2. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(COOPERATIVE LEARNING)
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) adalah salah satu
bentuk pendekatan pembelajaran dengan membagi siswa dalam
bentuk kelompok kecil, dimana siswa akan bekerja sama untuk
memaksimalkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran
Ciri – Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
•Belajar bersama dengan teman
•Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
•Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
•Belajar dari teman sendiri dalam berkelompok
•Belajar dalam kelompok kecil
•Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
•Keputusan tergantung pada siswa sendiri
•Siswa aktif
3. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(COOPERATIVE LEARNING)
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
• Meningkatkan hasil akademik,
• Memberi peluang agar siswa dapat menerima
teman – temannya yang mempunyai berbagai
perbedaan latar belajar.
• Mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
•Menyampaikan tujuan serta memotivasi siswa.
•Penyajian informasi.
•Atur siswa menjadi kelompok belajar.
•Membimbing kelompok belajar.
•Evaluasi.
•Berikan penghargaan.
4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Kelebihan pembelajaran kooperatif
• Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa
yang lain.
• Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
• Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasan serta menerima segala perbedaan.
Kekurangan pembelajaran kooperatif
• Bagi siswa yang pandai, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki
kemampuan. Akibatnya, keadaan yang seperti ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok.
• Penilaian dalam pembelajaran kooperatif didasarkan pada hasil kelompok. Namun yang demikian, guru perlu
menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
• Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan
periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-
kali penerapan strategi ini.
5. PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
Problem Based Learning (PBL) merupakan model
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk aktif
dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan berpikir
memecahkan masalah melalui pencarian data sehingga
diperoleh solusi dengan rasional dan autentik
Ciri-ciri Pembelajaran PBL
• Pembelajaran bersifat student centered
• Pembelajaran terjadi pada kelompok- kelompok kecil
• Dosen atau guru berperan sebagai fasilitator dan moderator
• Masalah
Langkah-Langkah Pembelajaran PBL
• Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
• Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
• Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
• Menganalisis dan mengevaluasi
6. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERPADU
MEMBACA DAN MENULIS
(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND
COMPOSITION)
Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition disingkat CIRC
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis, dimana
peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
dalam membaca, menulis, memahami kosakata dan seni berbahasa.
Tujuan Model Pembelajaran CIRC
• Membaca Lisan
• Kemampuan Memahami Bacaan
• Menulis dan Seni Berbahasa
Unsur-unsur Model Pembelajaran CIRC
• Kelompok membaca
• Tim
• Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan cerita
• Pemeriksaan oleh pasangan
• Tes
• Pengajaran langsung dalam memahami bacaan
• Seni berbahasa dan menulis terintegrasi
7. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
Kelebihan dalam penggunakan model
pembelajaran CIRC antara lain sebagai berikut:
CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) sangat tepat untuk
meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita.
Dominasi guru dalam proses pembelajaran
berkurang.
Pelaksanaan program sederhana sehingga
mudah diterapkan.
Sedangkan kekurangan yang ditemukan dalam
penggunaan model pembelajaran CIRC adalah
sebagai berikut:
Metode ini kurang tepat jika diterapkan pada
peserta didik yang kurang bisa membaca akan
kesulitan.
Jika diterapkan terlalu sering peserta didik
akan merasa bosan.
Peserta didik merasa jenuh dan lelah jika
diminta untuk membaca terlalu banyak