SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1
Apakah Saya Sedang Mengalami Isyfāq?
Hari Ahad Malam (yang lalu), 29 Maret 2015, saya diminta oleh
teman-teman dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta
untuk menjelaskan konsep Isyfâq, yang antara lain ditulis oleh Ibnu
Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya: Madârijus Sâlikîn.
Saya pun menyetujui dan datang tepat waktu.
Setelah menjadi Imam Shalat ‘Isya’ di Masjid KHA Dahlan (di
lingkungan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
Yogyakarta), segera – saya dan para jamaah – menuju Aula Kantor
tersebut.
Setelah usia bertadarus al-Quran bersama Ketua Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta (Ustadz Aris Madani),
segeralah saya dipersilakan untuk menjelaskan konsep Isyfâq (dalam
durasi waktu +/- 60 menit).
Setelah usai presentasi, ada beberapa pertanyaan dari para
jamaah yang mengusik diri saya, antara lain: (1) Kapan dan seperti apa
isyfâq itu terjadi pada diri kita? (2) Bagiamana cara kita meraih isyfâq,
dan (3) Bagaimana seharusnya kita menyikapinya kita berada dalam
kondisi isyfâq?
Sejak itulah, saya mulai merenung dan bahkan beberapa kali
berkontemplasi. Dan, tiba-tiba saya ingin bertanya pada diri saya
sendiri: “Jangan-jangan saya pun pernah mengalami isyfâq itu”
Begini ceritanya.
Saya tidak tahu persis, sejak kapan dan bagaimana diri saya tiba-
tiba lebih tertarik untuk belajar Ilmu Ushul Fiqih, kajian tentang Maqashid
Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam), setelah
beberapa kali membaca disertasi Guru Saya: “Prof.Dr. Mahfud MD,
ditambab lagi dengan keadaan Indonesia saat itu. Saya menjadi sangat
penasaran: “Apakah keresahan saya ini mirip dengan dengan Paul
Ormerod, atau sama sekali berbeda, ketika Dia menulis buku yang
berjudul the Death of Economics? Yang jelas saya tahu, di pertengahan
bukunya Pak Paul menulis seperti ini:
2
Kini, sedikitnya di Harvard, ilmu politik telah mengalahkan ilmu
ekonomi sebagai mata kuliah favorit. Makin banyak ekonom memertanyakan
absahnya dalil-dalil pokok ilmu ekonomi. Sebagian karya mereka merupakan
paduan dari ilmu-ilmu lain, seperti ilmu politik dan biologi. Pendekatan,
metode, dan teknik baru yang mereka kembangkan pada gilirannya telah
menyingkapkan kerapuhan ilmu ekonomi ortodoks.
Asumsi saya sementara, kondisi ini agak mirip dengan apa yang
terjadi di Indonesia sekarang. Kini, fakultas berbasis teknologi informasi
dan komputer sangat diminati khalayak. Terkadang fakultas ekonomi
hanya sebagai cadangan saja, itu pun sudah digandeng pula dengan ilmu
lain. Misalnya seperti mata kuliah komputer akuntansi.
Jika Paul menjabarkan transformasi itu dikarenakan perubahan
pandangan para pengikut ekonomi ortodoks yang memberontak dan
hengkang, saya yakin di Indonesia perubahan tersebut lebih disebabkan
oleh kehausan akan teknologi dan kesadaran bahwa di era globalisasi
ini, segala yang berbau teknologi dan komputer lebih menjanjikan
kemapanan.
Nah, saya -- alumnus Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga --
yang dulu sangat mencintai Ilmu Fiqih, tiba-tiba ‘bosan’ untuk
memelajarinya. Kalau pun saya membacanya kembali, itu terjadi karena
saya adalah ‘mubaligh kampung’ yang dipaksa orang untuk menjelaskan
Islam dengan pendekatan Fiqih dan menjawab hamper semua
pertanyaan dengan Ilmu Fiqih yang sudah agar saya jauhi itu.
Bahkan di tengah kebosanan saya untuk bersentuhan dengan
Ilmu Fiqih itu, pernah menjadikan diri saya – untuk sementara – akrab
dengan Kajian Tasawuf.
Kini, saya tengah ‘menikmati’ kajian Ushul Fiqih, Maqashid
Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam) yang untuk
sementara ini saya cermati dengan ‘kerinduan yang sangat dalam’.
Bahkan, karena provokasi dari beberapa guru saya: Prof.Dr. Mahfid
MD, Prof.Dr. Muchtar Masud, Prof.Dr. Bambang Cipto, Prof.Dr. Tulus
Warsito dan Prof.Dr. Syamsul Anwar, saya tengah benar-benar
menikmati bacaan dan kajian-kajian Ushul Fiqih, Maqashid Syari’ah dan
Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam), dan banyak
menghabiskan waktu saya untuk mengkajinya, di samping sesekali
3
membaca buku-buku Tasawuf yang agak beragam. Padahal, saya -- saat
ini – tengah mengajar mata kuliah: Fiqih Mu’amalah, yang – dengan
sedikit memaksa diri – saya harus tetap bersentuhan dengan buku-buku
dan kajian-kajian tentang Fiqih Mu’amalah, baik yang klasik maupun
kontemporer.
Saya tidak tahu, apakah saya ini sedang tersesat atau ‘sedang’
galau. Yang jelas ‘saya’ pernah menyatakan pada diri saya sendiri:
“insyaallah saya masih dalam keadaan “‘isyfâq”, yang oleh al-Harawi –
dalam kitab Manâzilus Sâirin -- disebut sebagai: “kewaspadaan secara
terus-menerus yang disertai dengan rasa kasih-sayang”. Saya tetap
mencinta sesuatu yang pantas saya cintai: “Ilmu Fiqih”, tetapi untuk
sementara waktu tengah bermesraan dengan: Kajian Ushul Fiqih,
Maqashid Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam).
Saya tidak tahu, sampai kapan saya mengalami kondisi semacam
ini. Tetapi, yang jelas ‘saya’ tetap sadar bahwa saya tidak boleh lengah
untuk senantiasa (tetap) berdzikir (baca: dzikrullâh) dengan ucapan,
tindakan dan hati saya, kapan pun dan di mana pun saya berada.
Jadi, isyfâq yang saya alami saat ini bisa saya maknai sebagai
sebuah sikap kehati-hatian dalam rangka mengantisipasi terjadinya
sesuatu yang tidak baik, dan untuk selanjutnya saya tetap akan bersikap
bersikap proaktif dengan cara melakukan tindakan apa pun yang bisa
mencegah terjadinya keburukan-keburukan dengan tetap memilih jalan
yang terbaik.
Kesadaran saya untuk tetap merenungi kalimat:“ َ‫ك‬‫َا‬‫ّي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ َ‫ك‬‫َا‬‫ّي‬ِ‫إ‬
ُ‫ن‬‫ِي‬‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬” sampai saat ini – insyaallah – masih lekat. Dan saya tetap
berharap bisa memelajari Ilmu Fiqih dengan semangat TAUHÎD, hingga
bisa mengamalkannya secara proporsional dalam bingkai TAUHÎD pula.
Nashrun Minallâhi wa Fathun Qarîb.

More Related Content

Similar to Apakah saya sedang mengalami isyfāq

Tatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaan
Tatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaanTatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaan
Tatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaanMuhsin Hariyanto
 
Fikih kel 6
Fikih kel 6Fikih kel 6
Fikih kel 6Ltfltf
 
Fiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyah
Fiqh Al Ikhtilaf NU MuhammadiyahFiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyah
Fiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyahkeiraalifia
 
Pergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislamanPergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislamanQowim Musthofa
 
Materi muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptxMateri muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptxssuser45a5bb
 
Fiqh kel 6
Fiqh kel 6Fiqh kel 6
Fiqh kel 6Ltfltf
 
Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1Edi Awaludin
 
Fiqhul Ikhtilaf_NU_Muhammadiyah
Fiqhul Ikhtilaf_NU_MuhammadiyahFiqhul Ikhtilaf_NU_Muhammadiyah
Fiqhul Ikhtilaf_NU_MuhammadiyahEdi Awaludin
 
1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam oke1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam okeAgus Muqtafiy
 
Nahdhatul ulama (makalah ddk)
Nahdhatul ulama (makalah ddk)Nahdhatul ulama (makalah ddk)
Nahdhatul ulama (makalah ddk)Nizarrul Akbar
 
islamisasi ilmu1.pptx
islamisasi ilmu1.pptxislamisasi ilmu1.pptx
islamisasi ilmu1.pptxadiabadi1
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docx
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docxStrategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docx
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docxZukét Printing
 
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdf
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdfStrategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdf
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdfZukét Printing
 
Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...
Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...
Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...InternationalJournal Ihya' 'Ulum al-Din
 

Similar to Apakah saya sedang mengalami isyfāq (20)

Tatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaan
Tatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaanTatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaan
Tatkala ilmu ushul fikih bermetamorfosis menjadi ilmu sosial keagamaan
 
Tantangan Aswaja.pdf
Tantangan Aswaja.pdfTantangan Aswaja.pdf
Tantangan Aswaja.pdf
 
Tantangan Aswaja.pptx
Tantangan Aswaja.pptxTantangan Aswaja.pptx
Tantangan Aswaja.pptx
 
Fikih kel 6
Fikih kel 6Fikih kel 6
Fikih kel 6
 
Fiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyah
Fiqh Al Ikhtilaf NU MuhammadiyahFiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyah
Fiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyah
 
Pergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislamanPergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislaman
 
Al ghozali
Al ghozaliAl ghozali
Al ghozali
 
Materi muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptxMateri muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptx
 
Fiqh kel 6
Fiqh kel 6Fiqh kel 6
Fiqh kel 6
 
Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1
 
Bab i v gooooooooooood
Bab i   v goooooooooooodBab i   v gooooooooooood
Bab i v gooooooooooood
 
Fiqhul Ikhtilaf_NU_Muhammadiyah
Fiqhul Ikhtilaf_NU_MuhammadiyahFiqhul Ikhtilaf_NU_Muhammadiyah
Fiqhul Ikhtilaf_NU_Muhammadiyah
 
1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam oke1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam oke
 
Tokoh tokohfiqhindonesia-130318075357-phpapp01
Tokoh tokohfiqhindonesia-130318075357-phpapp01Tokoh tokohfiqhindonesia-130318075357-phpapp01
Tokoh tokohfiqhindonesia-130318075357-phpapp01
 
Nahdhatul ulama (makalah ddk)
Nahdhatul ulama (makalah ddk)Nahdhatul ulama (makalah ddk)
Nahdhatul ulama (makalah ddk)
 
islamisasi ilmu1.pptx
islamisasi ilmu1.pptxislamisasi ilmu1.pptx
islamisasi ilmu1.pptx
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docx
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docxStrategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docx
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.docx
 
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdf
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdfStrategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdf
Strategi , Metode, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran Menurut Ibnu Sina.pdf
 
Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...
Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...
Konsep Adil dalam Poligami: Telaah Pemikiran Mushthofa Al-‘Adawï dalam Tafsir...
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Apakah saya sedang mengalami isyfāq

  • 1. 1 Apakah Saya Sedang Mengalami Isyfāq? Hari Ahad Malam (yang lalu), 29 Maret 2015, saya diminta oleh teman-teman dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta untuk menjelaskan konsep Isyfâq, yang antara lain ditulis oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya: Madârijus Sâlikîn. Saya pun menyetujui dan datang tepat waktu. Setelah menjadi Imam Shalat ‘Isya’ di Masjid KHA Dahlan (di lingkungan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta), segera – saya dan para jamaah – menuju Aula Kantor tersebut. Setelah usia bertadarus al-Quran bersama Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta (Ustadz Aris Madani), segeralah saya dipersilakan untuk menjelaskan konsep Isyfâq (dalam durasi waktu +/- 60 menit). Setelah usai presentasi, ada beberapa pertanyaan dari para jamaah yang mengusik diri saya, antara lain: (1) Kapan dan seperti apa isyfâq itu terjadi pada diri kita? (2) Bagiamana cara kita meraih isyfâq, dan (3) Bagaimana seharusnya kita menyikapinya kita berada dalam kondisi isyfâq? Sejak itulah, saya mulai merenung dan bahkan beberapa kali berkontemplasi. Dan, tiba-tiba saya ingin bertanya pada diri saya sendiri: “Jangan-jangan saya pun pernah mengalami isyfâq itu” Begini ceritanya. Saya tidak tahu persis, sejak kapan dan bagaimana diri saya tiba- tiba lebih tertarik untuk belajar Ilmu Ushul Fiqih, kajian tentang Maqashid Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam), setelah beberapa kali membaca disertasi Guru Saya: “Prof.Dr. Mahfud MD, ditambab lagi dengan keadaan Indonesia saat itu. Saya menjadi sangat penasaran: “Apakah keresahan saya ini mirip dengan dengan Paul Ormerod, atau sama sekali berbeda, ketika Dia menulis buku yang berjudul the Death of Economics? Yang jelas saya tahu, di pertengahan bukunya Pak Paul menulis seperti ini:
  • 2. 2 Kini, sedikitnya di Harvard, ilmu politik telah mengalahkan ilmu ekonomi sebagai mata kuliah favorit. Makin banyak ekonom memertanyakan absahnya dalil-dalil pokok ilmu ekonomi. Sebagian karya mereka merupakan paduan dari ilmu-ilmu lain, seperti ilmu politik dan biologi. Pendekatan, metode, dan teknik baru yang mereka kembangkan pada gilirannya telah menyingkapkan kerapuhan ilmu ekonomi ortodoks. Asumsi saya sementara, kondisi ini agak mirip dengan apa yang terjadi di Indonesia sekarang. Kini, fakultas berbasis teknologi informasi dan komputer sangat diminati khalayak. Terkadang fakultas ekonomi hanya sebagai cadangan saja, itu pun sudah digandeng pula dengan ilmu lain. Misalnya seperti mata kuliah komputer akuntansi. Jika Paul menjabarkan transformasi itu dikarenakan perubahan pandangan para pengikut ekonomi ortodoks yang memberontak dan hengkang, saya yakin di Indonesia perubahan tersebut lebih disebabkan oleh kehausan akan teknologi dan kesadaran bahwa di era globalisasi ini, segala yang berbau teknologi dan komputer lebih menjanjikan kemapanan. Nah, saya -- alumnus Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga -- yang dulu sangat mencintai Ilmu Fiqih, tiba-tiba ‘bosan’ untuk memelajarinya. Kalau pun saya membacanya kembali, itu terjadi karena saya adalah ‘mubaligh kampung’ yang dipaksa orang untuk menjelaskan Islam dengan pendekatan Fiqih dan menjawab hamper semua pertanyaan dengan Ilmu Fiqih yang sudah agar saya jauhi itu. Bahkan di tengah kebosanan saya untuk bersentuhan dengan Ilmu Fiqih itu, pernah menjadikan diri saya – untuk sementara – akrab dengan Kajian Tasawuf. Kini, saya tengah ‘menikmati’ kajian Ushul Fiqih, Maqashid Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam) yang untuk sementara ini saya cermati dengan ‘kerinduan yang sangat dalam’. Bahkan, karena provokasi dari beberapa guru saya: Prof.Dr. Mahfid MD, Prof.Dr. Muchtar Masud, Prof.Dr. Bambang Cipto, Prof.Dr. Tulus Warsito dan Prof.Dr. Syamsul Anwar, saya tengah benar-benar menikmati bacaan dan kajian-kajian Ushul Fiqih, Maqashid Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam), dan banyak menghabiskan waktu saya untuk mengkajinya, di samping sesekali
  • 3. 3 membaca buku-buku Tasawuf yang agak beragam. Padahal, saya -- saat ini – tengah mengajar mata kuliah: Fiqih Mu’amalah, yang – dengan sedikit memaksa diri – saya harus tetap bersentuhan dengan buku-buku dan kajian-kajian tentang Fiqih Mu’amalah, baik yang klasik maupun kontemporer. Saya tidak tahu, apakah saya ini sedang tersesat atau ‘sedang’ galau. Yang jelas ‘saya’ pernah menyatakan pada diri saya sendiri: “insyaallah saya masih dalam keadaan “‘isyfâq”, yang oleh al-Harawi – dalam kitab Manâzilus Sâirin -- disebut sebagai: “kewaspadaan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa kasih-sayang”. Saya tetap mencinta sesuatu yang pantas saya cintai: “Ilmu Fiqih”, tetapi untuk sementara waktu tengah bermesraan dengan: Kajian Ushul Fiqih, Maqashid Syari’ah dan Politik Hukum (Utamanya: Politik Hukum Islam). Saya tidak tahu, sampai kapan saya mengalami kondisi semacam ini. Tetapi, yang jelas ‘saya’ tetap sadar bahwa saya tidak boleh lengah untuk senantiasa (tetap) berdzikir (baca: dzikrullâh) dengan ucapan, tindakan dan hati saya, kapan pun dan di mana pun saya berada. Jadi, isyfâq yang saya alami saat ini bisa saya maknai sebagai sebuah sikap kehati-hatian dalam rangka mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak baik, dan untuk selanjutnya saya tetap akan bersikap bersikap proaktif dengan cara melakukan tindakan apa pun yang bisa mencegah terjadinya keburukan-keburukan dengan tetap memilih jalan yang terbaik. Kesadaran saya untuk tetap merenungi kalimat:“ َ‫ك‬‫َا‬‫ّي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ َ‫ك‬‫َا‬‫ّي‬ِ‫إ‬ ُ‫ن‬‫ِي‬‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬” sampai saat ini – insyaallah – masih lekat. Dan saya tetap berharap bisa memelajari Ilmu Fiqih dengan semangat TAUHÎD, hingga bisa mengamalkannya secara proporsional dalam bingkai TAUHÎD pula. Nashrun Minallâhi wa Fathun Qarîb.