1. Pelatihan Skrining PJB Kritis Bayi Baru
Lahir Bagi Dokter, Bidan, dan Perawat
di Puskesmas
UKK Kardiologi Anak
Ikatan Dokter Anak
Indonesia
2023
UKK KARDIOLOGI
UKK KARDIOLOGI
IDAI
1
2. Materi Pelatihan
• Skrining PJB Kritis
• Sirkulasi Darah Janin
• Komunikasi Informasi Edukasi
Skrining PJB
• Pengukuran Saturasi Oksigen
• Algoritma Kerja Skrining Bayi Baru Lahir
• Logistik Skrining Bayi Baru Lahir
• Pencatatan dan Pelaporan Skrining BBL
UKK KARDIOLOGI
IDAI
2
4. Informasi PelaksanaanSkrining
• Umur kehamilan/gestasi saat bayi lahir setidaknya sudah
memasuki 35 minggu. Petugas kesehatan perlu melakukan
pengecekan pada rekam medis/status bayi serta
menanyakan kepada Ibu bayi untuk
menyesuaikan dengan kriteria umur gestasi bayi.
Faktor Ibu
• Pemeriksaan dilakukan saat sebelum bayi dan orang tua
pulang dari puskesmas/klinik rawat inap, dan atau sebisa
mungkin mendekati usia 24 jam.
Waktu
Pemeriksaan
• Area pemeriksaan (bagian tubuh bayi): di tangan kanan
dan atau
bagian kaki
Area Pemeriksaan
• Apabila skrining pulse oksimeter negatif atau lolos, tidak perlu
pemeriksaan lanjutan atau rujukan. Bidan/Perawat perlu
menginformasikan terkait perlunya pemeriksaan/ monitoring kondisi
bayi saat usia 1-2 bulan untuk mengantisipasi terjadinya gejala PJB
yang tidak kritis.
Rencana Tindak
Lanjut
4
5. TindakanBerdasarkanHasilSkrining
Negatif (Lolos)
• Edukasi terkait pentingnya pemeriksaan
ekstra pada 1-2 bulan pertama bayi
• Edukasi gejala klinis yang dapat dicurigai
pada PJB kritis adalah terjadinya sianosis
sentral atau warna kebiruan di ujung kuku
dan sekitar bibir, juga harus tampak di
mukosa lidah dan pipi.
• Segera minta orang tua bayi untuk
merujuk ke fasyankes terdekat jika
menemukan tanda gejala tersebut.
Positif (Gagal)
• Pemeriksaan lanjutan tekanan darah dan
pulsasi nadi di empat ekstremitas selama
6-8 jam. Jika hasil tetap positif,
rencanakan rujukan
• Edukasi kepada orang tua yang memiliki
anak terduga PJB secara empatik dan
jelas.
• Persetujuan Orang Tua terhadap rencana
Rujukan
• Koordinasi dengan RS Rujukan
UKK KARDIOLOGI
IDAI
5
6. PersiapanPraRujukan
Prinsip transfer/rujukan bayi tersangka PJB kritis sama dengan transport
neonatus lain yaitu “S – T – A – B – L – E” dengan beberapa target
spesifik. Bayi dengan kecurigaan PJB kritis memiliki risiko terjadi gangguan
hemodinamik selama proses transport sehingga proses stabilisasi di awal
sebelum dan intra-transpor harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi
dan keadaan yang fatal sebelum tiba di tujuan rujukan.
Sugar
and Safe
Care
T
emperature Airway
Blood
Pressure Lab Work
Emotional
Support
UKK KARDIOLOGI
IDAI
6
7. PersiapanPraRujukan
• Identifikasi faktor risiko hipoglikemia: bayi KMK, premature, bayi lahir
ibu DM. Pastikan kadar gula darah ≥ 50 mg dl (target gula darah 50-
110 mg/dl)
Sugar and Safe Care
• Pastikan jalan napas terbuka, pastikan bayi bernapas dengan nyaman
(tidakmerintih dan tidak ada retraksi
Lakukan evaluasi tanda dan gejala distresspernapasan
T
emperature • Suhu normal: 36,5 – 37,50 C. Identifikasi faktor risiko
hipotermia: Bayi prematur/ Bayi berat badan lahir rendah.
Airway
• Lakukan pengukuran tekanan darah dan capillary refill time (CRT).
Identifikasi 3 penyebab syok pada bayi: syok hipovolemik, syok
kardiogenik, syok sepsis.
Blood Pressure
• Pemeriksaan laboratorium pre-transpor yaitu 4B: Blood count (hitung
darah lengkap), Blood culture (kultur darah bila curiga sepsis), blood
sugar (gula darah) dan blood analysis (AGD)
Lab Work
• Dukungan emosional untuk keluarga dan tim. Edukasi kepada orang
tua mengenai kondisi bayi yang harus dirujuk ke fasilitas Kesehatan
yang lebih lengkap. Tim selama proses transfer tidak boleh panik
Emotional Support
UKK KARDIOLOGI IDAI
7