SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PRAKARYA
MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN
STEK DAN ANAKAN
Di susun oleh : 1. Dela Oktavia
2. Nabilah Ainul Haq
3. Silvi Indriani
4. Pelangi Rizqeeta
SMAN 6 PALEMBANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘Memperbanyak Aglaonema dengan stek dan
anakan’.
Makalah ini di buat dengan maksud dan tujuan agar pembaca mengetahui dan memahami
pengetahuan akan Aglaonema dan cara memperbanyaknya.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungan kepada kami dalam melakukan penyusunan makalah ini, terutama
kepada Ibu guru yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada kami dalam pembuatan
makalah ini.
Kami selaku penulis menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyajian makalah
ini dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dari para pembaca
yang bersifat membangun makalah yang lebih baik di masa mendatang.
Palembang, Oketober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengatar………………………………………………………………………………………..i
Bab 1………………………………………………………………………………………………...3
Pendahuluan…………………………………………………………………………………………3
a. Latar Belakang…………………………………………………………………….…………3
Bab II…………………………………………………………………………………………….…….4
Pembahasan……………………………………………………………………………………….…....4
a. Penjelasan Aglaonema……………………………………………………………………….....4
b. Syarat Tanaman dan Sytarat Tumbuh…,………………………………………………….…...4
c. Pemupukan……...….……………………………………..……………………………...….....5
d. Penyiraman…….…..….………………………………………..………………………...….…6
e. Jenis Unsur Media Tanam……………...………………………………………………………7
f. Mengganti Media Tanam……………...…..……………………………………………………7
g. Bagian-Bagian Aglaonema……………...………………………………………………………7
Bab III…………………………………………………………………………………………….………8
Pembahasan Mengenai Corona Virus…………………………………………………….……………….8
a. Jenis-jenis Budidaya Aglaonema…..…………………………………………………….……….8
b. Budidaya dengan Stek Konvensioonal.……………………… ………………………….………9
c. Budidaya Aglaonema dengan Setek Batang Mata Tunas Tunggal Batang Terbelah ………………10
d. Keuntungan Budidaya Aglaonema Stek………………………………………………….………11
Bab IV…………………….………………………………………………………..………….…………..19
Penutup…………………………………………………………………………………………………….21
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aglaonema atau lebih di kenal dengan julukan sri rejeki termasuk dalam kelompok
komoditas tanaman hias berdaun indah. Daunnya yang indah warna-warni menarik perhatian setiap mata
memandang. Saat ini aglaonema masih menjadi salah satu tanaman populer, baik untuk menambah
keindahan lingkungan halaman/perkarangan maupun untuk dekorasi ruangan.
Aglaonema yang kini banyak di cari para penggemar tanaman hias ini, menyebabkan
peningkatan permintaan untuk tanaman hias ini. Dan ini membuat dorongan para penggemar tanaman
hias dan pedangan tanaman hias untuk membudidayakan tanaman ini. Aglaonema dapat di perbanyak
dengan menggunakan biji, anakan, cangkok, dan stek batang.
Pada makalah ini, kita akan membahas mengenai budidaya aglaonema dengan cara stek dan
pemisahan anakan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Aglaonema
Aglaonema disebut juga ‘Sri Rejeki’ atau ‘Chinese Evergreen’ merupakan tanaman dari
family Araceae. Genus Aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di
bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban
tinggi. Kini berbagai macam aglaonema hybrida telah dikembangkan, memiliki penampilan tanaman yang
sangat menarik. Hybrida dari bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies
alami.
Klasifikasi
* Divisi : Magnoliophyta
* Kelas : Liliopsida
* Subkelas : Base monocots
* Ordo : Alismatales
* Famili : Araceae
* Subfamili : Aroideae
* Suku/Genus : Aglaonemateae
2.2 Syarat Tanaman dan Syarat Tumbuh
Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga
yang harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab dan sebagian lagi di tempat
sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor,
apalagi aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah.
Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal
adalah:
1. Lokasi
Lokasi yang ideal untuk merawat aglaonema adalah daerah yang berketinggian 300 – 400 m diatas
permukaan laut,namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai
habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh.
2. Cahaya
Pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari berkisar antara 10 – 30%
3. Kelembaban dan suhu
Kelembaban yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50 – 70%, di kisaran itu tanaman tumbuh baik,
lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga suhu
menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28 – 30˚C pada siang hari dan 20 – 22˚C malam hari
dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik.
2.3 Media Tanam
Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan
menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porositas
(Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril,
yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh dan harganya
terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau disebut juga pH netral
yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5 – 1 masih dianggap pH ideal.
Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porositas yang dibutuhkan pada
media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan kelembaban, pada dataran
rendah yang panas dan bercurah hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bisa menahan air sehingga
media tidak kekeringan, sebaliknya di dataran tinggi yang umumnya sering hujan sebaiknya gunakan
media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan.
Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam aglaonema, yang tentunya
dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa
unsur media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor lingkungan :1. Pakis, sekam bakar,
Pasir malang, humus (1;1;1;1)2. Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)3. Pakis, sekam
bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)4. Cocopeat, sekam bakar kompos organik (5;3;2)5. Pakis, pasir
malang, kaliandra (3;2;1).
2.4 Penyiraman
Aglaonema termasuk tanaman yang butuh air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal
penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tapi tidak sampai menggenangi medianya,
frekuensi dan dosis penyiraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat.
2.5 Pemupukan
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting,
beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk
khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan
dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan
tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.
2.6 Jenis Unsur Media Tanam
1. Pakis : pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar
dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya
tahan cukup tinggi.
2. Sekam Bakar : sekam bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya
tahanya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga
harus dicampur dengan unsur yang dapat menyerap air.
3. Pasir malang : pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu
penggunaanya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang.
4. Cocopeat : cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsur ini sangat cocok digunakan bila
menginginkan media yang cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas,
cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.
5. Kaliandra : kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung
cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan
4 – 6 bulan.
2.7 Mengganti Media Tanam
Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media
tanam yang baik akan membuat aglaonema tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting
aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu
besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot.
2.8 Bagian-Bagian Aglaonema
1. Akar
Akar aglaonema merupakan akar serabut. Warnanya putih bersih, terlihat gemuk, dan berbentuk silinder.
Jika tanaman sakit akar aglaonema akan kurus dan berwarna coklat. Sama dengan fungsi akar tanaman
lain, akar aglaonema juga di gunakan untuk menyerap unsur hara dari media tanam.
Akar Aglaonema
1. Batang
Batang aglaonema ada yang pendek dan ada yang tinggi, tergantung pada jenisnya. Batang tersebut tidak
berkayu dan tertutup oleh pelepah daun. Batang Aglaonema berbentuk silinder, berwarna putih hingga
putih kekuningan, dan termasuk batang basah (herbaceous) yang bersifat lunak dan berair. Ukuran batang
Aglaonema pendek dan tertutup oleh daun yang tersusun rapat antara. Warna batang Aglaonema pada
umumnya putih, hijau muda, atau merah muda.
Batang Aglaonema
2. Daun
Daun, susunan tulang daun tanaman ini menyirip Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-
bintik, garis, atau berwarna abu-abu keperakan. Bentuk daun aglaonema memiliki banyak ragam. Ada
yang berbentuk bulat (oval), lanset, menyerupai bentuk jantung, elips, dan ada yang panjang. Warnanya
daunnya pun beragam. Ada yang berwarna merah tua, merah mudah, hijau tua, kuning, atau jingga.
Daun Aglaonema
3. Buah
Buah, buah aglonema mirip dengan buah kopi, saat masih mudah warnanya hijau tua dan akan berubah
menjadi merah terang ketika sudah tua. Di dalam buah terdapat biji yang dapat ditumbuhkan untuk
menghasilkan aglaonema baru. Buah aglonema akan matang setelah mencapai umur delapan bulan.
Buah Aglaonema
BAB III
MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN STEK
3.1 Jenis-Jenis Budidaya Aglaonema
Perbanyakan dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah melalui
biji, sedangkan perbanyakan secara vegetatif adalah melalui pemisahan anakan, cangkok, kultur jaringan,
setek batang secara konvensional dan setek batang mata tunas tunggal batang terbelah.
Pada makalah, kita akan mempelajari membudidayakan aglaonema dengan cara stek dan pemisahan
anakan.
3.2 Budidaya dengan Stek Konvensional
Alat dan Bahan :
1. Aglaonema yang sudah tua
2. Pisau
3. Pasir halus
Langkah-langkah :
1. Batang aglaonema dipotong (2-3 mata tunas) dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril.
2. Permukaan potongan halus (dimaksudkan agar luka dapat menutup dengan cepat dan kalus cepat
terbentuk).
3. Bagian bawah batang yang dipotong dicelupkan kedalam zat perangsang akar dan fungisida
sesuai dengan dosis yang dianjurkan (agar tidak terinfeksi jamur dan akar cepat tumbuh).
4. Tunggu beberapa saat agar larutan ZPT yang menempel pada pangkal batang cepat mengering.
5. Setek ditanam pada media steril yang sudah disiapkan sebelumnya.
6. Media berupa sekam bakar, cocopeat dan pasir malang dengan perbandingan 2:2:1.
7. Setek batang tanpa akar dan tanpa daun dapat ditanam dengan posisi vertikal atau horizontal.
Batang Aglaonema yang sedang di potong
3.2 Budidaya Aglaonema dengan Setek Batang Mata Tunas Tunggal Batang Terbelah
Perbanyakan dengan cara ini, telah dilakukan oleh peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas
dan telah dilakukan pengkajian oleh BPTP Jakarta di wilayah Jakarta Barat. Kelebihan setek batang mata
tunas tunggal batang terbelah adalah, tanaman baru yang dihasilkan, akan seragam dan dari setiap mata
tunas tidur dapat menghasilkan satu tanaman baru. Namun demikian cara ini juga mempunyai kekurangan
yaitu selain tergantung dari jenis/genotip aglaonema, pertumbuhan tunas dan akar setek mata tunas batang
terbelah juga dipengaruhi oleh umur batang tempat tunas tidur berada. Secara umum digambarkan bahwa
semakin muda batang yang digunakan (batang yang dekat apical pucuk), kapasitas pertumbuhan tunas
dan akar setek semakin menurun. Demikian juga bila batang yang digunakan semakin tua (dekat pangkal
akar) pertumbuhan tunas yang lebih lambat dibandingkan. dengan batang bagian tengah ( 1/ bagian tengah
dari keseluruhan batang). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketersediaan sumber energi (cadangan
karbohidrat) dan hormon pertumbuhan yang berbeda pada setiap bagian batang untuk mendukung
pertumbuhan mata tunas menjadi tanaman baru.
Langkah-langkah perbanyakan aglaonema dengan setek batang mata tunas tunggal terbelah, adalah:
1. Pilih aglaonema yang telah memiliki batang yang panjangnya lebih dari 6 ruas.
2. Batang-batang tersebut kemudian dipotong setiap 2 ruas dengan menggunakan pisau tajam yang
steril, yang setiap potong batang tersebut mempunyai dua mata tunas yang letaknya hampir
berlawanan.
3. Potongan batang ini kemudian dibelah secara vertical menjadi 2 bagian yang sama dan setiap
belahan batang mempunyai satu mata tunas tidur.
4. Belahan batang bermata tunas tunggal tersebut kemudian direndam dalam larutan fungisida dan
bakterisida yang telah disiapkan sebelumnya selama 2-3 menit untuk mencegah berkembangnya
penyakit selama masa induksi pengakaran dan tunas.
5. Kemudian ditiriskan beberapa menit, belahan batang kemudian diolesi hormon perangsang
pertumbuhan akar (IBA) 50 ppm yang telah dibuat pasta sebelumnya.
6. Setelah dibiarkan kering angin beberapa saat, potongan batang kemudian ditanam pada media
yang telah disiapkan.
(A) (B) (C)
(a) Potongan batang aglaonema utuh, (b) potongan batang yang mempunyai 2 mata tunas tidur dengan
letak berlawanan, dan (c) belahan batang dari batang bertunas 2, dengan satu mata tunas tidur
pada setiap belahan.
Arang sekam atau bahan lain yang serupa sifatnya dapat digunakan sebagai media untuk
pengakaran. Media tersebut ditempatkan pada baki porus atau pot dengan ketebalan sekitar 5 cm.
Sebelum diletakkan pada tempat pengakaran, media direndam dalam larutan fungisida dan bakterisida
untuk mencegah serangan hama dan penyakit selama pengakaran. Potongan batang kemudian diletakkan
secara horizontal dengan mata tunas menghadap keatas. Permukaan batang selanjutnya ditutup dengan
media hingga setengahnya dan tunas diusahakan tetap berada diatas permukaan media. Potongan
batang dalam media pengaka ran kemudian dijaga kelembabannya dengan cara ditutup
plastik dan tempat pengakaran selanjutnya ditempatkan pada tempat terlindung dari cahaya
matahari atau terpaan air hujan langsung. Air kemudian diberikan dengan cara penyemprotan
halus pada permukaan media sebanyak ¼ - ½ liter dengan frekuensi 2-3 hari sekali atau
tergantung kondisi kelembaban media pengakaran.
(a) (b) (c)
(a) Media pengakaran setek berupa arang sekam yang ditempatkan pada baki/pot, (b) setek
batang kemudian ditanam dengan posisi arah tunas tidur ke atas, dan (c) tempat setekan
kemudian ditutup plastik untuk menjaga kelembaban selama proses pengakaran setek.
Keberhasilan perbanyakan melalui setek mata tunggal batang terbelah ini ditandai dengan tumbuh
memanjangnya tunas dan membentuk daun baru. Pertumbuhan tunas baru tersebut umumnya berkisar antara 50-75
hari tergantung genotipe.
Setelah membentuk satu daun sempurna, tanaman kemudian dipelihara lebih lanjut dengan menempatkan
baki penyetekan secara bertahap ketempat yang lebih terang. Setelah tanaman muda membentuk dua daun
sempurna, tanaman dapat dipindahkan pada pot tunggal untuk pemeliharaan lebih lanjut.
Tunas dari mata tidur yang tumbuh menjadi individu tanaman pada masa pengakaran dan induksi tunas.
3.3 Budidaya Aglaonema dengan Pemisahan Anakan
1. Anakan yang dapat dipisahkan minimal mempunyai tiga daun.
2. Keluarkan tanaman beserta medianya dari pot.
3. Media dikurangi sedikit (maksudnya agar batang yang menghubungkan induk dan anakan
terlihat).
4. Potong batang yang menghubungkan tanaman induk dan anakan dengan pisau tajam.
5. Tanam tanaman induk dan anakan dalam pot tersendiri, ukuran pot disesuaikan dengan besarnya
tanaman.
6. Sebaiknya gunakan media baru dengan pH 5,5-6.
Proses pemisahan anakan
3.3 Keuntungan Budidaya Aglaonema Stek
Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan
yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit. Tanda berhasilnya proses stek bisa
dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas
baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan
mudah namun keberhasilan proses ini masih mempunyai keberhasilan hingga 90%. Jadi masih ada
kemungkinan 10 persen tidak berhasil.
Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon
dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal.
Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak
terkena sinar matahari.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aglaonema adalah tanaman yang dapat di kembangkan dengan cara vegetative maupun generative.
Secara vegetative adalah stek, cangkok, anakan, dan hormone. Sedangkan generative dengan cara biji dan
penyilangan.
Pada budidaya aglaonema, para petani aglaonema lebih memilih cara stek karena stek ini adalah cara
yang paling mudah dan paling murah. Serta membutuhkan waktu singkat salam pertumbuhannya dan
mempunyai presentase kegagalan yang kecil.
Daftar Pustaka
http://gemawirausaha.blogspot.com/2012/04/budidaya-bunga-aglaonema.html
Astuti, Usmiza. dan Rita Indrasti. 2009. Perbanyakan Tanaman Hias Aglaonema. Jakarta: Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.

More Related Content

What's hot

Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasKarissa8
 
budidaya aglaonema
budidaya aglaonemabudidaya aglaonema
budidaya aglaonemavhino azz
 
persentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajahpersentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajahViker' Bab
 
Projek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasanProjek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasanazmega12
 
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Sudanis Hariyanto
 
Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasRatna Dewii
 
Budidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasBudidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasAndi Rezki
 
Bunga mawar
Bunga mawarBunga mawar
Bunga mawartief_on7
 
Aloe Vera
Aloe VeraAloe Vera
Aloe Vera091099
 
PPT Bunga Kembang Sepatu
PPT Bunga Kembang SepatuPPT Bunga Kembang Sepatu
PPT Bunga Kembang SepatuNurul Ilma
 
Bertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBP4K
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Youone Lumbanraja
 
Modul 1 Tumbuhan Landskap
Modul 1 Tumbuhan LandskapModul 1 Tumbuhan Landskap
Modul 1 Tumbuhan Landskapcasia biflora
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahZa Rush
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptMasruroh 07
 

What's hot (20)

Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman Hias
 
Proses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman HiasProses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman Hias
 
Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya
 
budidaya aglaonema
budidaya aglaonemabudidaya aglaonema
budidaya aglaonema
 
persentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajahpersentasi tentang tanaman kuping gajah
persentasi tentang tanaman kuping gajah
 
Projek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasanProjek tanaman hiasan
Projek tanaman hiasan
 
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
 
Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hias
 
PKY Tanaman Hias
PKY Tanaman HiasPKY Tanaman Hias
PKY Tanaman Hias
 
Budidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasBudidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman Hias
 
Bunga mawar
Bunga mawarBunga mawar
Bunga mawar
 
Lidah Buaya
Lidah BuayaLidah Buaya
Lidah Buaya
 
Aloe Vera
Aloe VeraAloe Vera
Aloe Vera
 
PPT Bunga Kembang Sepatu
PPT Bunga Kembang SepatuPPT Bunga Kembang Sepatu
PPT Bunga Kembang Sepatu
 
Bertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danb
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
 
Modul 1 Tumbuhan Landskap
Modul 1 Tumbuhan LandskapModul 1 Tumbuhan Landskap
Modul 1 Tumbuhan Landskap
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
 
Budidaya anggrek bulan
Budidaya anggrek bulanBudidaya anggrek bulan
Budidaya anggrek bulan
 

Similar to Prakarya

Similar to Prakarya (20)

Tanaman hias daun
Tanaman hias daunTanaman hias daun
Tanaman hias daun
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Tanaman Pangan Talas
Tanaman Pangan TalasTanaman Pangan Talas
Tanaman Pangan Talas
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Anthurium
AnthuriumAnthurium
Anthurium
 
Agro wisata malang
Agro wisata malangAgro wisata malang
Agro wisata malang
 
Teknis budidaya jarak
Teknis budidaya jarakTeknis budidaya jarak
Teknis budidaya jarak
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Budidaya tanaman pucuk merah
Budidaya tanaman pucuk merahBudidaya tanaman pucuk merah
Budidaya tanaman pucuk merah
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Karya Tulis Ilmiah -- Olahan Kripik Bayam
Karya Tulis Ilmiah -- Olahan Kripik BayamKarya Tulis Ilmiah -- Olahan Kripik Bayam
Karya Tulis Ilmiah -- Olahan Kripik Bayam
 
Panduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahPanduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merah
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
 
Perawatan rosella
Perawatan rosellaPerawatan rosella
Perawatan rosella
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 
Prospek serai wangi
Prospek serai wangiProspek serai wangi
Prospek serai wangi
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Prakarya

  • 1. PRAKARYA MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN STEK DAN ANAKAN Di susun oleh : 1. Dela Oktavia 2. Nabilah Ainul Haq 3. Silvi Indriani 4. Pelangi Rizqeeta SMAN 6 PALEMBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘Memperbanyak Aglaonema dengan stek dan anakan’. Makalah ini di buat dengan maksud dan tujuan agar pembaca mengetahui dan memahami pengetahuan akan Aglaonema dan cara memperbanyaknya. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada kami dalam melakukan penyusunan makalah ini, terutama kepada Ibu guru yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada kami dalam pembuatan makalah ini. Kami selaku penulis menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyajian makalah ini dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dari para pembaca yang bersifat membangun makalah yang lebih baik di masa mendatang. Palembang, Oketober 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengatar………………………………………………………………………………………..i Bab 1………………………………………………………………………………………………...3 Pendahuluan…………………………………………………………………………………………3 a. Latar Belakang…………………………………………………………………….…………3 Bab II…………………………………………………………………………………………….…….4 Pembahasan……………………………………………………………………………………….…....4 a. Penjelasan Aglaonema……………………………………………………………………….....4 b. Syarat Tanaman dan Sytarat Tumbuh…,………………………………………………….…...4 c. Pemupukan……...….……………………………………..……………………………...….....5 d. Penyiraman…….…..….………………………………………..………………………...….…6 e. Jenis Unsur Media Tanam……………...………………………………………………………7 f. Mengganti Media Tanam……………...…..……………………………………………………7 g. Bagian-Bagian Aglaonema……………...………………………………………………………7 Bab III…………………………………………………………………………………………….………8 Pembahasan Mengenai Corona Virus…………………………………………………….……………….8 a. Jenis-jenis Budidaya Aglaonema…..…………………………………………………….……….8 b. Budidaya dengan Stek Konvensioonal.……………………… ………………………….………9 c. Budidaya Aglaonema dengan Setek Batang Mata Tunas Tunggal Batang Terbelah ………………10 d. Keuntungan Budidaya Aglaonema Stek………………………………………………….………11 Bab IV…………………….………………………………………………………..………….…………..19 Penutup…………………………………………………………………………………………………….21 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aglaonema atau lebih di kenal dengan julukan sri rejeki termasuk dalam kelompok komoditas tanaman hias berdaun indah. Daunnya yang indah warna-warni menarik perhatian setiap mata memandang. Saat ini aglaonema masih menjadi salah satu tanaman populer, baik untuk menambah keindahan lingkungan halaman/perkarangan maupun untuk dekorasi ruangan. Aglaonema yang kini banyak di cari para penggemar tanaman hias ini, menyebabkan peningkatan permintaan untuk tanaman hias ini. Dan ini membuat dorongan para penggemar tanaman hias dan pedangan tanaman hias untuk membudidayakan tanaman ini. Aglaonema dapat di perbanyak dengan menggunakan biji, anakan, cangkok, dan stek batang. Pada makalah ini, kita akan membahas mengenai budidaya aglaonema dengan cara stek dan pemisahan anakan.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Aglaonema Aglaonema disebut juga ‘Sri Rejeki’ atau ‘Chinese Evergreen’ merupakan tanaman dari family Araceae. Genus Aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi. Kini berbagai macam aglaonema hybrida telah dikembangkan, memiliki penampilan tanaman yang sangat menarik. Hybrida dari bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami. Klasifikasi * Divisi : Magnoliophyta * Kelas : Liliopsida * Subkelas : Base monocots * Ordo : Alismatales * Famili : Araceae * Subfamili : Aroideae * Suku/Genus : Aglaonemateae 2.2 Syarat Tanaman dan Syarat Tumbuh Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab dan sebagian lagi di tempat sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor, apalagi aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah. Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah:
  • 6. 1. Lokasi Lokasi yang ideal untuk merawat aglaonema adalah daerah yang berketinggian 300 – 400 m diatas permukaan laut,namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh. 2. Cahaya Pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari berkisar antara 10 – 30% 3. Kelembaban dan suhu Kelembaban yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50 – 70%, di kisaran itu tanaman tumbuh baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28 – 30˚C pada siang hari dan 20 – 22˚C malam hari dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik. 2.3 Media Tanam Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porositas (Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh dan harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau disebut juga pH netral yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5 – 1 masih dianggap pH ideal. Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porositas yang dibutuhkan pada media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan kelembaban, pada dataran rendah yang panas dan bercurah hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bisa menahan air sehingga media tidak kekeringan, sebaliknya di dataran tinggi yang umumnya sering hujan sebaiknya gunakan media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan. Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam aglaonema, yang tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa unsur media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor lingkungan :1. Pakis, sekam bakar, Pasir malang, humus (1;1;1;1)2. Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)3. Pakis, sekam
  • 7. bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)4. Cocopeat, sekam bakar kompos organik (5;3;2)5. Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1). 2.4 Penyiraman Aglaonema termasuk tanaman yang butuh air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tapi tidak sampai menggenangi medianya, frekuensi dan dosis penyiraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat. 2.5 Pemupukan Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi. 2.6 Jenis Unsur Media Tanam 1. Pakis : pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi. 2. Sekam Bakar : sekam bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahanya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsur yang dapat menyerap air. 3. Pasir malang : pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu penggunaanya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang. 4. Cocopeat : cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsur ini sangat cocok digunakan bila menginginkan media yang cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas, cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk. 5. Kaliandra : kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan 4 – 6 bulan.
  • 8. 2.7 Mengganti Media Tanam Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media tanam yang baik akan membuat aglaonema tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot. 2.8 Bagian-Bagian Aglaonema 1. Akar Akar aglaonema merupakan akar serabut. Warnanya putih bersih, terlihat gemuk, dan berbentuk silinder. Jika tanaman sakit akar aglaonema akan kurus dan berwarna coklat. Sama dengan fungsi akar tanaman lain, akar aglaonema juga di gunakan untuk menyerap unsur hara dari media tanam. Akar Aglaonema 1. Batang Batang aglaonema ada yang pendek dan ada yang tinggi, tergantung pada jenisnya. Batang tersebut tidak berkayu dan tertutup oleh pelepah daun. Batang Aglaonema berbentuk silinder, berwarna putih hingga putih kekuningan, dan termasuk batang basah (herbaceous) yang bersifat lunak dan berair. Ukuran batang Aglaonema pendek dan tertutup oleh daun yang tersusun rapat antara. Warna batang Aglaonema pada umumnya putih, hijau muda, atau merah muda.
  • 9. Batang Aglaonema 2. Daun Daun, susunan tulang daun tanaman ini menyirip Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik- bintik, garis, atau berwarna abu-abu keperakan. Bentuk daun aglaonema memiliki banyak ragam. Ada yang berbentuk bulat (oval), lanset, menyerupai bentuk jantung, elips, dan ada yang panjang. Warnanya daunnya pun beragam. Ada yang berwarna merah tua, merah mudah, hijau tua, kuning, atau jingga. Daun Aglaonema 3. Buah Buah, buah aglonema mirip dengan buah kopi, saat masih mudah warnanya hijau tua dan akan berubah menjadi merah terang ketika sudah tua. Di dalam buah terdapat biji yang dapat ditumbuhkan untuk menghasilkan aglaonema baru. Buah aglonema akan matang setelah mencapai umur delapan bulan.
  • 11. BAB III MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN STEK 3.1 Jenis-Jenis Budidaya Aglaonema Perbanyakan dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah melalui biji, sedangkan perbanyakan secara vegetatif adalah melalui pemisahan anakan, cangkok, kultur jaringan, setek batang secara konvensional dan setek batang mata tunas tunggal batang terbelah. Pada makalah, kita akan mempelajari membudidayakan aglaonema dengan cara stek dan pemisahan anakan. 3.2 Budidaya dengan Stek Konvensional Alat dan Bahan : 1. Aglaonema yang sudah tua 2. Pisau 3. Pasir halus Langkah-langkah : 1. Batang aglaonema dipotong (2-3 mata tunas) dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril. 2. Permukaan potongan halus (dimaksudkan agar luka dapat menutup dengan cepat dan kalus cepat terbentuk). 3. Bagian bawah batang yang dipotong dicelupkan kedalam zat perangsang akar dan fungisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan (agar tidak terinfeksi jamur dan akar cepat tumbuh). 4. Tunggu beberapa saat agar larutan ZPT yang menempel pada pangkal batang cepat mengering. 5. Setek ditanam pada media steril yang sudah disiapkan sebelumnya. 6. Media berupa sekam bakar, cocopeat dan pasir malang dengan perbandingan 2:2:1. 7. Setek batang tanpa akar dan tanpa daun dapat ditanam dengan posisi vertikal atau horizontal.
  • 12. Batang Aglaonema yang sedang di potong 3.2 Budidaya Aglaonema dengan Setek Batang Mata Tunas Tunggal Batang Terbelah Perbanyakan dengan cara ini, telah dilakukan oleh peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas dan telah dilakukan pengkajian oleh BPTP Jakarta di wilayah Jakarta Barat. Kelebihan setek batang mata tunas tunggal batang terbelah adalah, tanaman baru yang dihasilkan, akan seragam dan dari setiap mata tunas tidur dapat menghasilkan satu tanaman baru. Namun demikian cara ini juga mempunyai kekurangan yaitu selain tergantung dari jenis/genotip aglaonema, pertumbuhan tunas dan akar setek mata tunas batang terbelah juga dipengaruhi oleh umur batang tempat tunas tidur berada. Secara umum digambarkan bahwa semakin muda batang yang digunakan (batang yang dekat apical pucuk), kapasitas pertumbuhan tunas dan akar setek semakin menurun. Demikian juga bila batang yang digunakan semakin tua (dekat pangkal akar) pertumbuhan tunas yang lebih lambat dibandingkan. dengan batang bagian tengah ( 1/ bagian tengah dari keseluruhan batang). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketersediaan sumber energi (cadangan karbohidrat) dan hormon pertumbuhan yang berbeda pada setiap bagian batang untuk mendukung pertumbuhan mata tunas menjadi tanaman baru. Langkah-langkah perbanyakan aglaonema dengan setek batang mata tunas tunggal terbelah, adalah: 1. Pilih aglaonema yang telah memiliki batang yang panjangnya lebih dari 6 ruas. 2. Batang-batang tersebut kemudian dipotong setiap 2 ruas dengan menggunakan pisau tajam yang steril, yang setiap potong batang tersebut mempunyai dua mata tunas yang letaknya hampir berlawanan. 3. Potongan batang ini kemudian dibelah secara vertical menjadi 2 bagian yang sama dan setiap belahan batang mempunyai satu mata tunas tidur.
  • 13. 4. Belahan batang bermata tunas tunggal tersebut kemudian direndam dalam larutan fungisida dan bakterisida yang telah disiapkan sebelumnya selama 2-3 menit untuk mencegah berkembangnya penyakit selama masa induksi pengakaran dan tunas. 5. Kemudian ditiriskan beberapa menit, belahan batang kemudian diolesi hormon perangsang pertumbuhan akar (IBA) 50 ppm yang telah dibuat pasta sebelumnya. 6. Setelah dibiarkan kering angin beberapa saat, potongan batang kemudian ditanam pada media yang telah disiapkan. (A) (B) (C) (a) Potongan batang aglaonema utuh, (b) potongan batang yang mempunyai 2 mata tunas tidur dengan letak berlawanan, dan (c) belahan batang dari batang bertunas 2, dengan satu mata tunas tidur pada setiap belahan. Arang sekam atau bahan lain yang serupa sifatnya dapat digunakan sebagai media untuk pengakaran. Media tersebut ditempatkan pada baki porus atau pot dengan ketebalan sekitar 5 cm. Sebelum diletakkan pada tempat pengakaran, media direndam dalam larutan fungisida dan bakterisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit selama pengakaran. Potongan batang kemudian diletakkan secara horizontal dengan mata tunas menghadap keatas. Permukaan batang selanjutnya ditutup dengan media hingga setengahnya dan tunas diusahakan tetap berada diatas permukaan media. Potongan batang dalam media pengaka ran kemudian dijaga kelembabannya dengan cara ditutup plastik dan tempat pengakaran selanjutnya ditempatkan pada tempat terlindung dari cahaya matahari atau terpaan air hujan langsung. Air kemudian diberikan dengan cara penyemprotan halus pada permukaan media sebanyak ¼ - ½ liter dengan frekuensi 2-3 hari sekali atau tergantung kondisi kelembaban media pengakaran.
  • 14. (a) (b) (c) (a) Media pengakaran setek berupa arang sekam yang ditempatkan pada baki/pot, (b) setek batang kemudian ditanam dengan posisi arah tunas tidur ke atas, dan (c) tempat setekan kemudian ditutup plastik untuk menjaga kelembaban selama proses pengakaran setek. Keberhasilan perbanyakan melalui setek mata tunggal batang terbelah ini ditandai dengan tumbuh memanjangnya tunas dan membentuk daun baru. Pertumbuhan tunas baru tersebut umumnya berkisar antara 50-75 hari tergantung genotipe. Setelah membentuk satu daun sempurna, tanaman kemudian dipelihara lebih lanjut dengan menempatkan baki penyetekan secara bertahap ketempat yang lebih terang. Setelah tanaman muda membentuk dua daun sempurna, tanaman dapat dipindahkan pada pot tunggal untuk pemeliharaan lebih lanjut. Tunas dari mata tidur yang tumbuh menjadi individu tanaman pada masa pengakaran dan induksi tunas. 3.3 Budidaya Aglaonema dengan Pemisahan Anakan 1. Anakan yang dapat dipisahkan minimal mempunyai tiga daun. 2. Keluarkan tanaman beserta medianya dari pot. 3. Media dikurangi sedikit (maksudnya agar batang yang menghubungkan induk dan anakan terlihat). 4. Potong batang yang menghubungkan tanaman induk dan anakan dengan pisau tajam. 5. Tanam tanaman induk dan anakan dalam pot tersendiri, ukuran pot disesuaikan dengan besarnya tanaman. 6. Sebaiknya gunakan media baru dengan pH 5,5-6.
  • 15. Proses pemisahan anakan 3.3 Keuntungan Budidaya Aglaonema Stek Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit. Tanda berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan mudah namun keberhasilan proses ini masih mempunyai keberhasilan hingga 90%. Jadi masih ada kemungkinan 10 persen tidak berhasil. Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
  • 16. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Aglaonema adalah tanaman yang dapat di kembangkan dengan cara vegetative maupun generative. Secara vegetative adalah stek, cangkok, anakan, dan hormone. Sedangkan generative dengan cara biji dan penyilangan. Pada budidaya aglaonema, para petani aglaonema lebih memilih cara stek karena stek ini adalah cara yang paling mudah dan paling murah. Serta membutuhkan waktu singkat salam pertumbuhannya dan mempunyai presentase kegagalan yang kecil.
  • 17. Daftar Pustaka http://gemawirausaha.blogspot.com/2012/04/budidaya-bunga-aglaonema.html Astuti, Usmiza. dan Rita Indrasti. 2009. Perbanyakan Tanaman Hias Aglaonema. Jakarta: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.