SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Alur Tujuan Pembelajaran
Penulis : Martha Febriani
Asal Sekolah : SMP Filiasofia
Jam Pembelajaran
Kelas 7 = 144 JP
Kelas 8 = 144 JP
Kelas 9 = 128 JP
Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran
ATP ini dirancang dengan kondisi peserta didik telah melewati fase C. Tujuan pembelajaran pada elemen bilangan mendorong peserta
didik untuk dapat melakukan operasi aritmetika pada bilangan real dan perbandingan bilangan serta menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah (termasuk literasi finansial). Pada elemen aljabar, peserta didik diharapkan dapat menggeneralisasikan pola
dan menggunakan operasi aljabar, memahami relasi dan fungsi, serta menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel,
pertidaksamaan linear satu variabel, dan sistem persamaan linear dua variabel. Peserta didik dibimbing untuk melakukan pengukuran
luas pada bidang datar serta luas dan volume pada bidang ruang, termasuk menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional
dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume. Pada elemen geometri, peserta
didik dibimbing dari bentuk konkret ataupun visual sehingga peserta didik dapat menggunakannya dalam menyelesaikan masalah
berkaitan dengan jaring-jaring bangun ruang, sudut, kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, teorema
Pythagoras, serta transformasi tunggal. Peserta didik diarahkan melihat bahwa suatu bangun datar dan hasil transformasi tunggalnya
(translasi, refleksi, pencerminan, rotasi) merupakan dua bangun datar yang kongruen ataupun sebangun. Pada elemen analisis data
dan peluang, peserta didik dibimbing untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data. Peserta didik juga diarahkan untuk
menggunakan karakteristik mean, median, modus, dan jangkauan untuk menyelesaikan masalah serta menentukan peluang dan
frekuensi harapan.
No Elemen Capaian
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kelas Catatan, referensi,
dan/atau alasan
penurunan Tujuan
Pembelajaran
1 Bilangan
Di akhir fase D peserta didik
dapat membaca, menulis,
dan membandingkan
bilangan bulat, bilangan
rasional dan irasional,
bilangan desimal, bilangan
berpangkat bulat dan akar,
bilangan dalam notasi
ilmiah. Mereka dapat
menerapkan operasi
aritmetika pada bilangan
real, dan memberikan
estimasi/perkiraan dalam
menyelesaikan masalah
(termasuk berkaitan dengan
literasi finansial). Peserta
didik dapat menggunakan
faktorisasi prima dan
pengertian rasio (skala,
proporsi, dan laju
perubahan) dalam
penyelesaian masalah.
Memahami tanda positif dan negatif pada
bilangan sebagai simbol yang menunjukkan
bilangan tersebut lebih besar atau lebih
kecil dari titik acuan 0.
Mengungkapkan contoh penggunaan
bilangan negatif pada kehidupan sehari-
hari.
Membandingkan bilangan bulat dengan
atau tanpa menggunakan garis bilangan.
Memahami makna operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian
pada bilangan bulat positif dan negatif serta
sifat-sifat pada operasi tersebut.
Melakukan satu atau lebih operasi
aritmetika pada bilangan bulat
menggunakan sifat dan urutan
penghitungan operasi.
Memilih bentuk pecahan yang lebih mudah
dioperasikan dan sesuai konteks
permasalahan.
Melakukan satu atau lebih operasi
aritmetika pada bilangan pecahan.
Melakukan satu atau lebih operasi
7
7
7
7
7
7
7
7
Salah satu cara
memahami makna dan
proses penjumlahan dan
pengurangan dapat
menggunakan garis
bilangan.
aritmetika pada bilangan rasional.
Menggunakan operasi aritmetika pada
bilangan bulat dan pecahan untuk
menyelesaikan permasalahan.
Menjelaskan proses penentuan faktorisasi
prima suatu bilangan.
Menggunakan faktorisasi prima suatu
bilangan dalam penyelesaian masalah.
7
7
7
Menentukan hasil bilangan berpangkat
bulat positif, nol, dan pangkat negatif
menggunakan konsep bilangan berpangkat
bulat positif, nol, dan pangkat negatif.
Membandingkan bilangan berpangkat bulat
dengan melakukan prediksi.
Menjelaskan sifat pada hasil perkalian,
pembagian, dan perpangkatan pada
bilangan berpangkat bulat.
Melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian,
serta perpangkatan pada bilangan
berpangkat bulat.
Menyatakan hubungan antara bentuk akar
dan perpangkatan.
Melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian,
serta perpangkatan pada bilangan bentuk
7
7
7
7
7
7
akar.
Menggunakan konsep dan prinsip pada
bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
Menyimpulkan pengertian berbagai
bilangan real beserta contohnya.
Menuliskan berbagai bilangan real yang
disebutkan secara verbal.
Menyatakan suatu bilangan ke dalam notasi
ilmiah.
7
7
7
7
Menyebutkan contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan
perbandingan senilai dan berbalik nilai.
Mengidentifikasi pola hubungan nilai antara
variabel bebas dan terikat pada masalah
yang berkaitan dengan perbandingan
senilai dan berbalik nilai.
Membedakan perbandingan senilai dan
berbalik nilai dengan menggunakan tabel,
grafik, dan persamaan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan perbandingan senilai dan berbalik
nilai.
7
7
7
7
Penyelesaian masalah
skala sudah termasuk ke
dalam perbandingan
senilai
Memilih informasi yang diperlukan dan tidak
diperlukan dari suatu wacana untuk
penyelesaian masalah berkaitan dengan
operasi bilangan real.
Mengambil keputusan untuk pemecahan
masalah bilangan real berdasarkan
informasi yang dipilih dari suatu wacana.
7
7
Contoh Soal :
Karena biaya bahan bakar
diesel yang tinggi sebesar
0,42 zeds per liter, pemilik
kapal NewWave berpikir
untuk melengkapi kapal
mereka dengan layar layang-
layang. Diperkirakan layar
seperti ini berpotensi
menurunkan penggunaan
solar sekitar 20% secara
keseluruhan.
Nama: NewWave
Jenis: kapal barang
Panjang: 117 meter
Lebar: 18 meter
Kapasitas beban: 12.000 ton
Kecepatan maksimum: 19
knot
Konsumsi solar per tahun
tanpa layar layang-layang:
sekitar 3 500.000 liter
Biaya melengkapi NewWave
dengan layar ini adalah
2.500.000 zeds. Setelah kira-
kira berapa tahun
penghematan bahan bakar
diesel akan menutupi biaya
layar tersebut? Berikan
perhitungan untuk
mendukung jawaban Anda.
PISA 2012
2 Aljabar
Di akhir fase D peserta didik
dapat mengenali,
memprediksi dan
menggeneralisasi pola
dalam bentuk susunan
benda dan bilangan.
Mereka dapat menyatakan
suatu situasi ke dalam
bentuk aljabar. Mereka
dapat menggunakan sifat-
sifat operasi (komutatif,
asosiatif, dan distributif)
untuk menghasilkan bentuk
aljabar yang ekuivalen.
Peserta didik dapat
memahami relasi dan fungsi
(domain, kodomain, range)
dan menyajikannya dalam
bentuk diagram panah,
tabel, himpunan pasangan
berurutan, dan grafik.
Mereka dapat membedakan
beberapa fungsi nonlinear
dari fungsi linear secara
grafik. Mereka dapat
menyelesaikan persamaan
dan pertidaksamaan linear
satu variabel. Mereka dapat
menyajikan, menganalisis,
dan menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan relasi, fungsi
dan persamaan linear.
Mereka dapat
menyelesaikan sistem
Menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk
aljabar dan sebaliknya.
Membedakan suku sejenis dan tidak
sejenis.
Melakukan penjumlahan dan pengurangan
pada bentuk aljabar.
Melakukan perkalian dan pembagian pada
bentuk aljabar.
Menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif,
asosiatif, dan distributif) untuk
menghasilkan bentuk aljabar yang
ekuivalen.
7
7
7
7
7
Menyatakan aturan pada pola objek
maupun bilangan yang diberikan.
Memprediksi pola bilangan yang
berhubungan dengan konfigurasi objek
Menggeneralisasi pola suatu bilangan.
Menentukan suku ke-n dari suatu pola
bilangan.
8
8
8
8
Menyebutkan contoh kalimat terbuka.
Menentukan penyelesaian pada kalimat
terbuka (nilai yang menggantikan bilangan
yang belum diketahui) sehingga kalimat
tersebut bernilai benar.
7
7
Contoh kalimat terbuka :
Harga sekantong jeruk
ditambah Rp7.000 adalah
Rp20.000
persaman linear dua
variabel melalui beberapa
cara untuk penyelesaian
masalah.
Memodelkan masalah yang berkaitan
dengan persamaan linear satu variabel
menjadi model matematika serta
sebaliknya.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan persamaan linear satu variabel.
Memodelkan masalah yang berkaitan
dengan pertidaksamaan linear satu variabel
menjadi model matematika dan sebaliknya.
Menunjukkan nilai penyelesaian
pertidaksamaan satu variabel sederhana
pada garis bilangan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pertidaksamaan linear satu
variabel.
7
7
7
7
7
Contoh :
đť‘Ą > 5
×≥ 5
đť‘Ą < 5
×≤ 5
Menentukan domain, kodomain, dan range
pada suatu relasi.
Menentukan relasi berdasarkan hubungan
setiap pasangan anggota himpunan.
Menyajikan suatu relasi dengan diagram
panah, diagram Kartesius, dan himpunan
pasangan berurutan.
Menjelaskan hubungan relasi, fungsi, dan
korespondensi satu-satu.
Menggolongkan relasi yang merupakan
fungsi dan bukan fungsi.
8
8
8
8
8
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan fungsi.
Membedakan fungsi nonlinear dari fungsi
linear secara persamaan dan grafik.
8
8
Memahami pengertian gradien sebagai
tingkat perubahan fungsi linear yang dapat
terlihat pada grafik dan pola pada tabel
(berisi titik-titik koordinat dari garis lurus
untuk absis berupa bilangan bulat).
Mengidentifikasi grafik garis lurus dan pola
pada tabel (berisi titik-titik koordinat dari
garis lurus untuk absis berupa bilangan
bulat) untuk menentukan gradien.
Menghubungkan karakteristik grafik fungsi
linear dengan grafik perbandingan senilai.
Menganalisis pola relasi antara nilai absis
dan ordinat titik-titik pada garis lurus untuk
menentukan persamaan garis lurus.
Menentukan gradien dari persamaan garis
lurus yang diberikan.
Menentukan hubungan gradien garis yang
saling sejajar dan gradien garis yang tegak
lurus.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan gradien garis lurus.
8
8
8
8
8
8
8
Contohnya :
Nilai ordinat sama dengan
2 kali nilai absis titik-titik
pada garis lurus
Nilai ordinat sama dengan
3 kali nilai absis ditambah
1
Membuat persamaan garis lurus dari
kondisi yang diberikan.
Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan fungsi linear.
8
8
Memahami makna sistem persamaan linear
dua variabel dan arti penyelesaiannya.
Membuat sistem persamaan linear dua
variabel sebagai model matematika dari
situasi yang diberikan.
Menentukan penyelesaian SPLDV melalui
metode substitusi, eliminasi, dan
gabungannya serta grafik.
Mengidentifikasi jenis penyelesaian dari
sistem persamaan linear dua variabel.
Memecahkan masalah berkaitan dengan
SPLDV.
8
8
8
8
8
3 Pengukuran
Di akhir fase D peserta didik
dapat menjelaskan cara
untuk menentukan luas
lingkaran dan
menyelesaikan masalah
yang terkait. Mereka dapat
menjelaskan cara untuk
menentukan luas
permukaan dan volume
bangun ruang (prisma,
Menyebutkan sifat lingkaran.
Menjelaskan cara menentukan keliling dan
luas lingkaran.
Menggunakan konsep dan prinsip keliling
dan luas lingkaran untuk memecahkan
masalah.
8
8
8
tabung, bola, limas dan
kerucut) dan menyelesaikan
masalah yang terkait.
Mereka dapat menjelaskan
pengaruh perubahan secara
proporsional dari bangun
datar dan bangun ruang
terhadap ukuran panjang,
besar sudut, luas, dan/atau
volume.
Menghitung luas juring sebagai bagian dari
luas lingkaran dan panjang busur sebagai
bagian dari keliling lingkaran.
Mengidentifikasi hubungan sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring lingkaran.
Menerapkan hubungan sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring lingkaran
untuk memecahkan masalah.
8
8
8
Menjelaskan pengaruh perubahan panjang
sisi secara proporsional terhadap luas
maupun sudut bangun datar, dan
sebaliknya.
9
Membandingkan karakteristik antar bangun
ruang prisma, tabung, bola, limas dan
kerucut.
Menyelesaikan masalah berkaitan
perhitungan panjang diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang diagonal pada
balok dan kubus.
Menemukan cara menghitung luas
permukaan dan volume bangun ruang
prisma, tabung, bola, limas dan kerucut,
serta gabungannya.
Menjelaskan pengaruh perubahan panjang
8
8
8
9
Berkaitan dengan topik
Teorema Pythagoras
Berkaitan dengan
sisi secara proporsional terhadap luas
permukaan maupun volume bangun ruang.
kesebangunan
4 Geometri Di akhir fase D peserta didik
dapat membuat jaring-jaring
bangun ruang (prisma,
tabung, limas dan kerucut)
dan membuat bangun ruang
tersebut dari jaring-
jaringnya. Peserta didik
dapat menggunakan
hubungan antar sudut yang
terbentuk oleh dua garis
yang berpotongan, dan oleh
dua garis sejajar yang
dipotong sebuah garis
transversal untuk
menyelesaikan masalah
(termasuk menentukan
jumlah besar sudut dalam
sebuah segitiga,
menentukan besar sudut
yang belum diketahui pada
sebuah segitiga). Mereka
dapat menjelaskan sifat-
sifat kekongruenan dan
kesebangunan pada
segitiga dan segiempat, dan
menggunakannya untuk
menyelesaikan masalah.
Mereka dapat menunjukkan
kebenaran teorema
Pythagoras dan
menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah
Menyebutkan unsur-unsur dan karakteristik
pada prisma, tabung, bola, limas dan
kerucut.
Membuat jaring-jaring dari bangun ruang
prisma, tabung, limas dan kerucut serta
sebaliknya.
8
8
Menentukan luas
permukaan prisma,
tabung, kerucut, dan limas
dengan menghitung luas
jaring-jaring pembentuk
bangunnya.
Menunjukkan hubungan antara luas
persegi-persegi yang membentuk segitiga
siku-siku secara visual, untuk pemahaman
rumus teorema Pythagoras.
Menghitung panjang salah satu sisi pada
segitiga siku-siku jika diketahui panjang dua
sisi yang lain pada segitiga tersebut.
Menggunakan teorema dan tripel
Pythagoras untuk penyelesaian masalah
segitiga siku-siku.
Menguji suatu segitiga merupakan segitiga
siku-siku, lancip, dan tumpul menggunakan
kebalikan teorema Pythagoras.
8
8
8
8
Sebelum memahami
teorema Pythagoras,
didahului dengan
kemampuan menentukan
luas persegi serta
penggunaan pangkat dan
akar
Kebenaran teorema
Pythagoras dapat
ditunjukkan melalui
persegi-persegi yang
disusun membentuk
segitiga siku-siku, lalu
potongan-potongan 2
persegi kecil tersebut tepat
memenuhi luas persegi
besar. Terlihat bahwa luas
persegi terbesar sama
dengan jumlah luas
persegi lainnya.
c2
=a2
+b2
(termasuk jarak antara dua
titik pada bidang koordinat
Kartesius). Peserta didik
dapat melakukan
transformasi tunggal
(refleksi, translasi, rotasi,
dan dilatasi) titik, garis, dan
bangun datar pada bidang
koordinat Kartesius dan
menggunakannya untuk
menyelesaikan masalah.
Memahami sumbu x dan sumbu y pada
koordinat Kartesius sebagai dua garis
bilangan yang berpotongan di titik asal
(0,0).
Menentukan kedudukan suatu titik pada
koordinat Kartesius dengan melakukan
langkah pergerakan ke kanan atau ke kiri
serta ke atas atau ke bawah dari titik asal.
Menentukan kedudukan suatu titik terhadap
titik lain pada koordinat Kartesius.
Menentukan jarak antara dua titik pada
bidang Kartesius menggunakan Teorema
Pythagoras.
8
8
8
8
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
sudut berpelurus dan berpenyiku.
Menggunakan hubungan antar sudut yang
terbentuk oleh dua garis yang berpotongan
dalam penyelesaian masalah.
Menggunakan hubungan antar sudut yang
terbentuk oleh dua garis sejajar yang
7
7
7
dipotong sebuah garis transversal dalam
penyelesaian masalah.
Menentukan jumlah besar sudut pada
segitiga dan segiempat.
Menggunakan sifat-sifat sudut untuk
menentukan besar salah satu sudut yang
belum diketahui pada segitiga.
7
7
Menyebutkan pengertian kekongruenan
dua bangun datar.
Membedakan dua bangun datar yang
kongruen dan tidak kongruen secara visual.
Mengidentifikasi syarat kekongruenan dua
segitiga.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kekongruenan bangun datar.
Menggolongkan dua bangun yang
sebangun dan tidak sebangun secara
visual.
Menunjukkan sudut-sudut dan sisi-sisi yang
bersesuaian pada 2 bangun datar yang
sebangun.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kesebangunan bangun datar.
9
9
9
9
9
9
9
Memahami makna transformasi tunggal
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi).
Melakukan transformasi tunggal (refleksi,
translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan
bangun datar pada bidang koordinat
Kartesius untuk menyelesaikan masalah.
Menganalisis sifat hasil transformasi yang
berkaitan dengan kekongruenan dan
kesebangunan antara bangun datar dan
bayangan hasil transformasi tunggal
bangun datar tersebut.
9
9
9
Jika benda berupa bangun
datar:
Peserta didik dapat
menyimpulkan pada
transformasi translasi,
refeksi, dan rotasi, benda
dan bayangannya
kongruen.
Pada dilatasi :
Jika benda berupa bangun
datar, maka bayangan dan
benda sebangun. Faktor
skala positif (selain 1)
menyatakan benda
diperbesar atau diperkecil
dengan benda dan
bayangan searah dilihat
dari pusat dilatasi. Faktor
skala negatif menyatakan
benda diperbesar atau
diperkecil dengan benda
dan bayangan berlawanan
arah dilihat dari pusat
dilatasi. Faktor skala 1
menyebabkan benda dan
bayangan kongruen.
5 Analisis Data dan
Peluang
Di akhir fase D peserta didik
dapat merumuskan
pertanyaan,
mengumpulkan,
menyajikan, dan
menganalisis data untuk
menjawab pertanyaan.
Memilih sampel yang tepat pada suatu
kegiatan pengumpulan data.
Menggunakan diagram batang dan diagram
lingkaran untuk menyajikan dan
7
7
Mereka dapat
menggunakan diagram
batang dan diagram
lingkaran untuk menyajikan
dan menginterpretasi data.
Mereka dapat mengambil
sampel yang mewakili suatu
populasi untuk
mendapatkan data yang
terkait dengan mereka dan
lingkungan mereka. Mereka
dapat menentukan dan
menafsirkan rerata (mean),
median, modus, dan
jangkauan (range) dari data
tersebut untuk
menyelesaikan masalah
(termasuk membandingkan
suatu data terhadap
kelompoknya,
membandingkan dua
kelompok data,
memprediksi, membuat
keputusan). Mereka dapat
menginvestigasi
kemungkinan adanya
perubahan pengukuran
pusat tersebut akibat
perubahan data. Peserta
didik dapat menjelaskan
dan menggunakan
pengertian peluang dan
frekuensi relatif untuk
menentukan frekuensi
harapan satu kejadian pada
suatu percobaan sederhana
menginterpretasi data.
Menjawab pertanyaan berdasarkan hasil
perumusan pertanyaan, pengumpulan,
penyajian, dan analisis data.
Menyatakan ukuran pemusatan data, yaitu
sebuah nilai yang mewakili suatu data,
sesuai dengan situasinya (mean, median,
atau modus).
Menyatakan seberapa tersebarnya data
dengan menggunakan jangkauan (range).
Membandingkan suatu data terhadap
kelompoknya dengan cara membandingkan
data tersebut dengan nilai representatif dan
ukuran penyebaran kelompoknya.
Membandingkan kecenderungan dua
kelompok data menggunakan nilai rerata
(mean), median, modus, dan jangkauan
(range) serta diagram batang.
Menganalisis perubahan pada ukuran
pemusatan data (rata-rata, mean, dan
modus) akibat pengeluaran dan
penambahan suatu data.
7
7
7
7
7
7
Mean sebagai nilai
keseimbangan dari nilai-
nilai dikelompoknya.
Median sebagai nilai
tengah yang membagi
data menjadi 50%
kebawah dan 50% ke atas.
Modus sebagai nilai yang
sering muncul (terbanyak).
Mean, median, modus,
serta jangkauan
memperlihatkan
kecenderungan suatu data
Menentukan titik sampel suatu percobaan. 9
(semua hasil percobaan
dapat muncul secara
merata).
Menentukan frekuensi relatif suatu kejadian
terhadap seluruh kejadian dalam suatu
percobaan dan menyatakannya dalam
bentuk pecahan.
Menentukan nilai peluang sebagai
menemukan banyak kemungkinan ketika
semua kemungkinan sama-sama terjadi.
Mengidentifikasi hubungan nilai peluang
suatu kejadian dan peluang komplemen
kejadian tersebut.
Menentukan frekuensi harapan satu
kejadian pada suatu percobaan sederhana
menggunakan konsep peluang dan
frekuensi relatif.
9
9
9
9

More Related Content

Similar to Matematika_Fase D_Martha Febriani - Martha Febriani Br Sitinjak.pdf

TUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docx
TUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docxTUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docx
TUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docxAsrullahDgsirajang
 
ANALISIS CP.docx
ANALISIS CP.docxANALISIS CP.docx
ANALISIS CP.docxRestyc
 
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdfATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdfssuser37b5341
 
CP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdf
CP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdfCP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdf
CP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdfLeoDus
 
4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf
4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf
4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdfIrwanIrwan785824
 
Kisis kisi
Kisis kisiKisis kisi
Kisis kisifryzko iko
 
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docxRithiaDamarratih1
 
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdf
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdfATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdf
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdfLiakurniatisiregar1
 
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docxIkhwanPunchline
 
Analisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TPAnalisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TPJujuJuhriah1
 
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docx
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docxATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docx
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docxLiakurniatisiregar1
 
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematikaProgram tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematikaOktavianti Nur Hasanah
 
skl 2012
skl 2012skl 2012
skl 2012paksukur
 
ATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docx
ATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docxATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docx
ATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docxAnggi926804
 
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015supriyantodansupriyanto
 
Analisis CP, TP dan ATP_Matematika X.doc
Analisis CP, TP dan ATP_Matematika X.docAnalisis CP, TP dan ATP_Matematika X.doc
Analisis CP, TP dan ATP_Matematika X.docokkyaja1
 
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013Darminto WS
 
ATP Matematika SMP Untuk membantu belaja
ATP Matematika SMP Untuk membantu belajaATP Matematika SMP Untuk membantu belaja
ATP Matematika SMP Untuk membantu belajajuangsapurata
 
Prota Matematika Fase D Kelas 7 SMP
Prota Matematika Fase D Kelas 7 SMPProta Matematika Fase D Kelas 7 SMP
Prota Matematika Fase D Kelas 7 SMPModul Guruku
 

Similar to Matematika_Fase D_Martha Febriani - Martha Febriani Br Sitinjak.pdf (20)

TUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docx
TUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docxTUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docx
TUJUAN PEMBELAJARAN kelas 7 kurikulum merdeka.docx
 
ANALISIS CP.docx
ANALISIS CP.docxANALISIS CP.docx
ANALISIS CP.docx
 
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdfATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
ATP_Yudi_Matematika_D_789.pdf
 
CP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdf
CP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdfCP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdf
CP-TP-ATP Matematika (versi Khairul Akbar-Guru Gawah) - Khairul Akbar.pdf
 
4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf
4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf
4183__Pemetaan-CP-menjadi-TP-dan-ATP.pdf
 
Kisis kisi
Kisis kisiKisis kisi
Kisis kisi
 
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
 
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdf
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdfATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdf
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).pdf
 
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
12. ATP (Silabus 10 Kolom) - www.ilmuguru.org.docx
 
Analisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TPAnalisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TP
 
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docx
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docxATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docx
ATP Matematika Kelas X dan XI_Agun_SMA Xaverius 1 (1).docx
 
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematikaProgram tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
 
ATP_ Matematika.docx
ATP_ Matematika.docxATP_ Matematika.docx
ATP_ Matematika.docx
 
skl 2012
skl 2012skl 2012
skl 2012
 
ATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docx
ATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docxATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docx
ATP MATEMATIKA FASE E ANGGRAENI WP.docx
 
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015
 
Analisis CP, TP dan ATP_Matematika X.doc
Analisis CP, TP dan ATP_Matematika X.docAnalisis CP, TP dan ATP_Matematika X.doc
Analisis CP, TP dan ATP_Matematika X.doc
 
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
 
ATP Matematika SMP Untuk membantu belaja
ATP Matematika SMP Untuk membantu belajaATP Matematika SMP Untuk membantu belaja
ATP Matematika SMP Untuk membantu belaja
 
Prota Matematika Fase D Kelas 7 SMP
Prota Matematika Fase D Kelas 7 SMPProta Matematika Fase D Kelas 7 SMP
Prota Matematika Fase D Kelas 7 SMP
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Matematika_Fase D_Martha Febriani - Martha Febriani Br Sitinjak.pdf

  • 1. Alur Tujuan Pembelajaran Penulis : Martha Febriani Asal Sekolah : SMP Filiasofia Jam Pembelajaran Kelas 7 = 144 JP Kelas 8 = 144 JP Kelas 9 = 128 JP Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP ini dirancang dengan kondisi peserta didik telah melewati fase C. Tujuan pembelajaran pada elemen bilangan mendorong peserta didik untuk dapat melakukan operasi aritmetika pada bilangan real dan perbandingan bilangan serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (termasuk literasi finansial). Pada elemen aljabar, peserta didik diharapkan dapat menggeneralisasikan pola dan menggunakan operasi aljabar, memahami relasi dan fungsi, serta menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel, pertidaksamaan linear satu variabel, dan sistem persamaan linear dua variabel. Peserta didik dibimbing untuk melakukan pengukuran luas pada bidang datar serta luas dan volume pada bidang ruang, termasuk menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume. Pada elemen geometri, peserta didik dibimbing dari bentuk konkret ataupun visual sehingga peserta didik dapat menggunakannya dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan jaring-jaring bangun ruang, sudut, kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, teorema Pythagoras, serta transformasi tunggal. Peserta didik diarahkan melihat bahwa suatu bangun datar dan hasil transformasi tunggalnya (translasi, refleksi, pencerminan, rotasi) merupakan dua bangun datar yang kongruen ataupun sebangun. Pada elemen analisis data dan peluang, peserta didik dibimbing untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data. Peserta didik juga diarahkan untuk menggunakan karakteristik mean, median, modus, dan jangkauan untuk menyelesaikan masalah serta menentukan peluang dan frekuensi harapan.
  • 2. No Elemen Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kelas Catatan, referensi, dan/atau alasan penurunan Tujuan Pembelajaran 1 Bilangan Di akhir fase D peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka dapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan dengan literasi finansial). Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah. Memahami tanda positif dan negatif pada bilangan sebagai simbol yang menunjukkan bilangan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari titik acuan 0. Mengungkapkan contoh penggunaan bilangan negatif pada kehidupan sehari- hari. Membandingkan bilangan bulat dengan atau tanpa menggunakan garis bilangan. Memahami makna operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan bulat positif dan negatif serta sifat-sifat pada operasi tersebut. Melakukan satu atau lebih operasi aritmetika pada bilangan bulat menggunakan sifat dan urutan penghitungan operasi. Memilih bentuk pecahan yang lebih mudah dioperasikan dan sesuai konteks permasalahan. Melakukan satu atau lebih operasi aritmetika pada bilangan pecahan. Melakukan satu atau lebih operasi 7 7 7 7 7 7 7 7 Salah satu cara memahami makna dan proses penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan garis bilangan.
  • 3. aritmetika pada bilangan rasional. Menggunakan operasi aritmetika pada bilangan bulat dan pecahan untuk menyelesaikan permasalahan. Menjelaskan proses penentuan faktorisasi prima suatu bilangan. Menggunakan faktorisasi prima suatu bilangan dalam penyelesaian masalah. 7 7 7 Menentukan hasil bilangan berpangkat bulat positif, nol, dan pangkat negatif menggunakan konsep bilangan berpangkat bulat positif, nol, dan pangkat negatif. Membandingkan bilangan berpangkat bulat dengan melakukan prediksi. Menjelaskan sifat pada hasil perkalian, pembagian, dan perpangkatan pada bilangan berpangkat bulat. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta perpangkatan pada bilangan berpangkat bulat. Menyatakan hubungan antara bentuk akar dan perpangkatan. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta perpangkatan pada bilangan bentuk 7 7 7 7 7 7
  • 4. akar. Menggunakan konsep dan prinsip pada bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Menyimpulkan pengertian berbagai bilangan real beserta contohnya. Menuliskan berbagai bilangan real yang disebutkan secara verbal. Menyatakan suatu bilangan ke dalam notasi ilmiah. 7 7 7 7 Menyebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai. Mengidentifikasi pola hubungan nilai antara variabel bebas dan terikat pada masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai. Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai. 7 7 7 7 Penyelesaian masalah skala sudah termasuk ke dalam perbandingan senilai
  • 5. Memilih informasi yang diperlukan dan tidak diperlukan dari suatu wacana untuk penyelesaian masalah berkaitan dengan operasi bilangan real. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah bilangan real berdasarkan informasi yang dipilih dari suatu wacana. 7 7 Contoh Soal : Karena biaya bahan bakar diesel yang tinggi sebesar 0,42 zeds per liter, pemilik kapal NewWave berpikir untuk melengkapi kapal mereka dengan layar layang- layang. Diperkirakan layar seperti ini berpotensi menurunkan penggunaan solar sekitar 20% secara keseluruhan. Nama: NewWave Jenis: kapal barang Panjang: 117 meter Lebar: 18 meter Kapasitas beban: 12.000 ton Kecepatan maksimum: 19 knot Konsumsi solar per tahun tanpa layar layang-layang: sekitar 3 500.000 liter Biaya melengkapi NewWave dengan layar ini adalah 2.500.000 zeds. Setelah kira- kira berapa tahun penghematan bahan bakar diesel akan menutupi biaya layar tersebut? Berikan perhitungan untuk mendukung jawaban Anda. PISA 2012
  • 6. 2 Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat menggunakan sifat- sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem Menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar dan sebaliknya. Membedakan suku sejenis dan tidak sejenis. Melakukan penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar. Melakukan perkalian dan pembagian pada bentuk aljabar. Menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. 7 7 7 7 7 Menyatakan aturan pada pola objek maupun bilangan yang diberikan. Memprediksi pola bilangan yang berhubungan dengan konfigurasi objek Menggeneralisasi pola suatu bilangan. Menentukan suku ke-n dari suatu pola bilangan. 8 8 8 8 Menyebutkan contoh kalimat terbuka. Menentukan penyelesaian pada kalimat terbuka (nilai yang menggantikan bilangan yang belum diketahui) sehingga kalimat tersebut bernilai benar. 7 7 Contoh kalimat terbuka : Harga sekantong jeruk ditambah Rp7.000 adalah Rp20.000
  • 7. persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah. Memodelkan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel menjadi model matematika serta sebaliknya. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Memodelkan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel menjadi model matematika dan sebaliknya. Menunjukkan nilai penyelesaian pertidaksamaan satu variabel sederhana pada garis bilangan. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. 7 7 7 7 7 Contoh : đť‘Ą > 5 ×≥ 5 đť‘Ą < 5 ×≤ 5 Menentukan domain, kodomain, dan range pada suatu relasi. Menentukan relasi berdasarkan hubungan setiap pasangan anggota himpunan. Menyajikan suatu relasi dengan diagram panah, diagram Kartesius, dan himpunan pasangan berurutan. Menjelaskan hubungan relasi, fungsi, dan korespondensi satu-satu. Menggolongkan relasi yang merupakan fungsi dan bukan fungsi. 8 8 8 8 8
  • 8. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi. Membedakan fungsi nonlinear dari fungsi linear secara persamaan dan grafik. 8 8 Memahami pengertian gradien sebagai tingkat perubahan fungsi linear yang dapat terlihat pada grafik dan pola pada tabel (berisi titik-titik koordinat dari garis lurus untuk absis berupa bilangan bulat). Mengidentifikasi grafik garis lurus dan pola pada tabel (berisi titik-titik koordinat dari garis lurus untuk absis berupa bilangan bulat) untuk menentukan gradien. Menghubungkan karakteristik grafik fungsi linear dengan grafik perbandingan senilai. Menganalisis pola relasi antara nilai absis dan ordinat titik-titik pada garis lurus untuk menentukan persamaan garis lurus. Menentukan gradien dari persamaan garis lurus yang diberikan. Menentukan hubungan gradien garis yang saling sejajar dan gradien garis yang tegak lurus. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gradien garis lurus. 8 8 8 8 8 8 8 Contohnya : Nilai ordinat sama dengan 2 kali nilai absis titik-titik pada garis lurus Nilai ordinat sama dengan 3 kali nilai absis ditambah 1
  • 9. Membuat persamaan garis lurus dari kondisi yang diberikan. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear. 8 8 Memahami makna sistem persamaan linear dua variabel dan arti penyelesaiannya. Membuat sistem persamaan linear dua variabel sebagai model matematika dari situasi yang diberikan. Menentukan penyelesaian SPLDV melalui metode substitusi, eliminasi, dan gabungannya serta grafik. Mengidentifikasi jenis penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel. Memecahkan masalah berkaitan dengan SPLDV. 8 8 8 8 8 3 Pengukuran Di akhir fase D peserta didik dapat menjelaskan cara untuk menentukan luas lingkaran dan menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang (prisma, Menyebutkan sifat lingkaran. Menjelaskan cara menentukan keliling dan luas lingkaran. Menggunakan konsep dan prinsip keliling dan luas lingkaran untuk memecahkan masalah. 8 8 8
  • 10. tabung, bola, limas dan kerucut) dan menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume. Menghitung luas juring sebagai bagian dari luas lingkaran dan panjang busur sebagai bagian dari keliling lingkaran. Mengidentifikasi hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran. Menerapkan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran untuk memecahkan masalah. 8 8 8 Menjelaskan pengaruh perubahan panjang sisi secara proporsional terhadap luas maupun sudut bangun datar, dan sebaliknya. 9 Membandingkan karakteristik antar bangun ruang prisma, tabung, bola, limas dan kerucut. Menyelesaikan masalah berkaitan perhitungan panjang diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal pada balok dan kubus. Menemukan cara menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang prisma, tabung, bola, limas dan kerucut, serta gabungannya. Menjelaskan pengaruh perubahan panjang 8 8 8 9 Berkaitan dengan topik Teorema Pythagoras Berkaitan dengan
  • 11. sisi secara proporsional terhadap luas permukaan maupun volume bangun ruang. kesebangunan 4 Geometri Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring- jaringnya. Peserta didik dapat menggunakan hubungan antar sudut yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh dua garis sejajar yang dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan masalah (termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga, menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga). Mereka dapat menjelaskan sifat- sifat kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah Menyebutkan unsur-unsur dan karakteristik pada prisma, tabung, bola, limas dan kerucut. Membuat jaring-jaring dari bangun ruang prisma, tabung, limas dan kerucut serta sebaliknya. 8 8 Menentukan luas permukaan prisma, tabung, kerucut, dan limas dengan menghitung luas jaring-jaring pembentuk bangunnya. Menunjukkan hubungan antara luas persegi-persegi yang membentuk segitiga siku-siku secara visual, untuk pemahaman rumus teorema Pythagoras. Menghitung panjang salah satu sisi pada segitiga siku-siku jika diketahui panjang dua sisi yang lain pada segitiga tersebut. Menggunakan teorema dan tripel Pythagoras untuk penyelesaian masalah segitiga siku-siku. Menguji suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku, lancip, dan tumpul menggunakan kebalikan teorema Pythagoras. 8 8 8 8 Sebelum memahami teorema Pythagoras, didahului dengan kemampuan menentukan luas persegi serta penggunaan pangkat dan akar Kebenaran teorema Pythagoras dapat ditunjukkan melalui persegi-persegi yang disusun membentuk segitiga siku-siku, lalu potongan-potongan 2 persegi kecil tersebut tepat memenuhi luas persegi besar. Terlihat bahwa luas persegi terbesar sama dengan jumlah luas persegi lainnya. c2 =a2 +b2
  • 12. (termasuk jarak antara dua titik pada bidang koordinat Kartesius). Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada bidang koordinat Kartesius dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. Memahami sumbu x dan sumbu y pada koordinat Kartesius sebagai dua garis bilangan yang berpotongan di titik asal (0,0). Menentukan kedudukan suatu titik pada koordinat Kartesius dengan melakukan langkah pergerakan ke kanan atau ke kiri serta ke atas atau ke bawah dari titik asal. Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik lain pada koordinat Kartesius. Menentukan jarak antara dua titik pada bidang Kartesius menggunakan Teorema Pythagoras. 8 8 8 8 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan sudut berpelurus dan berpenyiku. Menggunakan hubungan antar sudut yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan dalam penyelesaian masalah. Menggunakan hubungan antar sudut yang terbentuk oleh dua garis sejajar yang 7 7 7
  • 13. dipotong sebuah garis transversal dalam penyelesaian masalah. Menentukan jumlah besar sudut pada segitiga dan segiempat. Menggunakan sifat-sifat sudut untuk menentukan besar salah satu sudut yang belum diketahui pada segitiga. 7 7 Menyebutkan pengertian kekongruenan dua bangun datar. Membedakan dua bangun datar yang kongruen dan tidak kongruen secara visual. Mengidentifikasi syarat kekongruenan dua segitiga. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan bangun datar. Menggolongkan dua bangun yang sebangun dan tidak sebangun secara visual. Menunjukkan sudut-sudut dan sisi-sisi yang bersesuaian pada 2 bangun datar yang sebangun. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan bangun datar. 9 9 9 9 9 9 9
  • 14. Memahami makna transformasi tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi). Melakukan transformasi tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada bidang koordinat Kartesius untuk menyelesaikan masalah. Menganalisis sifat hasil transformasi yang berkaitan dengan kekongruenan dan kesebangunan antara bangun datar dan bayangan hasil transformasi tunggal bangun datar tersebut. 9 9 9 Jika benda berupa bangun datar: Peserta didik dapat menyimpulkan pada transformasi translasi, refeksi, dan rotasi, benda dan bayangannya kongruen. Pada dilatasi : Jika benda berupa bangun datar, maka bayangan dan benda sebangun. Faktor skala positif (selain 1) menyatakan benda diperbesar atau diperkecil dengan benda dan bayangan searah dilihat dari pusat dilatasi. Faktor skala negatif menyatakan benda diperbesar atau diperkecil dengan benda dan bayangan berlawanan arah dilihat dari pusat dilatasi. Faktor skala 1 menyebabkan benda dan bayangan kongruen. 5 Analisis Data dan Peluang Di akhir fase D peserta didik dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan. Memilih sampel yang tepat pada suatu kegiatan pengumpulan data. Menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan 7 7
  • 15. Mereka dapat menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data. Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan data yang terkait dengan mereka dan lingkungan mereka. Mereka dapat menentukan dan menafsirkan rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) dari data tersebut untuk menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan suatu data terhadap kelompoknya, membandingkan dua kelompok data, memprediksi, membuat keputusan). Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data. Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana menginterpretasi data. Menjawab pertanyaan berdasarkan hasil perumusan pertanyaan, pengumpulan, penyajian, dan analisis data. Menyatakan ukuran pemusatan data, yaitu sebuah nilai yang mewakili suatu data, sesuai dengan situasinya (mean, median, atau modus). Menyatakan seberapa tersebarnya data dengan menggunakan jangkauan (range). Membandingkan suatu data terhadap kelompoknya dengan cara membandingkan data tersebut dengan nilai representatif dan ukuran penyebaran kelompoknya. Membandingkan kecenderungan dua kelompok data menggunakan nilai rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) serta diagram batang. Menganalisis perubahan pada ukuran pemusatan data (rata-rata, mean, dan modus) akibat pengeluaran dan penambahan suatu data. 7 7 7 7 7 7 Mean sebagai nilai keseimbangan dari nilai- nilai dikelompoknya. Median sebagai nilai tengah yang membagi data menjadi 50% kebawah dan 50% ke atas. Modus sebagai nilai yang sering muncul (terbanyak). Mean, median, modus, serta jangkauan memperlihatkan kecenderungan suatu data Menentukan titik sampel suatu percobaan. 9
  • 16. (semua hasil percobaan dapat muncul secara merata). Menentukan frekuensi relatif suatu kejadian terhadap seluruh kejadian dalam suatu percobaan dan menyatakannya dalam bentuk pecahan. Menentukan nilai peluang sebagai menemukan banyak kemungkinan ketika semua kemungkinan sama-sama terjadi. Mengidentifikasi hubungan nilai peluang suatu kejadian dan peluang komplemen kejadian tersebut. Menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana menggunakan konsep peluang dan frekuensi relatif. 9 9 9 9