SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus, pengamatan
dilakukan dengan wawancara dan observasi subjek yang diverifikasi dengan hasil
wawancara dan observasi significant others.
Metode ini cocok digunakan karena peneliti dapat mengamati kecerdasan
emosi dengan cukup memadai, dengan syarat pemilihan significant others dipilih
dari orang-orang terdekat yang mengamati subjek dengan baik, sehingga dapat
menelaah kepada satu kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail,
dan komprehensif.
Studi kasus adalah studi yang berusaha memahami isu-isu yang rumit atau
objek yang dapat memperluas pengalaman atau menambah kekuatan terhadap apa
yang telah dikenal melalui hasil penelitian yang lalu. Lebih lanjut dikatakan bahwa
studi kasus menekankan pada rincian analisis kontekstual tentang sejumlah kecil
kejadian atau kondisi dan hubungan-hubungan yang ada padanya (dalam Moleong,
1999).
Studi kasus didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian atau studi tentang
suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan yang dapat dilakukan dengan
pendekatan kualitatif maupun kuantitatif dengan sasaran perorangan maupun
kelompok bahkan masyarakat luas (Stake dalam Basuki, 2006).
Penelitian studi kasus (case study) memusatkan diri secara intensif terhadap
satu objek tertentu, dengan selengkap-lengkapnya dari kasus tersebut untuk
mengetahui sebab-sebab yang sesungguhnya bilamana terdapat aspek-aspek yang
perlu diperbaiki, setiap fakta dipelajari peranan dan fungsinya di dalam kasus
tersebut. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kedalaman sebuah studi kasus dapat
diukur dari data yang dikumpulkan (Nawawi, 2005).

59
60
Menurut Poerwandari (2005), studi kasus dapat dibedakan dalam tiga
jenis, yaitu :
a. Studi kasus instrinsik, yaitu penelitian dilakukan karena ketertarikan atau
kepedulian pada suatu kasus. Penelitian dilakukan untuk memahami secara
utuh kasus tersebut, tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsepkonsep atau teori ataupun tanpa upaya menggeneralisasikan.
b. Studi kasus instrumental, yaitu penelitian pada suatu kasus unik tertentu,
dilakukan

untuk

memahami

isu

dengan

lebih

baik,

juga

untuk

mengembangkan, memperhalus teori.
c. Studi kasus kolektif, yaitu suatu studi kasus instrumental yang diperluas
sehingga mencakup beberapa kasus. Tujuannya adalah untuk mempelajari
fenomena atau populasi atau kondisi umum dengan lebih mendalam. Karena
menyangkut kasus majemuk dengan fokus baik didalam tiap kasus maupun
antar kasus, studi kasus ini sering juga disebut studi kasus majemuk atau studi
kasus komparatif.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa studi
kasus adalah suatu metode kualitatif yang digunakan untuk memahami isu-isu
yang rumit tentang suatu fenomena atau kejadian yang khusus dengan sasaran
perorangan maupun kelompok bahkan masyarakat luas.

B. Subjek Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, karakteristik subjek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Karakter subjek penelitian ini adalah siswa remaja berjenis kelamin laki-laki atau
perempuan yang berusia 13-15 tahun dan mengikuti program kelas unggulan di
SMPN 103 Jakarta.

C. Tahap-Tahap Penelitian

Adapun tahap persiapan dan pelaksanaan yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu :
1. Tahap Persiapan Penelitian
Peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan beberapa
61
teori yang relevan dengan masalah. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan
pertanyaan mendasar yang nantinya berkembang dalam wawancara. Pedoman
wawancara yang telah disusun, ditunjukkan kepada yang lebih ahli dalam hal
ini ialah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi
pedoman wawancara. Setelah mendapatkan masukkan dan koreksi dari
pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan
menyiapkan diri untuk melakukan wawancara. Kemudian peneliti mencari
calon subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Setelah
menemukan dan subjek pun bersedia untuk diwawancara, maka peneliti
membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat
untuk melakukan wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti mendapatkan subjek yang sesuai, kemudian peneliti membuat
kesepakatan mengenai waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan
wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Sebelum wawancara dimulai,
peneliti terlebih dahulu menjelaskan identitas bahwa wawancara ini bersifat
rahasia. Pemberitahuan ini bertujuan untuk membina kedekatan dan
menumbuhkan rasa percaya subjek kepada peneliti dan tujuan diadakan
wawancara dan informasikan kepada subjek peneliti. Setelah wawancara
selesai selanjutnya peneliti memindahkan hasil rekaman berdasarkan
wawancara dalam bentuk tulisan kemudian peneliti melakukan analisis data
dan interpretasi data sesuai dengan langkah-langkah yang telah ada. Akhirnya
peneliti membuat kesimpulan dari seluruh data hasil penelitian. Kemudian dari
hasil kesimpulan yang dilakukan, peneliti mengajukan saran-saran untuk
penelitian selanjutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan
observasi
1. Wawancara
Dasar wawancara yang digunakan adalah pendekatan dengan pedoman
umum Patton (dalam Poerwandari, 1998). Alasan pengunaan pendekatan ini
62
karena pendekatan ini memberikan keleluasaan bagi partisipan dalam
memberikan jawaban dan memberikan kesempatan pada peneliti untuk
memeriksa kembali aspek-aspek yang ingin ditanyakan.
Menurut Moleong (1999), wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
Menurut Nurul (2003) Interview adalah metode yang digunakan untuk
meminta keterangan yang berkaitan dengan objek penelitian.
Menurut Kartono (dalam Basuki, 2006) wawancara adalah suatu
percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.
Metode wawancara dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
(Moleong, 1999):
a. Wawancara Berstruktur
Metode wawancara dimana pewawancara menggunakan daftar pertanyaan
atau daftar isiaan sebagai penuntun selama proses wawancara.
b. Wawancara Tidak Berstruktur
Metode wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar isian
sebagai penuntun selama proses wawancara.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur agar lebih terarah.
2. Observasi
Selain itu penelitian ini juga melekukan observasi, dimana peneliti
memperhatikan dan mencacat aktivitas-aktivitas yang berlangsung, serta orangorang yang terlibat dalam kejadian aktivitas.
Menurut Nurul (2003), Observasi adalah studi yang di sengaja dan
sistematika tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan
pengamatan dan pencatatan, observasi dengan mengambil bagian secara langsung
dalam situasi yang diteliti untuk mengetahui kondisi dan situasi objek, sehingga
memperoleh data yang valid.
Menurut Kartono (dalam Basuki, 2006) observasi diberi batasan sebagai
studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis dengan jalan pengamatan dan pencacatan. Observasi dibutuhkan untuk
63
memahami konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi
terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan
peneliti dan hal-hal lain yang dianggap relevan sehingga dapat memberi data
tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari, 1998) salah satu hal yang penting
tapi sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi.
Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting
karena :
a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal
yang diteliti ada atau sedang terjadi.
b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada
penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan-pilihan untuk
mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan
yang nyata, kecenderungan untuk mempengaruhi sebagai konseptualisasi
tentang topik yang diamati akan berkurang.
c.

Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek peneliti
sendiri kurang disadari.

d.

Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang
karena berbagai sebab tidak diungkap oleh subjek penelitian secara terbuka
dalam wawancara.

e. Observasi memungkinkan merefleksi dan bersikap instropeksi diri terhadap
penelitian yang dilakukannya.
f. Observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif
yang ditampilkan oleh objekl penelitian.
Menurut Moleong (1999), Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam
kegiatan orang-orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi :
a. Observasi Partisipan
Suatu observasi dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan subjek yang diteliti atau diamati, seolah-olah pengamat merupakan
bagian dari mereka.
b. Observasi Non-partisipan
Suatu observasi dimana pengamat berada diluar subjek yang diteliti dan tidak
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
64
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
non- partisipan. Jadi dalam hal ini pengamat berada diluar subjek yang diamati
dan tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek.

E. Alat Bantu Pengumpulan Data

Menurut Poerwandari (1998), peneliti sangat berperan dalam seluruh
proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik tersebut,
mengumpulkan

data,

hingga

menganalisis,

menginterpretasikan,

dan

menyimpulkan hasil penelitian.
Dalam mengumpulkan data-data peneliti menggunakan alat bantu yaitu :
1. Pedoman Wawancara
Pedoman berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan sesuai dengan
tujuan penelitian berdasarkan teori dari kecerdasan emosi.
2. Pedoman Observasi
Catatan berisi ciri-ciri perilaku yang akan diamati, dimana perilaku yang
diamati akan dicatat. Data yang didapat dapat digunakan sebagai data
penunjang ketika melakukan interpretasi wawancara.
3. Alat Perekam
Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara agar peneliti
dapat benar-benar berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus
berhenti untuk mencacat jawaban dari responden. Dalam mengumpulkan data,
alat perekam baru dapat digunakan setelah peneliti memperoleh izin dari
subjek untuk menggunakan alat tersebut pada proses wawancara berlangsung.
4. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk menulis atau memberi tanda pada lembar observasi
Penggunaan alat tulis dalam wawancara dapat digunakan pada saat wawancara
berlangsung.

F. Keakuratan Penelitian

Untuk mencapai keakuratan dalam suatu penelitian dengan metode
kualitatif, ada beberapa teknik yang digunakan dan salah satu teknik tersebut
adalah triangulasi. Menurut Moleong (1990) triangulasi adalah teknik pemeriksaan
65
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang
paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Denzin (dalam Patton, 2002) mengemukakan empat macam triangulasi
sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :
a.

Triangulasi data
Menggunakan

berbagai

sumber

data

seperti

dokumen,

arsip,

hasil

wawancara,hasil observasi, atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu
objek yang dianggap memiliki sudut pandang berbeda. Termasuk disini adalah
wawancara dengan orang terdekat subjek (significant other). Trianggulasi data
dilakukan dengan mebandingkan data hasil wawancara antara subjek dengan
significant other.
b.

Triangulasi pengamat
Adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan
data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan
dalam pengumpulan data.

c.

Triangulasi teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini berbagai teori telah
dijelaskan tentang kecerdasan emosi dan remaja.

d.

Triangulasi metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti
melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (dalam Moleong, 1999) adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan variasi dasar. Ia membedakan dengan penafsiran yaitu memberikan arti
yang significant terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan hubungan antara
dimensi-dimensi uraian.
66
Adapun menurut Poerwandari (2005), analisis data merupakan proses
untuk membuat data yang dikumpulkan menjadi lebih bermakna. Langkahlangkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
a. Mengorganisasikan data
Setelah peneliti mendapatkan data dari subjek dan significant others melalui
wawancara dengan alat perekam, kemudian peneliti mengubahnya menjadi
transkip (verbatim) dalam bentuk tulisan, karena datanya beragam dan
banyak data harus diorganisasikan dengan rapi, sistematis, dan lengkap.
b. Mengelompokkan data
Langkah pertama sebelum analisa adalah membubuhkan kode pada data yang
diperoleh. Pengkodean dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan
mensistematiskan data secara lengkap dan mendetail sehingga dapat
memunculkan gambaran tentang topik.
c. Menguji asumsi
Setelah kategori dan pola tergambar dengan jelas, pada tahap ini kategori
yang akan didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan
teori yang dijabarkan pada bab sebelumnya, sehingga data yang diperoleh
dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teori dengan data
yang didapat.
d. Mendeskripsikan data
Setelah dilakukan uji asumsi, dibutuhkan penjabaran data dan analisis secara
terfokus, mendalam dan terarah.
e. Menginterpretasi data
Menginterpretasi mengenai apa yang diteliti sesuai dengan perspektif peneliti
dengan memahami data secara lebih ekstensif dan mendalam.
f. Menulis laporan penelitian
Menggabungkan kategori-kategori analisis berdasarkan gabungan dari
pertanyaan penelitian, teori-teori, penelitian terdahulu, data yang diperoleh
dari observasi dan wawancara subjek dan significant other, kemudian
dilakukan interpretasi secara keseluruhan dan menarik kesimpulan dari hasil
penelitian.

More Related Content

What's hot

METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatifMateri 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatifKuliahMandiri.org
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianAldry Azharry
 
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifMetode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifYaser Lopekabausirah
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianFaizal Sofyan
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Yaser Lopekabausirah
 
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianMetodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianjayamartha
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...Chairani Rahiimi
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitiangiegieok
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanDedi Yulianto
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 

What's hot (20)

METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
P3 metode penelitian
P3 metode penelitianP3 metode penelitian
P3 metode penelitian
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatifMateri 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitian
 
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifMetode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitian
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
 
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianMetodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikan
 
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatifPertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
 
Penelitian Sosial
Penelitian SosialPenelitian Sosial
Penelitian Sosial
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 

Similar to Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103 Jakarta (skripsi)

Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...Tyaseta Sardjono
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfesdeenduaranggailung
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan dataJan Hutahaean
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifocwunj_fip
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitiandininur
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...iqbalbale02
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Oyon08
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5ALMAISYA
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxrahmameisya99
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatasih gahayu
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifsuryadi man ic
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianAs As
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 

Similar to Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103 Jakarta (skripsi) (20)

Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
metodelogi penelitian
metodelogi penelitianmetodelogi penelitian
metodelogi penelitian
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
Lia istifadah
Lia istifadahLia istifadah
Lia istifadah
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 
Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifMakalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
bahagian b
bahagian bbahagian b
bahagian b
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatif
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitian
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
 

More from Tyaseta Sardjono

Dasar sholat khusuk ( rev 1)
Dasar sholat khusuk  ( rev 1)Dasar sholat khusuk  ( rev 1)
Dasar sholat khusuk ( rev 1)Tyaseta Sardjono
 
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copy
Tadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copyTadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copy
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copyTyaseta Sardjono
 
Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7Tyaseta Sardjono
 
Mendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepangMendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepangTyaseta Sardjono
 
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitasBeasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitasTyaseta Sardjono
 
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinyaHalusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinyaTyaseta Sardjono
 
Program Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat MataProgram Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat MataTyaseta Sardjono
 
Survey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophreniaSurvey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophreniaTyaseta Sardjono
 
National competition @national business camp
National competition @national business campNational competition @national business camp
National competition @national business campTyaseta Sardjono
 
Nyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an brailleNyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an brailleTyaseta Sardjono
 
Indonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen EnterprenuershipIndonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen EnterprenuershipTyaseta Sardjono
 
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...Tyaseta Sardjono
 

More from Tyaseta Sardjono (20)

Dasar sholat khusuk ( rev 1)
Dasar sholat khusuk  ( rev 1)Dasar sholat khusuk  ( rev 1)
Dasar sholat khusuk ( rev 1)
 
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copy
Tadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copyTadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copy
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copy
 
Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7
 
Mendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepangMendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepang
 
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitasBeasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
 
NYC 2015 coming soon
NYC 2015 coming soonNYC 2015 coming soon
NYC 2015 coming soon
 
Weinberger07
Weinberger07Weinberger07
Weinberger07
 
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinyaHalusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
 
17thform
17thform17thform
17thform
 
Muhammad SAW Marketing
Muhammad SAW MarketingMuhammad SAW Marketing
Muhammad SAW Marketing
 
Program Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat MataProgram Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat Mata
 
Functional foodfestival
Functional foodfestivalFunctional foodfestival
Functional foodfestival
 
Funtional foodfestival
Funtional foodfestivalFuntional foodfestival
Funtional foodfestival
 
Dauroh ijtima'i
Dauroh ijtima'iDauroh ijtima'i
Dauroh ijtima'i
 
RRR
RRRRRR
RRR
 
Survey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophreniaSurvey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophrenia
 
National competition @national business camp
National competition @national business campNational competition @national business camp
National competition @national business camp
 
Nyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an brailleNyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an braille
 
Indonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen EnterprenuershipIndonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
 
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103 Jakarta (skripsi)

  • 1. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus, pengamatan dilakukan dengan wawancara dan observasi subjek yang diverifikasi dengan hasil wawancara dan observasi significant others. Metode ini cocok digunakan karena peneliti dapat mengamati kecerdasan emosi dengan cukup memadai, dengan syarat pemilihan significant others dipilih dari orang-orang terdekat yang mengamati subjek dengan baik, sehingga dapat menelaah kepada satu kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Studi kasus adalah studi yang berusaha memahami isu-isu yang rumit atau objek yang dapat memperluas pengalaman atau menambah kekuatan terhadap apa yang telah dikenal melalui hasil penelitian yang lalu. Lebih lanjut dikatakan bahwa studi kasus menekankan pada rincian analisis kontekstual tentang sejumlah kecil kejadian atau kondisi dan hubungan-hubungan yang ada padanya (dalam Moleong, 1999). Studi kasus didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian atau studi tentang suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan yang dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif dengan sasaran perorangan maupun kelompok bahkan masyarakat luas (Stake dalam Basuki, 2006). Penelitian studi kasus (case study) memusatkan diri secara intensif terhadap satu objek tertentu, dengan selengkap-lengkapnya dari kasus tersebut untuk mengetahui sebab-sebab yang sesungguhnya bilamana terdapat aspek-aspek yang perlu diperbaiki, setiap fakta dipelajari peranan dan fungsinya di dalam kasus tersebut. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kedalaman sebuah studi kasus dapat diukur dari data yang dikumpulkan (Nawawi, 2005). 59
  • 2. 60 Menurut Poerwandari (2005), studi kasus dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : a. Studi kasus instrinsik, yaitu penelitian dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian pada suatu kasus. Penelitian dilakukan untuk memahami secara utuh kasus tersebut, tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsepkonsep atau teori ataupun tanpa upaya menggeneralisasikan. b. Studi kasus instrumental, yaitu penelitian pada suatu kasus unik tertentu, dilakukan untuk memahami isu dengan lebih baik, juga untuk mengembangkan, memperhalus teori. c. Studi kasus kolektif, yaitu suatu studi kasus instrumental yang diperluas sehingga mencakup beberapa kasus. Tujuannya adalah untuk mempelajari fenomena atau populasi atau kondisi umum dengan lebih mendalam. Karena menyangkut kasus majemuk dengan fokus baik didalam tiap kasus maupun antar kasus, studi kasus ini sering juga disebut studi kasus majemuk atau studi kasus komparatif. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa studi kasus adalah suatu metode kualitatif yang digunakan untuk memahami isu-isu yang rumit tentang suatu fenomena atau kejadian yang khusus dengan sasaran perorangan maupun kelompok bahkan masyarakat luas. B. Subjek Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Karakter subjek penelitian ini adalah siswa remaja berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang berusia 13-15 tahun dan mengikuti program kelas unggulan di SMPN 103 Jakarta. C. Tahap-Tahap Penelitian Adapun tahap persiapan dan pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan Penelitian Peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan beberapa
  • 3. 61 teori yang relevan dengan masalah. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan pertanyaan mendasar yang nantinya berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukkan kepada yang lebih ahli dalam hal ini ialah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancara. Setelah mendapatkan masukkan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan menyiapkan diri untuk melakukan wawancara. Kemudian peneliti mencari calon subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Setelah menemukan dan subjek pun bersedia untuk diwawancara, maka peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah peneliti mendapatkan subjek yang sesuai, kemudian peneliti membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Sebelum wawancara dimulai, peneliti terlebih dahulu menjelaskan identitas bahwa wawancara ini bersifat rahasia. Pemberitahuan ini bertujuan untuk membina kedekatan dan menumbuhkan rasa percaya subjek kepada peneliti dan tujuan diadakan wawancara dan informasikan kepada subjek peneliti. Setelah wawancara selesai selanjutnya peneliti memindahkan hasil rekaman berdasarkan wawancara dalam bentuk tulisan kemudian peneliti melakukan analisis data dan interpretasi data sesuai dengan langkah-langkah yang telah ada. Akhirnya peneliti membuat kesimpulan dari seluruh data hasil penelitian. Kemudian dari hasil kesimpulan yang dilakukan, peneliti mengajukan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi 1. Wawancara Dasar wawancara yang digunakan adalah pendekatan dengan pedoman umum Patton (dalam Poerwandari, 1998). Alasan pengunaan pendekatan ini
  • 4. 62 karena pendekatan ini memberikan keleluasaan bagi partisipan dalam memberikan jawaban dan memberikan kesempatan pada peneliti untuk memeriksa kembali aspek-aspek yang ingin ditanyakan. Menurut Moleong (1999), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Nurul (2003) Interview adalah metode yang digunakan untuk meminta keterangan yang berkaitan dengan objek penelitian. Menurut Kartono (dalam Basuki, 2006) wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik. Metode wawancara dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (Moleong, 1999): a. Wawancara Berstruktur Metode wawancara dimana pewawancara menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isiaan sebagai penuntun selama proses wawancara. b. Wawancara Tidak Berstruktur Metode wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar isian sebagai penuntun selama proses wawancara. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur agar lebih terarah. 2. Observasi Selain itu penelitian ini juga melekukan observasi, dimana peneliti memperhatikan dan mencacat aktivitas-aktivitas yang berlangsung, serta orangorang yang terlibat dalam kejadian aktivitas. Menurut Nurul (2003), Observasi adalah studi yang di sengaja dan sistematika tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan, observasi dengan mengambil bagian secara langsung dalam situasi yang diteliti untuk mengetahui kondisi dan situasi objek, sehingga memperoleh data yang valid. Menurut Kartono (dalam Basuki, 2006) observasi diberi batasan sebagai studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencacatan. Observasi dibutuhkan untuk
  • 5. 63 memahami konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal lain yang dianggap relevan sehingga dapat memberi data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 1998) salah satu hal yang penting tapi sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena : a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti ada atau sedang terjadi. b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan-pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata, kecenderungan untuk mempengaruhi sebagai konseptualisasi tentang topik yang diamati akan berkurang. c. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek peneliti sendiri kurang disadari. d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkap oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. e. Observasi memungkinkan merefleksi dan bersikap instropeksi diri terhadap penelitian yang dilakukannya. f. Observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan oleh objekl penelitian. Menurut Moleong (1999), Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan orang-orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi : a. Observasi Partisipan Suatu observasi dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti atau diamati, seolah-olah pengamat merupakan bagian dari mereka. b. Observasi Non-partisipan Suatu observasi dimana pengamat berada diluar subjek yang diteliti dan tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
  • 6. 64 Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non- partisipan. Jadi dalam hal ini pengamat berada diluar subjek yang diamati dan tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek. E. Alat Bantu Pengumpulan Data Menurut Poerwandari (1998), peneliti sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik tersebut, mengumpulkan data, hingga menganalisis, menginterpretasikan, dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam mengumpulkan data-data peneliti menggunakan alat bantu yaitu : 1. Pedoman Wawancara Pedoman berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan teori dari kecerdasan emosi. 2. Pedoman Observasi Catatan berisi ciri-ciri perilaku yang akan diamati, dimana perilaku yang diamati akan dicatat. Data yang didapat dapat digunakan sebagai data penunjang ketika melakukan interpretasi wawancara. 3. Alat Perekam Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara agar peneliti dapat benar-benar berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencacat jawaban dari responden. Dalam mengumpulkan data, alat perekam baru dapat digunakan setelah peneliti memperoleh izin dari subjek untuk menggunakan alat tersebut pada proses wawancara berlangsung. 4. Alat Tulis Alat tulis digunakan untuk menulis atau memberi tanda pada lembar observasi Penggunaan alat tulis dalam wawancara dapat digunakan pada saat wawancara berlangsung. F. Keakuratan Penelitian Untuk mencapai keakuratan dalam suatu penelitian dengan metode kualitatif, ada beberapa teknik yang digunakan dan salah satu teknik tersebut adalah triangulasi. Menurut Moleong (1990) triangulasi adalah teknik pemeriksaan
  • 7. 65 data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (dalam Patton, 2002) mengemukakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu : a. Triangulasi data Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,hasil observasi, atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu objek yang dianggap memiliki sudut pandang berbeda. Termasuk disini adalah wawancara dengan orang terdekat subjek (significant other). Trianggulasi data dilakukan dengan mebandingkan data hasil wawancara antara subjek dengan significant other. b. Triangulasi pengamat Adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. c. Triangulasi teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini berbagai teori telah dijelaskan tentang kecerdasan emosi dan remaja. d. Triangulasi metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi. G. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton (dalam Moleong, 1999) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan variasi dasar. Ia membedakan dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang significant terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan hubungan antara dimensi-dimensi uraian.
  • 8. 66 Adapun menurut Poerwandari (2005), analisis data merupakan proses untuk membuat data yang dikumpulkan menjadi lebih bermakna. Langkahlangkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut : a. Mengorganisasikan data Setelah peneliti mendapatkan data dari subjek dan significant others melalui wawancara dengan alat perekam, kemudian peneliti mengubahnya menjadi transkip (verbatim) dalam bentuk tulisan, karena datanya beragam dan banyak data harus diorganisasikan dengan rapi, sistematis, dan lengkap. b. Mengelompokkan data Langkah pertama sebelum analisa adalah membubuhkan kode pada data yang diperoleh. Pengkodean dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematiskan data secara lengkap dan mendetail sehingga dapat memunculkan gambaran tentang topik. c. Menguji asumsi Setelah kategori dan pola tergambar dengan jelas, pada tahap ini kategori yang akan didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang dijabarkan pada bab sebelumnya, sehingga data yang diperoleh dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teori dengan data yang didapat. d. Mendeskripsikan data Setelah dilakukan uji asumsi, dibutuhkan penjabaran data dan analisis secara terfokus, mendalam dan terarah. e. Menginterpretasi data Menginterpretasi mengenai apa yang diteliti sesuai dengan perspektif peneliti dengan memahami data secara lebih ekstensif dan mendalam. f. Menulis laporan penelitian Menggabungkan kategori-kategori analisis berdasarkan gabungan dari pertanyaan penelitian, teori-teori, penelitian terdahulu, data yang diperoleh dari observasi dan wawancara subjek dan significant other, kemudian dilakukan interpretasi secara keseluruhan dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.