SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1
Beristiqâmah Ala Ashâbul Kahfi
Oleh: Muhsin Hariyanto
Kisah Ashâbul Kahfi, sebagaimana yang dipaparkan di dalam kitab suci al-
Quran, ternyata tetap relevan untuk dijelaskan di masa sekarang ini. Di saat manusia
mengalami kegamangan ketika berhadapan dengan sistem dan budaya yang tak
cukup kondusif untuk melahirkan kesalehan ritual, apalagi (kesalehan) sosial.
Kesalehan ritual yang di masa kecil saya begitu akrab dengan keseharian anak-anak
dan remaja, dan juga orang-orang dewasa, kini tengah memudar. Dan, bahkan dalam
beberapa hal mengalami proses peminggiran yang cukup signifikan. Apalagi dalam
konteks ‘kesalehan sosial’, yang dahulu menjadi ciri keberislaman umat Islam, kini
semakin tak jelas wujudnya, karena digusur oleh sejumlah kecenderungan yang
bernuansa ‘hubbud dunya’. Ditengarai bahwa spirit Ashâbul Kahfi – kini -- belum
terlahir kembali.
Para mubaligh kita, baik di media televisi maupun mimbar-mimbar masjid,
dengan berbagai caranya, selalu meneriakkan serangkaina kata: “Zaman boleh saja
berganti, waktu bisa saja berlalu. Tetapi, ‘keimanan’ kita – sebagai seorang muslim -
- harus tetap dalam kokoh terpatri di dalam hati, hingga tiba saatnya kita
mnenghadap ilahi- rabbi. Iman kita – yang ada di dlam hati – jangan pernah sedetik
pun rapuh, apalagi lenyap ditelan arus zaman. Fitnah seperti apa pun boleh saja
terjadi pada diri kita, tetapi sikap istiqâmah (keteguhan hati) kita dalam menjaga
iman tak boleh terlewatkan.
Al-Quran pun menjelaskan: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Ditekankan dalam ayat ini bahwa
laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal
saleh harus disertai iman. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Lihat: QS an-
Nahl [16]: 97).
Bahkan, dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa Sufyan bin Abdullah ats-
Tsaqafi, salah seorang sahabat Nabi s.a.w., pernah memohon kepada beliau: Wahai
Rasulullah, berikan satu nasihat kepada diri saya tentang Islam, dan -- dengan satu
nasihat itu -- saya tidak perlu lagi bertanya kepada siapa pun selain Anda’.
Rasulullah s.a.w. pun menjawab: “Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian
bersikap istiqâmahlah.” (HR Muslim).
2
Sikap istiqâmah, yang oleh Imam an-Nawawi -- dalam kitab Riyâdhus
Shâlihîn – dijabarkan sebagai : “sikap konsisten dalam ketaatan kita kepada Allah”,
saat ini – dan untuk selanjutnya – benar-benar sangat diperlukan.
Untuk menghadapi hiruk-pikuk fitnah kehidupan kita, di saat ‘para setan’
tengah mendapatkan angin untuk bisa bermain cantik, dan para manusia ‘banyak’
yang tengah menjadi pecundang karena desakan kemauan hawa nafsunya, belajar
untuk bersikap istiqâmah dalam keberimanan kita ‘mutlak dibutuhkan’. Usulan saya
kongkret. Belajarlah pada Ashâbul Kahfi, sekelompok pemuda yang teguh
memegang iman dalam situasi (zaman) yang penuh dengan kezaliman dan
kemunafikan. Dalam situasi seperti itu, mereka memutuskan untuk ber’uzlah
(memisahkan diri dari kerumunan para penentang syari’at Allah), memohon
keselamatan dan keteguhan iman kepada Allah (QS al-Kahfi [18]: 10, 13, 14), dan
semua itu dilakukan karena sikap zuhudnya, bukan karena (mereka) antidunia, tetapi
lebih karena ingin membina kedekatan hatinya kepada Allah SWT, agar tidak
terganggu oleh lingkungan-sosialnya yang tidak cukup kondusif untuk melahirkan
kesalehan.
Kita – yang tengah hidup di zaman yang berbeda -- pun bisa bersikap sama.
Bersikap istiqâmah dalam ‘uzlah kita, ber’uzlah dari ‘dunia’ dan seluruh
perhiasannya, dengan tanpa ‘menyingkir’ dari realitas. ‘Uzlah dalam keramaian.
Dalam makna, secara fisik kita boleh saja berteman dengan siapa pun, tetapi – secara
ruhani -- memisahkan diri dari kerumunan setan yang selalu menjadikan dunia dan
perhiasannya sebagai instrumen untuk menggoda setiap orang. Karena dunia dan
seluruh perangkat perhiasannya – dengan kepiawaian para setan dalam memainkan
perannya -- kadang-kadang bisa membuat kita tidak mampu bersikap istiqâmah
dalam keberimanan kita. Bahkan, demi dunia seisinya, bukan tidak mungkin,
seseorang yang semula bisa ‘bersikap zuhud’, tiba-tiba berubah perangainya menjadi
seseorang yang ‘bersikap tamak’, seperti yang bisa kita lihat dengan kasat mata pada
para ‘pecinta dunia dan seluruh perhiasanya’ dewasa ini.
Memang tidak mudah untuk bersikap ‘istiqâmah’ dalam lingkaran kehidupan
yang penuh dengan bujuk-rayu setan. Termasuk di dalamnya – meminjam istilah
Sayyid Qutb -- ketika kita berhadapan dengan sistem dan budaya jahiliyah
kontemporer. Tetapi, sebagai seorang muslim sejati, kita harus berani berteriak:
“isyhadû bi annâ muslimûn [saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang
berserah diri kepada Allah] (Lihat: QS Âli ‘Imrân, [3]: 64), dan membuktikan
teriakan kita ‘itu’ dalam tindakan nyata: “kapan pun, di mana pun dan di hadapan
siapa pun, sebagaimana yang telah dibuktikan oleh para pemuda Ashâbul Kahfi pada
zaman yang berbeda”.
Insyâallâh.
3
Penulis adalah Dosen Tetap FAI UM Yogyakarta dan Dosen Tidak Tetap STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta

More Related Content

What's hot

Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Muhsin Hariyanto
 
26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan
26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan
26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaanMOHD ARIFF AB RAZAK
 
Orang yang bangkrut di akhirat
Orang yang bangkrut di akhiratOrang yang bangkrut di akhirat
Orang yang bangkrut di akhiratHelmon Chan
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamAshiraahmad
 
Pembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islamPembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islamمحمد محمد
 
Pembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islamPembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islamfasihahjalpah
 
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudinRangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudinAinul Rafiq Bin Dahiruddin
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimMuhammad Idris
 
Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...
Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...
Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...Nur Izzati Mohd Hatta
 
Materi Valentine ROHIS
 Materi Valentine ROHIS Materi Valentine ROHIS
Materi Valentine ROHISDawat Fadhila
 
Islam dan etos pemberdayaan
Islam dan etos pemberdayaanIslam dan etos pemberdayaan
Islam dan etos pemberdayaanMuhsin Hariyanto
 
GREAT BATTLE OF BADR - Perang Badar
GREAT BATTLE OF BADR - Perang BadarGREAT BATTLE OF BADR - Perang Badar
GREAT BATTLE OF BADR - Perang BadarIsmail Marzuki
 
Pembangunan mapan
Pembangunan mapanPembangunan mapan
Pembangunan mapanmila_famila
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuAzisMuslim12
 

What's hot (20)

Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)
 
26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan
26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan
26.12.2014 (rumi) zakat penyubur ketakwaan
 
Tugasan 3 pmdi
Tugasan 3 pmdiTugasan 3 pmdi
Tugasan 3 pmdi
 
Orang yang bangkrut di akhirat
Orang yang bangkrut di akhiratOrang yang bangkrut di akhirat
Orang yang bangkrut di akhirat
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Pembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islamPembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islam
 
Iman kpd-rasul1
Iman kpd-rasul1Iman kpd-rasul1
Iman kpd-rasul1
 
Pembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islamPembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islam
 
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudinRangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
 
21.9.2012
21.9.201221.9.2012
21.9.2012
 
Valentine Day
Valentine DayValentine Day
Valentine Day
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslim
 
Proposal 1434 ybpmmd
Proposal 1434 ybpmmdProposal 1434 ybpmmd
Proposal 1434 ybpmmd
 
Antara wahn dan zuhud
Antara wahn dan zuhudAntara wahn dan zuhud
Antara wahn dan zuhud
 
Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...
Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...
Pembangunan mapan dalam Islam (amalan terbaik dalam pembangunan sosial : PERS...
 
Materi Valentine ROHIS
 Materi Valentine ROHIS Materi Valentine ROHIS
Materi Valentine ROHIS
 
Islam dan etos pemberdayaan
Islam dan etos pemberdayaanIslam dan etos pemberdayaan
Islam dan etos pemberdayaan
 
GREAT BATTLE OF BADR - Perang Badar
GREAT BATTLE OF BADR - Perang BadarGREAT BATTLE OF BADR - Perang Badar
GREAT BATTLE OF BADR - Perang Badar
 
Pembangunan mapan
Pembangunan mapanPembangunan mapan
Pembangunan mapan
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 

Viewers also liked

Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihMuhsin Hariyanto
 
Apakah saya sedang mengalami isyfāq
Apakah saya sedang mengalami isyfāqApakah saya sedang mengalami isyfāq
Apakah saya sedang mengalami isyfāqMuhsin Hariyanto
 
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banPolemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banMuhsin Hariyanto
 
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islamKesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islamMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranMuhsin Hariyanto
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banMuhsin Hariyanto
 
Jauhi thâghût yang bernama kebebasan
Jauhi thâghût yang bernama kebebasanJauhi thâghût yang bernama kebebasan
Jauhi thâghût yang bernama kebebasanMuhsin Hariyanto
 
Transaksi bisnis e commerce perspektif islam
Transaksi bisnis e commerce perspektif islamTransaksi bisnis e commerce perspektif islam
Transaksi bisnis e commerce perspektif islamMuhsin Hariyanto
 
8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlas8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlasMuhsin Hariyanto
 
Partis politiques-web-2803-media
Partis politiques-web-2803-mediaPartis politiques-web-2803-media
Partis politiques-web-2803-media2803 MEDIA
 
Personnalisation et données, Impact pour le marketing
Personnalisation et données, Impact pour le marketingPersonnalisation et données, Impact pour le marketing
Personnalisation et données, Impact pour le marketing2803 MEDIA
 

Viewers also liked (20)

Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Lâ tahzan
Lâ tahzanLâ tahzan
Lâ tahzan
 
Menyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirriMenyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirri
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbih
 
Apakah saya sedang mengalami isyfāq
Apakah saya sedang mengalami isyfāqApakah saya sedang mengalami isyfāq
Apakah saya sedang mengalami isyfāq
 
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banPolemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
 
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islamKesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
 
Al hikmah
Al hikmahAl hikmah
Al hikmah
 
Pilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabahPilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabah
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quran
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Al hazan
Al hazanAl hazan
Al hazan
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'ban
 
Al hazan
Al hazanAl hazan
Al hazan
 
Jauhi thâghût yang bernama kebebasan
Jauhi thâghût yang bernama kebebasanJauhi thâghût yang bernama kebebasan
Jauhi thâghût yang bernama kebebasan
 
Transaksi bisnis e commerce perspektif islam
Transaksi bisnis e commerce perspektif islamTransaksi bisnis e commerce perspektif islam
Transaksi bisnis e commerce perspektif islam
 
8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlas8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlas
 
Partis politiques-web-2803-media
Partis politiques-web-2803-mediaPartis politiques-web-2803-media
Partis politiques-web-2803-media
 
Personnalisation et données, Impact pour le marketing
Personnalisation et données, Impact pour le marketingPersonnalisation et données, Impact pour le marketing
Personnalisation et données, Impact pour le marketing
 

Similar to Beristiqâmah ala ashâbul kahfi

BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )downloadbukuicibkldk
 
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )FlamencoRizky
 
Al quran, sumur yang tak pernah kering
Al quran, sumur yang tak pernah keringAl quran, sumur yang tak pernah kering
Al quran, sumur yang tak pernah keringMuhsin Hariyanto
 
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)umma Indonesia
 
Khutbah idul adha 1441 h
Khutbah idul adha 1441 h Khutbah idul adha 1441 h
Khutbah idul adha 1441 h EdiSuandi1
 
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan R&R Darulkautsar
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Al mukminah as-solehah
Al mukminah as-solehahAl mukminah as-solehah
Al mukminah as-solehahRahmat Hidayat
 
Bertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabahBertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabahMuhsin Hariyanto
 
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.Muhsin Hariyanto
 
Dunia islam harus bangkit
Dunia islam harus bangkitDunia islam harus bangkit
Dunia islam harus bangkitRizky Faisal
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMuhsin Hariyanto
 

Similar to Beristiqâmah ala ashâbul kahfi (20)

Abu jahal modern
Abu jahal modernAbu jahal modern
Abu jahal modern
 
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
 
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
 
Al quran, sumur yang tak pernah kering
Al quran, sumur yang tak pernah keringAl quran, sumur yang tak pernah kering
Al quran, sumur yang tak pernah kering
 
Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1
 
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
 
Khutbah idul adha 1441 h
Khutbah idul adha 1441 h Khutbah idul adha 1441 h
Khutbah idul adha 1441 h
 
Saatnya kita waspada
Saatnya kita waspadaSaatnya kita waspada
Saatnya kita waspada
 
Bumi berdarah
Bumi berdarahBumi berdarah
Bumi berdarah
 
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Al mukminah as-solehah
Al mukminah as-solehahAl mukminah as-solehah
Al mukminah as-solehah
 
Bertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabahBertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabah
 
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
 
Dunia islam harus bangkit
Dunia islam harus bangkitDunia islam harus bangkit
Dunia islam harus bangkit
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpin
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
Sinopsis
SinopsisSinopsis
Sinopsis
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 

Beristiqâmah ala ashâbul kahfi

  • 1. 1 Beristiqâmah Ala Ashâbul Kahfi Oleh: Muhsin Hariyanto Kisah Ashâbul Kahfi, sebagaimana yang dipaparkan di dalam kitab suci al- Quran, ternyata tetap relevan untuk dijelaskan di masa sekarang ini. Di saat manusia mengalami kegamangan ketika berhadapan dengan sistem dan budaya yang tak cukup kondusif untuk melahirkan kesalehan ritual, apalagi (kesalehan) sosial. Kesalehan ritual yang di masa kecil saya begitu akrab dengan keseharian anak-anak dan remaja, dan juga orang-orang dewasa, kini tengah memudar. Dan, bahkan dalam beberapa hal mengalami proses peminggiran yang cukup signifikan. Apalagi dalam konteks ‘kesalehan sosial’, yang dahulu menjadi ciri keberislaman umat Islam, kini semakin tak jelas wujudnya, karena digusur oleh sejumlah kecenderungan yang bernuansa ‘hubbud dunya’. Ditengarai bahwa spirit Ashâbul Kahfi – kini -- belum terlahir kembali. Para mubaligh kita, baik di media televisi maupun mimbar-mimbar masjid, dengan berbagai caranya, selalu meneriakkan serangkaina kata: “Zaman boleh saja berganti, waktu bisa saja berlalu. Tetapi, ‘keimanan’ kita – sebagai seorang muslim - - harus tetap dalam kokoh terpatri di dalam hati, hingga tiba saatnya kita mnenghadap ilahi- rabbi. Iman kita – yang ada di dlam hati – jangan pernah sedetik pun rapuh, apalagi lenyap ditelan arus zaman. Fitnah seperti apa pun boleh saja terjadi pada diri kita, tetapi sikap istiqâmah (keteguhan hati) kita dalam menjaga iman tak boleh terlewatkan. Al-Quran pun menjelaskan: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Lihat: QS an- Nahl [16]: 97). Bahkan, dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa Sufyan bin Abdullah ats- Tsaqafi, salah seorang sahabat Nabi s.a.w., pernah memohon kepada beliau: Wahai Rasulullah, berikan satu nasihat kepada diri saya tentang Islam, dan -- dengan satu nasihat itu -- saya tidak perlu lagi bertanya kepada siapa pun selain Anda’. Rasulullah s.a.w. pun menjawab: “Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian bersikap istiqâmahlah.” (HR Muslim).
  • 2. 2 Sikap istiqâmah, yang oleh Imam an-Nawawi -- dalam kitab Riyâdhus Shâlihîn – dijabarkan sebagai : “sikap konsisten dalam ketaatan kita kepada Allah”, saat ini – dan untuk selanjutnya – benar-benar sangat diperlukan. Untuk menghadapi hiruk-pikuk fitnah kehidupan kita, di saat ‘para setan’ tengah mendapatkan angin untuk bisa bermain cantik, dan para manusia ‘banyak’ yang tengah menjadi pecundang karena desakan kemauan hawa nafsunya, belajar untuk bersikap istiqâmah dalam keberimanan kita ‘mutlak dibutuhkan’. Usulan saya kongkret. Belajarlah pada Ashâbul Kahfi, sekelompok pemuda yang teguh memegang iman dalam situasi (zaman) yang penuh dengan kezaliman dan kemunafikan. Dalam situasi seperti itu, mereka memutuskan untuk ber’uzlah (memisahkan diri dari kerumunan para penentang syari’at Allah), memohon keselamatan dan keteguhan iman kepada Allah (QS al-Kahfi [18]: 10, 13, 14), dan semua itu dilakukan karena sikap zuhudnya, bukan karena (mereka) antidunia, tetapi lebih karena ingin membina kedekatan hatinya kepada Allah SWT, agar tidak terganggu oleh lingkungan-sosialnya yang tidak cukup kondusif untuk melahirkan kesalehan. Kita – yang tengah hidup di zaman yang berbeda -- pun bisa bersikap sama. Bersikap istiqâmah dalam ‘uzlah kita, ber’uzlah dari ‘dunia’ dan seluruh perhiasannya, dengan tanpa ‘menyingkir’ dari realitas. ‘Uzlah dalam keramaian. Dalam makna, secara fisik kita boleh saja berteman dengan siapa pun, tetapi – secara ruhani -- memisahkan diri dari kerumunan setan yang selalu menjadikan dunia dan perhiasannya sebagai instrumen untuk menggoda setiap orang. Karena dunia dan seluruh perangkat perhiasannya – dengan kepiawaian para setan dalam memainkan perannya -- kadang-kadang bisa membuat kita tidak mampu bersikap istiqâmah dalam keberimanan kita. Bahkan, demi dunia seisinya, bukan tidak mungkin, seseorang yang semula bisa ‘bersikap zuhud’, tiba-tiba berubah perangainya menjadi seseorang yang ‘bersikap tamak’, seperti yang bisa kita lihat dengan kasat mata pada para ‘pecinta dunia dan seluruh perhiasanya’ dewasa ini. Memang tidak mudah untuk bersikap ‘istiqâmah’ dalam lingkaran kehidupan yang penuh dengan bujuk-rayu setan. Termasuk di dalamnya – meminjam istilah Sayyid Qutb -- ketika kita berhadapan dengan sistem dan budaya jahiliyah kontemporer. Tetapi, sebagai seorang muslim sejati, kita harus berani berteriak: “isyhadû bi annâ muslimûn [saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah] (Lihat: QS Âli ‘Imrân, [3]: 64), dan membuktikan teriakan kita ‘itu’ dalam tindakan nyata: “kapan pun, di mana pun dan di hadapan siapa pun, sebagaimana yang telah dibuktikan oleh para pemuda Ashâbul Kahfi pada zaman yang berbeda”. Insyâallâh.
  • 3. 3 Penulis adalah Dosen Tetap FAI UM Yogyakarta dan Dosen Tidak Tetap STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta