SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
KONVERSI BILANGAN 

Bilangan  desimal  adalah  bilangan  yang  menggunakan  10  angka  mulai  0  sampai  9 
berturut2.  Setelah  angka  9,  maka  angka  berikutnya  adalah  10,  11,  12  dan  seterusnya. 
Bilangan  desimal  disebut  juga  bilangan  berbasis  10.  Contoh  penulisan  bilangan  desimal  : 
1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10‐lah yang menjadi subscript pada penulisan 
bilangan decimal. 

Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan 
biner  juga  disebut  bilangan  berbasis  2.  Setiap  bilangan  pada  bilangan  biner  disebut  bit, 
dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112. 

Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh 
penulisan : 178. 

Bilangan  heksadesimal,  atau  bilangan  heksa,  atau  bilangan  basis  16,  menggunakan  16  
buah  simbol,  mulai  dari  0  sampai  9,  kemudian  dilanjut  dari  A  sampai  F.  Jadi,  angka  A 
sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516. 

KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINNER 

Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.

Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2,
seperti berikut :

25 : 2 = 12,5

Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat
untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :

25 : 2 = 12 sisa 1.

Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :

12 : 2 = 6 sisa 0.

Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :

25 : 2 = 12 sisa 1.

12 : 2 = 6 sisa 0.

6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.

1 : 2 = 0 sisa 1.

0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)

Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang
mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai
dari bawah ke atas.

Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi
110012.

KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE OKTAL

Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini
pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :

33 : 8 = 4 sisa 1.

4 : 8 = 0 sisa 4.

0 : 8 = 0 sisa 0….(end)

Hasilnya? Coba tebak…418

KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL

Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses
konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini
angka pembaginya adalah 16. Maka :

243 : 16 = 15 sisa 3.

15 : 16 = 0 sisa F.     —-> ingat, 15 diganti jadi F..

0 : 16 = 0 sisa 0….(end)

Nah, maka hasil konversinya adalah F316.

KONVERSI BILANGAN BINER KE DESIMAL

Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada
bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri
bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu
110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti
ini.

              1

              0

              0

              1

              1

Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut
berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :

1   ——>      1 x 20 = 1

0   ——>      0 x 21 = 0

0   ——>      0 x 22 = 0

1   ——>      1 x 23 = 8

1 ——>        1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin
besar

Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.

KONVERSI BILANGAN BINER KE OKTAL

Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal
mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin
dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan
biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :

                                 110           dan          111

 Nah, setelah dilakukan proses pemilah-milahan seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal
terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7.
Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112.

Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah-pilah 3 pun masih pas. Gimana
kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilahan
itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing-
masing diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata,
tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok.
Tinggal dipilah-pilah seperti tadi.

KONVERSI BILANGAN BINER KE HEKSADESIMAL

Sebagai contoh, misalnya merubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga
tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok-kelompok 4 bit.
Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :

1110          dan      0010

Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu,
sehingga didapat :

1110 = 14     dan      0010 = 2

Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.

Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.

Bagaimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8 bit? Contohnya 1101012? Caranya
tambahkan saja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apaterhadap hasilnya. Jadi setelah
ditambah menjadi 001101012.

KONVERSI BILANGAN OKTAL KE DESIMAL

Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh,
bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian:

                                                 1

                                                 7

dan proses perkaliannya sbb :

1 x 80 = 1

7 x 81 = 56

Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.

KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BINER

Misalkan  mengubah  bilangan  oktal  578  ke  biner.  Maka  langkah  yang  harus  di  lakukan 
adalah  melakukan  proses  konversi  setiap  bilangan  tersebut  masing‐masing  ke  3  bit 
bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi 1012. Nah, 7, jika dikonversi 
ke biner menjadi 1112. Maka hasilnya adalah 1011112.  

KONVERSI BILANGAN OKTAL KE HEKSADESIMAL 

Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan 
biner.  Maksudnya  adalah  kita  konversi  terlebih  dahulu  oktal  ke  biner,  lalu  konversikan 
nilai  biner  tersebut  ke  nilai  heksadesimalnya.  Nah,  baik  yang  konversi  oktal  ke  biner 
maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 
728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16.  

KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL. 

Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya
saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2.
Sebagai contoh, konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka terlebih dahulu ubah
susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :

                                                8

                                               C

dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :

8 x 160 = 8

C x 161 = 192    ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 12

Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.

KONVERSI DARI HEKSADESIMAL KE BINER.

Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit
dari biner. Misalnya proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol
di bilangan heksa tersebut dikonversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk
angka heksadesimal 1116. Nah, heksadesimal 1116 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan
heksadesimal 716 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112,
atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :

B                7    —-> bentuk heksa

11               7    —-> bentuk desimal

1011            0111 —-> bentuk biner

Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112.
KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL.

Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner.
Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke
oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi
3478.

 

More Related Content

What's hot

Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilanganHardini_HD
 
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataPertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataBuhori Muslim
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeRizma Ariyani
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan binerandrias12
 
Materi konversi bilangan
Materi konversi bilanganMateri konversi bilangan
Materi konversi bilanganndriehs
 
Kuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganKuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganNyssa Makkiyah
 
03 04.teknik digital sistem-bilangan_02
03 04.teknik digital sistem-bilangan_0203 04.teknik digital sistem-bilangan_02
03 04.teknik digital sistem-bilangan_02khalghy
 
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasiAritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasitaki92
 

What's hot (19)

Konversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimalKonversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimal
 
Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilangan
 
Sistem bilangan 2
Sistem bilangan 2Sistem bilangan 2
Sistem bilangan 2
 
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataPertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kode
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
petiwi cilimus
petiwi cilimuspetiwi cilimus
petiwi cilimus
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 
Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
 
Materi konversi bilangan
Materi konversi bilanganMateri konversi bilangan
Materi konversi bilangan
 
Kuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganKuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilangan
 
03 04.teknik digital sistem-bilangan_02
03 04.teknik digital sistem-bilangan_0203 04.teknik digital sistem-bilangan_02
03 04.teknik digital sistem-bilangan_02
 
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasiAritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
 
Aritmatika komputer
Aritmatika komputerAritmatika komputer
Aritmatika komputer
 
Ch03 indonesia
Ch03 indonesiaCh03 indonesia
Ch03 indonesia
 

Similar to 1 konversi-bilangan1

Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxAhmadNurfauzan6
 
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika DPertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika Dfeve012345
 
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdfCONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdfAnggiat3
 
1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt
1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt
1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).pptatharizpb25
 
Sistem bilangan: Konversi bilangan
Sistem bilangan: Konversi bilanganSistem bilangan: Konversi bilangan
Sistem bilangan: Konversi bilanganErik Pratama
 
Ppde 11 sistem-bilangan
Ppde 11 sistem-bilanganPpde 11 sistem-bilangan
Ppde 11 sistem-bilanganPhoenix Garuda
 
Konversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimalKonversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimalibnu khaldun
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppttugastkjx123
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptAsyerMilala
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilanganale obay
 
Edo A.G Kode Biner
Edo A.G   Kode BinerEdo A.G   Kode Biner
Edo A.G Kode BinerEdo A.G
 
Mengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatan
Mengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatanMengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatan
Mengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatanmut4676
 
BELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptx
BELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptxBELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptx
BELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptxMuhammadKirom5
 
Decoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with HeksadesimalDecoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with HeksadesimalArifRohman99
 
sistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptsistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptDonnyAulia1
 

Similar to 1 konversi-bilangan1 (20)

Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
 
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika DPertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
 
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdfCONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
 
1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt
1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt
1. Materi I - Sistem Bilangan (operasi aritmatika).ppt
 
Sistem bilangan: Konversi bilangan
Sistem bilangan: Konversi bilanganSistem bilangan: Konversi bilangan
Sistem bilangan: Konversi bilangan
 
Ppde 11 sistem-bilangan
Ppde 11 sistem-bilanganPpde 11 sistem-bilangan
Ppde 11 sistem-bilangan
 
Bab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilanganBab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilangan
 
Konversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimalKonversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimal
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Kegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdfKegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdf
 
Bilangan Biner.doc
Bilangan Biner.docBilangan Biner.doc
Bilangan Biner.doc
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Edo A.G Kode Biner
Edo A.G   Kode BinerEdo A.G   Kode Biner
Edo A.G Kode Biner
 
Mengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatan
Mengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatanMengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatan
Mengkonversi basis bilangan yang memiliki hubungan perpangkatan
 
BELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptx
BELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptxBELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptx
BELAJAR BILANGAN BINER BAGI SISWA KELAS 8.pptx
 
ppt1.pptx
ppt1.pptxppt1.pptx
ppt1.pptx
 
Decoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with HeksadesimalDecoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with Heksadesimal
 
sistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptsistem bilangan.ppt
sistem bilangan.ppt
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

1 konversi-bilangan1

  • 1. KONVERSI BILANGAN  Bilangan  desimal  adalah  bilangan  yang  menggunakan  10  angka  mulai  0  sampai  9  berturut2.  Setelah  angka  9,  maka  angka  berikutnya  adalah  10,  11,  12  dan  seterusnya.  Bilangan  desimal  disebut  juga  bilangan  berbasis  10.  Contoh  penulisan  bilangan  desimal  :  1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10‐lah yang menjadi subscript pada penulisan  bilangan decimal.  Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan  biner  juga  disebut  bilangan  berbasis  2.  Setiap  bilangan  pada  bilangan  biner  disebut  bit,  dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.  Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh  penulisan : 178.  Bilangan  heksadesimal,  atau  bilangan  heksa,  atau  bilangan  basis  16,  menggunakan  16   buah  simbol,  mulai  dari  0  sampai  9,  kemudian  dilanjut  dari  A  sampai  F.  Jadi,  angka  A  sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.  KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINNER  Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510. Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut : 25 : 2 = 12,5 Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut : 25 : 2 = 12 sisa 1. Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut : 12 : 2 = 6 sisa 0. Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut : 25 : 2 = 12 sisa 1. 12 : 2 = 6 sisa 0. 6 : 2 = 3 sisa 0.
  • 2. 3 : 2 = 1 sisa 1. 1 : 2 = 0 sisa 1. 0 : 2 = 0 sisa 0…. (end) Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas. Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE OKTAL Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka : 33 : 8 = 4 sisa 1. 4 : 8 = 0 sisa 4. 0 : 8 = 0 sisa 0….(end) Hasilnya? Coba tebak…418 KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka : 243 : 16 = 15 sisa 3. 15 : 16 = 0 sisa F. —-> ingat, 15 diganti jadi F.. 0 : 16 = 0 sisa 0….(end) Nah, maka hasil konversinya adalah F316. KONVERSI BILANGAN BINER KE DESIMAL Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
  • 3. Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini. 1 0 0 1 1 Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka : 1 ——> 1 x 20 = 1 0 ——> 0 x 21 = 0 0 ——> 0 x 22 = 0 1 ——> 1 x 23 = 8 1 ——> 1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510. KONVERSI BILANGAN BINER KE OKTAL Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut : 110 dan 111 Nah, setelah dilakukan proses pemilah-milahan seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112. Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah-pilah 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilahan itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing-
  • 4. masing diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah-pilah seperti tadi. KONVERSI BILANGAN BINER KE HEKSADESIMAL Sebagai contoh, misalnya merubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok-kelompok 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb : 1110 dan 0010 Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat : 1110 = 14 dan 0010 = 2 Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16. Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216. Bagaimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8 bit? Contohnya 1101012? Caranya tambahkan saja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apaterhadap hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE DESIMAL Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian: 1 7 dan proses perkaliannya sbb : 1 x 80 = 1 7 x 81 = 56 Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BINER Misalkan  mengubah  bilangan  oktal  578  ke  biner.  Maka  langkah  yang  harus  di  lakukan  adalah  melakukan  proses  konversi  setiap  bilangan  tersebut  masing‐masing  ke  3  bit 
  • 5. bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi 1012. Nah, 7, jika dikonversi  ke biner menjadi 1112. Maka hasilnya adalah 1011112.   KONVERSI BILANGAN OKTAL KE HEKSADESIMAL  Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan  biner.  Maksudnya  adalah  kita  konversi  terlebih  dahulu  oktal  ke  biner,  lalu  konversikan  nilai  biner  tersebut  ke  nilai  heksadesimalnya.  Nah,  baik  yang  konversi  oktal  ke  biner  maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal  728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16.   KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL.  Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka terlebih dahulu ubah susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut : 8 C dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut : 8 x 160 = 8 C x 161 = 192 ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 12 Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010. KONVERSI DARI HEKSADESIMAL KE BINER. Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut dikonversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka heksadesimal 1116. Nah, heksadesimal 1116 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan heksadesimal 716 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini : B 7 —-> bentuk heksa 11 7 —-> bentuk desimal 1011 0111 —-> bentuk biner Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112.
  • 6. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL. Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478.