1. 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
PATI, 1 Desember 2014
Penyusun
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembahasan mengenai cinta memang tidak akan pernah tidak menarik.
Selama manusia masih memiliki rasa simpati atau empati terhadap diri sendiri
dan sesame manusia tema ini akan selalu actual. Manusia memiliki sifat tersebut
itu sudah tidak bias dielakkan karena itu ciptaan Tuhan.
Kemudia manusia selalu mencari-cari kesenangan-kesenangan hidup
yang membuat mereka merasa tentram akan dirinya. Rasa ini timbul karena
mimiliki rasa cinta yang sulit untuk dilogika matematika. Seumpamanya ada
seorang ibu yang memiliki anak dan ia merawatnya; memberi ASI, mandikan,
dll. Tapi ada juga seorang ibu yang tega membunuh anaknya sendiri karena
sering menangis.
Nah, dua persoalan diatas sama-sama perilaku seorang ibu terhadap
anaknya sendiri, yang pertama ada ibu yang merawat anaknya dengan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan seorang ibu yang membunuh anaknya
gara-gara hal yang sepele yaitu karena anak sering menangis. Lalu kenapa hal
ini bias terjadi? Perkiraan awal penulis adalah karena ibu yang pertama
memiliki rasa cinta kasih terhadap anaknya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan
di bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dinamakan cinta diri dan sesama manusia?
2. Apa yang dinamakan adil dan belas kasihan?
3. Apa itu rasa kasihan, cinta dan persahabatan?
4. Bagaimana cinta menurut ajaran agama?
5. Apa pengaruh cinta kasih terhadap keberlangsungan manusia?
3. 3
C. Tujuan
Tujuan yang akan di capai dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan pengertian cinta diri dan sesama manusia.
2. Menjelaskan pengertian adil dan belas kasihan.
3. Menjelaskan rasa kasihan, cinta dan persahabatan.
4. Menjelaskan cinta menurut ajaran agama.
5. Menjelaskan pengaruh cinta kasih terhadap keberlangsungan manusia
D. Manfaat
Manfaat dari pembahasan topik ini adalah :
1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa pengertian cinta diri dan sesama
manusia.
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengertian pengertian adil
dan belas kasihan.
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang rasa kasihan, cinta dan
persahabatan..
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang cinta menurut ajaran agama.
5. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengaruh cinta kasih
terhadap keberlangsungan manusia.
4. 4
BAB I
PEMBAHASAN
A. Cinta diri dan sesama manusia
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau
dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata.
Kahlil Gibran: “Cinta itu keindahan sejatiyang terletak pada keserasian
sepiritual dan cinta memberikan ketentraman yang utuh pada dirinya sendiri”.1
Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas,
bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah
kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.2
Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menurut
segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya.Gejala yang
menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya luar
biasa terhadap harta benda. Sebab manusia beranggapan dengan harta benda ia
dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai kesenangan-
kesenangan kemewahan hidup. 3
Cinta kepada diri sendiri adalah wujud kasih sayang kepada diri sendiri
yang dimiliki setiap individu. Cinta kasih ini dapat diwujudkan dengan menjaga
kesehatan tubuh. Contohnya seperti makan makanan yang bergizi, berolahraga,
istirahat yang cukup, tidak merokok maupun tidak minum alkohol, dan
menjauhkan diri dari narkoba. Itu semua dilakukan setiap manusia senantiasa
1
Syifa Ghumaisa. Terapi Cinta Agar Nggak Mendua. (Bandung: DAR Mizan,2002). Hal.
363
2
sanusiadam79. “Manusia Dan CInta Kasih”. Diakses dari
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/24/manusia-dan-cinta-kasih/ pada tanggal 30
November 2014
3
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html pada tanggal 30
November 2014
5. 5
karena mereka menumbuhkan rasa cinta kasih kepada diri sendiri agar tetap fit
dan dapat menjalankan aktivitas. 4
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa
Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan
perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu
membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating
dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan
dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada
dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social)
dan sudah merupakan suatu kewajiban.5
B. Adil dan belas kasihan
Menurut Aristoteles: Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan
manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem
yang terlalu banyak dan terlalu sedikit., kedua ujung tersebut menyangkut 2
orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam
ukuran yang telah di tetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh
benda atau hasil yang sama.6
Menurut Plato: Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga
akan dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya
dikendalikan oleh akal. 7
4
Sarah. “Definisi Cinta Kasih”. sanusiadam79. “Manusia Dan CInta Kasih”. Diakses dari
http://sarahshabrina.blogspot.com/2012/03/definisi-cinta-kasih.html pada tanggal 30
November 2014
5
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html pada tanggal 30
November 2014
6
Muhammad Sukri Subki & Djumadi. Menyelesaikan Sengketa Melalui Pengadilan
Pajak. (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000) Hal. 129
7
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html pada tanggal 30
November 2014
6. 6
Menurut Socrates: Keadilan diproyeksikan pada pemerintahan.
Keadilantercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak
pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa
diproyeksikan pada pemerintah, karena pemerintah adalah pimpinan pokok
yang menentukan dinamika masyarakat Menurut Kong hu cu: Keadilan terjadi
apabila anak sebagai anak dan ayah sebagai ayah. Kemudian raja sebagai raja,
masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada
nilai-nilai tertentu. Menurut pendapat umum: Keadilan adalah pengakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. 8
Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas
keadilan.Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang
digerakkan atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan
yang digerakkan oleh rasa keadilan.
Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang
menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”
Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun
UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan social dalam bidang ekonomi adalah
dapat mencapai kemakmuran yang merata. Langkah-langkah menuju
kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci: Panitia ad-hoc majelis
permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan: “sila
keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang Indonesia akan
mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi dan
kebudayaan.”
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman
penghayatan dan pengalaman pancasila (ekaprasetia pancakarsa) sicantumkan
8
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html pada tanggal 30
November 2014
7. 7
ketentuan sebagai berikut: “dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.” 9
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan
dan sikap yang perlu dipupuk, yakni: 10
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhaclap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan sikap
suka bekerja keras.
4. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai
kemajuan dan kesejahleraan bersama.
C. Rasa kasihan, cinta, dan persahabatan
Tak ada seorang pun yang mau hidup tanpa sahabat. Da yang membuat
kita bermoral adalah adanya perhatian kita secara pribadi terhadap orang-orang
yang paling dekat dengan kita. Baru setelah itu, kita memberi perhatian kepada
banyak orang yang belum pernah kita temui, dan kepada manusia pada
umumnya. Persahabatan dijalin dalam bentuk pengalaman, mungkin karena
kesamaan tujuan, profesi dan sebagainya. Inti persahabatan ialah adanya
kesediaan untuk saling berkorban, bukan dalam konteks materi, melainkan lebih
dari itu, tetepi nilai-nilai rasa kemanusiaan, dan seterusnya. Persahabatan juga
dapat terjalin karena berada dalam situasi yang sama dalam konteks hubungan
sosial, atau pandangan yang sama, atau jalan pikiran yang sama.
Persahabatanpun dapat merenggang karena adanya perbedaan dalam berbagai
9
Drs. Hasim. M. Pendidikan Kewarganegaraan 3. (Yudhistira Ghalia Indonesia, 2007).
Hal. 16
10
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html pada tanggal 30
November 2014
8. 8
segi (segi yang merintis persahabatan). Bahkan sampai pada tahap konflik kalau
perbedaan segi-segi tersebut sangat tajam.
Perasaan kasihan secara harfiah berarti “merasa dengan”. Dalam
pengertian ini, perasaan-perasaan sosial kita yang paling mendasar, dasar
seluruh moralitas dan merupakan perekat emosional yang menghimpun
masyarakat dan akhirnya seluruh kemanusiaan bersama-sama. Adanya rasa
kasihan yang ditanamkan dalam akhlak, membantu seseorang menjadi
pemurah.
Rasa kasihan adalah seperti emosi, mempunyai kekuatan untuk
mendorong kita. Sering kita bertindak memberikan bantuan kepada orang,
bukan karena dorongan hati, atau merasa kasihan, sebelum kita mengerti apa
masalahnya. Tetapi peru diingat bahwa rasa kasihan selalu menyangkut
kepentingan dan kebahagiaan orang lain. Walaupun ada istilah “kasihan diri”,
umunya orang tidak dapat berbicara tentang mengasihi diri sendiri.
Rasa kasihan tidak hanya sekedar perekat yang menghimpun orang
bersama-sama melalui timbal-balik. Rasa kasihan merupakan hubungan
konseptual antara persoalan-persoalan pribadi seseorang yang paling spontan
dan tuntutan-tuntutan moralitas yang diarahkan kepada orang lain.
Rasa kasihan merupakan sentimen yang kita rasakan terhadap orang lain
ataupun kepada binatang. Sentimen dalam hal ini adalah suatu emosi yang
abstrak. Sentimen ini tidak membeda-bedakan orang yang kita kenal dengan
baik dan orang yang tidak dikenal. Tetapi, rasa kasihan ini juga dapat
merupakan bibit dari apa yang dinamakan dengan cinta.11
11
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html pada tanggal 30
November 2014
9. 9
D. Cinta menurut ajaran agama
1. Menurut Islam
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian
dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin
‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid
(hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam, yaitu:
a. Cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan
dalil ayat dan hadits di atas.
b. Cinta syirik
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah berfirman,
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai
tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-
tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah:
165)
c. Cinta maksiat
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan
apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang
diperintahkan-Nya. Allah berfirman, “Dan kalian mencintai harta benda
dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
d. Cinta tabiat
Seperti cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain
yang Idibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat.
Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 8
,“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf
dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
10. 10
2. Menurut kristen
a. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
b. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh
3:18)
c. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
3. Menurut hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan
terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus
lascarya terhadap suatu obyek. Adapun yang menjadi obyek dari cinta kasih
itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa. Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau
kemampuannya yaitu “eka pramana” ialah makhluk hidup yang hanya
memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan. “Dwi pramana” ialah makhluk hidup yang memiliki dua
aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
“Tri pramana” ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan
berupa bayu, sabda dan idep/pikiran, seperti manusia.
4. Menurut buddha
Agama Buddha tidak Alergi dengan istilah “cinta.” Terbukti dalam
Nikaya Pali, yaitu: Dhammapada ada satu bab yang diberi judul: Piya Vagga
yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta
yang berjudul Piyajatika Sutta, khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti:
piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki
arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera
11. 11
(birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau
cinta dalam lingkup keluarga.12
E. Pengaruh cinta kasih terhadap keberlangsungan manusia
Dalam bahasa yang sederhana cinta kasih sering dikaitkan dalam
hubungan antara seorang lelaki dan perempuan yang memiliki rasa saling suka
dan peduli diantaranya. Dalam pengertian agama cinta kasih adalah perwujudan
rasa syukur kita terhadap apa yang Tuhan berikan kepada kita, yang lebih utama
dalam agama selalu mengajarkan agar senantiasa cinta kasih sesama umat
manusia.Karena dengan cinta kasih dapat menjauhkan manusia dari sikap
curiga dan pertengkaran yang kemudian akan mejadikan peperangan diantara
manusia itu sendiri.
Dari pokok masalah inilah cinta kasih sangat diperlukan dalam
kehidupan manusia berbangsa dan bernegara sekarang ini. Banyak kejadian
akhir-akhir ini yang tidak menunjukan rasa cinta kasih terhadap sesama,
misalkan penganiayaan, pelecehan dan sebaianya. Semua itu adalah
perwujudan dari mulai kikisnya rasa cinta kasih didalam sanubari manusia
sekarang ini. Setelah rasa cinta kasih ini luntur maka akan luntur juga rasa kasih
sayang dan kemesraan dalam kehidupan bermasyarakat. Kasih sayang adalah
sebuah ungkapan saling menghargai dan memahami perbedaan, bila ini semua
bisa terwujud dalam kehidupan sehari-hari, nisacara kemesraan dalam
bermasyarakat dapat dicapai dan kita pelihara keberlangsungannya.
Kemesraan bukan semata-mata masalah asmara bagi manusia didunia.
Lebih dari itu kemesraan adalah lambang sebuah kedamaian didunia ini. Bila
semua damai niscaya akan tercipta suatu kondisi yang nyaman dan tenang.
Semua manusia pasti rindu akan kedamaian dan pasti akan mendambakan
kedamaian segera datang. Dari rasa cinta kasihlah kedamaian itu akan datang,
12
sanusiadam79. “Manusia Dan CInta Kasih”. Diakses dari
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/24/manusia-dan-cinta-kasih/ pada tanggal 30
November 2014
12. 12
bila setiap orang memahami dan saling mengasihi satu sama lain pasti akan
tercipta sebuah kehidupan yang damai dambaan semua orang.13
13
Ifra. “Kaitan manusia dengan cinta kasih”. Diakses dari
http://3rest.wordpress.com/2011/06/04/kaitan-manusia-dengan-cinta-kasih/ pada tanggal
30 November 2014
13. 13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Tentang cinta kepada diri sendiri adalah wujud kasih sayang kepada diri
sendiri yang dimiliki setiap individu. Cinta kasih ini dapat diwujudkan
dengan menjaga kesehatan tubuh. Cinta kepada sesama manusia atau
persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu
sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada
sesama manusia.
2. Keadilan yaitu perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas
keadilan.Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang
digerakkan atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan
yang digerakkan oleh rasa keadilan.
3. Rasa persahabatan ialah adanya kesediaan untuk saling berkorban, bukan
dalam konteks materi, melainkan lebih dari itu, tetepi nilai-nilai rasa
kemanusiaan, dan seterusnya.
4. Menurut Islam; Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani
dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan
bahwa cinta ada empat macam, yaitu: ibadah, syirik, maksiat, dan tabiat.
5. Kemesraan atau kasih saying bukan semata-mata masalah asmara bagi
manusia didunia. Lebih dari itu kemesraan adalah lambang sebuah
kedamaian didunia ini. Bila semua damai niscaya akan tercipta suatu
kondisi yang nyaman dan tenang. Semua manusia pasti rindu akan
kedamaian dan pasti akan mendambakan kedamaian segera datang. Dari
rasa cinta kasihlah kedamaian itu akan datang, bila setiap orang memahami
dan saling mengasihi satu sama lain pasti akan tercipta sebuah kehidupan
yang damai dambaan semua orang.
14. 14
Daftar Pustaka
Ghumaisa, Syifa Terapi Cinta Agar Nggak Mendua. Bandung: DAR Mizan,2002
Muhammad Sukri Subki & Djumadi. Menyelesaikan Sengketa Melalui Pengadilan
Pajak. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000.
Drs. Hasim. M. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Yudhistira Ghalia Indonesia,
2007.
Sanusiadam79. “Manusia Dan CInta Kasih”. Diakses dari
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/24/manusia-dan-cinta-kasih/
pada tanggal 30 November 2014
Obi Mauludin. “Manusia Dan Cinta Kasih”. Diakses dari http://obi32softskill-
repository.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-2_5879.html.
Sarah. “Definisi Cinta Kasih”. sanusiadam79. “Manusia Dan CInta Kasih”. Diakses
dari http://sarahshabrina.blogspot.com/2012/03/definisi-cinta-kasih.html.
Ifra. “Kaitan manusia dengan cinta kasih”. Diakses dari
http://3rest.wordpress.com/2011/06/04/kaitan-manusia-dengan-cinta-
kasih/.