi
anggaran saya cuma segitu tadi pak, bagaimana kalau saya naikkan 1 juta pak?
Penjual : Kalau segitu , belum bisa bapak melepas mobil ini. Bagaimana kalau bapak beri
pilihan, kalau Pak Midun benar-benar menginginkan mobil ini, bapak bisa mengasih waktu 1
bulan untuk bapak melunasi sisa dari harga anggaran bapak yaitu 25 juta lagi. Bagaimana Pak
Midun?
Pembeli : Alternatif yang bagus, Pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil
bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Bagaimana kalau pas dengan harga 200
juta, Pak?
Penjual : Baiklah Pak Midun , bagaimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215 juta, itu
sudah bapak kurangkan 10jt. Jika masih dibawah dari harga ini, bapak tidak bisa melepas
mobil ini. Jadi bagaimana Pak Midun?
Pembeli : Sepertinya harga yang menarik pak, baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai
dengan alternative bapak tadi, berarti yang 15 juta nya akan saya bayar dalam jangka waktu 1
bulan.
Penjual : Baiklah Pak Midun. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
Pembeli : Baiklah, Pak. Pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika
mobil telah saya terima ditempat saya, bagaimana, Pak?
Penjual : Baiklah Pak Midun, silahkan tanda tangan disini ( sambil mengajukan surat jual
beli ). Terimakasih Pak Midun, senang bekerja sama dengan anda dan semoga transaksi ini
dilakukan dengan ikhlas dan semoga beruntung dengan mobil ini.
Pembeli : Terimakasih kembali, Pak. Saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak.
Baiklah, Pak. Lebih baik saya pulang sekarang dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini
alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual : Baiklah Pak Midun, semoga selamat dijalan. Dan tunggu saja 2 jam dari
sekarang.
Pembeli : Sekali lagi terimakasih, Pak. Dan selamat siang.
Penjual : Sama – sama, Pak Midun. Selamat siang.
8. NARASI
CERITA RAKYAT DEWI LANJAR
Diceritakan pada jaman dahulu disuatu tempat Kota Pekalongan hiduplah
seorang putri yang sangat cantik jelita, sampai sekarang masih menjadi pembicaraan
penduduk, tempat yang terkenal dengan nama Dewi Rara Kuning. Adapun tempat
tinggalnya tiada dapat diketahui secara pasti.Dalam menempuh gelombang hidupnya
Dewi Rara Kuning mengalami penderitaan yang sangat berat, sebab dalam usia yang
sangat muda ia sudah menjadi janda.
Suaminya meninggal dunia setelah beberapa waktu melangsungkan
pernikahannya. Maka dari itulah Dewi Rara Kuning kemudian terkenal dengan
sebutan Dewi Lanjar. ( Lanjar sebutan bagi seorang perempuan yang bercerai dari
suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak ). Sejak ditinggal
suaminya itu Dewi Lanjar hidupnya sangat merana dan selalu memikirkan suaminya
saja. Hal yang demikian itu berjalan beberapa waktu lamanya, tetapi lama kelamaan
Dewi Lanjar sempat berpikir kembali bahwa kalau dibiarkan demikian terus akan
tidak baik akibatnya. Maka dari itulah ia kemudian memutuskan untuk pergi
meninggalkan kampung halamannya, merantau sambil menangis hatinya yang sedang
dirundung malang. Tersebutlah, perjalanan Dewi Lanjar sampai disebuah sungai yaitu
sungai Opak. Ditempat ini kemudian bertemu dengan Raja Mataram bersama
Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa ngapung diatas air di sungai itu. Dalam
pertemuan itu Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya serta pula mengatakan tidak
bersedia untuk menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singaranu demi
mendengar tuturnya tergaru dan merasa kasihan. Oleh karena itu dinasehatinya agar
bertapa di Pantai Selatan serta pula menghadap kepada Ratu Kidul. Setelah beberapa
saat lamanya, mereka berpisahan serta melanjutkan perjalanan masing-masing,
Panembahan dan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai
Opak sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menghadap Ratu
Kidul. Dikisahkan bahwa Dewi Lanjar sesampainya di Pantai Selatan mencari tempat
yang baik untuk bertapa.
Karena ketekunan dan keyakinan akan nasehat dari Raja Mataram itu akhirnya
Dewi Lanjar dapat moksa ( hilang ) dan dapat bertemu dengan Ratu Kidul. Dalam
pertemuan itu Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi anak buahnya, dan Ratu
Kidul tiada keberatan. Pada suatu hari Dewi Lanjar bersama jin – jin diperintahkan
untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan
Gambiren ( kini letaknya disekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen
tempat Raden Bahu membuat api ) tetapi karena kesaktian Raden Bahu, yang
diperoleh dari bertapa Ngalong ( seperti Kalong / Kelelawar ), semua godaan Dewi
Lanjar dan jin – jin dapat dikalahkan bahkan tunduk kepada Raden Bahu. Karena
Dewi Lanjar tiada berhasil menunaikan tugas maka ia memutuskan tidak kembali ke
Pantai Selatan, akan tetapi kemudian memohon ijin kepada Raden Bahu untuk dapat
bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu disetujui bahkan, pula oleh Ratu
Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa Tengah terutama di
Pekalongan. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak dipantai Pekalongan disebelah
sungai Slamaran.( Sumber Kantor Pariwisata &Kebudayaan )
9. BIOGRAFI
Marah Roesli
Marah Rusli bin Abu Bakar dilahirkan di Padang, 07 Agustus 1889. Ayahnya
bernama Abu Bakar, beliau seorang bangsawan dengan gelar Sultan Pangeran.
Ayahnya bekerja sebagai Demang. Sedangkan ibunya, adalah berasal dari Jawa dan
keturunan Sentot Alibasyah, salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro.
Pengaruhnya dalm karyanya tentu sangat besar, karena marah rusli merupakan
seorang anak bangsawan tentu ia sering merasakan kehidupan mewah dan serbah
kecukupan, hal ini menjadikan setiap karyanya seringkali menggambarkan kehidupan
bangsawan disalah satu tokohnya. Dalam karyanya juga selalu menyuguhkan tentang
hal kawin paksa karena adat, yang mana dirinya hidup pada jaman tersebut. Namun
dalam hal kebahasaan yang memang sangat jelas bahasa yang digunakan adalah
bahasa melayu, selain ia berada di daerah padang, ia juga berada dalam masa dimana
bahasa melayu masih digunakan para masyarakat di daerah itu.
Dalam karyanya yang terkenal Siti Nurbaya pada tahun 1920, Marah Rusli
diangkat sebagai asisten dosen Dokter Hewan Wittkamp di Bogor. Karena berselisih
dengan atasannya, orang Belanda, ia diskors selama setahun. Selama menjalani
skorsing itulah ia menulis novel Siti Nurbaya pada tahun 1921. Hal ini tentu juga
menegaskan penggambaran tokoh yang serbah menggambarkan penokohan dengan
sifat diskriminasi serta keadaan status sosial yang ditonjolkan. Karena saat itu Marah
Rusli memang berada dalam kehidupan yang masih mementingkan status sosial dalam
menentukan seorang jodoh.
Adat yang mengharuskan seorang bangsawan harus menikah dengan
bangsawan tentu menjadi hal yang membuat risau seorang Mara Rusli yang
berpendidikan tinggi sehingga ia menulis novel Siti Nurbaya sebagi wujud ia menolak
diskriminasi dan kawin paksa dari orang tua.
Marah Rusli menikah dengan seorang gadis keturunan sunda kelahiran
Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1911. Mereka mempunyai 3 orang anak, dua
diantaranya laki-laki dan satu perempuan. Perkawinan Marah Rusli dengan gadis
sunda bukanlah perkawinan yang diinginkan oleh orang tua Marah Rusli. Tetapi,
Marah Rusli tetap kokoh pada sikapnya, dan ia tetap mempertahankan
perkawinannya. Ini merupakan bentuk cerminan seorang Siti Nurbaya yang
menentang ayahnya dalam perkawinan paksanya.
Marah Rusli berpendidikan sangat tinggi dan buku-buku bacaannya banyak
yang berasal dari luar negeri yang menggambarkan kemajuan zaman. Kemudian dia
melihat bahwa adat yang melingkupinya tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal itu melahirkan pemberontakan dalam hatinya yang dituangkan kedalam karyanya,
Siti Nurbaya. Dia ingin melepaskan masyarakat dari belenggu adat yang tidak
memberi kesempatan bagi yang muda untuk menyatakan pendapat atau
keingginannya.
Dalam cerita Siti Nurbaya, telah diletakkan landasan pemikiran yang
mengarah pada emansipasi wanita. Cerita itu membuat wanita mulai memikirkan akan
hak-haknya, apakah ia hanya menyerah karena tuntutan adat (dan tekanan orang tua)
ataukah ia harus mempertahankan yang diinginkannya. Cerita ini menggugah dan
meninggalkan kesan yang mendalam kepada pembacanya. Kesan itulah yang terus
melekat hingga sampai sekarang. Dari hal itu tentu bisa membuat seorang pembaca
dapat merasakan tentang pertentangannya terhadap adat yang merupakan suatu bentuk
diskriminasi dan perlakuakn tidak adil terhadap seseorang yang berbeda status sosial.
Selain Siti Nurbaya, Marah Rusli juga menulis beberapa roman lainnya. Akan
tetapi, Siti Nurbaya yang terbaik. Roman itu mendapat hadiah tahunan dalam bidan
sastra dari pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1969 dan diterjemahkan ke
dalam bahasa Rusia.
10. PEWARA
Assalamu'alaikum.. Wr. Wb.
Alhamdulillah... syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segenap
rahmatnya sehingga pada kesempatan yang InsyaAllah mulaih ini saya dapat berdir disini
untuk menyampaikan susunan acara pada Pementasan drama novel apresiasi prosa
Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari jalan yang penuh kegelapan
menuju jalan yang terang-benderang.
Yang terhormat perwalian ketua jurusan
Yang kami hormati dosen pengampu mata kuliah apresiasi prosa
Yang kami hormati dosen”jurusan bahasa dan sastra indonesia
Serta para peserta sekaligus hadirin yang telah menyukseskan acara ini
Berdiri dihadapan Bapak/Ibu serta para hadirin sekalian, izinkan saya untuk
menyampaikan susunan acara pada acara ahri ini
Bapak/Ibua serta para hadirin semuanya, adapun susunan acara yang akan
dilangsungkan pada ................ adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Sambutan ketua panitia
3. sambutan dosen pengampu
4. sambutan perwakilan kajur
5. Pembacaan doa
6. pementasan
penutup
Bapak/ibu, beberapa hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT. Untuk mempercepat
waktu, marilah acara kita mulai :
Acara yang pertama pembukaan. Marilah acara pada hari ini kita buka membaca basmalah
……. ( bismillahirohmanirohim )
KUMPULAN EVALUASI
DIRI BERBAGAI
KEGIATAN PERKULIAHAN
FAHLULUK WARDOYO
Õ TeKs Narasi
Kepada : Mbak Linda
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Masih kurang lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Masih kelihatan bingung sehingga ekspresinya belum
keluar
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Masih belum ada variasi intonasi
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
Kepada : Ayu Adita
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Sudah cukup baik dalam mengolah kata
Ekspresi Masih terlihat datar
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Sudah terdapat variasi intonasi, tetapi masih ada beberapa
intonasi yang belum sesuai
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
Kepada : Yussak
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Masih kurang lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Masih kelihatan bingung sehingga ekspresinya belum
keluar
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Masih belum ada variasi intonasi
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
Õ Teks NegOsiasi
- Kepada Delima Purwita Sari
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu
latihan lagi
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks
percakapan
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
- Kepada Mahardika Adhi Filando
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Sudah cukup baik dalam memilih kata
Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu
latihan lagi
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks
percakapan
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
- Kapada Rina Nurjanah
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu
latihan lagi
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonasi
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
Õ Teks AnekDot
- Kepada Mahardika Adhi Filando
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Masih kurang lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Masih belum keluar ekspresinya ketika di awal berbicara
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Masih belum ada variasi intonasi
Keefektifan kalimat Masih perlu latihan lagi dalam menyusun kalimat agar
menjadi efektif
- Kepada Rina Nurjanah
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Sudah baik dalam memilih kata-kata yang sesuai
Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu
latihan lagi
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks
percakapan
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
- Kepada Delima Purwita Sari
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu
latihan lagi
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks
percakapan
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
Õ Teks Eksemplum
- Kepada Delima Purwita Sari
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Sudah cukup baik dalam memilih kata-kata yang sesuai
Ekspresi Belum ditemukan ekspresi ketika berbicara sehingga
terkesan datar
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonasi
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
- Kepada Rina Nurjanah
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Masih belum percaya diri
Kelancaran Masih kurang lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Belum ditemukan ekspresi
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonai yang sesuai
Keefektifan kalimat Masih perlu latihan dalam menyusun keefektifan kalimat
- Kepada Mahardika Adhi Filando
Aspek yang Dinilai Komentar
Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri
Kelancaran Sudah cukup lancar
Keruntutan Sudah cukup runtut
Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai
Ekspresi Beum ditemukan ekspresi yang sesuai
Santun kinestetika Sudah cukup baik
Topik Sudah cukup menarik
Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik
Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonasi dalam bercerita
Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi
masih perlu latihan lagi
UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo
UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo
UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo
UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo
UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo

More Related Content

What's hot

Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Zufar Asyraf Al
 
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainanStrategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainanArif Winahyu
 
e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)Andi Karman
 
Rpp bjawa kelas iv santa maria
Rpp bjawa kelas iv santa mariaRpp bjawa kelas iv santa maria
Rpp bjawa kelas iv santa mariaIwan Hariyanto
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
 
Bahan ajar tentang
Bahan ajar tentangBahan ajar tentang
Bahan ajar tentangAhmad Sodiq
 
Rpp kelas 7 teks observasi
Rpp kelas 7 teks observasiRpp kelas 7 teks observasi
Rpp kelas 7 teks observasiIka Indriyani
 
Silabus basa jawa kelas 4
Silabus basa jawa kelas 4Silabus basa jawa kelas 4
Silabus basa jawa kelas 4Terry Brengost
 
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...purwantaka
 
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesiabuku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesiaEndang Pristiawaty
 
Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah
Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah
Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah suryadiazhar1
 
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASIRPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASIDwi Johan
 
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...aMaLiA sHoOp
 
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar pondok TakaYama
 
Laporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia ZemiLaporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia ZemiTeguh Hidayat
 
Silabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisiSilabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisimusdam farera
 

What's hot (20)

Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainanStrategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
 
e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)
 
Rpp bjawa kelas iv santa maria
Rpp bjawa kelas iv santa mariaRpp bjawa kelas iv santa maria
Rpp bjawa kelas iv santa maria
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
 
Bahan ajar tentang
Bahan ajar tentangBahan ajar tentang
Bahan ajar tentang
 
Rpp kelas 7 teks observasi
Rpp kelas 7 teks observasiRpp kelas 7 teks observasi
Rpp kelas 7 teks observasi
 
Silabus basa jawa kelas 4
Silabus basa jawa kelas 4Silabus basa jawa kelas 4
Silabus basa jawa kelas 4
 
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
 
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesiabuku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
 
Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah
Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah
Rps pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah
 
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASIRPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
 
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
 
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
 
Laporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia ZemiLaporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia Zemi
 
Pengembangan materi ajar bipa
Pengembangan materi ajar bipaPengembangan materi ajar bipa
Pengembangan materi ajar bipa
 
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xii-semester-1 smk n 1 patrol
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xii-semester-1 smk n 1 patrolRpp bahasa-indonesia-kelas-xii-semester-1 smk n 1 patrol
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xii-semester-1 smk n 1 patrol
 
Ptk'ku
Ptk'kuPtk'ku
Ptk'ku
 
Silabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisiSilabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisi
 
Gess
GessGess
Gess
 

Similar to UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo

Contoh rpp pjj masa pandemi
Contoh rpp pjj masa pandemiContoh rpp pjj masa pandemi
Contoh rpp pjj masa pandemihanyoshin
 
RAT bahasa indonesia hikayat bahasa indo
RAT bahasa indonesia hikayat bahasa indoRAT bahasa indonesia hikayat bahasa indo
RAT bahasa indonesia hikayat bahasa indoNeifaJaffar
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiSeptiana Farikha
 
01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelim01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelimInstansi
 
RPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocx
RPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocxRPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocx
RPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocxssusereb7da3
 
RPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docx
RPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docxRPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docx
RPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docxDioPalaniang
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfDidikSupriyadi6
 
Assignment teknologi pendidikan
Assignment teknologi pendidikanAssignment teknologi pendidikan
Assignment teknologi pendidikanRozita Yaacob
 
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...Muhammad Iqbal
 
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxPPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxfaisal56018
 
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docxRPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docxLBB. Mr. Q
 
INISIASI 3 PDGK4500.pptx
INISIASI 3 PDGK4500.pptxINISIASI 3 PDGK4500.pptx
INISIASI 3 PDGK4500.pptxWawanJunianto1
 

Similar to UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo (20)

Contoh rpp pjj masa pandemi
Contoh rpp pjj masa pandemiContoh rpp pjj masa pandemi
Contoh rpp pjj masa pandemi
 
Rppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasix
RppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasixRppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasix
Rppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasix
 
Rppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasix
RppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasixRppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasix
Rppbahasaindonesiasmpberkarakterkelasix
 
RAT bahasa indonesia hikayat bahasa indo
RAT bahasa indonesia hikayat bahasa indoRAT bahasa indonesia hikayat bahasa indo
RAT bahasa indonesia hikayat bahasa indo
 
Rpp kls 9 sm 2
Rpp kls 9 sm 2Rpp kls 9 sm 2
Rpp kls 9 sm 2
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelim01 b-ingg-kls-7-prelim
01 b-ingg-kls-7-prelim
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
RPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocx
RPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocxRPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocx
RPP ABOUT ME.gsgsgeeterereryeryeryteryteyeryerydocx
 
RPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docx
RPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docxRPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docx
RPP 3.3 Teks Narasi FantasiSuspa sari.docx
 
Rpp kelas x ktsp
Rpp kelas x ktspRpp kelas x ktsp
Rpp kelas x ktsp
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
 
Assignment teknologi pendidikan
Assignment teknologi pendidikanAssignment teknologi pendidikan
Assignment teknologi pendidikan
 
RPS Microteaching_2023.docx
RPS Microteaching_2023.docxRPS Microteaching_2023.docx
RPS Microteaching_2023.docx
 
Rafisah 1
Rafisah 1Rafisah 1
Rafisah 1
 
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
 
Rpp bi new
Rpp bi newRpp bi new
Rpp bi new
 
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxPPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
 
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docxRPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
 
INISIASI 3 PDGK4500.pptx
INISIASI 3 PDGK4500.pptxINISIASI 3 PDGK4500.pptx
INISIASI 3 PDGK4500.pptx
 

More from Neyo Jr.

Pemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorganaPemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorganaNeyo Jr.
 
3 tahun lalu
3 tahun lalu3 tahun lalu
3 tahun laluNeyo Jr.
 
Tangisan 12 malam
Tangisan 12 malamTangisan 12 malam
Tangisan 12 malamNeyo Jr.
 
Teks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifTeks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifNeyo Jr.
 
Sepenggal legenda dewi lanjar
Sepenggal legenda dewi lanjarSepenggal legenda dewi lanjar
Sepenggal legenda dewi lanjarNeyo Jr.
 

More from Neyo Jr. (6)

Pemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorganaPemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorgana
 
Apologi e
Apologi eApologi e
Apologi e
 
3 tahun lalu
3 tahun lalu3 tahun lalu
3 tahun lalu
 
Tangisan 12 malam
Tangisan 12 malamTangisan 12 malam
Tangisan 12 malam
 
Teks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifTeks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptif
 
Sepenggal legenda dewi lanjar
Sepenggal legenda dewi lanjarSepenggal legenda dewi lanjar
Sepenggal legenda dewi lanjar
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

UAS Portofolio keterampilan berbicara fahluluk wardoyo

  • 1. PORTOFOLIO KETERAMPILAN BERBICARA Makalah ini diajukan guna melengkapi tugas akhir Keterampilan Berbicara Dosen Pengampu : Bu Pristiwati Disusun Oleh: Nama : Fahluluk Wardoyo NIM : 2101413037 Rombel : 2 Prodi : PBSI Jurusan : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Fakultas : BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. IDENTITAS MAHASISWA Perkenalkan nama saya Fahluluk Wardoyo dengan nomor induk mahasiswa 2101413037 dari rombel 2 PBSI 2013, 19 tahun lalu saya lahir di dunia tepatnya pada tanggal 07 April 1995 di Batang. Ketika umur menginjak 1 tahun saya di asuh nenek saya di Kota Bekasi, tepatnya di daerah Tambun Selatan, Sumber Jaya, Karang Asem Bekasi Timur Komplek Perum Puri Cendana Block C3 No.19. Jenjang pendidikan saya dimulai dari Taman Kanak-kanak Islam Medika Raya kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar 11 Tambun. Setelah lulus Sekolah Dasar saya dikembalikan kepada orang tua saya di Pekalongan tepatnya di Kota Batang Jln.Uripsumohardjo 32 Gg.Arjuna Sambong Kebrok Batang. Dan meneruskan jentang pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Batang selanjutnya ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Batang. Sejak kecil saya suka Game On Line, berenang dan membuat program perangkat lunak (Software Intern Network Computer). Hingga pada akhirnya saya melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Semarang, dengan Program Studi Konsentrasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
  • 3. PRAKATA Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas kuasaNya lah penulis dapat menyelesaikan portofolio keterampilan berbicara. Shalawat beserta salamnya semoga tercurah limpahkan kepada baginda Muhammad saw Dengan berjalannya waktu yang cukup panjang Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan Prtofolio mata kuliah “Keterampilan Berbicara”. Portofolio ini berisi rancangan perkulian, handout, kumpulan refleksi, kumpulan perbaikan dan pengembangan catatan, kumpulan bukti belajar mandiri dan lampirannya, dan kumpulan evaluasi diri berbagai kegiatan perkuliahan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas akhir ini banyak sekali kekurangan-kekurangan bail dari segi penggunaan kata dan bahasa yang belum memenuhi kaidah bahasa yang tepat, maupun dari isi tugas akhir ini sendiri. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan baik moril ataupun material. Oleh karena itu penulis mengucapkan terim kasih kepada: 1. Pristiwati selaku dosen pembimbing; 2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan motivasinya; 3. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatunya tetapi tidak mengurangi rasa hormat penulis yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Sekali lagi penulis ucapkan syukur kepada Ilahi Robbi semoga ilmu yang didapatkan mendapatkan makna dan manfaat bagi kehidupan kita, Aamin. Semarang, 30 Juni 2014 Penulis
  • 5. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 1 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014
  • 6. SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE-1, 2,3, dan 4 Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan :Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah : Keterampilan Berbicara Kode Matakuliah : B1014021 SKS : 2 SKS A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH : Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI : 1. Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog 2. Mahasiswa terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA /SMK 3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara. C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI : Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator: 1. Aspek Kognitif : 2. Aspek Proses : 3. Aspek Skills : 4. Aspek Sikap : D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: 1. menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dengan tepat. 2. menerapkan berbagai teknik berbicara dialog dengan tepat. 3. menerapkan contoh berbagai teknik berbicara dengan tepat dan bervariasi.
  • 7. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 2 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 E. MATERI POKOK 1. Teknik berbicara monolog 2. Teknik berbicara dialog 3. Contoh berbagai teknik berbicara F. METODE PERKULIAHAN Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah brainstorrming, diskusi, inkuiri, proyek. Model pembelajaran berpasangan. G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN 1. Kegiatan Awal Perkuliahan a. Dosen memusatkan perhatian mahasiswa dan mengondisikannya agar siap menerima perkuliahan dengan baik dan tertib. b. Dosen melakukan apersepsi yang berkenaan dengan pokok-pokok materi. c. Dosen memotivasi mahasiswa agar mau mengemukakan pendapatnya dengan percaya diri tentang berbagai teknik berbicara yang baik untuk membiasakan bersikap jujur, sementara mahasiswa lain mendengarkan pendapat temannya untuk menjadi pendengar yang baik dan terbuka dan tidak mencela pendapat teman dengan cara yang kasar. d. Dosen menyampaikan tujuan perkuliahan pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari. e. Dosen menyampaikan mekanisme pelaksanaan perkuliahan dengan menggunakan model pembelajaran berpasangan. 2. Kegiatan Inti Perkuliahan a. Mahasiswa mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan selama perkuliahan, yaitu melaksanakan kegiatan perkuliahan diskusi dan menerapkan teknik berbicara monolog dan dialog dengan mencari pasangannya sesuai dengan teks dan percobaan (experiment) dengan bantuan Lembar Kegiatan (LK/LT). (mengamati) b. Mahasiswa mencermati arahan dosen agar dalam kegiatan diskusi dapat bekerja sama dengan baik, santun dan menghargai pendapat teman. (mengamati)
  • 8. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 3 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 c. Mahasiswa membaca dan mencermati kembali teks eksposisi tentang lingkungan sosial, yaitu identitas suku bangsa (gemar membaca). Sementara itu, dosen meletakkan beberapa atlas provinsi (Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, Ambon, dan Papua) di beberapa meja mahasiswa (6 meja).(mengamati) d. Selesai kegiatan membaca teks, mahasiswa mengambil satu kartu jenis teknik berbicara secara acak. e. Dengan sungguh-sungguh dan cermat, setiap mahasiswa mengamati kartu jenis teknik tersebut, dan bertanya jawab apakah teks tersebut menggambarkan rumah adat, pakaian tradisional, tari daerah, atau alat musik tradisional. (menanya) f. Setelah diperoleh informasi teks dan diketahui asal provinsinya, maka mahasiswa mencari pasangan kartunya yang cocok dengan atlas provinsi yang terletak di meja. Contoh: kartu yang berisi alat musik Kolintang akan dibawa ke meja yang terdapat atlas provinsi Sulawesi Utara untuk diterapkan sesuai teknik berbicara yang baik (rasa ingin tahu dan berpikir kritis). (menalar, mengumpulkan informasi) g. Memasangkan mahasiswa satu-satu untuk menerapkan teknik berbicara dengan percaya diri menggunakan panduan (pasangan dibentuk berdasarkan posisi lajur kursi mahasiswa. Setiap pasangan berhadapan (satu berdiri memandu acara dan yang lain bertindak sebagai observer yang harus memberi komentar). Praktikan mencatat segala informasi yang diperoleh dari observer (berpasangan). (mencoba, menganalisis informasi, mengomunikasikan) Penilaian proses 1) Mengamati kemampuan mahasiswa menerapkan berbagai teknik berbicara monolog. 2) Mengamati kemampuan mahasiswa menerapkan berbagai teknik berbicara dialog. 3) Menilai kemampuan mahasiswa menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog dengan lembar pengamatan perilaku. 3. Kegiatan Akhir Perkuliahan a. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan hasil perkuliahan pada pertemuan itu. b. Dosen memberi kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
  • 9. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 4 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 c. Dosen melakukan penilaian. d. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap perkuliahan yang telah dilaksanakan. e. Mahasiswa mengumpulkan artefak hasil perkuliahan dalam portofolio secara individual. f. Dosen menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati, menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana. H. ALAT, MEDIADAN SUMBER BELAJAR 1. Alat : Proyektor dan layar LCD, laptop atau personal computer 2. Media pembelajaran : Tayangan video kegiatan berbicara 3. Sumber : a. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional. b. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. c. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication: Principles and Practices. New York: Harper and Row. d. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper and Row. e. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius. f. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK- Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. g. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. h. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. i. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan penelitian. Semarang: Unnes j. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. k. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. l. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc. m. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. n. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York: Harper and Row.
  • 10. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 5 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 o. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. p. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. I. PENILAIAN a. Aspek penilaian Penilaian meliputi: 1) afektif 2) kognitif 3) psikomotor b. Bobot penilaian Pembobotan Nilai : 1) Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan. 2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa nilai tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja. 3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa nilai tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja 4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS A + B + C Dosen Pengampu, Rahayu Pristiwati,S.Pd.,M.Pd. NIP 196903032008012019
  • 11. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 6 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 ASPEK KOGNITIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Knowledge (Pengetahuan) Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, dan melukiskan. 2 Comprehension (Pemahaman) Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan. 3 Application(Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung. 4 Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan. 5 Synthesis (Sintesis) Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan. 6 Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi. ASPEK AFEKTIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Receiving (Penerimaan) Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan. 2 Responding (Menanggapi) Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan. 3 Valuing (Penanaman nilai) Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan. 4 Organization (Pengorganisasian) Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan, dan mempengaruhi. 5 Characterization (Karakterisasi) Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini ASPEK PSIKOMOTORNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi 2 Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model. 3 Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten. 4 Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
  • 12. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 7 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 5 s.d.13 Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan :Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah : Keterampilan Berbicara Kode Matakuliah : B1014021 SKS : 2 SKS A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH : Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI : 1. Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog 2. Mahasiswa terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK 3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara. C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI : Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator: 1. Aspek Kognitif : 2. Aspek Proses : 3. Aspek Skills : 4. Aspek Sikap : D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: 1. menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP dengan tepat. 2. menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMA dengan tepat. 3. menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMK dengan tepat.
  • 13. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 8 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 E. MATERI POKOK 1. Berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP 2. Berbagai jenis teks yang diajarkan di SMA 3. Berbagai jenis teks yang diajarkan di SMK F. METODE PERKULIAHAN Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah brainstorrming, diskusi, inkuiri, proyek. Model pembelajaran Dua-Dua-Empat. G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN Kegiatan Awal Perkuliahan a. Dosen memusatkan perhatian mahasiswa dan mengondisikannya agar menerima perkuliahan dengan baik dan tertib. b. Dosen melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dibahas sebelumnya. c. Dosen memotivasi mahasiswa agar mau mengemukakan pendapatnya dengan percaya diri tentang mekanisme membawakan acara yang baik untuk membiasakan bersikap jujur, sementara mahasiswa lain mendengarkan pendapat temannya untuk menjadi pendengar yang baik dan terbuka dan tidak mencela pendapat teman dengan cara yang kasar. d. Dosen menyampaikan tujuan perkuliahan pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu berbagai jenis teks kegiatan berbicara. e. Dosen menyampaikan mekanisme pelaksanaan perkuliahan dengan menggunakan model pembelajaran Dua-Dua-Empat. Kegiatan Inti Perkuliahan a. Dosen menanyakan pengertian pewara, jenis-jenis acara resmi, dan karakteristiknya. b. Mahasiswa mengamati susunan acara resmi dan teknik memandu acara resmi. c. Menyimpulkan jenis acara resmi dan karakteristiknya. d. Modeling jenis acara resmi.
  • 14. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 9 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 e. Membimbing mahasiswa secara bersama-sama melakukan curah gagasan (brainstorming) untuk membaca naskah acara resmi. f. Membagi tugas membacakan penggalan susunan acara secara berurutan sesuai karakteristiknya. g. Memberi kesempatan mahasiswa memberi komentar h. Memasangkan mahasiswa satu-satu untuk memandu acara dengan percaya diri menggunakan panduan jenis acara resmi (pasangan dibentuk berdasarkan posisi lajur kursi mahasiswa. Setiap pasangan berhadapan (satu berdiri memandu acara dan yang lain bertindak sebagai observer yang harus memberi komentar). Pewara mencatat segala informasi yang diperoleh dari observer (dua). i. Mengarahkan mahasiswa melakukan pertukaran pasangan yaitu, pasangan awal berpisah dan bergabung dengan pasangan yang lain (yang tadinya bertindak sebagai pewara beralih peran menjadi observer, demikian pula sebaliknya) (dua). j. Mengelompokkan mahasiswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat mahasiswa yang berasal dari dua pasangan yang telah bekerja sama (empat). k. Dosen mengontrol, membimbing, dan mengarahkan mahasiswa dalam setiap kelompok memandu acara secara bergiliran (individu). l. Mengarahkan mahasiswa yang lainnya untuk mengamati tampilannya dan memberi nilai sesuai rubrik penilaian. m. Dosen mengatur dan mengontrol mahasiswa dalam setiap kelompok untuk menilai kelompok yang lain dengan urutan berjenjang, lalu memilih/menentukan pewara yang dianggap terbaik versi mahasiswa. n. Mahasiswa yang hasil pewaranya terbaik di kelompok penilainnya diminta memandu acara di depan kelas dengan percaya diri. Penilaian proses 1) mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP. 2) Mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMA. 3) Mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMK. 4) Menilai kemampuan mahasiswa menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK dengan lembar pengamatan perilaku. Kegiatan Akhir Perkuliahan
  • 15. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 10 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 a. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan hasil perkuliahan pada pertemuan itu. b. Dosen memberi kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. c. Dosen melakukan penilaian. d. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap perkuliahan yang telah dilaksanakan. e. Mahasiswa mengumpulkan artefak hasil perkuliahan dalam portofolio secara individual. f. Dosen menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati, menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana. H. ALAT, MEDIADAN SUMBER BELAJAR 1. Alat : Proyektor dan layar LCD, laptop atau personal computer 2. Media pembelajaran : Tayangan video kegiatan berbicara 3. Sumber : a. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional. b. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. c. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication: Principles and Practices. New York: Harper and Row. d. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper and Row. e. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius. f. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK- Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. g. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. h. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. i. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan penelitian. Semarang: Unnes j. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. k. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  • 16. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 11 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 l. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc. m. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. n. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York: Harper and Row. o. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. p. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. I. PENILAIAN a. Aspek penilaian Penilaian meliputi: 1) afektif 2) kognitif 3) psikomotor b. Bobot penilaian Pembobotan Nilai : 1) Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan. 2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa nilai tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja. 3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa nilai tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja 4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS A + B + C Dosen Pengampu, Rahayu Pristiwati,S.Pd.,M.Pd. NIP 196903032008012019
  • 17. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 12 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 ASPEK KOGNITIF No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Knowledge (Pengetahuan) Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, dan melukiskan. 2 Comprehension (Pemahaman) Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan. 3 Application(Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung. 4 Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan. 5 Synthesis (Sintesis) Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan. 6 Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi. ASPEK AFEKTIF No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Receiving (Penerimaan) Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan. 2 Responding (Menanggapi) Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan. 3 Valuing (Penanaman nilai) Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan. 4 Organization (Pengorganisasian) Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan, dan mempengaruhi. 5 Characterization (Karakterisasi) Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini ASPEK PSIKOMOTOR No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi 2 Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model. 3 Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten. 4 Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
  • 18. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 13 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 14 dan 15 Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan :Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah : Keterampilan Berbicara Kode Matakuliah : B1014021 SKS : 2 SKS A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH : Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara.. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI : 1. Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog 2. Mahasiswa terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK 3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara. C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI : Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator: 1. Aspek Kognitif : 2. Aspek Proses : 3. Aspek Skills : 4. Aspek Sikap : D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: 1. menerapkan cara pemecahan masalah terkait dengan kegiatan berbicara dengan tepat.
  • 19. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 14 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 E. MATERI POKOK 1. Berbagai cara pemecahan masalah terkait kegiatan berbicara. F. METODE PERKULIAHAN Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah brainstorrming, diskusi, inkuiri, proyek. Model pembelajaran Think-Pair-Share. G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN Kegiatan Awal Perkuliahan a. Dosen memusatkan perhatian mahasiswa dan mengondisikannya agar menerima perkuliahan dengan baik dan tertib. b. Dosen melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dibahas sebelumnya. c. Dosen memotivasi mahasiswa agar mau mengemukakan pendapatnya dengan percaya diri tentang pemecahan masalah terkait kegiatan berbicara yang baik untuk membiasakan bersikap jujur, sementara mahasiswa lain mendengarkan pendapat temannya untuk menjadi pendengar yang baik dan terbuka dan tidak mencela pendapat teman dengan cara yang kasar. d. Dosen menyampaikan tujuan perkuliahan pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu berbagai cara pemecahan masalah terkait kegiatan berbicara. e. Dosen menyampaikan mekanisme pelaksanaan perkuliahan dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share. Kegiatan Inti Perkuliahan a. Mahasiswa mengamati teks negosiasi dan karakteristiknya. b. Dosen menanyakan pengertian teks negosiasi dan menyimpulkan karakteristiknya.. c. Modeling cara bernegosiasi yang baik. d. Membimbing mahasiswa secara bersama-sama melakukan curah gagasan (brainstorming) untuk membaca naskah bernegosiasi.. e. Membagi tugas membacakan penggalan teks negosiasi secara berurutan sesuai karakteristiknya.
  • 20. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 15 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 f. Memberi kesempatan mahasiswa memberi komentar g. Mahasiswa memilih salah satu teks bernegosiasi untuk merenungkan teknik berbicara yang tepat dan mampu memecahkan masalah yang terkait kegiatan tersebut. h. Secara individu mahasiswa berlatih melakukan kegiatan bernegosiasi (think) i. Memasangkan mahasiswa untuk melakukan bernegosiasi dengan percaya diri menggunakan panduan (pasangan dibentuk berdasarkan posisi lajur kursi mahasiswa. Setiap pasangan berhadapan (satu berdiri memandu acara dan yang lain bertindak sebagai observer yang harus memberi komentar). Praktikan mencatat segala informasi yang diperoleh dari observer (pair) j. Mengelompokkan mahasiswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat mahasiswa yang berasal dari dua pasangan yang telah bekerja sama (square). k. Dosen mengontrol, membimbing, dan mengarahkan mahasiswa dalam setiap kelompok melakukan bernegosiasi secara bergiliran (individu). l. Mengarahkan mahasiswa yang lainnya untuk mengamati tampilannya dan memberi nilai sesuai rubrik penilaian. m. Dosen mengatur dan mengontrol mahasiswa dalam setiap kelompok untuk menilai kelompok yang lain dengan urutan berjenjang, lalu memilih/menentukan praktikkan yang dianggap terbaik versi mahasiswa. n. Mahasiswa yang hasil bernegosiasinya terbaik di kelompok penilainnya diminta bernegosiasi di depan kelas dengan percaya diri. o. Secara klasikal melakukan brainstorming pemecahan masalah terkait kegiatan berneosiasi yang baik. Penilaian proses 1. mengamati cara mahasiswa menerapkan berbicara jenis teks bernegosiasi. 2. Mengamati cara mahasiswa memecahkan masalah terkait kegiatan bernegosiasi yang baik dengan menggunakan bahasa yang santun. 3. Menilai kemampuan mahasiswa menerapkan berbicara jenis teks bernegosiasi disertai pemecahan masalahnya. Kegiatan Akhir Perkuliahan a. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan hasil perkuliahan pada pertemuan itu. b. Dosen memberi kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
  • 21. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 16 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. c. Dosen melakukan penilaian. d. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap perkuliahan yang telah dilaksanakan. e. Mahasiswa mengumpulkan artefak hasil perkuliahan dalam portofolio secara individual. f. Dosen menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati, menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana. H. ALAT, MEDIADAN SUMBER BELAJAR 1. Alat : Proyektor dan layar LCD, laptop atau personal computer 2. Media pembelajaran : Tayangan video kegiatan berbicara 3. Sumber : a. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional. b. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. c. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication: Principles and Practices. New York: Harper and Row. d. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper and Row. e. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius. f. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK- Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. g. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. h. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. i. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan penelitian. Semarang: Unnes j. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. k. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. l. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc.
  • 22. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 17 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 m. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. n. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York: Harper and Row. o. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. p. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. I. PENILAIAN a. Aspek penilaian Penilaian meliputi: 1. afektif 2. kognitif 3. psikomotor b. Bobot penilaian Pembobotan Nilai : 1. Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan. 2. Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa nilai tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja. 3. Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa nilai tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja 4. Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS A + B + C Dosen Pengampu, Rahayu Pristiwati,S.Pd.,M.Pd. NIP 196903032008012019
  • 23. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 18 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 ASPEK KOGNITIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Knowledge (Pengetahuan) Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, dan melukiskan. 2 Comprehension (Pemahaman) Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan. 3 Application(Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung. 4 Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan. 5 Synthesis (Sintesis) Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan. 6 Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi. ASPEK AFEKTIFNo KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Receiving (Penerimaan) Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan. 2 Responding (Menanggapi) Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan. 3 Valuing (Penanaman nilai) Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan. Organization Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan, dan
  • 24. 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: w w w .unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06 No. Revisi 02 Hal 19 dari 19 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 4 (Pengorganisasian) mempengaruhi. 5 Characterization (Karakterisasi) Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini ASPEK PSIKOMOTO R No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI 1 Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap- tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi 2 Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model. 3 Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten. 4 Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
  • 26. 3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR FORMAT SILABUS No. Dokumen FM-03-AKD-05 No. Revisi 02 Hal 1 dari2 TanggalTerbit 1 Maret 2014 SILABUS Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan/Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah : Keterampilan Berbicara Kode Matakuliah : B1014 021 SKS : 2 SKS Deskripsi matakuliah : Mata kuliah ini berisi (1) keterampilan menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog , (2) keterampilan menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK, dan (3) terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara yang sesuai dengan nilai-nilai konservasi budaya. Prasyarat : Mahasiswa telah lulus mata kuliah Dasar-Dasar Berbicara
  • 27. 4 Capaian pembelajaran/ Kompetensi Matakuliah : Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicaronolog dan dialog, terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara. Capaian pembelajaran/ Kompetensi Indikator Kompetensi Materi Pokok Pembelajaran Kegia ta n Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, (1) menerapkan berbagai teknik berbicara monolog (2) menerapkan berbagai teknik berbicara dialog (1) Berbagai teknik berbicara monolog dan dialog (2) Contoh berbagai teknik berbicara Diskusi, inkuiri, proyek, portofolio Kinerja 1,2,3,4 1,2,3,4,5 ,6,7,8,9, 10,11,12 ,13,14,1 5 enerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK (1) Menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP (2) Menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMA (3) Menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMK (1) Berbagai jenis teks (2) Contoh berbagai jenis teks Diskusi, inkuiri, proyek, portofolio Kinerja 5,6,7,8,9,11 ,12,13 7,1617 Memecahkan masalah Terkait dengan kegiatan Berbicara (1) Mempergunakan berbagai teknik untuk memecahkan masalah terkait kegiatan berbicara (2) Berbagai cara pemecahnn masalah berbicara Diskusi, inkuiri, proyek, portofolio Kinerja 14,15 11,12,15
  • 28. Sumber Pustaka: 1. Alwi, Hasan et al. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. 2. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional. 3. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu PendekatanTerpadu. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. 4. Busby, RudolphE dan Randall E Majors.1987. Basic Speech Communication: Principles and Practices. New York: Harper and Row. 5. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper and Row. 6. Hendrikus, Dori Wuwur.1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius. 7. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK- Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPendidikandan Kebudayaan danPenjaminanMutu Pendidikan KementerianPendidikandan Kebudayaan. 8. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. 9. Moelyono, AntonM.2001. Tata Istilah. Jakarta: PusatBahasa DepartemenPendidikan Nasional. 10. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporanpenelitian. Semarang: Unnes 11. Rakhmat, Jalaluddin. 1992.Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 12. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PTRemaja Rosdakarya. 13. Russell, G. Hugh, RennethBlak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human Behavior. Englewood Cliffs.New Yersey: Prentice Hall,Inc. 14. Rustono. 2000. Pokok-PokokPragmatik. Semarang: IKIP SemarangPress. 15. Schultz, Beatrice G.1989. Communicating in the SmallGroup. New York: Harper and Row. 16. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 17. Tarigan, Jago.1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I.Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. Dosen Pengampu,
  • 30. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR KO NTRAK PERKULIAHANNo. Dokumen FM-02-AKD-18 No. Revisi 02 Hal 1 dari 3 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : Keterampilan Berbicara Nomor KodeMK/SKS : B1014021 Dosen : Rahayu Pristiwati, S.Pd.,M.Pd. Jurusan/Program Studi : Bahasa dan Sastra Indonesia/PBSI Semester : Genap 2013/2014 1. Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini berisi (1) keterampilan menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog , (2) keterampilan menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK, dan (3) terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara yang sesuai dengan nilai-nilai konservasi budaya. 2. Manfaat : Mahasiswa terampil menerapkan berbagai teknik berbicara monolog dan dialog, terampil menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajaran di SMP/SMA/SMK, dan terampil memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara. 3. Tugas a. Tugas Indiviual : Menyusun portofolio komponen-komponen keterampilan berbicara monolog dan dialog. b. Tugas Kelompok : Menganalisis berbagai jenis teks berbicara. 4. Penilaian a. Aspek penilaian Penilaian meliputi: 1) Sikap 2) Pengetahuan 3) Keterampilan b. Bobot penilaian Pembobotan Nilai : 1) Bobot Nilai Harian (NH) + Nilai portofolio : bobot (1) misalnya dapat berupa nilai kuis, nilai tugas terstrktur atau mandiri, aktivitas perkuliahan, dan kehairan. 2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : bobot (2) misalnya dapat berupa nilai tes/tugas/proyek., portofolio, dan unjuk kerja. 3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : bobot (3) misalnya dapat berupa nilai
  • 31. tes, tugas/proyek, potofolio, dan unjuk kerja 4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS A + B + C
  • 32. Perte- muan Pokok Bahasan dan Sub-Pokok Bahasan Sumber Kepustakaan Waktu* KetT P L 1 Menerapkan berbagai teknik berbicara (1) Menerapkan kriteria atau atribud teknik berbicara yang baik (2) Menerapkan teknik memproduksi suara dan teknik berbicara (3) Membuat kalimat efektif (gramatikal, tidak taksa, dan logis) (4) Tampilan pembicara (5) Kiat tampil memikat pembicara (6) Etiket pembicara A,B,C,D,E,H,I, M,N, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Menerapkan berbicara berbagai jenis teks yang diajarkan di SMP/SMA/SMK (1) Menerapkan berbicara jenis teks yang diajarka di SMP (2) Menerapkan berbicara jenis teks yang diajrkan di SMA (3) Menerapkan berbicara jenis teks yang diajarka di SMK F,G,I,J,K,L,O,P √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Memecahkan masalah terkait dengan kegiatan berbicara (1) Berbagai cara pemecahan masalah terkait dengan kegiatan berbicara J,K √ √ √ √ KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN No. Dokumen FM-02-AKD-18 No. Revisi 02 Hal 2 dari 3 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 5. Jadwal Perkuliahan : (*)T: Teori, P: Praktek,L:Latihan/Tugas Mandiri 6.Sumber kepustakaan A. Betty. 2007. Komunikasi yang Efektif. Depok: Departemen Pendidikan Nasional. B. Bormann, EG dan NC. Bormann. 1998. Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. C. Busby, Rudolph E dan Randall E Majors. 1987. Basic Speech Communication: Principles and Practices. New York: Harper and Row.
  • 33. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, PurekI: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN No. Dokumen FM-02-AKD-18 No. Revisi 02 Hal 3 dari 3 Tanggal Terbit 1 Maret 2014 D. De Vito, Joseph A. 1989. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper and Row. E. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, dan Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius. F. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK- Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. G. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. H. Moelyono, Anton M. 2001. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. I. Pristiwati, Rahayu. 2011. Penerapan Strategi Dua-Dua-Empat dalam Mata Kuliah Kepewaraan untuk Meningkatkan Kepewaraan Mahasiswa. Laporan penelitian. Semarang: Unnes J. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. K. Rankhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. L. Russell, G. Hugh, Renneth Blak, Jr. 1981. Understanding and Influencing Human Behavior. Englewood Cliffs. New Yersey: Prentice Hall, Inc. M. Rustono. 2000. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. N. Schultz, Beatrice G. 1989. Communicating in the Small Group. New York: Harper and Row. O. Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. P. Tarigan, Jago. 1992. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. Dosen Pengampu, Perwakilan Mahasiswa Rahayu Pristiwati, S.Pd., M.Pd. NIP 196903032008012019 NIM
  • 35. KUMPULAN REFLEKSI Õ Refleksi 1 Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah: 1. Menjadi seseorang yang pandai berkomunikasi harus memperhatikan penggunaan gramatikal, dan penggunaan kata yang logis. 2. Saya mendapatkan banyak ilmu dan teknik bagaimana berkomunikasi dengan baik menggunakan pemilihan diksi yang bervariasi. 3. Pembelajaran sangat menyenangkan, penyampaian meteri dengan memeberikan contoh dapat membantu ingatan mahasiswa, model pembelajaran yang sangat baik. 4. Setelah pembelajaran ini saya harap lebih berusaha dalam berlatih berbicara, kesesuaian dalam pemilihan kata akan membuat audience merasa nyaman, saya akan meningkatakan dan memeperbanyak variasi kata. Õ Refleksi 1I Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah:  Sebagai calon pewara hendaklah kia memiliki keberanian, rasa percaya diri dan diikuti dengan pengembangan teknik dancara kita berbicara.  Saya tahu bagaimana cara menciptakan suara dengan latihan pernapasan perut agar suara yang dilafalkan bulat dan nyaman didengar.  Lebih ingin belajar. Karena masih bnyak kekurangan dan perlu dikembangkan teknik berbicara yang saya miliki.  Setelah pembelajaran ini saya harap dapat mempraktekkan dalam pembelajaran yang lain agar dapat berbicara dengan baik.
  • 36. Õ Refleksi 1II Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah berbicara kali ini adalah saya merasa sudah menguasai 5 aspek dalam berbicara yang saya tekankan pada pemenggalan kata dan kaliamat. Cara berdiri yang proposional, suara lantang dan menggunakan napas perut untuk menghasilkan suara yang bulat. Namun saya belum menguasai tentang diksi dan variasi kata yang masih terbatas, variasi intonasi belum terlihat masih monotone . kelancaran sudah ada, rasa percaya diri sudah ada interaksi dengan audien sudah saya lakukan dengan baik. Õ Refleksi 1V Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah: 1. Penampilan saya hari ini masih terdapat beberapa kekurangan terutama diksi dan beberapa karta yang tidak sesuai dengan hal yang dimaksud. Ada beberapa kata yang terlupakan saat pidato. 2. Pada pembelajaran selanjutnya saya ingin lebih menguatkan tentang diksi dan variasi intonasii agar teknik berbicara saya lebih baik. 3. Penampilan teman saya sngat menginspirasi saya, penampilan tadi teman saya mampu memeperlihatakan variasi intonasi denga tepat dan mendapatkan banyak apresiasi, saya akan meniru teman saya. 4. Mencari contoh-contoh teks dan pemilihan diksi yang tepat untuk berpidato dan sebagainya. Õ Refleksi V Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah:
  • 37. 1. Pada pembelajaran kali ini saya ldapat menentukan tema yang tepat, sehingga memudahkan saya dalam berbicara dengan penguasaan topik berbicara sudah saya kuasai. 2. Yang perlu di tekankan adalah mimik wajah saat melakukan berbicara. 3. Menggunakan suara bulat dan napas perut. 4. Kesimpulan : saya akan lebih baik dalam berbicara selanjutnya, karen atelah mengetahui kekurangan-kekurangan saya. Õ Refleksi V1 Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah: 1. Sebelum kita mempelajari sebuah teks kita harus mengetahui terllebih dahulu unsur-unsur yang terkandung dalam teks agar kita mampu mengerti isi dari teks yang hendak kita apresiasi. 2. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang teks anekdot, struktur serta fungsi dari teks anekdot sendiri. 3. Perasaan saya ketika mengikuti perkuliahan mata kuliah keterampiilan berbicara kali ini sangat senang, karena saya mendengar cerita lucu hari ini dari teman-teman yang membuat saya terhibur. 4. Saya akan terus berlatih, belajar, dan terus mengevaluasi keterampilan berbicara yang saya miliki agar dapat lebih baik lagi dan mencari cara bagaimana ketika saya menyampaikan teks anekdot semua orang yang mendengarkan saya dapat tertawa. Õ Refleksi VI1 Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah:
  • 38. 1. Sebelum kita mempelajari sebuah teks kita harus mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur yang terkandung dalam teks agar kita mampu mengerti isi dari teks yang hendak kita apresiasi. 2. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang teks eksemplum, struktur serta fungsi dari teks eksemplum sendiri. 3. Pembelajaran hari ini sangat menyenangkan, berbagai cerita konyol dan kocak menghiasi pertemuan hari ini, namun ada beberapa penampilan teman yang membuat suasana sedih, seperti penampilan dari saudara Hanna, dimana ia menceritakan pengalaman yang sangat memilukan selama di pondok. 4. Saya akan mencari referensi dari buku lain mengenai pengertian teks eksemplum, serta tetap melatih keterampilan berbicara agar lebih baik lagi. Õ Refleksi VII1 Kesimpulan dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah: 5. Saya dapat mengetahui tentang unsur dan struktur serta manfaat menggunakan teks negisiasi, dimana kita dapat bersama-sama menentukan lawan kita utuk saling bergantian mempraktekannya. 6. Manfaat dari pertemuan perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini adalah saya mengetahui penyampaian teks negosiasi dengan baik dan menarik. Selain itu saya mendapatkan ilmu juga disamping teknik berbicara yang sedang dipelajari, yaitu cara bernegosiasi dengan orang lain dengan baik agar tidak terjadi perdebatan dan menguntungkan dua belah pihak, terutama ketika melakukan negosiasi pembelian. 7. Perasaan saya ketika mengikuti perkuliahan mata kuliah keterampilan berbicara kali ini ditutup dengan sebuah kegembiraan, saya telah melakukan praktek berbicara dengan baik dan hampir menguasai 85% dari semua teknik yang diajarkan oleh dosen. 8. Saya akan terus berlatih dan belajar serta tidak tinggi hati ketika mendapatkan pujian dari orang lain. Saya juga akan menantang diri saya
  • 39. sendiri untuk tampil di acara-acara tertentu agar keterampilan berbicara saya berkembang. KUMPULAN PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN CATATAN Fahluluk Wardoyo Õ Teks Narasi Penilaian oleh Mb.Lina Secara keseluruhan penampilan dari saudara Fahlul sudah baik. Intonasi dan keberanian sudah nampak. Begitu pula materi yang disampaikan sudah runtut dan lancar. Hanya saja nampaknya harus banyak berlatih untuk memperoleh gaya unik yang nantinya menjadi ciri yang dimiliki. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ekspresi, karena pada saat menyampaikan materi narasi, harusnya dengan wajah yang ekspresif serta penuh dengan percaya diri. Penilaian dari Mb.Ayu Secara kesuluruhan semua aspek penilaian sudah dipenuhi, hanya saja belum menemukan gaya unik yang menjadi ciri khasnya dan pilihan kata yang digunakan untuk menyampaikan materi harus disaring kembali agar dapat menyajikan sebuah penampilan lebih menarik. Penilaian dari Yusak Irrenius Tigi Secara keseluruhan sudah cukup baik dalam menyampaikannya hanya kurang ekspresif pada mimiknya serta pemilihan diksi yang masih kurang tepat, yang masih perlu diperhatikan adalah gaya unik dan ekspresi yang seharusnya menjadi daya tarik pendengar untuk mendengarkan.
  • 40. Õ Teks Anekdot Penilaian dari Rina Nurjanah Secara kesuluruhan semua aspek penilaian sudah dipenuhi, hanya saja belum menemukan gaya unik yang menjadi ciri khasnya dan pilihan kata yang digunakan untuk menyampaikan materi harus disaring kembali agar dapat menyajikan sebuah penampilan lebih menarik. Penilaian dari Mahardika adhi filando Ada 5 aspek yang sudah benar-benar dikuasai oleh saudara Fahlul. Secara keseluruhan penampilan dari saudara Fahlul sudah baik. Intonasi dan keberanian sudah nampak. Begitu pula materi yang disampaikan sudah runtut dan lancar. Hanya saja nampaknya harus banyak berlatih untuk memperoleh gaya unik yang nantinya menjadi ciri yang dimiliki. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ekspresi, karena pada saat menyampaikan materi narasi, harusnya dengan wajah yang ekspresif serta penuh dengan percaya diri. Penilaian dari Delima Purwita sari Pada saata menyampaikan materi, sudah terlihat sangat percaya diri. Disampaikan dengan runtut , santun, ekpresinya bagus, mempunyai gaya unik, topik menarik, serta variasi intonasi yang bagus. Namun sayang, pilihan katanya tidak bervariasi atau terlalu monoton, sehingga tidak begitu menambah perbendaharaan kosa kata bagi pendengar atau penyimak. Õ Teks Eksemplum Penilaian dari Rina Nurjanah - Sudah percaya diri atau mempunyai keberanian. - Sudah lancar tapi masih sedikit tersendat dan terkadang berhenti sejenak untuk berpikir. - Sudah runtut dan sesuai
  • 41. - Pilihan kata sudah bagus. - Ekspresinya sudah bagus - Santun kinestetika masih kurang bagus karena masih berdiri dengan kaki sebelah ditekuk. - Topik yang dipilih sudah bagus dan menghibur. - Belum ada gaya unik yang ditampilkan. - Variasi intonasi sudah bagus Penilaian dari Mahardika Adhi Filando 1. Sudah percaya diri. 2. Sudah lumayan lancar 3. Sudah runtut. 4. Diksi yang digunakan sudah bagus 5. Sudah ekspresif. 6. Santun kinestikanya sudah baik. 7. Topiknya menarik. 8. Gaya unik sudah mulai terlihat. 9. Sudah ada variasi dalam penyampaian teks yang dibawakan. Penilaian dari Delima Purwita sari 1. Dalam praktik berbicara, kadang masih tersendat-sendat 2. Dalam hal pemilihan kata masih kurang teliti karena ada salah beberapa kata asing yang tidak dimengerti oleh pendengar 3. Gaya unik sudah mulai Nampak Õ Teks Negosiasi Penilaian dari Delima Purwita Sari Percaya diri : sudah beranni ketika menyampaikan teksnarasi Kelancaran : masih menggunakan teks karena materi yang disampaikan cukup panjang Keruntutan : sudah cukup runtut Pilihan kata : sudah cukp baik dalam meemilih kata-kata
  • 42. Ekspresi : ekspresi sudah sesuai dengan teks yang disampaikan Santun kinestetika : sudah sopan Topik : topik yang disampaikan menarik walaupun terlalu panjang Gaya unik :belum ditemukan Variasi intonasi : sudah bagus Penilaian dari Mahardika Adhi Filando Percaya diri : menguasai materi dan tidak ada rasa ragu Kelancaran : masih menggunakan teks dikarenakan materi yang disampaikan banyak Keruntutan : runtut Pilihan kata : kata-kata yang digunakan mudah untuk diikuti Ekspresi : ekspresi sudah bagus namun masih menggunakan teks Santun kinestetika : sikap sopan dan natural Topik : topik yang disampaikan menarik Gaya unik : biasa Variasi intonasi : sudah bagus dan tinggi rendahnya nada sudah sesuai Penilaian dari Rina Nurjanah Keberanian : sudah sangat percaya diri, mantap dalam menyampaikan materi Kelancaran : sudah lancar, namun terkadang masih membuka catatan Keruntutan : materi yang disampaikan sangat runtut Pilihan kata : sudah bagus dan tepat Ekspresi : sudah tampak bagus dan tepat sesuai dengan materi yang disampaikan Santun kinestika : sudah sangat bagus, sopan Topik : menarik, namun materi yang disampaikan agak terlalu panjang Gaya unik : masih sebatas menggerakkan tangan Variasi intonasi : sudah bagus
  • 43. KUMPULAN BUKTI BELAJAR MANDIRI DAN LAMPIRANNYA KUMPULAN TEKS BERBICARA 1. PIDATO PIDATO TERBUKA PRABOWO 22 MARET 2014 Bangsa Indonesia yang bersifat majemuk, terdiri atas berbagai agama, suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, menempati wilayah dan kepulauan yang sedemikian luas, maka tidak mungkin berhasil disatukan tanpa alat pengikat. Tali pengikat itu adalah cita- cita, pandangan hidup yang dianggap ideal yang dipahami, dipercaya dan bahkan diyakini sebagai sesuatu yang mulia dan luhur. Memang setiap agama pasti memiliki ajaran tentang gambaran kehidupan ideal, yang masing-masing berbeda-beda. Perbedaan itu tidak akan mungkin dapat dipersamakan. Apalagi, perbedaan itu sudah melewati dan memiliki sejarah panjang. Akan tetapi, masing-masing pemeluk agama lewat para tokoh atau pemukanya, sudah berjanji dan berikrar akan membangun negara kesatuan berdasarkan Pancasila itu. Memang ada yang berpendapat, bahwa agama akan bisa mempersatukan bangsa. Dengan alasan bahwa masing-masing agama selalu mengajarkan tentang persatuan, kebersamaan dan tolong menolong, sebagai dasar hidup bersama. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit konflik yang terjadi antara penganut agama yang berbeda. Tidak sedikit orang merasakan bahwa perbedaan selalu menjadi halangan untuk bersatu. Maka
  • 44. Pancasila, dengan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, merangkum dan sekaligus menyatukan pemeluk agama yang berbeda itu. Mereka yang berbeda-beda dari berbagai aspeknya itu dipersatukan oleh cita-cita dan kesamaan idiologi bangsa ialah Pancasila. Itulah sebabnya, maka melupakan Pancasila sama artinya dengan mengingkari ikrar, kesepakatan, atau janji bersama sebagai bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Selain itu, juga demikian, manakala muncul kelompok yang akan mengubah kesepakatan itu, maka sama artinya dengan melakukan pengingkaran sejarah dan janji yang telah disepakati bersama. Maka, Pancasila adalah sebagai tali pengikat bangsa yang harus selalu diperkukuh dan digelorakan pada setiap saat. Bagi bangsa Indonesia melupakan Pancasila, maka sama artinya dengan melupakan kesepakatan dan bahkan janji bersama itu. Oleh sebab itu, Pancasila, sejarah dan filsafatnya harus tetap diperkenalkan dan diajarkan kepada segenap warga bangsa ini, baik lewat pendidikan formal maupun non formal. Pancasila memang hanya dikenal di Indonesia, dan tidak dikenal di negara lain. Namun hal itu tidak berarti, bahwa bangsa ini tanpa Pancasila bisa seperti bangsa lain. Bangsa Indonesia memiliki sejarah, kultur, dan sejarah politik yang berbeda dengan bangsa lainnya. Keaneka-ragaman bangsa Indonesia memerlukan alat pemersatu, ialah Pancasila. Kini, sudah selayaknya Pancasila harus direvitalisasikan dalam kehidupan bernegara di seluruh lapisan masyarakat kita agar segala tindakan dan perilaku para penyelenggara negara dan juga warga negara sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam Pancasila. Sebab, dengan mengamalkan Pancasila, negeri kita dapat memperkokoh tali persatuan dan kesatuan bangsa. 2. ANEKDOT JAM DERMAWAN. Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke syurga atau neraka. Ia disuruh menunggu oleh malaikat. Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali. Tetapi kecepatan masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat. Ia bertanya kepada Malaikat, ”Ini jam apa??. Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam dermawan. Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa tersebut. Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??” ”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini, tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
  • 45. 3. EKSEMPLUM Pada waktu itu sekolah saya mengadakan acara isra miraj yang mewajibkan seluruh murid untuk hadir. Acara tersebut diadakan di gedung olahraga yang terletak berseberangan dari sekolah saya. Saya memutuskan untuk berangkat. Saya pun sampai di gedung olahraga tersebut dan mengikuti acara isra miraj dengan baik bersama teman-teman saya. Di tengah acara, saya kebelet buang air kecil. Saya pun minta diantar oleh teman saya ke kamar mandi. Karena terburu-buru, saya tidak membawa hp. Sesampainya di kamar mandi, ternyata antrian cukup panjang sehingga terpaksa saya harus menunggu. Setelah selesai buang air kecil saya pun kembali mengikuti acara isra miraj tersebut. Saya kaget ketika mengecek hp saya, ternyata ada tujuh sms dan sepuluh panggilan tidak terjawab yang semuanya dari orang tua saya. Saya pun bertanya-tanya dalam hati apa yang telah terjadi sehingga orang tua saya menghubungi saya. Ketika sibuk berpikir dan bertanya- tanya tiba-tiba hp saya berbunyi. Ternyata mama yang menelpon. Kemudian saya mengangkatnya. Baru sempat mengucapkan salam, mama saya pun berteriak histeris dan bertanya bagaimana keadaan saya dengan sangat panik. Saya pun bingung dan menjawab bahwa saya dalam keadaan yang baik-baik saja. Kemudian mama saya menceritakan kejadian sebenarnya. Ternyata setengah jam yang lalu ada yang menghubungi telpon rumah saya dan mengaku sebagai guru saya. Orang tersebut mengatakan bahwa saya dalam keadaan sekarat karena terjatuh dari tangga dan sudah dibawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah. Saya memerlukan alat untuk menyembuhkan otak saya yang harus dibeli di singapura secepatnya. Untuk itu orang tua saya harus mengirimkan uang sebanyak 20 juta dalam jangka waktu sepuluh menit, atau kalau tidak saya akan lumpuh total seumur hidup. Kebetulan papa yang mengangkat telepon tersebut. Tanpa berpikir panjang beliau langsung mengirimkan sejumah uang sebagai uang muka ke rekening yang telah disebutkan si penelpon. Beliau terlalu panik dan takut sehingga tidak mengecek kebenarannya dengan mencoba mengubungi saya atau sekolah saya. Mama yang bingung melihat sikap papa kemudian bertanya. Mama yang dalam keadaan sadar takut ini hanya modus penipuan buru-buru menghubungi saya. Namun ternyata tidak ada jawaban. Orang tua saya semakin panik dan mulai merasa bahwa berita itu benar. Mama masih mencoba menghubungi saya sampai akhirnya saya pun mengangkat telpon.
  • 46. Orang tua saya tak henti mengucapkan syukur dan memutuskan untuk menjemput saya di sekolah. Saya merasa sangat terharu sekaligus kesal. Terharu karena orang tua saya sangat peduli dan sayang terhadap saya, dan kesal karena keluarga saya telah ditipu. Semenjak saat itu keluarga kami sangat hati-hati ketika mendapatkan informasi dari orang yang tidak dikenal 4. LAPORAN HASIL OBSERVASI SUKU TORAJA Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma. Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari bahasa Toraja tongkon ("duduk"). Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena Tongkonan melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Menurut cerita rakyat
  • 47. Toraja, tongkonan pertama dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraja turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar upacara yang besar. Keluarga adalah kelompok sosial dan politik utama dalam suku Toraja. Setiap desa adalah suatu keluarga besar. Setiap tongkonan memiliki nama yang dijadikan sebagai nama desa. Keluarga ikut memelihara persatuan desa. Pernikahan dengan sepupu jauh (sepupu keempat dan seterusnya) adalah praktek umum yang memperkuat hubungan kekerabatan. Suku Toraja melarang pernikahan dengan sepupu dekat (sampai dengan sepupu ketiga) kecuali untuk bangsawan, untuk mencegah penyebaran harta. Hubungan kekerabatan berlangsung secara timbal balik, dalam artian bahwa keluarga besar saling menolong dalam pertanian, berbagi dalam ritual kerbau, dan saling membayarkan utang. Kelas sosial diturunkan melalui ibu. Tidak diperbolehkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang lebih rendah tetapi diizinkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang lebih tinggi. Ini bertujuan untuk meningkatkan status pada keturunan berikutnya. Sikap merendahkan dari Bangsawan terhadap rakyat jelata masih dipertahankan hingga saat ini karena alasan martabat keluarga. Kaum bangsawan, yang dipercaya sebagai keturunan dari surga, tinggal di tongkonan, sementara rakyat jelata tinggal di rumah yang lebih sederhana (pondok bambu yang disebut banua). Kekayaan disana dihitung berdasarkan jumlah kerbau yang dimiliki. Sistem kepercayaan tradisional suku Toraja adalah kepercayaan animisme politeistik yang disebut aluk, atau "jalan" (kadang diterjemahkan sebagai "hukum"). Dalam mitos Toraja, leluhur orang Toraja datang dari surga dengan menggunakan tangga yang kemudian digunakan oleh suku Toraja sebagai cara berhubungan dengan Puang Matua, dewa pencipta. Alam semesta, menurut aluk, dibagi menjadi dunia atas (Surga) dunia manusia (bumi), dan dunia bawah. Pada awalnya, surga dan bumi menikah dan menghasilkan kegelapan, pemisah, dan kemudian muncul cahaya. Hewan tinggal di dunia bawah yang dilambangkan dengan tempat berbentuk persegi panjang yang dibatasi oleh empat pilar, bumi adalah tempat bagi umat manusia, dan surga terletak di atas, ditutupi dengan atap berbetuk pelana. Dewa-dewa Toraja lainnya adalah Pong Banggai di Rante (dewa bumi), Indo' Ongon-Ongon (dewi gempa bumi), Pong Lalondong (dewa kematian), Indo' Belo Tumbang (dewi pengobatan), dan lainnya. Bahasa Toraja hanya diucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan.[21] Untuk menunjukkan konsep keagamaan dan sosial, suku Toraja membuat ukiran kayu dan
  • 48. menyebutnya Pa'ssura (atau "tulisan"). Oleh karena itu, ukiran kayu merupakan perwujudan budaya Toraja. Setiap ukiran memiliki nama khusus. Motifnya biasanya adalah hewan dan tanaman yang melambangkan kebajikan, contohnya tanaman air seperti gulma air dan hewan seperti kepiting dan kecebong yang melambangkan kesuburan. Gambar kiri memperlihatkan contoh ukiran kayu Toraja, terdiri atas 15 panel persegi. Panel tengah bawah melambangkan kerbau atau kekayaan, sebagai harapan agar suatu keluarga memperoleh banyak kerbau. Panel tengah melambangkan simpul dan kotak, sebuah harapan agar semua keturunan keluarga akan bahagia dan hidup dalam kedamaian, seperti barang-barang yang tersimpan dalam sebuah kotak. Kotak bagian kiri atas dan kanan atas melambangkan hewan air, menunjukkan kebutuhan untuk bergerak cepat dan bekerja keras, seperti hewan yang bergerak di permukaan air. Hal Ini juga menunjukkan adanya kebutuhan akan keahlian tertentu untuk menghasilkan hasil yang baik. Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan yang berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang bangsawan biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Sebuah tempat prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya disiapkan pada sebuah padang rumput yang luas, selain sebagai tempat pelayat yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan berbagai perangkat pemakaman lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik suling, nyanyian, lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan oleh suku Toraja tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak, orang miskin, dan orang kelas rendah. Upacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap menuju Puya (dunia arwah, atau akhirat). Dalam masa penungguan itu, jenazah dibungkus dengan beberapa helai kain dan disimpan di bawah tongkonan. Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai upacara pemakaman selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke Puya.
  • 49. Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap darah yang muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan kepada para tamu dan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum. Ada tiga cara pemakaman: Peti mati dapat disimpan di dalam gua, atau di makam batu berukir, atau digantung di tebing. Orang kaya kadang-kadang dikubur di makam batu berukir. Makam tersebut biasanya mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar. Peti mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali tersebut biasanya bertahan selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya terjatuh. Suku Toraja melakukan tarian dalam beberapa acara, kebanyakan dalam upacara penguburan. Mereka menari untuk menunjukkan rasa duka cita, dan untuk menghormati sekaligus menyemangati arwah almarhum karena sang arwah akan menjalani perjalanan panjang menuju akhirat. Pertama-tama, sekelompok pria membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu sepanjang malam untuk menghormati almarhum (ritual terseebut disebut Ma'badong). Ritual tersebut dianggap sebagai komponen terpenting dalam upacara pemakaman. Pada hari kedua pemakaman, tarian prajurit Ma'randing ditampilkan untuk memuji keberanian almarhum semasa hidupnya. Beberapa orang pria melakukan tarian dengan pedang, prisai besar dari kulit kerbau, helm tanduk kerbau, dan berbagai ornamen lainnya. Tarian Ma'randing mengawali prosesi ketika jenazah dibawa dari lumbung padi menuju rante, tempat upacara pemakaman. Selama upacara, para perempuan dewasa melakukan tarian Ma'katia sambil bernyanyi dan mengenakan kostum baju berbulu. Tarian Ma'akatia bertujuan untuk mengingatkan hadirin pada kemurahan hati dan kesetiaan almarhum. Setelah penyembelihan kerbau dan babi, sekelompok anak lelaki dan perempuan bertepuk tangan sambil melakukan tarian ceria yang disebut Ma'dondan
  • 50. Bahasa Toraja adalah bahasa yang dominan di Tana Toraja, dengan Sa'dan Toraja sebagai dialek bahasa yang utama. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah bahasa resmi dan digunakan oleh masyarakat, akan tetapi bahasa Toraja pun diajarkan di semua sekolah dasar di Tana Toraja. Ragam bahasa di Toraja antara lain Kalumpang, Mamasa, Tae' , Talondo' , Toala' , dan Toraja-Sa'dan, dan termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari bahasa Austronesia 5. LAPORAN PERJALANAN Pada hari Senin tanggal 21April 2014 siswa siswi SMAN 1 Tambun Selatan berkumpul di lapangan upacara SMAN 1 Tambun Selatan untuk persiapan keberangkatan menuju ke Jakarta dalam rangka Study Tour. Sebelum berangkat kami semua dibagikan tas kecil dari pihak“Duta Tour”, sesudah itu kami diberi pengarahan oleh Bapak Agus Gusyana selaku pembina. Setelah kami menerima pengarahan, kami semua harus menunggu kedatangan Bapak Mulyana, S.Pd selaku Kepala SMAN 1 Tambun Selatan, selama beberapa menit. Beberapa menit kemudian, Bapak Mulyana, S. Pd pun hadir dan langsung memberi beberapa sambutan. Sesudah itu kami semua berangkat meninggalkan Kota Bekasi untuk menuju ke Ibu Kota Jakarta. Di perjalanan, kami semua juga mendapat pengarahan dari pihak “Duta Tour”. Beberapa saat kemudian, kami semua berhenti di Rumah Makan Sendang Wungu, Gringsing, untuk mengisi perut kami. Setelah kami selesai makan, kami semua melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Di perjalanan menuju Jakarta, kami semua tidur karena harus mengumpulkan energi untuk menjalankan aktivitas di keesokan harinya. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, kami pun sampai di Pondok Haji Indonesia, Pondok Gede, Jakarta Timur. Di sana kami bisa beristirahat sejenak dan membersihkan badan. Setelah itu, kami sarapan bersama dengan teman-teman lainnya. Kemudian kami, diberi waktu untuk berkeliling dan melihat-lihat lingkungan sekitar PHI, kami pun sempat berfoto bersama teman-teman. Setelah itu, kami munuju objek yang sudah ditentukan.
  • 51. Objek pertama yang kami datangi adalah Museum PP IPTEK yang berada di Kawasan TMII. Perjalanan menuju TMII sangatlah singkat, mungkin hanya 5 menit. Disana kami dapat melihat, menyentuh, dan mempraktekkan penemuan – penemuan atau percobaan – percobaan. Kami diberi waktu untuk mengelilingi Museum PP IPTEK selama 1 jam 30 menit. Setelah mengunjungi Museum PP IPTEK kami pun melanjutkan perjalanan menuju Theatre IMAX Keong Mas yang masih berada di Kawasan TMII. Disana kami menyaksikan film 3Dimensi. Film yang kami toton bertemakan tentang Kehidupan Monyet yang Hampir Punah. Kami pun menjadi prihatin dengan kondisi monyet – monyet tersebut yang hampir punah. Setelah melihat film di Theatre IMAX Keong Mas, kami semua melanjutkan perjalanan menuju Kota Bogor, untuk mengunjungi objek kedua yaitu Taman Safari Cisarua Bogor. Perjalanan menuju ke Kota Bogor cukup lama. Setelah sampai, kami langsung berkeliling area Taman Safari dengan menggunakan bis. Selama perjalanan mengelilingi area tersebut kami dilarang untuk turun dari kendaraan demi keselamatan bersama. Selanjutnya kami pergi menuju Kota Bandung untuk beristirahat di daerah Lembang. Esoknya kami menuju ke objek keempat yaitu Museum Asia Afrika. Di sana banyak menyimpan barang – barang dan dokumen yang berhubungan dengan Kenferensi Asia Afrika yang diadakan di Kota Kembang ini. Di Museum ini kita juga dapat melihat film tentang Konferensi Asia Afrika. Setelah itu kami menuju ke objek berikutnya yaitu Trans Studio Bandung. Trans Studio Bandung merupakan wahana indoor yang cukup menguji adrenalin kami. Disana kami mencoba satu – persatu wahana yang ada, dan membeli oleh – oleh seperti baju, topi, boneka yang disediakan di Kawasan Trans Studio. Setelah bermain di Trans Studio Bandung kami segera menuju ke Kawasan Cibaduyut. Disana kita dapat membeli sepatu, baju, jaket, tas dan juga bermacam oleh – oleh khas Bandung. Selain banyak pilihan barang kita juga bisa menawar harga barang tersebut
  • 52. sehingga menjadi lebih murah. Kemudian kami kembali pulang ke Kota Bekasi tercinta pukul 16.00 WIB 6. Catatan Harian Dear Pangeran Putih, Hari ini Ramadhan ke 9, saya shalat di masjid dekat rumah saya, didepan saya ada tiga orang kakek-kakek yang sudah usinya sudah sangat lanjut usia. Ketika mengikuti shalat tarawih ketiga kakek itu sangat bersemangat, saking cepatnya gerakan shalat tarawih di masjid itu ketiga kakek itu hanya duduk terdiam sambil tertawa bersama sama, saya yang ada di belakang kakek itu menjadi tidak khusyuk karena tingkah lucu para kakek tersebut. Benar-benar menjadi sebuah pengalaman yang beda, ketika kakek itu memakai baju yang sama yaitu berwarna hitam, berpeci putih serta memakai sorban. Ya Allah apakah saya akan begitu ketika tua nanti? Apakah sahabatku akan selalu bersama layaknya para kakek itu? Sungguh mereka sangat kompak.  7. NEGOSIASI Pembeli : Selamat siang, Pak. Penjual : Selamat siang, silahkan duduk. Dengan Pak Midun bukan ? Pembeli : Benar pak, saya yang menghubungi bapak tadi pagi. Penjual : Baiklah, langsung ke intinya saja, apa benar Pak Midun tertarik dengan mobil yang diiklankan di Koran “Riau Pos” itu ? Pembeli : Betul, Pak. Dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru. Penjual : Oh itu betul sekali, mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru. Pembeli : Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut ? apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan ? Penjual : Oh tidak, tidak sama sekali. Saya mengganti mobil itu karena mobil itu terlalu kecil untuk saya dan sekeluarga, jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut. Pembeli : Oh begitu ! oh ya, Pak. Bisa saya lihat mobil itu sekarang ? Penjual : Tentu, tentu. Lewat sini Pak Midun. (Berjalan menuju garasi mobil)
  • 53. Pembeli : Baik, Pak. Penjual : Nah, inilah mobilnya masih bagus bukan ? Pembeli : Iya, Pak. Persis seperti foto yang terpajang itu ya dan warnanya masih mengkilat seperti baru. Penjual : Tentu saja, karena mobil ini selalu terawat oleh saya, satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini (Tersenyum simpul) Pembeli : Wah bagus itu, Pak. Kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak ? Penjual : Mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesinnya masih seperti baru, itu karena saya rutin servis setiap bulannya. Pembeli : Sangat menarik sekali ya, Pak. Boleh saya cek perlengkapannya pak ? Penjual : Oh ya, silahkan. Pembeli : Terimakasih, Pak. (Langsung mengecek mobil tersebut) Penjual : (Setelah Pak Midun selesai mengecek mobil tersebut). Bagaimana ? masih mulus bukan ? (sambil tersenyum) Pembeli : Iya, Pak. Bicara mengenai barang kan sudah jelas ini, Pak. Bagaimana kalau harga yang bapak tawarkan?? Penjual : Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 bisa nego. Pembeli : Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,, Penjual : Iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang berapa tawaran dari Pak Midun ? Pembeli : Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200 juta, Pak. Itupun tidak cash hari ini. Penjual : Masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan Pak Midun. Jika kesepakatan harga sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran Pak. Midun ? Pembeli : Kalau saya menawar, gimana kalau 180 juta pak? Penjual : Waahh, itu terlalu jauh Pak Midun. Pak Midun kan sudah tahu kondisi mobil ini. Jadi bapak rasa harga yang bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya dan tawaran Pak Midun jauh dibawah harga standarnya. Pembeli : Jika dilihat dari keadaan mobil, betul sih pak, keadaannya masih bagus, tapi anggaran saya cuma segitu tadi pak, bagaimana kalau saya naikkan 1 juta pak?
  • 54. Penjual : Kalau segitu , belum bisa bapak melepas mobil ini. Bagaimana kalau bapak beri pilihan, kalau Pak Midun benar-benar menginginkan mobil ini, bapak bisa mengasih waktu 1 bulan untuk bapak melunasi sisa dari harga anggaran bapak yaitu 25 juta lagi. Bagaimana Pak Midun? Pembeli : Alternatif yang bagus, Pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Bagaimana kalau pas dengan harga 200 juta, Pak? Penjual : Baiklah Pak Midun , bagaimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215 juta, itu sudah bapak kurangkan 10jt. Jika masih dibawah dari harga ini, bapak tidak bisa melepas mobil ini. Jadi bagaimana Pak Midun? Pembeli : Sepertinya harga yang menarik pak, baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan alternative bapak tadi, berarti yang 15 juta nya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan. Penjual : Baiklah Pak Midun. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana? Pembeli : Baiklah, Pak. Pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika mobil telah saya terima ditempat saya, bagaimana, Pak? Penjual : Baiklah Pak Midun, silahkan tanda tangan disini ( sambil mengajukan surat jual beli ). Terimakasih Pak Midun, senang bekerja sama dengan anda dan semoga transaksi ini dilakukan dengan ikhlas dan semoga beruntung dengan mobil ini. Pembeli : Terimakasih kembali, Pak. Saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak. Baiklah, Pak. Lebih baik saya pulang sekarang dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ). Penjual : Baiklah Pak Midun, semoga selamat dijalan. Dan tunggu saja 2 jam dari sekarang. Pembeli : Sekali lagi terimakasih, Pak. Dan selamat siang. Penjual : Sama – sama, Pak Midun. Selamat siang. 8. NARASI CERITA RAKYAT DEWI LANJAR
  • 55. Diceritakan pada jaman dahulu disuatu tempat Kota Pekalongan hiduplah seorang putri yang sangat cantik jelita, sampai sekarang masih menjadi pembicaraan penduduk, tempat yang terkenal dengan nama Dewi Rara Kuning. Adapun tempat tinggalnya tiada dapat diketahui secara pasti.Dalam menempuh gelombang hidupnya Dewi Rara Kuning mengalami penderitaan yang sangat berat, sebab dalam usia yang sangat muda ia sudah menjadi janda. Suaminya meninggal dunia setelah beberapa waktu melangsungkan pernikahannya. Maka dari itulah Dewi Rara Kuning kemudian terkenal dengan sebutan Dewi Lanjar. ( Lanjar sebutan bagi seorang perempuan yang bercerai dari suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak ). Sejak ditinggal suaminya itu Dewi Lanjar hidupnya sangat merana dan selalu memikirkan suaminya saja. Hal yang demikian itu berjalan beberapa waktu lamanya, tetapi lama kelamaan Dewi Lanjar sempat berpikir kembali bahwa kalau dibiarkan demikian terus akan tidak baik akibatnya. Maka dari itulah ia kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya, merantau sambil menangis hatinya yang sedang dirundung malang. Tersebutlah, perjalanan Dewi Lanjar sampai disebuah sungai yaitu sungai Opak. Ditempat ini kemudian bertemu dengan Raja Mataram bersama Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa ngapung diatas air di sungai itu. Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya serta pula mengatakan tidak bersedia untuk menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singaranu demi mendengar tuturnya tergaru dan merasa kasihan. Oleh karena itu dinasehatinya agar bertapa di Pantai Selatan serta pula menghadap kepada Ratu Kidul. Setelah beberapa saat lamanya, mereka berpisahan serta melanjutkan perjalanan masing-masing, Panembahan dan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menghadap Ratu Kidul. Dikisahkan bahwa Dewi Lanjar sesampainya di Pantai Selatan mencari tempat yang baik untuk bertapa. Karena ketekunan dan keyakinan akan nasehat dari Raja Mataram itu akhirnya Dewi Lanjar dapat moksa ( hilang ) dan dapat bertemu dengan Ratu Kidul. Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi anak buahnya, dan Ratu Kidul tiada keberatan. Pada suatu hari Dewi Lanjar bersama jin – jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren ( kini letaknya disekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen tempat Raden Bahu membuat api ) tetapi karena kesaktian Raden Bahu, yang
  • 56. diperoleh dari bertapa Ngalong ( seperti Kalong / Kelelawar ), semua godaan Dewi Lanjar dan jin – jin dapat dikalahkan bahkan tunduk kepada Raden Bahu. Karena Dewi Lanjar tiada berhasil menunaikan tugas maka ia memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan, akan tetapi kemudian memohon ijin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu disetujui bahkan, pula oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa Tengah terutama di Pekalongan. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak dipantai Pekalongan disebelah sungai Slamaran.( Sumber Kantor Pariwisata &Kebudayaan ) 9. BIOGRAFI Marah Roesli Marah Rusli bin Abu Bakar dilahirkan di Padang, 07 Agustus 1889. Ayahnya bernama Abu Bakar, beliau seorang bangsawan dengan gelar Sultan Pangeran. Ayahnya bekerja sebagai Demang. Sedangkan ibunya, adalah berasal dari Jawa dan keturunan Sentot Alibasyah, salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro. Pengaruhnya dalm karyanya tentu sangat besar, karena marah rusli merupakan seorang anak bangsawan tentu ia sering merasakan kehidupan mewah dan serbah kecukupan, hal ini menjadikan setiap karyanya seringkali menggambarkan kehidupan bangsawan disalah satu tokohnya. Dalam karyanya juga selalu menyuguhkan tentang hal kawin paksa karena adat, yang mana dirinya hidup pada jaman tersebut. Namun dalam hal kebahasaan yang memang sangat jelas bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu, selain ia berada di daerah padang, ia juga berada dalam masa dimana bahasa melayu masih digunakan para masyarakat di daerah itu. Dalam karyanya yang terkenal Siti Nurbaya pada tahun 1920, Marah Rusli diangkat sebagai asisten dosen Dokter Hewan Wittkamp di Bogor. Karena berselisih dengan atasannya, orang Belanda, ia diskors selama setahun. Selama menjalani skorsing itulah ia menulis novel Siti Nurbaya pada tahun 1921. Hal ini tentu juga menegaskan penggambaran tokoh yang serbah menggambarkan penokohan dengan sifat diskriminasi serta keadaan status sosial yang ditonjolkan. Karena saat itu Marah Rusli memang berada dalam kehidupan yang masih mementingkan status sosial dalam menentukan seorang jodoh.
  • 57. Adat yang mengharuskan seorang bangsawan harus menikah dengan bangsawan tentu menjadi hal yang membuat risau seorang Mara Rusli yang berpendidikan tinggi sehingga ia menulis novel Siti Nurbaya sebagi wujud ia menolak diskriminasi dan kawin paksa dari orang tua. Marah Rusli menikah dengan seorang gadis keturunan sunda kelahiran Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1911. Mereka mempunyai 3 orang anak, dua diantaranya laki-laki dan satu perempuan. Perkawinan Marah Rusli dengan gadis sunda bukanlah perkawinan yang diinginkan oleh orang tua Marah Rusli. Tetapi, Marah Rusli tetap kokoh pada sikapnya, dan ia tetap mempertahankan perkawinannya. Ini merupakan bentuk cerminan seorang Siti Nurbaya yang menentang ayahnya dalam perkawinan paksanya. Marah Rusli berpendidikan sangat tinggi dan buku-buku bacaannya banyak yang berasal dari luar negeri yang menggambarkan kemajuan zaman. Kemudian dia melihat bahwa adat yang melingkupinya tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Hal itu melahirkan pemberontakan dalam hatinya yang dituangkan kedalam karyanya, Siti Nurbaya. Dia ingin melepaskan masyarakat dari belenggu adat yang tidak memberi kesempatan bagi yang muda untuk menyatakan pendapat atau keingginannya. Dalam cerita Siti Nurbaya, telah diletakkan landasan pemikiran yang mengarah pada emansipasi wanita. Cerita itu membuat wanita mulai memikirkan akan hak-haknya, apakah ia hanya menyerah karena tuntutan adat (dan tekanan orang tua) ataukah ia harus mempertahankan yang diinginkannya. Cerita ini menggugah dan meninggalkan kesan yang mendalam kepada pembacanya. Kesan itulah yang terus melekat hingga sampai sekarang. Dari hal itu tentu bisa membuat seorang pembaca dapat merasakan tentang pertentangannya terhadap adat yang merupakan suatu bentuk diskriminasi dan perlakuakn tidak adil terhadap seseorang yang berbeda status sosial. Selain Siti Nurbaya, Marah Rusli juga menulis beberapa roman lainnya. Akan tetapi, Siti Nurbaya yang terbaik. Roman itu mendapat hadiah tahunan dalam bidan sastra dari pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1969 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. 10. PEWARA
  • 58. Assalamu'alaikum.. Wr. Wb. Alhamdulillah... syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segenap rahmatnya sehingga pada kesempatan yang InsyaAllah mulaih ini saya dapat berdir disini untuk menyampaikan susunan acara pada Pementasan drama novel apresiasi prosa Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari jalan yang penuh kegelapan menuju jalan yang terang-benderang. Yang terhormat perwalian ketua jurusan Yang kami hormati dosen pengampu mata kuliah apresiasi prosa Yang kami hormati dosen”jurusan bahasa dan sastra indonesia Serta para peserta sekaligus hadirin yang telah menyukseskan acara ini Berdiri dihadapan Bapak/Ibu serta para hadirin sekalian, izinkan saya untuk menyampaikan susunan acara pada acara ahri ini Bapak/Ibua serta para hadirin semuanya, adapun susunan acara yang akan dilangsungkan pada ................ adalah sebagai berikut : 1. Pembukaan 2. Sambutan ketua panitia 3. sambutan dosen pengampu 4. sambutan perwakilan kajur 5. Pembacaan doa 6. pementasan penutup Bapak/ibu, beberapa hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT. Untuk mempercepat waktu, marilah acara kita mulai : Acara yang pertama pembukaan. Marilah acara pada hari ini kita buka membaca basmalah ……. ( bismillahirohmanirohim )
  • 59. KUMPULAN EVALUASI DIRI BERBAGAI KEGIATAN PERKULIAHAN FAHLULUK WARDOYO Õ TeKs Narasi Kepada : Mbak Linda Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Masih kurang lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Masih kelihatan bingung sehingga ekspresinya belum keluar Santun kinestetika Sudah cukup baik
  • 60. Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Masih belum ada variasi intonasi Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi Kepada : Ayu Adita Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Sudah cukup baik dalam mengolah kata Ekspresi Masih terlihat datar Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Sudah terdapat variasi intonasi, tetapi masih ada beberapa intonasi yang belum sesuai Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi Kepada : Yussak Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Masih kurang lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Masih kelihatan bingung sehingga ekspresinya belum keluar
  • 61. Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Masih belum ada variasi intonasi Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi Õ Teks NegOsiasi - Kepada Delima Purwita Sari Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu latihan lagi Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks percakapan Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi - Kepada Mahardika Adhi Filando Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar
  • 62. Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Sudah cukup baik dalam memilih kata Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu latihan lagi Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks percakapan Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi - Kapada Rina Nurjanah Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu latihan lagi Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonasi Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi
  • 63. Õ Teks AnekDot - Kepada Mahardika Adhi Filando Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Masih kurang lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Masih belum keluar ekspresinya ketika di awal berbicara Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Masih belum ada variasi intonasi Keefektifan kalimat Masih perlu latihan lagi dalam menyusun kalimat agar menjadi efektif - Kepada Rina Nurjanah Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Sudah baik dalam memilih kata-kata yang sesuai
  • 64. Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu latihan lagi Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks percakapan Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi - Kepada Delima Purwita Sari Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Ekspresinya sudah mulai keluar, tetapi masih perlu latihan lagi Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Sudah ditemukan variasi intonasi sesuai dengan teks percakapan Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi
  • 65. Õ Teks Eksemplum - Kepada Delima Purwita Sari Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Sudah cukup baik dalam memilih kata-kata yang sesuai Ekspresi Belum ditemukan ekspresi ketika berbicara sehingga terkesan datar Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonasi Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi - Kepada Rina Nurjanah Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Masih belum percaya diri Kelancaran Masih kurang lancar Keruntutan Sudah cukup runtut
  • 66. Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Belum ditemukan ekspresi Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonai yang sesuai Keefektifan kalimat Masih perlu latihan dalam menyusun keefektifan kalimat - Kepada Mahardika Adhi Filando Aspek yang Dinilai Komentar Keberanian Sudah cukup berani dan percaya diri Kelancaran Sudah cukup lancar Keruntutan Sudah cukup runtut Pilihan kata Masih kurang dalam memilih kata yang sesuai Ekspresi Beum ditemukan ekspresi yang sesuai Santun kinestetika Sudah cukup baik Topik Sudah cukup menarik Gaya unik Masih belum ditemukan gaya unik Variasi intonasi Belum ditemukan variasi intonasi dalam bercerita Keefektifan kalimat Sudah cukup efektif dalam menyusun kalimat, tetapi masih perlu latihan lagi