2. Penelitian korelasi atau
korelasional adalah suatu
penelitian untuk mengetahui
hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih
tanpa ada upaya untuk
mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel
Penelitian Korelasi
3. Penelitian korelasi,
tepat jika variabel
kompleks dan
peneliti tidak
mungkin melakukan
manipulasi dan
mengontrol variabel
seperti dalam
penelitian
eksperimen.
Memungkinka
n variabel
diukur secara
intensif dalam
setting
(lingkungan)
nyata.
Memungkinkan
peneliti
mendapatkan
derajat asosiasi
yang signifikan.
Karakteristik Penelitian Korelasi
4. Tujuan Penelitian Korelasional
Mencari bukti terdapat tidaknya hubungan
(korelasi) antar variabel
Melihat tingkat keberatan hubungan antara
variabel
Memperoleh kejelasan dan kepastian apakah
hubungan tersebut berarti
(meyakinkan/significant) atau tidak berarti
(insignificant)
5. Penelitian macam ini
cocok dilakukan bila
variabel-variabel yang
diteliti rumit dan/atau tak
dapat diteliti dengan
metode eksperimental
atau tak dapat
dimanipulasi.
Ciri-Ciri Penelitian Korelasional
Studi macam ini
memungkinkan
pengukuran
beberapa variabel
dan saling
hubungannya secara
serentak dalam
keadaan realistiknya.
Output dari penelitian ini
adalah taraf atau tinggi-
rendahnya saling
hubungan dan bukan
ada atau tidak adanya
saling hubungan
tersebut.
6. Dapat digunakan untuk
meramalkan variabel
tertentu berdasarkan
variabel bebas.
Ciri-Ciri Penelitian Korelasional
Penelitian
korelasional juga
mengandung
kelebihan-kelebihan,
antara lain:
kemampuannya
untuk menyelidiki
hubungan antara
beberapa variabel
secara
8. Penentuan
masalah
Peninjauan Masalah atau
Studi Kepustakaan
Penentuan
Sampel Analisis Data
Merancang Penelitian
Sesuai Rumusan
Masalah
Pengumpulan
Data
Menyusun
Laporan
Desain Dasar
Penelitian
Korelasional
9. Tahapan Penelitian Korelasional
Memahami masalah dengan cara mengenali variabel yang
akan dikorelasikan berdasarkan hubungan yang logis, dasar
teoretik, landasan empiris, dan sebagainya
Memilih partisipan, yaitu dengan mengambil sampel dari
suatu populasi yang bisa memaksimalkan generalisasi
Memilih pengukuran yang sesuai dengan variabel yang akan
dikaji
Menentukan langkah-langkah pengambilan data, apakah
pengambilan data atau tes diberikan serentak atau bergantian
Melakukan analisis
10. Interpretasi hasil penelitian
adalah suatu usaha untuk
menjelaskan atau menaksir
data hasil penelitian agar
dapat ditarik sebuah
kesimpulan yang lebih
jelas, bermakna, dan
sesuai dengan tujuan
penelitian yang diharapkan
Interpretasi hasil penelitian
korelasi memiliki nilai dari -1
sampai +1 dengan keterangan
nilai (-) menunjukan variabel
bertolak belakang atau
mempunyai hubungan
korelasi yang lemah dan nilai
(+) menunjukan variabel
mempunyai hubungan
korelasi yang kuat.
Interpretasi Hasil Penelitian
Korelasional
11. Rancangan Penelitian Korelasional
Korelasi Bivariat
Regresi dan Prediksi
Regresi Jamak (Multiple Regresion)
Analisis Faktor
Rancangan korelasional yang digunakan untuk
menarik kesimpulan kausal
Analisis sistem (System Analysis)
12. Kesalahan dalam Penelitian Korelasional
Peneliti berasumsi bahwa korelasi merupakan bukti sebab
akibat
Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak (shotgun
approach)
Peneliti memilih statistik yang tidak tepat
Peneliti menggunakan analisis bivariat ketika multivariat
yang lebih tepat
Peneliti tidak melakukan studi validitas silang
Peneliti menggunakan analisis jalur atau LISER tanpa
peninjauan asumsi-asumsi (teori)
Peneliti gagal menentukan suatu variabel kausal penting
dalam perencanaan suatu analisis jalur
Peneliti salah tafsir terhadap signifikansi praktis atau statistik
dalam suatu studi.
13. Kelebihan Penelitian Korelasi
penelitian ini berguna untuk mengatasi masalah
yang berkaitan dengan bidang pendidikan,
ekonomi, sosial. Dengan penelitian ini juga
memungkinkan untuk menyelidiki beberapa
variabel untuk diselidiki secara intensif dan
penelitian ini dapat melakukan analisis prediksi
tanpa memerlukan sampel yang besar.
14. Kelemahan Penelitian Korelasi
Hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa
Tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal
Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian
korelasional itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan
kontrol terhadap variabel-variabel bebas
Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur
Sering merangsang penggunanya sebagai semacam short-gun
approach, yaitu memasukan berbagai data tanpa pilih-pilih dan
menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna
15. Mengkaji Skripsi/Tesis Korelasional
Skripsi ini disusun oleh Sovia Ningsih, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Jember. Tujuan penelitian ini dilakukan, diantaranya yaitu, Untuk
mendeskripsikan bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran matematika
kelas VIII SMP Negeri 01 Jenggawah tahun pelajaran 2020/2021, untuk
mendeskripsikan bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 01 Jenggawah tahun pelajaran 2020/2021, serta untuk mengetahui
adakah korelasi antara persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan
hasil belajar matematika kelas VIII SMP Negeri 01 Jenggawah tahun pelajaran
2020/2021.
Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Matematika Dengan Hasil Belajar
Matematika Kelas VIII SMP Negeri 1 Jenggawah Jember Tahun Pelajaran
2020/2021
16. JENIS VARIABEL
Pada penelitian ini
terdapat dua jenis
variabel penelitian yaitu
variabel bebas sebagai
variabel yang
mempengaruhi yang
disimbolkan (X) dan
variabel terikat sebagai
variabel yang dipengaruhi
yang disimbolkan (Y).
Mengkaji Skripsi/Tesis
Korelasional
Desain penelitian yang
digunakan adalah
paradigma sederhana
dengan satu variabel
bebas dan satu variabel
terikat yang dirancang
untuk menentukan
besarnya hubungan
persepsi siswa terhadap
pelajaran matematika
dengan hasil belajar
matematika.
pendekatan
penelitian kuantitatif
asosiatif
metode yang
digunakan adalah
metode korelasi
teknik pengumpulan
data yang meliputi
kuesioner (angket),
dan dokumentasi
17. Diambil sampel yang
berjumlah 112 siswa dari 288
siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Jenggawah.
Angket yang digunakan pada
penelitian ini yaitu dengan
mengadopsi angket
penelitian terdahulu yang
sudah diuji validitas dan
kereabilitasannya.
Mengkaji Skripsi/Tesis
Korelasional
Untuk pengujian
normalitas data peneliti
menggunakan uji
normalitas Kolmogorov-
Smirnov
Pengambilan keputusan
dalam Uji Linieritas ada
dua dasar pengambilan
keputusan, yaitu dengan
membandingkan nilai (sig.)
dengan 0,05 atau bisa
dengan membandingkan
Nilai F hitung dengan F
tabel.
Instrumen
menggunakan skala
Likert akan dibuat
dalam bentuk
checklist ataupun
pilihan ganda.
Penelitian ini
menggunakan teknik
analisis deskriptif
dan analisis korelasi
18. Mengkaji Skripsi/Tesis Korelasional
kategorisasi hasil belajar matematika, diperoleh hasil belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Jenggawah adalah tidak ada siswa yang
memiliki hasil belajar dengan kategori sangat tinggi, 2 siswa memiliki
hasil belajar dengan kategori tinggi, 5 siswa memiliki hasil belajar
dengan kategori sedang, 20 siswa memiliki hasil belajar dengan
kategori rendah, dan 77 siswa memiliki hasil belajar dengan kategori
sangat rendah. Maka dapat disimpulkan sebagian besar hasil belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jenggawah memiliki hasil belajar
rendah.
19. Mengkaji Skripsi/Tesis Korelasional
Dilakukan uji normalitas dan uji linearitas. Berdasarkan hasil analisis
One-Sample Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikansi
Asym. Sig. (2-tailed) sebesar 0,190 > 0,05. Kemudian berdasarkan
hasil perhitungan menggunakan SPSS 22 yang terdapat pada tabel
ANOVA tersebut dapat dilihat Sig. Deviation from Linearity
menunjukkan angka 0,405 > 0,05. Berdasarkan pengambilan
keputusan uji linearitas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
linier dan signifikansi antara kedua variabel tersebut.
20. Mengkaji Skripsi/Tesis Korelasional
Selanjutnya, dilakukan pengujian hipotesis untuk menetapkan ada
tidaknya hubungan persepsi siswa terhadap pelajaran matematika
dengan hasil belajar matematika. Nilai Pearson Correlation bernilai
positif yaitu 0,215 yang artinya korelasi bersifat positif atau searah.
Serta jika dilihat berdasarkan pedoman derajat hubungan atau tingkat
keeratan menurut kriteria Guilford Empirical Rules pada tabel 3.8
maka 0,215 berada pada kategori rendah yaitu di antara 0,20. Maka
dari hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa terdapat korelasi
positif yang signifikan antara variabel persepsi siswa dengan hasil
belajar, namun tingkat hubungan keduanya rendah.
21. Contoh Penelitian Koresional
Peneliti ingin mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap
pelajaran matematika (variabel independen) dengan hasil belajar
matematika (variabel dependen).
Melakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan siswa
berdasarkan pernyataan dan pengetahuan terhadap matematika
dengan ditandai dengan adanya pengertian terhadap matematika,
manfaat serta kegunaan matematika, serta perhatian terhadap
matematika.
Mencari keterkaitan antar konsep dan pengaplikasian konsep atau
algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
penyelesaian masalah.
Hubungan antara bimbingan belajar dalam keluarga dan motivasi
terhadap prestasi belajar matematika siswa
Hubungan antara gaya belajar dan kreativitas dengan hasil belajara
matematika peserta didik