SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
POLITI HUKUM
POLITI HUKUM
• Politik Hukum adalah kemauan atau kehendak negara terhadap
hukum. Artinya untuk apa hukum itu diciptakan, apa tujuan
penciptaannya dan kemana arah yang hendak dituju
• Politik Hukum adalah kebijakan pemerintah mengenai hukum mana
yang akan dipertahankan, hukum mana yang akan diganti, hukum
mana yang akan direvisi dan hukum mana yang akan dihilangkan
• Hukum dapat dikaji dan difahami melalui berbagai pendekatan, seperti pendekatan politik, budaya,
sosiologi, filsafat, pendekatan sistem dsb. Pendekatan mana yang akan digunakan sangat tergantung pada
kepentingan analisis.
• Dilihat dari pendekatan politik, hukum dipandang sebagai produk atau output dari proses politik atau hasil
pertimbangan dan perumusan kebijakan publik ( product of political decision making; formulation of public
policy). Namun disamping hokum sebagai produk pertimbangan politik, dikenal pula politik hukum (legal
policy) yakni garis atau dasar kebijakan untuk menentukan hukum yang seharusnya berlaku dalam negara..
• Di negara demokrasi, masukan (inputs) yang menjadi bahan pertimbangan untuk penentuan hukum
bersumber dari dan merupakan aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang
kemudian diproses sehingga muncul sebagai outputs dalam bentuk peraturan hukum. Oleh karena itu para
wakil rakyat dituntut memiliki kemampuan :
- Berkomunikasi dengan masyarakat
- Keterbukaan
- Vokal
- Membuat rumusan atau artikulasi atas usulan rakyat
- Penguasaan pengetahuan dasar dan pengalaman
• Hukum itu bukan merupakan tujuan, akan tetapi hanya merupakan
jembatan yang akan harus membawa kita kepada ide yang dicita-citakan
• Berbicara politik hukum berarti berbicara soal legal and policy of the state.
• Untuk mengetahui politik hukum suatu negara pertama kali yang harus
dilihat atau dipahami adalah Konstitusi dari negara yang bersangkutan,
setelah itu peraturan pelaksanaannya.
• Untuk mengetahui politik hukum negara Indonesia di era reformasi, maka
pertama kali yang harus dipahami adalah UUD tahun 1945 pasca
perubahan beserta peraturan perundang-undangan pelaksanaanya
• Politik Hukum menciptakan sistem hukum nasional yang dikehendaki,
politik hukum tidak terlepas dari realita sosial dan tradisional, politik
hukum Indonesia tidak terlepas dari realita dan politik hukum
internasional.
Wawasan Politi Hukum
• Tidak sedikit orang beraggapan, bahwa apabila UUD telah tersedia, maka sudah cukup
sarana perundang-undangan untuk diandalkan buat menindak setiap pelanggaran
ataupun untuk melindungi kepentingan-kepentingan dalam masyarakat.
• Masih kurang dipahami dan diperhatikan, bahwa aturan hukum yang dianggap
mendekati perasaan keadilan harus dipenuhi syarat bahwa hukum harus mampu
mencerminkan tuntutan hatu nurani masyarakat, khususnya perasaan keadilan.
• Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menelaah masalah-masalah yang bertalian
dengan hukum nasional, yaitu pendekatan system dan pendekatan kultur-politis.
• Melalui pendekatan system pembinaan hukum nasional harus dilihat sebagai dimensi
politik yang secara konseptual dan kontekstual bertalian erat dengan dimensi-dimensi
geopolitik, ekopolitik, demopolitik, sosiopolitik dan kratopolitik. Dengan kata lain politik
hukum tidak berdiri sendiri lepaas dari dimensi lainnya, terlebih-lebih jika hukum
diharapkan mampu berperan sebagai sarana rekayasa social ( Law as a tool of social
engineering).
• Melalui pendekatan cultural, pembinaan hukum dilihat bukan sekedar pergeseran waktu dari
zaman kolonial ke zaman kemerdekaan lalu perlunya perubahan hokum, tetapi adalah juga
pergeseran nilai yang ingin menjabarkan system nilai yang kita anut ke dalam konstruksi hukum
nasional. Pendekatan ini bukan hanya menyentuh segi-segi perbuatan hukum (law making) tetapi
berperan juga penerapan hukum ( law enforcement).
• Pembinaan hukum sangat tergantung pada sikap mental komponen- komponen penegaknya.
• Politik hukum dan wawasan politiknya tidak persis sama, walaupun keduanya bertalian erat.
Politik hokum adalah kebijaksanaan politik yang menentukan peraturan hukum apa yang
seharusnya berlaku mengatur berbagai hal kehidupan bermasyarakat dan bernegara. GBHN
adalah dokumen politik yang juga memuat garis politik hukum.
• Wawasan politik hokum adalah konsep strategis yang memberikan arahan bagi perumusan politik
hokum itu sendiri dan ini tercakup dalam wawasan nasional.Wawasan Nusantara yang tercantum
dalam GBHN RI hanya menyebut secara singkat dan summier mengenai wawasan politik hukum
ini, yakni : Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti
bahwa hanya ada satu hokum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
Objek Politi Hukum
• Hukum menjadi juga obyke politik, yaitu obyek dari politik hukum
• Politik hukum berusaha membuat kaidah-kaidah yang akan
menentukan bagaimana seharusnya manusia bertindak
• Politik hukum menyelidiki perubahan-perubahan apa yang harus
diadakan dalam hokum yang sekarang berlaku supaya menjadi sesuai
dengan kenyataan social
• Politik hukum meneruskan perkembangan hukum dengan berusaha
melenyapkan sebanyak-banyaknya ketegangan antara positivitas dan
realita social (membuat ius constituendum berlaku sebagai ius
constitutum yang baru ).
Perspektif Hukum Nasional
• Hukum Nasional Indonesia akan lebih berupa Hukum Kebiasaan yang bersumber pada perjanjian-perjanjian (kontrak-kontrak) dan
Hukum Tertulis (perundang-undangan termasuk keputusan-keputusan pemerintah), sedang Hukum Adat menjadi pelengkap, yaitu
mengatur hal-hal yang belum diatur oleh Hukum Tertulis atau Hukum Kebiasaan.
• Masalah pemilikan tanah penggunaannya akan menjadi lebih penting, seperti halnya dengan penggunaan dan pemanfaatan hak-
hak miliknya yang lain.
• Hukum Perusahaan bertambah penting dimana perlu diusahakan adanya bentuk-bentuk usaha dari yang paling sederhana
(perorangan) sampai bentuk perusahaan yang menggunakan modal asing dan teknologi maju.
• Hukum Perbankan, Patent, Perburuhan, Pengangkutan juga akan bertamabah penting.
• Hukum Internasional akan mempengaruhi Hukum Nasional.
• Kaidah-kaidah Hukum Administrasi Negara akan sangat bertambah.
• Untuk menjaga keseimbangan perlu pula dipikirkan cara bagaimana DPR dapat ditingkatkan peranannya.
• Penyusunan kaidah-kaidah Hukum Acara (Pidana, Perdata, Administrasi dan sebagainya) yang mampu menjamin pemeriksaan
perkara dengan cara yang seobjektif-objektifnya (tidak berat sebelah).
• Pengadilan baru mempertimbangkan secara objektif dan adil berbagai kepentingan pemerintah, masyarakat, perorangan dan
pembaharuan.
• Notaris, pengacara dan Lembaga-lembaga Bantuan Hukum ikut menentukan corak Hukum Nasional kita.

More Related Content

Similar to Materi Politik Hukum.pptx

Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptxPMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptxmuhammadrezza14
 
Realitas Penegakan Hukum
Realitas Penegakan HukumRealitas Penegakan Hukum
Realitas Penegakan HukumIr. Soekarno
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesiafeggyernes
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia Yogi andreansyah
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptandhika perceka
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)RahaniElfa1
 
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaPPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaRidwanRafif1
 
Keadilan dan ketertiban
Keadilan dan ketertibanKeadilan dan ketertiban
Keadilan dan ketertibanAfdal Zikri
 
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptxKEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptxOcdiansyah
 
Hukum yang-tak-kunjung-tegak
Hukum yang-tak-kunjung-tegakHukum yang-tak-kunjung-tegak
Hukum yang-tak-kunjung-tegakAbdi Hataramura
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 

Similar to Materi Politik Hukum.pptx (20)

Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptxPMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
 
Upaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesiaUpaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesia
 
Realitas Penegakan Hukum
Realitas Penegakan HukumRealitas Penegakan Hukum
Realitas Penegakan Hukum
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesia
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaPPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
 
Fungsi Filsafat Hukum
Fungsi Filsafat HukumFungsi Filsafat Hukum
Fungsi Filsafat Hukum
 
Keadilan dan ketertiban
Keadilan dan ketertibanKeadilan dan ketertiban
Keadilan dan ketertiban
 
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptxKEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
 
Hukum yang-tak-kunjung-tegak
Hukum yang-tak-kunjung-tegakHukum yang-tak-kunjung-tegak
Hukum yang-tak-kunjung-tegak
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Materi Politik Hukum.pptx

  • 2. POLITI HUKUM • Politik Hukum adalah kemauan atau kehendak negara terhadap hukum. Artinya untuk apa hukum itu diciptakan, apa tujuan penciptaannya dan kemana arah yang hendak dituju • Politik Hukum adalah kebijakan pemerintah mengenai hukum mana yang akan dipertahankan, hukum mana yang akan diganti, hukum mana yang akan direvisi dan hukum mana yang akan dihilangkan
  • 3. • Hukum dapat dikaji dan difahami melalui berbagai pendekatan, seperti pendekatan politik, budaya, sosiologi, filsafat, pendekatan sistem dsb. Pendekatan mana yang akan digunakan sangat tergantung pada kepentingan analisis. • Dilihat dari pendekatan politik, hukum dipandang sebagai produk atau output dari proses politik atau hasil pertimbangan dan perumusan kebijakan publik ( product of political decision making; formulation of public policy). Namun disamping hokum sebagai produk pertimbangan politik, dikenal pula politik hukum (legal policy) yakni garis atau dasar kebijakan untuk menentukan hukum yang seharusnya berlaku dalam negara.. • Di negara demokrasi, masukan (inputs) yang menjadi bahan pertimbangan untuk penentuan hukum bersumber dari dan merupakan aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang kemudian diproses sehingga muncul sebagai outputs dalam bentuk peraturan hukum. Oleh karena itu para wakil rakyat dituntut memiliki kemampuan : - Berkomunikasi dengan masyarakat - Keterbukaan - Vokal - Membuat rumusan atau artikulasi atas usulan rakyat - Penguasaan pengetahuan dasar dan pengalaman
  • 4. • Hukum itu bukan merupakan tujuan, akan tetapi hanya merupakan jembatan yang akan harus membawa kita kepada ide yang dicita-citakan • Berbicara politik hukum berarti berbicara soal legal and policy of the state. • Untuk mengetahui politik hukum suatu negara pertama kali yang harus dilihat atau dipahami adalah Konstitusi dari negara yang bersangkutan, setelah itu peraturan pelaksanaannya. • Untuk mengetahui politik hukum negara Indonesia di era reformasi, maka pertama kali yang harus dipahami adalah UUD tahun 1945 pasca perubahan beserta peraturan perundang-undangan pelaksanaanya
  • 5. • Politik Hukum menciptakan sistem hukum nasional yang dikehendaki, politik hukum tidak terlepas dari realita sosial dan tradisional, politik hukum Indonesia tidak terlepas dari realita dan politik hukum internasional.
  • 6. Wawasan Politi Hukum • Tidak sedikit orang beraggapan, bahwa apabila UUD telah tersedia, maka sudah cukup sarana perundang-undangan untuk diandalkan buat menindak setiap pelanggaran ataupun untuk melindungi kepentingan-kepentingan dalam masyarakat. • Masih kurang dipahami dan diperhatikan, bahwa aturan hukum yang dianggap mendekati perasaan keadilan harus dipenuhi syarat bahwa hukum harus mampu mencerminkan tuntutan hatu nurani masyarakat, khususnya perasaan keadilan. • Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menelaah masalah-masalah yang bertalian dengan hukum nasional, yaitu pendekatan system dan pendekatan kultur-politis. • Melalui pendekatan system pembinaan hukum nasional harus dilihat sebagai dimensi politik yang secara konseptual dan kontekstual bertalian erat dengan dimensi-dimensi geopolitik, ekopolitik, demopolitik, sosiopolitik dan kratopolitik. Dengan kata lain politik hukum tidak berdiri sendiri lepaas dari dimensi lainnya, terlebih-lebih jika hukum diharapkan mampu berperan sebagai sarana rekayasa social ( Law as a tool of social engineering).
  • 7. • Melalui pendekatan cultural, pembinaan hukum dilihat bukan sekedar pergeseran waktu dari zaman kolonial ke zaman kemerdekaan lalu perlunya perubahan hokum, tetapi adalah juga pergeseran nilai yang ingin menjabarkan system nilai yang kita anut ke dalam konstruksi hukum nasional. Pendekatan ini bukan hanya menyentuh segi-segi perbuatan hukum (law making) tetapi berperan juga penerapan hukum ( law enforcement). • Pembinaan hukum sangat tergantung pada sikap mental komponen- komponen penegaknya. • Politik hukum dan wawasan politiknya tidak persis sama, walaupun keduanya bertalian erat. Politik hokum adalah kebijaksanaan politik yang menentukan peraturan hukum apa yang seharusnya berlaku mengatur berbagai hal kehidupan bermasyarakat dan bernegara. GBHN adalah dokumen politik yang juga memuat garis politik hukum. • Wawasan politik hokum adalah konsep strategis yang memberikan arahan bagi perumusan politik hokum itu sendiri dan ini tercakup dalam wawasan nasional.Wawasan Nusantara yang tercantum dalam GBHN RI hanya menyebut secara singkat dan summier mengenai wawasan politik hukum ini, yakni : Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hokum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
  • 8. Objek Politi Hukum • Hukum menjadi juga obyke politik, yaitu obyek dari politik hukum • Politik hukum berusaha membuat kaidah-kaidah yang akan menentukan bagaimana seharusnya manusia bertindak • Politik hukum menyelidiki perubahan-perubahan apa yang harus diadakan dalam hokum yang sekarang berlaku supaya menjadi sesuai dengan kenyataan social • Politik hukum meneruskan perkembangan hukum dengan berusaha melenyapkan sebanyak-banyaknya ketegangan antara positivitas dan realita social (membuat ius constituendum berlaku sebagai ius constitutum yang baru ).
  • 9. Perspektif Hukum Nasional • Hukum Nasional Indonesia akan lebih berupa Hukum Kebiasaan yang bersumber pada perjanjian-perjanjian (kontrak-kontrak) dan Hukum Tertulis (perundang-undangan termasuk keputusan-keputusan pemerintah), sedang Hukum Adat menjadi pelengkap, yaitu mengatur hal-hal yang belum diatur oleh Hukum Tertulis atau Hukum Kebiasaan. • Masalah pemilikan tanah penggunaannya akan menjadi lebih penting, seperti halnya dengan penggunaan dan pemanfaatan hak- hak miliknya yang lain. • Hukum Perusahaan bertambah penting dimana perlu diusahakan adanya bentuk-bentuk usaha dari yang paling sederhana (perorangan) sampai bentuk perusahaan yang menggunakan modal asing dan teknologi maju. • Hukum Perbankan, Patent, Perburuhan, Pengangkutan juga akan bertamabah penting. • Hukum Internasional akan mempengaruhi Hukum Nasional. • Kaidah-kaidah Hukum Administrasi Negara akan sangat bertambah. • Untuk menjaga keseimbangan perlu pula dipikirkan cara bagaimana DPR dapat ditingkatkan peranannya. • Penyusunan kaidah-kaidah Hukum Acara (Pidana, Perdata, Administrasi dan sebagainya) yang mampu menjamin pemeriksaan perkara dengan cara yang seobjektif-objektifnya (tidak berat sebelah). • Pengadilan baru mempertimbangkan secara objektif dan adil berbagai kepentingan pemerintah, masyarakat, perorangan dan pembaharuan. • Notaris, pengacara dan Lembaga-lembaga Bantuan Hukum ikut menentukan corak Hukum Nasional kita.